1. Tugas Pertanyaan Klinis
Tugas dikerjakan berkelompok yg terdiri dari 2-3 PPDS dari 1 atau 2
peminatan (File pembagian kelompok terlampir).
Buat minimal 2 skenario klinis yg terkait dengan peminatan serta masing-
masing buat pertanyaan klinisnya (jenis pertanyaan klinis sdh ditentukan utk
masing2 kelompok). Isikan ke tabel pada slide PPT berikut.
Tugas dikumpulkan paling lambat hari Rabu 2 November 2022, pukul 07.00
ke alamat email: kuntjoro.harimurti01@ui.ac.id
PICO yg dibuat akan dijadikan latihan pada saat praktikum searching
bersama ibu Siti Rizny F. Saldi (Riris).
3. Skenario Klinis
Tuliskan minimal dua skenario klinis di bidang peminatan Saudara yang
merupakan kasus yang sehari-hari ditemui namun masih ada hal yang kira-
kira bisa menjadi pertanyaan yang relevan (dapat pertanyaan dari pasien,
keluarga, atau dari dokternya)
Dari skenario klinis di atas formulasikan pertanyaan klinis dan PICO-nya,
serta jenis studi terbaik yang dapat menjawab pertanyaan tersebut (isikan
pada tabel berikut)
4. Kasus #1
Tn Y, 50 tahun, penderita PGK telah menjalani hemodialisis selama 5 tahun. Dalam 6
bulan terakhir, kadar Hb nya selalu rendah (< 8 gr/dl), selama ini pasien telah mendapat
terapi EPO. Dia mendengar dari teman lain yang menjalani hemodialisis di kota lain
bahwa ada salah satu parameter yang dapat digunakan untuk memeriksa kecukupan
zat besi dibandingkan pemeriksaan panel besi yang harganya lebih mahal.
5. PASIEN/
PROBLEM
INTERVENSI/
INDIKATOR/ INDEKS
TEST
KOMPARATOR OUTCOME
Salah satu penyebab
anemia renal pada
PGK yang menjalani
hemodialisis adalah
defisiensi fe,
Pemeriksaan RET-He Pemeriksaan profil besi
(Fe, TIBC, Ferritin)
Diagnosis anemia def.
fe
PICO:
Pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis, apakah pemeriksaan RET-He lebih akurat
dibandingkan pemeriksaan profil besi (fe, TIBC, ferritin) dalam menegakkan diagnosis anemia
def fe?
Jenis Pertanyaan:
diagnosis
Jenis penelitian/metodologi yang paling baik untuk menjawab pertanyaan:
Cross sectional study
6. Kasus-2
• Seorang pasien laki-laki, usia 55 tahun, dengan
PGK stadium 5 yang telah menjalani
hemodialisis. Pasien tersebut mendapatkan terapi
Eritropoetin Stimulating Agents (ESA) untuk
mempertahankan kadar hemoglobin dan
mengurangi risiko anemia.
• Keluarga pasien ingin mengetahui apakah
dengan pemberian ESA ini akan dapat
mengurangi risiko anemia pada pasien ini
7. PASIEN/PROBLEM INYERVENSI / INDIKATOR
/ INDEKS TEST
KOMPARATOR OUTCOME
Pasien PGK Pemberian Tidak mendapatkan Terjadinya anemia
stadium 5 yang Eritropoetin terapi ESA
menjalani Stimuting Agents
hemodialisis (ESA)
PICO
Pada pasienPGK stadium 5 yang menjalani hemodialisis, apakah pemberian ESA
dapat mempertahankan kadar Hemoglobin dan mengurangi risiko anemia dibandingkan dengan
yang tidak mendapat terapi ESA/
Jenis Pertanyaan
Prognosis
Jenis Penelitian / metodelogi yang paling baik untuk menjawab pertanyaan
Cohort Prospective/retrospektif
9. KOMENTAR :
• Studinya merupakan cross –sectional
• Dilakukan pada 50 pasien HD kronik selama 4 +- 10 tahun, denan usia rata-rata 67
+ - 14,7 tahuh, baik menderita DM ataupun tidak,
• Dikelola sesuai dengan rekomendasi KDOQI yaitu teget Hb antara 11- 12 gr/dl dan
saturasi transferrin ?> 20 %
✓
Kriteria eksklusi : pasien dengan kadar ferritin > 800 ng/ml, pasien
Hb > 12 gr/dl, perdarahan akut, ada bukti klinis penyakit infeksi,
keganasan, Hbpathy, dan membutuhkan transfusi darah
10. ✓
Komentar :
Pemeriksaan darah dilakukan sebelum HD pertama terdiri atas darah
lengkap, besi, TIBC, saturasi transferri dan ferritin
11. ✓
Komentar :
Pemeriksann Ret-HE diperoleh dengan alat Sysmex XE-5000 yang
berkorelasi dengan kandungan Hemoglobin seluler
• Ret-HE mengambarkan rata-rata distribusi kandungan hemoglobin –
retikulosit seseorang
• Tidak dilakukan blinding