1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK AL-GHAZALI
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Kelas / Semester : X/1
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (3x 45’)
A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerpkan ,menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Jaringan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Komputer dan Jaringan.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.3 Memahami proses routing
4.3 Mengkaji jenis- jenis routing
4.4 Mengkonfigurasi routing statis
C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.3.1 Menjelaskan konsep routing
3.3.2 Mengklasifikasikan jenis protokol routing
4.3.1 mempresentasikan konsep routing
4.4.1Melakukan konfigurasi routing statis
4.4.2 Menguji hasil konfigurasi routing statis
4.4.3 Membuat laporan konfigurasi routing statis
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengekplorasi informasi mengasosiasi dan
mengkomunikasikan) dengan model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik dapat :
1. Melalui diskusi prinsip dan cara kerja routing statis, peserta didik XI TKJ dapat menjelaskan konsep
routing statis dengan benar.
2. Melalui tanya jawab perintah dasar routing statis, peserta didik dapat menjelaskan perintah dasar
routing statis dengan baik.
3. Melalui tugas yang diberikan oleh guru, peserta didik dapat menentukan cara konfigurasi routing statis.
4. Melalui contoh yang diberikan oleh guru, peserta didik dapat melakukan konfigurasi
routing statis.
2. 5. Melalui tugas yang diberikan, peserta didik dapat menguji hasil konfigurasi routing
statis.
dengan karakter religius, nasionalisme, mandiri, integritas, gotong royong, empati,disiplin dan peduli
lingkungan.
E. Materi Pembelajaran
Routing dan router
• Routing dan router
• Prinsip dan cara kerja routing
• Protokol routing
• Default routes
• Multiple gateways
• Routing dan packet forwarding
• bridging
• VLSM
• CIDR
• Rauting table
• Link state
• Distance vector
• Classless
• Classfull
• Metric
• Administrative distance
• Load balancing
• Prosedur pembuatan presentasi
F. Pendekatan, Model dan Metode
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode : Observasi, diskusi, praktikum dan Tanya jawab
G. Media/Alat,Bahan dan Sumber Belajar
Pendekatan : Saintifik, STEAM dan TPACK
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
Model : DiscoveryLearning
• Aplikasi Cisco Packet Tracer
• Slide Powerpoint.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 :
Langkah Uraian Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
bersama untuk memulai kegiatan pembelajaran. (Religius)
Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
(Integritas)
15 menit
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan hari ini.
Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan pada
kompetensi dasar ini.
Guru menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
pada kompetensi dasar ini dan membentuk kelompok diskusi.
Guru melakukan apersepsi terhadap pelajaran sebelumnya.
Kegiatan Inti
1. Guru meminta peserta didik agar membaca bahan ajar
yang sudah tersedia.
2. Peserta didik membacabahan ajar tentang konsep routing,
protokol routing dan tabel routing. (Mandiri)
3. Guru meminta peserta didik mendiskusikan materi konsep
routing, protokol routing dan tabel routing didalam kelompoknya.
4. Masing–masing kelompok secara bergiliran
mempresentasikan hasil diskusinya tentang konsep routing,
protokol routing dan tabel routing dengan penuh semangat.
(Gotong royong dan percaya diri)
5. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan apabila belum paham melalui diskusi.
6. Peserta didik berpartisipasi aktif dalam kegiatan tanya
jawab terhadap topik tentang konsep routing
protokol routing dan tabel routing dengan percaya diri. (Mandiri
dan Gotong Royong)
7. Guru memberikan penugasan kepada peserta didik melalui
LKPD konsep routing, protokol routing dan tabel routing. (Mandiri
dan tanggung jawab
110 menit
Penutup
Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
konsep routing, protokol routing dan tabel routing.
Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
Guru memberikan evaluasi dan menyuruh peserta didik secara individu
untuk mengerjakannya.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
Guru memerintahkan salah satu peserta didik untuk memimpin do’a
bersama sebagai penutup kegiatan pembelajaran. (Religius)
10 menit
Pertemuan ke 2 :
4. Identik pada pertemuan ke 1
I. Penilaian (Evaluasi)
1. Penialaian Sikap : diambil dari Jurnal Sikap
2. Penilaian Pengetahuan :
a. Penugasan Tersetruktur
b. Penilaian Proses Tes Tertulis (mengerjakan soal ulangan harian)
3. Penilaian Keterampilan : diambil dari siswa melakukan praktik.
Kriteria Penilaian :
A. 96 % - 100 % = amat baik
B. 86 % - 95 % = baik
C. 75 % - 85 % = sedang (cukup)
D. < 75 % = kurang
Jika pencapaian tingkat penguaasaan lebih dari atau sama dengan 75 % ( ≥ 75 % ) peserta didik dapat
melanjutkan ke kompetensi berikutnya, tetapi jika pencapaia tingkat penguasaan di bawah 75 % ( ≤ 75 % )
maka harus dilakukan remidi (perbaikan) sampai tuntas.
