SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
KISAH SI TUKANG SAPU YANG MENJADI MILIUNER 
Dari sekian banyak kisah dan cerita dari orang saya tertarik dengan kisah perjalanan hidup 
TRI SUMONO. Yang dulunya hanya orang biasa menjadi orang yang luar biasa, seorang tukang 
sau jalanan yang berubah menjadi seorang pengusaha sukses dan menghasilkan omzet hingga 500 juta 
per bulan. 
Kita tidak akan pernah tau kehidupan yang penuh dengan misteri, kehidupan yang diibaratkan 
seperti roda yang sedang berputar kadang dibawah dan kadang kita diatas. Tergantung bagaimana kita 
menjalani hidup ini apakah kita ingin selamanya berada di atas, di tengah atau dibawah. Begitu juga 
dengan kisah hidup dari seorang TRI SUMONO yang dulunya seorang tukang sapu yang bekerja 
membersihkan jalanan dari sampah dan dedaunan. Kita tidak pernahkah membayangkan seorang 
tukang kuli bangunan yang harus bekerja banting tulang menghadapi panasnya terik sinar matahari 
demi menafkahi keluarga. Bahkan kita tidak pernah melirik orang seperti ini. 
Begitulah yang terjadi pada Tri Sumono yang kini lewat perusahaan CV 3 Jaya, ia mengelola 
banyak cabang usaha, antara lain, produksi kopi jahe sachet merek Hootri, toko sembako, peternakan 
burung, serta pertanian padi dan jahe. Bisnis lainnya, penyediaan jasa pengadaan alat tulis kantor 
(ATK) ke berbagai perusahaan, serta menjadi franchise produk Ice Cream Campina. 
Ia hanyalah anak seorang janda miskin di sebuah desa, Gunung Kidul, Yogyakarta 
yang merantau ke kota Jakarta mengadu nasib. Berkat keuletan dan ketekunannya, ia berhasil 
merebut kepercayaan orang lain mendirikan pabrik kemasan
Dibesarkan ibunda tercinta yang merupakan seorang petani miskin di sebuah desa 
Gunung Kidul, Yogyakarta, Tri Sumono kecil hidup prihatin. Bertumbuh dengan gizi 
seadanya, ia juga harus membuang energi besar demi mengenyam pendidikan di sekolah 
menengah atas (SMA) yang jaraknya 40 km dari desanya. Ke sekolah SMA itu, ia bolak-balik 
menggenjot sepeda setiap harinya. Peringkat yang dianggapnya sempurna layak 
ditorehnya untuk itu: 39 dari 40 siswa. 
Kini dari berbagai lini usahanya itu, ia bisa meraup omzet hingga Rp 500 juta per bulan. Pria 
kelahiran Gunung Kidul, 7 Mei 1973, ini mengaku tak pernah berpikir hidupnya bakal enak seperti 
sekarang. Terlebih ketika ia mengenang masa-masa awal kedatangannya ke Jakarta. Mulai merantau 
ke Jakarta pada 1993, pria yang hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA) ini sama sekali tidak 
memiliki keahlian. 
Ia nekat mengadu nasib ke Ibu Kota dengan hanya membawa tas berisi kaus dan ijazah SMA. 
Untuk bertahan hidup di Jakarta, ia pun tidak memilih-milih pekerjaan. Bahkan, pertama bekerja di 
Jakarta, Tri menjadi buruh bangunan di Ciledug, Jakarta Selatan. Namun, pekerjaan kasar itu tak lama 
dijalaninya. Tak lama menjadi kuli bangunan, Tri mendapat tawaran menjadi tukang sapu di kantor 
Kompas Gramedia di Palmerah, Jakarta Barat. 
Tanpa pikir panjang, tawaran itu langsung diambilnya. “Pekerjaan sebagai tukang sapu lebih 
mudah ketimbang jadi buruh bangunan,” jelasnya.Lantaran kinerjanya memuaskan, kariernya pun 
naik dari tukang sapu menjadi office boy. Dari situ, kariernya kembali menanjak menjadi tenaga 
pemasar dan juga penanggung jawab gudang. 
Pada tahun 1995, ia mencoba mencari tambahan pendapatan dengan berjualan aksesori di 
Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat itu, Tri sudah berkeluarga dengan dua orang anak. Selama 
empat tahun Tri Sumono berjualan produk-produk aksesori, seperti jepit rambut, kalung, dan gelang 
di Jakarta. Berbekal pengalaman dagang itu, tekadnya untuk terjun ke dunia bisnis semakin kuat. 
“Saya dagang aksesori seperti jepit rambut, kalung, dan gelang dengan modal Rp 100.000,” jelasnya. 
Setiap Sabtu-Minggu, Tri rutin menggelar lapak di Stadion Gelora Bung Karno. Dua tahun berjualan, 
modal dagangannya mulai terkumpul lumayan banyak. Dari sanalah ia kemudian berpikir bahwa 
berdagang ternyata lebih menjanjikan ketimbang menjadi karyawan dengan gaji pas-pasan. Makanya, 
pada tahun 1997, ia memutuskan mundur dari pekerjaannya dan fokus untuk berjualan. 
Berbekal uang hasil jualan selama dua tahun di Gelora Bung Karno, Tri berhasil membeli 
sebuah kios di Mal Graha Cijantung. “Setelah pindah ke Cijantung, bisnis aksesori ini meningkat 
tajam,” ujarnya. 
Tahun 1999, ada seseorang yang menawar kios beserta usahanya dengan harga mahal. 
Mendapat tawaran menarik, Tri kemudian menjual kiosnya itu. Dari hasil penjualan kios ditambah 
tabungan selama ia berdagang, ia kemudian membeli sebuah rumah di Pondok Ungu, Bekasi Utara. 
Di tempat baru inilah, perjalanan bisnis Tri dimulai.
Pengalaman berjualan aksesori sangat berbekas bagi Tri Sumono. Ia pun merintis usaha toko 
sembako dan kontrakan. Sejak itu, naluri bisnisnya semakin kuat. Saat itu, ia langsung membidik 
usaha toko sembako. Ia melihat, peluang bisnis ini lumayan menjanjikan karena, ke depan, daerah 
tempatnya bermukim itu bakal berkembang dan ramai. “Tapi tahun 1999, waktu saya buka toko 
sembako itu masih sepi,” ujarnya. 
Namun, Tri tak kehabisan akal. Supaya kawasan tempatnya tinggal kian ramai, ia kemudian 
membangun sebanyak 10 rumah kontrakan dengan harga miring. Rumah kontrakan ini diperuntukkan 
bagi pedagang keliling, seperti penjual bakso, siomai, dan gorengan. Selain mendapat pemasukan 
baru dari usaha kontrakan, para pedagang itu juga menjadi pelanggan tetap toko sembakonya. “Cara 
itu ampuh dan banyak warga di luar Pondok Ungu mulai mengenal toko kami,” ujarnya. 
Seiring berjalannya waktu, naluri bisnisnya semakin kuat. Tahun 2006, Tri melihat peluang 
bisnis sari kelapa. Tertarik dengan peluang itu, ia memutuskan untuk mendalami proses pembuatan 
sari kelapa. Dari informasi yang didapatnya diketahui bahwa sari kelapa merupakan hasil fermentasi 
air kelapa oleh bakteri Acetobacter xylium. Untuk keperluan produksi sari kelapa ini, ia membeli 
bakteri dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogor. “Tahap awal saya membuat 200 
nampan sari kelapa,” ujarnya. 
Sari kelapa buatannya itu dipasarkan ke sejumlah perusahaan minuman. Beberapa perusahaan 
