SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
MODIFIKASI PERENCANAAN
ABUTMEN DAN PONDASI FLY
OVER PROYEK TENGGULUNAN,
SIDOARJO
Rini Trisno Lestari, Suwarno, Musta’in Arief Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya
60111 E-mail: rini.trisnolestari@gmail.com :
suwarno.surabaya@gmail.com : mustainarif@ce.its.ac.id
Abstrak— PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) berencana
menghidupkan kembali perlintasan rel kereta api yang berada di
Desa Tenggulunan dan Sumokali, Kecamatan Candi. Dimana
pada lokasi tersebut terdapat perlintasan sebidang yaitu antara
jalan penghubung kecamatan Tenggulunan dan Sumokali
dengan jalur kereta api. Sehingga dibangunlah Fly Over di
perlintasan kereta api, yang mengacu kepada Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Nomor :
SK.770/KA.401/DRJD/2005 Pasal 1 (1) Perlintasan sebidang
antara jalan dengan jalur kereta api dibuat dengan prinsip
tidak sebidang.
Pada perhitungan Penurunan Konsolidasi (Consolidation
Settlement) dan Penurunan Segera (Immediate Settlement)
didapatkan hasil Hinitial, Sc dan T90 yang kecil. Berdasarkan
hasil tersebut konstruksi timbunan tidak memerlukan metode
percepatan waktu konsolidasi.
Dari hasil analisa DX-STABL diperoleh nilai SF = 1,933
dengan nilai R = 12,04 m. Sehingga konstruksi timbunan ini
tidak memerlukan konstruksi perkuatan tanah dasar.
Dimensi abutmen yang dihitung pada Tugas Akhir ini lebih
kecil dibandingkan dengan volume abutmen rencana awal,
yaitu Vperencanaan = 140,79 m3 sedangkan Vmodifikasi =
69,04 m3. Berdasarkan perbandingan alternative
perhitungan 3 dimensi tiang pancang yaitu ø40,
ø50, dan ø60 didapatkan alternative perencanaan
terbaik menggunakan tiang pancang ø60.
Kata kunci : Tenggulunan – Sidoarjo, Oprit,
Timbunan, Konsolidasi, Abutmen,Tiang Pancang, Geotextile.
S
I. PENDAHULUAN
aat ini Fly Over Tenggulunan dalam
proses pelaksanaan. Dalam Tugas
Akhir ini penulis berencana untuk memodifikasi ulang
perencanaan pada timbunan Oprit Fly Over, abutmen, dan
pondasinya. Pada timbunan Oprit direncanakan kestabilan Oprit
memanjang dan melintang. Menghitung ulang abutmen dan
pondasi, dengan memperhitungkan tanah dasarnya agar tidak
mempengaruhi timbunan tanah yang di atasnya. Dimana
dimensi tinggi timbunan adalah 3,543 m dengan kemiringan
timbunan pada Oprit 5% dan panjang timbunan 71,276 m pada
sisi arah ke Krian.
1.1 Rumusan Masalah
Dari uraian yang dituliskan di atas, masalah perencanaan yang
harus diselesaikan adalah menghitung kestabilan tanah dasar
timbunan dengan menghitung besar dan waktu penurunannya.
Setelah perhitungan waktu penurunan yang dirasa cukup,
kemudian dihitung nilai kestabilan timbunan menggunakan
program DX-STABLE dimana nilai keamanan yang
direncanakan adalah SF > 1,3.
Timbunan pada Fly Over ini juga direncanakan menggunakan
geotextile yang diharapkan dapat menerima atau memikul gaya
geser saat terjadinya kelongsoran.
Optimasi abutmen yang dilakukan adalah dengan merubah
dimensi perencanaan awal ke dimensi yang optimum.
Perhitungan pondasi dibuat beberapa alternative penggunaan
dimensi diameter tiang pancang pada perencanaan dan diambil
alternative yang memenuhi syarat.
1.2 Tujuan
Tujuan Tugas Akhir ini adalah merencanakan timbunan pada
Oprit, abutmen dan pondasi Fly Over yang kuat, stabil, dan tidak
longsor secara optimum.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada dan agar penelitian ini