Kebumen, ____________
Waka Kurikulum
Tri Wahyuningsih, S.pd
Guru Mapel Administrasi Infrastruktur Jaringan
M.Tenggar Zen Ali, S.Kom
5. LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
Static Routing
Static route merupakan suatu mekanisme routing yang tergantung pada tabel routing dengan konfigurasi
yang diset secara manual oleh para administrator jaringan. Jaringan dengan sekala yang terdiri dari atas 2-
3 router atau lebih sering menggunakan static route. Static Route harus dikonfigurasikan secaramanual dan
diperbaiki secaraterpisah karena tidak melakukan pertukaran informasitabel routing secara dinamis dengan
router-router lainnya
Cara Kerja Static Routing
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing,
artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan,
apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network
tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan
menghalangi paket-paket keluar.
Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.
2. Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
3. Routing static digunakan untuk melewatkan paket data.
Konfigurasi router :
• Nama router
• Password
• Password terenkripsi
• Nama interfaces
• Perpindahan antar interfaces
• Konfigurasi interfaces Serial
• Konfigurasi interfaces Fast Ethernet
• Membuat banner pesan MOTD (Message of the Day)
• Membuat banner login
• Menempatkan local host domain ke IP address
• Perintah no ip domain-lookup
• Perintah exec-timeout
• Menyimpan konfigurasi
• Menghapus konfigurasi Perintah show untuk memperifikasi konfigurasi router Menjalankan perintah
EXEC di mode konfigurasi dengan perintah do
MODE ROUTER
Router> Mode user
Router# Mode privileged (dikenal juga sebagai EXEC-level mode)
Router(config)# Mode global konfigurasi
Router(config-if)# Mode interface
Router(config-subif)# Mode subinterface
Router(config-line)# Mode line
6. Router(config-router)#Mode konfigurasi router
Catatan : masih ada mode yang lain selain mode diatas. Perintah pada tiap mode berbeda, misal jika kita
mengetikan perintah show running-config di mode interface akan error.
MEMASUKI MODE KONFIGURASI GLOBAL
Router> Melihat konfigurasi dengan terbatas dan tidak bisa
mengkonfigurasi apapun dalam mode ini
Router>enablePerintah untuk masuk mode privileged
Router# Mode ini sudah bisa melihat seluruh konfigurasi router dan
berpindah ke mode konfigurasi global
Router#configure terminal Perintah untuk masuk ke global konfigurasi
Router(config)# Pada prompt ini kita sudah bisa memulai konfigurasi
KONFIGURASI NAMA ROUTER
Router(config)#hostname Cisco Mengganti nama router dengan cisco (penamaan router
bebas)
Cisco(config)#
KONFIGURASI PASSWORD
Router(config)#enable password cisco Setting enable password
Router(config)#enable secret class Setting enable secret password
Router(config)#line console 0Memasuki mode console line
Router(config-line)#password console Setting mode console line password dengan console
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Router(config)#line vty 0 4 Memasuki mode vty line untuk 5 vty line
Router(config-line)#password telnet Seting vty password dengan telnet
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Catatan : enable secret password secara default terenkripsi, namun enable password tidak. Dalam
praktiknya tidak direkomendasikan menggunakan enable password,selalu gunakan enable secret password
untuk keamanan.
ENKRIPSI PASSWORD
Router(config)#service password-encryptionMenerapkan enkripsi password (enkripsi lemah)
Router(config)#enable password cisco Mengubah enable password menjadi cisco
Router(config)#line console 0Berpindah ke mode line console
Router(config-line)#password cisco Meneruskan setingan password seperti diatas
Router(config-line)#exit Kluar dari mode line console
Router(config)#no service password-
encryption Mematikan enkripsi password
Catatan : jika kita menghidupkan service password-encryption, menggunakannya, lalu mematikannya,
maka password yang sudah terenkripsi sebelumnya akan tetap terenkripsi. Password yang diketikan
selanjutnya tidak terenkripsi.
