SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Faktor Daya dan
Perbaikan Faktor Daya
A. Kualitas Daya Listrik ( Power Quality)
Listrik yang berkualitas adalah listrik yang mempunyai tegangan dan frekuensi yang konstan
sesuai dengan nilai nominalnya. Dalam kisaran yang ditentukan, frekuensi yang stabil dan sangat
dekat dengan nilai nominalnya. Permasalahan yang sering terjadi pada kualitas daya listrik (power
quality) yaitu permasalahan daya listrik yang mengalami penyimpangan baik tegangan, arus, dan
frekuensi sehingga menimbulkan kegagalan atau kesalahan operasi pada peralatan.
Suplai daya listrik dari generator pembangkit sampai ke beban ioperasikan dalam batas toleransi
parameter kelistrikannya seperti tegangan, arus, frekuensi, dan bentuk gelombang. Perubahan
dan deviasi diluar batas toleransi parameter tersebut sangat bepengaruh terhadap kualitas daya
yang menyebabkan operasi tidak efesien dan dapat merusak perangkat.
Faktor Daya
A. Pengertian Daya Listrik
Daya memiliki arti sebagi energi per satuan waktu . Daya merupakan jumlah energi listrik yang
digunakan untuk melakukan usaha di dalam sistem tenaga listrik. Satuan untuk daya listrik
umumnya adalah Waatt. Daya pada suatu sistem tegangan bolak-bali (AC) dikenal dengan tiga
macam yaitu daya aktif (nyata) dengan simbol (P) satuannya adalah Watt (W), daya reaktif
dengan simbol (Q) satuannya adalah volt ampere reactive (VAR) dan daya semu dengan simbol
(S) satuannya adalah volt ampere (VA).
Daya Listrik
B. Macam macam Jenis Daya Listrik
1) Daya Aktif
Daya aktif adalah daya rata-rata yang sesuai dengan kekuatan sebenarnya
ditransmisikan atau dikonsumsi oleh beban. Beberapa contoh dari daya aktif adalah
energi panas, energi mekanik, cahaya dan daya aktif memiliki satuan berupa watt (W).
Berikut ini merupakan persamaan daya aktif menurut Von Meier Alexander:
P = V . I . Cos φ (1 phasa)
P = 3. VL . IL . cos φ (3 phasa)
Dimana : P = Daya aktif (watt)
V = Tegangan ( volt)
I = Arus (ampere)
Cos φ = Faktor daya
VL = Tegngan jaringan (volt)
IL = arus jaringan (ampere)
Daya Listrik
2) Daya Reaktif
Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet .Dari
pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet. Contoh daya yang
menimbulkan daya reaktif adalah trasnformator, motor, lampu pijar dan lain – lain. Daya reaktif
memiliki satuan berupa volt ampere reactive (VAR). Berikut ini merupakan persamaan daya reaktif
menurut Von Meier Alexander :
Q = V . I . Sin φ (1phasa)
Q = 3 . VL . IL . Sin φ (3phasa)
Dimana : Q = Daya Reaktif (VAR)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
VL = Tegangan jaringan (Volt)
IL = Arus jaringan (ampere)
Daya Listrik
3) Daya Semu
Daya Semu adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan dan arus dalam suatu
jaringan atau daya yang merupakan hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif.
Daya semu ialah daya yang dikeluarkan sumber alternation current (AC) atau di serap oleh beban.
Satuan dari daya semu yaitu volt ampere (VA). Berikut persamaan dari daya semu :
S = V . I
Dimana : S = Daya Semu (VA)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Daya Listrik
Hubungan dari ketiiga daya diatas
disebut sistem segtiga daya dapat
digmbarkan seperti gambar di samping
Hubungan daya pada gambar segitiga daya dapat dijelaskan dengan persamaan seperti pada
Tabel .
Tabel Persamaan segitiga daya
Daya Listrik
No. Nama Daya Rum
us
Satuan
1 Daya aktif (P) P = V . I .Cos φ Watt
2 Daya reaktif (Q) Q = V . I . Sin φ VAR
3 Daya semu (S) S = V . I VA
a) Pengertian
Faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif dengan daya semu . Faktor daya atau faktor kerja
menggambarkan sudut phasa antara daya aktif dan daya semu. Daya aktif digunakan untuk mengoperasikan
beban-beban pada pelanggan listrik. Daya semu dihasilkan oleh generator pembangkit yang ditransmisikan ke
pelanggan listrik. Daya reaktif yang bertambah akan menyebabkan turunny faktor daya listrik. Cara yang mudah
untuk mengantisipasi turunnya faktor daya listrik dapat dilakukan dengan memilih beban-beban yang
