SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Proposal Penelitian Rapid Rural Apraisal (RRA)
“Dampak Kemacetan Lalulintas Kota Yogyakarta
terhadap Pendidikan Masyarakat Kota
Yogyakarta”
Matakuliah: Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu: Dr. Mami Hajaroh, M.Pd.
Disusun
oleh:
Yulia Fauzi 13110241012
KP A
PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada sehingga saya mampu menyelesaikan proposal
penelitian RRA ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya dengan judul
“Dampak Kemacetan lalulintas Kota Yogyakarta terhadap pendidikan
masyarakat Kota Yogyakarta”.
Saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu Saya harapkan
demi kesempurnaan proposal ini.
Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Yogyakarta ,27 Desember 2014
Penyusun
Yulia Fauzi
13110241012
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
A. JUDUL..............................................................................................................4
B. LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................4
C. IDENTIFIKASI MASALAH...........................................................................4
D. RUMUSAN MASALAH.................................................................................5
E. KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................6
F. ALUR BERFIKIR.............................................................................................8
G. HIPOTESIS......................................................................................................8
H. METODE PENELITIAN EVALUASI............................................................8
I. HASIL PENELITIAN........................................................................................9
J. REKOMENDASI..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
3
A. JUDUL
“Dampak Kemacetan Lalulintas Kota Yogyakarta terhadap Pendidikan
Masyarakat di Kota Yogyakarta”.
B. LATAR BELAKANG
Transportasi sebagai salah satu unsur terpenting manusia dalam
menjalankan aktivitasnya sehari-hari Terlebih lagi perannya diera pembangunan
ini diharapkan pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Transportasi
mampu menjadi penghubung antara sektor-sektor yang terpisah dengan
mekanisme yang telah ditentukan.
Yogyakarta dengan berbagai macam daya tariknya mampu menghinoptis
siapapun yang pernah datang untuk kembali lagi ke kota kesultanan ini. Dengan
tingkat pertumbuhannya yang pesat, kota ini juga dikenal sebagai Kota Pelajar,
karena banyaknya pelajar atau mahasiswa luar kota yang menimba ilmu
diberbagai universitas dan institusi pendidikan terkemuka Yogyakarta. Hal ini
tentunya semakin menambah angka kepadatan masyarakat Yogyakarta.
Meningkatnya angka kepadatan mahasiswa di Yogyakarta juga
menambah padatnya kendaraan yang ada di Jogja. Jumlah kendaraan yang
melewati jalan-jalan utama semakin meningkat terutama kendaraan roda dua
sehingga daya tampung dari jalan-jalan tersebut melewati batas dan menyebabkan
mobilitas masyrakat , mahasiswa khususnya terhambat.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Setiap tahun ajaran baru Kota Yogyakarta akan terasa penuh sesak
dengan berdatangannya mahasiswa dari berbagai daerah. Padatnya lingkungan
pemukiman pun sudah tak dapat terelekan. Berdasarkan data yang saya peroleh
dari situs resmi Badan Pusat Statistik Provinsi D.I Yogyakarta terdapat 69.680
mahasiswa di 10 perguruan tinggi negeri.
4
Dengan meningkatnya dominasi jumlah mahasiswa di Jogja, betambah
pula jumlah kendaraan yang ada. Meskipun hingga saat ini belum dipastikan
berapa jumlah mahasiswa yang membawa kendaraan luar kota masuk kedalam
Yogyakarta, namun diperkirakan hampir 50% dari jumlah mahasiswa tersebut
membawa kendaraan pribadinya, khususnya roda dua.
Sementara itu, data Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
(DPPKA) DIY mencatat perkembangan jumlah kendaraan bermotor, khususnya
roda dua yang mengalami peningkatan ± 7 juta setiap tahunnya. Akibatnya,
kemacetan tak hanya terbentuk di pusat kota tapi menyebar hingga jalur lingkar
(ring road) Yogyakarta. Sembilan puluh persen dari kendaraan roda dua tersebut
lebih banyak digunakan oleh kalangan pelajar dan mahasiswa.
Kenyataannya, pada ruas-ruas jalan tertentu terjadi kemacetan panjang.
Salah satu contoh pada di Jalan Kaliurang km 6 tepatnya lampu merah Kentungan
dan dijalan Terminal Condong Catur. Hampir setiap hari pada pagi hari saat pergi
kerja, anak-anak sekolah dan para mahasiswa tentunya macet tidak dapat
dihindari. Dampaknya pun bisa langsung dilihat, seperti yang disebutkan oleh
Endah dalam kompasiana.com beberapa karyawan universitas terlambat sehingga
persiapan kelas perkuliahan terhambat. Selain itu mahasiswa yang terlambat juga
menjadi tidak konsen untuk mengikuti perkuliahan.
Kondisi yang seperti ini, kemacetan yang pasti ada disetiap ruas jalan
Yogyakarta harusnya memberikan masyarakat pilihan untuk menaiki angkutan
umum , asalkan angkutan umum tersebut memang layak, nyaman dan memiliki
jurusan kelokasi yang dituju penumpangnnya.
Pada tahun 2045 nanti dapat diperkirakan kemacetan yang ada semakin
menjadi-jadi hingga berdampak buruk pada pendidikan Kota Yogyakarta. Berjam
waktu terbuang sia-sia dijalanan, yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh
mahasiswa ataupun pelajar untuk belajar. Dengan 2 jam macet sudah bisa
membaca buku. Hal ini sungguh mengurangi pengertian transportasi yang efektif
dan efisien.
D. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas penulis merumuskan masalah:
5
1. Bagaimana dampak kemacetan bagi pendidikan masyarakat Kota
Yogyakarta ?
2. Apa usaha untuk mengurangi kemacetan di Kota Yogyakarta ?
E. KAJIAN PUSTAKA
1. KEMACETAN
Jika arus lalu lintas mendekati kapasitas, kemacetan mulai terjadi.
Kemacetan semakin meningkat apabila arus begitu besarnya sehingga kendaraan
sangat berdekatan satu sama lain. Kemacetan total apabila kendaraan harus
berhenti atau bergerak lambat ( Ofyar Z Tamin, 2000).
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) definisi kemacetan
ialah tidak dapat bekerja dengan baik, tersendat, serat, terhenti dan tidak lancar.
Selain itu, Hoeve (1990) juga mengatakan bahwa “Kemacetan merupakan
masalah yang timbul akibat pertumbuhan dan kepadatan penduduk” sehingga arus
kendaraan bergerak sangat lambat. Masalah kemacetan akan timbul pada kota
yang penduduknya lebih dari 2 juta jiwa, seperti Jakarta, Medan, Bandung, dan
Jogyakarta. Macet terjadi hampir setiap saat ini memang membuat lalu lintas di
ibukota terasa begitu tidak nyaman bagi para pengguna jalan.
2. LALULINTAS
Pengertian mengenai lalu lintas menurut Undang-undang No 22 tahun
2009 didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan,
sedang yang dimaksud dengan ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang
diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan atau barang yang berupa
Jalan dan fasilitas pendukung. Dalam hal ini, kaitan antara kendaraan dan orang
dengan ruang lalu lintas jalan merupakan entitas yang keberadaannya selalu
berdampingan.
Pemerintah memiliki tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan
jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien
melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas. Tata cara berlalu lintas di
jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas
menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di
persimpangan. Dalam kaitannya dengan hal ini sebenarnya peran pemerintah
6
dalam mengatur lalu lintas sudah optimal. Akan tetapi karena para pengguna jalan
yang semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu, sudah tentu menjadi
kewajiban bagi pemerintah untuk terus memberikan kontribusinya dalam
menyediakan suasana lalu lintas yang baik.
Boediningsih (2011) menyatakan bahwa “Kemacetan lalu lintas terjadi
karena beberapa faktor, seperti banyak pengguna jalan yang tidak tertib, pemakai
jalan melawan arus, kurangnya petugas lalu lintas yang mengawasi, adanya mobil
