SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Proses Migrasi Ras Melanosoide, Proto Melayu, dan Deutro Melayu
ke Indonesia
	 Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia memunculkan berbagai teori. Masalah asal-usul tersebut juga
dapat dijelaskan dengan migrasi ras Melanesia/ras Negroid dan rumpun bangsa Austronesia/ras Mongoloid.
Asal mula suku-suku bangsa di Indonesia berasal dari wilayah Yunan yang terletak di Tiongkok bagian selatan.
Dalam proses perpindahan dari Yunan, bangsa Melanesia melakukan imigrasi pada gelombang pertama yang
diikuti oleh ras Mongoloid. Kedua ras tersebut masuk ke wilayah Indonesia melalui dua gelombang.
1.	 Bangsa Melanesia/Papua Melanosoide
	 Hingga saat ini, para ahli sejarah menganggap bangsa Melanesia sebagai bangsa pertama yang
bermigrasi ke kepulauan Nusantara (Kepulauan Indonesia). Bangsa Melanesia berasal dari Teluk Tonkin.
Fakta tentang asal bangsa ini didasarkan pada penelitian terhadap benda-benda peninggalan seperti
pebble dan kapak pendek. Benda-benda tersebut juga ditemukan di Pegunungan Bacson di daerah
Hoabinh.
a.	 Ciri Kehidupan
	 MelaluiartefakyangditemukandiTelukTonkin,bangsaMelanesia/PapuaMelanosoidetermasuk
rumpun Veddoid-Austroloid yang memiliki ciri kulit hitam. Kebudayaan bangsa Melanesia/Papua
Melanosoide digolongkan dalam budaya mesolitikum. Bangsa ini sudah hidup menetap dalam
kelompok-kelompok kecil serta hidup dengan sistem berburu dan mengumpulkan makanan.
	 Bangsa Melanesia/Papua Melanosoide membawa beberapa teknologi baru seperti teknik
pembuatan api. Bangsa Melanesia membuat api dengan cara menggesek-gesekkan ranting pohon
atau batu. Selain teknologi membuat api, bangsa ini sudah mengenal sistem perladangan walaupun
masih bersifat seminomaden.
	 Tepian sungai menjadi tempat pertemuan dua kelompok penduduk, yaitu penduduk asli
dan bangsa Melanesia. Pertemuan ini mengakibatkan terjadinya perpaduan antara kebudayaan
paleolitikum dan mesolitikum. Alat-alat sederhana seperti kapak genggam, alat-alat tulang, dan
tanduk rusa berhadapan dengan kapak genggam yang lebih halus atau pebble dan kapak pendek.
Pertemuan dan interaksi ini menimbulkan beberapa dampak berikut.
1)	 Penduduk asli semakin terdesak.
2)	 Penduduk asli masuk dan bersembunyi di pedalaman untuk menyelamatkan diri.
3)	 Penduduk asli ditaklukkan, kemudian dijadikan budak.
b.	 Daerah Persebaran
	 Bangsa Melanesia memiliki ciri-ciri fisik antara lain kulit kehitam-hitaman, badan kekar,
rambut keriting, mulut lebar, dan hidung mancung. Keturunan bangsa Melanesia saat ini antara lain
penduduk di pedalaman Malaya, penduduk Aeta di pedalaman Filipina, suku Sakai di Siak, serta
orang-orang Papua dan Kepulauan Melanesia.
2.	 Bangsa Proto Melayu/Melayu Tua
	 Bangsa Proto Melayu mulai bermigrasi ke wilayah Nusantara kira-kira pada tahun 2000 sebelum
Masehi. Bangsa ini membawa kebudayaan yang lebih tinggi daripada kebudayaan bangsa Melanesia.
Bangsa Proto Melayu termasuk rumpun ras Mongoloid dari daerah Yunan. Proses migrasi bangsa Proto
Melayu ke wilayah Asia Selatan disebabkan beberapa faktor, yaitu peperangan antarsuku, desakan suku-
suku liar dari Asia Tengah, dan bencana alam berupa banjir akibat meluapnya sungai-sungai di wilayah
Tiongkok Selatan.
	 Menurut Koentjaraningrat, bangsa Proto Melayu datang ke Indonesia melalui dua jalur berikut.
a.	 Jalur pertama menyebar dari Yunan menuju kawasan Indo–Cina, Siam, dan Kepulauan Indonesia.
Setelah mencapai Indonesia, mereka menyebar ke Sulawesi dan Papua dengan membawa
kebudayaan neolitikum berupa kapak lonjong. Keturunan Proto Melayu yang menempuh jalur ini
antara lain suku Toraja.
b.	 Jalur kedua menyebar ke Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dengan membawa
kebudayaan neolitikum berupa beliung persegi. Keturunan Proto Melayu yang menempuh jalur ini
