1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Komunikasi gedung adalah bagian dari utilitas bangunan gedung yang
merupakan suatu sistem perlengkapan bangunan yang keberadaanya diperlukan untuk
memperlancar dan meningkatkan kegiatan, keamanan serta fungsi bangunan. Salah satu
fungsi yang termasuk dalam sistem utilitas bangunan adalah sistem komunikasi bangunan.
Sistem komunikasi bangunan diciptakan untuk mengembangkan dan memberikan
fasilitas serta kinerja yang maksimal dan efisien, sehingga fungsi dari bangunan tersebut
dapat tercapai. Desain sistem komunikasi bangunan yang dipakai di dalam suatu gedung
mengikuti standar yang diberlakukan sesuai aturan. Aturan yang dimaksud umumnya
dikeluarkan oleh pemegang otoritas daerah setempat, aturan nasional, standar internasional
maupun sebagai kajian sains dan teknologi yang belum dijadikan standar.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa itu sistem komunikasi?
2. Apa fungsi dari Sistem komunikasi ?
3. Bagaimana sistem penerapan sistem komunikasi pada bangunan pintar ?
1.3 Tujuan Penuliasan
1. Mengetahui Pengertian dari sistem komunikasi
2. Mengetahui fungsi dari sistem komunikasi
3. Mengetahui sistem penerapan sistem komunikasi pada bangunan pintar
1.4 Manfaat Penulisan
2. Manfaat dari penulisan makalah ini bagi mahasiswa adalah :
1. Mahasiswa dapat memahami Sistem komunikasi pada bangunan pintar
2. Mahasiswa dapat memahami penerapan Sistem komunikasi pada bangunan pintar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi dalam bangunan gedung menyesuaikan perkembangan kebutuhan
masyarakat akan fasilitas komunikasi untuk menunjang kinerja dan pelayanan sesuai
fungsi bangunan. Selanjutnya diperlukan desain sistem komunikasi dalam suatu
bangunan.
Sistem komunikasi bangunan diciptakan untuk mengembangkan dan memberikan
fasilitas serta kinerja yang maksimal dan efisien, sehingga fungsi dari bangunan tersebut
dapat tercapai. Desain komunikasi bangunan yang dipakai di dalam suatu gedung
mengikuti standar yang diberlakukan sesuai aturan. Aturan yang dimaksud umumnya
dikeluarkan oleh pemegang otoritas daerah setempat, aturan nasional, standar
internasional maupun sebagai kajian sains dan teknologi yang belum dijadikan standar.
Pada saat ini sistem komunikasi telah berkembang sangat maju. Dahulu komunikasi
hanya digunakan untuk menyampaikan kabar, kini telah beralih fungsi bukan hanya
untuk memberikan informasi saja melainkan menjadi penghubung dan mediasi dalam
dunia kerja. Sistem komunikasi dalam bangunan gedung menyesuaikan perkembangan
kebutuhan masyarakat akan fasilitas komunikasi untuk menunjang kinerja dan pelayanan
sesuai fungsi bangunan. Selanjutnya diperlukan desain sistem komunikasi dalam suatu
bangunan. Sebuah sistem sangat diperlukan bagi melancarkan mekanisme sub-sub sistem
yang ada didalamnya. Sistem sangat membantu dalam memudahkan pencapaian tujuan
sistem juga membangun kesamaan-kesamaan dari keserasian. Sistem komunikasi yang
3. ada sekarang ini kebanyakan menjadi mediasi utama, karena kegiatan data processing
sudah semakin luas, baik yang berorientasi kepada ilmu pengetahuan, komersil/ bisnis
maupun kegiatan pemerintahan, sehingga data yang diolahpun akan bermacam-macam
sesuai dengan bidang pekerjaan tersebut. Dari keterangan diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa data tersebut merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil
pengolahan data atau hasil proses dari data tersebut. Proses perubahan dari data menjadi
informasi merupakan komunikasi valid yang saling terhubung dan menjadi fungsi utama
dari pengolahan data. Cara pengolahan data menjadi informasi tersebut bisa bermacam-
macam misalnya secara manual (sempoa), mekanis (register), elektris (kalkulator) dan
elektronik (komputer).
