SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala karunia yang telah di berikan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Penyesuaian Diri Remaja Dan
Permasalahannya
Shalawat beriring salam kita hantarkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang
telah membawa risalah Islam dan merubah peradapan manusia dari peradaban jahiliyah menuju
keperadaban yang islamiah.
Dan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing yang telah membantu
kami dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa pula kepada teman teman yang telah memberi
dukungannya sehingga kami dapat menyelesaikan makaah ini tepat pada waktunya. Apabila
terdapat kesalahan/kesilapan dalam makalah ini, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya
dan juga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Banda Aceh, Desember 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................i
Daftar Isi..........................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah .........................................................1
2. Rumuan Masalah ......................................................... 1
3. Tujuan..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian penyesuaian diri...................................................................3
B. Proses Penyesuaian Diri........................................................................4
C. Karakteristik Penyesuaian Diri..............................................................6
D. Faktor – faktor yang mempengaruhi Proses PenyeSuaian Diri ...............7
E. Masalah – masalah dalam Penyesuaian Diri ....................................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................15
B. Kritik ................................................................15
C. Saran .................................................................16
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Individu memerlukan interaksi dengan lingkungan sosialnya karena dalam lingkungan sosial
individu dapat berkembang dan menyesuaikan diri. Apabila individu tidak dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya maka individu tersebut akan memiliki sikap negatif dan tidak bahagia.
Individu dalam perkembangannya membutuhkan orang lain. Interaksi antara individu dan
lingkungan sosialnya bersifat timbal balik. Selain mengadakan kontak sosial, individu juga
membutuhkan dukungan dari lingkungan. Dukungan sosial yang diterima seseorang dari
lingkungannya, baik berupa dorongan semangat, perhatian, penghargaan, bantuan dan kasih sayang,
membuat orang tersebut memiliki pandangan positif terhadap diri dan lingkungan, sehingga
menumbuhkan rasa aman dan bahagia yang penting dalam penyesuaian diri.
Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental
individu. Banyak individu yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya,
karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri, baik dengan kehidupan keluarga, sekolah,
pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya. Tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang
mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesaian diri
dengan kondisi yang penuh tekanan.
Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu
menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-
faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuian yang baik atau
yang salah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari Penyesuian Diri itu ?
2. Bagaimana proses Penyesuian Diri ?
3. Apa saja karakteristik penyesuaian diri ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi proses Penyesuaian Diri ?
5. Apa saja permasalahan Penyesuian Diri Remaja ?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Pengertian penyesuian diri
2. Proses penyesuian diri
3. Karakter penyesuain diri secara positif dan yang salah
4. Faktor yang mempengaruhi proses penyesuian diri.
5. Masalah dalam penyesuian diri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah Adjustment atau personal
Adjustment..(M. Ali : 173). Adjustment itu sendiri merupakan suatu proses untuk mencari titik
