[Ringkasan]
Berdasarkan data demografi dan fasilitas kesehatan di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, jumlah penduduk tahun 2019 sebesar 268.480 jiwa dengan usia produktif terbanyak 25-34 tahun. Fasilitas kesehatan terdiri atas 1 Puskesmas Induk, 9 Puskesmas Pembantu, dan 82 Klinik. Tenaga kesehatan terdiri atas 15 dokter umum, 5 dokter gigi, dan 20 perawat. Sarana medis mel
1. Evaluasi Program Keluarga Berencana di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan
Periode Juni 2019 sampai dengan Mei
2020
Dosen Pembimbing : Dr. dr. A. Aris Susanto, MS, Sp. OK
Dosen Penguji 1 :
Dosen Penguji 2 :
Disusun oleh :
YULITA HERA - 112018058
3. LATAR BELAKANG
• Jumlah sensus penduduk Indonesia pada tahun 2020 menurut Badan
Pusat Statistik Indonesia yaitu 270.20 juta jiwa, dimana terjadi
pertambahan 32.56 juta jiwa dibandingkan SP2010 dengan laju
pertumbuhan penduduk per tahun yaitu 2010 – 2020 sebesar 1.25%
• Indonesia menempati urutan ke-4 penduduk dunia dengan angka
3,49% penduduk terbanyak setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Pada tahun 2017 angka ini terus meningkat mencapai 261 juta jiwa,
dan pada tahun 2018 jumlah penduduk Indonesia sebesar 265 juta
jiw
• Distribusi jumlah penduduk terbanyak pada daerah Provinsi DKI
Jakarta Oleh Badan Pusat Statistik tahun 2019 sebesar 10.770.000
jiwa dengan LPP 1,19%
• Pada Kab/Kota Jakarta Barat Oleh Badan Pusat Statistik tahun 2019
sebesar 2.589.930 jiwa dengan LPP 1,60% pertahunnya.3 Untuk
mengatasi masalah tersebut, pemerintah mencanangkan program
Keluarga Berencana yang dinaungi oleh Badan Koordinasi Keluarga
Berencana (BKKBN) yang berdiri berdasarkan keputusan presiden RI
nomor 8 tahun 1970
• Dalam upaya pelaksanaan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(KKB), dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategi (Renstra) BKKBN
tahun 2015-2019, maka sasaran yang hendak dicapai pada tahun
2019 adalah LPP se-Indonesia sebesar 1,21% pertahun;
• TFR (Total Fertility Rate) sebesar 2,28%; CPR (Contraceptive
Prevalence Rate) sebesar 66,0%; CBR (Crude Birth Rate) 17,3%; ASFR
(Age Specific Fertility Rates) sebesar 44/1000 perempuan usia 15-19
tahun dan unmet need sebesar 9,91%, persentase peserta KB aktif
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) 20,5%
• Menurut Profil Kesehatan RI, KB aktif diantara PUS (Pasangan Usia
Subur) tahun 2017 sebesar 63.22%, sedangkan yang tidak pernah ber-
KB sebesar 18.63%
• Pada laporan KB Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
didapatkan cakupan peserta KB aktif periode Juni 2019 sampai
dengan Mei 2020 adalah sebesar 75,07% dari target 66% dengan
cakupan masing masing adalah implant sebesar 12,33%, pil sebesar
5,34%, kondom sebesar 4,42%, suntik sebesar 60,10%, IUD sebesar
14,93%, MOW sebesar 1,81% dan MOP sebesar 0,93%
4. Berdasarkan data jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2020 sebanyak
270.20 juta jiwa, dimana terjadi
pertambahan pertambahan 32.56 juta
jiwa dibandingkan SP2010
Berdasarkan data jumlah penduduk
Provinsi DKI Jakarta tahun 2019
adalah 10.770.000 jiwa dengan LPP
1,19% per tahun
Berdasarkan data jumlah
penduduk kota Jakarta Barat
tahun 2019 adalah 2,59 juta
jiwa dengan LPP dari tahun
2015-2017 adalah 0,94% per
tahun.