antara lain suku Nias, Batak, Dayak, dan Sasak.
	 Koentjaraningrat juga memperkirakan bahwa bangsa Proto Melayu datang dari Kepulauan Ryukyu
(Jepang) menyebar ke Taiwan, Filipina, Sangihe, kemudian masuk ke Sulawesi yang dibuktikan dengan
adanya suku Toala Proto Melayu di Sulawesi Selatan. Suku ini mengembangkan budaya berburu
menggunakan busur dan panah.
a.	 Ciri Kehidupan
	 BangsaProtoMelayumemilikicirifisikantaralainkulitsawomatang,rambutlurus,badantinggi
ramping, serta bentuk mulut dan hidung sedang. Kedatangan bangsa Proto Melayu memungkinkan
terjadinya percampuran darah dengan penduduk asli Indonesia dan bangsa Melanesia yang telah
terlebih dahulu datang di Kepulauan Indonesia. Bangsa Melanesia yang tidak bercampur dengan
bangsa Proto Melayu terdesak ke pedalaman.
	 Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan setingkat lebih tinggi daripada Homo sapiens yang
ditemukan di Indonesia. Kebudayaan Proto Melayu termasuk kebudayaan batu muda (neolitikum).
Benda-benda hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu dan telah dikerjakan dengan sangat
baik. Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh bangsa Proto Melayu melalui jalur barat, sedangkan
kebudayaan kapak lonjong melalui jalur timur.
b.	 Daerah Persebaran
	 Makin lama kedudukan bangsa Proto Melayu di Indonesia terdesak akibat migrasi bangsa
Deutro Melayu. Suku bangsa di Indonesia saat ini yang termasuk keturunan bangsa Proto Melayu
antara lain suku Toraja di Sulawesi Selatan, suku Sasak di Pulau Lombok, suku Dayak di Kalimantan
Tengah, suku Nias di pantai barat Sumatra, suku Batak di Sumatra Utara, dan suku Kubu di Sumatra
Selatan.
3.	 Bangsa Deutro Melayu/Melayu Muda
	 Bangsa Deutro Melayu bermigrasi ke Kepulauan Indonesia pada 500 sebelum Masehi. Bangsa
Melayu Muda merupakan hasil percampuran antara bangsa Proto Melayu dan bangsa Arya. Bangsa ini
berasal dari wilayah Indo–Cina bagian utara dan sekitarnya. Mereka telah mengenal logam sebagai alat
perkakas hidup dan alat produksi.
a.	 Ciri Kehidupan
	 Bangsa Deutro Melayu memiliki ciri fisik yang tidak jauh berbeda dengan mayoritas penduduk
Indonesia saat ini. Ciri fisik bangsa Deutro Melayu yaitu tinggi badan 135–180 cm, berat badan
30–75 kg, warna kulit antara kuning langsat dan cokelat hitam, warna rambut antara cokelat dan
hitam, serta bentuk rambut antara lurus dan keriting. Proses migrasi bangsa Deutro Melayu di
Kepulauan Indonesia dilakukan melewati jalur barat, yaitu daerah Semenanjung Malaka, Sumatra,
kemudian menyebar ke beberapa wilayah di Indonesia.
	 Bangsa Deutro Melayu memiliki kebudayaan lebih maju dibandingkan bangsa Proto Melayu.
Kemajuan ini terlihat dari kemampuan mereka dalam membuat benda-benda logam seperti kapak
corong, nekara, dan bejana perunggu. Selain menghasilkan benda-benda yang terbuat dari logam,
bangsa Deutro Melayu menghasilkan benda-benda batu berukuran besar (megalitikum). Benda-
benda berukuran besar tersebut di antaranya adalah menhir, sarkofagus, kubur batu, dan punden
berundak. Benda-benda batu besar tersebut digunakan sebagai sarana ritual kepercayaan.
b.	 Daerah Persebaran
	 Migrasi yang dilakukan bangsa Deutro Melayu berdampak pada keberadaan bangsa Proto
Melayu. Bangsa Proto Melayu yang sebelumnya hidup di sekitar aliran sungai dan pantai terdesak
ke pedalaman. Hal ini terjadi karena kebudayaan bangsa Deutro Melayu lebih maju daripada bangsa
Proto Melayu. Kebudayaan bangsa Deutro Melayu berkembang pesat dan menjadi penyumbang
terbesar cikal bakal bangsa Indonesia sekarang. Keturunan bangsa Deutro Melayu di Indonesia
antara lain orang Aceh, Minangkabau, Jawa, Bali, Bugis, dan Makassar.
Jalur masuk bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu
Sumber:	Sejarah Indonesia Jilid 1: Zaman Prasejarah, Bina Sumber Daya MIPA, 2013