2.2 Fungsi Sistem komunikasi
2.2.1 Harus dapat memberikan informasi kepada orang yang tepat.
2.2.2 Sistem komunikasi data harus memperoleh data bisnis sementara data tersebut
dibuat.
2.2.3 Sistem komunikasi data memungkinkan orang dan bisnis yang mempunyai lokasi
geografis berlainan dapat saling berkomunikasi.
2.3 Tujuan Sistem Komunikasi Bangunan
Beberapa tujuan dari komunikasi bangunan gedung yaitu :
2.3.1 Memberikan fasilitas dan kenyamanan komunikasi sesuai fungsi bangunan gedung
2.3.2 Memudahkan dalam pencapaian kinerja bagi pengguna gedung
2.3.3 Memberikan hubungan dan jalur komunikasi dengan media terkait sesuai fungsi
gedung
2.3.4 Memberikan hasil yang dapat dinikmati oleh pengguna atau publik
2.3.5 Peralatan komunikasi sebagai bagian yang harus terakomodasi dalam pekerjaan
konstruksi.
2.4 Manfaat Sistem Komunikasi Bangunan
4. Sistem komunikasi memiliki beberapa manfaat yang dapat dibagi menjadi 3 bagian
yaitu manfaat terhadap lingkungan, manusia dan arsitektur atau bangunan itu sendiri.
2.4.1 Manfaat Terhadap Lingkungan
Sistem komunikasi bangunan mempunyai pengaruh langsung terhadap penggunaan
cara konvensional untuk mengirimkan pesan/surat kepada instansi, menyampaikan surat
mandat/perintah terhadap pekerja dalam sesama perusahaan maupun kegiatan
komunikasi lainnya yang pada umumnya menggunakan media cetak. Dengan adanya
sistem komunikasi bangunan, kegiatan berkomunikasi dalam suatu instansi yang
biasanya menggunakan media cetak dapat digantikan dengan menggunakan telepon,
LAN, fax maupun internet pada umumnya. Hal ini dapat meminimalisir penggunaan
kertas yang bermanfaat langsung terhadap kelestarian lingkungan karena mengurangi
penggunaan pohon untuk produksi kertas dan mengurangi sampah kertas.
2.4.2 Manfaat Terhadap Manusia
Manusia merupakan pihak yang dapat merasakan manfaat sistem komunikasi
bangunan secara langsung karena dengan adanya sistem komunikasi bangunan dapat
memudahkan komunikasi antar manusia dalam sebuah perusahaan/bangunan, baik itu
komunikasi non formal maupun formal, dengan dimudahkannya hal tersebut
menyebabkan segala sesuatu yang harus disampaikan untuk dikerjakan dapat diproses
dengan cepat dan mudah.
2.4.3 Manfaat Terhadap Arsitektur
Sistem komunikasi bangunan memiliki manfaat tidak langsung terhadap arsitektur
bangunannya tersendiri namun dapat mempermudah sistem pengelompokan ruang dan
pemisahan ruang. Dengan adanya sistem komunikasi, ruangan-ruangan dapat diberi sekat
sedemikian rupa menyesuaikan dengan fungsi, pengelompokan dan kebutuhan ruang
tanpa harus memikirkan faktor komunikasi antar ruang tersebut karena sistem
komunikasi bangunan membuat kita memungkinkan untuk berkomunikasi dengan
siapapun di ruangan manapun secara cepat.
5. BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Smart Building atau Bangunan Pintar
Smart building adalah bangunan yang menggunakan Building Automation System
(BAS) atau disebut juga dengan Intelligent Building System (IBS). IBS adalah teknologi
dengan instalasi yang memungkinkan seluruh perangkat fasilitas gedung untuk dapat
dirancang dan diprogram sesuai kebutuhan, keinginan & kontrol otomatis terpusat.
Penggunaan sistem ini dapat menghemat banyak energi karena seluruh peralatan dirancang
agar dapat digunakan dengan lebih efektif, efisien juga meningkatkan keamanan dan
kenyamanan bagi penghuninya.
