1. Penelitian ini mengkaji dampak tidur siang bagi kesehatan siswi SMA DIBS di Padang. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh 50 siswi. Hasilnya menunjukkan sebagian besar siswi jarang tidur siang.
2. Tidur siang penting untuk meningkatkan stamina, tetapi tidak boleh terlalu lama karena dapat berdampak negatif pada kesehatan. Guru dan orang tua perlu mengingatkan
4. Tidur adalah proses yang sangat penting bagi manusia karena dapat
mengembalikan kondisi tubuh yang awalnya merasa letih atau lelah akan menjadi
segar kembali.
Menurut penelitian Endocrine Sociery's journal of Clinical Endocrinology dan
Metabolism membuktikan bahwa tidur siang memiliki banyak manfaat bagi tubuh
seseorang, karena dapat memulihkan hormon yang turun akibat tidur yang kurang
semalam.
Sampel pada penelitian ini hanya dilakukan pada siswi-siswi di SMA DIBS yang
terletak di kota Padang. Sehingga hasil yang didapat mungkin akan menimbulkan
perbedaan apabila dilakukan pada penelitian di sekolah lain.
Menurut data yang di dapati peneliti, 20% siswi di SMA DIBS yang sering
tidur siang, 6% yang tidak pernah tidur siang, 74% siswi yang terkadang ia tidur
siang dan 64% siswi yang jarang tidur siang karena waktu yang padat.
Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian ini untuk mengetahui
dampak tidur siang bagi kesehatan tubuh siswi SMA DIBS.
5. Hasil observasi teridentifikasi bahwa beberapa faktor penyebab masalah yaitu:
1.Waktu istirahat yang kurang.
2.Beberapa siswi susah membagi waktu untuk tidur siang.
3.Aktivitas individu yang terkadang menghambat tidur siang.
Agar penelitian yang dilakukan lebih terfokus dan terarah berdasarkan judul dilakukan
landasan sebagai berikut yaitu pengaruh yang akan diteliti hanya untuk ruang lingkup
siswi SMA DIBS .
6. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah
yaitu bagaimana dampak tidur siang bagi kesehatan tubuh siswi SMA DIBS?
Berdasarkan uraian latar belakang maka di peroleh tujuan dari penelitian yaitu untuk
mengetahui dampak tidur siang bagi kesehatan tubuh siswi SMA DIBS.
1. Peneliti, untuk memenuhi syarat untuk dapat mengikuti ujian dan sebagai
pengalaman nyata dalam penulisan karya tulis ilmiah berbasis penelitian.
2. Guru dan siswa, sebagai bahan bacaan.
8. 1. Tidur Siang
a. Pengertian Tidur Siang
Tidur siang merupakan aktivitas yang biasa dilakukan seseorang saat istirahat makan siang
atau diwaktu senggang ditengah pekerjaan untuk memulihkan tubuhnya kembali. Ketika sedang
tidur, seseorang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup (Asmadi,
2008).
b. Fisiologi Tidur
Fisiologi tidur didefinisikan sebagai keadaan di mana terjadi penurunan atau kehilangan
kesadaran secara alami yang ditandai dengan menurunnya aktivitas motorik (menghantarkan hasil
terjemahan otak ke organ tubuh) dan sensorik (menghantarkan informasi ke otak), di mana
seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang.
9. d
.c. Jenis-jenis tidur
1. Tidur gelombang lambat atau Non Rapid Eye Movement (NREM)
2. Tidur paradoks atau Rapid Eye Movement (REM)
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur siang
1. Faktor kesehatan.
2. Faktor lingkungan.
3. Faktor stress
4. Faktor nutrisi.
e. Dampak positif tidur siang bagi kesehatan tubuh.
1. Lebih Baik dari Kafein.
2. Mengurangi Stres.
3. Menurunkan Tekanan Darah.
10. f. Dampak negatif tidur siang bagi kesehatan tubuh
1.Meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
2.Meningkatkan risiko sindrom metabolik.
3.Meningkatkan risiko terkena penyakit jantung sebanyak 82% dan,
meningkatkan risiko kematian 27%.
