Riset Teknologi Informasi membahas tentang pengertian riset dan teknologi informasi. Riset didefinisikan sebagai penelitian sistematis untuk meningkatkan pengetahuan, sedangkan teknologi informasi merupakan gabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi yang digunakan untuk mengolah dan mengirimkan informasi. Karya ini juga menjelaskan pengelompokan dan komponen sistem teknologi informasi.
2. Riset
Riset
berasal
dari
bahasa
Inggris, research, menurut The Advanced
Learner’s Dictionary of Current English (1961)
ialah penyelidikan atau pencarian yang
seksama untuk memperoleh fakta baru
dalam cabang ilmu pengetahuan. Menurut
Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah
suatu cara sistematik untuk maksud
meningkatkan,
memodifikasi
dan
mengembangkan pengetahuan yang dapat
disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji
(diverifikasi)
oleh
peneliti
lain
(http://javailmu.blogspot.com/2010/11/riset-teknologi-informasi-rti.html)
Riset
menurut
mempunyai arti
mencari kembali.
kamus
Webster
memeriksa atau
3. Ndraha (1988) : riset memiliki arti yang lebih
luas, yaitu sebagai suatu pemeriksaan atau
pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari
fakta atau prinsip-prinsip penyelidikan yang
tekun guna memastikan suatu hal.
Riset sebagai suatu usaha untuk menemukan
suatu hal menurut metode ilmiah, sehingga riset
memiliki tiga unsur penting : sasaran, usaha
untuk mencapai sasaran serta metode ilmiah.
4. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan
Teknologi Informasi?
Apakah teknologi informasi itu identik
dengan komputer? Apakah benar telepon
seluler juga merupakanbagian dari teknologi
informasi?
5. Teknologi
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi
dari alat, mesin, material dan proses yang
menolong manusia menyelesaikan masalahnya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 :
1158) Teknologi adalah ;
1. Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis
ilmu pengetahuan terapan
2. Keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang- barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
6. Informasi
Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi
dan
pengorganisasian/penataan
dari
sekelompok data yang mempunyai nilai
pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya
7. Haag den Keen (1996), Teknologi Informasi adalah
seperangkat alat yang membantu Anda bekerja
dengan informasi dan melakukan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
Martin (1999), Teknologi Informasi tidak hanya
terbatas pada teknologi komputer (perangkat
keras atau lunak) yang digunakan untuk
memproses dan menyimpan informasi, melainkan
juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi.
8. Williams dan Swayer (2003), Teknologi Informasi
adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
(komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan
tinggi yang membawa data, suara dan video.
Dari
definisi diatas terlihat bahwa teknologi
informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak
sekedar berupa tekologi komputer, tetapi juga
teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain, yang
disebut teknologi informasi adalah gabungan antara
teknologi komputer dan telekomunikasi
9. Penjelasan atas dua
teknologi yang mendasari
Teknologi Komputer
Teknologi komputer adalah teknologi yang
berhubungan dengan komputer, termasuk peralatan
yang berhubungan dengan komputer, seperti
printer, pembaca sidik jari, dan bahkan CR-ROM
Komputer adalah mesin serba guna yang dapat
dikontrol dan diprogram, digunakan untuk
mengolah data menjad iinformasi
- Program
- Data
- Informasi
10. Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi atau biasa juga disebut
teknologi komunikasi adalah teknologi yang
berhubungan dengan komunikasi jarak jauh.
Termasuk dalam kategori teknologi ini adalah
telepon, radio dan televisi
17. Klasifikasi Sistem Teknologi
Menurut Fungsi Sistem
- Embedded IT System,
- Dedicated IT system, dan
- General purpose IT system
Menurut Departemen/prusahaan bisnis
- Sistem informasi akuntansi,
- Sistem informasi pemasaran,
- sistem informasi produksi, dll
Menurut Level Manajemen
- Sistem pemrosesan transaksi,
- Sistem pendukung keputusan,
- Sistem informasi eksekutif Dll
18. Menurut Fungsi Sistem
Embeddet IT system
Embedded IT system adalah sistem teknologi
informasi yang melekat pada produk lain
Sebagai contoh, sistem VCR (Video Casette
Recorder) memiliki sistem teknologi informasi yang
memungkinkan pemakai dapat merekam tayangan
televisi
Adapun sistem teknologi informasi pada lift dapat
digunakan untuk mengendalikan gerakan lift dalam
gedung pencakar langit
19. Misalnya, lift tertentu tidak bisa digunakan
untuk lantai 2 sampai dengan 7 pada jam antara
07.00 sampai dengan jam 09.00
20. Dedicated IT System
Dedicated IT system adalah sistem teknologi
informasi yang dirancang untuk melakukan
tugas-tugas khusus. Sebagai contoh adalah
ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dirancang
secara khusus untuk melakukan transaksi
keuangan bagi nasabah bank.
