Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sumber, ruang lingkup, kedudukan dan ciri-ciri akhlak dalam Islam. Akhlak didefinisikan sebagai sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan tanpa pemikiran. Sumber akhlak adalah Al-Qur'an dan Sunnah. Ruang lingkup akhlak mencakup pribadi, keluarga, masyarakat, negara dan agama. Akhlak memiliki kedudukan penting dalam
1. AKHLAQ
Kelas: X MIA 5
NamaKelompok :
1. Akbar Gumilang (03)
2. ElloraRaih Narendrani (11)
3. Fikri Insan kamil (13)
4. Nuril Hidayati (25)
5. SyadzaAisyah Hermadianti (35)
6. Wadhifah Qiyyamul Lailli Arrafi’ (37)
2. PENGERTIAN AKHLAQ
Secaraetimologi, akhlaq adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata
Khaliq (Pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan).
secaraterminologi, banyak ulamamendefinisikan pengertian akhlak diantaranyaadalah sebagai
berikut:
1. Imam al-Ghazali
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwayang menimbulkan perbuatan-perbuatan
dengan gampang dan mudah, tanpamemerlukan pemikiran dan pertimbangan
2. Ibrahim Anis
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannyalahirlah macam-macam
perbuatan, baik atau buruk, tanpamembutuhkan pemikiran dan pertimbangan.
3. Abdul karim Zaidan:
Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan
timbangannyaseseorang dapat menilai perbuatannyabaik atau buruk untuk kemudian
memilih melakukan atau meninggalkannya.
3. SYARAT PERBUATAN YANG DISEBUT
AKHLAQ
1. Perbuatan itu dilakukan berulang-ulang. Kalau perbuatan itu hanyadilakukan
sesekali saja, makatidak dapat disebut akhlak. Misalnya, padasuatu ketika, orang
yang jarang berdermawan tiba-tibamemberikan uang atau bantuan kepadaorang
lain, karenaalasan tertentu. Dengan tindakan ini iatidak dapat disebut orang yang
murah hati atau disebut sebagai orang berakhlak dermawan. Karenahal itu tidak
melekat padajiwanya.
2. Perbuatan itu timbul dengan mudah tanpadipikir atau diteliti terlebih dahulu
sehinggabenar-benar merupakan suatu kebiasaan. Jikaperbuatan itu timbul
karenaterpaksaatau setelah difikir dan dipertimbangkan terlebih dahulu secara
matang, tidak disebut akhlak. Adaduahal yang dapat dijadikan sebagai alat untuk
mengukur kebiasaan:
1. Adakecenderungan hati padanya,
2. Adapengulangan yang cukup banyak, sehinggamudah mengerjakanyatanpa
memerlukan fikiran lagi.
4. SUMBERAKHLAQ
Yang dimaksud dengan sumber akhlaq adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau
muliadan tercela. Sebagaimanakeseluruhan ajaran Islam, sumber akhlaq adalah Al-Qur’an
dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimanapadakonsep etika
dan moral. Dan bukan pulakarenabaik atau buruk dengan sendirinyasebagaimana
pandangan Mu’tazilah.
5. RUANG LINGKUP AKHLAQ
Muhammad ‘Abdullah Draz dalam bukunya Dustur al-Akhlaq fi al-Islam membagi ruang lingkup akhlaq
dalam limabagian:
1. Akhlaq Pribadi (al-akhlaq al-fardiyah). Terdiri dari:
(a) yang diperintahkan (al-awamir),
(b) yang dilarang (an-nawahi),
(c) yang dibolehkan (al-mubabat) dan
(d) akhlaq dalam keadaan darurat (al-mukhalafah bi al-idhthirar)
2. Akhlaq Berkeluarga(al-akhlaq al-usariyah). Terdiri dari:
(a) kewajiban timbal balik orang tuadan anak (wajibat nahwa al-ushulwa al-furu),
(b) kewajiban suami isteri (wajibat baina al-azwaj) dan
(c) kewajiban terhadap karib kerabat (wajibat nahwa al-aqarib).
3. Akhlaq Bermasyarakat (al-akhlaq al-ijtima’ iyyah). Terdiri dari:
(a) yang dilarang (al-mahzhurat),
(b) yang diperintahkan (al-awamir) dan
(c) kaidah-kaidah adab (qawa’ id al-adab).
4. Akhlaq Bernegara(akhlaq ad-daulah). Terdiri dari:
(a) hubungan antarapemimpin dan rakyat (al-alaqah baina ar-rais wa as-sya’ h) dan
(b) hubungan luar negeri (al-alaqat al-kharijiyyah).
5. Akhlaq Beragama(al-akhlaq ad-diniyyah). Yaitu kewajiban terhadap Allah SWT (wajibat nahwa
Allah).
6. KEDUDUKAN DAN KEISTIMEWAAN AKHLAQ
DALAMISLAM
1. Rasulullah saw menempatkan penyempurnaan akhlaq yang muliasebagai misi pokok Risalah Islam.
2. Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agamaIslam, sehinggaRasulullah saw pernah mendefinisikan agamaitu dengan
akhlaq yang baik (husn al-khuluq).
3. Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti padahari kiamat.
4. Rasulullah saw menjadikan baik buruknyaakhlaq seseorang sebagai ukuran kualitasimannya.
5. Islam menjadikan akhlaq yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepadaAllah SWT. Misalnyashalat, puasa, zakat dan haji.
6. Nabi Muhammad saw selalu berdoaagar Allah SWT membaikkan akhlaq beliau.
7. Didalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan akhlaq, baik berupaperintah untuk berakhlaq yang baik
sertapujian dan pahalayang diberikan kepadaorang-orang yang mematuhi perintah itu, maupun larangan berakhlaq yang buruk
sertacelaan dan dosabagi orang-orang yang melanggarnya. Tidak diragukan lagi bahwabanyaknyaayat-ayat Al-Qur’an tentang
akhlaq ini membuktikan betapapentingnyakedudukan akhlaq di dalam Islam.
7. CIRI-CIRIAKHLAQ DALAMISLAM
1. Kebaikannyabersifat mutlak (al-khairiyah al-muthlaqah) yaitu kebaikan yang terkandung dalam
akhlak islam merupakan kebaikan murni, baik untuk individu maupun untuk masyarakat luas,
kapanpun dan dimanapun.
2. Kebaikannyabersifat menyeluruh (al-shalahiyah al-‘ammah). Yaitu kebaikan yang terkandung di
dalamnyamerupakan kebaikan untuk seluruh umat manusiadi segalazaman dan di semuatempat.
3. Tetap, langeng, dan mantap, yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnyabersifat tetap, tidak
berubah oleh perubahan waktu, tempat dan perubahan kehidupan manusia.
4. Kewajiban yang harusdipatuhi (al-ilzamul mustajab), yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya
merupakan hukum yang harusdilaksanakan, sehinggaadasanksi hukum tertentu bagi orang-orang
yang tidak melaksanakan.
5. Pengawasan yang menyeluruh (ar-raqabah al-muhithah), yaitu allah yang memiliki sifat maha
mengetahui seluruh isi alam semesta, dan apayang dilahirkan dan disembunyikan oleh manusia, maka
perbuatan manusiaselalu diawasi dan dimintai pertanggungjawaban atasapayang dilakukan.