Berdasarkan data Profil Kesehatan
RI, KB aktif diantara PUS (Pasangan
Usia Subur) tahun 2017 sebesar
63,22%, sedangkan yang tidak
pernah ber-KB sebesar 18.63%
Berdasarkan laporan KB periode
Juni 2019 sampai dengan Mei 2020
di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan
cakupan peserta KB aktif sebesar
75,07% dari target 66%.
Berdasarkan data BKKBN Di Kota
Jakarta Barat tahun 2019 jumlah
KB aktif sebesar 36.5025 atau
24,94% PUS.
RUMUSAN MASALAH
5. TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
• Diketahuinya cakupan peserta KB baru.
• Diketahuinya cakupan peserta KB aktif.
• Diketahuinya cakupan pasangan usia subur (PUS) yang
menjadi peserta KB aktif berdasarkan jenis kontrasepsi
yang digunakan meliputi: Pil, Suntik, Implan, Kondom,
Intra-Uterine Device (IUD), MOW dan MOP.
• Diketahuinya cakupan komplikasi setelah pemasangan
kontrasepsi.
• Diketahuinya cakupan peserta KB aktif yang
mengalami kegagalan.
• Diketahuinya cakupan peserta KB aktif yang
mengalami dropout.
• Diketahuinya sistem pencatatan dan pelaporan yang
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan periode Juni 2019 sampai dengan
Mei 2020.
• Diketahuinya prioritas masalah dan penyebab masalah
pada program KB aktif di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan periode Juni 2019
sampai dengan Mei 2020.
Mengetahui tingkat keberhasilan program
Keluarga Berencana di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan,
Jakarta Barat periode Juni 2019 sampai
dengan Mei 2020..
6. MANFAAT EVALUASI
BAGI EVALUATOR
•Menerapkan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh saat kuliah dan
membandingkan dengan keadaan
sebenarnya didalam lingkungan
masyarakat
•Mempunyai pengalaman dan
pengetahuan tentang evaluasi program
keluarga berencana pada wilayah kerja
Puskesmas.
•Mengembangkan kemampuan minat
dan bakat dalam mengevaluasi program
Puskesmas dan berpikir secara ilmiah
BAGI PUSKESMAS
•Mengetahui masalah - masalah yang
timbul dalam program Puskesmas dan
pemecahan masalahnya.
•Memperoleh masukan untuk
meningkatkan cakupan program
khususnya cakupan keluarga
berencana.
BAGI PERGURUAN TINGGI
•Mengamalkan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dalam melaksanakan fungsi atau
tugas perguruan tinggi sebagai lembaga
yang menyelenggarakan pendidikan,
penelitian dan pengabdian bagi
masyarakat.
•Mewujudkan kampus sebagai
masyarakat ilmiah dalam peran
sertanya di bidang kesehatan.
7. SASARAN
• Semua Pasangan Usia Subur (PUS), yaitu pasangan yang istrinya
berumur antara 15-49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan yang
istrinya lebih dari 49 tahun tetapi masih mendapat menstruasi, di
wilayah kerja Puskesmas Grogol Petamburan periode Juni 2019
sampai dengan Mei 2020.
9. MATERI
• Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laopran hasil
kegiatan bulanan Puskesmas mengenai program Keluarga Berencana
di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta
Barat periode Juni 2019 sampai dengan Mei 2020, yang berisi
kegiatan:
a)Konseling
b)Pelayanan
kontrasepsi
c)Penanganan
komplikasi berat
d)Pembinaan dan
pengayoman medis
dengan komunikasi,
informasi, dan edukasi
e)Pelayanan rujukan
f)Pencatatan dan
pelaporan
10. METODE
• Evaluasi ini dilaksanakan dengan pengumpulan data, analisis data dan
pengolahan data sehingga dapat digunakan untuk menjawab
permasalahan pelaksanaan evaluasi program Keluarga Berencana di
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta
Barat periode Juni 2019 sampai dengan Mei 2020 dengan cara
membandingkan cakupan laporan bulanan keluarga berencana pada
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan terhadap
tolok ukur yang telah ditetapkan dan menemukan penyebab masalah
dengan menggunakan pendekatan sistem.