More Related Content

Similar to PENDAMPR21_SEJIN_XA_07_BAB_2_PROSES MIGRASI KE KEPULAUAN INDONESIA.pdf

Sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Sejarah   asal usul nenek moyang bangsa indonesiaSejarah   asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesiawulan_handayani02
 
Peta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatan
Peta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatanPeta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatan
Peta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatanGungun Misbah Gunawan
 
ASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptx
ASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptxASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptx
ASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptxMuhammadIswin3
 
MAKALAH_SEJARAH_TENTANG_ASAL_USUL_PENYEB.docx
MAKALAH_SEJARAH_TENTANG_ASAL_USUL_PENYEB.docxMAKALAH_SEJARAH_TENTANG_ASAL_USUL_PENYEB.docx
MAKALAH_SEJARAH_TENTANG_ASAL_USUL_PENYEB.docxFadiahns
 
Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2
Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2
Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2deden98
 
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptxAsal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptxudin100
 
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptxAsal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptxudinwahyudin9
 
Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Farhan.pptx
Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Farhan.pptxAsal Usul Nenek Moyang Indonesia Farhan.pptx
Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Farhan.pptxMuhammadElvian1
 
keragaman sosial dan budaya indonesia
keragaman sosial dan budaya indonesiakeragaman sosial dan budaya indonesia
keragaman sosial dan budaya indonesiazanandasimda
 
keragaman sosial dan budaya indonesia
keragaman sosial dan budaya indonesiakeragaman sosial dan budaya indonesia
keragaman sosial dan budaya indonesiazanandasimda
 
Bab 3 asal usul persebaran nenek moyang
Bab 3 asal usul persebaran nenek moyangBab 3 asal usul persebaran nenek moyang
Bab 3 asal usul persebaran nenek moyangseptiputri
 
Persebaran nenek moyang bangsa indonesia
Persebaran nenek moyang bangsa indonesiaPersebaran nenek moyang bangsa indonesia
Persebaran nenek moyang bangsa indonesiaFendi Ard
 
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxAsal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxLanaDelPlayOn
 
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Muhamad Tsani Farhan
 
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxAsal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxrahmatamsari1
 
Asal usulnenekmoyang-130930004619-phpapp02
Asal usulnenekmoyang-130930004619-phpapp02Asal usulnenekmoyang-130930004619-phpapp02
Asal usulnenekmoyang-130930004619-phpapp02Raihan Helya
 
Asal_Usul_Nenek_Moyang_Bangsa_Indonesia.pptx
Asal_Usul_Nenek_Moyang_Bangsa_Indonesia.pptxAsal_Usul_Nenek_Moyang_Bangsa_Indonesia.pptx
Asal_Usul_Nenek_Moyang_Bangsa_Indonesia.pptxLanaDelPlayOn
 
