Dokumen ini membahas tentang masa kuliah yang dianggap sebagai masa paling indah bagi remaja karena memberikan kebebasan untuk berekspresi dan mengeksplorasi potensi diri. Masa kuliah juga mengenalkan mahasiswa pada persahabatan, cinta, dan organisasi kemahasiswaan yang dapat dijadikan wadah untuk berkreasi dan berpolitik. Namun mahasiswa perlu bijak dalam memilih organisasi dan mengelola waktu antara kegiatan organis
1. DUNIA KAMPUS
*( Oleh : Watowuan Tyno)*
Kata sebagian orang bahwa masa-masa yang paling indah adalah
ketika kita berada di bangku sekolah menengah, namun sesuai
dengan apa yang saya rasakan ternyata masa dimana masa-masa
paling indah sebagai seorang remaja di saat mengarungi
kehidupan di dalam dunia yang penuh gejolak ini adalah masa
kuliah. Karena kita bisa mengekspresikan segala sesuatu
lewat kreativitas dan mengeksploitasi potensi atau kemampuan
yang terselubung dalam diri kita, serta semua problematika
dan berbagai macam pengkerdilan atau pembelengguan tampaknya
terkubur dalam-dalam pada masa ini. Tidak heran bila segala
sesuatu terkesan bebas tanpa ada batasan atau pengikat
sehingga kita menganggap bahwa kita adalah raja di atas
segalah raja untuk segala sesuatu yang dilakukan. Di masa
ini juga merupakan masa dimana kita yang masuk dalam
kategori remja berstatus mahasiswa mulai mengenal dan
mengetahui arti dari persahabatan, mengenal Tuhan lebih
dekat lagi di kala rasa gunda mulai melanda asa dan angan,
lawan jenis, rasa mencintai seseorang ataupun gejolak batin
seorang remaja yang terungkap dan terpancar dalam berbagai
jenis kenakalan.
Pada dunia remaja saat ini, sebagian remaja yang
beruntung dan memang mumpunyai keinginanan untuk menjadi
beruntung, tidak akan asing lagi dengan istilah kuliah
2. DUNIA KAMPUS
*( Oleh : Watowuan Tyno)*
ataupun ngampus. Disinilah kita mulai mengetahui apa yang
namanya hidup mandiri, karena sebagian besar kita sebagai
mahasiswa biasanya akan memulai sebuah kehidupan baru dimana
kita akan hidup terpisah dengan orang tua dan para saudara
untuk mencari seberkas harapan dan seribu kepastian demi
cita dan asa yang telah kita gantungkan di tanah perantauan.
Di samping mulai mengenal kehidupan mandiri, kita juga mulai
mengenal kehidupan bebas tanpa adanya pengawalan lagi yang
mungkin mengawasi diri kita pada saat zaman masih duduk di
bangku sekolah. Serasa semua tali yang meliliti kebebasan
terlepas dan mulai bisa bergerak bebas kesana-keamari tanpa
adanaya peraturan yang mengikat lagi. Maka disinilah
pentingnya pengawasan diri sendiri dan juga harus cermat
dalam memilih kondisi lingkungan.
Di dalam dunia kampus sendiri terdapat berbagai macam
organisasi, seperti organisasi internal kampus di tingkat
fakultas sampai tingkat universitas dan juga ada organisasi
eksternal seperti organisasi daerah (Organda) dimana
organisasi ini sebagai tempat berkecimpungnya oang-orang
yang berasal dari satu daerah dan masih banyak lagi. Dalam
organisasi kita akan dididik untuk bagaimana kita bisa
berorganisasi dan bersosialisasi ataupun berpolitik walaupun
organisasinya bukan bernafaskan politik. Karena memang
3. DUNIA KAMPUS
*( Oleh : Watowuan Tyno)*
kehidupan di dalam kampus sendiri pun penuh dengan unsur-unsur
politik seperti di kampus saya sendiri Kampus II UVRI
Makassar. Mulai dari posisi rektor sampai dengan posisi
karyawan biasa yang notabenya karyawan rendahan pun mulai
melebur dengan sistem politik di dalam dunia kampus. Dan
bukan saja untuk para birokrasi kampus namun dalam
organisasi kemahasiswaan pun ada unsur politiknya yang
sering terjadi menjelang pesta demokrasi pemilihan ketua
yang baru. Maka dari itu mahasiswa dituntut agar sekiranya
mampu beradaptasi dalam mengarungi miniature kehidupan di
tengah derasnya arus globalisasi. Nah,, lagi-lagi peran kita
yang dituntut dalam menentukan mana organisasi yang ingin
digeluti sesuai dengan pribadi kita masing-masing. Dalam
kegiatan yang sesungguhnya ada dalam organisasi itu sendiri
tidak selalu bermuara pada demonstrasi. Tapi masih banyak
kegiatan-kegiatan positif yang menjadi program atau arah
yang hendaknya ditempuh. Output yang diharapakn dari
kegiatan-kegiatan dalam organisasi adalah agar kita bisa
bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan yang paling penting
adalah sebagai bekal yang sangat muliah ketika kita
melepaskan almamater kebesaran atau ketika kita sudah
selesai menjalankan proses studi untuk kembali ke kampung
halaman, mengaplikasikan sisi positif yang telah kita
4. DUNIA KAMPUS
*( Oleh : Watowuan Tyno)*
dapatkan selama ini untuk perkembangan kampung halaman kita
dan agar setidaknya masyarakat kita tidak lagi terjebak
dalam kebobrokan atau pemikiran naïf yang sering kali
melenceng jauh dari yang sebenarnya tentang peran mahasiswa.
