1. Reza Nurhilman (AXL)
Tokoh yang Sukses memanfaatkan marketing melalui media Jejaring Sosial
Biodata Owner Maicih :
1) Nama : Reza Nurhilman
2) Panggilan : Axl
3) TTL : Bandung, 29 September 1987
4) Alamat : Jl.Padaringan 40 A, Kompleks KPAD,GegerKalong,
Bandung
5) Pendidikan : SMPN 1 Cimahi 2002
SMAN 2 Bandung 2005
Univ. Kristen Maranatha , Jur Manajemen 2009
Profil Produk
1. Keripik singkong pedas ( level 3,5,10)
2. Baso Goreng
3. Gurilem
4. Seblak
Profil Bisnis
Dengan Tagline : ― For Ichiher With Love ― maicih ingin tampul dekat dengan para penggemarnya,
selalu memanjakan penggemarnya di seantero nusantara dengan cita rasa yang berkualitas.
Awal Usaha :
·Dimulai pada pertengahan 2010
·Dengan modal 15 juta
·Produksi 50 bungkus per hari
·Varian awal yang keluar keripik dan gurilem
·Memproduksi level 1 sampai level 5
·Dipasarkan dengan cara kelililing
Maicih Masa Kini
·Membuat varian sampai level 10
·Demand konsumen sangat tinggi
·Kapasitas produksi hingga kini 2000 bungkus / hari
·Omset per bulan 800 – 900 Juta ( ± 30 jt / day )
·Memiliki 20-an jenderal as a marketer
·Pemasaran di Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, dll melalui jenderal
·Pegawai Produksi yang dimiliki 30-an
Belum genap setahun, 'keripik setan' bermerek Maicih menjadi ikon jajanan yang fenomenal di
Bandung. Bak tersihir, saat ini banyak orang yang penasaran akan cemilan pedas yang satu ini.
Sosok dibalik kesuksesan Maicih adalah Reza Nurhilman atau yang akran disapa Axl. Laki-laki
berumur 23 tahun inilah yang menemukan resep keripik dari seorang nenek-nenek.Axl bertemu
sosok emak-emak (Nenek-nenek ) yang memang mempunyai resep keripik lada atau keripik setan
yang rasanya enak. Sosok emak-emak tersebut bukan bernama Maicih. Axl sendiri membuat nama
tersebut agar lebih nyeleneh dan mudah diingat orang. Sosok emak-emak ini identik dengan ke-
icihan. Dia pake selalu pakai ciput. Nama aslinya bukan Mak Icih, biar nyeleneh saja jadi beri nama
2. Maicih. Pertemuan Axl dengan Si Emak tersebut terjadi sekitar 3 tahun lalu di daerah Cimahi.
Menurut Axl, Emak tersebut tidak menjual keripik setannya secara komersil. Keripik hanya
diproduksi saat momen-momen tertentu saja. Sehingga pada tahun 2010.
Kunci sukses pada bisnis yang dilakukan Axl adalah terletak pada bagaimana cara dia berfikir ―out
of the box‖ . hal ini ternyata ampuh dilakukannya terbukti dengan usaha yang ia jalani sekarang
sangat menjadi bahan perbincangan di kalangan anak muda. Orang penasaran ingin mencoba apa
itu maicih, yang digembar-gemborkan orang di twitter. Axl suskses karena berkat ketekunan dan
keyakinan nya akan bisnis yang ia jalankan. Menjadi sukses adalah kewajiban dan hak setiap orang.
Suskes tidak mungkin datang sendiri , tetapi melalui sebuah perjuangan yang gigih pantang
menyerah. Suatu kegagalan itu adalah sangat wajar , orang mengalami kegagalan belum berarti dia
menjadi orang yang gagal total, namun sesungguhnya ada hikmah dibalik semua itu yaitu
Keberhasilan.
Strategi Pemasaran
Ini merupakan titik berhasilnya maicih dimana dilakukan dengan strategi pemasaran yang out of the
box. Axl memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini yaitu dengan media twitter dan Facebook.
Axl sengaja membuatn produknya eksklusif agar orang penasaran. Dia tidak membuka toko seperti
layaknya kebanyakan penjual, namun dijual dengan memanfaatkan media twitter sebagai informasi
lokasi dimana para Jenderal ( agen ) maicih mangkal menjajakan dagangannya.
