1. DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................1
BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................2
1.3Tujuan.......................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................9
KESIMPULAN......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
1
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang meiliki potensi usaha
dalam bidang agribisnis antara lain : pertanian, peternakan, perikanan, dan
perkebunan. Kegiatan agribisnis yag memiliki potensi untuk dikembangkan
antara lain tanaman hortikultura, dan peternakan. Dalam mengembangkan
kedua usaha tersebut, tentu saja ada peran dari salah satu lembaga yaitu
koperasi. Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2012 Koperasi dibagi menjadi empat,
yaitu :
a. KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP )
Koperasi kedit atau simpan pinjam adalah koperasi yang didirikan guna
menolong anggotanya dengan meminjamkan uang atau kredit dengan
bunga ringan. Uang itu di maksudkan untuk tujuan produktif atau
kesejahteraan anggotanya.Contohnya : Koperasi karyawan carrefour dan
koperasi karyawan suzuki
b. KOPERASI KONSUMSI
Koperasi komsumsi adalah usaha bersama di bidang ekonomi. Tujuannya
membantu ,mendidik dan melayani para anggotanya dengan jalan
menyediakan barang-barang komsumsi bagi anggotanya. Koperasi
komsumsi bertujuan agar para anggotanya dapat membeli barang barang
komsumsi dengan kualitas yang baik dengan harga yang layak dan
terjangkau.Contohnya : Koperasi ibu-ibu PKK.
2
3. c. KOPERASI JASA
Koperasi jasa adalah koperasi yang didirikan untuk memberikan
pelayanan atau jasa kepada para anggotanya. Contohnya : Koperasi
angkutan, koperasi pelistrikan dan lain sebagainya.
d. KOPERASI PRODUKSI
Koperasi produksi adalah koperasi yang terdiri atas orang-orang yang
mampu menghasilkan barang dengan maksud untuk memperlancar atau
meningkatkan hasil produksi mereka.Contohnya : Koperasi kerajinan dan
Koperasi industry.
Dalam menjalankan fungsinya koperasi mempunyai sifat – sifat :
a. Koperasi Merupakan Organisasi Perekonomian
Disebut organisasi karena anggota koperasi yang membentuknya.
Meskipun demikian, organisasi ini puntidak bisa dikatakan sembarangan,
karena koperasi memiliki sifat khusus, yakni sebagai organisasi
perekoniman. Organisasi ini menjalankan kegiatan ekonomi. Tujuan
kegiatan
tersebut
adalah
untuk
mencapai
kesejahteraan
dan
kemakmuran para anggota.
b. Anggota Koperasi Memiliki Cita – cita Dasar yang Sama
Cita – cita bersama anggota koperasi adalah mencapai kemakmuran atau
kesejahteraan.
c. Cita – cita Ingin diwjudkan Secara Bersama – sama
3
4. Perekonomian yang dijalankan oleh koperasi sifatnya kekeluargaan.
Perekonomian dijalankan sebagai suatu usaha bersama, bukan usaha
perseorangan.
d. Koperasi Memiliki Watak Sosial
Anggota koperasi tidak ingin sejahtera sendiri. Anggota koperasi saling
membantu mengingatkan kemakmuran setiap anggotanya. Sifat atau
watak social koperasi yaitu membantu anggota yang lemah.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Tiga contoh bidang usaha yang bisa diusahakan oleh pelaku
agribisnis. Menentukan jenis koperasi apa yang bisa didirkan oleh
pelaku agribisnis tersebut dan manfaat apa saja yang bisa
diperoleh bagi para anggotanya ?
1.2.2 Keuntungan dan kelemahan dari koperasi ekaguna dan serbaguna.
Menentukan sifat koperasi yang sebaiknya dipilih bagi koperasi
yang dibentuk oleh para pelaku agribisnis di atas.
1.2.3 Menentukan apakah koperasi tersebut perlu membentuk koperasi
sekunder? Penjabaran Manfaat koperasi sekunder bagi para
anggotanya, serta penjelasan
1.3 Tujuan
1.3.1
Memahami jenis – jenis koperasi yang ada di Indonesia
1.3.2
Memahami berbagai keuntungan dan kelemahan dari sifat – sifat suatu
koperasi
4
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tiga contoh bidang usaha yang bisa diusahakan oleh pelaku agribisnis.