2. Pengaruh tidur siang pada kesehatan
Pengaruh dari tidur siang itu sendiri di antaranya menurunkan tekanan darah, menghilangkan
rasa lelah, dan juga menurunkan rasa gelisah.
B. Penelitian terdahulu yang relevan
1.Penelitian dari Duke-NUS Medical school di singapura mengatakan bahwa tidur siang sama efektifnya
dengan memasukkan pelajaran ke dalam otak.
2. Dilansir dari medical Xpress, tidur siang secara rutin dapat meningkatkan ketangkasan mental.
11. d siswi SMA
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat dampak tidur siang bagi kesehatan tubuh pada siswi SMA DIBS.
13. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif, menurut Suriasumantri (2005). Dan menurut Punch
(1988) Penelitian kuantitatif adalah penelitian empiris di mana data-datanya dalam bentuk
sesuatu yang dapat dihitung. Penelitian kuantitatif memperhatikan pengumpulan dan analisis
data dalam bentuk numerik.
B. Lokasi, populasi, dan sampel
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA DIBS , populasinya adalah seluruh siswi SMA DIBS yang
berjumlah 88 orang siswi. Penulis memilih lokasi penelitian ini di gedung Islamic Center.
C. Intrumentasi
Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini kepada siswi SMA DIBS berupa kuesioner (angket).
14. D. Teknik pengumpulan data
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode pembagian kuesioner kepada siswi SMA DIBS.
E. Teknik penganalisisan data
Teknik penganalisisan data pada penelitian ini adalah:
1.Membuat instrumen dalam bentuk kuesioner.
2.Membagikan kuesioner kepada sampel.
3.Mengumpulkan hasil kuesioner yang telah diisi.
4.Menganalisis data.
5.Membuat kesimpulan.
16. A. Hasil
Penelitian ini melibatkan 50 orang responden yang merupakan siswi SMA DIBS. Hasil penelitian ini
didapatkan bahwa responden memiliki nilai skor kuesioner yang memilih untuk sering tidur siang adalah
sebanyak 10 orang, yang memilih untuk tidak pernah tidur siang adalah sebanyak 3 orang, dan yang memilih
untuk jarang tidur siang adalah sebanyak 37 orang.
Data yang didapatkan pada tabel, jika di gambarkan bentuk grafik seperti sebagai berikut:
17. Dari grafik yang kami buat rata-rata siswi SMA DIBS akan sering tidur siang, namun jika diberi pilihan
mengobrol atau tidur siang mereka lebih memilih mengobrol dari pada tidur siang sehingga dari grafik yang
kami buat rata-rata siswi SMA DIBS jarang tidur siang.
B. Pembahasan
Menurut dari hasil penelitian kami, grafik siswi SMA DIBS yang jarang tidur siang sangat tinggi, maka dari
itu siswi SMA DIBS sangat dianjurkan untuk tidur siang agar dapat meningkatkan stamina tubuhnya
karena siswi SMA DIBS sering mengalami kurang tidur malam, tetapi siswi SMA DIBS juga tidak dituntut
untuk tidur siang terlalu lama karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan tubuh siswi SMA
DIBS salah satunya adalah terkena risiko penyakit jantung.
19. A. Kesimpulan]
1.Siswi SMA DIBS memerlukan tidur siang untuk me ningkatkan stamina tubuhnya
2.Selain tidur siang siswi SMA DIBS juga dapat mengkonsumsi obat-obatan untuk tetap menjaga
kesehatannya.
3.Waktu tidur siang itu tidak perlu lama, cukup 30 menit saja dapat mengembalikan kekebalan tubuh dan
menghilangkan stress
4.Tidur siang juga tidak boleh terlalu lama karena akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan tubuh
B.Saran
1. Guru dan Pembina Asrama
Diharapkan guru untuk selalu mengingatkan peserta didik dan orang tua peserta didik, akan pentingnya tidur
siang agar kesehatan tubuh peserta didik tetap terjaga.
2.Peserta didik
Peserta didik bisa menerapkan kebiasaan tidur siang dengan baik dan mengkonsumsi obat-obatan untuk
menjaga stamina tubuh.