12. Masukan : Man, Money,
Material, Method,
Minute, Machine,
Market, Information
Proses : POAC
KERANGKA TEORI
13. TOLOK UKUR
• Tolok ukur keberhasilan terdiri atas variabel-variabel : masukan,
proses, keluaran, lingkungan, umpan balik dan dampak yang
digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam
Program Keluarga Berencana di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan.
15. SUMBER DATA
Data Geografi dan Demografi wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan tahun 2020.
Data Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
tahun 2019 dan 2020
Laporan Bulanan Program Kegiatan KB Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan periode Juni 2019 sampai dengan Mei 2020.
Instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan periode Juni 2019 sampai dengan
Mei 2020.
16. DATA UMUM – data geografis
• UPTD Puskesmas Kecamatan Grogol Pertamburan terletak di wilayah Jakarta Barat dengan luas
wilayah 1.131,66 Ha yang terdiri dari 7 kelurahan, 75 RW, dan 868 RT dengan batas wilayah
sebagai berikut:
Utara : Kecamatan
Cengkareng, Jakarta
Barat
Selatan : Kecamatan
Palmerah, Jakarta
Barat
Barat : Kecamatan
Kebon Jeruk,
Jakarta Barat
Timur : Kecamatan
Gambir, Jakarta
Pusat
17. Puskesmas Kecamatan Grogol Pertamburan membawahi 7 Kelurahan
dan 9 Puskesmas Kelurahan yaitu:
• Puskesmas Kelurahan Grogol I
• Puskesmas Kelurahan Grogol II
• Puskesmas Kelurahan Grogol III
• Puskesmas Kelurahan Jelambar I
• Puskesmas Kelurahan Jelambar II
• Puskesmas Kelurahan Jelambar Baru
• Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara
• Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Selatan
• Puskesmas Kelurahan Tomang
18. • Jumlah penduduk di wilayah kecamatan Grogol Pertamburan pada
tahun 2019 sejumlah 268.480 jiwa dengan penduduk laki-laki
berjumlah 139.156 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah
129.324 jiwa.
• Terlihat penduduk di Kecamatan Grogol Pertamburan terbanyak ada
di rentang usia 25-34 tahun.
• Pola peningkatan jumlah penduduk terlihat mulai usia 15-19 dan
mulai terjadi penurunan jumlah penduduk mulai usia 35-39 tahun.
Hal ini menggambarkan banyaknya usia muda dan produktif di
wilayah Kecamatan Grogol Pertamburan
DATA UMUM – data demografis
19. • Penduduk terbanyak
terdapat di Kelurahan
Wijaya Kusuma, Jelambar
Baru dan Jelambar dengan
jumlah penduduk masing-
masing 53.518 jiwa, 45.874
jiwa, 45.242 jiwa.
DATA UMUM – data demografis
20. • Kepadatan penduduk di
wilayah Kecamatan Grogol
Pertamburan 238
jiwa/Km2, dengan
kelurahan terpadat adalah
kelurahan Jelambar Baru
319 jiwa/Km2.
• Jumlah rumah tangga
sebanyak 79.700 rumah
tangga dan rata-rata besar
keluarga 3.37 jiwa/rumah
tangga.
