1. Organisasi Mahasiswa, Manfaatkan atau Tidak?
“Sebuah pemikiran akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan
kepadaNya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat dalam
merealisasikannya, dan kesiapan untuk beramal dan berkorban dalam
mewujudkannya.” Melihat kutipan ini teringat akan kata mutiara, hari esok harus lebih
baik dari hari ini. Sebagai seorang manusia perlu adanya perubahan setiap harinya
menuju hal yang lebih baik lagi. Setiap perubahan yang dilakukan dengan niat yang
baik tentu saja akan membawa kenyamanan dalam diri untuk senantiasa bersyukur.
Kita sebagai mahasiswa yang katanya Agent of Changes, tentunya perlu
perubahan. Sebelum merubah orang lain, sangat perlu untuk memperbaiki diri sendiri
terlebih dahulu. Apakah bisa kita merubah orang lain menuju lebih baik sedangkan diri
kita sendiri dalam keadaan statis atau bahkan merosot? Tentu saja tidak.
Universitas sebagai institut pendidikan yang merupakan tempat mahasiswa
menuntut ilmu telah menyediakan banyak fasilitas keorganisasian sebagai wadah
pengkaderan mahasiswa untuk dapat mengembangkan kualitas dirinya. Contohnya
saha Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM), yaitu unit yang menghimpun mahasiswa
dengan mewakili kesenangan pada bidang yang sama. UKM ini sebagai sarana untuk
mengasah dan mengembangkan minat dan bakat para mahasiswa. Banyak macam
UKM yang dapat dipilih, itu berarti Universitas berupaya untuk memfasilitasi
mahasiswa untuk berkembang berdasarkan kelompok minat masing-masingnya.
Kemudian, Himpunan Mahasiswa atau yang lebih dikenal dengan singkatan HIMA,
merupakan salah satu wadah organisasi di tingkat jurusan.
Semua keorganisasian secara tidak langsung memiliki pengaruh yang kuat dalam
pembentukan karakter mahasiswa. Di dalam organisasi seseorang dibentuk untuk
memiliki rasa tanggung jawab akan fungsi yang ia tempati dan menjalankan
peranannya, belajar untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik, baik itu
dengan sesama anggota, mahasiswa lain, dosen, dan dengan pihak yang bersangkutan
lainnya. Kerap kali, dalam organisasi tak asing dengan kata “rapat”, yang di dalamnya
mereka berkumpul untuk membahas sesuatu hal untuk kepentingan organisasi,
disinilah mahasiswa dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif sehingga membuat
suatu kegiatan yang bermanfaat untuk keorganisasiannya itu sendiri. Anggota suatu
2. organisasi tentu saja tidak lima sampai enam orang saja, namun terdiri dari berkisaran
50 orang bahkan lebih, disinilah mahasiswa belajar bagaimana untuk menghargai
pendapat orang lain dan bagaimana menyatukan semua pendapat yang ada agar
menjadi suatu keputusan yang mewakili semua anggotanya.
Organisasi memberikan pengaruh dalam diri mahasiswa walaupun jarang
disadari secara langsung. Banyak artikel yang menjelaskan perbedaan seseorang yang
biasa berorganisasi dan yang tidak, banyak bukti yang tampak di dunia kerja. Akan
terasa mudah saat kini kita sudah berpengalaman organisasi.
Mahasiswa harus dapat merubah dirinya menjadi lebih baik lagi. Namun,
organisasi di kampus hanyalah sebagai sarana aktivitas mahasiswanya. Semuanya
kembali lagi pada individu mahasiswa itu sendiri, apa mereka akan hanya pasif dan
fokus pada bidang akademis ataukah mencari banyak pengalaman dengan
memanfaatkan organisasi yang sudah disediakan Universitas? Semua adalah keputusan
anda sendiri, karena perubahan berawal dari kemauan diri sendiri!
Ditulis Oleh :
Noviani Triwahyuni