tidak terlalu luas dan lebih terarah maka perlu diadakan
pembatasan, adapun batasan-batasan masalah yang
diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini antara lain:
1. Tidak menganalisa Upperstructure Fly Over.
2. Tidak merencanakan fasilitas dan sanitasi pada Fly Over.
3. Tidak membahas perhitungan geometrik jalan dan
perkerasan baik pada Fly Over maupun pada daerah
setelahnya.
4. Hanya menghitung salah satu sisi Oprit Fly Over saja.
5. Tidak merencanakan perhitungan biaya dan metode
pelaksanaan di lapangan. Hanya menilai pemilihan
alternative perencanaan berdasarkan volume secara garis
besarnya saja.
6. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal
dari konsultan perencana Fly Over Tenggulunan, serta
data sekunder lainnya berasal dari Laboratorium
Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil, ITS.
7. Beban perkerasan jalan dan beban kendaraan diatas
timbunan dianggap sebagai beban terbagi rata.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Besar pemampatan konsolidasi untuk NC-Soil
2.2 Perhitungan Waktu Penurunan Konsolidasi
2.3 Geotextile
Tabel Nilai Faktor Reduksi
(Koerner 1999)
Penggunaan geotextile Nilai faktor reduksi (RF)
kesalahan
pemasangan
rangkak pengaruh
kimia
Separation 1,1 – 2,5 1,5 – 2,5 1,0 – 1,5
Cushionin
g
1,1 – 2,0 1,2 – 1,5 1,0 – 2,0
Unpaved
roads
1,1 – 2,0 1,5 – 2,5 1,0 – 1,5
Walls 1,1 – 2,0 2,0– 4,0 1,0 – 1,5
Embankm
ents
1,1 – 2,0 2,0– 3,5 1,0 – 1,5
Bearing
Capacity
1,1 – 2,0 2,0– 4,0 1,0 – 1,5
Slope
Stabilizati
on
1,1 – 1,5 2,0– 3,0 1,0 – 1,5
Pavement
overlays
1,1 – 1,5 1,0– 2,0 1,0 – 1,5
Railroads 1,5 – 3,0 1,0– 1,5 1,5 – 2,0
Flexible
forms
1,1 – 1,5 1,5 – 3,0 1,0 – 1,5
Silt fences 1,1 – 1,5 1,5 – 2,5 1,0 – 1,5
2.4 Rumus Daya Dukung
Tanah
Metode Luciano Decourt
(1982)
QL=Qp+Qs
Dimana :
QL = Daya dukung tanah
maximum pada pondasi
Qp = Resistance ultime di
dasar pondasi
Qs = Resistance ulimate akibat
lekatan lateral
2.5 Gaya Yang Bekerja Pada
Sebuah Tiang Pancang
Dimana :
∑V = jumlah beban vertikal
N = jumlah tiang
Mx dan My = momen-momen
yang bekerja di atas poer
Dxi dan dyi = jarak dari sumbu
tiang ke titik berat susunan
kelompok tiang
(Untung, Djoko. 2010)
2.6 Letak Jepit Tanah Terhadap Tiang Pondasi
Gambar Partly-embedded pile & equivalenr fixed base pile oor column
Zf = 1,4 R Untuk stiff over-consolidated clay
Zf = 1,8 T Untuk normally consolidated clay
2.7 Gaya Horizontal Maximum
- Free-headed pile Hu=Mu/(e+Zf)
- Fixed-headed pile Hu = 2Mu/(e+Zf)
2.8 Defleksi Tiang Vertikal Akibat Lateral Loads
Deflection at head untuk free-headed pile :
Deflection at head untuk fixed-headed pile :
Dimana :
E = Elastic modulus dari material tiang pondasi
I = Momen inersia dari cross section tiang pondasi
(Wahjudi, Herman. 1999)
III. METODOLOGI
Langkah – langkah pengerjaan proyek akhir ini akan dilakukan seperti diagram alir berikut.
MulaiStudi LiteraturPengumpulan Data Sekunder :1. Data Tanah Dasar2. Gambar Perencanaan
Awal3 Data Spesifikasi Bahan Prefabricated Vertical Drain (PVD)4. Data Spesifikasi Bahan
Geotextile dan CrucukBAKESIMPULANSelesai
Gambar Flowchart metode studi
Analisa PenurunanKESIMPULANYAACek Angka
KeamananCERUCUKGEOTEXTILETIDAKPVDPemilihan Jenis Perkuatan :1. Kemudahan
dalam Pelaksanaan2. Kemudahan dalam mendapatkan material yang dibutuhkanKondisi
NaturalSTABILITASCERUCUK DAN GEOTEXTILEPRELOADINGSTABILITASOptimasi
Perencanaan Abutment JembatanBKESIMPULANAnalisa Stabilitas dan PenurunanPerencanaan
