2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ SHALAT SUNNAH”
Makalah ini berisikan tentang Shalat Sunnah atau lebih khususnya membahas
macam-macam Shalat Sunnah. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang Shalat Sunnah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Bogor, 21 Oktober 2018
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB 1 SHALAT SUNNAH
A. Pengertian dan Peran Shalat Sunnah........................................... 1
B. Jenis-jenis Shalat Sunnah............................................................... 1
C. Shalat Sunnah Rawatib ................................................................ 2
D. Shalat Tahajjud............................................................................... 3
E. Shalat Hajat..................................................................................... 4
F. Shalat Witir..................................................................................... 5
G. Shalat Dhuha................................................................................... 7
4. 1
BAB 1
SHALAT SUNNAH
A. Pengertian dan Peran Shalat Sunnah
Fungsi shalat sunnah ialah untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan
yang mungkin saja terjadi dalam shalat-shalat fardu dan juga untuk meraih
keutamaan-keutamaan besar yang tidak terdapat dalam ibadah lain selain shalat.
Dalam hadits riwayat Abu Daud dari sahabat Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW
bersabda :
َانُّب َر ُل ْوُقَي :َالَق ،ُةَالَّصلَا ْمِهِلاَمْعَأ ْنِم ِةَامَيِقْال َمْوَي ِهـِب ُاسَّنال ُبَساَحُي اَم َل َّوَأ َّنِإ-َّزَع َو َّلَج-
ْوَأ اَهَّمَتَأ ،ْيِدْبَع ِةَالَص ْيِف ا ْوُرُظْنُا :ُمَلْعَأ َوُه َو ِهِتَكِئَالَمِلْتَبِتُك ًـةَّامَت َْتناَك ْنِإَف ،اَهَصَقَنُهَل
ُّوَطَت ُهَل َنَاك ْنِإَف ؟ٍعُّوَطَت ْنِم ْيِدْبـَعِل َْله ا ْوُرُظْنُا :َالَق ،اًئْيَش اَهْنِم َصَقَتْنا َنَاك ْنِإ َو ،ًةَّامَت،ٌع
ُذَخْؤُت َّمُث ،ِهِع ُّوَطَت ْنِمُهَتَضْي ِرَف ْيِدْبَعِل ا ْوُّمِتَأ :َالَقَكِلَذ ىَلَع ُلاَمْعَألْا
“Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali akan dihisab kelak pada hari
Kiamat adalah shalatnya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi,
“Allah َّزَع َو َّلَج berfirman kepada para Malaikat-Nya, sedangkan Ia lebih
mengetahui, ‘Lihatlah shalat hamba-Ku, sudahkah ia melaksanakannya dengan
sempurna ataukah terdapat kekurangan?’ Bila ibadahnya telah sempurna maka
ditulis untuknya pahala yang sempurna pula. Namun bila ada sedikit kekurangan,
maka Allah berfirman, ‘Lihatlah apakah hambaku memiliki shalat sunnah?’ Bila
ia memiliki shalat sunnah, maka Allah berfirman, ‘Sempurnakanlah untuk hamba-
Ku dari kekurangannya itu dengan shalat sunnahnya.’ Demikianlah semua ibadah
akan menjalani proses yang serupa.” (HR. Abu Dawud).1
B. Jenis-jenis Shalat Sunnah
Shalat sunnah terbagi menjadi dua bagian:
1. Shalat Sunnah Muthlaq (tidak ditentukan)
Yaitu shalat sunnah yang dilakukan tanpa terikat waktu, sebab
tertentu, maupun jumlah raka’at tertentu. Sehingga boleh dilakukan
1 Sayyid Sabiq,fiqh Sunnah, Darul Fikr 1983,Juz 1 halaman 153
5. 2
kapanpun, di manapun, dengan jumlah raka’at berapapun tapi dikerjakan
semata-mata untuk memperbanyak shalat dan pahalanya. Selama tidak
dilakukan di waktu atau tempat yang terlarang untuk shalat.