KONFIGURASI INTERFACES
Router(config)#interface serial 0/0/0 Memasuki mode konfigurasi interface serial
Router(config-if)#description Link ke ISP Menambah deskripsi interface (optional)
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1
7. 255.255.255.0 Konfigurasi IP address dan subnetmask pada interface
Router(config-if)#clock rate 64000 Konfigurasi clock rate (berlaku untuk DCE interface)
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administrative
Catatan : perintah clock rate hanya digunakan untuk serial interface yang dicolokan kabel serial DCE saja.
Clock rate harus selalu dikonfigurasi di salah satu serial antara kedua Router yang memakai kabel serial.
Router(config)#interface fastehternet 0/0 Memasuki konfigurasi fastehternet interface
Router(config-if)#description LAN LOKAL Menentukan deskripsi interface dengan LAN LOKAL
Router(config-if)#ip address 192.168.1.10
255.255.255.0 Konfigurasi IP address dan subnetmask
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administratif
Router(config-if)#interface serial 0/0/0 Berpindah secara langsung ke interface ke serial
Router(config-if)#exit Keluar dari mode interface/kembali ke mode sebelumnya
BANNER
Router(config)#banner motd # isi pesan # Menambah pesan login (message of the day)
Router(config)#banner login # isi pesan # Menambah banner ketika login
Router(config)#no banner login Perintah untuk membatalkan banner login
MEMETAKAN LOCAL HOST KE IP ADDRESS
Router(config)#ip host sukabumi 192.168.2.5 Mendaftarkan ip 192.168.2.5 ke local host name
sukabumi
Router#ping sukabumi
=
Router#ping 192.168.2.5 Kedua perintah tersebut dieksekusi ke objek yang sama : mengirim pesan
echo (ping) ke alamat 192.168.2.5
Catatan : secara default no port perintah ip host adalah 23 (telnet). Host name tersebut bisa dipakai untuk
telnet.
Router#sukabumi = Router#telnet sukabumi = Router#telnet 192.168.2.5
Router(config)#no ip domain-lookup Mematikan fitur otomatis translasi perintah yang tidak
diketahui ke domain atau local host name
Catatan : semua perintah salah (tidak diketahui) yang diketikan, maka router akan menunggu selama
beberapa menit untuk mentranslasikan / me-resolve perintah tersebut ke domain server 255.255.255.255?
secara default router akan mencoba menerjemahkan setiap perintah salah yang kita ketikan ke DNS server
pada alamat 255.255.255.255. Jika kita tidak akan menkonfigurasi server DNS, sebaiknya matikan saja fitur
ini
untuk menghemat waktu jika kita sering salah dalam mengetik perintah pada CLI.
LOGIN TIME OUT
Router(config)#line console 0Memasuki mode console line
Router(config-line)#exec-timeout 0 0 Menyeting batas waktu log off otomatis ke 0 0 (menit
detik). Value ini dimaksudkan router tidak pernah log off
MENYIMPAN DAN MENGHAPUS KONFIGURASI
Router#copy running-config startup-config Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di NVRAM
Router#copy running-config tftp Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di TFTP
server secara remote.
Router#erase startup-config Menghapus file konfigurasi dari VNRAM
8. PERINTAH “SHOW”
Router#show ? Melihat semua perintah yang tersedia
Router#show interfaces Melihat statistik semua interface
Router#show interface serial 0/0/0 Melihat statistik sebuah interface
Router#show ip interface brief Melihat semua interface dengan informasi yang ringkas,
termasuk status dan konfigurasi IP pada tiap interface
Router#show controllers serial 0/0/0 Melihat statistik hardware sebuah interface. Informasi yang terlihat
adalah clock rate dan kabel DCE atau DTE yang
terhubung atau tidak ada kabel yang terhubung.