Alternative Pondasi Tiang PancangPemilihan jenis pondasi yang terbaik berdasarkan volume dan
kekuatan pondasiAnalisa Stabilitas dan Penurunan Pondasi
Gambar Flowchart metode studi
IV. ANALISA DATA
Timbunan direncanakan dengan tinggi final sesuai dengan elevasi pada oprit tertinggi yaitu H =
3.543 m, lebar timbunan L = 10 m dan kemiringan talud 1:2.
Tabel Data Tanah Dasar
Kedal
aman
KUAT
GESER
LANGS
UNG
Compres
sion
Index
Void
Ratio
Cv
H
(m)
φ C
(kg/cm
2)
Cc eo
0-1 16 0.38 0.500 0.965 0.100
1-4 18 0.33 0.540 1.045 0.100
4-7 20 0.27 0.477 0.818 0.100
7-10 24 0.23 0.474 0.950 0.100
Gambar Lokasi Proyek
V. PERHITUNGAN
TIMBUNAN
5.1 Penurunan Konsolidasi
Hfinal = 3,543 m
Hinitial = 4,037 m
Sc = 0,494 m
Hdr = 10 m
Cvgabungan = 0,05 cm2/detik
St 90% = 90% x 0,494 = 0,445
m
Sehingga waktu yang
diperlukan untuk menghabiskan
settlement 90% = 0,445 m yang
terjadi pada lapisan tanah dasar
diperlukan waktu 29 minggu.
5.2 Penurunan Immediate
Settlement
Hfinal = 3,543 m
Hdr = 4 m
Cv = 0,05 cm2/detik
St 90% = 90% x 0,589 = 0,530
m
Sehingga waktu yang
diperlukan untuk menghabiskan
settlement 90% = 0,530 m yang
terjadi pada lapisan tanah dasar
diperlukan waktu 4 minggu.
5.3 Stabilitas Timbunan
d
e
n
g
a
n
P
r
o
g
r
a
m
D
X
-
S
T
A
B
L
Diame
ter
60.00
50.00
40.00
Diamete
r
60.00
50.00
40.00
3 9 93 85
SF = 1,933 dan R = 12,04 m
5.4 Perhitungan Geotextile
Gambar Grafik hubungan antara kedalaman timbunan (Zi) dan panjang Geottextile
(Lpakai)
VI. PERHITUNGAN ABUTMEN DAN PONDASI
Gambar Perencanaan Abutmen
Beban P Hy Hx Ordinat My Mx
(ton) (ton) (ton) (m) (ton m) (ton m)
M 454.88
H 278.75
Ta 0.00 0.00
Gg 8.28 5.04 41.74
Rmt 12.50 5.04 63.04
A 4.16 5.54 23.05
Hg(at
as)
39.52 39.52 5.54 219.06 219.06
Hg(b
wh)
24.16 24.16 1.54 37.18 37.18
Tag 38.67 1.54 59.50
Tabel Rekapitulasi Daya Dukung Tiang Pancang
Tabel Rangkuman Tiang Pancang
Tabel Rekapitulasi Alternative Penggunaan Tiang Pancang
ø 40ø 50ø 60SV733.63tonSV454.88tonDaya dukung tanah 1
tiangton88.2488.2488.24n12.00bhn12.00bhmbh6.006.006.00Mx63.04tmMx256.24tmnbh2.002.002.00y max4.50my
max4.50m 0.730.770.81Syi2113.40m2Syi2113.40m2Q1 1 tiang (Kombinasi 1)ton53.9354.3964.14My0.00tmMy293.43tmQ1 1 tiangɧ
(Kombinasi 5)ton96.2181.5880.89x max0.90mx max0.90mm505045Sxi29.72m2Sxi29.72m2KETERANGAN Kombinasi
1NONOOKPmax63.64tonKETERANGAN Kombinasi
2OKOKOKPmin58.63tonPmax48.08tonPmin27.74tonPmax65.08tonPmin10.74tonKOMBINASI PEMBEBANANKONTROL
EFISIENSI TIANGKOMBINASI 1KOMBINASI 5Gempa Arah YGempa Arah XKETERANGANJARAK ANTAR TIANG
PANCANG1,8 m
Tabel Anggaran Biaya Modifikasi Tiang Pancang
ANALISA ABUTMEN DAN TIANG PANCANG
No Item Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan SubTotal
(Rp) (Rp)
PEKERJAAN
MODIFIKASI
1 Pekerjaan
Abutmen
69.04 m3 952,989
65,791,977.01
2 Pekerjaan Tiang
Pancang
540 m' 695,141
375,375,978.00
3 Pemasangan
Geotextile
388.214 m' 30,596
11,877,904.84
Total
441,167,955.01
PPn 10%
44,116,795.50
Grand Total
485,284,750.51
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari perhitungan perencanaan dan berdasarkan pada dasar teori maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Perhitungan Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement) dari nilai Hfinal = 3,543 m didapat nilai :
- Hinitial = 4,037 m
- Sc = 0,494 m
- Cvgabungan = 0,05 cm2/detik
- Waktu t90 = 29 minggu
2. Perhitungan Penurunan Segera (Immediate Settlement) dari nilai Hfinal = 3,543 m didapat nilai :
- Hinitial = 4,095 m
- Sc = 0,589 m
- Cvgabungan = 0,05 cm2/detik