Intelligent building terkait dengan kemampuan building dalam hal pengelolaan dan
pengontrolan operasional infrastruktur elektronik building secara terotomatisasi dan
terintegrasi termasuk ketersediaan layanan ICT seperti telekomunikasi, internet, Pay TV dan
layanan lainnya kepada para tenant. Kemudian melalui penambahan BEMS (Building Energy
Management System) yang merupakan aplikasi value added building dalam hal pengontrolan
konsumsi energy building, akan memudahkan sebuah intelligent building menjadi green
building. Pada desain Infrastruktur Elektronik building yang konvensional, setiap subsistem
gedung masih terpisah-pisah. Seperti untuk design network telpon, komunikasi data/internet,
MATV, CCTV masih menggunakan teknologi analog.
6. Infrastruktur Smart Building dirancang untuk men-deliver layanan multiservices (voice,
video, data, picture, building automation and management system) dalam suatu jaringan yang
terintegrasi. Jaringan terintegrasi berbasis IP memungkinkan aplikasi pengelolaan building
yang terintegrasi pula (Integrated Building Management System) dengan mudah dapat
dijalankan.
3.2 Pada bagian ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai Kategori - katerogi Sistem
Komunikasi.
3.2.1 Performance Based Definitions
Dengan mengoptimalkan performa bangunan yang dibuat untuk efisiensi
lingkungan dan pada saat itu juga mampu menggunakan dan mengatur
sumber energi bangunan dan meminimalkan life cost perangkat dan utilitas
7. bangunan. Smart building menyediakan efisiensi tinggi, kenyamanan dan
kesesuaian dengan lingkungan dengan mengoptimalkan penerapan struktur,
sistem, servis dan manajemen. Smart building juga harus mampu beradaptasi
dan memberikan respon cepat dalam berbagai perubahan kondisi internal
maupun external dan alam menghadapi tuntutan users.
3.2.2 Services Based Definitions
Dalam tujuan utamanya bangunan harus mampu menyediakan kualitas
servis bagi user. Japanese Intelligent Building Institute (JIBI) mendefinisikan
smart building atau intelligent building adalah sebuah bangunan dengan
fungsi servis komunikasi, otomatisasi bangunan dan mampu menyesuaikan
dengan aktivitas user. Di Jepang 4 aspek layanan servis dibagi menjadi 4
sesuai dengan key issue smart building yaitu:
a) Layanan dalam menerima dan menghubungkan informasi serta
mendukung efisiensi control manajemen.
b) Menjamin kepuasan dan kenyamanan user yang bekerja atau berada di
dalamnya.
c) Merasionalkan manajemen bangunan dalam menyediakan layanan
administrasi yang murah.
d) Perubahan yang cepat, fleksibel dan ekonomis dalam responnya terhadap
sosiologi lingkungan, komplektivitas dan bermacam-macamnya tuntutan
pekerjaan serta strategi bisnis.
3.2.3 System Based Definitions
Smart building harus memiliki sebuah teknologi dan system teknologi
yang digabungkan. Chinese Intelligent Building Design Standard
mengeluarkan standar yang harus dimiliki smart building yaitu menyediakan
otomatisasi bangunan, system jaringan komunikasi, optimalisasi integrasi
komposisi dalam struktur, sitem, servis, manajemen dalam menyediakan
efisiensi tinggi, kenyamanan dan ketenangan bagi users. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa bangunan smart building atau intelligent building
haruslah memenuhi aspek-aspek perancangan seperti:
a) Menyediakan informasi dan mengoptimalkan performa building system
dan fasilitas.
8. b) Aktif dalam memonitor dan mendeteksi kesalahan dan kekurangan dalam
building systems.
c) Mengintegrasikan system untuk dalam kegiatan bisnis, real time report
dan manajemen operasi utilitas, energy dan kenyamanan users.
d) Menggabungkan tools, teknologi, sumber energy dan layanan dalam
mengkontribusikan konservasi energy dan sustainability atau keberlanjutan
lingkungan.