mempunyai faktor daya besar juga dapat dilakukan dengan memasang kapasitor Kapasitor adalah komponen
listrik yang justru menghasilkan daya reaktif pada jaringan dimana dia tersambung. Pemasangan kapasitor
dapat memperbaiki faktor daya, jika faktor daya di perbaiki maka daya reaktif dapat berkurang dan mendekati
daya aktif. Suatu beban dengan faktor daya 1.0 merupakan beban yang hanya mengandung nilai resistansi
murni dan merupakan pembebanan yang paling efisiensi. Beban dengan faktor daya yang rendah (0.5)
merupakan beban yang mengandung nilai induktansi yang menyebabkan kerugian yang lebih tinggi dalam
sistem suplai tenaga listrik
●
Faktor Daya
b) Sifat Faktor Daya
Pada suatu sistem tenaga listrik memiliki 3 jenis faktor daya yaitu faktor daya unity, faktor daya
mendahului (leading) dan faktor daya terbelakang (lagging) yang ditentukan oleh jenis beban
pada sistem tenaga listrik .
1) Faktor daya unity
Faktor daya unity adalah keadaan saat nilai cos φ adalah satu dan tegangan sephasa
dengan arus. Faktor daya unity akan terjadi bila jenis beban adalah resistif murni.
Pada gambar diatas terlihat nilai cos φ sama dengan 1 yang menyebabkan jumlah daya nyata
yang dikonsumsi beban sama dengan daya semu.
Faktor Daya
2) Faktor Daya Mendahului (leading)
Faktor daya mendahului (leading) adalalah keadaan faktor daya saat memiliki kondisi-kondisi
beban atau peralatan listrik memberikan daya reaktif dari sistem atau beban bersifat kapasitif.
Apabila arsu mendahului tegangan maka faktor daya ini dikatakan “leading”.
Berdasarakan gambar gelombang terlihat bawa arus mendahului tegangan maka daya reaktif
tertinggal dari daya semu, berarti beban memberikan daya reaktif kepada sistem.
Faktor Daya
3) Faktor Daya Terbelakang (lagging)
Faktor daya terbelakang (lagginng) adalah keadaan faktor daya saat memiliki kondisi-kondisi
beban atau perlahan listrik memerlukan daya reaktiif dari sistem atau beban bersifaat induktif.
Apabila tegangan mendahului arus, maka faktor daya ini dikatakan “lagging”.
Berdasarkan gambar gelombang terlihat bahwa arus tertinggal dari tegangan maka daya reakif
mendahului daya semu, berarti beban membutukan atau menerima daya reaktif dari sistem.
Faktor Daya
a) Penyebab rendahnya faktor daya
• Motor induksi satu phasa atau tiga phasa, jika motor induksi dibebani ringan maka
faktor dayanya rendah sekali,tetapi jika motor induksi sekalipun dibebani penuh maka
faktor dayanya jarang melebihi 90%
• Variasi besar kecilnya beban pada jaringan sistem tenaga listrik. Pada periode beban
renda, tegangan supply meningkat yang meningkatkan magnetizing yang
menyebabkan faktor daya menurun
• Tungku pemanasan/pembakaran pada industri
• Lampu penerangan yang memanfaatkan gas neon
• Transformer
• Arus harmonik
Penyebab rendahnya faktor daya dan dampaknya
b) Dampak rendahya faktor daya
■ Kerugian pada jalur (rugi tembaga)
■ Ukuran penghanar
ketika faktor daya rendah, arus yang mengalir akan meningkat, dengan
demikian, untuk mengali arus yang besar membutuhkan ukuran
penghantar konduktor yang lebih besar dan semakin besar penghantar
konduktor akan semakin besar biaya yang dibutuhkan untuk
pengadaannya
 Voltage Drop (tegangan jatuh)
 Efisiensi rendah
 Penalti dari penyedia layanan listrik (PLN)
Penyebab rendahnya faktor daya dan dampaknya
Perbaikan faktor daya untuk memperbesar harga cos φ (pf) yang rendah, hal yang mudah
di lakukan adalah dengan cara mempersempit sudut phi 1 sehhingga menjadi phi 2 berarti
phi 1 > phi 2. Usaha untuk memperkecil sudut phi itu hal yang mungkin dilakukan adlah
memperkecil komponen daya reaktif (VAR) (Dhida Aditya Puutra, 2012). Komponen daya
rekatif yang bersifat rinduktif harus dikurangi dan pengurangan tersebut dilakukan
dengan menambah suatu sumber daya rekatif yaitu berupa kapasitor atau lebih dikenal
dengan istilah kapasitir bank. Perbaikan faktor daya dapat dilustrasikan seperti gambar
dibawah ini :
PERBAIKAN FAKTOR DAYA
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDiprezon arif
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Kevin Adit
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"Varilia Wardani
 