- Waktu t90 = 4 minggu
3. Berdasarkan hasil perhitungan Penurunan Konsolidasi dan Penurunan Segera tersebut, konstruksi timbunan tidak memerlukan
metode percepatan waktu konsolidasi sehingga tidak memerlukan pemasangan Prefabricated Vertical Drain (PVD).
4. Perhitungan stabilitas timbunan menggunakan Program DX-STABL didapatkan nilai R = 12,04 m dengan Momen Penahan = 3,012
x 103 kNm. Didapatkan pula nilai SF = 1,933 ≥ SF Rencana = 1,3. Berdasarkan hasil yang di peroleh dari output Program DX-STABL
maka konstruksi timbunan tidak memerlukan perencanaan perkuatan tanah dasar. Sehingga tidak diperlukan perkuatan menggunakan
konstruksi cerucuk (mini pile).
5. Perhitungan kebutuhan Geotextile berdasarkan perhitungan di dapatkan kebutuhan total 388.214 m2 dengan biaya perkiraan untuk
pemasangan geogrid Rp. 11.7.904,84.
6. Dimensi abutmen yang dihitung pada Tugas Akhir ini lebih kecil dibandingkan dengan volume abutmen rencana awal yaitu :
- Volume perencanaan awal abutmen = 140,79 m3, dengan total biaya sebesar Rp. 143.170.366,12.
- Volume setelah di modifikasi = 69,04 m3, dengan biaya total sebesar Rp. 65.791.977,01.
- Penulangan Pore dipakai tulangan memanjang dan melintang D28 – 140.
- Untuk penulangan dinding abutmen dipakai tulangan vertikal D32 – 100 dan D25 – 140, dan tulangan horizontal D28 – 120.
7. Berdasarkan hasil perhitungan perbandingan diameter tiang (ø 40, ø 50 & ø 60), jarak antar tiang (1,5 m, 1,6 & 1,8 m) dan
kedalaman penanaman tiang pancang dari perhitungan daya dukung tanah. Digunakan tiang pancang diameter 60 cm dengan jarak
antar tiang 1,8 m dan kedalaman pemancangan 45 m. Volume pemakaian tiang pancang sebesar 540 m’, lebih kecil dari volume
tiang pancang rencana yaitu 1050 m’.
8. Dari perhitungan pada bab sebelumnya di dapatkan selisih biaya pekerjaan sebesar Rp. 465.190.160,72.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
[1] Badan Standarisasi Nasional 2003, pd T-11-2003, Tata Cara Perencanaan Timbunan Jalan Pendekat Jembatan, Departemen
Pekerjaan Umum
[2] Das, B.M., Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis), jilid 1, Surabaya, 1988.
[3] Das, B.M, Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis), jilid 2, Surabaya, 1993.
[4] Departemen, Pekerjaan Umum. 1992. Bridge Management System. Bridge Design Code.
[5] Mochtar, Indrasurya B. 1990, “Geosintetik Masa Kini”, Proseding Seminar Geosintetik Masa Kini Himpunan Mahasiswa Sipil
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), 19 Mei 1990.
[6] Untung, Djoko. 2010. Rekayasa Pondasi dan Timbunan (Pondasi Dalam), Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya.
[7] Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dalam. Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya.
[8] Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dangkal. Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya.
[5] Mochtar, Indrasurya B. 1990, “Geosintetik Masa Kini”, Proseding Seminar Geosintetik Masa Kini Himpunan Mahasiswa Sipil
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), 19 Mei 1990.
[6] Untung, Djoko. 2010. Rekayasa Pondasi dan Timbunan (Pondasi Dalam), Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya.
[7] Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dalam. Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya.
[8] Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dangkal. Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya.