Router#show host Melihat local host cache
Router#show users Melihat user yang sedang koneksi
Router#show history Melihat history dari perintah yang sudah diketikan
Router#show flash Melihat info memory flash
Router#show version Melihat versi IOS
Router#show arp Melihat arp tabel
Router#show protocols Melihat status protocol layer 3 yang telah dikonfigurasi
Router#show startup-config Melihat konfigurasi yang tersimpan di NVRAM
Router#show running-config Melihat konfigurasi yang sedang berjalan di RAM
Perintah EXEC pada mode konfigurasi global : perintah “DO”
Router(config)#do show running-config Mengeksekusi perintah level privileged show running-
config ketika sedang berada pada mode konfigurasi global
Router(config)# Router akan tetap pada mode konfigurasi global setelah
mengetikan perintah do
Catatan : perintah do sangat bermanfaat ketika kita ingin mengetikan perintah level EXEC ketika sedang
berada pada mode konfigurasi global atau submode apapun.
Lampiran 2
9. Materi Pembelajaran
Proses Routing
Secara prinsip proses routing itu tidaklah sulit, mudah untuk dipelajari dan prinsip routing sifatnya universal,
berlaku sama pada semua kondisi network. Sulit atau gampangnya melakukan routing tergantung pada
kondisi tingkat kompleksitas sebuah network.
Untuk memahami tentang bagaimana proses routing yang terjadi pada router maka kita harus memulainya
dari jaringan yang sederhana.
Posting saya kali ini bertujuan untuk memberikan gambaran dasar bagaimana proses routing terjadi, proses
routing mengatur bagaimana sebuah paket data dikirim dari sebuah komputer yang adalah anggota dari
sebuah network kemudian diteruskan melalui router ke router sehingga sampai kepada tujuannya yaitu
komputer lain yang berada di jaringan network yang berbeda.
Dengan diagram network di atas maka marilah kita mulai membahas tentang proses routing.
Dari gambar di atas kita akan bahas bagaimana proses yang terjadi ketika Pengguna atau user dari PC1,
IP: 192.168.1.20, yang ada pada Network1 melakukan ping kepada server, IP: 10.1.1.100, yang ada di
network2.
Paket data Ping atau ICMP ini berisikan alamat tujuan yaitu IP address dari server 10.1.1.100 dan alamat
pengirim yaitu PC1, 192.168.1.20
1. Proses Awal di LAN Network 1
Hal pertama yang terjadi pada LAN network 1, ketika PC1 mengirimkan pesan ke server adalah
o PC1 melakukan proses pengecekan apakah alamat yang dituju apakah berada satu network atau
tidak dengan dirinya.
o Caranya adalah menggunakan protocol ARP atau Address Resolution Protocol. ARP adalah protocol
yang berfungsi untuk mencari tahu alamat Mac Address dari sebuah host berdasarkan IP address dari host
tersebut. Dengan mengirimkan pesan broadcast layer 2 kepada semua host yang ada di LAN Network1.
Para host anggota Network1 menjawab permintaan ARP tersebut.
o Dari jawaban ARP tersebut diketahui bahwa IP 10.1.1.100 bukan atau tidak berada di network1, hal
ini disebabkan oleh protocol ARP hanya bisa bekerja pada segment network yang sama ARP tidak bisa
melewati router karena menggunakan metode broadcast.
o Karena tidak ada satupun host yang terdapat pada network 1 merupakan tujuan dari paket tersebut
maka langkah berikutnya adalah paket data tersebut dikirimkan ke alamat default gateway.
o Default gateway merupakan alamat yang akan dituju jika tujuan dari sebuah paket tidak terdapat
network atau segment network yang sama. Jika pada konfigurasi IP address tidak tercantumkan alamat
default gateway maka paket yang tujuannya diluar dari network tersebut tidak akan pernah terkirim.
o Pada contoh ini, alamat default gateway adalah IP address dari interface Router1 yang terhubung
ke LAN network 1. Default gateway dari PC1 adalah 192.168.1.1 yang juga merupakan alamat IP dari
interface router 1 yang terhubung ke LAN Network1.
10. o PC1 kemudian memeriksa ARP cache untuk mencari mac address dari Default Gateway. Setelah
ditemukan maka selanjutnya proses komunikasi data antara PC1 dan default gateway yang berada pada
LAN yang sama adalah menggunakan alamat mac address.
o Paket yang berisi ping tersebut diubah menjadi frame dengan menambahkan Mac Address PC1
sebagai pengirim dan Mac Address dari Interface router1 ( default gateway ) sebagai mac address tujuan.
Frame kemudian diubah menjadi bit atau byte dan selanjutnya dikirim melalui layer 1 berupa sinyal listrik.
o Ketika frame diterima oleh router1, oleh router1 frame tersebut diubah menjadi packet dengan
membuang alamat Mac address pengirim dan penerima.