Menentukan jenis koperasi apa yang bisa didirkan oleh pelaku agribisnis
tersebut dan manfaat apa saja yang bisa diperoleh bagi para anggotanya ?
a. Koperasi Mitra Sukamaju kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung
Barat, Jawa Barat
Dalam melakukan aktivitas usahanya koperasi Mitra Sukamaju
menjalankan usaha budidaya paprika, pemasaran paprika, menjual
saprotan, simpan pinjam, dan konsultasi
agribisnis.
• Dilihat dari kegiatan yang dijalankannya, koperasi tersebut bisa
digolongkan menjadi tiga jenis koperasi yaitu koperasi simpan pinjam
( khusus untuk koperasi simpan pinjam berdasarkan informasi yang
kami dapat dari literature kegiatan tersebut sedang dihentikan, karena
keuangan koperasi yang masih belum stabil serta belum adanya
bantuan dari pemerintah dan pinjaman dari pihkan perbankan. Hal
tersebut terbentur dengan masalah jaminan. Salin itu juga banyak
piutang macet diluar baik dari anggota koperasi dan Bandar
besar/pedagang pengumpul),koperasi jasa, koperasi produsen dan
koperasi pemasaran.
b. Usaha Pusat Koperasi Pemasaran Buah Belimbing Dewa Depok
(PKPBDD) Sawangan, Depok – Jawa Barat
Dalam melakukan aktivitas usahanya koperasi ini berperan sebagai
koperasi pemasaran dengan komditi belimbing dewa. Pada awalnya
5
6. petani belimbing di depok biasanya menjual hasil panennya kepada
tengkulak dengan system ijon. Hal ini sangat tidak menguntungkan
petani, dan membuat komoditas belimbing kurang menggeliat dibanding
komoditas buah lain. Sejak dikukuhkannya belimbing dewa sebagai ikon
kota depok, hal ini semakin menguatkan alasan didirikannya PKPBDD
sebagai jalur pemasaran satu pintu buah belimbing dewa dengan system
satu pintu.
• Dilihat dari kegiatan yang dijalankannya koperasi tersebut merupakan
koperasi produsen dan koperasi pemasaran, karena kegiatan
pemasaran yang dijalankan yang termasuk dalam segi aktivitas
ekonomi.
c. Koperasi Serba Usaha Karya Nugraha, Kecamatan Cigugur, Kabupaten
Kuningan, Provinsi Jawa Barat
Koperasi serba usaha karya nugraha merupakan koperasi yang bergerak
dalam bidang peternakan sapi perah. Koperasi ini menjadi salah satu
tumpuan para peternak sapi perah dalam memasarkan susu murni hasil
produksinya.
Unit
usaha
yang
bervariasi
dapat
menunjang
keberlangsungan hidup koperasi. Oleh karena itu, dalam usaha
membantu menjalankan bisnis koperasi, maka didirikan berbagai macam
unit usaha seperti unit usaha Ransum Konsentrat Nugraha ( RKN ), Unit
Usaha Milk Colling Unit ( MCU ), unit usaha jasa seperti simpan pinjam
(Untuk unit usaha simpan pinjam belum berkembang
) dan kesehatan hewan.
• Dilihat dari kegiatan usahanya koperasi tersebut merupakan koperasi
produsen, dan koperasi pemasaran.
• Secara keseluruhan Manfaat yang bisa diperoleh dari adanya koperasi
produsen dan konsumen tidak hanya dirasakan bagi pengusaha
sendiri (anggota koperasi) tetapi juga masyarakat setempat karena
dapat menyerap tenaga kerja dari usaha tani. Terjadi kenaikan
pendapatan dapat dirasakan meskipun fluktuatif karena persaingan
yang selalu ada.
6
7. 2.2 Keuntungan dan kelemahan dari koperasi ekaguna dan serbaguna.