2. Shalat Sunnah Muqoyyad (tertentu)
Shalat sunah muqayyad adalah shalat sunah yang dianjurkan untuk
dilakukan pada waktu tertentu atau pada keadaan tertentu. Shalat sunnah
muqoyyad ini terdiri dari :
a. Shalat sunnah rawatib 2 (shalat sunnah yang menyertai shalat
fardu)
b. Shalat sunnah yang lain seperti tahajjud, witir, dhuha, tasbih,
shalat ‘ied, istisqa (meminta hujan), gerhana, dan lain-lain.
C. Shalat Sunnah Rawatib
Shalat sunnah rawatib adalah salat sunah yang dilakukan sebelum atau
sesudah salat lima waktu. Salat yang dilakukan sebelumnya disebut salat qabliyah,
sedangkan yang dilakukan sesudahnya disebut salat ba'diyah.
Salat sunnah rawatib terbagi menjadi dua :
1. Rawatib Mu’akadah, yakni shalat sunnah rawatib yang selalu
dikerjakan oleh Rasul, bila beliau tidak mengerjakan karena satu dan
lain hal beliau selalu meng-qadha-nya karena itu sangat dianjurkan
untuk dikerjakan. Shalat rawatib mu’akadah itu ialah :
Shalat Lima Waktu Qabliyah Ba’diyah
Subuh 2 raka’at -
Dzuhur 2/4 raka’at 2 raka’at
Asar - -
Magrib - 2 raka’at
Isya - 2 raka’at
2. Rawatib Ghairu Mu’akadah, yakni shalat sunnah yang mengirigi
shalat fardu yang Rasul SAW sering mengerjakannya akan tetapi
terkadang beliau tidak mengerjakan-nya dan bila beliau tidak
mengerjakannya beliau tidak meng-qadhanya. Shalat rawatib ghairu
mu’akadah itu adalah :
2 Ibid,hal 154-161
6. 3
Shalat Lima Waktu Qabliyah Ba’diyah
Subuh - -
Dzuhur - 2 raka’at
Asar 2/4 raka’at -
Magrib - -
Isya 2 raka’at -
Dengan demikian jika shalat sunnah rawatib itu ditunaikan
semuanya yang mu’akadah dengan yang ghairu mu’akadah berjumlah 22
raka’at, yakni yang mu’akadah 12 raka’at dan yang ghairu mu’akadah 10
raka’at. Jumlah ini tidak termasuk yang qabliyah maghrib yang memang di
perselisihkan para ulama keberadan nya.
Jika dikerjakan yang fardhu 17 raka’at, rawatib mu’akadah 12, dan
rawatib ghairu mu’akadah 10, lalu tahajjud 8 raka’at dan terakhir witir 3
raka’at, maka jumlah keseluruhannya menjadi 50 raka’at. Jumlah ini sama
dengan jumlah shalat yang diterima Rasulullah SAW saat kembali dari
mi’raj. Wa Allahu a’lam
D. Shalat Tahajjud
Shalat tahajjud sering juga disebut qiyam al-lail (shalat malam), karena
dikerjakan di waktu malam sesudah tidur (QS.32: 16). Shalat ini yang dikerjakan
Rasulullah SAW sebelum menerima shalat wajib yang lima, dan satu-satunya
shalat sunnah yang di perintahkan secara jelas dalam Al-Qur’an, dengan jaminan
Allah akan membangkitkan pelakunya ke tempat yang terpuji (maqaman
mahmudan) (QS.17(Al-Iara): 79), jumlahnya 8 raka’at, dengan salam pada tiap-
tiap dua raka’at dan dianjurkan ditutup dengan shalat witir tiga raka’at, atau satu
raka’at, jika sebelum tidurnya belum shalat witir, sesudah shalat tahajjud
membaca do’a berikut :
