Penelitian ini menemukan bahwa waktu pemisahan tali pusat lebih singkat pada bayi yang dimandikan dengan spons dibandingkan dengan yang dimandikan dengan cara rendam di bak. Metode mandi spons tidak menyebabkan tali pusat basah sehingga mempercepat pelepasannya.
2. PENDAHULUAN …………………..
Perawatan bayi harus dimulai sedini mungkin karena bayi masih sangat rentan terhadap infeksi oleh paparan virus dan kuman.
Perawatan yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah kesehatan hingga kematian.
Salah satu dari perawatan pada bayi yaitu memandikan bayi dan perawatan tali pusat. bertujuan untuk menjaga kebersihan bayi,
memberikan kesegaran pada bayi dan mencegah terjadinya infeksi, yang biasanya didapat dari lingkungan pasca lahir baik didapat
dari kontak langsung atau tak langsung
Memandikan bayi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi, mandi akan memberikan rasa
nyaman bagi tubuh bayi (Parker, 2008).
TUJUAN
Tujuan Umum
• Setelah melakukan praktik kebidanan dilahan praktik mahasiswa mampu memandikan bayi.
Tujuan Khusus
• Melakukan memandikan bayi secara mandiri dan berdasarkan evidence based
• Membuat laporan pelaksanaan kegiatan praktik klinik kebidanan.
3. DEFINISI
Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar, dan mencegah
kemungkinan infeksi (Hidayat, 2009).
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram, merendam dalam air
berdasarkan urut-urutan yang sesuai (Choirunisa, 2009).
Prinsip dalam memandikan bayi yang perlu diperhatikan adalah menjaga jangan sampai bayi kedinginan serta kemasukan air ke
hidung, mulut, atau telinga yang dapat mengakibatkan aspirasi. (Aziz Alimul Hidayat, 2009).
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk memandikan bayi, yaitu memandikan bayi dengan cara waslap dan dengan cara rendam
(Putra, 2012). Memandikan bayi dengan cara waslap dilakukan jika tali pusat belum terlepas dan jika kondisi bayi dalam keadaan
sakit, yang dilakukan dengan menggunakan air hangat dan sabun sesuai prinsip memandikan bayi (Sodikin, 2009).
Perhatikan suhu air mandi bayi, terlalu panas akan berbahaya bagi kulit si bayi jika suhu air terlalu dingin, bayi bisa menggigil.
Pastikan suhu air berada di angka 32-38 derajat Celsius. Waktu paling baik memandikan bayi adalah saat pagi hari, sekitar pukul 6
sampai 8 pagi, sore hari, sekitar pukul 4 sampai pukul 5 sore.
TUJUAN MEMANDIKAN BAYI
Untuk membersihkan tubuh bayi memberi kenyamanan pada bayi agar bayi lebih segar setelah di mandikan menghindarkan
bayi dari alergi akibat keringat. Untuk menjaga kulit bayi tetap lembap agar bayi dan ibunya semakin lebih dekat.
4. Dengan rumusan PICO
POPULASI / PROBLEM Metode mandi yang berpengaruh pada pelepasan tali pusar
INTERVENSI Mandi dengan spon dan mandi dengan rendam dalam bak
COMPARITION/ KONTROL Ada tanda-tanda infeksi dan tidak ada tanda-tanda Infeksi
OUT COME Tali pusar cepat lepas atau tidak cepat lepas
TELAAH JURNAL
The Effects of Two Bathing Methods on
the Time of Separation of Umbilical
Cord in Term Babies in Turkey
Critical Appraisal Skills Programme Random Control Trial
5. 1.Apakah penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian yang terfokus dengan jelas?
YA
● Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi pengaruh metode sponge and tub bathing terhadap waktu
pemisahan tali pusat pada bayi cukup bulan di Turki.
● Populasi penelitian adalah 100 bayi baru lahir yang sehat dan ibu mereka. Seratus bayi cukup bulan (51 spons
mandi, 49 bak mandi) lahir di rumah sakit pemerintah antara 14.03.2013 dan 18.05.2013, usia kehamilan 38-42
minggu, berat 2500 gram ke atas dan memenuhi kriteria seleksi.
● Intervensi yang diberikan yaitu memberikan dua buklet disiapkan tentang mandi spons dan mandi bak mandi.
Ibu diinstruksikan tentang mandi spons dan mandi bak, perawatan tali pusat pada periode prenatal dan postnatal.
Kunjungan postnatal pertama dilakukan di rumah sakit. Kunjungan rumah dan panggilan telepon dilanjutkan
sampai hari pemisahan tali pusat.
6. 2.Apakah penugasan peserta untuk intervensi diacak?