Menentukan sifat koperasi yang sebaiknya dipilih bagi koperasi yang
dibentuk oleh para pelaku agribisnis di atas.
• Koperasi Ekaguna adalah koperasi yang dalam melakukan bidang
usahanya terspesialisasi pada satu bidang usaha jenis koperasi saja.
Keuntungan
: Dapat terfocus menjalani satu usaha, betul – betul
memahami secara mendalam seluk beluk dari satu jenis
usaha tersebut
Kelemahan
: Pendapatan yang diperoleh tidak sebesar koperasi
serbaguna
• Koperasi Serbaguna adalah koperasi yang dalam melakukan bidang
usahanya lebih dari satu jenis usaha.
Keuntungan
: bisa melakukan dan memanfaatkan berbagai jenis usaha.
Kelemahan
: harus memiliki system manajemen yang benar – benar
tertata dengan baik, agar pengelolaan berbagai jenis
usaha koperasi yang dilakukan secara bersamaan tidak
terbngkalai.
• Koperasi agribisnis yang ada pada usaha tersebut, seharusnya memiliki
seluruh sifat yang ada pada koperasi agar tercapainya tujuan dari
koperasi.
2.3 Menentukan apakah koperasi tersebut perlu membentuk koperasi
sekunder? Penjabaran Manfaat koperasi sekunder bagi para anggotanya,
serta penjelasan
Koperasi sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan –
badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan
dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
a. Koperasi Pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5
koperasi primer.
7
8. b. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3
koperasi pusat
c. Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah tiga
gabungan koperasi
Koperasi agribisnis perlu membentuk koperasi sekunder. Hal ini dapat
membantu memperluas jaringan dari koperasi primer agribisnis yang telah
terbentuk.
Manfaat koperasi sekunder bagi anggota :
Adanya system yang mengatur pemusatan conothnya dari segi pemasaran
suatu produk sehingga mempermudah para anggota untuk memasarkan
produk pertaniannya, seperti yang terjadi pada usaha pusat koperasi
pemasaran buah belimbing dewa, koperasi tersebut merupakan gabungan
dari tiga koperasi primer dan di depok terdapat sebelas kecamatan yang
memiliki potensi pertanian untuk dikembangkan.
8
9. BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan undang – undang terbaru jenis koperasi yang perlu dipahami
terdiri dari empat jenis koperasi. Tetapi pada kenyataannya menurut kelompok
kami harus lebih terspesialisasi lagi agar mudah untuk menggolongkan ke
jenisnya. Sifat – sifat koperasi yang telah ada harus terus dijalankan, apabila
masih ada yang belum harus diusahakan untuk dijalankan, karena dengan
adanya hal tersebut maka keinginan anggota maupun masyarakat disekitar
koperasi
bisa
terperhatikan.
Dalam
memperluas
cakupannya
koperasi
membuthkan koperasi sekunder karena menurut penilaian kelompok kami, hal
tersebut membantu untuk memperluas relasi dalam usaha.
9
10. DAFTAR PUSTAKA
Aryo Nugraha, Suhanda Dkk. 2011. Tugas Akhir . Kajian Lingkungan Bisnis Pada Koperasi
Pemasaran Buah Belimbing Dewa Depok Sawangan, Jawa Barat. Depok :
Program Studi Manajemen Agribisnis. Direktirat Program Diploma. Institut
Pertanian Bogor.
Kartika, Ririrs Dkk. 2011 . Tugas Akhir. Kajian Lingkungan Bisnis Pada Koperasi Serba
Usaha Karya Nugraha, kecamatan Cigugur, Jawa Barat. Kuningan : Program
Studi Manajemen Agribisnis. Direktorat Program Diploma. Institut Pertanian
Bogor.
Putri, Handayani Dkk. 2010. Tugas Akhir . Kajian Lingkungan Bisnis Pada Koperasi Mitra
Sukamaju, Kecamatan Cisarua, Jawa Barat. Bandung : Program Studi
Manajemen Agribisnis. Direktorat Program Diploma. Institut Pertanian Bogor.
10