temu antara kondisi diri sendiri dan tuntutan lingkungan. Manusia dituntut untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya.
Menurut Kartono (2000), penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni
pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga permusuhan, kemarahan, depresi, dan emosi
negatif lain sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis.
Hariyadi, dkk (2003) menyatakan penyesuaian diri adalah kemampuan mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan atau dapat pula mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau
keinginan diri sendiri.
M. Ali dan M. Asrori (2005) juga menyatakan bahwa penyesuaian diri dapat didefinisikan
sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan
individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi,
konflik, serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu
dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.
Menurut Schneiders 1984 ( dalam M. Ali), peyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut
pandang, yaitu :
a) Penyesuaian berarti adaptasi : dapat mempertahankan eksisensinya bisa memperoleh
kesejahteraan jasmani dan rohani.
b) Penyesuaian juga dapat diartikan sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu
dengan standar atau prinsip
c) Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat
rencana dan mengorganisasi respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam
konflik, kesulitan dan frustasi- frustasi secara efesien.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah proses
mengubah diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup agar dapat
berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi dan konflik sehingga
tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya dan akhirnya dapat diterima oleh
kelompok dan lingkungannya.
B. Proses Penyesuian Diri
Penyesuaian yang sempurna terjadi jika manusia selalu dalam keadaan seimbang antara
dirinya dengan lingkungannya dimana tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan
dimana semua fungsi organisme berjalan normal. individu dikatakan berhasil dalam melakukan
penyesuaian diri apabila ia dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar atau apabila
dapat diterima oleh lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu lingkungannya.
Penyesuaian diri adalah Proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam
memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Seperti kita ketahui bahwa penyesuian yang
sempurna tidak pernah tercapai. Karena itu, penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses
sepanjang hayat, dan manusia terus- menerus berupaya menemukan dan mengatasi tekanan dan
tantangan hidup guna mencapai pribadi yang sehat.
Proses menyesuaian diri setidaknya melibatkan tiga unsur ( Schnider dalam M. Ali : 176),
yaitu :
1. Motivasi
Faktor motivasi dapat diatakan sebagai kunci untuk memahami proses penyesuaian diri. Motivasi
merupakan kekuatan internal yang menyebabkan ketegangan dan ketidak seimbangan dalam
organisme.
Respons penyesuaian diri, baik atau buruk, secara sederhana dapat dipandang sebagai
suatu upaya organisme untuk mereduksi atau menjauhi ketegangan dan untuk memelihara
keseimbangan yang lebih wajar. Kualiatas respons, apakah itu sehat, efisien, atau merusak
ditntukan terutama oleh kualitas motivasi, selain juga hubungan individu dengan lingkungan.
2. Sikap terhadap realitas
Berbagai aspek penyesuaian diri ditentukan oleh sikap dan cara individu bereaksi terhadap
manusia disekitarnya, benda- benda, dan hubungan- hubungan yang membentuk realitas. Secara
umum, dapat dikatakan bahwa sikap yang sehat terhadap realitas dan kontak yang baik terhadap
realitas itu sangat diperlukan bagi bagi proses penyesuaian diri yang sehat.
.
3. Pola dasar penyesuaian diri.
Dalam penyesuaian diri sehari-hari, baik penyesuaian diri yang sederhana ataupun penyesuaian
diri yang rumit, terdapat suatu pola dasar yang terdiri dari elemen- elemen tertentu. Contohnya,
seorang anak yang membutuhkan rasa kasih sayang dari ibunya yang telalu sibuk dengan tugas-