Pemasaran produk ini berbeda dengan kudapan unik kota Bandung lainnya. Calon pelanggan hanya
bisa mengetahui dimana Maicih gentayangan tiap harinya melalui situs microblogging Twitter. Tiap
hari @InfoMaicih akan memberi kabar di mana produk Maicih bisa didapatkan. Tim pemasaran
Maicih yang disebut sebagai Jenderal, akan menjual produk Maicih di lokasi-lokasi tertentu. Mulai
dari kampus, kantor atau tempat keramaian lainnya. Pendek kata, tak ada yang abadi sebagai
tempat membeli produk Maicih. Mereka selalu mobile sesuai posisi para jenderal. Cara pemasaran
yang cukup unik ini terbukti mendongkrak nama Maicih di jagat twitter. Banyak yang penasaran
seperti apa produk Maicih gara-gara membaca kicauan pengguna Twitter yang bersliweran tiap
saat. Dan biasanya mereka yang sudah merasakan kripik setan Maicih pastinya bakal tericih-icih
alias kepedasan.
Yang membuat pemasaran produk ini berbeda dengan produk produk lainnya
Twitter Ma Icih bambangworld.blogspot.com
. Hanya dengan berkampanye lewat social media twitter, Maicih, merek keripik pedas asal
Bandung, berhasil menaklukkan hati para Icihers. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang ingin naik
kelas menjadi ―Jendral‖ Maicih. Efeknya, baru satu setengah tahun, omzet Maicih menembus Rp 7
miliar per bulan. Bagaimana cara Republik Maicih membuat kalangan anak muda urban di Tanah Air
bisa ―tericih-icih‖?
Siapa sih yang gak kenal kenal dengan Maicih? Itu loh, keripik pedas asal Bandung yang sekarang
sedang happening dan tengah ―digilai-gilai‖ kaum muda. ―Gak gaul kalau belum tahu dan nyoba
Maicih sampai tericih-icih (tergila-gila—red),‖ demikian diungkapkan para icihers, sebutan untuk
para penggemar keripik Maicih. Ruar biasa memang. Dalam seminggu terakhir misalnya, tak kurang
3800 percakapan di Twitter membicarakan Maicih.
Ya, salah satu yang membuat unik dari Maicih adalah sebutan atau istilah yang dilemparkan
manajemen Maicih ketika berkomunikasi dengan para calon konsumen dan pelanggannya melalui
Twitter. Ada ―Emak‖ (nenek) untuk pembuat keripik Maicih dan ―Cucu‖ untuk konsumennya.
Kemudian, ada ―Jendral‖ untuk reseller-nya, ―Icihers‖ sebutan gaul penggemar Maicih, ―Republik
Maicih‖ untuk manajemen, hingga istilah ―tericih-icih‖ untuk menggambarkan ketagihan akan
3. pedasnya Maicih.
Sejak diluncurkan akhir Juni 2010 lalu, keripik Maicih memang menjadi salah satu hot isu dan
fenomenal di kalangan anak muda urban, terutama para peselancar dunia maya. Maklum saja, cara
memasarkan keripik Maicih memang beda dengan keripik pedas lainnya—yang notabene sudah lebih
dulu beredar di Bandung. ―Awalnya kami memasarkan tiga varian Maicih, keripik, seblak, dan
gurilem, lewat jaringan pertemanan dan kekeluargaan,‖ cerita Reza Nurhilman, pemilik sekaligus
President Keripik Maicih yang akrab disapa Axl (baca: Axel).
Melalui jaringan kekerabatan, Axl mencoba menciptakan isu atau word of mouth (WOM). Salah
satunya, dengan tingkat kepedasan keripik. ―Keripik yang kami jajakan memiliki tingkat kepedasan
yang berbeda. Mulai dari level satu sampai lima, dan langsung ke level 10 yang tingkat pedasnya
paling tinggi,‖ lanjutnya.
Walhasil, dengan diferensiasi seperti itu, produk pun direspon positif oleh lingkar kekerabatan Axl.
Mereka pun tak segan-segan meng-endorse keripik Maicih lewat kicauan mereka di akun twitter
masing-masing. Dua bulan berjalan, permintaan untuk level tiga dan lima melonjak tajam. Oleh
karena itu, produksi keripik pun lebih diperbanyak untuk dua level tersebut.
Melihat efektivitas kicauan teman-temannya di dunia maya, maka Axl pun memutuskan untuk fokus
hanya berkomunikasi lewat twitter @infomaicih, facebook #maicih, dan situs www.maicih.co.id.