2. Proses Routing
o Router 1 mengecek apakah pada paket, apakah alamat tujuan 10.1.1.100 cocok atau satu segment
LAN dengan Interface-interface yang ada pada router 1. Jika tidak maka router1 akan mengecek pada
routing table, apakah IP tersebut masuk dalam routing table.
o Pada routing table dari Router 1 harus terdapat segment network 10.1.1.0 255.255.255.0, jika tidak
maka paket ICMP atau Ping tersebut dikembalikan kepada si pengirimnya.
o Jika terdapat pada routing table segment network yang sesuai dengan tujuannya, yaitu
10.1.1.0 maka selanjutnya router akan meneruskan paket tersebut melalui interface yang berhubungan
dengan LAN atau segment network di mana tujuan paket itu berada. Pada gambar terlihat interface router1
yang memiliki IP address 172.16.1.1 merupakan interface yang terdekat dengan tujuan dari paket tersebut.
3. Proses Komunikasi Data Pada LAN Network2
Setelah memutuskankemana paket ICMP akan diteruskan, maka proses selanjutnya adalah proses transfer
data dari router2 ke server. Proses ini sifatnya lokal dan hanya melibatkan mac address saja.
Berikut penjelasan detailnya:
o Karena koneksi antara interface router1 dan router2 merupakan satu sebment LAN maka keduanya
berkomunikasi menggunakan alamat Mac address.
o Proses selanjutnya, paket ICMP dari PC1 diubah menjadi frame, di mana alamat mac address
pengirim adalah mac address interface Fa 0/1 dari router1 dan alamat tujuannya adalah mac address
interface Fa 0/1 dari router2.
o Setelah frame terbentuk dan diubah menjadi bit atau byte maka selanjutnya dikirim ke Router2
melalui interface F 0/1. Setelah router2 menerima data tersebut, mac address pengirim dan penerima
dilepas, kemudian dicek kembali pada paket tersebut apakah alamat IP address tujuan sesuai atau satu
segment dengan IP address dari interface- interface pada router 2. Pada contoh ini terlihat bahwa alamat
tujuan IP 10.1.1.100 satu segment dengan interface 10.1.1.1
o Selanjutnya, sebelum diteruskan melalui interface 10.1.1.1, paket tersebut diubah menjadi frame. Di
mana alamat mac address tujuannya adalah Mac address server dan mac address pengirim adalah mac
address dari interface router2 yang ber IP address 10.1.1.1.
Karena ini adalah packet ICMP di mana ada paket reply dari penerima ketika paket berhasil sampai ke tujuan
atau si penerima. Berdasarkan prinsip atau karakter dari ICMP tersebut maka setelah server menerima
pesan tersebut maka server akan mengirimkan pesan balik kepada pengirimnya dalam hal ini PC1, bahwa
kirimannya sudah diterima.
Proses pengiriman pesan dari server kepada PC1 adalah kurang lebih sama seperti pengiriman dari PC1
ke server, berikut adalah detailnya;
11. o Paket dari server ke PC1 memiliki alamat tujuan adalah ip address dari PC1 192.168.1.20 dan IP
address server 10.1.1.100 sebagai alamat pengirim. Packet kemudian diubah menjadi frame, pada tahap ini
frame yang terbentuk berisi tujuan berupa alamat mac address dari Interface router2 ( 10.1.1.1 ) dan alamat
pengirimnya adalah mac address server.
o Setelah router2 menerima kiriman tersebut, maka router2 melepas mac address tujuan dan pengirim,
dan menyisakan packet.
o Router dua mengecek kembali apakah Interface-nya yang berada satu segment dengan IP address
tujuan dari packet tersebut? Jika ada router tinggal meneruskannya ke interface tersebut. Jika tidak maka
router melakukan pengecekan pada routing tablenya.
o Setelah menemukan bahwa alamat tujuan berada dalam routing table maka router2 bisa
menentukan interface mana pada routing tabel yang berkaitan dengan alamat tujuan.
o Setelah menentukan interface yang tepat, dalam hal ini adalah interface fa 0/1 dari router2 maka
selanjutnya, paket diubah menjadi frame dengan menambahkan Mac
address interface Fa 0/1 dari router1 sebagai tujuan dan mac address interface Fa 0/1 dari router2 sebagai
pengirim.
o Setelah router 1 menerima dan kiriman tersebut, maka frame pada kiriman data tersebut dilepas.