yang parkir di badan jalan, permukaan jalan tidak rata, tidak ada jembatan
penyeberangan, dan tidak ada pembatasan jenis kendaraan. Banyaknya pengguna
jalan yang tidak tertib, seperti adanya pedagang kaki lima yang berjualan di tepi
jalan, dan parkir liar. Selain itu, ada pemakai jalan yang melawan arus. Hal ini
terjadi karena kurangnya jumlah petugas lalu lintas dalam mengatasi jalannya lalu
lintas terutama di jalan-jalan yang rawan macet. Penyebab lainnya adalah
permukaan jalan yang tidak rata. Sebaiknya dilakukan perbaikan jalan agar jalan
kembali rata. Selain itu, jenis kendaraan yang lewat di jalan-jalan tertentu
sebaiknya ada pembatasan, misalnya untuk mobil truk tidak boleh melewati jalan
yang rawan macet pada jam-jam sibuk dengan tujuan untuk menghindari
kemacetan lalu lintas”.
3. PENDIDIKAN
Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan
kepribadiannya dengan jalan membina potensi –potensi pribadinya, yaitu rohani
(pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani). Pendididkan juga berarti lembaga yang
bertanggungjawab menetapkan cita – cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem dan
organisasi pendidikan . Lembaga – lembaga ini meliputi keluarga, sekolah dan
masyarakat (Ihsan Fuad, 2005).
Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak
aspek dan sifatnya sangat kompleks. Sebagai proses transformasi budaya,
pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari generasi satu ke
genarasi yang lain. Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan
sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya
kepribadian peserta didik (Tirtarahardja et al., 2005).
7
F. ALUR BERFIKIR
G. HIPOTESIS
Penulis menggunakan Hipotesis Asosiatif. Yakni :
• Adanya dampak kemacetan bagi pendidikan masyarakat Kota
Yogyakarta
• Adanya usaha untuk mengurangi kemacetan di Kota Yogyakarta
H. METODE PENELITIAN
Berdasarkan pada permasalahan yang diteliti, metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Masyhuri (2008: 34) menjelaskan bahwa penelitian yangbersifat deskriptif
merupakan penelitian yang memberi gambaran secermat mungkn mengenai suatu
individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu.
8
Observasi Mencari Latar
belakang masalah
Membatasi
masalah yang ada
Studi pustakaKondisi saat ini
Penelitian ke
lapangan
Analisis masalah
dan Pembahasan
Rekomendasi
Kesimpulan
Masalah
Menurut Sugiyono (2011:14) metode penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme; metode
yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu; teknik
pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan teknik sampel
tertentu yang sesuai; pengumpulan data kuantitatif/statistik dengan tujuanuntuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat/mahasiswa Kota
Yogyakarta sekitar Jl. Kaliurang dan Jl.Terminal Condong Catur.
2. Subjek
Penelitian ini mengambil sampel pada masyarakat/mahasiswa Kota
Yogyakarta sekitar Jl.Kaliurang dan Jl.Terminal Condong Catur dan juga
mahasiswa yang sering terlambat karena macet. Mengingat jumlah
masyarakat/mahasiswa yang begitu banyak maka hanya mengambil
sampel acak saja yakni ±10 Orang.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Angket : Menyebar angket pada masyarakat/mahasiswa
Kota Yogyakarta sekitar Jl.Kaliurang dan Jl.Terminal Condong
Catur dan juga mahasiswa yang sering terlambat karena macet.
b. Observasi : melakukan observasi langsung kelapangan melihat
kondisi kemacetan lalulintas di Jl.Kaliurang dan Jl.Terminal
Condong Catur.
c. Wawancara : Melakukan wawancara langsung pada salah satu
sampel mengenai dampak kemacetan yang terjadi pada pendidikan
di Kota Yogyakarta.
I. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatlah data bahwa
Kota Yogyakarta mempunyai luas area sekitar 32,5 km2 dengan jumlah penduduk
500.000 jiwa. Kepadatan penduduknya sekitar 14.000 jiwa/km2 yang meningkat
hampir empat kali lipat di siang hari.
9
Masyarakat Kota Yogyakarta umumnya bekerja di sektor jasa dan
perdagangan. Sektor pertanian tidak terdapat di Kota Yogyakarta. Sektor
pertanian banyak terdapat di kabupaten lain di luar Kota Yogyakarta. Seperti di
Kulonprogo, Sleman, Bantul, serta Gunung Kidul. Namun di daerah Gunung
Kidul agak sulit untuk mengembangkan sektor pertanian karena di sana tanahnya
tandus.
Sebagai Ibukota Provinsi DIY, Kota Yogyakarta merupakan kota yang
sangat padat dan penuh dengan aktifitas baik pemerintahan DIY maupun aktifitas
masyarakat Kota Yogyakarta yang beragam. Selain itu kota Yogyakarta
merupakan salah satu tempat tujuan pariwisata baik dari dalam negri maupun
macanegara. Tak pelak ini menambah kepadatan kota Yogyakarta yang semakin
ramai.
Mengutip pendapat dari salah satu narasumber bahwa “ Jogja sudah
beda dari 20 tahun yang lalu, banyak berubahnya”. Saat ini kota Yogyakarta
sangat padat dan penuh sesak dengan segala kegiatan penduduknya yang semakin
bertambah banyak. Pertumbuhan penduduk Yogyakarta sepertinya semakin
banyak namun infrastruktur tidak dapat mengikuti pertumbuhan penduduk.
Selain sebagai tujuan pariwisata, kota Yogyakarta merupakan salah satu
kota pendidikan di Indonesia. Tak pelak jika saat ini banyak perguruan tinggi-
perguruan tinggi baru yang banyak muncul di Yogyakarta. Seiring dengan
banyaknya kemunculan perguruan tinggi- perguruan tinggi tersebut maka akan
semakin banyak calon mahasiswa yang akan datang ke kota Yogyakarta yang
senakin menambah sesak kota Yogyakarta. Kedatangan para mahasiswa dari
berbagai daerah biasanya juga menyertakan kendaraan pribadinya dari kota
asalnya. Keadaan ini semakin menambah padat kendaraan yang ada di jalan-jalan
kota Yogyakarta.
Kota Yogyakarta mempunyai 467 jalan, dengan panjang total 441 km
(DISHUB DIY, 2005). Jumlah total kendaraan bermotor di DIY sekitar 749.273
unit dan hampir semuanya bergerak ke kota Yogya pada siang hari. Di satu sisi
jumlah kendaraan bermotor di Kota Yogyakarta akan terus meningkat, sementara
di sisi lain jumlah jalan relatif konstan. Maka bisa dipastikan bahwa lambat laun
daya dukung jalan akan tidak mencukupi untuk mendukung dan menampung
10
mobilitas kendaraan di Kota Yogyakarta. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya
kemacetan lalu lintas yang terjadi hampir setiap pagi, siang, sore, dan malam di
beberapa ruas jalan besar di Kota Yogyakarta, seperti terlihat di perempatan MM
UGM, perempatan Mirota Kampus, perempatan Tugu, perempatan Jalan
Magelang, depan Saphir square, bahkan di perempatan Condong Catur Ring Road
Utara.
Jalan yang ada tidak dapat menampung jumlah kendaraan yang menuju
kota pada saat yang bersamaan. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan
bermotor di Kota Yogyakarta (mencapai 8000 per bulan), bisa dipastikan
permasalahan transportasi perkotaan ini (kemacetan dan lain–lain) akan menjadi
semakin parah dan sukar diperbaiki. Kondisi jalan yang sudah tidak mendukung
lalu lintas transportasi semakin diperparah dengan penggunaan badan jalan
sebagai lahan parkir daerah perdagangan dan pedagang kaki lima (sebagaimana
tampak di beberapa ruas jalan).
Ketidakmampuan daya dukung jalan yang ada terhadap mobilitas
kendaraan bermotor, yang bermuara pada masalah seperti kemacetan tentunya
banyak membawa dampak negatif. Dampak negatif tersebut antara lain polusi
udara yang mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Dampak lain yang
ditimbulkan adalah pemborosan energi, waktu, dan biaya dari pengguna jalan
karena terjebak kemacetan. Selain itu, aktivitas belajar mengajar masyarakat juga
menjadi terganggu, tidak efektif dan efisien. Dampak lain berupa semakin
menurunnya kualitas dan kuantitas jalan karena dipaksa menampung beban yang
tidak dicukupi.
Kepadatan kendaraan di Yogyakarta ditambah lagi kurangnya kesadaran
akan pentingnya tertib berlalu lintas harusnya menjadi perhatian, pelanggaran pun
banyak terjadi hal ini ditunjukan dengan maraknya pengguna jalan yang
menerobos lampu merah, tidak sabar dijalan hingga terjadilan kemacetan yang
semakin parah.
Masalah kemacetan akan berdampak bagi berbagai sektor penting di
KotaYogyakarta, salah satunya sektor Pendidikan. Kota jogjayang memiliki