tugas lain. Anak akan frustasi dan berusaha sendiri menemukan pemecahan untuk mereduksi
ketegangan/ kebutuhan yang belum terpenuhi. Dia mungkin mencari kasih sayang di mana-
mana atau mengisap jarinya, makan secara berlebihan, atau bahkan tidak berupaya sama sekali,
sebagai respon pengganti bila kebutuhan-kebutuhan tidak terpenuhi secara wajar.
C. Karateristik Penyesuain Diri
Tidak selamanya individu- individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena
kadang-kadaang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan individu tidak berhasil
melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau
mungkin diluar dirinya. Dalam hubungannya dengan rintangan-rintangan tersebut ada individu-
individu yang dapat melakukan penyesuaian diri secara positif, namun ada pula individu-
individu yang melakukan penyesuaian diri yang salah. Berikut ini akan ditinjau dari karakteristik
penyesuaian diri yang positif dan penyesuaian diri yang salah :
a. Penyesuaian diri secara positif
Mereka tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal- hal
sebagai berikut :
a) Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional
b) Tidak menunjukkan adanya frustasi- frustasi pribadi
c) Memiliki pertimbangan Rasional dan pengarahan diri
d) Mampu dalam belajar
e) Menghargai pengalaman
Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukannya dalam
berbagai bentuk antara lain :
a) Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung
b) Penyesuaian dengan menggali kemampuan diri
c) Penyesuaian dengan belajar
d) Penyesuaian dengan dengan perencanaan yang cermat.
b. Penyesuaian yang salah
Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, dapat mengakibatkan
individu melakukan penyesuaian yang salah, tidak terarah, emosional, sikap yang tidak realistik,
agresif, dan sebagainya. Ada tiga bentuk reaksi penyesuaian diri yang salah, yaitu :
a) Reaksi bertahan
Individu berusaha untuk mempertahankan dirinya, seolah- olah tidak menghadapi kegagalan, ia
selalu berusaha untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak mengalami kegagalan.
b) Reaksi menyerang
Orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah menunjukkan tingkah laku yang bersifat
menyerang untuk menutupi kegagalannya. Ia tidak mau menyadari kegagalannya.
c) Reaksi Melarikan Diri
Dalam reaksi ini orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah akan melarikan diri dari
situasi yang menimbulan kegagalan, reksinya tampak dalam tingkah laku sebagai berikut :
 Berfantasi, yaitu memasukkan keinginan yang tidak tecapai dalam bentuk angan-angan.
 Banyak tidur
 Minum minuman keras
 Menjadi pecandu ganja, narkotika, dan
 Regresi, yaitu kembali kepada awal ( misal: orang dewasa yang bersikap dan berwatak seperti
anak kecil),
dll.
D. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri Pada Remaja
Menurut Schneiders setidaknya ada lima faktor yang dapat
mepengaruhi proses penyesuaian diri yaitu :
a. Kondisi fisik
Seringkali kondisi fisik berpengaruh kuat terhadap proses
penyesuaian diri remaja. Aspek-aspek yang berkaitan dengan kondisi fisik yang dapat
mempengaruhi penyesuaian diri remaja adalah sebagai berikut :
1) Hereditas dan kondisi fisik
Dalam mengidentifikasi pengaruh hereditas terhadap penyesuaian diri, lebih digunakan
pendekatan fisik karena hereditas dipandang lebih dekat dan tak terpisahkan dari mekanisme
fisik. Dari sini berkembang prinsip umum bahwa semakin dekat kapasitas pribadi, sifat atau
kecenderungan berkaiatan dengan konstitusi fisik maka akan semakin besar pengaruhnya
terhadap penyesuaian diri. bahkan dalam hal tertentu, kecenderungan kearah
malasuai (maladjusment) diturunkan secara genetis khusus nya melalui media temperamen.
Temperamen merupakan komponen utama karena dari temparamen itu muncul karakteristik
yang paling dasar dari kepribadian, khususnya dalam memandang hubungan emosi
dengan penyesuaian diri.
2) Sistem utama tub uh
Termasuk ke dalam sistem utama tubuh yang memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri
adalah sistem syaraf, kelenjar dan otot. Sistem syaraf yang berkembang dengan normal dan sehat
merupakan syarat mutlak bagi fungsi-fungsi psikologis agar dapat berfungsi secara maksimal