Diterangkan Axl, jumlah follower Maicih saat ini sudah mencapai lebih dari 354 ribu, sedangkan
jumlah fanpage mencapai 49.000-an.
Untuk itu, jangan harap Anda akan menemukan gerai fisik Maicih. ―Kami memang sengaja tidak
membangun gerai fisik. Dari sisi biaya operasionalnya sangat tinggi. Dan yang terpenting, gerai fisik
tidak mampu menciptakan interaksi antara brand Maicih dengan konsumen,‖ ungkap Axl beralasan.
Lantas, bagaimana cara Maicih dikomunikasikan dan dijajakan? Rupanya, Maicih punya sederet
―jendral‖—sebutan untuk pasukan penjual atau reseller Maicih. Jendral tersebutlah yang bertugas
berkicau di akun twitter mereka masing-masing tentang lokasi-lokasi mana saja yang bakal
disambangi mobil yang membawa keripik Maicih untuk dijajakan. Dan, tiap harinya lokasi yang
disambangi berpindah-pindah, alias nomaden.
Konsep jualan nomaden itu rupanya justru menggelitik rasa penasaran sekaligus memicu antusiasme
konsumen. Dampaknya, tak sedikit anak-anak muda justru menunggu-nunggu kicauan dari para
jendral Maicih plus berharap lokasi kampus atau rumah mereka bisa disambangi mobil Maicih.
Melalui konsep nomaden itu, urai Axl, ―Kami ingin mencapai misi pertama kami, yaitu menciptakan
gengsi di dalam diri konsumen kalau bisa mengkonsumsi Maicih. Bahkan, punya gengsi jika bisa
menjadi icihers.‖ Itu artinya, jika belum tahu dan mencoba Maicih, boleh dibilang mereka belum
masuk kategori ―bergaul‖.
Kini, misi berikut dari Axl dan kawan-kawan adalah menciptakan gengsi profesi seorang jendral.
Menjadi seorang jendral Maicih jelas tidak mudah. Seleksi dilakukan sangat ketat. ―Ada tiga batch
yang kami tawarkan kepada para calon jendral,‖ imbuhnya. Ketiga batch itu dibedakan berdasarkan
pembelanjaan keripik Maicih.
Untuk batch pertama, nilai pembelanjaan para jendral minimal Rp 5 juta per minggunya. Batch
dua, nilai pembelanjaan produk Maicih minimal Rp 10 juta per minggunya. Sementara batch tiga,
kategori baru, nilai pembelanjaan minimal Rp 100 juta per minggunya. ―Para jendral dibebaskan
untuk berinovasi dalam memasarkan produk Maicih,‖ ungkap Axl.
Selain syarat pembelanjaan, yang terpenting adalah calon jendral Maicih harus datang ke Bandung
untuk interview dan mengikuti Akademi Jendral Maicih. ―Di sana, calon jendral di-training seputar
team work, inovasi, character building, dan soft skill lainnya. Pendeknya, para calon jendral harus
4. mampu menjadi Independent Bussiness Owner (IBO),‖ tegas Axl.
Jangan heran, jika para jendral Maicih dituntut untuk inovatif memikirkan cara-cara efektif dalam
memasarkan keripik Maicih di area mereka masing-masing. ―Kami tidak men-support dana sepeser
pun untuk para jendral. Mereka sendirilah yang harus mampu membangun brand Maicih dan
memasarkannya di wilayahnya masing-masing,‖ ia menambahkan.
Axl mencontohkan, area Cirebon memiliki karakteristik yang berbeda dengan wilayah Jakarta. Di
Cirebon, komunikasi jauh sangat efektif menggunakan medium radio. Maka, jendral di sana pun
bekerja sama dengan sejumlah radio lokal untuk menggelar talkshow seputar Maicih. Sementara di
Jakarta, ketika Axl diundang hadir di salah satu program Metro TV dan Trans7, permintaan Maicih
langsung booming. ―Beda lagi dengan Bekasi. Pendekatan di sana justru sifatnya harus personal,‖
tuturnya.
Kerja keras para jendral—yang merupakan anak-anak muda kelahiran era 80-an—itu tak percuma.
Kini, Maicih sudah sampai seantero Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Bahkan, Maicih juga sudah
menjangkau mancanegara. Sebut saja Jepang dan Singapura. Tak mengherankan, dengan modal
awal yang hanya Rp 15 juta, kini omzet Maicih membengkak. Per bulan, omzet Maicih—yang didapat
dari pembelanjaan keripik para jendral—sudah menembus Rp 7 miliar.