3.2.4 Detail Smart Buildings
1. FTTH (Fiber To The Home) GPON
FTTH GPON merupakan jaringan fiber optik yang menjadi single platform
network akan mendeliver semua layanan di dalam kawasan seperti layanan telpon,
internet, TV/video, dan termasuk aplikasi pengontrolan dan pengeloloaan gedung
di kawasan yang terintegrasi yaitu BAS, CCTV, Access Control, BEMS, IBMS dll.
Melalui teknologi FTTH, maka dapat menghemat biaya dan mampu mengurangkan
biaya operasional serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.
2. BAS (Building Automation System)
Building automation system (BAS) adalah sebuah pemrograman,
komputerisasi, intelligent network dari peralatan elektronik yang memonitor
dan mengontrol sistem dalam sebuah gedung
BAS berbasis kontrol komputer untuk mengkoordinasi, mengorganisasi, dan
mengoptimasi kontrol subsistem pada gedung seperti keamanan, kebakaran
atau keselamatan, elevator, dan lain-lain.
Proses pengontrolan dan pemonitoran terhadap peralatan dapat dilakukan
secara otomatis dan bersifat real time.
Dengan BAS menjadikan pengelolaan building menjadi efektif, cepat tanggap
terhadap potensi risiko, mudah dikontrol dan dapat menghemat biaya.
3. IP-PBX (Internet Protocol Private Branch Exchange)
Internet Protocol Private Branch Exchange (IP PBX) adalah PABX yang
menggunakan teknologi IP (Internet Protocol), merupakan perangkat
switching komunikasi telepon dan data berbasis teknologi IP yang
mengendalikan ekstension telepon analog (TDM) maupun ekstension IP
9. Phone. Fungsi-fungsi yang dapat dilakukan antara lain penyambungan,
pengendalian, dan pemutusan hubungan telepon, translasi protokol
komunikasi, translasi media komunikasi atau transcoding, serta pengendalian
perangkat-perangkat IP Teleponi seperti VoIP Gateway, Access Gateway, dan
Trunk Gateway.
IP PBX juga mendukung multilayanan seperti Voicemail & Voice
Conference, Interactive Voice Response (IVR), Automatic Call Distribution
(ACD), Computer Telephony Integration (CTI), Unified Messaging System
(UMS), Fax Server & Fax on Demand, Call Recording System, Billing
System, serta Web-based Management System.
4. IBS (Cellular Repeater Solution)
Kawasan sebagai kawasan bisnis membutuhkan infrastruktur penguat signal
cellular (indoor dan outdoor) yang dapat mengakomodasi berbagai platform
operator. Untuk memenuhi requirement tersebut akan disediakan Infrastruktur
penguat signal. Infrastruktur dibangun dengan teknologi single infrastructure
multi operator, artinya repeater antena selular (GSM, 3G,HSDPA) dan
antenna CDMA akan dilayani dengan menggunakan single infrastructure.
Hal ini tentu akan sangat cost efficient pada investasi, memudahkan operasi
maintenance, dan meningkatkan estetika gedung di kawasan .
Layanan Penguat Signal mencakup elemen pelayanan sebagai berikut :
a) Coverage and Signal Quality, menyediakan layanan perluasan coverage
dengan signal quality yang sesuai dengan SLA yang telah disepakati.
b) Preventive Maintenance, berupa perawatan sederhana dengan
melakukan kunjungan rutin untuk memeriksa kondisi power supply
(battery back up), cabling, grounding system, dan supporting facilities
yang lain.
c) Network Management System (NMS), yang berfungsi sebagai sistem
untuk memantau setiap gangguan yang terjadi pada setiap site secara
terus-menerus, 24 jam sehari 7 hari seminggu
d) Trouble Shooting, memastikan bahwa setiap gangguan yang terjadi
10. dapat segera teratasi melalui mekanisme Complaint Handling dan
Problem Solving.
e) Upgrade dan Reinstall, meliputi updating software dan penggantian
hardware yang telah keluar release / versi terbarunya.
5. IP-CCTV (Internet Protocol Closed Circuit Television)
Internet Protocol Closed Circuit Television (IP-CCTV) merupakan
teknologi CCTV baru untuk keamanan dan pengawasan yang memiliki banyak
keuntungan yang unik. Dengan teknologi IP maka kamera CCTV mengirim
rekaman video langsung dari link Ethernet.