كِالَم َتْنَا دْمَْاْل َكَلَو ،نِهْيِف ْنَمَو ِضْرَالْاَو ِاتَوَمالس مِِّيَق َتْنَا دْمَْاْل َكَل مهِّّٰللَا
،نِهْيِف ْنَمَو ِضْرَالْاَو ِاتَوَمالس رْون َتْنَا دْمَْاْل َكَلَو ،نِهْيِف ْنَمَو ِضْرَالْاَو ِاتَوَمالس
قَح ارالنَو قَح ةنَْاْلَو قَح َكلْوَقَو قَح َكاءَقِلَو قَْاْل َكدْعَوَو قَْاْل َتْنَا دْمَْاْل َكَلَو
قَح ةَاعالسَو قَح َملَسَو ِهْيَلَع للا ىلَص دمَُم قَح َنْويِبالنَو
7. 4
َكْيَلِاَو تْمَاصَخ َكِبَو تْبَنَا َكْيَلِاَو تْلكَوَت َكْيَلَعَو تْنَمَا َكِبَو تْمَلْسَا َكَل مهِّّٰللَا
ِهِب مَلْعَا َتْنَا اَمَو تْنَلْعَا اَمَو تْرَرْسَا اَمَو تْرخَا اَمَو تْمدَقاَم ْ ِلْرِفْغاَف تْمَكاَح
ِللِِب الِا َةوق َالَو َلْوَح َالَو ،َتْنَا الِا َهَلِاَال رِِّخَؤمْلا َتْنَاَو مِِّدَقمْلا َتْنَا ،ِِِّْنِم
Allaahumma lakal hamdu anta qayyumus samaa waati wal ardhi wa man
fiihinna. wa lakal hamdu anta malikus samaa waati wal ardhi wa man
fiihinna, wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man
fiihinna, wa lakal antal haqqu, wa wa'dukal haqqu, wa liqaa'uka haqqu, wa
qaulukal haqqun, wal jannatu haqquw wannaaru haqquw wan-nabiyyuuna
haqquw wa Muhammadun shallallahu 'alaihi wa sallama haqquw wassaa'atu
haqq.
Allaahumma laka aslamtu wa bika aamantu wa 'alaika tawakkaltu wa ilaika
anabtu, wa bika khaashamtu wa ilaika haakamtu faghfirlii maa qoddamtu
wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a'lantu wa maa anta a'lamu
bihiminnii. antal muqoddimu wa antal mu'akhkhiru laa ilaaha anta. wa laa
haula wa laa quwwata illaa billaah.
Artinya :
"Ya Allah bagi-Mu-lah segala puji, Engkaulah yang mengurus langit dan bumi
serta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau
Raja langit dan bumi beserta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-
Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi beserta semua makluk yang ada
pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Mahabenar, janji-Mu adalah
benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, ucapan-Mu adalah benar, surga adalah
benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar dan Nabi Muhammad Saw
adalah benar serta hari kiamat adalah benar."
"Ya Allah hanya kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu-lah aku beriman,
kepada-Mu-lah aku bertawakal, hanya kepada-Mu-lah aku kembali (bertaubat),
kepada-Mu-lah aku mengadu, dan kepada-Mu-lah aku meminta keputusan, maka
ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang kemudian serta apa yang
kusembunyikan dan yang kulakukan dengan terang-terangan dan apa yang lebih
Engkau ketahui dariku, Engkau yang mendahulukan dan yang mengakhirkan,
tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya (unutk menghindar dari kemaksiatan)
dan tiada kekuatan (untuk melakukan ibadah) kecuali dengan pertolongan Allah."