Desai Sistem Kendali dengan root locus
Desai Sistem Kendali dengan root locusDesai Sistem Kendali dengan root locus
Desai Sistem Kendali dengan root locusRumah Belajar
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
 
Iii. generator-arus-searah-berpenguat-terpisah
Iii. generator-arus-searah-berpenguat-terpisahIii. generator-arus-searah-berpenguat-terpisah
Iii. generator-arus-searah-berpenguat-terpisahprayogo07
 
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbangSimon Patabang
 
Prinsip Kerja Generator Sinkron.pptx
Prinsip Kerja  Generator Sinkron.pptxPrinsip Kerja  Generator Sinkron.pptx
Prinsip Kerja Generator Sinkron.pptxKang Nabil
 
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntHendy Winata
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
Motor asinkron
Motor asinkronMotor asinkron
Motor asinkronKevin Adit
 

What's hot (20)

makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
Motor induksi
Motor induksiMotor induksi
Motor induksi
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
 
Desai Sistem Kendali dengan root locus
Desai Sistem Kendali dengan root locusDesai Sistem Kendali dengan root locus
Desai Sistem Kendali dengan root locus
 
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan TinggiKegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Instalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasaInstalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasa
 
medan listrik
medan listrikmedan listrik
medan listrik
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Iii. generator-arus-searah-berpenguat-terpisah
Iii. generator-arus-searah-berpenguat-terpisahIii. generator-arus-searah-berpenguat-terpisah
Iii. generator-arus-searah-berpenguat-terpisah
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
 
Prinsip Kerja Generator Sinkron.pptx
Prinsip Kerja  Generator Sinkron.pptxPrinsip Kerja  Generator Sinkron.pptx
Prinsip Kerja Generator Sinkron.pptx
 
Bjt
BjtBjt
Bjt
 
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Motor asinkron
Motor asinkronMotor asinkron
Motor asinkron
 

Similar to ppt kelompok 2.pptx

Instalasi tenaga
Instalasi tenagaInstalasi tenaga
Instalasi tenagaSyaf Rudy
 
Pengertian energi dan daya listrik
Pengertian energi dan daya listrikPengertian energi dan daya listrik
Pengertian energi dan daya listrikkomang deliana putra
 
MATERI ARUS AC BOLAK BALIK
MATERI ARUS AC BOLAK BALIKMATERI ARUS AC BOLAK BALIK
MATERI ARUS AC BOLAK BALIKAli Must Can
 
Percobaan transformator ana kinanti
Percobaan transformator ana kinantiPercobaan transformator ana kinanti
Percobaan transformator ana kinantianakinanti2
 
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor DayaPerhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor DayaYusrizal Azmi
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
 
