Larutan dapar (lebih tepatnya, dapar pH atau dapar ion hidrogen) merupakan larutan yang mengandung campuran asam lemah dan basa konjugatnya, atau sebaliknya. Perubahan pH larutan ini sangat kecil, ketika asam atau basa kuat ditambahkan, dalam jumlah sedikit atau sedang, ke dalam larutan dapar. Itulah sebabnya larutan ini berguna untuk mencegah perubahan pH larutan. Larutan jenis ini juga digunakan untuk mempertahankan pH pada nilai tertentu dalam berbagai aplikasi kimia. Kebanyakan bentuk kehidupan berusaha mempertahankan pH, sehingga mereka menggunakan larutan dapar untuk menjaga pH konstan. Secara alami, sistem dapar bikarbonat digunakan untuk mengatur pH darah.
LARUTAN PENYANGGA ( BUFFER/DAPAR)
Obat-obatan seperti obat tetes mata, obat suntik, dan cairan infus harus mempunyai pH yang sesuai dengan pH cairan tubuh dan selalu mempunyai pH yang tetap agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam tubuh. Dalam tubuh manusia terdapat larutan dengan pH sekitar 7,4 yang jika ditambah sedikit asam atau basa pH-nya hampir tidak berubah. Jika pH berubah akan berakibat fatal bagi kesehatan. Karena itu sangat penting menjaga agar pH tetap. Larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu disebut larutan penyangga (larutan buffer/larutan dapar).
Ada 2 macam larutan dapar yaitu larutan dapar asam dan larutan dapar basa. Larutan dapar asam mempertahankan pH di daerah asam (pH < 7) dan larutan dapar basa mempertahankan pH di daerah basa (pH > 7).
3. • Perhatikan 2 kondisi berikut :
Penambahan 0,1 ml lar. HCl 1
M ke dalam :
A. 1 liter air suling.
B. 1 liter air laut
• Larutan yang dapat
mempertahankan nilai pH
tertentu disebut larutan
penyangga.
4. 1. Larutan Penyangga Asam
Mengandung suatu asam lemah (HA) dan basa konjugasinya ( ion A –), dibuat
dengan :
A. Mencampurkan asam lemah (HA) dengan
garamnya.
Contoh : lar. CH3COOH dan CH3COONa
lar. H2CO3 dan NaHCO3
lar. NaH2PO4 dan Na2HPO4
5. B. Mencampurkan suatu asam lemah (dalam jumlah
berlebih) dengan suatu basa kuat.
Contoh : 100 ml larutan CH3COOH 0,1 M
+ 50 ml larutan NaOH 0,1 M.
6. 2. Larutan Penyangga Basa
Mengandung suatu basa lemah (B) dan asam konjugasinya
( ion BH +), dibuat dengan :
A. Mencampurkan basa lemah dengan garamnya.
Contoh : lar. NH3 dan NH4Cl
7. B. Mencampurkan suatu basa lemah (dalam jumlah
berlebih) dengan suatu asam kuat.
Contoh : 50 ml larutan NH3 0,2 M
+ 50 ml larutan HCl 0,1 M.
8.
9. 1. Larutan Penyangga Asam
[H+] = Ka x a
g
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasi
10. 2. Larutan Penyangga Basa
[OH-] = Ka x b
g
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
b = jumlah mol basa lemah
g = jumlah mol asam konjugasi
12. Cairan tubuh (intra sel dan luar
sel) merupakan larutan
penyangga.
- Sistem penyangga dalam cairan
intra sel :
pasangan H2PO4
– dan HPO4
2-
- Sistem penyangga dalam cairan
luar sel (darah) : pasangan
H2CO3 dan HCO3
-
13. - pH cairan tubuh 7,4
- Apabila mekanisme
pengaturan pH dalam
tubuh gagal (dapat terjadi
karena sakit), bisa
mengakibatkan kerusakan
permanen organ tubuh
atau kematian.
14. • Faktor penyebab asidosis (penurunan
pH) : penyakit jantung, ginjal, diabetes
mellitus, diare yang terus menerus
atau makanan berkadar protein tinggi
jangka waktu lama.
• Faktor penyebab alkalosis
(peningkatan pH darah) : muntah
hebat, hiperventilasi (bernafas
berlebihan, karena cemas, histeris atau
berada di ketinggian)