More Related Content

What's hot

Jemb. baja
Jemb. bajaJemb. baja
Jemb. bajamargiono
 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20Aan Kurniawan
 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasialpian nur
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2cahyaagrounds
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2Aryo Bimantoro
 
Purlin bracing11
Purlin bracing11Purlin bracing11
Purlin bracing11wawanathar
 
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampua...
Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampua...Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampua...
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampua...Reyham Reyina Gurianto
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangAfret Nobel
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2noussevarenna
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasiAndre Az
 

What's hot (20)

Perhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanahPerhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanah
 
konsep-struktur-beton-tahan-gempa
konsep-struktur-beton-tahan-gempakonsep-struktur-beton-tahan-gempa
konsep-struktur-beton-tahan-gempa
 
STRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATANSTRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATAN
 
Jemb. baja
Jemb. bajaJemb. baja
Jemb. baja
 
Rekayasa pondasi i haridan
Rekayasa pondasi i haridanRekayasa pondasi i haridan
Rekayasa pondasi i haridan
 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
 
sidang
sidangsidang
sidang
 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasi
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
 
Purlin bracing11
Purlin bracing11Purlin bracing11
Purlin bracing11
 
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kuda
 
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampua...
Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampua...Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampua...
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampua...
 
Inversi 2008
Inversi 2008Inversi 2008
Inversi 2008
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasi
 

Similar to OPTIMASI PERENCANAAN

01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptxRafiPutra35
 
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi TerowonganSeminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi TerowonganAzka Napsiyana
 
Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperlina meliana
 
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfBahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfJuanCharlosWanggai
 
Draft peraturan gempa
Draft peraturan gempaDraft peraturan gempa
Draft peraturan gempaNufrizal H
 
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)Handoko Subekti
 
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan strukturDevian Tri Andriana
 
20835 55984-1-pb
20835 55984-1-pb20835 55984-1-pb
20835 55984-1-pbAmdMdkr
 
KONSTRUKSI PENAHAN TANAH.pdf
KONSTRUKSI PENAHAN TANAH.pdfKONSTRUKSI PENAHAN TANAH.pdf
KONSTRUKSI PENAHAN TANAH.pdfFloriusKo
 
PPT Skripsi (Rahmat Fauzan R_10070116058).pptx
PPT Skripsi (Rahmat Fauzan R_10070116058).pptxPPT Skripsi (Rahmat Fauzan R_10070116058).pptx
PPT Skripsi (Rahmat Fauzan R_10070116058).pptxfauzanra4
 
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)Fatayah Rannanda
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
 

Similar to OPTIMASI PERENCANAAN (20)

Pondasi cerucuk
Pondasi cerucukPondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
 
Struktur Atap gedung
Struktur Atap gedungStruktur Atap gedung
Struktur Atap gedung
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
 
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
 
Modul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdfModul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdf
 
29 78-1-pb
29 78-1-pb29 78-1-pb
29 78-1-pb
 
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi TerowonganSeminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
 
Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paper
 
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfBahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
 
Draft peraturan gempa
Draft peraturan gempaDraft peraturan gempa
Draft peraturan gempa
 
Revisi peta gempa
Revisi peta gempaRevisi peta gempa
Revisi peta gempa
 
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
 
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
 
20835 55984-1-pb
20835 55984-1-pb20835 55984-1-pb
20835 55984-1-pb
 
KONSTRUKSI PENAHAN TANAH.pdf
KONSTRUKSI PENAHAN TANAH.pdfKONSTRUKSI PENAHAN TANAH.pdf
KONSTRUKSI PENAHAN TANAH.pdf
 
PPT Skripsi (Rahmat Fauzan R_10070116058).pptx
PPT Skripsi (Rahmat Fauzan R_10070116058).pptxPPT Skripsi (Rahmat Fauzan R_10070116058).pptx
PPT Skripsi (Rahmat Fauzan R_10070116058).pptx
 
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
 
JET GROUTING IN MARINE CLAY
JET GROUTING IN MARINE CLAYJET GROUTING IN MARINE CLAY
JET GROUTING IN MARINE CLAY
 
PAPARAN RSUD.ppt
PAPARAN RSUD.pptPAPARAN RSUD.ppt
PAPARAN RSUD.ppt
 

Recently uploaded

Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 

Recently uploaded (7)

Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 

OPTIMASI PERENCANAAN

  • 1. MODIFIKASI PERENCANAAN ABUTMEN DAN PONDASI FLY OVER PROYEK TENGGULUNAN, SIDOARJO Rini Trisno Lestari, Suwarno, Musta’in Arief Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: rini.trisnolestari@gmail.com : suwarno.surabaya@gmail.com : mustainarif@ce.its.ac.id Abstrak— PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) berencana menghidupkan kembali perlintasan rel kereta api yang berada di Desa Tenggulunan dan Sumokali, Kecamatan Candi. Dimana pada lokasi tersebut terdapat perlintasan sebidang yaitu antara jalan penghubung kecamatan Tenggulunan dan Sumokali dengan jalur kereta api. Sehingga dibangunlah Fly Over di perlintasan kereta api, yang mengacu kepada Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Nomor : SK.770/KA.401/DRJD/2005 Pasal 1 (1) Perlintasan sebidang antara jalan dengan jalur kereta api dibuat dengan prinsip tidak sebidang. Pada perhitungan Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement) dan Penurunan Segera (Immediate Settlement) didapatkan hasil Hinitial, Sc dan T90 yang kecil. Berdasarkan hasil tersebut konstruksi timbunan tidak memerlukan metode percepatan waktu konsolidasi. Dari hasil analisa DX-STABL diperoleh nilai SF = 1,933 dengan nilai R = 12,04 m. Sehingga konstruksi timbunan ini tidak memerlukan konstruksi perkuatan tanah dasar. Dimensi abutmen yang dihitung pada Tugas Akhir ini lebih kecil dibandingkan dengan volume abutmen rencana awal, yaitu Vperencanaan = 140,79 m3 sedangkan Vmodifikasi = 69,04 m3. Berdasarkan perbandingan alternative perhitungan 3 dimensi tiang pancang yaitu ø40, ø50, dan ø60 didapatkan alternative perencanaan terbaik menggunakan tiang pancang ø60. Kata kunci : Tenggulunan – Sidoarjo, Oprit, Timbunan, Konsolidasi, Abutmen,Tiang Pancang, Geotextile. S I. PENDAHULUAN aat ini Fly Over Tenggulunan dalam proses pelaksanaan. Dalam Tugas Akhir ini penulis berencana untuk memodifikasi ulang perencanaan pada timbunan Oprit Fly Over, abutmen, dan pondasinya. Pada timbunan Oprit direncanakan kestabilan Oprit memanjang dan melintang. Menghitung ulang abutmen dan pondasi, dengan memperhitungkan tanah dasarnya agar tidak mempengaruhi timbunan tanah yang di atasnya. Dimana dimensi tinggi timbunan adalah 3,543 m dengan kemiringan timbunan pada Oprit 5% dan panjang timbunan 71,276 m pada sisi arah ke Krian. 1.1 Rumusan Masalah Dari uraian yang dituliskan di atas, masalah perencanaan yang harus diselesaikan adalah menghitung kestabilan tanah dasar timbunan dengan menghitung besar dan waktu penurunannya. Setelah perhitungan waktu penurunan yang dirasa cukup, kemudian dihitung nilai kestabilan timbunan menggunakan program DX-STABLE dimana nilai keamanan yang direncanakan adalah SF > 1,3. Timbunan pada Fly Over ini juga direncanakan menggunakan geotextile yang diharapkan dapat menerima atau memikul gaya geser saat terjadinya kelongsoran. Optimasi abutmen yang dilakukan adalah dengan merubah
  • 2. dimensi perencanaan awal ke dimensi yang optimum. Perhitungan pondasi dibuat beberapa alternative penggunaan dimensi diameter tiang pancang pada perencanaan dan diambil alternative yang memenuhi syarat. 1.2 Tujuan Tujuan Tugas Akhir ini adalah merencanakan timbunan pada Oprit, abutmen dan pondasi Fly Over yang kuat, stabil, dan tidak longsor secara optimum. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada dan agar penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih terarah maka perlu diadakan pembatasan, adapun batasan-batasan masalah yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini antara lain: 1. Tidak menganalisa Upperstructure Fly Over. 2. Tidak merencanakan fasilitas dan sanitasi pada Fly Over. 3. Tidak membahas perhitungan geometrik jalan dan perkerasan baik pada Fly Over maupun pada daerah setelahnya. 4. Hanya menghitung salah satu sisi Oprit Fly Over saja. 5. Tidak merencanakan perhitungan biaya dan metode pelaksanaan di lapangan. Hanya menilai pemilihan alternative perencanaan berdasarkan volume secara garis besarnya saja. 6. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari konsultan perencana Fly Over Tenggulunan, serta data sekunder lainnya berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil, ITS. 7. Beban perkerasan jalan dan beban kendaraan diatas timbunan dianggap sebagai beban terbagi rata. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Besar pemampatan konsolidasi untuk NC-Soil 2.2 Perhitungan Waktu Penurunan Konsolidasi