yang akhirnya berpengaruh secara baik pula kepada penyesuaian diri. Dengan kata lain, fungsi
yang memadai dari sistem syaraf merupakan kondisi umum yang diperlukan bagi penyesuaian
diri yang baik. Sebaliknya penyimpangan didalam sistem syaraf akan berpengaruh terhadap
kondisi mental yang penyesuaian dirinya kurang baik.
3) Kesehatan fisik
Penyesuaian diri seseorang akan lebih mudah dilakukan dan dipelihara dalam kondisi fisik
yang sehat daripada yang tidak sehat. Kondisi fisik yang sehat dapat menimbulkan penerimaan
diri, kepercayaan diri, harga diri dan sejenisnya yang akan menjadi kondisi yang sangat
menguntungkan bagi proses penyesuian diri. Sebaliknya kondisi fisik yang tidak sehat dapat
mengakibatkan perasaan rendah diri, kurang percaya diri, atau bahkan menyalahkan diri
sehingga akan berpengaruh kurang baik bagi proses penyesuaian diri.
b. Kepribadian
Unsur – unsur kepribadian yang penting pengaruhnya terhadap penyesuaian diri adalah
sebagai berikut :
1) Kemauan dan kemampuan untuk berubah (modifiability)
Kemauan dan kemampuan untuk berubah merupakan karakteristik kepribadian yang
pengaruhnya sangat menonjol terhadap proses pentyesuaian diri. Sebagai suatu proses yang
dinamis dan berkelanjutan, penyesuaian diri membutuhkan kecenderungan untuk berubah dalam
bentuk kemauan, prilaku, sikap, dan karakteristik sejenis lainnya. Oleh sebab itu semakin kaku
dan tidak ada kemauan serta kemampuan untuk merespon lingkungan, semakin besar
kemungkinanya untuk mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri.
2) Pengaturan diri (self regulation)
Pengaturan diri sama pentingnya dengan penyesuaian diri dan pemeliharaan stabilitas mental,
kemampuan untuk mengatur diri, dan mengarahkan diri. Kemampuan mengatur diri
dapat mencegah individu dari keadaan malasuai dan penyimpangan kepribadian. Kemampuan
pengaturan diri dapat mengarahkan kepribadian normal mencapai pengendalian diri dan realisasi
diri.
3) Relisasi diri (self relization)
Telah dikatakan bahwa pengaturan kemampuan diri mengimplikasiakan potensi dan
kemampuan kearah realisasi diri. Proses penyesuaian diri dan pencapaian hasilnya secara
bertahap sangat erat kaitanya dengan perkembangan kepribadian. Jika perkembangan
kepribadain berjalan normal sepanjang masa kanak-kanak dan remaja, di dalamnya tersirat
portensi laten dalam bentuk sikap, tanggung jawab, penghayatan nilai- nilai, penghargaan
diri dan lingkungan, serta karakteristik lainnya menuju pembentukan kepribadian dewasa. Semua
itu unsur-unsur penting yang mendasari relaitas diri.
4) Intelegensi
Kemampuan pengaturan diri sesungguhnya muncul tergantung pada kualitas dasar lainnya
yang penting peranannya dalam pemyesuaian diri, yaitu kualitas intelegensi. Tidak sedikit, baik
buruknya penyesuaian diri seseorang ditentukan oleh kapasitas intelektualnya atau
intelegensinnya. Intelegensi sangat penting bagi perolehan gagasan, prinsip, dan tujuan yang
memainkan peranan penting dalam proses penyesuain diri. Misalnya kualitas
pemikiran seseorang dapat memungkinkan orang tersebut melakukan pemilihan dan mengambil
keputusan penyesuain diri secara intelegensi dan akurat.
c. Proses belajar (Education)
Termasuk unsur-unsur penting dalam education atau pendidikan yang dapat
mempengaruhi penyesuaian diri individu antara lain :
1) Belajar
Kemauan belajar merupakan unsur tepenting dalam penyesuaian diri individu karena pada
umumnya respon-respon dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi penyesuaian
diri diperoleh dan menyerap kedalam diri individu melalui proses belajar. Oleh karena itu
kemauan untuk belajar dan sangat penting karena proses belajar akan terjadi dan berlangsung
dengan baik dan berkelanjutan manakalah individu yang bersangkutan memiliki kemauan yang
kuat untuk belajar. Bersama-sama dengan kematangan, belajar akan muncul dalam bentuk
kapasitas dari dalam atau disposisi terhadap respon. Oleh sebab itu, perbedaan pola-pola
penyesuaian diri sejak dari yang normal sampai dengan yang malasuai, sebagain besar
merupakan hasil perbuatan yang dipengaruhi oleh belajar dan kematangan.
2) Pengalaman