YA
• Pada pengumpulan data oleh peneliti sesuai dengan literatur. Ada 20 pertanyaan dalam formulir termasuk
informasi deskriptif tentang ibu, ayah dan bayi baru lahir, dan 12 pertanyaan termasuk informasi untuk ibu
tentang tali pusat dan perawatan kulit dan aplikasi berorientasi subjek.
• Dua buklet tentang spons dan bak mandi disiapkan untuk penelitian. Berisi informasi bahan yang diperlukan
untuk mandi spons dan bak, suhu kamar yang sesuai, tempat dan waktu yang tepat, cara memandikan, urutan
mandi, pertimbangan untuk mandi, praktik setelah mandi, pembersihan daerah genital dan perawatan tali pusat
(70% alkohol digunakan dalam perawatan tali pusat pada kedua kelompok).
7. 3.Apakah semua peserta yang memasuki penelitian diperhitungkan pada kesimpulannya?
YA
• Dalam penelitian ini, diyakini bahwa waktu yang lebih singkat untuk pemisahan tali pusat pada bayi yang
diberikan mandi spons adalah karena tali pusat tidak basah selama mandi spons. Tali pusat basah pada bayi
yang diberi bak mandi dan ibu tidak bisa mengeringkannya dengan benar. Bau busuk lokal, eritema dan sekret
dapat terjadi di sekitar tali pusat bayi baru lahir karena perkembangan infeksi, karena mungkin tetap basah dan
pemisahan tali pusat mungkin tertunda. Dalam penelitian ini, tanda- tanda infeksi pada umbilikus bayi yang
diberi spons dan bak mandi dinilai. Sementara tidak ada temuan infeksi yang diamati pada 49 bayi dalam
kelompok mandi spons, sekret dan eritema terlihat pada tali pusat pada 2 dari 51 bayi (3,9%) pada kelompok
mandi bak mandi. Walaupun tidak ditemukan infeksi pada 49 bayi yang dimandikan dengan spons, tanda-tanda
keputihan dan eritema terlihat pada 2 dari 51 bayi (3,9%) yang diberikan mandi bak dan diarahkan ke fasilitas
kesehatan.
8. 4. Apakah penelitian ini secara metodologis baik?
YA
• Untuk melakukan penelitian, persetujuan tertulis telah diterima dari Administrasi Rumah Sakit Bersalin dan
Anak Zonguldak (B.10.1.TKH.4.67.N.67.0.01/127). Semua ibu diberitahu tentang tujuan penelitian dan proses
penelitian dan persetujuan diambil dari ibu yang setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian. Selama penelitian,
privasi pasien dipertahankan. Dua buklet tentang spons dan bak mandi disiapkan untuk penelitian Kehati-hatian
diambil untuk membuat topik menjadi sederhana dan dapat dimengerti oleh para ibu. Analisis statistik dilakukan
menggunakan SPSS 18.0. Perbedaan antara kelompok untuk variabel kategori dinilai dengan uji Chi-Square.
Karena asumsi uji parametrik tidak terpenuhi, uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan kedua
kelompok untuk variabel numerik. P <0,05 dianggap signifikan secara statistik.
9. 5.Apakah kelompok studi serupa pada awal uji coba terkontrol secara acak?
YA
• Bayi yang lahir bukan akibat kehamilan ganda dan berisiko tinggi, ibu tidak menderita penyakit sistemik kronis,
hepatitis, Acquired Immunodeficiency Syndrome dan infeksi genital, lahir antara minggu ke 38-42, tidak
menjalani intervensi seperti forsep dan vakum selama persalinan, tidak menunjukkan ketuban pecah dini, BB di
atas 2.500 g, Apgar antara 7-10, tidak memiliki cacat bawaan, tidak memiliki masalah dermatologis, tidak ada
ikterus fisiologis atau patologis setelah melahirkan dan tinggal di pusat Kota Zonguldak.
• Dalam penelitian ini, kami tidak menggunakan metode pengambilan sampel apapun. Kami ingin menjangkau
semua bayi baru lahir dan ibu mereka yang memenuhi syarat untuk kriteria seleksi dan yang keluarganya setuju
untuk berpartisipasi dalam penelitian antara 14.03.2013 dan 18.05.2013. Sesuai dengan kriteria ini, 109 (56
mandi spons, 53 mandi bak) bayi baru lahir yang sehat dan ibu mereka berpartisipasi dalam penelitian ini.
Penelitian dilakukan pada 100 bayi dan ibunya (49 sponge bath, 51 bath tub), karena empat bayi baru lahir
diberikan fototerapi akibat ikterus fisiologis selama penelitian dan lima ibu bayi baru lahir tidak setuju untuk
menyelesaikan penelitian
10. 6.Terlepas dari intervensi eksperimental, apakah setiap kelompok studi menerima
tingkat perawatan yang sama (yaitu, apakah mereka diperlakukan sama)?