Dengan IP-CCTV maka pengguna tidak perlu memberikan space dan
mengeluarkan budget tertentu untuk instalasi kabel. Pengguna dapat
meletakkan kamera di lokasi strategis dan tersembunyi.
IP-CCTV yang memiliki fitur lain seperti VoIP yang memungkinkan
perangkat untuk mengirim dan menerima panggilan telepon – misalnya
menelepon otoritas atau badan keamanan.
Hal-hal tersebut di atas yang menjadikan IP-CCTV sebagai perangkat
favorit sejumlah perusahaan atau individu, dalam rangka meningkatkan
keamanan.
6. Fire Alarm System
Fire Alarm System merupakan suatu sistem terintegrasi yang didesain dan
dibangun untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian
memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan ditindak lanjuti
secara otomatis maupun manual dengan sistem instalasi pemadam kebakaran
(fire fighting System).
Sistem adalah suatu sistem wajib untuk perkantoran, gedung bertingkat
maupun area publik lainnya yang mana sistem ini adalah indikator awal dari
terjadinya kebakaran. Dengan menggunakan sistem ini dapat mencegah
kebakaran yang dapat menghilangkan asset materi maupun nyawa seseorang
dengan mengetahui potensi kebakaran sejak dini. Pengecekan rutin terhadap
fungsi detector, fire alarm system.
7. Public Announcement (PA)
11. Public Announcmement merupakan infrastruktur sound system di gedung
kawasan yang terdeliver dalam bentuk speaker yang tersebar pada setiap
sudut gedung di kawasan .
8. Access Control
Access Control merupakan infrastruktur untuk mengontrol jalur keluar masuk
gedung pada pintu masuk gedung, pintu pada ruangan-ruangan di dalam
gedung, dan pengaturan kontrol akses di elevator dan lokasi-lokasi kritikal
lainnya.
9. E-Office
E-Office adalah layanan Office Automation yang disediakan bagi pelanggan
korporasi melalui konsep Software as a Service (SaaS) sebagai layanan nilai
tambah dari akses jaringan. SaaS adalah metode pengiriman aplikasi yang
menggunakan skema pembayaran bulanan/berlangganan seperti berlangganan
jasa telekomunikasi atau jasa lainnya.
10. Hosted Contact Center
Produk layanan Hosted CC (HCC) adalah produk yang memberikan solusi
dinamis outsourcing teknologi Contact Center dengan ber-basis IP yang
memungkinkan suatu perusahaan/klien dapat membangun dan
mengoperasikan unit call centernya dengan investasi yang relatif minim dan
melakukan layanan dimanapun dia berada.
11. Digital Signage
Digital signage ditampilkan di public area di kawasan dalam bentuk Digital signs
seperti LCD, LED, plasma displays atau projector. Manfaat dari digital signage
disbanding media promosi tradisional yang bersifat static (traditional static signs)
adalah contentnya dapat diupdate secara mudah, real time dan animasi , aplikasi
multimedia dapat ditampilkan.
12. BEMS (Building Energy Manajement Systems)
Building Energy Manajement System merupakan pemenuhan secara
bersamaan Intelligent Building dan Green Building. Dengan BEMS akan
meningkatkan efisiensi pemakaian dan cost pengeluaran energi building
menuju Green Building.
12. BEMS Solution terdiri dari 2 bagian yaitu Facility dan Energy Management
Solution.
Energy Management Solution meliputi :
a) Manajement Portal
b) Control
c) Meter Data Manager
d) Analyzing Service
e) Tenant Management
13. IBMS (Integrated Building Manajement System)
Dengan menggunakan IBMS (Integrated Building Management System) maka
perangkat-perangkat electronic yang terhubung dalam satu system dapat
berkomunikasi satu sama lain secara fungsi. Misal ketika fire alarm mendeteksi
adanya kebakaran akan menginstruksikan IP-CCTV untuk merekam kejadian,
memerintahkan Acces Control mengatur jalur evakuasi, menginstruksikan IP PBX
untuk menghubungi pihak-pihak terkait.