predikat kota pelajar lambat laun akan sirna jika pada kenyataannya pelajar
tersebut tidak menunjukan kapabilitasnya sebagai pelajar.
11
Pelajar dan mahasiswa yang tidak memiliki kesadaran akan tepat waktu
tentunya saat akan pergi kuliah sudah tidak keburu waktu dan tergesa-gesa. Jika
seluruh mahasiswa atau pelajar Jogja seperti ini tetunya kemacetan pasti terjadi.
Bertemu dalam waktu yang bersamaan, berlomba untuk cepat sampai tujuan tanpa
mematuhi aturan tataterlib berlalulintas yang baik.
Masyarakat yang terkena macet dijalanan menghabiskan kurang lebih 2
jam waktu dijalanan. Waktu ini terbuang sia-sia. Padahal, dengan 2 jam ini
masyarkat atau mahasiswa khususnya mampu menggunakannya untuk kegiatan
perkuliahan dan belajar. Kenyataannya, saat ini mahasiswa yang terlambat 15
menit datang kekelas sudah tidak boleh memasuki ruang perkuliahan, belum lagi
mereka yang energinya habis terkuras saat macet menjadi tidak konsen untuk
mengikuti kegiatan perkuliahan. Hal ini menjadi pengaruh buruk bagi peningkatan
kualiatas pendidikan di Yogyakarta. Mahasiswa yan sudah jauh-jauh dari kos
melawan kemacetan tapi harus pupus harapannya saat kelas perkuliahan sudah
bubar, dan ia pun tidak mendapatkan materi yang harusnya ia dapatkan didalam
kelas.
Selain itu, udara yang tidak stabil, polusi udara semakin memperkeruh
kondisi kemacetan. Udara pagi hari yang semestinya menghirup oksigen kedalm
tubuh, namun sudah tercemari asap-asa kendaraan bermotor. Suara klakson dari
pengemudi kendaraan pun menambah kebisingan lalulintas. Melihat kondisi yang
seperti ini, menjadi pengaruh buruk bagi mental dan kesehatan masyrakat.
Masyarakat atau mahasiswa khususnya menjadi arogan bahkan bertindak diluar
batasnya sebagai seorang mahasiswa. Dengan mental dan kesehatan yang tidak
sehat, kegiatan belajar mengajar yang akan dijalani pun menjadi tidak stabil.
Belum lagi kondisi jalan yang rusak, membuat mahasiswa yang terburu-buru
karena telat perkuliahan tidak hati-hati sehingga terjadilah kecelakaan.
Kecelakaan yang seperti ini mrupakan salah satu penyebab terjadinya kemacetan.
Kemacetan dengan jeda waktu yang lama berpotensi menimbulkan rasa
tidak nyaman, hal ini berdampak dampak pada menurunnya tingkat disiplin
berkendara utamanya pada pengendara sepeda motor yang menyebabkan keadaan
lalulintas yang kacau. Menurut data kepolisian polres Kota Yogyakarta angka
kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor didominasi oleh
12
pengendara sepeda motor sebagai pelaku (pemicu). Hal ini mengindikasikan
tingkat kelalaian berkendara yang relatif tinggi. Selain itu pelanggaran rambu
lalulintas juga marak terjadi diantaranya penyerobotan lampu merah, pelanggaran
marka jalan, dan penggunaan trotoar sebagai jalan.
J. REKOMENDASI
Berdasarkan penjelasan permasalahan yang terjadi di atas, perlu adanya
solusi agar kota Yogyakarta terbebas dari kemacetan. Berbagai solusi yang yang
seharusnya dilakukan antara lain :
1. Pelebaran Dan Penghalusan jalan
Pelebaran dan penghalusan jalan juga mempunyai sedikit kontribusi pada
permasalahan transportasi yang dihadapi Yogyakarta, dimana jalan yang sempit
akan menghambat laju transportasi sehingga mempunyai kemungkinan
menyebabkan kemacetan, begitu pula dengan kualitas jalan ( kualitas pengaspalan
jalan), misalnya jalan yang banyak berlubang juga akan menghambat laju
perjalanan kendaraan yang berakibat pada efektifitas perjalanan, selain itu juga
mempunyai resiko mengakibatkan kecelakaan. Dengan dilakukan pelebaran dan
penghalusan jalan, maka jalan akan dapat menampung jumlah kendaraan yang
lebih banyak dan lebih lancar, sehingga beban jalan dan permasalahan kemacetan
dapat dikurangi.
2. Kajian Rute Alternatif
Berkurangnya daya dukung jalan untuk mendukung arus transportasi yang
menyebabkan terjadinya masalah transportasi seperti kemacetan disinyalir
disebabkan antara lain masuknya kendaraan dalam jumlah besar pada waktu yang
sama ke jalan – jalan utama di yogyakarta. Oleh karena itu, untuk mengurangi
beban yang ditanggung oleh jalan – jalan utama, dan untuk mengurangi
kemacetan yang ditimbulkan, dapat dilakukan upaya pembukaan jalur alternatif
yang sebenarnya potensial dan selama ini mungkin kurang diminati
penggunaannya kemungkinan karena belum tersosialisasi dengan baik atau
kondisinya rusak (tidak rata dan berlubang) sehingga harus diperbaiki dan
disosialisasikan dengan lebih baik supaya dapat menarik pengguna jalan sehingga
13
penggunaan jalan dapat terdistribusi merata dan beban jalan utama dapat lebih
berkurang.
3. Penataan transportasi publik agar penggunaan kendaraan pribadi berkurang.
Sarana transportasi publik di Yogyakarta sudah lama terkenal tidak efektif, tidak
nyaman, tidak efisien dari segi waktu perjalanan dan lebih mahal daripada
menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu trayek yang ada dipandang tidak
optimal karena terdapat banyak overlapping trayek yang juga bermuara pada
kemacetan jalan. Oleh karena itu penataan kembali transportasi publik di kota
Yogyakarta sangat perlu dilakukan agar masyarakat dapat kembali tertarik untuk
menggunakan transportasi publik, sehingga penggunaan kendaraan pribadi dapat
berkurang. Penataan ini dapat berupa perampingan dan pengaturan kembali trayek
agar lebih optimal,peremajaan armada bus ( sekaligus mengurangi polusi udara
yang diakibatkan asap buangan kendaraan lama yang terkenal kurang
perawatannya dan pada umumnya sudah berumur lama ), dan atau penambahan
jam operasional hingga malam hari (sehingga dapat menampung mobilitas
penumpang pada malam hari dan dapat mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi di malam hari).
4. Mahasiswa dan masyarakat harus disadarkan mengenai perlunya tertib
berlalulintas agar terciptanya efektif dan keefisiensian waktu dijalan.
5. Pemerintah harus membuat peraturan dan melakukan penertiban terhadap
kendaraan luar kota agar mengurangi kepadatan kendaraan yang dibawa dari luar
kota.
6. Memperbaiki serta memperbanyak sarana transportasi umum yang
memadai bagi masyarakat dan mahasiswa khusunya, karena sejauh ini, mahasiswa
memakai kendaraan pribadi karena kurangnya akses untuk menjangkau
transportasi publik yang telah disediakan.
7. Gencarnya melakukan sosialiasi akan transportasi umum, sosialissi ini tak
hanya dilakukan oleh pemerintah saja,tapi harus ada kerja sama dari semua
kalangan masyarakat Yogyakarta demi teciptanya Yogyakarta yang aman,
nyaman dan tentram.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. BPS.(2012). Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis
tahun 1987-2012. Diunduh dari
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=17&notab=12. Pada hari
Sabtu, 27 Desember 2014 pukul 09.08 WIB.
2. Endah N.Sulistyawati.(2010). Padatnya penduduk kota daerah istimewa
yogyakarta mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar
KBM. Diunduh dari
http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/17/padatnya-penduduk-
kota-daerah-istimewa-yogyakarta-mempengaruhi-proses-
kegiatan-belajar-mengajar-kbm-325393.html. Pada hari Sabtu
27 Desember 2014, pukul 10.46 WIB.
3. Esa.(2014). Puluhan ribu motor baru sesaki DIY tiap tahun. Diunduh
darihttp://jogja.tribunnews.com/2014/08/26/puluhan-ribu-motor-
baru-sesaki-diy-tiap-tahun/. Pada hari Sabtu, 27 Desember 2014
pukul 10.00 WIB.
4. Hoeve.(1990). Handbook of Perception and Action: Perception. Diedit
oleh Wolfgang Prinz,Bruce Bridgeman. Academic Press.24-28
oval Road, London NW1 7DX, UK.
5. Ihsan Fuad. (2005). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Pt Rineka Cipta.
6. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia ) edisi ketiga. Departemen
Pendidikan Nasional. Balai Pustaka.
7. Tamin, Ofyar Z.(2000). Perencanaan dan Pemodelan
Transportasi. ITB. Bandung.
8. Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalulintas dan Angkutan
Jalan.
9. Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
15
10. Widyawati Boediningsih, SH.,MH. (2011) Dampak Kepadatan Lalu
Lintas Terhadap Polusi Udara Kota Surabaya. Fakultas Hukum,
XX (20) : 120
16