10
YA
• Ibu di kedua kelompok diminta memandikan bayinya setiap dua hari. Kunjungan pertama setelah melahirkan
dilakukan oleh kelompok rumah sakit di rumah sakit. Peneliti pergi ke rumah bayi dan mengamati tali pusar
mereka pada hari ke 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14 dan 16 setelah melahirkan, serta mengamati tanda-tanda infeksi tali
pusat selama kunjungan rumah termasuk pembengkakan, eritema, keluarnya cairan dan bau. Kehadiran salah
satu dari tanda-tanda ini dianggap sebagai risiko infeksi. Para ibu diberitahu untuk merujuk ke rumah sakit bila
terdapat salah satu dari tanda-tanda ini. Kunjungan rumah diakhiri setelah tali pusar terlepas.
11. 7.Apakah efek intervensi dilaporkan secara komprehensif?
YA
• Temuan menunjukkan bahwa waktu pemisahan tali pusat pada bayi kelompok mandi spon adalah 6,1 ± 1,4 (4-
11) hari dan 8,3 ± 2,5 (4-16) hari untuk bayi dalam kelompok mandi bak. Waktu pemisahan tali pusat pada bayi
yang diberi mandi spons lebih pendek daripada yang diberi mandi bak dan perbedaan antara kedua kelompok
signifikan secara statistik. Berdasarkan metode mandi, tidak ditemukan perbedaan yang bermakna secara
statistik antara kedua kelompok untuk usia ibu dan ayah, usia ibu pada kehamilan pertama dan terakhir, jumlah
anak dan berat BB bayi saat lahir (P > 0,05). Ketika kami membandingkan usia kehamilan, jenis kelamin dan
cara melahirkan berdasarkan metode mandi, kami tidak dapat menemukan perbedaan yang signifikan secara
statistik antara kelompok (P > 0,05). Analisis statistik dilakukan dengan SPSS 18.0. Distribusi untuk variabel
numerik dinilai dengan uji Shapiro-Wilk. Perbedaan antara kelompok untuk variabel kategori dinilai dengan uji
Chi-Square. Karena asumsi uji parametrik tidak terpenuhi, uji Mann-Whitney U digunakan untuk
membandingkan kedua kelompok untuk variabel numerik. P <0,05 dianggap signifikan secara statistik.
12. 8.Apakah ketepatan estimasi intervensi atau efek pengobatan dilaporkan?
YA
• Ibu di kedua kelompok disuruh memandikan bayinya setiap dua hari. Kunjungan pertama setelah melahirkan dilakukan oleh
kelompok rumah sakit di rumah sakit. Peneliti pergi ke rumah bayi dan mengamati tali pusar mereka pada hari ke 2, 4, 6, 8, 10,
12, 14 dan 16 setelah melahirkan. Kemudian juga mengamati tanda-tanda infeksi tali pusat selama kunjungan rumah termasuk
pembengkakan, eritema, keluarnya cairan dan bau. Bila terdapat salah satu dari tanda-tanda ini dianggap sebagai risiko infeksi.
Para ibu diberitahu untuk merujuk ke rumah sakit jika terdapat salah satu dari tanda-tanda ini dan memberikan rincian kontak
para peneliti. Kunjungan rumah diakhiri setelah tali pusar terlepas.
YA
• Temuan penelitian ini menunjukkan waktu pemisahan tali pusat pada bayi kelompok mandi spon adalah 6,1 ± 1,4 (4-11) hari
dan 8,3 ± 2,5 (4-16) hari untuk bayi dalam kelompok mandi bak. Waktu pemisahan tali pusat pada bayi yang diberi mandi
spons lebih pendek daripada yang diberi mandi bak dan perbedaan antara kedua kelompok signifikan secara statistik. Peneliti
pergi ke rumah bayi dan mengamati tali pusar mereka pada hari ke 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14 dan 16 setelah melahirkan, serta
mengamati tanda-tanda infeksi tali pusat selama kunjungan rumah termasuk pembengkakan, eritema, keluarnya cairan dan bau.
Kehadiran salah satu dari tanda-tanda ini dianggap sebagai risiko infeksi. Para ibu diberitahu untuk merujuk ke rumah sakit.
9. Apakah manfaat dari intervensi eksperimental lebih besar daripada kerugian dan biayanya?
13. 13
10.Dapatkah hasilnya diterapkan pada populasi lokal Anda/dalam konteks Anda?
11.Apakah intervensi eksperimental akan memberikan nilai yang lebih besar kepada
orang-orang dalam perawatan Anda daripada intervensi yang ada?
YA
• Dapat diterapkan. karena memandikan bayi di populasi sekitar saya juga menggunakan dua metode tersebut.