3.2.5 Keuntungan Penerapan Smart Buildings
1. Cost Savings dan Reduced Lifecycle Costs.
Single IP Network dapat menghemat cost baik dari sisi Capex (pembangunan
infrastruktur) maupun pemeliharaan (O&M cost).
2. Generate Revenue Stream.
single IP Network dapat menjadi generator revenue dengan memberikan
layanan ICT kepada tenant, seperti telepon, layanan komunikasi
data/internet dan layanan TV/video.
3. Improved Health, Safety and Security.
Semua pihak yang berada pada gedung di kawasan seperti karyawan,
penghuni atau tenant akan merasakan perasaan yang aman karena seluruh
lingkungan mereka termonitor dan terkontrol 24/7/365. Mendapatkan
manfaat atas kemampuan monitoring secara remote pada seluruh sudut
13. gedung di kawasan yang menghasilkan pengontrolan maksimal dan efisien.
4. Enabling Workplace Productivity.
Personil manajeman gedung dapat dihemat dan berfokus pada pekerjaan-
pekerjaan lain karena kemampuan monitoring dan control dilakukan oleh
system dan dapat dipantau dari lokasi manapun.
5. Environmentally Responsible.
Dengan ketersedian teknologi integrated building management system yang
berbasis IP, dapat melakukan optimalisasi pengelolaan lighting dan HVAC
system sehingga lingkungan bisnis di kawasan menjadi hemat energi dan
mengurangi emisi karbon (Green area).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem komunikasi adalah perangkat komunikasi yang terkait satu sama lain dan
berfungsi untuk memberikan, memindah atau membagi informasi kepada pihak-pihak yang
saling berkaitan. Hal ini sangat diperlukan sebagai suatu komponen dalam design rancang
bangunan. Pada saat ini sistem komunikasi telah berkembang sangat maju. Dahulu
komunikasi hanya digunakan untuk menyampaikan kabar, kini telah beralih fungsi bukan
hanya untuk memberikan informasi saja melainkan menjadi penghubung dan mediasi dalam
dunia kerja. Sistem komunikasi dalam bangunan gedung menyesuaikan perkembangan
kebutuhan masyarakat akan fasilitas komunikasi untuk menunjang kinerja dan pelayanan
sesuai fungsi bangunan. Selanjutnya diperlukan desain sistem komunikasi dalam suatu
bangunan. Peran sistem komunikasi pada bangunan memiliki 3 peranan, yang pertama yaitu
peran sistem komunikasi bangunan pada lingkungan, yang kedua peran sistem komunikasi
bangunan pada manusia, dan yang ketiga yaitu peranan sitem komunikasi bangunan pada
arsitektur.
4.2 Saran
14. Adapun saran dari tim penyusun, antara lain:
4.2.1 Agar di dalam suatu perancangan, sistem komunikasi bangunan harus lebih
dipertimbangkan secara matang dalam perancangan, penggunaan dan penempatan
masing masing komponen sesuai dengan fungsinya.
4.2.2 Dalam perkembangan jaman komponen-komponen sistem komunikasi bangunan
dapat diterapkan langsung secara baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Tangoro, Dwi. 1999. “Utilitas Bangunan”.Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta. Purbo,
Onno w. Dkk. 2007. “Jaringan wireless di dunia berkembang”. E-book
http://blog.griyatekno.com/
Solusi Smart Building untuk PT. USADI; 2013; Produk Telkom Indonesia
Khalid Abdul Mannan; Penerapan Teknologi Smart Building pada Perancangan Smart
Masjid
http://ibnur95.blogspot.co.id/2015/03/makalah-utilitas-sistem-keamanan-gedung.html
http://sulisdede.blogspot.co.id/2014/11/sistem-jaringan-internet.html. “sistem jaringan
internet”. Sulistyawati
http://www.jaringan-komputer.cv-sysneta.com/pertimbangan-instalasi-wireless. 14/02/2017.
Ali H. “Pertimbangan Instalasi Wireless”
http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Suara diakses pada http://sipil.ft.uns.ac.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=235&Itemid=1
http://rudysantrie.blogspot.com/2012/03/perancangan-sistem-cctv.html