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro MelayuKedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro MelayuVanya Angellista
 

Similar to PENDAMPR21_SEJIN_XA_07_BAB_2_PROSES MIGRASI KE KEPULAUAN INDONESIA.pdf (20)

Sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Sejarah   asal usul nenek moyang bangsa indonesiaSejarah   asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesia
 
Peta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatan
Peta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatanPeta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatan
Peta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatan
 
ASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptx
ASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptxASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptx
ASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptx
 
MAKALAH_SEJARAH_TENTANG_ASAL_USUL_PENYEB.docx
MAKALAH_SEJARAH_TENTANG_ASAL_USUL_PENYEB.docxMAKALAH_SEJARAH_TENTANG_ASAL_USUL_PENYEB.docx
MAKALAH_SEJARAH_TENTANG_ASAL_USUL_PENYEB.docx
 
Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2
Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2
Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2
 
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptxAsal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
 
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptxAsal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
 
Deutro & proto melayu
Deutro & proto melayuDeutro & proto melayu
Deutro & proto melayu
 
Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Farhan.pptx
Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Farhan.pptxAsal Usul Nenek Moyang Indonesia Farhan.pptx
Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Farhan.pptx
 
keragaman sosial dan budaya indonesia
keragaman sosial dan budaya indonesiakeragaman sosial dan budaya indonesia
keragaman sosial dan budaya indonesia
 
keragaman sosial dan budaya indonesia
keragaman sosial dan budaya indonesiakeragaman sosial dan budaya indonesia
keragaman sosial dan budaya indonesia
 
Bab 3 asal usul persebaran nenek moyang
Bab 3 asal usul persebaran nenek moyangBab 3 asal usul persebaran nenek moyang
Bab 3 asal usul persebaran nenek moyang
 
Persebaran nenek moyang bangsa indonesia
Persebaran nenek moyang bangsa indonesiaPersebaran nenek moyang bangsa indonesia
Persebaran nenek moyang bangsa indonesia
 
presentas1
presentas1presentas1
presentas1
 
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxAsal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
 
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
 
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxAsal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
 
Asal usulnenekmoyang-130930004619-phpapp02
Asal usulnenekmoyang-130930004619-phpapp02Asal usulnenekmoyang-130930004619-phpapp02
Asal usulnenekmoyang-130930004619-phpapp02
 
Asal_Usul_Nenek_Moyang_Bangsa_Indonesia.pptx
Asal_Usul_Nenek_Moyang_Bangsa_Indonesia.pptxAsal_Usul_Nenek_Moyang_Bangsa_Indonesia.pptx
Asal_Usul_Nenek_Moyang_Bangsa_Indonesia.pptx
 
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro MelayuKedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