DATA UMUM – data demografis
21. DATA FASILITAS KESEHATAN
Jumlah sarana kesehatan menurut kepemilikan Provinsi Jakarta Barat Tahun 2019:
• Puskesmas Induk : 1
• Puskesmas Pembantu : 9
• Puskesmas Keliling : 1
• Klinik pratama : 2
• Klinik Utama : 82
• Apotik : 34
• Klinik Bersalin : 11
• Praktik Dokter Umum Perorangan : 7
• Praktik Dokter Gigi Perorangan : 2
• Praktik Dokter Spesialis Perorangan : 3
• Pengobatan Tradisional : 3
22. DATA TENAGA KERJA
a) Kepala Puskesmas : 1 orang
b) Dokter Umum : 15 orang
c) Dokter Gigi : 5 orang
d) Perawat pelaksana : 20 orang
e) Perawat Gigi : 10 orang
f)T enaga laboraturium : 5 orang
g) Pelaksana apotek : 5 orang
h) Koordinator program KB : 1 orang
i) Petugas Gizi : 5 orang
j) Bidan Puskesmas : 10 orang
23. DATA KHUSUS - MASUKAN
TENAGA
• Dokter berjumlah 1 orang
• Koordinator program KB berjumlah 1 orang
• Kader KB yaitu bidan pelaksana di setiap Posyandu
DANA
• Terdapat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD)
• Terdapat Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
24. SARANA MEDIS
SARANA DAN PRASARANA
• Termometer 3 buah
• Stetoskop 2 buah
• Tensimeter 1 buah
• Meja ginekologi 1 buah
• Meja alat-alat, obat dan alokon
1 buah
• Tempat tidur periksa 2 buah
• Sarung tangan steril 2 box
• Timbangan berat badan dewasa
1 buah
• Lemari peralatan dan alokon 1
buah
• Implant kit 50 set
• AKDR kit steril 50 set
SARANA KONTRASEPSI
• IUD Copper-T 200 buah
• Auto Disable Syringe with
Needle 2000 buah
• Implan 150 buah
• Pil KB Kombinasi 2000 strip
• Cyclogestone 20box
• Depogestone 25 box
• Alat Kontrasepsi Lain (Kondom)
: 30 lusin
SARANA OBAT – OBATAN
• Cairan antiseptik Betadine 10
botol
• Tablet analgetik 200 tablet
• Kapas alkohol dan kasa steril 5
toples
• Vitamin B6 800 tablet
25. SARANA NON MEDIS
GEDUNG PUSKESMAS
- Terdapat ruang
Pendaftaran
- Terdapat ruang Tunggu
- Terdapat ruang untuk
pemeriksaan pasien
MEUBEL PUSKESMAS
- Terdapat lemari Arsip
- Terdapat lemari Obat
- Terdapat meja
Pemeriksaan
- Terdapat kursi
- Terdapat tempat tidur
pemeriksaan
27. PROSES – PERENCANAAN
DATA PROGRAM KB
Jumlah PUS total sebesar 44.422
Jumlah KB Aktif 33.348
TERTULIS
Konseling
Perencanaan pelayanan kontrasepsi
Pembinaan akseptor KB
Penanganan efek samping dan komplikasi
Pelayanan rujukan KB
Perencanaan pencatatan dan pelaporan
28. PENGORGANISASIAN
Kepala puskesmas
dr. Nurmari Wahyu Hapsari
Kepala Satuan Pelaksana Upaya Kesmas
dr. Jentie
Koordinator dan Pelaksana Program KB
Trisakina Sulistiowati, Amd.Keb
Pelaksana
- Bidan Puskesmas
- Bidan Desa
29. PELAKSANAAN
• Konseling
• Pelayanan Kontrasepsi
• Komunikasi, Informasi dan Edukasi
• Penanganan Efek Samping dan Komplikasi
• Pelayanan Rujukan KB
• Pencatatan dan Pelaporan
30. KELUARAN - Cakupan Peserta KB Baru
• adalah PUS yang baru pertama kali menggunakan metode
kontrasepsi, termasuk mereka yang pasca keguguran, sesudah
melahirkan, atau pasca istirahat minimal 3 bulan.
• Jumlah peserta KB baru : 1066
• Jumlah PUS : 44.422
31. Cakupan Peserta KB Aktif (Contraceptive Prevalence Rate)
• adalah peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon
terus-menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau
yang mengakhiri kesuburan.
• Jumlah peserta KB aktif : 33.348
• Jumlah PUS : 44.422
35. PERSENTASE KOMPLIKASI
• adalah peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan
kesehatan mengarah pada keadaan patologis, sebagai akibat dari
proses tindakan/pemberian/pemasangan alat kontrasepsi yang
digunakan seperti: perdarahan, infeksi/abses, fluor albus yang bersifat
patologis, perforasi, translokasi, hematoma, peningkatan tekanan
darah, perubahan Hb, ekspulsi
•Jumlah peserta KB aktif : 33.348
•Jumlah peserta yang komplikasi : 8,58
36.