―Untuk jendral batch dua, tak sedikit pembelanjaan mereka tiap minggunya Rp 200 juta-Rp 300
juta. Kontribusi tertinggi memang masih di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Jogja, dan
Semarang,‖ ia mengaku.
Lantas, berhasilkah Axl pada misi keduanya: membangun gengsi menjadi jendral Maicih?
Jawabannya, jelas berhasil. Ini dibuktikan dengan membludaknya anak-anak muda yang ingin
menjadi jendral Maicih. ―Dalam sehari, lebih dari seribu orang yang ingin mendaftar menjadi
jendral Maicih. Dan, ada dari kalangan artis muda yang sudah menjadi jendral Maicih,‖ terang Axl.
Namun, Axl mengaku tidak bisa sembarangan menerima para jendral. Lantaran, di tangan para
jendral-lah reputasi dan nasib brand Maicih digantungkan. Selain reseller, para jendral juga
menjadi endorser sekaligus talker brand Maicih. Oleh karena itu, seleksi para jendral dilakukan
sangat ketat. ―Selain harus memiliki mindset Independent Bussiness Owner dan lulus Akademi
Jendral Maicih, kami lebih mendahulukan wilayah-wilayah yang masih kosong pemain dan memiliki
potensial market,‖ jelasnya.
Setelah sukses dibincangkan di jejaring sosial serta diliput banyak media elektronik, cetak,
maupun online, diakui Axl, Maicih mulai kedatangan kompetitor. Di daerah asalnya di Bandung, tak
kurang dari 30 brand keripik—dengan jenis varian yang serupa—mulai agresif memasarkan
produknya.
Oleh karena itu, Axl mengaku, tidak bisa tinggal diam. Dalam waktu dekat, tepat di awal tahun
2012, diungkapkan Axl, ―Kami akan re-packaging dan meluncurkan varian baru, seblak keju.‖ Jika
saat ini kemasan Maicih masih terlihat biasa, bahkan terkesan jadul (jaman dulu—red), tahun depan
akan segera berganti. Untuk re-packaging dan peluncuran varian baru itu, saat ini Axl dan tim
sedang menggodok konsep event-nya.
Tak cukup, Republik Maicih pun akan jauh lebih agresif menjadi pembicara di acara seminar atau
workshop, menjadi narasumber di media elektronik, cetak, maupun online, hingga menggelar
program corporate social responsibility. Bahkan, untuk menunjukkan bahwa Maicih adalah sang
pionir, tak segan-segan Republik Maicih memasang reklame Maicih di papan bilboard akbar di
wilayah Bandung.(Dwi Wulandari – Majalah MIX-MarketingCommunications, Desember 2011)
Hasil pemasaran dari keripik ―MAICIH‖
5. Produk Maicih hasil kerja sama Reza (pemilik keripik ―MAICIH‖) dan kawan-kawan bersama warga
setempat. Penduduk di sebuah kampung di Bandung, Jawa Barat, membuat kripik ini dibantu
sejumlah orang. Ibu Ade, ditunjuk Reza menjadi mitra produksi rumahan maicih. Mereka mencari
cara bagaimana mengemas jajaran kampung yang tradisional ini agar bisa naik kelas. Berkat
pemasaran yang dikemas secara professional dengan metode gentayangan dimana pembeli yang
mencari keripik, Ibu Ade merasakan perubahan yang signifikan. Penjualan yang dahulu hanya 100
biji tapi setelah sekarang sudah bermitra dengan maicih, sehari sekarang mencapai 2.000 per
bungkus. Dalam sebulan omzet yang dikantongi bisa mencapai Rp 800 juta sampai Rp 900 juta. Di
mana sehari saja, bisa mencapai keuntungan Rp 30 juta.
Cerita Dibalik sukses Maicih
Keripik pedas sering diidentikan dengan makanan kampung. Produk popular ini biasanya gampang
ditemukan di warung dan dijual secara eceran. Namun, ada pula keripik pedas yang dapat dipesan
melalui jejaring sosial Twitter atau Facebook. Reza Nurhilman, menyulap keripik pedas biasa
menjadi keripik pedas yang dicari-cari oleh banyak konsumen. Dengan brand Maicih, keripik
produksi Reza sedang digandrungi oleh masyarakat Bandung, terutama anak muda.