Ada dua jenis pengalaman yang memiliki nilai signifikan terhadap pross penyesuaian diri,
yaitu (1) pengalaman yang menyehatkan (salutary experiences) dan (2) pengalaman
traumatic (traumatic experinces). Pengalaman yang menyehatkan adalah peristiwa-peristiwa
yang dialami oleh individu dan dirasakan sebagai suatu yang mengenakkan, mengasyikakan, dan
bahkan di rasa ingin mengulangnya kembali. Pengalaman seperti ini akan dijadikan dasar untuk
ditansfer oleh individu ketika harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Adapun
pengalaman trauma adalah peristiwa-peristiwa yang dialami oleh individu dan dirasakan sebagai
sesuatu yang sangat tidak mengenakkan, menyedihkan, atau bahkan sangat
menyakitkan sehingga individu tersebut sangat tidak ingin peristiwa itu terulang lagi.
3) Latihan
Latihan merupakan proses belajar yang diorientasikan kepada perolehan keterampilan atau
kebiasaan. Penyesuain diri sebagai suatu proses yang kompleks yang mencakup
didalamnya proses psikologis dan sosiologis maka memerlukan latihan yang sungguh-sungguh
agar mencapai hasil penyesuaian diri yang baik. Tidak jarang seseorang yang sebelumnya
memiliki kemampuan penyesuaian diri yang kurang baik dan kaku, tetapi melakukan latihan
secara sungguh-sungguh, akhirnya lambat laun menjadi bagus dalam setiap penyesuaian diri
dengan lingkungan baru.
4) Determinasi diri
Berkaitan erat dengan penyesuaian diri adalah sesungguhnya
individu itu sendiri harus mampu menetukan dirinya sendiri untuk melakukan proses
penyesuaian diri.
d. Lingkungan sebagai Penentu Penyesuaian Diri
 Pengaruh rumah dan keluarga
Dari sekian banyak faktor yang mengondisikan penyesuaian diri, faktor rumah dan
keluarga merupakan faktor yang sangat penting, karena keluarga merupakan satuan kelompok
sosial terkecil. Interaksi sosial yang pertama diperoleh individu adalah dalam keluarga.
Kemampuan interaksi sosial ini kemudian akan dikembangkan di masyarakat.
 Hubungan Orang Tua dan Anak
Pola hubungan antara orang tua dengan anak akan mempunyai pengaruh terhadap proses
penyesuaian diri anak –anak. Beberapa pola hubungan yang dapat mempengaruhi penyesuaian
diri antara lain :
ð Menerima (acceptance)
ð Menghukum dan disiplin yang berlebihan
ð Memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan
ð Penolakan
 Hubungan saudara
Suasana hubungan saudara yang penuh persahabatan, kooperatif, saling menghormati, penuh
kasih sayang, mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk tercapainya penyesuaian yang
lebih baik. Sebaliknya suasana permusuhan, perselisihan, iri hati, kebencian, dan sebagainya
dapat menimbulkan kesulitan dan kegagalan penyesuaian diri.
 Masyarakat
Keadaan lingkungan masyarakat dimana individu berada merupakan kondisi yang
menentukan proses dan pola-pola penyesuaian diri. Kondisi studi menunjukkan bahwa banyak
gejala tingkah laku salah bersumber dari keadaan masyarakat. Pergaulan yang salah di kalangan
remaja dapat mempengaruhi pola-pola penyesuaian dirinya.
 Sekolah
Sekolah mempunyai peranan sebagai media untuk mempengaruhi kehidupan intelektual,
sosial dan moral para siswa. Suasana di sekolah baik sosial maupun psikologis menentukan
proses dan pola penyesuaian diri. Disamping itu, hasil pendidikan yang diterima anak disekolah
akan merupakan bekal bagi proses penyesuaian diri di masyarakat.
e. Kultural dan Agama Sebagai Penentu Penyesuaian Diri
Lingkungan kultural dimana individu berada dan berinteraksi akan menentukan pola-pola
penyesuaian dirinya. Contohnya tatacara kehidupan di sekolah, masjid, gereja, dan semacamnya
akan mempengaruhi bagaimana anak menempatkan diri dan bergaul dengan masyarakat
sekitarnya.
Agama memberikan suasana psikologis tertentu dalam mengurangi konflik, frustasi dan
ketegangan lainnya. Agama juga memberikan suasana damai dan tenang bagi anak. Agama
merupakan sumber nilai, kepercayaan dan pola-pola tingkah laku yang akan memberikan
tuntunan bagi arti, tujuan, dan kestabilan hidup umat manusia. Agama memegang peranan
penting sebagai penentu dalam proses penyesuaian diri.
E. Masalah- Masalah Dalam Penyesuaian Diri