37.
38. Tabel 1. Data Keluaran Program KB di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat
periode Juni 2019 sampai Mei 2020.
39. UMPAN BALIK
• Ada sistem pencatatan dan pelaporan yang sesuai dengan waktu yang
ditentukan dan dapat digunakan sebagai masukan dalam gerakan
keluarga berencana. Namun, data dari fasilitas pelayanan kesehatan
swasta tidak diambil oleh staf puskesmas.
40. DAMPAK
Dampak Langsung
• Menurunkan Crude Birth
Rate (CBR) : belum dapat
dinilai
• Meningkatkan jumlah
peserta KB Baru : belum
dapat dinilai
• Meningkatkan jumlah
peserta KB Aktif : belum
dapat dinilai
Dampak Tidak Langsung
• Pengendalian Laju
Pertumbuhan Penduduk :
belum dapat dinilai
• Pengendalian Total Fertility
Rate (TFR) : belum dapat
dinilai
• Meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak :
belum dapat dinilai.
41. LINGKUNGAN
FISIK
• Lokasi Puskesmas: Mudah dijangkau oleh akseptor KB baik dengan
menggunakan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.
• Fasilitas kesehatan lain: Tersedia bidan praktek swasta, praktek dokter
yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Grogol Petamburan. Khusus
untuk metode kontrasepsi MOW/MOP, fasilitas yang mengerjakannya
adalah Rumah Sakit setempat.
NON FISIK
• Pendidikan: Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan tamat SMP/SMA
• Sosial ekonomi: Mayoritas penduduk berstatus sosial ekonomi rendah-
menengah.
49. Masalah menurut keluaran
• Cakupan peserta KB pil 5,34% dari target 17% (masalah sebesar 68,58%)
• Cakupan peserta KB MOW 1,81% dari target 9% (masalah sebesar 79,88%)
• Cakupan Peserta KB MOP 0,93% dari target sebelumnya 2% (masalah sebesar
53,5%)
50. Masalah menurut proses
• Penyuluhan mengenai Keluarga Berencana untuk masyarakat sempat tidak
dilakukan di awal masa Pandemi Covid-19.
• Tidak ada poster dan leaflet untuk media konseling. Lembar balik yang tersedia
kurang memuat informasi mengenai stigma atau mitos yang salah mengenai
kontrasepsi sebagaimana beredar di masyarakat.
• Bidan dan kader KB kurang aktif karena sedang berlangsungnya masa Pandemi
Covid-19.
• Hasil pelayanan KB harian tidak selalu dicatat dalam register harian namun setiap
akhir bulan dilakukan penjumlahan hasil pelayanan untuk pengisian laporan
bulanan dan triwulan.
• Ada beberapa hasil laporan dari fasilitas kesehatan swasta yang tidak
memberikan pelaporannya ke Puskesmas.
51. Masalah menurut lingkungan
• Masa Pandemi membuat masyarakat takut pergi ke tempat pelayanan
kesehatan atau Puskesmas.
• Pengetahuan masyarakat mengenai kontrasepsi yang belum memadai
baik dari segi keuntungan, kerugian, metode pemasangan dan syarat
penggunaan.
Masalah menurut Umpan balik
• Ada rapat bulanan (dilaksanakan bersama lokakarya bulanan) namun
catatan hasil rapat dan rekomendasi yang disarankan sebagai
masukan tidak lengkap.
53. • Keterangan derajat
masalah :
• 5 = Sangat penting
• 4 = Penting
• 3 = Cukup penting
• 2 = Kurang penting
• 1 = Tidak penting
54. Yang menjadi prioritas masalah :
• Cakupan peserta KB MOW 1,81% dari target 9% (masalah sebesar 79,88%)
• Cakupan peserta KB pil 5,34% dari target 17% (masalah sebesar 68,58%)
• Cakupan Peserta KB MOP 0,93% dari target sebelumnya 2% (masalah sebesar
53,5%)
56. Masalah 1: Cakupan peserta KB MOW 1,81% dari target 9% (masalah sebesar 79,88%)
Penyebab
1.Pencatatan dan pelaporan yang masih
terkendala, terutama data dari rumah
sakit.