Nama brand Maicih diambil dari kisah masa lalu yang selalu teringat olehnya, ―Maicih itu terlahir
waktu saya masih kecil. Biasanya, kalau saya dibawa mama ke pasar, suka ada ibu-ibu tua pake
ciput dengan baju alakadarnya. Setiap belanja dia ngeluarin dompet, bonus dari toko emas yang
ada resletingnya untuk masukin receh. Mama saya bilangnya itu dompet Maicih‖.
Ungkapnya.Beberapa tahun lalu, ia ketemu ibu-ibu yang sosoknya menyerupai Maicih dalam
memorinya. Ibu-ibu paruh baya yang pakaiannya tradisional membuat bumbu kripik pedas.
Kemudian ia terinspirasi untuk membuat brand Maicihdan ternyata orang lain sangat menyukainya,
karena nyeleneh dan unik.
Maicih mampu diproduksi 75 ribu bungkus per minggu. Pada semua varian dari kripik, jeblak,
gurilem. Dan, selalu habis. Ia mematok harga maicih di daerah Bandung, keripik level 3-5, gurilam
dan jeblak itu Rp11 ribu, untuk keripik yang level 10 Rp15 ribu. Di luar Bandung, keripik level 3-5,
gurilam dan jeblak Rp15 ribu, yang level 10 itu Rp18 ribu.
Memilih rasa pedas karena memberikan efek kecanduan untuk yang mencobanya. Namun konsumen
tidak perlu khawatir karena dalam komposisi Maicih tidak memakai bahan pengawet dan bisa awet
sampai delapan bulan. Rasa pedas Maicih dari rempah pilihan dan cabai yang segar. Dan produk ini
sangat baik untuk kesehatan, fungsi jantung, dan detoksifikasi. Keripik Maicih juga enak dimakan
pakai nasi, atau dicampur di lotek, mi rebus. Maicih lebih enak kalau dikombinasikan dengan
makanan-makanan lainnya.
Awalnya, pemasaran Maicih melalui teman-teman saja yang bertestimoni di media sosial twitter.
Kemudian ia lebih fokus untuk memasarkannya. ―Mereka yang sudah merasakan Maicih punya
testimoni masing-masing. Jadi, saya tidak usah capek-capek promosi. Dengan Twitter, promosi
seperti bola salju, terus membesar.‖ Ujarnya. Alasan pemasaran hanya melalui Twitter dan
Facebook. Selain gratis, promosi di Twitter bisa menjadi gong karena kekuatan marketingnya dibuat
orang-orang yang beli Maicih. Orang yang belum tahu Maicih akan bertanya dan mereka yang nge-
tweet soal Maicih akan dengan antusias menjelaskan.
Strategi itu sukses. Keripiknya menjadi barang buruan. Konsumen harus mengantre berjam-jam
demi mendapatkan keripik superpedas itu. Bahkan, antrean pernah memanjang hingga satu
kilometer. Mereka rela mengantre walau hujan badai. Di setiap kota juga ngantre. Sekarang
Jenderal-jenderal punya fans dan komunitasnya masing-masing.
6. Waktu awal-awal, ia masih memakai sistem cash on delivery (COD), ia mau mengantar walau satu
bungkus. Waktu itu Ia percaya, ―Sekarang saya ngejar-ngejar konsumen, tapi nanti suatu waktu
konsumen yang ngejar-ngejar saya.‖ Dan, sekarang terbukti. Karena, memang pemasaran addicted.
Ia tidak mempunyai karyawan yang banyak, untuk segi pekerja itu sendiri sekitar 10 orang termasuk
bagian packing, masak, pembuat bumbu, dan distribusi. Selebihnya agen, yang disebut jenderal
maicih. Ia membuat bahasa marketing dengan nuansa yang berbeda supaya lebih menarik.
Menurutnya, kalau saya sebutnya, ―ya ini agen maicih,‖ sepertinya kurang keren. Kalau disebut
agen, seperti agen minyak dan kurang menjual. Bukan bermaksud mendeskritkan pekerjaan
diluaran sana. Disebut jenderal agar value-nya bertambah, karena produk saya cuma keripik. Kami
juga punya menteri perhubungan, yang megang jalur distribusi dan penjualan ke luar pulau. Ia
seperti ingin membangun kerajaan sendiri.
Syarat untuk menjadi jenderal orang yang menjadi jenderal dipilih yang memiliki intelektual baik,
dan berkompeten. Dari segi SDM, kami nggak hanya asal menerima jenderal, tetapi ada proses
interview dan training. Kualitas mereka harus yang terbaik. Jenderal bukan karyawan tapi mitra
usaha. Mereka membeli lisensi untuk izin usaha. Jadi istilahnya, mereka adalah distributor atau
agen resmi yang menjual kripik Maicih. Jadi bisa dipertanggung jawabkan.
Karena banyak yang mengatasnamakan Maicih atau memakai nama maicih dengan cara yang tidak
baik. Banyak konsumen yang dirugikan karena tertipu. Sementara maicih yang asli itu hanya
diinfokan oleh akun twitter @infomaicih dan yang hanya dijual oleh para jenderal.
Training jenderal seputar caracter building, knowledge, sikap, serta bagaimana menyikapi bisnis
ini ke konsumen. Karena, mereka tidak hanya menjual keripik, tetapi juga education. Ia sendiri
sering sharing knowledge di training. Dengan mengikuti training mereka akan siap menjadi
pengusaha dari segi mental. Mereka tidak hanya jual beli putus, tapi juga bisa dibilang independent
bussiness owner (IBO). Jadi, merasa sebagai pemilik Maicih di kotanya masing-masing. Dan setiap
bulan ia dan para jenderalnya mengevaluasi penjualannya dengan mengadakan event-event.
Harapan kedepannya, ia ingin pemasaran tidak hanya nasional tetapi go internasional. Sekarang
sudah masuk sampai singapura dan jepang. Tetapi masih sistem kirim, jendralnya para TKI di sana.
Anak-anak muda itu harus jauh lebih yakin. Jika ingin menekuni sesuatu harus konsisten dan
antusias. Kita harus yakin dan semangat jika kita mempunyai cita-cita dan tujuan. Untuk menuju
puncak itu memang tidak mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi ketika kita
mengejarnya dengan yakin dan percaya, pasti akan tercapai.
Namanya berkibar di dunia maya berkat strategi pemasaran lewat jejaring sosial Twitter. Ketenaran
keripik pedas Maicih menimbulkan rasa penasaran bagi mereka yang belum mencoba, dan rasa
ketagihan bagi mereka yang sudah. Maicih ingin mengangkat jajanan kampung untuk bisa ‗naik
kelas. Bungkus keripiknya saat itu pun masih sederhana, polos tanpa sablonan logo. Berapa pun
jumlah pesanan keripik, ia akan mengantarnya sendiri. Awalnya, Axl memasarkan keripik pedas
Maicih dengan lima level atau tingkat kepedasan, mulai dari level 1 hingga 5. Setelah dua bulan, tes
pasar menunjukkan bahwa keripik level 3 dan 5 adalah yang paling laris. Kini, dua level keripik
itulah yang diproduksi massal.
Januari 2011, Maicih kembali berinovasi dengan menciptakan keripik Maicih edisi spesial, level 10.
Ada orang-orang yang merasa tertantang, wah, level 5 ternyata kurang pedas dan mencari yang
lebih. Berkat inovasi marketing cerdasnya itu, kini Maicih diproduksi sekitar 2.000 bungkus per hari
untuk semua varian produknya. Ia memberi harga satu bungkus keripiknya sebesar Rp11 ribu. Axl
pun ketiban rezeki, bisa meraih keuntung an per hari antara Rp1,5 juta hingga Rp 2 juta. Tentu saja
penghasilan itu lebih besar jika dibandingkan dengan gaji pejabat selevel menteri sekalipun. Mimpi
Axl untuk terus memopulerkan Maicih pun tak tanggung-tanggung. Pemasaran luar kota akan
diprioritaskan. Karena di Bandung sudah cukup happening, jadi kita akan ke luar kota, luar pulau,
7. bahkan luar negeri. Kita mengenal Sumedang dengan tahu, Bandung dengan peuyeum. Axl ingin
Bandung juga bisa dikenal sebagai kota asal Maicih.
Pada bulan mei 2011 , tepatnya tanggal 07 mei 2011 maicih melaunching produk terbarunya yaitu
seblak, sejenis krupuk pipih pedas, dengan varian level yang berbeda-beda. Axl akan terus
melakukan inovasinya tetapi dengan tidak meninggalkan ciri khas mengangkat camilan kelas
rendahan menjadi berkelas dan diminati orang banyak. Kemungkinan pada masa mendatang akan
muncul produk-produk lain yang lebih Inovatif lagi. (Sumber : bambangsulistio.web.id)
Wow..wow sungguh luar biasa, perjalanan pengusaha muda sukses Indonesia ini pantang menyerah,
pekerja keras dan sangatlah inovatif. Besar harapan saya agar semua pembaca bisa menambah ide-
ide baru dan memperkuat usaha masing-masing untuk bisa lebih berkembang dan maju lagi.
Semangat kewirausahaan ini semoga bisa mewabah dan menular bagi generasi muda lainnya
sehingga majulah bangsa ini dengan banyaknya bermunculan para pengusaha muda yang Sukses di
Indonesia, Amin. Jaga selalu semangat kewirausahaan kita, salam sukses!
8. Home » Kisah Sukses » Kisah Sukses Sandiaga Uno | Pengusaha Muda
Kisah Sukses Sandiaga Uno | Pengusaha Muda
Kisah Sukses Sandiaga Uno - Kisah sukses sering memberikan kita inspirasi untuk mengikuti
jejak sukses orang tersebut, Di Indonesia sendiri sangat banyak orang sukses sebagai
pengusaha atau entrepreneur namun jarang yang seperti profile yang kita bicarakan ini. Seorang
pengusaha yang sukses dalam umur yang relatif masih muda yaitu dibawah 40 tahunan, Beliau
adalah Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga Uno kini memang telah sukses sebagai pengusaha
dengan mengantongi dollar tebal dikantong, tetapi kita harus melihat bagaimana sepak terjang
beliau dan perjuangan beliau sebelum sukses.
Usaha dan pengorbanan Sandiaga Salahuddin Uno sebelum sukses, yaitu sering jatuh bangun
dalam mengembangkan usahanya hendaknya menjadi perhatian kita sehingga kita beranggapan
bahwa menjadi pengusaha itu juga butuh pengorbanan, Janan hanya melihat kesenangan atau
kenikmatan yang mereka peroleh kini, karena itu akan memupuk rasa iri yang tidak baik, namun
dengan mengetahui sederet sejarah dan cerita dibalik kesuksesan mere (sandiaga Salahuddin
Uno salah satunya) kita akan lebih menghormati dan menghargai mereka, dan semoga kita juga
nantinya seperti mereka yang telah sukses. Amin
OK, dalam artikel ini kita akan menjelaskan sedikit tentang Kisah sukses sandiaga uno. mari
kita simak bersama, semoga kecipratan suksesnya kepada kita.
Kisah Sukses Sandiaga Uno | Pengusaha Muda
9. Sandiaga Salahuddin Uno, demikian namnya. Kalau anda tergabung dalam HIPMI atau
Himpunan Pengusaha Muda INdonesia anda pasti mengenal seorang pemuda sandiaga Uno ini.
Menurut The Globe Asia penyandang gelar MBA dari The George Washington University ini
adalah orang terkaya ke 63 di Indonesia dengan jumlah kekayaan tidak kurang dari 245 juta
dollar.
Sansiagan Uno ini mengatakan dirinya tidak mempersiapkan dirinya sebagai pengusaha, begitu
juga orang tuanya, mereka malah lebih suka kalau sandiaga Uno bekerja di perusahaan. Nmuan
menjadi pengusaha ini adalah pilihan terakhrinya, dan beliau mengatakan bahwa dirinya adalah
pengusaha kecalakaan (sambil ketawa), karena memang tdk pernah bercita2 tetapi keadaan
memaksa.
Lantas, bisnis apa yang telah membuat sandiaga uno ini sukses besar dalam bisnis ini. Kiprah
bisnis Sandi kini dibentangkan lewat Grup Saratoga dan Recapital. Bisnisnya menggurita, mulai
pertambangan, infrastruktur, perkebunan, hingga asuransi. Namun, dia masih punya cita-cita
soal pengembangan bisnisnya. "Saya ingin masuk ke sektor consumer goods. Dalam 5-10 tahun
mendatang, bisnis di sektor tersebut sangat prospektif," katanya, optimistis.
Seorang pebisnis, kata dia, memang harus selalu berpikir jangka panjang. Bahkan, berpikir di
luar koridor, berpikir apa yang tidak pernah terlintas di benak orang. "Mikir-nya memang harus
jangka panjang."
Sandiaga uno semula adalah pekerja kantoran. Pasca lulus kuliah di The Wichita State
University, Kansas, Amerika Serikat, pada 1990, Sandi mendapat kepercayaan dari perintis Grup
Astra William Soeryadjaja untuk bergabung ke Bank Summa. Itulah awal Sandi terus bekerja
sama dengan keluarga taipan tersebut. "Guru saya adalah Om William (William Soeryadjaja-
Red)," tutur pria kelahiran 28 Juni 1969 itu.
Bapak dua anak itu kemudian sedikit terdiam. Pandangannya dilayangkan ke luar ruang,
memandangi gedung-gedung menjulang di kawasan Mega Kuningan. "Saya masih ingat, sering
didudukkan sama beliau (William Soeryadjaja-Red). Kami berdiskusi lama, bisa berjam-jam. Jiwa
wirausahanya sangat tangguh," kenangnya. William tanpa pelit membagikan ilmu bisnisnya
kepada Sandi. Dia benar-benar mengingatnya karena itulah titik awal dia mengetahui kerasnya
dunia bisnis.
Di tanah Air, Sandi hanya bertahan satu setengah warsa. Dia harus kembali ke AS karena
10. mendapat beasiswa dari bank tempatnya bekerja. Dia pun kembali duduk di bangku kuliah di
George Washington University, Washington. Saat itulah, fase-fase sulit harus dia hadapi. Bank
Summa ditutup. Sandi yang merasa berutang budi ikut membantu penyelesaian masalah di Bank
Summa.
Sandi kemudian sempat bekerja di sebuah perusahaan migas di Kanada. Dia juga bekerja di
perusahaan investasi di Singapura. ”Saya memang ingin fokus di bidang yang saya tekuni
semasa kuliah, yaitu pengelolaan investasi,” tuturnya.
Mapan sejenak, Sandi kembali terempas. Perusahaan tempat dia bekerja tutup. Mau tidak mau,
dia kembali ke Indonesia. "Saya berangkat dari nol. Bahkan, kembali dari luar negeri, saya
masih numpang orangtua," katanya.
Sandi mengakui, dirinya semula kaget dengan perubahan kehidupannya. "Biasanya saya dapat
gaji setiap bulan, tapi sekarang berpikir bagaimana bisa bertahan," tutur pria kelahiran Rumbai
itu. Apalagi, ketika itu krisis.
Dia kemudian menggandeng rekan sekolah semasa SMA, Rosan Roeslani, mendirikan PT
Recapital Advisors. Pertautan akrabnya dengan keluarga Soeryadjaja membawa Sandi
mendirikan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya bersama anak William, Edwin
Soeryadjaja. Saratoga punya saham besar di PT Adaro Energy Tbk, perusahaan batu bara
terbesar kedua di Indonesia yang punya cadangan 928 juta ton batu bara.
Bisa dibilang, krisis membawa berkah bagi Sandi. "Saya selalu yakin, setiap masalah pasti ada
solusinya," katanya. Sandi mampu ”memanfaatkan” momentum krisis untuk mengepakkan sayap
bisnis. Saat itu banyak perusahaan papan atas yang tersuruk tak berdaya. Nilai aset-aset
mereka pun runtuh. Perusahaan investasi yang didirikan Sandi dan kolega-koleganya segera
menyusun rencana. Mereka meyakinkan investor-investor mancanegara agar mau menyuntikkan
dana ke tanah air. "Itu yang paling sulit, bagaimana meyakinkan bahwa Indonesia masih punya
prospek."
Mereka membeli perusahaan-perusahaan yang sudah di ujung tanduk itu dan berada dalam
perawatan BPPN - lantas berganti PPA -. Kemudian, mereka menjual perusahaan itu kembali
ketika sudah stabil dan menghasilkan keuntungan. Dari bisnis itulah, nama Sandi mencuat dan
pundi-pundi rupiah dikantonginya.
11. Sandi terlibat dalam banyak pembelian maupun refinancing perusahaan-perusahaan. Misalnya,
mengakuisisi Adaro, BTPN, hingga Hotel Grand Kemang. Dari situlah, kepakan sayap bisnis
Sandi melebar hingga kini.
Demikianlah kisah sukses sandiaga uno menjadi pengusaha yang kini namanya meroket dalam
daftar orang terkaya di Indonesia. Menjadi pengusaha pasti banyak lika likunya terutama dalam
jatuh bangun membangun kerajaan bisnis, demikian pula ceritanya dengan pengusaha sukses
bob sadinoatau yg lainnya.