21.
22. General Purpose IT System
General purpose IT system adalah sistem
teknologi informasi yang dapat digunakan
untuk melakukan berbagai aktifitas yang
bersifat umum
Contohnya adalah Persoanal Computer (PC)
23.
24. Menurut Ukuran
Ukuran dalam pengklasifikasian sistem teknologi
informasi tidak harus berupa ukuran fisik, tetapi
cenderung didasarkan pada ukuran informasi
yang ditampung, kemampuan sistem yang
ditawarkan, kecepatan pemroses, dan juga
berdasarkan jumlah orang yang menggunakan
sistem secara bersamaan
Kelompok tersebut adalah mikrokomputer,
workstation, minikomputer, mainframe dan
superkomputer
29. Karya ilmiah
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang
ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang
berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan
ilmiah apabila proses perwujudannya lewat
metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan
ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta
yang disajikan dan metode penulisannya
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang
menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis, disajikan secara
objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa
baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau
bukti-bukti empirik
30. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum
yang obyektif dan dapat dibuktikan benar
tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu
menurut prosedur penulisan ilmiah, maka
karya tulis tersebut dapat dikategorikan
karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang
disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif
dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya
serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis
tersebut termasuk karya tulis non ilmiah
33. Karangan Ilmiah
Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari
oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan yang
bersantun
bahasa
dan
isinya
dapat
dipertanggungjawabkan
kebenarannya/
keilmiahannya. ( Eko Susilo, M. 1995:11 )
Adalah salah satu jenis karangan yang berisi
serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya
34. Syarat karangan ilmiah
penulisannya berdasarkan hasil penelitian
Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan
fakta
Karangan mengandung masalah yang sedang
dicarikan pemecahannya
Baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan
masalah digunakan metode tertentu
Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur dan
cermat
Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas,
ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka
kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir
35. Laporan Ilmiah
Laporan ialah suatu wahana penyampaian
berita, informasi, pengetahuan atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain.
Laporan dapat berbentuk lisan dan tulisan
Laporan Ilmiah merupakan laporan yang
berisikan serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh dari hasil penelitian,
pengamatan ataupun peninjauan.
36. Tujuan Karya ilmiah
Menyampaikan gagasan,
Memenuhi tugas dalam studi,
Untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu
pertemuan,
Mengikuti perlombaan,
serta untuk menyebarluaskan ilmu
pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai
rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan
37. Manfaat menulis karya ilmiah
Untuk meningkatkan keterampilan membaca
dan menulis,
Berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan
dan menyajikannya secara sistematis,
Memperluas wawasan,
Serta memberi kepuasan intelektual, di
samping menyumbang terhadap perluasan
cakrawala ilmu pengetahuan
38. Cari-ciri karya ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari
bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan),
dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke
bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok
yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab
atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya,
namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat
dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
39. 3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif,
yang disampaikan dengan menggunakan gaya
bahasa
impersonal,
dengan
banyak
menggunakan
bentuk
pasif,
tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau
kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah
adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
40. Ciri-ciri secara sturuktur
Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar
samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk
akal.
Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang
pokok.
Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar
aktual, apa adanya.
Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri
dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun
menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara
mendalam dan selengkap-lengkapnya.
41. Bentuk Karya Ilmiah
Karya Ilmiah berbentuk makalah, Artikel ilmiah dan kertas kerja
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam
publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding
untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan
sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya
pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi
Karya Ilmiah Berbentuk Report/laporan Ilmiah yang dibutuhkan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasilhasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi
persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut
Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah
jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3
42. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang
tersusun dan tercetak dalam bentuk buku
oleh sebuah penerbit buku umum untuk
dijual secara komersial di pasaran. Buku
ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai
ilmu pengetahuan umum yang lain
43. Macam macam karya ilmiah
Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular
tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan
ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk
konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena
ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi
dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu
aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat.
Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar
atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir
deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya
yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
44. Contoh kata ilmiah kata popular :
analogi kiasan
anarki kekacauan
bibliografi daftar pustaka
biodata biografi singkat
definisi batasan
diskriminasi perbedaan perlakuan
eksentrik aneh
final akhir
formasi susunan
format ukuran
friksi bagian, pecahan
indeks penunjuk
konklusi kesimpulan
kontemporer masa kini, mutakhir
kontradiksi pertentangan
menganalisa menguraikan
prediksi ramalanpasien orang sakit
45. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan
hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya
dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal
ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak
panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal
ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat
dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot.
Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli
dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga
pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau
bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya
ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
46. Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan
makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis
lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya,
yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada
‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja
dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi,
kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik
dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan
masalah,
analisis,
kesimpulan,
atau
kemanfaatannya.
47. Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi,
tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja)
atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau
mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya.
Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya
lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding
skripsi mahasiswa.
Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan.
Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat
berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan
lapangan. Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian
ditandemkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir
deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah)
paling sederhana.
48. Disertasi S3
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar
Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah
mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang
terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi
ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis
mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid
dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi
penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi.
Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan
masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan
masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru,
pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang
sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam
taraf yang tinggi.
49. Tesis S2
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih
dalam dan tajam dibandingkan skripsi.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi;
metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya
digantungkan pada institusi, terutama pembimbing.
Dalam
penulisannya
dituntut
kemampuan
dalam
menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari
abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —
sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat
mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis
lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
50. Skripsi S1
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi
syarat mendapatkan gelar sarjana (S1).
Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya
dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan
‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu
mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat
tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan
penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di
laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan
metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material
berupa penemuan baru
51. Sikap Ilmiah
Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut
“Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri
berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang
berarti keadaan siap secara mental yang bersifat
untuk melakukan kegiatan
Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap
adalah suatu kesiapan yang senantiasa
cenderung untuk berprilaku atau bereaksi
dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan
dengan suatu masalah atau obyek
52. Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan
bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah
sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan
saat mereka melakukan kegiatan sebagai
seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain
kecendrungan individu untuk bertindak atau
berprilaku dalam memecahkan suatu
masalah secara sistematis melalui langkahlangkah ilmiah
53. Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh
Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang
biasa
dilakukan
para
ahli
dalam
menyelesaikan masalah berdasarkan metode
ilmiah, antara ;ain
54. Terdapat 7 sikap ilmiah
1) Sikap ingin tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2) Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak
mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding
kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya,
dan sebagainya.
3) Sikap obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa
diikuti perasaan pribadi.
4) Sikap ingin menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan
menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan
konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan
yang dilakukannya.
55. 5) Sikap menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan
menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat
yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat
orang lain.
6) Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi
eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan
kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7) Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak
diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
Sumber (http://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/)
56. Kesalahan dalam penulisan
ilmiah
Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah
yang menghambat penyelesaiannya adakan
dikarenakan
‘tidak
konsisten’
dalam
penulisan
Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut
banyak hal, dapat berupa diksi, teknik
mengutip, atau bahkan alur berpikir sendiri
57. Bentuk bentuk kesalahan
Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
Salah dalam menyusun struktur pelaporan,
Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain
sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
Salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
Penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan
benar,
Tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang
tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya
sendiri),
Tidak konsisten dalam format tampilan (font yang
berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).
58. Karya Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang
menyajikan
fakta
pribadi
tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan
sehari-hari,
bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang
popular atau biasa digunakan (tidak terlalu
formal)
59. Ciri-ciri karangan non ilmiah
Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
Fakta yang disimpulkan subyektif,
Gaya bahasa konotatif dan populer,
Tidak memuat hipotesis,
Penyajian dibarengi dengan sejarah,
Bersifat imajinatif,
Situasi didramatisir,
Bersifat persuasif.
Tanpa dukungan bukti
61. Sifat karya ilmiah
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan
suatu hasil penelitian (factual objektif).
Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
Bersifat metodis dan sistematis
Menggunakan ragam bahasa ilmiah yang
baku dan formal, bahasanya bersifat lugas
agar tidak menimbulkan penafsitan dan
makna ganda.
62. Sifat Karya Non Ilmiah
Emotif, lebih merupakan refleksi dari sebuah
perasaan yang terkadang melampaui kebenaran.
Persuasif, yaitu bersifat mempengaruhi pikiran
pembaca.
Deskriptif subjektif, dalam arti tidak didukung
oleh data dan fakta.
Terkadang over claiming. Karya-karya non ilmiah
ini terutama dapat dilihat dalam bentuk karyakarya seni, seperti cerpen, novel, puisi, komik,
dan lain-lain yang sejenisnya.
63. Macam-macam karya non ilmiah
Cerpen. Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek yang
cenderung padat dan langsung pada tujuannya
dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
Dongeng. Merupakan suatu kisah yang diangkat dari
pemikiran fiktif dan kisah nyata, diakhir cerita biasanya
mengandung pesan moral.
Roman. Sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau
ganjaran yang isinya menggambarkan perbuatan
pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
Novel. Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif,
biasanya dalam bentuk cerita.
Drama. Suatu bentuk karya sastra yang memilki bagian
untuk diperankan oleh aktor.
64. Cari setiap individu karangan non ilmiah
Buat sebaik mungkin karangan non
ilmiah,perhatikan baik tulisan, kalimat dan
paragrafnya yang mungkin didapatkan dari
pengalaman pribadi, pengalaman orang
lain, pengalaman temannya teman dll. Yang
memuat imajinasi (tidak nyata)