Pertemuan ke-14 Daya pada RLC - TLA.pdf
Pertemuan ke-14 Daya pada RLC - TLA.pdfPertemuan ke-14 Daya pada RLC - TLA.pdf
Pertemuan ke-14 Daya pada RLC - TLA.pdfmuhamadyusuf33529
 
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptxRANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptxAuliaAgisnaRahmatika
 
Isi makalah TTL
Isi makalah TTLIsi makalah TTL
Isi makalah TTLOBOR 2
 
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoMaju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoYuliana Surya
 
induksi elektromagnetik
induksi elektromagnetikinduksi elektromagnetik
induksi elektromagnetikrizqi_tegar
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKSri Wulan Hidayati
 

Similar to ppt kelompok 2.pptx (20)

Instalasi tenaga
Instalasi tenagaInstalasi tenaga
Instalasi tenaga
 
Bahan daya ku
Bahan daya kuBahan daya ku
Bahan daya ku
 
SILIDE 4.ppt
SILIDE 4.pptSILIDE 4.ppt
SILIDE 4.ppt
 
Pengertian energi dan daya listrik
Pengertian energi dan daya listrikPengertian energi dan daya listrik
Pengertian energi dan daya listrik
 
MATERI ARUS AC BOLAK BALIK
MATERI ARUS AC BOLAK BALIKMATERI ARUS AC BOLAK BALIK
MATERI ARUS AC BOLAK BALIK
 
14008 6-377466573892
14008 6-37746657389214008 6-377466573892
14008 6-377466573892
 
A1 Ohm Kiki
A1 Ohm KikiA1 Ohm Kiki
A1 Ohm Kiki
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
Presentasi-1.pdf
Presentasi-1.pdfPresentasi-1.pdf
Presentasi-1.pdf
 
Percobaan transformator ana kinanti
Percobaan transformator ana kinantiPercobaan transformator ana kinanti
Percobaan transformator ana kinanti
 
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor DayaPerhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Pertemuan ke-14 Daya pada RLC - TLA.pdf
Pertemuan ke-14 Daya pada RLC - TLA.pdfPertemuan ke-14 Daya pada RLC - TLA.pdf
Pertemuan ke-14 Daya pada RLC - TLA.pdf
 
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptxRANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
 
Penyeimbangan trafo
Penyeimbangan trafoPenyeimbangan trafo
Penyeimbangan trafo
 
Isi makalah TTL
Isi makalah TTLIsi makalah TTL
Isi makalah TTL
 
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoMaju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
 
induksi elektromagnetik
induksi elektromagnetikinduksi elektromagnetik
induksi elektromagnetik
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
 

Recently uploaded

skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdfpenmadbara
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 

Recently uploaded (7)

skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 

ppt kelompok 2.pptx

  • 2. A. Kualitas Daya Listrik ( Power Quality) Listrik yang berkualitas adalah listrik yang mempunyai tegangan dan frekuensi yang konstan sesuai dengan nilai nominalnya. Dalam kisaran yang ditentukan, frekuensi yang stabil dan sangat dekat dengan nilai nominalnya. Permasalahan yang sering terjadi pada kualitas daya listrik (power quality) yaitu permasalahan daya listrik yang mengalami penyimpangan baik tegangan, arus, dan frekuensi sehingga menimbulkan kegagalan atau kesalahan operasi pada peralatan. Suplai daya listrik dari generator pembangkit sampai ke beban ioperasikan dalam batas toleransi parameter kelistrikannya seperti tegangan, arus, frekuensi, dan bentuk gelombang. Perubahan dan deviasi diluar batas toleransi parameter tersebut sangat bepengaruh terhadap kualitas daya yang menyebabkan operasi tidak efesien dan dapat merusak perangkat. Faktor Daya
  • 3. A. Pengertian Daya Listrik Daya memiliki arti sebagi energi per satuan waktu . Daya merupakan jumlah energi listrik yang digunakan untuk melakukan usaha di dalam sistem tenaga listrik. Satuan untuk daya listrik umumnya adalah Waatt. Daya pada suatu sistem tegangan bolak-bali (AC) dikenal dengan tiga macam yaitu daya aktif (nyata) dengan simbol (P) satuannya adalah Watt (W), daya reaktif dengan simbol (Q) satuannya adalah volt ampere reactive (VAR) dan daya semu dengan simbol (S) satuannya adalah volt ampere (VA). Daya Listrik
  • 4. B. Macam macam Jenis Daya Listrik 1) Daya Aktif Daya aktif adalah daya rata-rata yang sesuai dengan kekuatan sebenarnya ditransmisikan atau dikonsumsi oleh beban. Beberapa contoh dari daya aktif adalah energi panas, energi mekanik, cahaya dan daya aktif memiliki satuan berupa watt (W). Berikut ini merupakan persamaan daya aktif menurut Von Meier Alexander: P = V . I . Cos φ (1 phasa) P = 3. VL . IL . cos φ (3 phasa) Dimana : P = Daya aktif (watt) V = Tegangan ( volt) I = Arus (ampere) Cos φ = Faktor daya VL = Tegngan jaringan (volt) IL = arus jaringan (ampere) Daya Listrik
  • 5. 2) Daya Reaktif Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet .Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet. Contoh daya yang menimbulkan daya reaktif adalah trasnformator, motor, lampu pijar dan lain – lain. Daya reaktif memiliki satuan berupa volt ampere reactive (VAR). Berikut ini merupakan persamaan daya reaktif menurut Von Meier Alexander : Q = V . I . Sin φ (1phasa) Q = 3 . VL . IL . Sin φ (3phasa) Dimana : Q = Daya Reaktif (VAR) V = Tegangan (Volt) I = Arus (Ampere) VL = Tegangan jaringan (Volt) IL = Arus jaringan (ampere) Daya Listrik
  • 6. 3) Daya Semu Daya Semu adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan dan arus dalam suatu jaringan atau daya yang merupakan hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif. Daya semu ialah daya yang dikeluarkan sumber alternation current (AC) atau di serap oleh beban. Satuan dari daya semu yaitu volt ampere (VA). Berikut persamaan dari daya semu : S = V . I Dimana : S = Daya Semu (VA) V = Tegangan (Volt) I = Arus (Ampere) Daya Listrik
  • 7. Hubungan dari ketiiga daya diatas disebut sistem segtiga daya dapat digmbarkan seperti gambar di samping
  • 8. Hubungan daya pada gambar segitiga daya dapat dijelaskan dengan persamaan seperti pada Tabel . Tabel Persamaan segitiga daya Daya Listrik No. Nama Daya Rum us Satuan 1 Daya aktif (P) P = V . I .Cos φ Watt 2 Daya reaktif (Q) Q = V . I . Sin φ VAR 3 Daya semu (S) S = V . I VA