E. Shalat Hajat
Shalat hajat adalah shalat yang dilakukan oleh seseorang ketika menghadapi
kebutuhan (keperluan) yang penting dan mendesak, sementara upaya dan usaha
8. 5
telah ditempuh secara manusiawi sudah maksimal, banyaknya bisa dua raka’at
sampai 12 raka’at, dengan salam setiap dua raka’at, dapat dikerjakan kapan saja
selain waktu yang dilarang shalat, sesudah shalat membaca do’a berikut :
.َِْْمَلاَعْلا ِِّبَر ِلل ِدْمَْْلَا. ِمْيِظَعْلا ِشْرَعْلا بَر ِللا َناَحْبس ْيِرَكْلا مْيِلَْاْل للا الِإ َهَلِإ َال
ِّرِب ِِّلك ْنِم َةَمْيِنَغْلاو بْنَذ ِِّلك ْنِم َةَمْصِعْلاَو َكِتَرِفْغَم َمِائَزَعَو َكِتَْْحَر ِاتَب ِجْوم َكَلأْسَا
َكَل َيِه ةَاجَح َالَو هَتْجرَف الِإ امَه َالَو هَتْرَفَغ الِإ ابْنَذ ْ ِل ْعَدَت َال ْثِإ ِِّلك ْنِم َةَمَالالسو
َِِْْاْحالر َمَحَْرأ َي اَهَتْيَضَق الِإ اضِر
Laa illaaha illallaahul-haliimul-kaarim, subhaanallaahi rabbil'arsyil-'adzim.
Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin. As'aluka muujibaati rahmatika wa
'azaa'ima magfiratika wal -'ismata min kulli dzambiw wal-ganiimata min
kulli birriw was-salaamata min kulli istmin, laa tada' lii dzamban illaa
gafartahuu wa laa hamman illaa farrajtahuu wa laa haajatan hiya laka ridan
illaa qadaitahaa yaa arhamar-raahimiin.
Artinya: "Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha
Penyantun lagi Mahamulia, Mahasuci Allah Tuhan yang memiliki Arsy yang
besar. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu dan hal-hal
yang memastikan ampunan-Mu, dan terpelihara dari semua dosa yang menjarah
setiap kebaikan dan selamat dari semua dosa. Janganlah Engkau tinggalkan suatu
dosa pun bagiku, melainkan Engkau mengampuninya, dan tidak pula kesusahan
melainkan Engkau berikan penawar kepadanya dan tidak pula suatu keperluan
yang diridhai oleh-Mu melainkan Engkau memastikan buatku, wahai Yang Maha
Penyayang diantara para penyayang."
F. Shalat Witir
Shalat witir (ganjil) adalah shalat penutup dari semua shalat malam.
Apabila merasa yakin akan bangun dimalam hari untuk shalat malam, maka shalat
witir dianjurkan untuk dilakukan sesudah shalat malam itu (tahajjud) namun, jika
khawatir tidak dapat bangun malam, maka shalat witir dapat dilakukan di awal
malam, sebelum tidur yakni sesudah shalat isya, tapi jika ternyata malam hari nya
dapat melaksanakan tahajjud, maka witirnya tidak perlu dilakukan lagi, karena
witir tidak boleh dua kali dalam satu malam. Hal itu mengingat witir ganjil, jika
dikerjakan dua kali maka menjadi denap (hilang witirnya). Jumlah raka’atnya
minimal 1 raka’at dan maksimalnya 11 raka’at sesudah nya dianjurkan membaca
do’a berikut ini :
9. 6
،امِِّيَقانْيِد َكَلأْسَنَو ،اِاْلَص الَمَع َكَلأْسَنَو ،اقِادَص انْيِقَي َكَلأْسَنَا،وعِفََن امْلِع َكَلأْسَنَو ،اعِاشَخ ابْلَق َكَلأْسَنَو ،امِائَد اَنَْْيِا َكَلأْسَن َنِإ مهِّّٰللَا
ِاسالن ِنَع َاءَنِغْلا َكَلأْسَنَو ،ِةَيِافَعْلا ىَلَع َرْكالش َكَلأْسَنَو ،ِةَيِافَعْلا َامَََت َكَلأْسَنَو ،َةَيِافَعْلاَو َوْفَعْلا َكَلأْسَنَو ،ارْيِثَكارْيَخ َكَلأْسَنَو
ِْيَخ ىَلَع للا ىلَصَو .َِِْْْحالر َمَحْرَاَي للَاَي للَاَي للَا َي ََنَرْيِصْقَت ْمََِِّتَو ََنَدبَعَتَو اَنَعرَضَتَو اَنَعش ََتَو اَنَامَيِقَو اَنَامَيِصَو اَنَتَالَص انِم ْلبَقَت اَنبَر مهِّّٰللَا