Diantara persoalan terpentingnya yang dihadapi remaja dalam kehidupan sehari-hari dan yang
menghambat penyesuaian diri yang sehat adalah hubungan remaja dengan orang dewasa
terutama orang tua. Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan remaja sangat tergantung pada
sikap orang tua dan suasana psikologi dan sosial dalam keluarga.
Sebagai contoh, sikap orang tua yang menolak. Penolakan orang tua terhadap anaknya dapat
dibagi menjadi dua macam.Pertama, penolakan mungkin merupakan penolakan tetap sejak awal,
dimana orang tua merasa tidak sayang kepada anaknya, karena berbagai sebab, mereka tidak
menghendaki kelahirannya. Menurut Boldwyn: “Bapak yang menolak anaknya berusaha
menundukkan anaknya dengan kaidah-kaidah kekerasan, karena itu ia mengambil ukuran
kekerasan, kekejaman tanpa alasan nyata.” Jenis kedua, dari penolakan adalah dalam bentuk
berpura-pura tidak tahu keinginan anak.
Penyesuaian diri remaja dengan kehidupan di sekolah. Permasalahan penyesuaian diri di
sekolah mungkin akan timbul ketika remaja mulai memasuki jenjang sekolah yang baru, baik
sekolah lanjutan pertama maupun sekolah lanjutan atas. Mereka mungkin mengalami
permasalahan penyesuaian diri dengan guru-guru, teman, dan mata pelajaran. Sebagai akibat
antara lain adalah belajar menjadi menurun dibanding dengan prestasi di sekolah sebelumnya.
Permasalahan lain yang mungkin timbul adalah penyesuaian diri yang berkaitan dengan
belajar yang baik. Bagi siswa yang baru masuk sekolah lanjutan mungkin mengalami kesulitan
dalam membagi waktu belajar, yakni adanya pertentangan antara belajar dan keinginan untuk
ikut aktif dalam kegiatan sosial, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri, maka penyesuaian
diri terhadap lingkungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan memerlukan proses yamg
cukup unik. Penyesuaian diri dapat diartikan adaptasi, konformitas, penguasaan, dan kematangan
emosional. Proses penyesuaian diri yang tertuju pada pencapaian keharmonisan antara faktor
internal dan eksternal anak sering menimbulkan konflik, tekanan, frustasi, dan berbagai macam
perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.
Kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor
lingkungan di mana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau salah.
Selain faktor lingkungan, faktor psikologis, kematangan, kondisi fisik, dan kebudayaan juga
mempengaruhi proses penyesuaian diri.
Permasalahn-permasalahan penyesuaian diri yang dihadapi remaja dapat berasal dari
suasana psikologis keluarga seperti keretakan keluarga. Selain itu permasalahan-permasalahan
penyesuaian akan muncul bagi remaja yang sering pindah tempat tinggal.
Lingkungan sekolah juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa
remaja. Sekolah selain megemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan. Di sekolah, guru
hendaknya dapat bersikap yang lebih efektif, seperti adil, jujur, menyenangkan dan sebagainya
sehingga siswanya akan merasa senang dan aman bersamanya.
B. Kritik
Menurut kelompok kami ketidakmampuan menyesuaikan diri pada remaja disebabkan oleh
faktor internal dan eksternal dan lebih mengacu pada ketidakmampuan orang tua dalam
membimbing remaja menuju penyesuaian diri yang menyebabkan kondisi fisik, mental dan
emosional remaja menjadi labil.
Selain itu lingkungan yang tidak mendukung penyesuaian diri remaja menyebabkan semakin
sulitnya remaja dalam melakukan penyesuaian diri.
C. Saran
Menurut kelompok kami seharusnya orang tua memahami keadaan remaja anaknya sehingga
orang tua mampu mengarahkan anak remajanya menuju penyesuaian diri yang tepat. Selain itu
orang tua juga harus peduli dengan semua faktor berpengaruh pada proses penyesuaian diri
remaja.
DAFTAR PUSTAKA
lock, E. 2004. Psikologi Perkembangan Suatu pendekatan sepanjang masa. Jakarta : Erlangga Press
hammad, A & Mohammad, A. (2004). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Wirawan. 2001. Psikologi Remaja. Jakarta : Rineka Cipta
Mu’tadin, Z. 2002. Penyesuaian Diri Remaja. www.e-psikologi.com
http://www.masimamgun.blogspot.com/2010/04/konsep-penyesuaian-diri.html
http://www.belajarpsikologi.com/pengertian-penyesuaian-diri/