  • 9. a) Pengertian Faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif dengan daya semu . Faktor daya atau faktor kerja menggambarkan sudut phasa antara daya aktif dan daya semu. Daya aktif digunakan untuk mengoperasikan beban-beban pada pelanggan listrik. Daya semu dihasilkan oleh generator pembangkit yang ditransmisikan ke pelanggan listrik. Daya reaktif yang bertambah akan menyebabkan turunny faktor daya listrik. Cara yang mudah untuk mengantisipasi turunnya faktor daya listrik dapat dilakukan dengan memilih beban-beban yang mempunyai faktor daya besar juga dapat dilakukan dengan memasang kapasitor Kapasitor adalah komponen listrik yang justru menghasilkan daya reaktif pada jaringan dimana dia tersambung. Pemasangan kapasitor dapat memperbaiki faktor daya, jika faktor daya di perbaiki maka daya reaktif dapat berkurang dan mendekati daya aktif. Suatu beban dengan faktor daya 1.0 merupakan beban yang hanya mengandung nilai resistansi murni dan merupakan pembebanan yang paling efisiensi. Beban dengan faktor daya yang rendah (0.5) merupakan beban yang mengandung nilai induktansi yang menyebabkan kerugian yang lebih tinggi dalam sistem suplai tenaga listrik ● Faktor Daya
  • 10. b) Sifat Faktor Daya Pada suatu sistem tenaga listrik memiliki 3 jenis faktor daya yaitu faktor daya unity, faktor daya mendahului (leading) dan faktor daya terbelakang (lagging) yang ditentukan oleh jenis beban pada sistem tenaga listrik . 1) Faktor daya unity Faktor daya unity adalah keadaan saat nilai cos φ adalah satu dan tegangan sephasa dengan arus. Faktor daya unity akan terjadi bila jenis beban adalah resistif murni. Pada gambar diatas terlihat nilai cos φ sama dengan 1 yang menyebabkan jumlah daya nyata yang dikonsumsi beban sama dengan daya semu. Faktor Daya
  • 11. 2) Faktor Daya Mendahului (leading) Faktor daya mendahului (leading) adalalah keadaan faktor daya saat memiliki kondisi-kondisi beban atau peralatan listrik memberikan daya reaktif dari sistem atau beban bersifat kapasitif. Apabila arsu mendahului tegangan maka faktor daya ini dikatakan “leading”. Berdasarakan gambar gelombang terlihat bawa arus mendahului tegangan maka daya reaktif tertinggal dari daya semu, berarti beban memberikan daya reaktif kepada sistem. Faktor Daya
  • 12. 3) Faktor Daya Terbelakang (lagging) Faktor daya terbelakang (lagginng) adalah keadaan faktor daya saat memiliki kondisi-kondisi beban atau perlahan listrik memerlukan daya reaktiif dari sistem atau beban bersifaat induktif. Apabila tegangan mendahului arus, maka faktor daya ini dikatakan “lagging”. Berdasarkan gambar gelombang terlihat bahwa arus tertinggal dari tegangan maka daya reakif mendahului daya semu, berarti beban membutukan atau menerima daya reaktif dari sistem. Faktor Daya
  • 13. a) Penyebab rendahnya faktor daya • Motor induksi satu phasa atau tiga phasa, jika motor induksi dibebani ringan maka faktor dayanya rendah sekali,tetapi jika motor induksi sekalipun dibebani penuh maka faktor dayanya jarang melebihi 90% • Variasi besar kecilnya beban pada jaringan sistem tenaga listrik. Pada periode beban renda, tegangan supply meningkat yang meningkatkan magnetizing yang menyebabkan faktor daya menurun • Tungku pemanasan/pembakaran pada industri • Lampu penerangan yang memanfaatkan gas neon • Transformer • Arus harmonik Penyebab rendahnya faktor daya dan dampaknya
  • 14. b) Dampak rendahya faktor daya ■ Kerugian pada jalur (rugi tembaga) ■ Ukuran penghanar ketika faktor daya rendah, arus yang mengalir akan meningkat, dengan demikian, untuk mengali arus yang besar membutuhkan ukuran penghantar konduktor yang lebih besar dan semakin besar penghantar konduktor akan semakin besar biaya yang dibutuhkan untuk pengadaannya  Voltage Drop (tegangan jatuh)  Efisiensi rendah  Penalti dari penyedia layanan listrik (PLN) Penyebab rendahnya faktor daya dan dampaknya
  • 15. Perbaikan faktor daya untuk memperbesar harga cos φ (pf) yang rendah, hal yang mudah di lakukan adalah dengan cara mempersempit sudut phi 1 sehhingga menjadi phi 2 berarti phi 1 > phi 2. Usaha untuk memperkecil sudut phi itu hal yang mungkin dilakukan adlah memperkecil komponen daya reaktif (VAR) (Dhida Aditya Puutra, 2012). Komponen daya rekatif yang bersifat rinduktif harus dikurangi dan pengurangan tersebut dilakukan dengan menambah suatu sumber daya rekatif yaitu berupa kapasitor atau lebih dikenal dengan istilah kapasitir bank. Perbaikan faktor daya dapat dilustrasikan seperti gambar dibawah ini : PERBAIKAN FAKTOR DAYA