َِْْمَلاَعْلا ِِّبَر ِلل ِدْمَْاْلَو ،َِْْعَْْجَا ِهِبْحَصَو ِهِلَا ىَلَعَو دمَُم ِهِقْلَخ
Allahumma innaa nas'aluka iimaanan daaimaan, wan'asaluka qalban khaasyi'an, wanas'aluka 'ilman naafi'an, wanas'aluka
yaqiinan shaadiqon, wanas'aluka 'amalan shaalihan, wanas'aluka diinan qayyiman, wanas'aluka khairan katsiran, wanas'alukal
'afwa wal'aafiyata, wanas'aluka tamaamal 'aafiyati, wanas'alukasyukra 'alal 'aafiyati, anas'alukal ghinaa'a 'aninnaasi.
Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu'anaa watadhorru'anaa
wata'abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin. washallallaahu 'alaa khairi
khalqihi muhammadin wa'alaa aalihi washahbihi ajma'iina, walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiina.
Artinya:
"Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu', kami memohon
kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami
memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan
afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon
kepada-Mu terkaya dari semua manusia."
"Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu'an kami, kerendahan hati kami,
ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang
diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya
semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam."
10. 7
G. Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan dengan tujuan
memohon kemudahan rizki dari Allah, waktunya pagi hari sesudah matahari
tingginya sepenggalahan, kira-kira pukul 07.00 sampai pukul 11 siang, jumlah
raka’at nya maksimal 8 raka’at, (ada juga yang menghitung jumlah maksimalnya
12 raka’at) dan minimal 2 raka’at, dianjurkan membaca surat Al-Syamsi, dan Al-
Lail, kemudian Adh-Dhuha, dan Al-Insyirah, atau Al-Kafirun dan Al-Ikhlas,
sesudah selesai shalat berdo’a dengan do’a berikut :
َةَرْدقْلاَو َكتوق َةوقْلاَو َكالََْج َالَمَْاْلَو َكاءَهَب َاءَهَبْلاَو َكاءَحض َآءَحالض نِا مهِّّٰللَا
َكتَمْصِع َةَمْصِعْلاَو َكتَرْدق
ارسَعم َناَك ْنِاَو هْجِرَْخأَف ِضْرَالْا ِف َناَك ْنِاَو هْلِزْنَأَف ِآءَمالس ِف ىِقْزِر َناَك ْنِا مهِّّٰللَا
َكِالََْجَو َكِاءَهَبَو َكِاءَحض ِِّقَ
ِِب هْبِِّرَقَف ادْيِعَب َناَك ْنِاَو هْرِِّهَطَف اامَرَح َناَك ْنِاَو هْرِّ
ِسَيَف
َِِْْاْلالص َكَادَبِع َتْيَتَاآَم ِْنِآت َكِتَرْدقَو َكِتوقَو
Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'auka wal-jamaala
jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-'ismata
'ismatuka.
Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardi fa
akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa
tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika
wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita 'ibaadakash-
shalihiin.
Artinya:
"Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu DhuhaMu,
keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahanMu, kekuatan
adalah kekuatanMu, penjagaan adalah penjagaan-Mu"
"Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila
berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila
haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuhaMu,
kekuasaanMu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau
datangkan kepada hamba-hambaMu yang sholeh"