More Related Content

What's hot

Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangSally Indah N
 
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikModul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikunitpublikasi
 
community Development
community Development community Development
community Development Ismail Ahmad
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADATMawar 99
 
model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindleHeru Fernandez
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah SintesaAglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesabramantiyo marjuki
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanZakiah dr
 
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah Dadang Solihin
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Analisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasiAnalisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasitafqr
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 

What's hot (20)

Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
 
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencanaBahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
 
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikModul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
 
community Development
community Development community Development
community Development
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
 
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindle
 
Anlok central place theory
Anlok central place theoryAnlok central place theory
Anlok central place theory
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomiTransportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah SintesaAglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pengembangan Masyarakat
Pengembangan MasyarakatPengembangan Masyarakat
Pengembangan Masyarakat
 
Analisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasiAnalisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasi
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 

Similar to KEMACETAN PENDIDIKAN

Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa YogyaPengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa YogyaIswi Haniffah
 
Permasalahan lalu lintas
Permasalahan lalu lintasPermasalahan lalu lintas
Permasalahan lalu lintasanung imawati
 
Buku kumpulan lkti 2014
Buku kumpulan lkti 2014Buku kumpulan lkti 2014
Buku kumpulan lkti 2014lepas Yikwa
 
Buku kumpulan lkti 2014
Buku kumpulan lkti 2014Buku kumpulan lkti 2014
Buku kumpulan lkti 2014Brian Abdillah
 
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxTUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxRishaf Salman
 
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...Diana Tn
 
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Toll Road Provision in IndonesiaPlanning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesiabramantiyo marjuki
 
presepsi masyarakat pengguna ojek online
presepsi masyarakat pengguna ojek onlinepresepsi masyarakat pengguna ojek online
presepsi masyarakat pengguna ojek onlinefuad nst
 
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...Ikbar Nurmartanu Fajar
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanDeewii A
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaShinigamiJr
 
Keterampilan Abad-21 I Wayan Redhana Undiksha
Keterampilan Abad-21 I Wayan Redhana UndikshaKeterampilan Abad-21 I Wayan Redhana Undiksha
Keterampilan Abad-21 I Wayan Redhana UndikshaI Wayan Redhana
 

Similar to KEMACETAN PENDIDIKAN (20)

Edukasi Lalulintas Kalangan Pelajar - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL...
Edukasi Lalulintas Kalangan Pelajar - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL...Edukasi Lalulintas Kalangan Pelajar - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL...
Edukasi Lalulintas Kalangan Pelajar - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL...
 
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa YogyaPengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
 
Permasalahan lalu lintas
Permasalahan lalu lintasPermasalahan lalu lintas
Permasalahan lalu lintas
 
Buku kumpulan lkti 2014
Buku kumpulan lkti 2014Buku kumpulan lkti 2014
Buku kumpulan lkti 2014
 
Buku kumpulan lkti 2014
Buku kumpulan lkti 2014Buku kumpulan lkti 2014
Buku kumpulan lkti 2014
 
Buku kumpulan lkti 2014
Buku kumpulan lkti 2014Buku kumpulan lkti 2014
Buku kumpulan lkti 2014
 
Buku kumpulan lkti 2014
Buku kumpulan lkti 2014Buku kumpulan lkti 2014
Buku kumpulan lkti 2014
 
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxTUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
 
1. bab 1
1.  bab 11.  bab 1
1. bab 1
 
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...
 