PENDAMPR21_SEJIN_XA_07_BAB_2_PROSES MIGRASI KE KEPULAUAN INDONESIA.pdf

  • 1. Proses Migrasi Ras Melanosoide, Proto Melayu, dan Deutro Melayu ke Indonesia Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia memunculkan berbagai teori. Masalah asal-usul tersebut juga dapat dijelaskan dengan migrasi ras Melanesia/ras Negroid dan rumpun bangsa Austronesia/ras Mongoloid. Asal mula suku-suku bangsa di Indonesia berasal dari wilayah Yunan yang terletak di Tiongkok bagian selatan. Dalam proses perpindahan dari Yunan, bangsa Melanesia melakukan imigrasi pada gelombang pertama yang diikuti oleh ras Mongoloid. Kedua ras tersebut masuk ke wilayah Indonesia melalui dua gelombang. 1. Bangsa Melanesia/Papua Melanosoide Hingga saat ini, para ahli sejarah menganggap bangsa Melanesia sebagai bangsa pertama yang bermigrasi ke kepulauan Nusantara (Kepulauan Indonesia). Bangsa Melanesia berasal dari Teluk Tonkin. Fakta tentang asal bangsa ini didasarkan pada penelitian terhadap benda-benda peninggalan seperti pebble dan kapak pendek. Benda-benda tersebut juga ditemukan di Pegunungan Bacson di daerah Hoabinh. a. Ciri Kehidupan MelaluiartefakyangditemukandiTelukTonkin,bangsaMelanesia/PapuaMelanosoidetermasuk rumpun Veddoid-Austroloid yang memiliki ciri kulit hitam. Kebudayaan bangsa Melanesia/Papua Melanosoide digolongkan dalam budaya mesolitikum. Bangsa ini sudah hidup menetap dalam kelompok-kelompok kecil serta hidup dengan sistem berburu dan mengumpulkan makanan. Bangsa Melanesia/Papua Melanosoide membawa beberapa teknologi baru seperti teknik pembuatan api. Bangsa Melanesia membuat api dengan cara menggesek-gesekkan ranting pohon atau batu. Selain teknologi membuat api, bangsa ini sudah mengenal sistem perladangan walaupun masih bersifat seminomaden. Tepian sungai menjadi tempat pertemuan dua kelompok penduduk, yaitu penduduk asli dan bangsa Melanesia. Pertemuan ini mengakibatkan terjadinya perpaduan antara kebudayaan paleolitikum dan mesolitikum. Alat-alat sederhana seperti kapak genggam, alat-alat tulang, dan tanduk rusa berhadapan dengan kapak genggam yang lebih halus atau pebble dan kapak pendek. Pertemuan dan interaksi ini menimbulkan beberapa dampak berikut. 1) Penduduk asli semakin terdesak. 2) Penduduk asli masuk dan bersembunyi di pedalaman untuk menyelamatkan diri. 3) Penduduk asli ditaklukkan, kemudian dijadikan budak. b. Daerah Persebaran Bangsa Melanesia memiliki ciri-ciri fisik antara lain kulit kehitam-hitaman, badan kekar, rambut keriting, mulut lebar, dan hidung mancung. Keturunan bangsa Melanesia saat ini antara lain penduduk di pedalaman Malaya, penduduk Aeta di pedalaman Filipina, suku Sakai di Siak, serta orang-orang Papua dan Kepulauan Melanesia. 2. Bangsa Proto Melayu/Melayu Tua Bangsa Proto Melayu mulai bermigrasi ke wilayah Nusantara kira-kira pada tahun 2000 sebelum Masehi. Bangsa ini membawa kebudayaan yang lebih tinggi daripada kebudayaan bangsa Melanesia. Bangsa Proto Melayu termasuk rumpun ras Mongoloid dari daerah Yunan. Proses migrasi bangsa Proto Melayu ke wilayah Asia Selatan disebabkan beberapa faktor, yaitu peperangan antarsuku, desakan suku- suku liar dari Asia Tengah, dan bencana alam berupa banjir akibat meluapnya sungai-sungai di wilayah Tiongkok Selatan. Menurut Koentjaraningrat, bangsa Proto Melayu datang ke Indonesia melalui dua jalur berikut. a. Jalur pertama menyebar dari Yunan menuju kawasan Indo–Cina, Siam, dan Kepulauan Indonesia. Setelah mencapai Indonesia, mereka menyebar ke Sulawesi dan Papua dengan membawa kebudayaan neolitikum berupa kapak lonjong. Keturunan Proto Melayu yang menempuh jalur ini antara lain suku Toraja.