More Related Content

What's hot

Polymeric Biomaterials by 이흐완 히다얏
Polymeric Biomaterials by 이흐완 히다얏Polymeric Biomaterials by 이흐완 히다얏
Polymeric Biomaterials by 이흐완 히다얏
Ikhwan Hidayat
 
Cartilage Tissue Engineering
Cartilage Tissue EngineeringCartilage Tissue Engineering
Cartilage Tissue Engineering
jojohen
 
Bioartificial pancreas
Bioartificial pancreasBioartificial pancreas
Bioartificial pancreas
Josh Chang
 
Tissue engineering (group presentation)
Tissue engineering (group presentation)Tissue engineering (group presentation)
Tissue engineering (group presentation)
Mohd Faez Borhannuddin
 
Tissue engineering
Tissue engineeringTissue engineering
Tissue engineering
rajatgothi
 

What's hot (12)

Case study 2 - Tissue Engineering Scaffold
Case study 2  - Tissue Engineering ScaffoldCase study 2  - Tissue Engineering Scaffold
Case study 2 - Tissue Engineering Scaffold
 
Polymeric Biomaterials by 이흐완 히다얏
Polymeric Biomaterials by 이흐완 히다얏Polymeric Biomaterials by 이흐완 히다얏
Polymeric Biomaterials by 이흐완 히다얏
 
Cartilage Tissue Engineering
Cartilage Tissue EngineeringCartilage Tissue Engineering
Cartilage Tissue Engineering
 
Bioartificial pancreas
Bioartificial pancreasBioartificial pancreas
Bioartificial pancreas
 
Liver on a chip
Liver on a chipLiver on a chip
Liver on a chip
 
Tissue engineering
Tissue engineeringTissue engineering
Tissue engineering
 
bone tissue engineering
bone tissue engineeringbone tissue engineering
bone tissue engineering
 
Tissue engineering (group presentation)
Tissue engineering (group presentation)Tissue engineering (group presentation)
Tissue engineering (group presentation)
 
Bioplastics
BioplasticsBioplastics
Bioplastics
 
Tissue regeneration of the liver
Tissue regeneration of the liverTissue regeneration of the liver
Tissue regeneration of the liver
 
Tissue engineering
Tissue engineeringTissue engineering
Tissue engineering
 
Natural and synthetic polymers in medicine ppt [Autosaved].pptx
Natural and synthetic polymers in medicine ppt [Autosaved].pptxNatural and synthetic polymers in medicine ppt [Autosaved].pptx
Natural and synthetic polymers in medicine ppt [Autosaved].pptx
 

Similar to Kata pengantar

Tugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriTugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diri
Poetra Chebhungsu
 
Penyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remajaPenyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remaja
Rfebiola
 
Pengenalan Diri Remaja (MK. Pengembangan Peserta Didik)
Pengenalan Diri Remaja (MK. Pengembangan Peserta Didik)Pengenalan Diri Remaja (MK. Pengembangan Peserta Didik)
Pengenalan Diri Remaja (MK. Pengembangan Peserta Didik)
Yusrina Fitriani Ns
 
Penyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remajaPenyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remaja
Rfebiola
 
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata rahaMakalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Operator Warnet Vast Raha
 
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Titin Rohayati
 
Wellness wheel - translated
Wellness wheel - translated Wellness wheel - translated
Wellness wheel - translated
Farah Saparuddin
 

Similar to Kata pengantar (20)

Ppd bab i
Ppd bab iPpd bab i
Ppd bab i
 
Tugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriTugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diri
 
Studi kasus peserta didik
Studi kasus peserta didikStudi kasus peserta didik
Studi kasus peserta didik
 
Penyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remajaPenyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remaja
 
Pengenalan Diri Remaja (MK. Pengembangan Peserta Didik)
Pengenalan Diri Remaja (MK. Pengembangan Peserta Didik)Pengenalan Diri Remaja (MK. Pengembangan Peserta Didik)
Pengenalan Diri Remaja (MK. Pengembangan Peserta Didik)
 
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata rahaMakalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
 
Penyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remajaPenyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remaja
 
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata rahaMakalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
 
RPL Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru.docx
RPL Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru.docxRPL Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru.docx
RPL Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru.docx
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Tugas makalah tik
Tugas makalah tikTugas makalah tik
Tugas makalah tik
 