mau menampung sari kelapanya. Tetapi, itu tidak lama. Lantaran kualitas sari kelapa produksinya 
menurun, beberapa perusahaan tidak mau lagi membeli. Ia pun berhenti memproduksi dan 
memutuskan untuk belajar lagi. 
Untuk meningkatkan kualitas sari kelapa, ia mencoba berguru ke seorang dosen Institut 
Pertanian Bogor (IPB). Mulanya, dosen itu enggan mengajarinya karena menilai Tri bakal kesulitan 
memahami bahasa ilmiah dalam pembuatan sari kelapa. “Tanpa sekolah, kamu sulit menjadi produsen 
sari kelapa,” kata Tri menirukan ucapan dosen kala itu. 
Namun, melihat keseriusan Tri, akhirnya sang dosen pun luluh dan mau memberikan les 
privat setiap hari Sabtu dan Minggu selama dua bulan. Setelah melalui serangkaian uji coba dengan 
hasil yang bagus, Tri pun melanjutkan kembali produksi sari kelapanya. Saat itu, ia langsung 
memproduksi 10.000 nampan atau senilai Rp 70 juta. Hasilnya lumayan memuaskan. Beberapa 
perusahaan bersedia menyerap produk sari kelapanya. Sejak itu, perjalanan bisnisnya terus 
berkembang dan maju. 
CV. 3 JAYA 
CV. 3 Jaya merupakan perusahaan packaging yang berlokasi di Bekasi. Perusahaan 
yang berdiri sejak tahun 2003 ini, telah memproduksi produk dari beberapa perusahaan yang 
berlokasi di Bekasi. Perusahaan ini didirikan untuk menjawab permintaan pasar atas 
kemasan produk yang bermutu, serta untuk melayani produsen produk kemasan yang 
memiliki modal terbatas untuk proses produksi dan pengemasan produk.
CV. 3 Jaya dalam pelaksanaannya memiliki semboyan “Mengutamakan mutu dan 
kualitas yang tinggi”, sehingga kepuasan pelanggan selalu menjadi prioritas utama. Dengan 
didukung quality control yang baik, dan tenaga SDM yang handal dan profesional, CV. 3 
Jaya yakin dapat memberikan service terbaik. 
Sebagai salah satu syarat perusahaan, CV. 3 Jaya didirikan dengan akte notaris 
Nurdjaja, S.H., di kota Bekasi. Hal ini diraih untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan 
yang merupakan poin penting bagi perusahaan. 
Visi 
1. Berperan sebagai pembaharu bagi industri packaging (pengemasan) di Indonesia, di 
tengah bertumbuhnya industri sejenis. 
2. Menjadi perusahaan packaging (pengemasan) yang selalu siap menjawab tantangan 
ke depan. 
Misi 
Meningkatkan industri di bidang packaging (pengemasan) agar produk Indonesia 
berkualitas tinggi sehingga siap bersaing di pasar internasional. 
Nilai-nilai Perusahaan: 
 Penghargaan terhadap SDM sebagai aset utama perusahaan sehingga diperlakukan 
secara layak, dihormati sebagai manusia seutuhnya yang memiliki pikiran, perasaan, 
dan keinginan sehingga perlu dikembangkan dan dihargai. 
 Kepribadian yang positif baik sikap maupun perilaku menurut keyakinan dasar sesuai 
nilai yang ditanamkan oleh CV. 3 Jaya yang mendukung pengembangan pribadi 
serta lingkungan ke arah kebaikan dan kesempurnaan yang dikemukakan dalam ciri-ciri 
jujur, produktif, disiplin, kebersamaan dalam sinergi, keterbukaan, setia pada 
lembaga dan syukur kepada Tuhan. 
 Profesional dalam menguasai bidang sesuai tuntutan profesi, yang tercermin dalam 
perbaikan terus menerus, bekerja tuntas, layanan optimal, dan menganut prinsip 
prioritas. 
 Tanggung jawab sosial dengan rasa kebersamaan dan kemanusiaan, serta senantiasa 
peka terhadap kepentingan dan kebutuhan masyarakat, yang tercermin dalam 
partisipasi nyata atas kebutuhan dan penderitaan masyarakat, perluasan lapangan 
kerja, menjalankan etika usaha bersih dan memperhatikan lingkungan hidup. 
Struktur organisasi:
Untuk mendukung jalannya perusahaan, CV. 3 Jaya memiliki struktur manajemen sebagai 
berikut, 
Direktur : Tri Sumono 
General Manager : Sukamti 
Manager : Wulung Permadi 
Manager Produksi : Puji Nur Pratomo 
CV. 3 Jaya memberikan jasa proses dan pengemasan yang dilaksanakan sesuai dengan 
kapasitas line produksi serta mesin yang dimiliki. Penggunaan mesin yang berkualitas dan 
berteknologi tinggi, dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh para produsen 
yang masih dalam tahap awal dan belum memiliki modal cukup untuk pengadaan mesin 
yang harganya tinggi. Dengan memercayakan hal tersebut pada CV. 3 Jaya, diharapkan 
produsen dapat bersaing dengan industri lain yang juga menjadi kompetitor pada level yang 
sama.Quality Control serta tenaga ahli yang terlatih dan profesional, merupakan dukungan 
utama layanan CV. 3 Jaya. Garansi kualitas merupakan hal yang dapat CV. 3 Jaya berikan 
dalam mengutamakan kepuasan pelanggan.Jasa yang disediakan CV. 3 Jaya, antara lain, 
1. Jasa Ekstraksi dan Destilasi, 
2. Pengemasan Produk, 
3. Pembuatan Fine Powder & Granule.
1. Jasa Ekstraksi dan Destilasi 
Pemenuhan kebutuhan akan bahan dan material yang dasarnya diperoleh dari bahan 
tanaman, baik itu kandungan, mutu, dan manfaat untuk bahan yang berkhasiat 
tertentu, dilakukan dengan cara yang paling umum digunakan dalam dunia produksi 
sekarang ini. Yaitu dengan proses ekstraksi dan dilanjutkan dengan proses destilasi. 
Tujuan dari kedua proses tersebut adalah untuk mengambil sebagian atau seluruh zat 
tertentu dalam bahan tanaman tersebut untuk kemudahan dalam pengaturan bentuk 
sediaan, dosis atau takaran yang tepat, mudah disimpan, praktis dalam penyajian, dan 
untuk menjaga keawetan bahan tersebut untuk jangka waktu lama dibanding dalam 
bahan mentah. 
Produsen perlu menyikapi dengan arif terhadap hal ini yang juga menjadi tuntutan 
yang sering dilontarkan oleh konsumen. Akan tetapi, tidak semua produsen mampu 
dan memiliki alat untuk mendukung aktivitas tersebut, karena bukan hal yang mudah 
dalam pengerjaannya. Keahlian dan analisa yang cukup rumit diperlukan untuk 
mengatasi hal tersebut. 
CV. 3 Jaya memberikan solusi untuk hal tersebut. CV. 3 Jaya memiliki alat 
ekstraksi yang mampu memproduksi dalam jumlah cukup besar dengan hasil yang 
memuaskan harapan. CV. 3 Jaya sanggup mengekstrak bahan-bahan yang umum 
digunakan para produsen untuk memenuhi selera konsumen, seperti jahe, kunyit, 
temulawak, kopi, teh, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan. CV. 3 Jaya juga mampu 
untuk melanjutkan proses hingga berbentuk serbuk atau granule ekstrak. 
Kepuasan pelanggan adalah yang utama bagi CV. 3 Jaya. Jadi, percayakan 
pekerjaan ini kepada CV. 3 Jaya 
2. Pengemasan Produk 
Yang terpenting dari sebuah produk adalah isi tentunya sesuai pendapat “Janganmelihat 
sesuatu dari luarnya saja.” Akan tetapi, ternyata kemasan memegang peranan yang 
cukup penting juga. Kemasan berpengaruh terhadap penampilan produk, untuk 
memikat hati konsumen dalam pemilihan produk. Selain itu, kemasan juga penting 
untuk menjaga mutu dan higienitas produk untuk jangka waktu tertentu.
Pengemasan produk untuk kedua hal penting itu, CV. 3 Jaya menyediakan jasa 
pengemasan produk dalam bentuk sachet dengan tiga sisi yang direkatkan. Bahan 
penyusun kemasan pun dapat dipilih antara bahan kertas, plastik, ataupun metalize. 
Untuk menambah menarik, CV. 3 Jaya dapat merancang tampilan kemasan sesuai 
dengan permintaan pelanggan, apakah polos ataupun bergambar. 
Penggunaan yang praktif dan efisiensi merupakan hal yang cukup penting dalam 
mengemas produk. Kemampuan mengemas antara 40-65 sachet per menit, merupakan 
sebuah hal yang diperlukan untuk mendapatkan kedua hal tersebut. CV. 3 Jaya 
memiliki mesin pengemas tersebut, dan dapat mengatur ukuran kemasan sesuai dengan 
permintaan pelanggan, dan daya beli pasar yang ditargetkan. Dengan demikian, CV. 3 
Jaya dapat memenuhi kebutuhan kemasan produk karena fleksibel dalam 
mengemasnya. 
3. Pembuatan fine powder, dan granule 
Pembuatan fine powder, dan granule adalah jasa proses yang CV. 3 Jaya sediakan untuk 
pembuatan suatu campuran yang terdiri dari beberapa bahan atau material baik bubuk 
atau powder liquid dengan perbandingan tertentu yang memiliki tingkat homogenitas 
atau pemerataan yang tinggi sehingga didapatkan campuran yang sangat merata dan 
berkualitas. 
Selain menyediakan jasa pengemasan, CV. 3 Jaya juga menyediakan produk minuman 
untuk kesegaran dan penghangatan, yaitu, 
 Kopi Jahe, 
 Kopi Susu. 
Kedua produk minuman tersebut, tersedia dalam bentuk kemasan, dan dapat dipesan 
langsung kepada CV. 3 Jaya melalui, 
Telepon: 021-88983337 
Fax.:021-88983337 
e-mail:trisumono@3jaya.com
TIPS SUKSES TRI SUMONO 
Tri Sumono tak ragu membagikan resep alias kunci sukses berbisnis 
1. “Bisnis itu ada tiga proses” 
Setelah berpuluh-puluh tahun menjalankan berbagai macam usaha, Tri menyimpulkan 
bahwa ada tiga proses ketika menjalankan kegiatan bisnis. Yakni, mendengar, 
memahami, dan melakukan. 
“10% itu mendengar, 20% memahami, 70% melakukan. Yang 70% ini yang paling 
penting,” kata Tri saat menjadi pembicara workshop bertajuk “Menjadi Usaha Kreatif 
Miliaran”. 
Tri Sumono, tokoh from zero to hero 
2. “Kesungguhan dalam diri itu segala-galanya” 
Tri kemudian menceritakan pengalaman bisnisnya pertama kali. “Waktu itu gelar 
karpet di Senayan jualan jepitan. Saya bilang sama istri, kalau jam 12 siang belum 
dapat 300 ribu, nggak mau makan. Istri saya sampai nangis karena lapar. Setengah 
jam kemudian, perlahan omzetnya naik. Peristiwa itu jadi titik balik kesungguhan 
diri,” Tri memaparkan. 
Menurut Tri, hal yang penting dalam berbisnis adalah bagaimana seseorang mau dan 
langsung melakukan bisnis hingga ‘nalurinya’ terbentuk. “Bisnis itu santai saja karena 
butuh bawah alam sadar kita yang bekerja. Yang penting menemukan nalurinya dulu,” 
pria berusia 40 tahun ini menambahkan. 
3. “Biasanya bisnis itu nggak jadi (gagal) karena nggak komitmen” 
Salah satu gejala tidak adanya komitmen untuk berbisnis adalah berhenti bangkit 
karena berbagai macam alasan. Menurut Tri, punya banyak alasan itu musuh bagi 
pengusaha. 
“Bisnis ini cuma ilmu kebiasaan. Orang kita (Indonesia) saja yang ndak mau 
membiasakan hal-hal yang unik,” ujar Tri sambil terkekeh. 
4. “Akal yang bermain di sebuah bisnis” 
Pemilik ladang padi seluas lima hektar ini menyarankan kepada peserta workshop 
bahwa usaha itu tidak perlu yang rumit-rumit. Selain itu, akal pun punya peran dalam 
menjalankan sebuah bisnis. 
“Saya menyewakan kontrakan kepada pedagang kaki lima, seperti tukang baso dan 
pedagang asongan. Satu kamar boleh isinya berapa (orang) saja. Mau satu, dua, lima,
terserah. Makin banyak orangnya, makin banyak ‘kan yang membeli ke toko sembako 
yang dikelola istri saya,” kata Tri yang mendapatkan omzet sepuluh juta dari jasa 
sewa rumah kontraknya. 
5. “Harus tahu karakter bisnisnya seperti apa” 
Dengan mengetahui profil atau karakteristik masing-masing lini usahanya, ayah dari 
seorang anak ini bisa membedakan mana hal yang penting dan mana yang tidak. 
Sehingga, ia bisa memutuskan langkah apa yang perlu ia lakukan di prioritas awal. 
Hal ini juga membantunya ketika menghadapi kendala. “Kendala itu berarti ada yang 
kurang di diri kita, ini perlu dibenahi,” papar Tri. Produk kopi jahe “Hootrii”, salah 
satu lini usaha Tri 
6. “Harus punya target” 
Apapun jenis usaha, cara menjual, dan produk yang didagangkan, pengusaha wajib 
punya target. “Jangan asal jualan saja. Misalnya, kita tahu bisnis ini dalam satu tahun 
mau dibawa ke mana,” Tri menambahkan. 
Selain itu, sebaiknya setiap pengusaha membuat siklus jelas dalam usaha yang 
dimilikinya. Sehingga, ia bisa memantau di mana letak kerugian atau tahapan yang 
memiliki pergerakan yang lamban. Selain itu, pengusaha juga bisa melihat uangnya 
lari ke mana. 
“Misalnya, kontrakan. Ada lingkarannya, dari operasional, perilaku kontrakannya 
(disewakan per bulan atau tahun), sampai strateginya,” kata Tri. 
7. “Usaha bisa stabil dan terus berkembang dengan adanya inovasi” 
Tri yakin, setiap pengusaha yang berani berbisnis berarti berani pula berinovasi. 
Inovasi tak perlu yang terlalu tinggi kata Tri. Sebagai contoh, ia memperbaiki 
kemasan kopi jahe dan memperluas jangkauan konsumen. 
8. “ komitmen “ 
“Pokoknya lakukan terus-terusan. Yang membuat (bisnis) nggak berhasil hanya 
komitmen. Keinginan yang gigih bisa menaklukan segala-galanya. Bisnis kalau sudah 
ketemu jati dirinya pasti maju,” tutup Tri Sumono. 
Demikian kisah motivatif tentang Tri Sumono yang membuktikan bahwa dengan ketekunan dan kerja 
keras pasti bisa meraih setiap apa yang di impikan dan cita-citakan. Semoga kisah di atas bisa menjadi 
sebuah isnpirasi bagi kita semua.

More Related Content

What's hot

PRODUKSI DAN JASA PEMBUATAN BAJU,KAOS,JAKET,JERSEY DLL
PRODUKSI DAN JASA PEMBUATAN BAJU,KAOS,JAKET,JERSEY DLLPRODUKSI DAN JASA PEMBUATAN BAJU,KAOS,JAKET,JERSEY DLL
PRODUKSI DAN JASA PEMBUATAN BAJU,KAOS,JAKET,JERSEY DLL
ahmad_hs
 
Proposal Pendirian Usaha Distro
Proposal Pendirian Usaha DistroProposal Pendirian Usaha Distro
Proposal Pendirian Usaha Distro
Ai Roudatul
 
Makalah bisnis dan kewirausahaan distro psd
Makalah bisnis dan kewirausahaan distro psdMakalah bisnis dan kewirausahaan distro psd
Makalah bisnis dan kewirausahaan distro psd
Cahya Andriawan
 
Proposal Bisnis "DISTRO"
Proposal Bisnis "DISTRO"Proposal Bisnis "DISTRO"
Proposal Bisnis "DISTRO"
Fauzan Adzima
 
Contoh proposal-usaha-distro-olahraga-signed-signed
Contoh proposal-usaha-distro-olahraga-signed-signedContoh proposal-usaha-distro-olahraga-signed-signed
Contoh proposal-usaha-distro-olahraga-signed-signed
Yazid Albustomi
 

What's hot (20)

Proposal bisnis ppt
Proposal bisnis pptProposal bisnis ppt
Proposal bisnis ppt
 
Marketing Plan
Marketing PlanMarketing Plan
Marketing Plan
 
Contoh Proposal usaha fashion
Contoh Proposal usaha fashionContoh Proposal usaha fashion
Contoh Proposal usaha fashion
 
PRODUKSI DAN JASA PEMBUATAN BAJU,KAOS,JAKET,JERSEY DLL
PRODUKSI DAN JASA PEMBUATAN BAJU,KAOS,JAKET,JERSEY DLLPRODUKSI DAN JASA PEMBUATAN BAJU,KAOS,JAKET,JERSEY DLL
PRODUKSI DAN JASA PEMBUATAN BAJU,KAOS,JAKET,JERSEY DLL
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Bisnis plan (darah juang distro)
Bisnis plan (darah juang distro)Bisnis plan (darah juang distro)
Bisnis plan (darah juang distro)
 
Company profile eiger adventure store
 Company profile eiger adventure store Company profile eiger adventure store
Company profile eiger adventure store
 
Proposal Pendirian Usaha Distro
Proposal Pendirian Usaha DistroProposal Pendirian Usaha Distro
Proposal Pendirian Usaha Distro
 
Directory pertamina cetak 2020 display
Directory pertamina cetak 2020 displayDirectory pertamina cetak 2020 display
Directory pertamina cetak 2020 display
 
Ronny Lukito - Eiger
Ronny Lukito - Eiger Ronny Lukito - Eiger
Ronny Lukito - Eiger
 
Makalah bisnis dan kewirausahaan distro psd
Makalah bisnis dan kewirausahaan distro psdMakalah bisnis dan kewirausahaan distro psd
Makalah bisnis dan kewirausahaan distro psd
 
PROPOSAL PERENCANAAN USAHA
PROPOSAL PERENCANAAN USAHAPROPOSAL PERENCANAAN USAHA
PROPOSAL PERENCANAAN USAHA
 
Kewirausahaan cara mendirikan usaha toko kerudung.
Kewirausahaan cara mendirikan usaha toko kerudung.Kewirausahaan cara mendirikan usaha toko kerudung.
Kewirausahaan cara mendirikan usaha toko kerudung.
 
Proposal jual beli online
Proposal jual beli onlineProposal jual beli online
Proposal jual beli online
 
Proposal Bisnis "DISTRO"
Proposal Bisnis "DISTRO"Proposal Bisnis "DISTRO"
Proposal Bisnis "DISTRO"
 
3 , kewirausahaan , justin darius , hapzi ali , change mindset, universitas m...
3 , kewirausahaan , justin darius , hapzi ali , change mindset, universitas m...3 , kewirausahaan , justin darius , hapzi ali , change mindset, universitas m...
3 , kewirausahaan , justin darius , hapzi ali , change mindset, universitas m...
 
PROPOSAL USAHA
PROPOSAL USAHAPROPOSAL USAHA
PROPOSAL USAHA
 
Pesona produk kearifan lokal kota tarakan
Pesona produk kearifan lokal kota tarakanPesona produk kearifan lokal kota tarakan
Pesona produk kearifan lokal kota tarakan
 
Contoh proposal-usaha-distro-olahraga-signed-signed
Contoh proposal-usaha-distro-olahraga-signed-signedContoh proposal-usaha-distro-olahraga-signed-signed
Contoh proposal-usaha-distro-olahraga-signed-signed
 
Poposal Rencana usaha
Poposal Rencana usahaPoposal Rencana usaha
Poposal Rencana usaha
 

Similar to Trri sumono

Uc onliner 7 november 2014
Uc onliner 7   november 2014Uc onliner 7   november 2014
Uc onliner 7 november 2014
UCEO
 
Laporan Observasi Otak - Otak Bandeng Bu Muzanah Store
Laporan Observasi Otak - Otak Bandeng Bu Muzanah StoreLaporan Observasi Otak - Otak Bandeng Bu Muzanah Store
Laporan Observasi Otak - Otak Bandeng Bu Muzanah Store
Abu Tholib
 
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Anggun Jayanti
 

Similar to Trri sumono (20)

Kerja kursus Asas Perniagaan dan Keusahawanan
Kerja kursus Asas Perniagaan dan KeusahawananKerja kursus Asas Perniagaan dan Keusahawanan
Kerja kursus Asas Perniagaan dan Keusahawanan
 
Uc onliner 7 november 2014
Uc onliner 7   november 2014Uc onliner 7   november 2014
Uc onliner 7 november 2014
 
Materi Makalah Umum Mas Mono
Materi Makalah Umum Mas MonoMateri Makalah Umum Mas Mono
Materi Makalah Umum Mas Mono
 
From zero to hero
From zero to heroFrom zero to hero
From zero to hero
 
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
 
prakarya dan kewirausahaan
prakarya dan kewirausahaanprakarya dan kewirausahaan
prakarya dan kewirausahaan
 
Profil pengusaha
Profil pengusahaProfil pengusaha
Profil pengusaha
 
what do you think?
what do you think?what do you think?
what do you think?
 
contoh ppt design
contoh ppt designcontoh ppt design
contoh ppt design
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Motivasi menjadi pengusaha sukses, Universi...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Motivasi menjadi pengusaha sukses, Universi...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Motivasi menjadi pengusaha sukses, Universi...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Motivasi menjadi pengusaha sukses, Universi...
 
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
 
Laporan Observasi Otak - Otak Bandeng Bu Muzanah Store
Laporan Observasi Otak - Otak Bandeng Bu Muzanah StoreLaporan Observasi Otak - Otak Bandeng Bu Muzanah Store
Laporan Observasi Otak - Otak Bandeng Bu Muzanah Store
 
Pengusaha muda
Pengusaha mudaPengusaha muda
Pengusaha muda
 
Majalah ao tribe edisi ogos #4
Majalah ao  tribe edisi ogos #4Majalah ao  tribe edisi ogos #4
Majalah ao tribe edisi ogos #4
 
Amen Supriyadi Pengusaha Berjiwa Sosial
Amen Supriyadi Pengusaha Berjiwa SosialAmen Supriyadi Pengusaha Berjiwa Sosial
Amen Supriyadi Pengusaha Berjiwa Sosial
 
Inovasi produk dan manajemen
Inovasi produk dan manajemenInovasi produk dan manajemen
Inovasi produk dan manajemen
 
laporan kku UD. Mitra Jaya (lengkap)
laporan kku UD. Mitra Jaya (lengkap)laporan kku UD. Mitra Jaya (lengkap)
laporan kku UD. Mitra Jaya (lengkap)
 
KISI-KISI SOAL.pdf
KISI-KISI SOAL.pdfKISI-KISI SOAL.pdf
KISI-KISI SOAL.pdf
 
9. strategi sukses dunia akherat Menolong Agama Alloh Tegakkan Khilafah
9. strategi sukses dunia akherat Menolong Agama Alloh Tegakkan Khilafah9. strategi sukses dunia akherat Menolong Agama Alloh Tegakkan Khilafah
9. strategi sukses dunia akherat Menolong Agama Alloh Tegakkan Khilafah
 
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
 

Trri sumono

  • 1. KISAH SI TUKANG SAPU YANG MENJADI MILIUNER Dari sekian banyak kisah dan cerita dari orang saya tertarik dengan kisah perjalanan hidup TRI SUMONO. Yang dulunya hanya orang biasa menjadi orang yang luar biasa, seorang tukang sau jalanan yang berubah menjadi seorang pengusaha sukses dan menghasilkan omzet hingga 500 juta per bulan. Kita tidak akan pernah tau kehidupan yang penuh dengan misteri, kehidupan yang diibaratkan seperti roda yang sedang berputar kadang dibawah dan kadang kita diatas. Tergantung bagaimana kita menjalani hidup ini apakah kita ingin selamanya berada di atas, di tengah atau dibawah. Begitu juga dengan kisah hidup dari seorang TRI SUMONO yang dulunya seorang tukang sapu yang bekerja membersihkan jalanan dari sampah dan dedaunan. Kita tidak pernahkah membayangkan seorang tukang kuli bangunan yang harus bekerja banting tulang menghadapi panasnya terik sinar matahari demi menafkahi keluarga. Bahkan kita tidak pernah melirik orang seperti ini. Begitulah yang terjadi pada Tri Sumono yang kini lewat perusahaan CV 3 Jaya, ia mengelola banyak cabang usaha, antara lain, produksi kopi jahe sachet merek Hootri, toko sembako, peternakan burung, serta pertanian padi dan jahe. Bisnis lainnya, penyediaan jasa pengadaan alat tulis kantor (ATK) ke berbagai perusahaan, serta menjadi franchise produk Ice Cream Campina. Ia hanyalah anak seorang janda miskin di sebuah desa, Gunung Kidul, Yogyakarta yang merantau ke kota Jakarta mengadu nasib. Berkat keuletan dan ketekunannya, ia berhasil merebut kepercayaan orang lain mendirikan pabrik kemasan
  • 2. Dibesarkan ibunda tercinta yang merupakan seorang petani miskin di sebuah desa Gunung Kidul, Yogyakarta, Tri Sumono kecil hidup prihatin. Bertumbuh dengan gizi seadanya, ia juga harus membuang energi besar demi mengenyam pendidikan di sekolah menengah atas (SMA) yang jaraknya 40 km dari desanya. Ke sekolah SMA itu, ia bolak-balik menggenjot sepeda setiap harinya. Peringkat yang dianggapnya sempurna layak ditorehnya untuk itu: 39 dari 40 siswa. Kini dari berbagai lini usahanya itu, ia bisa meraup omzet hingga Rp 500 juta per bulan. Pria kelahiran Gunung Kidul, 7 Mei 1973, ini mengaku tak pernah berpikir hidupnya bakal enak seperti sekarang. Terlebih ketika ia mengenang masa-masa awal kedatangannya ke Jakarta. Mulai merantau ke Jakarta pada 1993, pria yang hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA) ini sama sekali tidak memiliki keahlian. Ia nekat mengadu nasib ke Ibu Kota dengan hanya membawa tas berisi kaus dan ijazah SMA. Untuk bertahan hidup di Jakarta, ia pun tidak memilih-milih pekerjaan. Bahkan, pertama bekerja di Jakarta, Tri menjadi buruh bangunan di Ciledug, Jakarta Selatan. Namun, pekerjaan kasar itu tak lama dijalaninya. Tak lama menjadi kuli bangunan, Tri mendapat tawaran menjadi tukang sapu di kantor Kompas Gramedia di Palmerah, Jakarta Barat. Tanpa pikir panjang, tawaran itu langsung diambilnya. “Pekerjaan sebagai tukang sapu lebih mudah ketimbang jadi buruh bangunan,” jelasnya.Lantaran kinerjanya memuaskan, kariernya pun naik dari tukang sapu menjadi office boy. Dari situ, kariernya kembali menanjak menjadi tenaga pemasar dan juga penanggung jawab gudang. Pada tahun 1995, ia mencoba mencari tambahan pendapatan dengan berjualan aksesori di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat itu, Tri sudah berkeluarga dengan dua orang anak. Selama empat tahun Tri Sumono berjualan produk-produk aksesori, seperti jepit rambut, kalung, dan gelang di Jakarta. Berbekal pengalaman dagang itu, tekadnya untuk terjun ke dunia bisnis semakin kuat. “Saya dagang aksesori seperti jepit rambut, kalung, dan gelang dengan modal Rp 100.000,” jelasnya. Setiap Sabtu-Minggu, Tri rutin menggelar lapak di Stadion Gelora Bung Karno. Dua tahun berjualan, modal dagangannya mulai terkumpul lumayan banyak. Dari sanalah ia kemudian berpikir bahwa berdagang ternyata lebih menjanjikan ketimbang menjadi karyawan dengan gaji pas-pasan. Makanya, pada tahun 1997, ia memutuskan mundur dari pekerjaannya dan fokus untuk berjualan. Berbekal uang hasil jualan selama dua tahun di Gelora Bung Karno, Tri berhasil membeli sebuah kios di Mal Graha Cijantung. “Setelah pindah ke Cijantung, bisnis aksesori ini meningkat tajam,” ujarnya. Tahun 1999, ada seseorang yang menawar kios beserta usahanya dengan harga mahal. Mendapat tawaran menarik, Tri kemudian menjual kiosnya itu. Dari hasil penjualan kios ditambah tabungan selama ia berdagang, ia kemudian membeli sebuah rumah di Pondok Ungu, Bekasi Utara. Di tempat baru inilah, perjalanan bisnis Tri dimulai.
  • 3. Pengalaman berjualan aksesori sangat berbekas bagi Tri Sumono. Ia pun merintis usaha toko sembako dan kontrakan. Sejak itu, naluri bisnisnya semakin kuat. Saat itu, ia langsung membidik usaha toko sembako. Ia melihat, peluang bisnis ini lumayan menjanjikan karena, ke depan, daerah tempatnya bermukim itu bakal berkembang dan ramai. “Tapi tahun 1999, waktu saya buka toko sembako itu masih sepi,” ujarnya. Namun, Tri tak kehabisan akal. Supaya kawasan tempatnya tinggal kian ramai, ia kemudian membangun sebanyak 10 rumah kontrakan dengan harga miring. Rumah kontrakan ini diperuntukkan bagi pedagang keliling, seperti penjual bakso, siomai, dan gorengan. Selain mendapat pemasukan baru dari usaha kontrakan, para pedagang itu juga menjadi pelanggan tetap toko sembakonya. “Cara itu ampuh dan banyak warga di luar Pondok Ungu mulai mengenal toko kami,” ujarnya. Seiring berjalannya waktu, naluri bisnisnya semakin kuat. Tahun 2006, Tri melihat peluang bisnis sari kelapa. Tertarik dengan peluang itu, ia memutuskan untuk mendalami proses pembuatan sari kelapa. Dari informasi yang didapatnya diketahui bahwa sari kelapa merupakan hasil fermentasi air kelapa oleh bakteri Acetobacter xylium. Untuk keperluan produksi sari kelapa ini, ia membeli bakteri dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogor. “Tahap awal saya membuat 200 nampan sari kelapa,” ujarnya. Sari kelapa buatannya itu dipasarkan ke sejumlah perusahaan minuman. Beberapa perusahaan mau menampung sari kelapanya. Tetapi, itu tidak lama. Lantaran kualitas sari kelapa produksinya menurun, beberapa perusahaan tidak mau lagi membeli. Ia pun berhenti memproduksi dan memutuskan untuk belajar lagi. Untuk meningkatkan kualitas sari kelapa, ia mencoba berguru ke seorang dosen Institut Pertanian Bogor (IPB). Mulanya, dosen itu enggan mengajarinya karena menilai Tri bakal kesulitan memahami bahasa ilmiah dalam pembuatan sari kelapa. “Tanpa sekolah, kamu sulit menjadi produsen sari kelapa,” kata Tri menirukan ucapan dosen kala itu. Namun, melihat keseriusan Tri, akhirnya sang dosen pun luluh dan mau memberikan les privat setiap hari Sabtu dan Minggu selama dua bulan. Setelah melalui serangkaian uji coba dengan hasil yang bagus, Tri pun melanjutkan kembali produksi sari kelapanya. Saat itu, ia langsung memproduksi 10.000 nampan atau senilai Rp 70 juta. Hasilnya lumayan memuaskan. Beberapa perusahaan bersedia menyerap produk sari kelapanya. Sejak itu, perjalanan bisnisnya terus berkembang dan maju. CV. 3 JAYA CV. 3 Jaya merupakan perusahaan packaging yang berlokasi di Bekasi. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2003 ini, telah memproduksi produk dari beberapa perusahaan yang berlokasi di Bekasi. Perusahaan ini didirikan untuk menjawab permintaan pasar atas kemasan produk yang bermutu, serta untuk melayani produsen produk kemasan yang memiliki modal terbatas untuk proses produksi dan pengemasan produk.
  • 4. CV. 3 Jaya dalam pelaksanaannya memiliki semboyan “Mengutamakan mutu dan kualitas yang tinggi”, sehingga kepuasan pelanggan selalu menjadi prioritas utama. Dengan didukung quality control yang baik, dan tenaga SDM yang handal dan profesional, CV. 3 Jaya yakin dapat memberikan service terbaik. Sebagai salah satu syarat perusahaan, CV. 3 Jaya didirikan dengan akte notaris Nurdjaja, S.H., di kota Bekasi. Hal ini diraih untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan yang merupakan poin penting bagi perusahaan. Visi 1. Berperan sebagai pembaharu bagi industri packaging (pengemasan) di Indonesia, di tengah bertumbuhnya industri sejenis. 2. Menjadi perusahaan packaging (pengemasan) yang selalu siap menjawab tantangan ke depan. Misi Meningkatkan industri di bidang packaging (pengemasan) agar produk Indonesia berkualitas tinggi sehingga siap bersaing di pasar internasional. Nilai-nilai Perusahaan:  Penghargaan terhadap SDM sebagai aset utama perusahaan sehingga diperlakukan secara layak, dihormati sebagai manusia seutuhnya yang memiliki pikiran, perasaan, dan keinginan sehingga perlu dikembangkan dan dihargai.  Kepribadian yang positif baik sikap maupun perilaku menurut keyakinan dasar sesuai nilai yang ditanamkan oleh CV. 3 Jaya yang mendukung pengembangan pribadi serta lingkungan ke arah kebaikan dan kesempurnaan yang dikemukakan dalam ciri-ciri jujur, produktif, disiplin, kebersamaan dalam sinergi, keterbukaan, setia pada lembaga dan syukur kepada Tuhan.  Profesional dalam menguasai bidang sesuai tuntutan profesi, yang tercermin dalam perbaikan terus menerus, bekerja tuntas, layanan optimal, dan menganut prinsip prioritas.  Tanggung jawab sosial dengan rasa kebersamaan dan kemanusiaan, serta senantiasa peka terhadap kepentingan dan kebutuhan masyarakat, yang tercermin dalam partisipasi nyata atas kebutuhan dan penderitaan masyarakat, perluasan lapangan kerja, menjalankan etika usaha bersih dan memperhatikan lingkungan hidup. Struktur organisasi:
  • 5. Untuk mendukung jalannya perusahaan, CV. 3 Jaya memiliki struktur manajemen sebagai berikut, Direktur : Tri Sumono General Manager : Sukamti Manager : Wulung Permadi Manager Produksi : Puji Nur Pratomo CV. 3 Jaya memberikan jasa proses dan pengemasan yang dilaksanakan sesuai dengan kapasitas line produksi serta mesin yang dimiliki. Penggunaan mesin yang berkualitas dan berteknologi tinggi, dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh para produsen yang masih dalam tahap awal dan belum memiliki modal cukup untuk pengadaan mesin yang harganya tinggi. Dengan memercayakan hal tersebut pada CV. 3 Jaya, diharapkan produsen dapat bersaing dengan industri lain yang juga menjadi kompetitor pada level yang sama.Quality Control serta tenaga ahli yang terlatih dan profesional, merupakan dukungan utama layanan CV. 3 Jaya. Garansi kualitas merupakan hal yang dapat CV. 3 Jaya berikan dalam mengutamakan kepuasan pelanggan.Jasa yang disediakan CV. 3 Jaya, antara lain, 1. Jasa Ekstraksi dan Destilasi, 2. Pengemasan Produk, 3. Pembuatan Fine Powder & Granule.
  • 6. 1. Jasa Ekstraksi dan Destilasi Pemenuhan kebutuhan akan bahan dan material yang dasarnya diperoleh dari bahan tanaman, baik itu kandungan, mutu, dan manfaat untuk bahan yang berkhasiat tertentu, dilakukan dengan cara yang paling umum digunakan dalam dunia produksi sekarang ini. Yaitu dengan proses ekstraksi dan dilanjutkan dengan proses destilasi. Tujuan dari kedua proses tersebut adalah untuk mengambil sebagian atau seluruh zat tertentu dalam bahan tanaman tersebut untuk kemudahan dalam pengaturan bentuk sediaan, dosis atau takaran yang tepat, mudah disimpan, praktis dalam penyajian, dan untuk menjaga keawetan bahan tersebut untuk jangka waktu lama dibanding dalam bahan mentah. Produsen perlu menyikapi dengan arif terhadap hal ini yang juga menjadi tuntutan yang sering dilontarkan oleh konsumen. Akan tetapi, tidak semua produsen mampu dan memiliki alat untuk mendukung aktivitas tersebut, karena bukan hal yang mudah dalam pengerjaannya. Keahlian dan analisa yang cukup rumit diperlukan untuk mengatasi hal tersebut. CV. 3 Jaya memberikan solusi untuk hal tersebut. CV. 3 Jaya memiliki alat ekstraksi yang mampu memproduksi dalam jumlah cukup besar dengan hasil yang memuaskan harapan. CV. 3 Jaya sanggup mengekstrak bahan-bahan yang umum digunakan para produsen untuk memenuhi selera konsumen, seperti jahe, kunyit, temulawak, kopi, teh, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan. CV. 3 Jaya juga mampu untuk melanjutkan proses hingga berbentuk serbuk atau granule ekstrak. Kepuasan pelanggan adalah yang utama bagi CV. 3 Jaya. Jadi, percayakan pekerjaan ini kepada CV. 3 Jaya 2. Pengemasan Produk Yang terpenting dari sebuah produk adalah isi tentunya sesuai pendapat “Janganmelihat sesuatu dari luarnya saja.” Akan tetapi, ternyata kemasan memegang peranan yang cukup penting juga. Kemasan berpengaruh terhadap penampilan produk, untuk memikat hati konsumen dalam pemilihan produk. Selain itu, kemasan juga penting untuk menjaga mutu dan higienitas produk untuk jangka waktu tertentu.
  • 7. Pengemasan produk untuk kedua hal penting itu, CV. 3 Jaya menyediakan jasa pengemasan produk dalam bentuk sachet dengan tiga sisi yang direkatkan. Bahan penyusun kemasan pun dapat dipilih antara bahan kertas, plastik, ataupun metalize. Untuk menambah menarik, CV. 3 Jaya dapat merancang tampilan kemasan sesuai dengan permintaan pelanggan, apakah polos ataupun bergambar. Penggunaan yang praktif dan efisiensi merupakan hal yang cukup penting dalam mengemas produk. Kemampuan mengemas antara 40-65 sachet per menit, merupakan sebuah hal yang diperlukan untuk mendapatkan kedua hal tersebut. CV. 3 Jaya memiliki mesin pengemas tersebut, dan dapat mengatur ukuran kemasan sesuai dengan permintaan pelanggan, dan daya beli pasar yang ditargetkan. Dengan demikian, CV. 3 Jaya dapat memenuhi kebutuhan kemasan produk karena fleksibel dalam mengemasnya. 3. Pembuatan fine powder, dan granule Pembuatan fine powder, dan granule adalah jasa proses yang CV. 3 Jaya sediakan untuk pembuatan suatu campuran yang terdiri dari beberapa bahan atau material baik bubuk atau powder liquid dengan perbandingan tertentu yang memiliki tingkat homogenitas atau pemerataan yang tinggi sehingga didapatkan campuran yang sangat merata dan berkualitas. Selain menyediakan jasa pengemasan, CV. 3 Jaya juga menyediakan produk minuman untuk kesegaran dan penghangatan, yaitu,  Kopi Jahe,  Kopi Susu. Kedua produk minuman tersebut, tersedia dalam bentuk kemasan, dan dapat dipesan langsung kepada CV. 3 Jaya melalui, Telepon: 021-88983337 Fax.:021-88983337 e-mail:trisumono@3jaya.com
  • 8. TIPS SUKSES TRI SUMONO Tri Sumono tak ragu membagikan resep alias kunci sukses berbisnis 1. “Bisnis itu ada tiga proses” Setelah berpuluh-puluh tahun menjalankan berbagai macam usaha, Tri menyimpulkan bahwa ada tiga proses ketika menjalankan kegiatan bisnis. Yakni, mendengar, memahami, dan melakukan. “10% itu mendengar, 20% memahami, 70% melakukan. Yang 70% ini yang paling penting,” kata Tri saat menjadi pembicara workshop bertajuk “Menjadi Usaha Kreatif Miliaran”. Tri Sumono, tokoh from zero to hero 2. “Kesungguhan dalam diri itu segala-galanya” Tri kemudian menceritakan pengalaman bisnisnya pertama kali. “Waktu itu gelar karpet di Senayan jualan jepitan. Saya bilang sama istri, kalau jam 12 siang belum dapat 300 ribu, nggak mau makan. Istri saya sampai nangis karena lapar. Setengah jam kemudian, perlahan omzetnya naik. Peristiwa itu jadi titik balik kesungguhan diri,” Tri memaparkan. Menurut Tri, hal yang penting dalam berbisnis adalah bagaimana seseorang mau dan langsung melakukan bisnis hingga ‘nalurinya’ terbentuk. “Bisnis itu santai saja karena butuh bawah alam sadar kita yang bekerja. Yang penting menemukan nalurinya dulu,” pria berusia 40 tahun ini menambahkan. 3. “Biasanya bisnis itu nggak jadi (gagal) karena nggak komitmen” Salah satu gejala tidak adanya komitmen untuk berbisnis adalah berhenti bangkit karena berbagai macam alasan. Menurut Tri, punya banyak alasan itu musuh bagi pengusaha. “Bisnis ini cuma ilmu kebiasaan. Orang kita (Indonesia) saja yang ndak mau membiasakan hal-hal yang unik,” ujar Tri sambil terkekeh. 4. “Akal yang bermain di sebuah bisnis” Pemilik ladang padi seluas lima hektar ini menyarankan kepada peserta workshop bahwa usaha itu tidak perlu yang rumit-rumit. Selain itu, akal pun punya peran dalam menjalankan sebuah bisnis. “Saya menyewakan kontrakan kepada pedagang kaki lima, seperti tukang baso dan pedagang asongan. Satu kamar boleh isinya berapa (orang) saja. Mau satu, dua, lima,
  • 9. terserah. Makin banyak orangnya, makin banyak ‘kan yang membeli ke toko sembako yang dikelola istri saya,” kata Tri yang mendapatkan omzet sepuluh juta dari jasa sewa rumah kontraknya. 5. “Harus tahu karakter bisnisnya seperti apa” Dengan mengetahui profil atau karakteristik masing-masing lini usahanya, ayah dari seorang anak ini bisa membedakan mana hal yang penting dan mana yang tidak. Sehingga, ia bisa memutuskan langkah apa yang perlu ia lakukan di prioritas awal. Hal ini juga membantunya ketika menghadapi kendala. “Kendala itu berarti ada yang kurang di diri kita, ini perlu dibenahi,” papar Tri. Produk kopi jahe “Hootrii”, salah satu lini usaha Tri 6. “Harus punya target” Apapun jenis usaha, cara menjual, dan produk yang didagangkan, pengusaha wajib punya target. “Jangan asal jualan saja. Misalnya, kita tahu bisnis ini dalam satu tahun mau dibawa ke mana,” Tri menambahkan. Selain itu, sebaiknya setiap pengusaha membuat siklus jelas dalam usaha yang dimilikinya. Sehingga, ia bisa memantau di mana letak kerugian atau tahapan yang memiliki pergerakan yang lamban. Selain itu, pengusaha juga bisa melihat uangnya lari ke mana. “Misalnya, kontrakan. Ada lingkarannya, dari operasional, perilaku kontrakannya (disewakan per bulan atau tahun), sampai strateginya,” kata Tri. 7. “Usaha bisa stabil dan terus berkembang dengan adanya inovasi” Tri yakin, setiap pengusaha yang berani berbisnis berarti berani pula berinovasi. Inovasi tak perlu yang terlalu tinggi kata Tri. Sebagai contoh, ia memperbaiki kemasan kopi jahe dan memperluas jangkauan konsumen. 8. “ komitmen “ “Pokoknya lakukan terus-terusan. Yang membuat (bisnis) nggak berhasil hanya komitmen. Keinginan yang gigih bisa menaklukan segala-galanya. Bisnis kalau sudah ketemu jati dirinya pasti maju,” tutup Tri Sumono. Demikian kisah motivatif tentang Tri Sumono yang membuktikan bahwa dengan ketekunan dan kerja keras pasti bisa meraih setiap apa yang di impikan dan cita-citakan. Semoga kisah di atas bisa menjadi sebuah isnpirasi bagi kita semua.