Router1 lalu mengecek IP address tujuan dan memastikaninterface manayang berkaitan dengan Ip address
tersebut. Dalam contoh ini, IP address tujuan adalah 192.168.1.20 dan Interface yang tepat atau berada
satu segmen adalah interface fa 1/1 dari router1, IP address 192.168.1.1
o Selanjutnya adalah packet data diubah menjadi frame dengan menambahkan mac address PC1
sebagai tujuan dan mac address interface fa 1/1 router1 sebagai pengirim.
o Setelah data diterima oleh PC1 maka pada tampilan perintah Ping adalah reply from 10.1.1.100
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
Gambar Jenis
router
Penjelasan Merek
12. Lampiran 4
LEMBAR PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
Pilihan Ganda
No SOAL PILIHAN JAWABAN SKOR
1
Router merupakan perangkat yang
berfungsi untuk . . . .
A
Menghubungkan jaringan yang
berbeda kelas
A 1
B
Menghubungkan LAN yang
satu dengan LAN yang lainnya
C
Membuat Jaringan
Internetworking
D
Menghubungkan jaringan yang
berbeda arsitekturnya
E Semua pernyataan diatas benar
2
Jenis routing yang dikonfigurasi secara
A Routing Dinamis
B 1
B Routing Statis
C Default Routing
13. manual oleh administrator adalah . . . . D Hybrid Routing
E Obtain Routing
3
Yang merupakan gateway pada konfigurasi
routing berikut adalah . . . .
A 172.16.2.0
E 1
B 172.16.2.1
C 172.16.3.0
ip route 172.16.3.0 255.255.255.0
172.16.2.2
D 255.255.255.0
E 172.16.2.2
4
Dari gambar berikut dapat diketahui IP
network pada Network D adalah
A 255.255.255.0
D 1
B 192.168.30.1
C 192.168.30.0
D 192.168.40.0
E 192.168.20.0
5 Subnetmask dengan CIDR /22 adalah
A 255.255.255.0
C 1
B 255.255.255.240
C 255.255.252.0
D 255.255.255.240
E 255.255.255.248
6
Pengelamatan pada paket data yang akan
dikirim dan routing protocol mencari rute
tersingkat dengan tujuan
A
Mengirim paket data menuju
alamat yang dituju
A 1
B Membuat paket data ke alamat
C
Menyebarkan alamat dari paket
data
D
Mencari paket data untuk
alamat IP
Essay
Nomor Soal : 1
Indikator : Melakukan konfigurasi routing statis
Kunci Jawab : Essay
14. Routing adalah proses memindahkan paket data dari satu jaringan ke jaringan lain berdasarkan
alamat IP tujuan. Salah satu jenis routing pada router adalah routing static.
Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.
2. Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
3. Routing static digunakan untuk melewatkan paket data.
Pertanyaan
Agar bisa dihubungkan PC 0 dan PC 1 Dari gambar diatas siswa diminta untuk
membuatkan tabel routing menggunakan routing statis.
Jawaban
15. Nomor Soal : 2 & 3
Indikator : Melakukan konfigurasi routing statis
Kunci Jawab : Essay
Routing adalah proses memindahkan paket data dari satu jaringan ke jaringan lain berdasarkan
alamat IP tujuan. Salah satu jenis routing pada router adalah routing static.
Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian:
4. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.
5. Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
6. Routing static digunakan untuk melewatkan paket data.
Pertanyaan
1. Agar bisa dihubungkan PC 3 dan PC 4 Dari gambar diatas siswa diminta untuk
memasukkan IP pada device
2. Serta menentukan IP routing dari masing masing Router
Jawaban
1.
16. 2. Dari setting IP pada jawaban soal pertama maka Routing Tabelnya adalah sebagai
berikut
17. LEMBAR PENILAIAN ASPEKKETERAMPILAN
Materi : Routing
Topologi :
Langkah Kerja :
1. Buatlah topologi dan konfogurasiIPsepertigambar diatas.
2. IP laptop didapatkan dari router.
3. Buatlah table routing untuk semua router.
4. Implementasikan tablerouting yang telah dibuat pada topologi tersebut.
5. Lakukan ping test.
6. Buat kesimpulan dari praktikum yang dilakukan
7. Kumpulkan laporan praktikum dalambentuk Ms. Word beserta
screenshootlangkah kerja.