  • 3. 2.3 Geotextile Tabel Nilai Faktor Reduksi (Koerner 1999) Penggunaan geotextile Nilai faktor reduksi (RF) kesalahan pemasangan rangkak pengaruh kimia Separation 1,1 – 2,5 1,5 – 2,5 1,0 – 1,5 Cushionin g 1,1 – 2,0 1,2 – 1,5 1,0 – 2,0 Unpaved roads 1,1 – 2,0 1,5 – 2,5 1,0 – 1,5 Walls 1,1 – 2,0 2,0– 4,0 1,0 – 1,5 Embankm ents 1,1 – 2,0 2,0– 3,5 1,0 – 1,5 Bearing Capacity 1,1 – 2,0 2,0– 4,0 1,0 – 1,5 Slope Stabilizati on 1,1 – 1,5 2,0– 3,0 1,0 – 1,5 Pavement overlays 1,1 – 1,5 1,0– 2,0 1,0 – 1,5 Railroads 1,5 – 3,0 1,0– 1,5 1,5 – 2,0 Flexible forms 1,1 – 1,5 1,5 – 3,0 1,0 – 1,5 Silt fences 1,1 – 1,5 1,5 – 2,5 1,0 – 1,5 2.4 Rumus Daya Dukung Tanah Metode Luciano Decourt (1982) QL=Qp+Qs Dimana : QL = Daya dukung tanah maximum pada pondasi Qp = Resistance ultime di dasar pondasi Qs = Resistance ulimate akibat lekatan lateral 2.5 Gaya Yang Bekerja Pada Sebuah Tiang Pancang Dimana : ∑V = jumlah beban vertikal N = jumlah tiang Mx dan My = momen-momen yang bekerja di atas poer Dxi dan dyi = jarak dari sumbu tiang ke titik berat susunan kelompok tiang (Untung, Djoko. 2010) 2.6 Letak Jepit Tanah Terhadap Tiang Pondasi Gambar Partly-embedded pile & equivalenr fixed base pile oor column Zf = 1,4 R Untuk stiff over-consolidated clay Zf = 1,8 T Untuk normally consolidated clay 2.7 Gaya Horizontal Maximum - Free-headed pile Hu=Mu/(e+Zf) - Fixed-headed pile Hu = 2Mu/(e+Zf) 2.8 Defleksi Tiang Vertikal Akibat Lateral Loads Deflection at head untuk free-headed pile : Deflection at head untuk fixed-headed pile : Dimana : E = Elastic modulus dari material tiang pondasi I = Momen inersia dari cross section tiang pondasi (Wahjudi, Herman. 1999) III. METODOLOGI Langkah – langkah pengerjaan proyek akhir ini akan dilakukan seperti diagram alir berikut. MulaiStudi LiteraturPengumpulan Data Sekunder :1. Data Tanah Dasar2. Gambar Perencanaan Awal3 Data Spesifikasi Bahan Prefabricated Vertical Drain (PVD)4. Data Spesifikasi Bahan Geotextile dan CrucukBAKESIMPULANSelesai Gambar Flowchart metode studi Analisa PenurunanKESIMPULANYAACek Angka KeamananCERUCUKGEOTEXTILETIDAKPVDPemilihan Jenis Perkuatan :1. Kemudahan dalam Pelaksanaan2. Kemudahan dalam mendapatkan material yang dibutuhkanKondisi NaturalSTABILITASCERUCUK DAN GEOTEXTILEPRELOADINGSTABILITASOptimasi Perencanaan Abutment JembatanBKESIMPULANAnalisa Stabilitas dan PenurunanPerencanaan Alternative Pondasi Tiang PancangPemilihan jenis pondasi yang terbaik berdasarkan volume dan kekuatan pondasiAnalisa Stabilitas dan Penurunan Pondasi Gambar Flowchart metode studi IV. ANALISA DATA Timbunan direncanakan dengan tinggi final sesuai dengan elevasi pada oprit tertinggi yaitu H = 3.543 m, lebar timbunan L = 10 m dan kemiringan talud 1:2.
  • 4. Tabel Data Tanah Dasar Kedal aman KUAT GESER LANGS UNG Compres sion Index Void Ratio Cv H (m) φ C (kg/cm 2) Cc eo 0-1 16 0.38 0.500 0.965 0.100 1-4 18 0.33 0.540 1.045 0.100 4-7 20 0.27 0.477 0.818 0.100 7-10 24 0.23 0.474 0.950 0.100 Gambar Lokasi Proyek V. PERHITUNGAN TIMBUNAN 5.1 Penurunan Konsolidasi Hfinal = 3,543 m Hinitial = 4,037 m Sc = 0,494 m Hdr = 10 m Cvgabungan = 0,05 cm2/detik St 90% = 90% x 0,494 = 0,445 m Sehingga waktu yang diperlukan untuk menghabiskan settlement 90% = 0,445 m yang terjadi pada lapisan tanah dasar diperlukan waktu 29 minggu. 5.2 Penurunan Immediate Settlement Hfinal = 3,543 m Hdr = 4 m Cv = 0,05 cm2/detik St 90% = 90% x 0,589 = 0,530 m Sehingga waktu yang diperlukan untuk menghabiskan settlement 90% = 0,530 m yang terjadi pada lapisan tanah dasar diperlukan waktu 4 minggu. 5.3 Stabilitas Timbunan d e n g a n P r o g r a m D X - S T A B L Diame ter 60.00 50.00 40.00 Diamete r 60.00 50.00 40.00 3 9 93 85 SF = 1,933 dan R = 12,04 m 5.4 Perhitungan Geotextile Gambar Grafik hubungan antara kedalaman timbunan (Zi) dan panjang Geottextile (Lpakai) VI. PERHITUNGAN ABUTMEN DAN PONDASI Gambar Perencanaan Abutmen Beban P Hy Hx Ordinat My Mx (ton) (ton) (ton) (m) (ton m) (ton m) M 454.88 H 278.75 Ta 0.00 0.00 Gg 8.28 5.04 41.74 Rmt 12.50 5.04 63.04 A 4.16 5.54 23.05 Hg(at as) 39.52 39.52 5.54 219.06 219.06 Hg(b wh) 24.16 24.16 1.54 37.18 37.18 Tag 38.67 1.54 59.50 Tabel Rekapitulasi Daya Dukung Tiang Pancang Tabel Rangkuman Tiang Pancang