2.Jadwal penyuluhan mengenai keluarga
berencana belum berjalan dengan teratur.
3.Kurangnya pemilihan KB MOW saat masa
Pandemi, yang dimana tindakannya harus
dilakukan di rumah sakit.
Penyelesaian
1.Melengkapi semua pencatatan dan pelaporan kegiatan KB serta melakukan
penjemputan laporan secara aktif ke rumah sakit.
2.Penyuluhan mengenai keluarga berencana dijadwalkan secara teratur,
dapat dilakukan bersamaan dengan kelas ibu hamil, atau setelah posyandu,
dan menyediakan poster dan leaflet untuk meningkatkan kepedulian serta
menarik minat PUS untuk ber-KB khususnya ke arah MKJP seperti pil, suntik
dan lain-lain selama masa pandemic ini masi berlangsung.
3.Penyediaan sarana penyuluhan untuk meningkatkan kepedulian serta
menarik minat PUS untuk ber-KB.
4.Menggalakan para bidan untuk melakukan pembinaan KIE (Komunikasi,
Informasi, Edukasi) dan perlu memberikan perhatian yang lebih, terhadap
akseptor maupun mencari calon akseptor KB baru (PUS) serta memberikan
penyuluhan mengenai fungsi dan keuntungan alat kontrasepsi jangka
panjang.
57. Masalah 2 : Cakupan peserta KB pil 5,34% dari tolok ukur 17% (masalah sebesar 68,58%)
Penyebab
1.Banyak peserta KB yang tidak datang sesuai
jadwal dikarenakan Pandemi.
2.Jadwal penyuluhan mengenai keluarga
berencana belum berjalan dengan teratur.
3.Tidak aktifnya kader KB di Posyandu dalam
melaksanakan pelayanan karena masa
pandemi.
4.Pencatatan dan pelaporan dari fasilitas
kesehatan swasta yang kurang lengkap.
Penyelesaian
1.Penyuluhan mengenai keluarga berencana dijadwalkan secara teratur,
dapat dilakukan bersamaan dengan kelas ibu hamil.
2.Penyediaan sarana penyuluhan untuk meningkatkan kepedulian serta
menarik minat PUS untuk ber-KB.
3.Melakukan sistem penjemputan data ke fasilitas kesehatan swasta.
4.Menggalakan para bidan untuk melakukan pembinaan KIE (Komunikasi,
Informasi, Edukasi) terhadap akseptor maupun mencari calon akseptor KB
baru (PUS) serta memberikan penyuluhan mengenai alat kontrasepsi jangka
panjang, termasuk didalamnya perlu memberikan perhatian yang lebih
untuk memberikan informasi yang benar mengenai stigma atau mitos yang
salah yang beredar di masyarakat.
5.Memberikan penghargaan pada bidan dan kader yang aktif membina KB
sehingga kader aktif untuk melakukan penyuluhan perbulan dan membuat
jadwal penyuluhan.
58. Masalah 3: Cakupan peserta KB MOP 0,93% dari target 2% (masalah sebesar 53,5%)
Penyebab
1.Pencatatan dan pelaporan yang masih
terkendala, terutama data dari rumah sakit.
2.Jadwal penyuluhan mengenai keluarga
berencana belum berjalan dengan teratur.
3.Kurangnya pemilihan KB MOP saat masa
Pandemi, yang dimana tindakannya harus
dilakukan di rumah sakit dan biasanya laki –
laki lebih sulit diedukasi daripada perempuan
Penyelesaian
1.Melengkapi semua pencatatan dan pelaporan kegiatan KB serta
melakukan penjemputan laporan secara aktif ke rumah sakit.
2.Penyuluhan mengenai keluarga berencana dijadwalkan secara
teratur, terutama dilakukan pada laki – laki karena masih sangat
kurangnya pengtahuan terhadap kontrasepsi yang bias dilakuan pada
pria.
3.Penyediaan sarana penyuluhan untuk meningkatkan kepedulian serta
menarik minat PUS untuk ber-KB.
4.Menggalakan para bidan untuk melakukan pembinaan KIE
(Komunikasi, Informasi, Edukasi) dan perlu memberikan perhatian
yang lebih, terhadap akseptor maupun mencari calon akseptor KB
baru (PUS) serta memberikan penyuluhan mengenai fungsi dan
keuntungan alat kontrasepsi jangka panjang.
60. KESIMPULAN
• Dari hasil evaluasi dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan periode Juni 2019 sampai dengan Mei
2020, dapat disimpulkan bahwa ditemukan masalah pada program ini
karena masih ada beberapa variabel yang belum sesuai dengan tolok
ukur yang telah ditentukan beserta beberapa masalah lain yang harus
diperbaiki. Berikut merupakan hasil evaluasi secara singkat.
Cakupan pelayanan peserta KB aktif di
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
periode Januari sampai dengan Desember
2020 sebesar 75,07% dari target 66%
Cakupan pelayanan peserta KB aktif
berdasarkan jenis kontrasepsi yang
digunakan meliputi: Pil 5,34% (masalah
sebesar 68,58%), Suntik 60,10%, Implan
12,33%, kondom 4,42% , IUD 14,93%,
MOW 1,81% (masalah sebesar 79,88%),
dan MOP 0,93% (masalah sebesar 53,5%)
di Puskesmas Grogol Petamburan, Jakarta
Barat periode Juni 2019 sampai Mei 2020.
61. SARAN
• Berdasarkan hasil evaluasi program KB yang telah dilakukan, ada
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan KB
di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta
Barat. Saran-saran berikut ditujukan kepada kepala Puskesmas dan
diharapkan akan disampaikan kepada petugas-petugas bawahannya
yang bersangkutan untuk dilaksanakan:
Meningkatkan kegiatan penyuluhan KB
kepada masyarakat wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat
dengan menggandeng PLKB sehingga
kepedulian PUS terhadap manfaat KB
terhadap keluarga masing-masing dapat
ditingkatkan dan seterusnya lebih banyak PUS
yang ber-KB, sehingga semua kalangan
masyarakat dapat membantu tercapainya
program KB.
Membuat usulan kepada PLKB tentang
penyediaan media-media promosi KB seperti
spanduk, poster, alat peraga untuk simulasi
dan pamphlet di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan.
Pelatihan petugas pencatatan dan
pelaporan program KB mengenai Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (SP2TP) Laporan Bulanan 3
(LB3) yang digunakan sebagai data dasar
untuk penilaian program KB.
Melakukan penjemputan data secara
aktif ke pihak pelaksana kontrasepsi
swasta dan Rumah Sakit, atau membuat
akta perjanjian kerjasama yang mengikat
antara Puskesmas dengan fasilitas
kesehatan swasta. Dan memberikan
sanksi kepada fasilitas kesehatan yang
tidak melaporkan datanya ke Puskesmas.
Mengadakan kerjasama lintas program (program UKS
di SMA, Posyandu Remaja) dan lintas sektoral
(perguruan tinggi, gereja, masjid) dengan
merencanakan kegiatan penyuluhan yang diadakan
secara rutin dan teratur di kalangan masyarakat baik
untuk masyarakat usia subur maupun untuk golongan
remaja, sesuai dengan sasaran BKKBN untuk tahun
2020 yaitu untuk meningkatkan partisipasi keluarga
yang mempunyai anak dan remaja dalam kegiatan
pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB).
Mengadakan pendataan PUS yang berusia 20-30 tahun
dan memiliki jumlah anak 2 orang dengan bantuan
PLKB, lalu pendataan ini digunakan sebagai sasaran
akseptor KB khususnya MKJP, sebelumnya dilakukan
konseling terlebih dahulu dengan istri dan suaminya
untuk berikutnya segera diberikan pelayanan
kontrasepsi MKJP oleh bidan atau dokter yang
bertanggung jawab di Puskesmas, konseling dapat
menggunakan panduan ABPK.
Apabila saran ini dilaksanakan, maka diharapkan
masalah tersebut dapat teratasi sehingga pelaksanaan
program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan yang akan datang
dapat memperoleh hasil yang lebih baik.