YA
• Hasil dari penelitian dapat diserap dan diterapkan orang-orang dalam perawatan saya sehingga memberikan
kontribusi dan nilai yang sangat besar dalam mealukan tindakan perawatan pada bayi terutama dalam
pencegahan infeksi
14. RINGKASAN PENILAIAN
• Infeksi tali pusat adalah salah satu alasan utama mortalitas dan morbiditas bayi baru lahir di negara-negara terbelakang
dan berkembang. salah satu praktik terpenting dalam perawatan bayi baru lahir adalah perawatan tali pusat. Waktu
yang paling tepat untuk perawatan tali pusat pada bayi adalah pada saat mandi. Secara tradisional, mandi spons lebih
disukai untuk perawatan rutin sehari-hari sampai tali pusar lepas, dan mandi bak mandi lebih disukai setelah tali pusat
terlepas. Waktu pemisahan tali pusat pada bayi yang diberi mandi spons (6,1 ± 1,4) lebih pendek dibandingkan dengan
yang diberi mandi bak (8,3 ± 2,5) (P < 0,005). Meskipun tidak ditemukan infeksi pada 49 bayi yang diberi mandi
spons, tanda-tanda keputihan dan eritema terlihat pada 2 dari 51 bayi (3,9%) yang diberi mandi bak dan diarahkan ke
fasilitas kesehatan.
1.Poin-poin penting dari penilaian kritis saya pada jurnal diatas adalah sebagai berikut:
15. • Memandikan bayi dengan spon lebih baik daripada mandi rendam untuk mempercepat pelepasan tali pusar dan
meminimalisir kejadian infeksi pada bayi.
2. Kesimpulan saya tentang makalah tersebut adalah:
3. Apakah Anda akan menggunakannya untuk mengubah praktik Anda atau untuk merekomendasikan
perubahan perawatan/intervensi yang digunakan oleh organisasi Anda? Bisakah Anda menerapkan
intervensi ini dengan bijaksana tanpa penundaan?
Ya
• Melihat dari manfaat dan hasil penelitiannya saya akan menggunakannya atau merekomendasikannya pada
perawatan bayi ditempat saya bekerja. Bisa saya terapkan tanpa penundaan karena tidak membutuhkan biaya atau
pelatihan khusus, bisa langsung di laksanakan dengan memberikan edukasi langsung pada ibu hamil, melahirkan
beserta keluarganya dan pada dukun bayi
16. 1.Deskripsi Pengalaman (Description the experience)
Yang ditemukan adalah memandikan bayi dengan metode spons dapat
mempercepat proses pelepasan tali pusar bayi dan lebih aman terhadap
kejadian infeksi.
2.Perasaan terhadap pengalaman (Feeling the experience)
Perasaan saya saat menemukan kasus ini adalah senang karena sebagai
bidan saya dapat membantu ibu memandikan bayi untuk berusaha
mempercepat pelepasan tali pusar dengan memberikan edukasi dan
tindakan memandikan bayi.
17. 3.Evaluasi (Evaluating the experience)
Setelah dilakukan edukasi dan praktik memandikan bayi dengan spons diharapkan tali pusar bayi dapat
cepat terlepas dan bayi aman dari infeksi.
4.Analisis (Analysis the experience)
Dalam penelitian kami, tanda-tanda infeksi seperti sekret dan eritema mungkin disebabkan oleh fakta
bahwa tali pusat tetap basah pada bayi yang dimandikan di bak mandi (19-21). Waktu pemisahan tali
pusat pada bayi yang diberi mandi spons lebih pendek daripada yang diberi mandi bak, tidak ditemukan
infeksi pada 49 bayi yang dimandikan dengan spons, namun tanda keputihan dan eritema terlihat pada 2
dari 51 bayi (3,9%) yang diberikan mandi bak. Karena membasahi tali pusat selama mandi di bak
mandi menunda pemisahan tali pusat, mandi spons dianjurkan untuk bayi baru lahir sampai tali pusat
terlepas.
18. 5.Kesimpulan (Conclusion about the experience)
Pemisahan tali pusat pada bayi yang diberikan mandi spons memiliki waktu pelepasan yang
lebih singkat adalah karena tali pusat tidak basah selama mandi spons. Tali pusat basah pada
bayi yang diberi bak mandi dan ibu tidak bisa mengeringkannya dengan benar
6.Rencana Tindak Lanjut (Action plan)
Untuk rencana tindak lanjut adalah memberikan edukasi dan praktik sedini mungkin
terutama pada calon ibu baru sebelum persalinan, misal pada waktu antenatal care, kelas ibu
atau pun saat ada kunjungan lainnya dengan melibatkan suami dan keluarga sehingga
intervensi akan lebih maksimal dan hasil akan lebih baik.
19. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, and includes icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik
THANKS!