  • 5. Tabel Rekapitulasi Alternative Penggunaan Tiang Pancang ø 40ø 50ø 60SV733.63tonSV454.88tonDaya dukung tanah 1 tiangton88.2488.2488.24n12.00bhn12.00bhmbh6.006.006.00Mx63.04tmMx256.24tmnbh2.002.002.00y max4.50my max4.50m 0.730.770.81Syi2113.40m2Syi2113.40m2Q1 1 tiang (Kombinasi 1)ton53.9354.3964.14My0.00tmMy293.43tmQ1 1 tiangɧ (Kombinasi 5)ton96.2181.5880.89x max0.90mx max0.90mm505045Sxi29.72m2Sxi29.72m2KETERANGAN Kombinasi 1NONOOKPmax63.64tonKETERANGAN Kombinasi 2OKOKOKPmin58.63tonPmax48.08tonPmin27.74tonPmax65.08tonPmin10.74tonKOMBINASI PEMBEBANANKONTROL EFISIENSI TIANGKOMBINASI 1KOMBINASI 5Gempa Arah YGempa Arah XKETERANGANJARAK ANTAR TIANG PANCANG1,8 m Tabel Anggaran Biaya Modifikasi Tiang Pancang ANALISA ABUTMEN DAN TIANG PANCANG No Item Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan SubTotal (Rp) (Rp) PEKERJAAN MODIFIKASI 1 Pekerjaan Abutmen 69.04 m3 952,989 65,791,977.01 2 Pekerjaan Tiang Pancang 540 m' 695,141 375,375,978.00 3 Pemasangan Geotextile 388.214 m' 30,596 11,877,904.84 Total 441,167,955.01 PPn 10% 44,116,795.50 Grand Total 485,284,750.51 VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari perhitungan perencanaan dan berdasarkan pada dasar teori maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Perhitungan Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement) dari nilai Hfinal = 3,543 m didapat nilai : - Hinitial = 4,037 m - Sc = 0,494 m - Cvgabungan = 0,05 cm2/detik - Waktu t90 = 29 minggu 2. Perhitungan Penurunan Segera (Immediate Settlement) dari nilai Hfinal = 3,543 m didapat nilai : - Hinitial = 4,095 m - Sc = 0,589 m - Cvgabungan = 0,05 cm2/detik - Waktu t90 = 4 minggu 3. Berdasarkan hasil perhitungan Penurunan Konsolidasi dan Penurunan Segera tersebut, konstruksi timbunan tidak memerlukan metode percepatan waktu konsolidasi sehingga tidak memerlukan pemasangan Prefabricated Vertical Drain (PVD). 4. Perhitungan stabilitas timbunan menggunakan Program DX-STABL didapatkan nilai R = 12,04 m dengan Momen Penahan = 3,012 x 103 kNm. Didapatkan pula nilai SF = 1,933 ≥ SF Rencana = 1,3. Berdasarkan hasil yang di peroleh dari output Program DX-STABL maka konstruksi timbunan tidak memerlukan perencanaan perkuatan tanah dasar. Sehingga tidak diperlukan perkuatan menggunakan konstruksi cerucuk (mini pile). 5. Perhitungan kebutuhan Geotextile berdasarkan perhitungan di dapatkan kebutuhan total 388.214 m2 dengan biaya perkiraan untuk pemasangan geogrid Rp. 11.7.904,84. 6. Dimensi abutmen yang dihitung pada Tugas Akhir ini lebih kecil dibandingkan dengan volume abutmen rencana awal yaitu : - Volume perencanaan awal abutmen = 140,79 m3, dengan total biaya sebesar Rp. 143.170.366,12. - Volume setelah di modifikasi = 69,04 m3, dengan biaya total sebesar Rp. 65.791.977,01. - Penulangan Pore dipakai tulangan memanjang dan melintang D28 – 140. - Untuk penulangan dinding abutmen dipakai tulangan vertikal D32 – 100 dan D25 – 140, dan tulangan horizontal D28 – 120. 7. Berdasarkan hasil perhitungan perbandingan diameter tiang (ø 40, ø 50 & ø 60), jarak antar tiang (1,5 m, 1,6 & 1,8 m) dan kedalaman penanaman tiang pancang dari perhitungan daya dukung tanah. Digunakan tiang pancang diameter 60 cm dengan jarak antar tiang 1,8 m dan kedalaman pemancangan 45 m. Volume pemakaian tiang pancang sebesar 540 m’, lebih kecil dari volume tiang pancang rencana yaitu 1050 m’. 8. Dari perhitungan pada bab sebelumnya di dapatkan selisih biaya pekerjaan sebesar Rp. 465.190.160,72. VIII. DAFTAR PUSTAKA [1] Badan Standarisasi Nasional 2003, pd T-11-2003, Tata Cara Perencanaan Timbunan Jalan Pendekat Jembatan, Departemen Pekerjaan Umum [2] Das, B.M., Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis), jilid 1, Surabaya, 1988. [3] Das, B.M, Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis), jilid 2, Surabaya, 1993. [4] Departemen, Pekerjaan Umum. 1992. Bridge Management System. Bridge Design Code.
  • 6. [5] Mochtar, Indrasurya B. 1990, “Geosintetik Masa Kini”, Proseding Seminar Geosintetik Masa Kini Himpunan Mahasiswa Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), 19 Mei 1990. [6] Untung, Djoko. 2010. Rekayasa Pondasi dan Timbunan (Pondasi Dalam), Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya. [7] Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dalam. Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya. [8] Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dangkal. Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya.
  • 7. [5] Mochtar, Indrasurya B. 1990, “Geosintetik Masa Kini”, Proseding Seminar Geosintetik Masa Kini Himpunan Mahasiswa Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), 19 Mei 1990. [6] Untung, Djoko. 2010. Rekayasa Pondasi dan Timbunan (Pondasi Dalam), Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya. [7] Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dalam. Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya. [8] Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dangkal. Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya.