Dokumen ini membahas perencanaan kolam penampungan (sump) yang digunakan untuk menampung air limpasan sementara sebelum dipompa. Ada beberapa jenis sump seperti sump yang bergerak sesuai dengan kemajuan tambang, sump transit yang berfungsi sebagai penampung sementara, dan sump induk sebagai penampungan air terakhir. Perencanaan sump melibatkan perhitungan luas daerah tangkapan, intensitas hujan, debit rencana, dan dim
2. PERENCANAAN KOLAM
PENAMPUNG (SUMP)
Sump (Kolam Penampung) merupakan
kolam penampungan air yang dibuat
untuk penampung air limpasan, yang
dibuat sementara sebelum air itu
dipompakan, serta dapat berfungsi
sebagai pengendap lumpur.
3. Jenis Sump dan Penempatannya
• Travelling sump (balong front) : Sump ini dibuat pada daerah front tambang,
baik secara terencana yang digambarkan pada peta jangka pendek atau tidak terencana
sebelumnya. Sump ini dibuat apabila situasi untuk menanggulangi air permukaan
dibutuhkan. Jangka waktu penggunaan sump ini relatif singkat dan selalu ditempatkan sesuai
dengan kemajuan front tambang.
• Sump jenjang atau sump transit. : Sump ini dibuat secara terencana dalam
pemilihanlokasi maupun volumenya. Penempatannya pada jenjang tambang dan biasanya
dibagian lereng tepi tambang.Sump ini disebut sebagai sump permanen karena dibuat untuk
jangka waktu yang cukup lama, biasanya terbuat dari bahan kedap air (batu kali,dibeton)
dengan tujuan untuk mencegah peresapan air supaya tidak menyebabkan jenjang tambang
longsor karena sump ini yang pertama menerima air dari sump front. Konstruksi atau badan
sump ini dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama untukmenampung air kotor yang
berasal dari sump front berfungsi sebagai tempat penampungan lumpur dan bagian lainnya
sebagai tempat penampungan air bersihyang berasal dari bagian sump yang pertama
kemudian dialirkan ke saluran pelimpah.
• Main Sump (Balong induk) : Sump ini dibuat sebagai penampungan air terakhir
dan dapat digunakan sebagai cadangan air untuk digunakan dalam pengamanankebakaran.
Pada umumnya sump ini dibuat di elevasi terendah dalam tambang (dasartambang).
4. Perhitungan dan Bentuk-Bentuk
Sump
•
•
•
Merencanakan suatu dimensi saluran terbuka bisa dengan mengikuti tahapan berikut:
1. Tentukan pembagian water divide untuk setiap kemungkinan kondisi areal
2. Penambangan yang ada, dari pembacaan peta rencana. Dan untuk mengukur luasnya tersebut bisa
dengan menggunakan planimeter, dan harus diperhatikan mengenai skalanya.
3. Buat jalur saluran dari masing-masing water devide.
4. Hitung waktu konsentrasi dengan menggunakan rumus Kirpich
5. Hitung intensitas curah hujan rencana dengan menggunakan metode Gumbel
6. Tentukan koefisien material yang sesuai dengan kondisi dilapangan.
7. Hitung debit rencana dengan menggunakan rumus Rasional :
Q = 0,278 x C x I x A
Dimana : Q = Debit rencana,(m3/det)
C = Koefisien material (Koeff. Limpasan)
I = Intensitas hujan rencana, mm/jam
A = Luas catchment area, ha
5. Lanjutan
1. Setelah diketahui luas penampang bisa ditentukan jari-jari hidrolis dengan rumus
manning.Untuk bentuk saluran yang akan dibuat ada beberapa macam bentuk dengan
perhitungan geometrinya sebagai berikut :
Gambar 9. Geometrik penampang saluran
Bentuk penampang saluran yang paling sering digunakan dan umum dipakai
adalahbentuk trapezium, sebab mudah dalam pembuatannya, murah, efisien dan mudah
dalamperawatannya, serta stabilitas kemiringan dindingnya dapat disesuaikan
menurutkeadaan daerah
6. Lanjutan
Tabel 5. Kemiringan dinding saluran yang sesuai untuk berbagai jenis bahan
Tabel 6.Sifat-sifat Hidrolik pada Saluran Terbuka