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Toll Road Provision in IndonesiaPlanning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesia
 
presepsi masyarakat pengguna ojek online
presepsi masyarakat pengguna ojek onlinepresepsi masyarakat pengguna ojek online
presepsi masyarakat pengguna ojek online
 
187992182 zo ss-new-format
187992182 zo ss-new-format187992182 zo ss-new-format
187992182 zo ss-new-format
 
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesia
 
Hastu tatas
Hastu tatasHastu tatas
Hastu tatas
 
Keterampilan Abad-21 I Wayan Redhana Undiksha
Keterampilan Abad-21 I Wayan Redhana UndikshaKeterampilan Abad-21 I Wayan Redhana Undiksha
Keterampilan Abad-21 I Wayan Redhana Undiksha
 
no more
no moreno more
no more
 
Bycicling (autosaved) (autosaved)
Bycicling (autosaved) (autosaved)Bycicling (autosaved) (autosaved)
Bycicling (autosaved) (autosaved)
 

More from Yulia Fauzi

Jasa Bantu Skripsi
Jasa Bantu SkripsiJasa Bantu Skripsi
Jasa Bantu SkripsiYulia Fauzi
 
Indonesia dan Sosialisme
Indonesia dan Sosialisme Indonesia dan Sosialisme
Indonesia dan Sosialisme Yulia Fauzi
 
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo BagaskoroAmerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo BagaskoroYulia Fauzi
 
PKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial HumanioraPKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial HumanioraYulia Fauzi
 
Proposal Bussines Plan Bananas
Proposal Bussines Plan BananasProposal Bussines Plan Bananas
Proposal Bussines Plan BananasYulia Fauzi
 
Usaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNAS
Usaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNASUsaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNAS
Usaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNASYulia Fauzi
 
dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia
 dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia
dampak teknologi nano bagi kehidupan manusiaYulia Fauzi
 
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik MahasiswaPeran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik MahasiswaYulia Fauzi
 
Pancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilaiPancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilaiYulia Fauzi
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaYulia Fauzi
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaYulia Fauzi
 
たべもの のみも Makanan minuman
たべもの   のみも Makanan minumanたべもの   のみも Makanan minuman
たべもの のみも Makanan minumanYulia Fauzi
 
かをん Berbelanja 
かをん Berbelanja かをん Berbelanja 
かをん Berbelanja Yulia Fauzi
 
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Yulia Fauzi
 
Kelompok penjas lalulintas (3)
Kelompok penjas lalulintas  (3)Kelompok penjas lalulintas  (3)
Kelompok penjas lalulintas (3)Yulia Fauzi
 
Karya ilimah ppt
Karya ilimah pptKarya ilimah ppt
Karya ilimah pptYulia Fauzi
 

More from Yulia Fauzi (20)

Jasa Bantu Skripsi
Jasa Bantu SkripsiJasa Bantu Skripsi
Jasa Bantu Skripsi
 
Indonesia dan Sosialisme
Indonesia dan Sosialisme Indonesia dan Sosialisme
Indonesia dan Sosialisme
 
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo BagaskoroAmerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
 
PKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial HumanioraPKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial Humaniora
 
Proposal Bussines Plan Bananas
Proposal Bussines Plan BananasProposal Bussines Plan Bananas
Proposal Bussines Plan Bananas
 
Usaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNAS
Usaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNASUsaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNAS
Usaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNAS
 
dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia
 dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia
dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia
 
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik MahasiswaPeran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
 
Pancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilaiPancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilai
 
Laba rugi
Laba rugiLaba rugi
Laba rugi
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di Indonesia
 
Akomodasi
AkomodasiAkomodasi
Akomodasi
 
たべもの のみも Makanan minuman
たべもの   のみも Makanan minumanたべもの   のみも Makanan minuman
たべもの のみも Makanan minuman
 
かをん Berbelanja 
かをん Berbelanja かをん Berbelanja 
かをん Berbelanja 
 
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
 
perang korea
perang korea perang korea
perang korea
 
Kelompok penjas lalulintas (3)
Kelompok penjas lalulintas  (3)Kelompok penjas lalulintas  (3)
Kelompok penjas lalulintas (3)
 
Karya ilimah ppt
Karya ilimah pptKarya ilimah ppt
Karya ilimah ppt
 
Himana toki
Himana tokiHimana toki
Himana toki
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

KEMACETAN PENDIDIKAN

  • 1. Proposal Penelitian Rapid Rural Apraisal (RRA) “Dampak Kemacetan Lalulintas Kota Yogyakarta terhadap Pendidikan Masyarakat Kota Yogyakarta” Matakuliah: Dasar-dasar Metodologi Penelitian Dosen Pengampu: Dr. Mami Hajaroh, M.Pd. Disusun oleh: Yulia Fauzi 13110241012 KP A PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
  • 2. 2014 Kata Pengantar Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada sehingga saya mampu menyelesaikan proposal penelitian RRA ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya dengan judul “Dampak Kemacetan lalulintas Kota Yogyakarta terhadap pendidikan masyarakat Kota Yogyakarta”. Saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu Saya harapkan demi kesempurnaan proposal ini. Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin. Yogyakarta ,27 Desember 2014 Penyusun Yulia Fauzi 13110241012 2
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................................2 DAFTAR ISI.........................................................................................................3 A. JUDUL..............................................................................................................4 B. LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................4 C. IDENTIFIKASI MASALAH...........................................................................4 D. RUMUSAN MASALAH.................................................................................5 E. KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................6 F. ALUR BERFIKIR.............................................................................................8 G. HIPOTESIS......................................................................................................8 H. METODE PENELITIAN EVALUASI............................................................8 I. HASIL PENELITIAN........................................................................................9 J. REKOMENDASI..............................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15 3
  • 4. A. JUDUL “Dampak Kemacetan Lalulintas Kota Yogyakarta terhadap Pendidikan Masyarakat di Kota Yogyakarta”. B. LATAR BELAKANG Transportasi sebagai salah satu unsur terpenting manusia dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari Terlebih lagi perannya diera pembangunan ini diharapkan pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Transportasi mampu menjadi penghubung antara sektor-sektor yang terpisah dengan mekanisme yang telah ditentukan. Yogyakarta dengan berbagai macam daya tariknya mampu menghinoptis siapapun yang pernah datang untuk kembali lagi ke kota kesultanan ini. Dengan tingkat pertumbuhannya yang pesat, kota ini juga dikenal sebagai Kota Pelajar, karena banyaknya pelajar atau mahasiswa luar kota yang menimba ilmu diberbagai universitas dan institusi pendidikan terkemuka Yogyakarta. Hal ini tentunya semakin menambah angka kepadatan masyarakat Yogyakarta. Meningkatnya angka kepadatan mahasiswa di Yogyakarta juga menambah padatnya kendaraan yang ada di Jogja. Jumlah kendaraan yang melewati jalan-jalan utama semakin meningkat terutama kendaraan roda dua sehingga daya tampung dari jalan-jalan tersebut melewati batas dan menyebabkan mobilitas masyrakat , mahasiswa khususnya terhambat. C. IDENTIFIKASI MASALAH Setiap tahun ajaran baru Kota Yogyakarta akan terasa penuh sesak dengan berdatangannya mahasiswa dari berbagai daerah. Padatnya lingkungan pemukiman pun sudah tak dapat terelekan. Berdasarkan data yang saya peroleh dari situs resmi Badan Pusat Statistik Provinsi D.I Yogyakarta terdapat 69.680 mahasiswa di 10 perguruan tinggi negeri. 4
  • 5. Dengan meningkatnya dominasi jumlah mahasiswa di Jogja, betambah pula jumlah kendaraan yang ada. Meskipun hingga saat ini belum dipastikan berapa jumlah mahasiswa yang membawa kendaraan luar kota masuk kedalam Yogyakarta, namun diperkirakan hampir 50% dari jumlah mahasiswa tersebut membawa kendaraan pribadinya, khususnya roda dua. Sementara itu, data Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) DIY mencatat perkembangan jumlah kendaraan bermotor, khususnya roda dua yang mengalami peningkatan ± 7 juta setiap tahunnya. Akibatnya, kemacetan tak hanya terbentuk di pusat kota tapi menyebar hingga jalur lingkar (ring road) Yogyakarta. Sembilan puluh persen dari kendaraan roda dua tersebut lebih banyak digunakan oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Kenyataannya, pada ruas-ruas jalan tertentu terjadi kemacetan panjang. Salah satu contoh pada di Jalan Kaliurang km 6 tepatnya lampu merah Kentungan dan dijalan Terminal Condong Catur. Hampir setiap hari pada pagi hari saat pergi kerja, anak-anak sekolah dan para mahasiswa tentunya macet tidak dapat dihindari. Dampaknya pun bisa langsung dilihat, seperti yang disebutkan oleh Endah dalam kompasiana.com beberapa karyawan universitas terlambat sehingga persiapan kelas perkuliahan terhambat. Selain itu mahasiswa yang terlambat juga menjadi tidak konsen untuk mengikuti perkuliahan. Kondisi yang seperti ini, kemacetan yang pasti ada disetiap ruas jalan Yogyakarta harusnya memberikan masyarakat pilihan untuk menaiki angkutan umum , asalkan angkutan umum tersebut memang layak, nyaman dan memiliki jurusan kelokasi yang dituju penumpangnnya. Pada tahun 2045 nanti dapat diperkirakan kemacetan yang ada semakin menjadi-jadi hingga berdampak buruk pada pendidikan Kota Yogyakarta. Berjam waktu terbuang sia-sia dijalanan, yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa ataupun pelajar untuk belajar. Dengan 2 jam macet sudah bisa membaca buku. Hal ini sungguh mengurangi pengertian transportasi yang efektif dan efisien. D. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang diatas penulis merumuskan masalah: 5
  • 6. 1. Bagaimana dampak kemacetan bagi pendidikan masyarakat Kota Yogyakarta ? 2. Apa usaha untuk mengurangi kemacetan di Kota Yogyakarta ? E. KAJIAN PUSTAKA 1. KEMACETAN Jika arus lalu lintas mendekati kapasitas, kemacetan mulai terjadi. Kemacetan semakin meningkat apabila arus begitu besarnya sehingga kendaraan sangat berdekatan satu sama lain. Kemacetan total apabila kendaraan harus berhenti atau bergerak lambat ( Ofyar Z Tamin, 2000). Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) definisi kemacetan ialah tidak dapat bekerja dengan baik, tersendat, serat, terhenti dan tidak lancar. Selain itu, Hoeve (1990) juga mengatakan bahwa “Kemacetan merupakan masalah yang timbul akibat pertumbuhan dan kepadatan penduduk” sehingga arus kendaraan bergerak sangat lambat. Masalah kemacetan akan timbul pada kota yang penduduknya lebih dari 2 juta jiwa, seperti Jakarta, Medan, Bandung, dan Jogyakarta. Macet terjadi hampir setiap saat ini memang membuat lalu lintas di ibukota terasa begitu tidak nyaman bagi para pengguna jalan. 2. LALULINTAS Pengertian mengenai lalu lintas menurut Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedang yang dimaksud dengan ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung. Dalam hal ini, kaitan antara kendaraan dan orang dengan ruang lalu lintas jalan merupakan entitas yang keberadaannya selalu berdampingan. Pemerintah memiliki tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas. Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan. Dalam kaitannya dengan hal ini sebenarnya peran pemerintah 6
  • 7. dalam mengatur lalu lintas sudah optimal. Akan tetapi karena para pengguna jalan yang semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu, sudah tentu menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk terus memberikan kontribusinya dalam menyediakan suasana lalu lintas yang baik. Boediningsih (2011) menyatakan bahwa “Kemacetan lalu lintas terjadi karena beberapa faktor, seperti banyak pengguna jalan yang tidak tertib, pemakai jalan melawan arus, kurangnya petugas lalu lintas yang mengawasi, adanya mobil yang parkir di badan jalan, permukaan jalan tidak rata, tidak ada jembatan penyeberangan, dan tidak ada pembatasan jenis kendaraan. Banyaknya pengguna jalan yang tidak tertib, seperti adanya pedagang kaki lima yang berjualan di tepi jalan, dan parkir liar. Selain itu, ada pemakai jalan yang melawan arus. Hal ini terjadi karena kurangnya jumlah petugas lalu lintas dalam mengatasi jalannya lalu lintas terutama di jalan-jalan yang rawan macet. Penyebab lainnya adalah permukaan jalan yang tidak rata. Sebaiknya dilakukan perbaikan jalan agar jalan kembali rata. Selain itu, jenis kendaraan yang lewat di jalan-jalan tertentu sebaiknya ada pembatasan, misalnya untuk mobil truk tidak boleh melewati jalan yang rawan macet pada jam-jam sibuk dengan tujuan untuk menghindari kemacetan lalu lintas”. 3. PENDIDIKAN Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi –potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani). Pendididkan juga berarti lembaga yang bertanggungjawab menetapkan cita – cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan . Lembaga – lembaga ini meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat (Ihsan Fuad, 2005). Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari generasi satu ke genarasi yang lain. Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik (Tirtarahardja et al., 2005). 7
  • 8. F. ALUR BERFIKIR G. HIPOTESIS Penulis menggunakan Hipotesis Asosiatif. Yakni : • Adanya dampak kemacetan bagi pendidikan masyarakat Kota Yogyakarta • Adanya usaha untuk mengurangi kemacetan di Kota Yogyakarta H. METODE PENELITIAN Berdasarkan pada permasalahan yang diteliti, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri (2008: 34) menjelaskan bahwa penelitian yangbersifat deskriptif merupakan penelitian yang memberi gambaran secermat mungkn mengenai suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu. 8 Observasi Mencari Latar belakang masalah Membatasi masalah yang ada Studi pustakaKondisi saat ini Penelitian ke lapangan Analisis masalah dan Pembahasan Rekomendasi Kesimpulan Masalah
  • 9. Menurut Sugiyono (2011:14) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme; metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu; teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan teknik sampel tertentu yang sesuai; pengumpulan data kuantitatif/statistik dengan tujuanuntuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat/mahasiswa Kota Yogyakarta sekitar Jl. Kaliurang dan Jl.Terminal Condong Catur. 2. Subjek Penelitian ini mengambil sampel pada masyarakat/mahasiswa Kota Yogyakarta sekitar Jl.Kaliurang dan Jl.Terminal Condong Catur dan juga mahasiswa yang sering terlambat karena macet. Mengingat jumlah masyarakat/mahasiswa yang begitu banyak maka hanya mengambil sampel acak saja yakni ±10 Orang. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Angket : Menyebar angket pada masyarakat/mahasiswa Kota Yogyakarta sekitar Jl.Kaliurang dan Jl.Terminal Condong Catur dan juga mahasiswa yang sering terlambat karena macet. b. Observasi : melakukan observasi langsung kelapangan melihat kondisi kemacetan lalulintas di Jl.Kaliurang dan Jl.Terminal Condong Catur. c. Wawancara : Melakukan wawancara langsung pada salah satu sampel mengenai dampak kemacetan yang terjadi pada pendidikan di Kota Yogyakarta. I. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatlah data bahwa Kota Yogyakarta mempunyai luas area sekitar 32,5 km2 dengan jumlah penduduk 500.000 jiwa. Kepadatan penduduknya sekitar 14.000 jiwa/km2 yang meningkat hampir empat kali lipat di siang hari. 9
  • 10. Masyarakat Kota Yogyakarta umumnya bekerja di sektor jasa dan perdagangan. Sektor pertanian tidak terdapat di Kota Yogyakarta. Sektor pertanian banyak terdapat di kabupaten lain di luar Kota Yogyakarta. Seperti di Kulonprogo, Sleman, Bantul, serta Gunung Kidul. Namun di daerah Gunung Kidul agak sulit untuk mengembangkan sektor pertanian karena di sana tanahnya tandus. Sebagai Ibukota Provinsi DIY, Kota Yogyakarta merupakan kota yang sangat padat dan penuh dengan aktifitas baik pemerintahan DIY maupun aktifitas masyarakat Kota Yogyakarta yang beragam. Selain itu kota Yogyakarta merupakan salah satu tempat tujuan pariwisata baik dari dalam negri maupun macanegara. Tak pelak ini menambah kepadatan kota Yogyakarta yang semakin ramai. Mengutip pendapat dari salah satu narasumber bahwa “ Jogja sudah beda dari 20 tahun yang lalu, banyak berubahnya”. Saat ini kota Yogyakarta sangat padat dan penuh sesak dengan segala kegiatan penduduknya yang semakin bertambah banyak. Pertumbuhan penduduk Yogyakarta sepertinya semakin banyak namun infrastruktur tidak dapat mengikuti pertumbuhan penduduk. Selain sebagai tujuan pariwisata, kota Yogyakarta merupakan salah satu kota pendidikan di Indonesia. Tak pelak jika saat ini banyak perguruan tinggi- perguruan tinggi baru yang banyak muncul di Yogyakarta. Seiring dengan banyaknya kemunculan perguruan tinggi- perguruan tinggi tersebut maka akan semakin banyak calon mahasiswa yang akan datang ke kota Yogyakarta yang senakin menambah sesak kota Yogyakarta. Kedatangan para mahasiswa dari berbagai daerah biasanya juga menyertakan kendaraan pribadinya dari kota asalnya. Keadaan ini semakin menambah padat kendaraan yang ada di jalan-jalan kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta mempunyai 467 jalan, dengan panjang total 441 km (DISHUB DIY, 2005). Jumlah total kendaraan bermotor di DIY sekitar 749.273 unit dan hampir semuanya bergerak ke kota Yogya pada siang hari. Di satu sisi jumlah kendaraan bermotor di Kota Yogyakarta akan terus meningkat, sementara di sisi lain jumlah jalan relatif konstan. Maka bisa dipastikan bahwa lambat laun daya dukung jalan akan tidak mencukupi untuk mendukung dan menampung 10
  • 11. mobilitas kendaraan di Kota Yogyakarta. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya kemacetan lalu lintas yang terjadi hampir setiap pagi, siang, sore, dan malam di beberapa ruas jalan besar di Kota Yogyakarta, seperti terlihat di perempatan MM UGM, perempatan Mirota Kampus, perempatan Tugu, perempatan Jalan Magelang, depan Saphir square, bahkan di perempatan Condong Catur Ring Road Utara. Jalan yang ada tidak dapat menampung jumlah kendaraan yang menuju kota pada saat yang bersamaan. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor di Kota Yogyakarta (mencapai 8000 per bulan), bisa dipastikan permasalahan transportasi perkotaan ini (kemacetan dan lain–lain) akan menjadi semakin parah dan sukar diperbaiki. Kondisi jalan yang sudah tidak mendukung lalu lintas transportasi semakin diperparah dengan penggunaan badan jalan sebagai lahan parkir daerah perdagangan dan pedagang kaki lima (sebagaimana tampak di beberapa ruas jalan). Ketidakmampuan daya dukung jalan yang ada terhadap mobilitas kendaraan bermotor, yang bermuara pada masalah seperti kemacetan tentunya banyak membawa dampak negatif. Dampak negatif tersebut antara lain polusi udara yang mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Dampak lain yang ditimbulkan adalah pemborosan energi, waktu, dan biaya dari pengguna jalan karena terjebak kemacetan. Selain itu, aktivitas belajar mengajar masyarakat juga menjadi terganggu, tidak efektif dan efisien. Dampak lain berupa semakin menurunnya kualitas dan kuantitas jalan karena dipaksa menampung beban yang tidak dicukupi. Kepadatan kendaraan di Yogyakarta ditambah lagi kurangnya kesadaran akan pentingnya tertib berlalu lintas harusnya menjadi perhatian, pelanggaran pun banyak terjadi hal ini ditunjukan dengan maraknya pengguna jalan yang menerobos lampu merah, tidak sabar dijalan hingga terjadilan kemacetan yang semakin parah. Masalah kemacetan akan berdampak bagi berbagai sektor penting di KotaYogyakarta, salah satunya sektor Pendidikan. Kota jogjayang memiliki predikat kota pelajar lambat laun akan sirna jika pada kenyataannya pelajar tersebut tidak menunjukan kapabilitasnya sebagai pelajar. 11