  • 2. b. Jalur kedua menyebar ke Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dengan membawa kebudayaan neolitikum berupa beliung persegi. Keturunan Proto Melayu yang menempuh jalur ini antara lain suku Nias, Batak, Dayak, dan Sasak. Koentjaraningrat juga memperkirakan bahwa bangsa Proto Melayu datang dari Kepulauan Ryukyu (Jepang) menyebar ke Taiwan, Filipina, Sangihe, kemudian masuk ke Sulawesi yang dibuktikan dengan adanya suku Toala Proto Melayu di Sulawesi Selatan. Suku ini mengembangkan budaya berburu menggunakan busur dan panah. a. Ciri Kehidupan BangsaProtoMelayumemilikicirifisikantaralainkulitsawomatang,rambutlurus,badantinggi ramping, serta bentuk mulut dan hidung sedang. Kedatangan bangsa Proto Melayu memungkinkan terjadinya percampuran darah dengan penduduk asli Indonesia dan bangsa Melanesia yang telah terlebih dahulu datang di Kepulauan Indonesia. Bangsa Melanesia yang tidak bercampur dengan bangsa Proto Melayu terdesak ke pedalaman. Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan setingkat lebih tinggi daripada Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia. Kebudayaan Proto Melayu termasuk kebudayaan batu muda (neolitikum). Benda-benda hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu dan telah dikerjakan dengan sangat baik. Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh bangsa Proto Melayu melalui jalur barat, sedangkan kebudayaan kapak lonjong melalui jalur timur. b. Daerah Persebaran Makin lama kedudukan bangsa Proto Melayu di Indonesia terdesak akibat migrasi bangsa Deutro Melayu. Suku bangsa di Indonesia saat ini yang termasuk keturunan bangsa Proto Melayu antara lain suku Toraja di Sulawesi Selatan, suku Sasak di Pulau Lombok, suku Dayak di Kalimantan Tengah, suku Nias di pantai barat Sumatra, suku Batak di Sumatra Utara, dan suku Kubu di Sumatra Selatan. 3. Bangsa Deutro Melayu/Melayu Muda Bangsa Deutro Melayu bermigrasi ke Kepulauan Indonesia pada 500 sebelum Masehi. Bangsa Melayu Muda merupakan hasil percampuran antara bangsa Proto Melayu dan bangsa Arya. Bangsa ini berasal dari wilayah Indo–Cina bagian utara dan sekitarnya. Mereka telah mengenal logam sebagai alat perkakas hidup dan alat produksi. a. Ciri Kehidupan Bangsa Deutro Melayu memiliki ciri fisik yang tidak jauh berbeda dengan mayoritas penduduk Indonesia saat ini. Ciri fisik bangsa Deutro Melayu yaitu tinggi badan 135–180 cm, berat badan 30–75 kg, warna kulit antara kuning langsat dan cokelat hitam, warna rambut antara cokelat dan hitam, serta bentuk rambut antara lurus dan keriting. Proses migrasi bangsa Deutro Melayu di Kepulauan Indonesia dilakukan melewati jalur barat, yaitu daerah Semenanjung Malaka, Sumatra, kemudian menyebar ke beberapa wilayah di Indonesia. Bangsa Deutro Melayu memiliki kebudayaan lebih maju dibandingkan bangsa Proto Melayu. Kemajuan ini terlihat dari kemampuan mereka dalam membuat benda-benda logam seperti kapak corong, nekara, dan bejana perunggu. Selain menghasilkan benda-benda yang terbuat dari logam, bangsa Deutro Melayu menghasilkan benda-benda batu berukuran besar (megalitikum). Benda- benda berukuran besar tersebut di antaranya adalah menhir, sarkofagus, kubur batu, dan punden berundak. Benda-benda batu besar tersebut digunakan sebagai sarana ritual kepercayaan.
  • 3. b. Daerah Persebaran Migrasi yang dilakukan bangsa Deutro Melayu berdampak pada keberadaan bangsa Proto Melayu. Bangsa Proto Melayu yang sebelumnya hidup di sekitar aliran sungai dan pantai terdesak ke pedalaman. Hal ini terjadi karena kebudayaan bangsa Deutro Melayu lebih maju daripada bangsa Proto Melayu. Kebudayaan bangsa Deutro Melayu berkembang pesat dan menjadi penyumbang terbesar cikal bakal bangsa Indonesia sekarang. Keturunan bangsa Deutro Melayu di Indonesia antara lain orang Aceh, Minangkabau, Jawa, Bali, Bugis, dan Makassar. Jalur masuk bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu Sumber: Sejarah Indonesia Jilid 1: Zaman Prasejarah, Bina Sumber Daya MIPA, 2013