Menggali potensi diri dengan berorganisasi itu sudah
jelas dan bukan hal yang asing. Sudah banyak yang mengatakan
demikian. Sebuah organisasi memiliki ketua, disini kita
belajar menjadi pemimpin, sesuai dengan visi dan misi
organisasi ataupun sesuai dengan harapan anggotanya agar
tidak terjebak dalam labirin kebodohan dalam menjalankan
fungsi dan peran yang sebenarnya sebagai seorang pemimpin,
bukan seperti sebagian pemimpin di zaman sekarang yang
selalu mementingkan diri sendiri atau pemimpin yang rakus
atau mata duitan. Dan kalaupun tidak menjadi seorang
pemimpin atau hanya menjadi anggotapun kita bisa berkreasi
dan mengembangkan apa yang menjadi potensi kita.
Diliat dari berbagai sisi, dunia kampus lebih beragam
ketimbang dunia sekolah dan dunia kampus lebih bebas dan
terbuka. Karena itu, kita juga perlu berhati-hati dalam rana
ini. Tidak semua perkumpulan atau organisasi itu baik.
Artinya bahwa kita dituntut agar berhati hati dalam memilih
organisasi yang benar-benar menjadi wadah dalam
mengaktualkan potensi yang baik. Kita ke kampus itu pastinya
5. DUNIA KAMPUS
*( Oleh : Watowuan Tyno)*
mempunyai satu tujuan yaitu untuk belajar. Namun ketika kita
mencoba untuk mengkontruksikan arti dari pada belajar maka
sebenarnya belajar itu sendiri bukan hanya mempelajari hal-hal
yang akademis saja, tetapi non akademis juga. Di sisi
lain ada juga yang mengatakan berorganisasi itu dapat
mengganggu aktivitas kita sebagai seorang mahasiswa. Namun
disini saya mau katakan bahwa orang yang mengatakan hal
demikian adalah orang yang super goblok. Kenapa saya katakan
demikian? Suda jelas jawabannya sederhana sesuai dengan
kenyataan yang saya alami selama ini sebagai seorang
mahasiswa yang boleh dikatakan sangat aktif dalam organisasi
baik internal maupun eksternal. Buktinya jelas bahwasanya
saya sekarang sudah menyandang gelar S.Pd (Seerjana
Pendidikan) sesuai target dan ketentuan yaitu empat tahun.
Apa yang sebenarnya menjadi salah satu faktor penghamabat
aktivitas perkuliahan yang sering menimpa sebagian besar
mahasiswa pada umumnya sampai-sampai mendapat gelar moyang
kampus?. Jawabannya kembali kepada diri kita sendiri yakni
bagaimana caranya memenej atau mengatur waktu, baik dalam
mengikuti kegiatan organisasi maupun perkuliahan sehingga
tidak terjebak dalam over dosis organisasi. Karena
seyogyanya antara organisasi dan akademis memang sangat erat
keterkaitanya atau adanya korelasi antara keduanya.
6. DUNIA KAMPUS
*( Oleh : Watowuan Tyno)*
Sebagai closse stagement saya yang tak asing lagi
bahwasanya Kebebasan akal akan membentuk kemerdekaan
berfikir seseorang akan tetapi diperlukan landasan moral dan
keyakinan yang seimbang. Banyak jalan yang bisa ditempuh
untuk satu tujuan akan tetapi setiap jalan punya sekat yang
berbeda. Maka proses adalah segalanya sampai pada keyakinan
dalam rasa yang bukan kata-kata. Mari hanyut dalam proses
perjalanan yang tak berbatas. Aku hanya manusia yang lahir
dari perut ibuku dialah wanita paling mulia bagiku di dunia
ini, aku dilahirkan dalam keluarga sederhana, rasa syukur
yang tak terhingga aku bisa hidup dan diberi nikmat yang
sanggat luar biasa ini, layaknya manusia lain aku harus bisa
menghargai rasa syukur ini dengan segala sesuatunya. Untuk
itu kenalilah aku dengan apa adanya bukan dengan adanya
apa!!!