  • 12. Pelajar dan mahasiswa yang tidak memiliki kesadaran akan tepat waktu tentunya saat akan pergi kuliah sudah tidak keburu waktu dan tergesa-gesa. Jika seluruh mahasiswa atau pelajar Jogja seperti ini tetunya kemacetan pasti terjadi. Bertemu dalam waktu yang bersamaan, berlomba untuk cepat sampai tujuan tanpa mematuhi aturan tataterlib berlalulintas yang baik. Masyarakat yang terkena macet dijalanan menghabiskan kurang lebih 2 jam waktu dijalanan. Waktu ini terbuang sia-sia. Padahal, dengan 2 jam ini masyarkat atau mahasiswa khususnya mampu menggunakannya untuk kegiatan perkuliahan dan belajar. Kenyataannya, saat ini mahasiswa yang terlambat 15 menit datang kekelas sudah tidak boleh memasuki ruang perkuliahan, belum lagi mereka yang energinya habis terkuras saat macet menjadi tidak konsen untuk mengikuti kegiatan perkuliahan. Hal ini menjadi pengaruh buruk bagi peningkatan kualiatas pendidikan di Yogyakarta. Mahasiswa yan sudah jauh-jauh dari kos melawan kemacetan tapi harus pupus harapannya saat kelas perkuliahan sudah bubar, dan ia pun tidak mendapatkan materi yang harusnya ia dapatkan didalam kelas. Selain itu, udara yang tidak stabil, polusi udara semakin memperkeruh kondisi kemacetan. Udara pagi hari yang semestinya menghirup oksigen kedalm tubuh, namun sudah tercemari asap-asa kendaraan bermotor. Suara klakson dari pengemudi kendaraan pun menambah kebisingan lalulintas. Melihat kondisi yang seperti ini, menjadi pengaruh buruk bagi mental dan kesehatan masyrakat. Masyarakat atau mahasiswa khususnya menjadi arogan bahkan bertindak diluar batasnya sebagai seorang mahasiswa. Dengan mental dan kesehatan yang tidak sehat, kegiatan belajar mengajar yang akan dijalani pun menjadi tidak stabil. Belum lagi kondisi jalan yang rusak, membuat mahasiswa yang terburu-buru karena telat perkuliahan tidak hati-hati sehingga terjadilah kecelakaan. Kecelakaan yang seperti ini mrupakan salah satu penyebab terjadinya kemacetan. Kemacetan dengan jeda waktu yang lama berpotensi menimbulkan rasa tidak nyaman, hal ini berdampak dampak pada menurunnya tingkat disiplin berkendara utamanya pada pengendara sepeda motor yang menyebabkan keadaan lalulintas yang kacau. Menurut data kepolisian polres Kota Yogyakarta angka kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor didominasi oleh 12
  • 13. pengendara sepeda motor sebagai pelaku (pemicu). Hal ini mengindikasikan tingkat kelalaian berkendara yang relatif tinggi. Selain itu pelanggaran rambu lalulintas juga marak terjadi diantaranya penyerobotan lampu merah, pelanggaran marka jalan, dan penggunaan trotoar sebagai jalan. J. REKOMENDASI Berdasarkan penjelasan permasalahan yang terjadi di atas, perlu adanya solusi agar kota Yogyakarta terbebas dari kemacetan. Berbagai solusi yang yang seharusnya dilakukan antara lain : 1. Pelebaran Dan Penghalusan jalan Pelebaran dan penghalusan jalan juga mempunyai sedikit kontribusi pada permasalahan transportasi yang dihadapi Yogyakarta, dimana jalan yang sempit akan menghambat laju transportasi sehingga mempunyai kemungkinan menyebabkan kemacetan, begitu pula dengan kualitas jalan ( kualitas pengaspalan jalan), misalnya jalan yang banyak berlubang juga akan menghambat laju perjalanan kendaraan yang berakibat pada efektifitas perjalanan, selain itu juga mempunyai resiko mengakibatkan kecelakaan. Dengan dilakukan pelebaran dan penghalusan jalan, maka jalan akan dapat menampung jumlah kendaraan yang lebih banyak dan lebih lancar, sehingga beban jalan dan permasalahan kemacetan dapat dikurangi. 2. Kajian Rute Alternatif Berkurangnya daya dukung jalan untuk mendukung arus transportasi yang menyebabkan terjadinya masalah transportasi seperti kemacetan disinyalir disebabkan antara lain masuknya kendaraan dalam jumlah besar pada waktu yang sama ke jalan – jalan utama di yogyakarta. Oleh karena itu, untuk mengurangi beban yang ditanggung oleh jalan – jalan utama, dan untuk mengurangi kemacetan yang ditimbulkan, dapat dilakukan upaya pembukaan jalur alternatif yang sebenarnya potensial dan selama ini mungkin kurang diminati penggunaannya kemungkinan karena belum tersosialisasi dengan baik atau kondisinya rusak (tidak rata dan berlubang) sehingga harus diperbaiki dan disosialisasikan dengan lebih baik supaya dapat menarik pengguna jalan sehingga 13
  • 14. penggunaan jalan dapat terdistribusi merata dan beban jalan utama dapat lebih berkurang. 3. Penataan transportasi publik agar penggunaan kendaraan pribadi berkurang. Sarana transportasi publik di Yogyakarta sudah lama terkenal tidak efektif, tidak nyaman, tidak efisien dari segi waktu perjalanan dan lebih mahal daripada menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu trayek yang ada dipandang tidak optimal karena terdapat banyak overlapping trayek yang juga bermuara pada kemacetan jalan. Oleh karena itu penataan kembali transportasi publik di kota Yogyakarta sangat perlu dilakukan agar masyarakat dapat kembali tertarik untuk menggunakan transportasi publik, sehingga penggunaan kendaraan pribadi dapat berkurang. Penataan ini dapat berupa perampingan dan pengaturan kembali trayek agar lebih optimal,peremajaan armada bus ( sekaligus mengurangi polusi udara yang diakibatkan asap buangan kendaraan lama yang terkenal kurang perawatannya dan pada umumnya sudah berumur lama ), dan atau penambahan jam operasional hingga malam hari (sehingga dapat menampung mobilitas penumpang pada malam hari dan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di malam hari). 4. Mahasiswa dan masyarakat harus disadarkan mengenai perlunya tertib berlalulintas agar terciptanya efektif dan keefisiensian waktu dijalan. 5. Pemerintah harus membuat peraturan dan melakukan penertiban terhadap kendaraan luar kota agar mengurangi kepadatan kendaraan yang dibawa dari luar kota. 6. Memperbaiki serta memperbanyak sarana transportasi umum yang memadai bagi masyarakat dan mahasiswa khusunya, karena sejauh ini, mahasiswa memakai kendaraan pribadi karena kurangnya akses untuk menjangkau transportasi publik yang telah disediakan. 7. Gencarnya melakukan sosialiasi akan transportasi umum, sosialissi ini tak hanya dilakukan oleh pemerintah saja,tapi harus ada kerja sama dari semua kalangan masyarakat Yogyakarta demi teciptanya Yogyakarta yang aman, nyaman dan tentram. 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA 1. BPS.(2012). Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 1987-2012. Diunduh dari http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php? kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=17&notab=12. Pada hari Sabtu, 27 Desember 2014 pukul 09.08 WIB. 2. Endah N.Sulistyawati.(2010). Padatnya penduduk kota daerah istimewa yogyakarta mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar KBM. Diunduh dari http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/17/padatnya-penduduk- kota-daerah-istimewa-yogyakarta-mempengaruhi-proses- kegiatan-belajar-mengajar-kbm-325393.html. Pada hari Sabtu 27 Desember 2014, pukul 10.46 WIB. 3. Esa.(2014). Puluhan ribu motor baru sesaki DIY tiap tahun. Diunduh darihttp://jogja.tribunnews.com/2014/08/26/puluhan-ribu-motor- baru-sesaki-diy-tiap-tahun/. Pada hari Sabtu, 27 Desember 2014 pukul 10.00 WIB. 4. Hoeve.(1990). Handbook of Perception and Action: Perception. Diedit oleh Wolfgang Prinz,Bruce Bridgeman. Academic Press.24-28 oval Road, London NW1 7DX, UK. 5. Ihsan Fuad. (2005). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Pt Rineka Cipta. 6. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia ) edisi ketiga. Departemen Pendidikan Nasional. Balai Pustaka. 7. Tamin, Ofyar Z.(2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. ITB. Bandung. 8. Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan. 9. Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 15
  • 16. 10. Widyawati Boediningsih, SH.,MH. (2011) Dampak Kepadatan Lalu Lintas Terhadap Polusi Udara Kota Surabaya. Fakultas Hukum, XX (20) : 120 16