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Wellness wheel
Wellness wheelWellness wheel
Wellness wheel
 
Penyesuaian diri pada remaja
Penyesuaian diri pada remajaPenyesuaian diri pada remaja
Penyesuaian diri pada remaja
 
Skala Psikologi
Skala PsikologiSkala Psikologi
Skala Psikologi
 
Bengkel Pengurusan Stress
Bengkel Pengurusan StressBengkel Pengurusan Stress
Bengkel Pengurusan Stress
 
Wellness wheel - translated
Wellness wheel - translated Wellness wheel - translated
Wellness wheel - translated
 
PPT KEL 7 PENYESUAIAN DIRI.pptx
PPT KEL 7 PENYESUAIAN DIRI.pptxPPT KEL 7 PENYESUAIAN DIRI.pptx
PPT KEL 7 PENYESUAIAN DIRI.pptx
 
PERMASALAHAN REMAJA dAN UPAYA – UPAYA MENANGANINYA
PERMASALAHAN REMAJA dAN  UPAYA – UPAYA MENANGANINYAPERMASALAHAN REMAJA dAN  UPAYA – UPAYA MENANGANINYA
PERMASALAHAN REMAJA dAN UPAYA – UPAYA MENANGANINYA
 
Manajemen kepribadian
Manajemen kepribadianManajemen kepribadian
Manajemen kepribadian
 

More from Taufik Pacific (9)

Ijazah s2 cleo
Ijazah s2 cleoIjazah s2 cleo
Ijazah s2 cleo
 
Sd negeri 3 babadan nomor
Sd negeri 3 babadan nomorSd negeri 3 babadan nomor
Sd negeri 3 babadan nomor
 
Anatomi alat kandungan
Anatomi alat kandunganAnatomi alat kandungan
Anatomi alat kandungan
 
Doc5
Doc5Doc5
Doc5
 
Standar pembiayaan
Standar pembiayaanStandar pembiayaan
Standar pembiayaan
 
Pendidik
PendidikPendidik
Pendidik
 
Pendidik
PendidikPendidik
Pendidik
 
Love of my life
Love of my lifeLove of my life
Love of my life
 
Zxdgbsdfjhntfgmkb
ZxdgbsdfjhntfgmkbZxdgbsdfjhntfgmkb
Zxdgbsdfjhntfgmkb
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 

Kata pengantar

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala karunia yang telah di berikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Penyesuaian Diri Remaja Dan Permasalahannya Shalawat beriring salam kita hantarkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam dan merubah peradapan manusia dari peradaban jahiliyah menuju keperadaban yang islamiah. Dan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa pula kepada teman teman yang telah memberi dukungannya sehingga kami dapat menyelesaikan makaah ini tepat pada waktunya. Apabila terdapat kesalahan/kesilapan dalam makalah ini, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dan juga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Banda Aceh, Desember 2011 Penyusun DAFTAR ISI Kata Pengantar........................................................i Daftar Isi..........................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah .........................................................1 2. Rumuan Masalah ......................................................... 1 3. Tujuan..........................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian penyesuaian diri...................................................................3 B. Proses Penyesuaian Diri........................................................................4 C. Karakteristik Penyesuaian Diri..............................................................6 D. Faktor – faktor yang mempengaruhi Proses PenyeSuaian Diri ...............7 E. Masalah – masalah dalam Penyesuaian Diri ....................................14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................15 B. Kritik ................................................................15 C. Saran .................................................................16
  • 2. Daftar Pustaka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Individu memerlukan interaksi dengan lingkungan sosialnya karena dalam lingkungan sosial individu dapat berkembang dan menyesuaikan diri. Apabila individu tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka individu tersebut akan memiliki sikap negatif dan tidak bahagia. Individu dalam perkembangannya membutuhkan orang lain. Interaksi antara individu dan lingkungan sosialnya bersifat timbal balik. Selain mengadakan kontak sosial, individu juga membutuhkan dukungan dari lingkungan. Dukungan sosial yang diterima seseorang dari lingkungannya, baik berupa dorongan semangat, perhatian, penghargaan, bantuan dan kasih sayang, membuat orang tersebut memiliki pandangan positif terhadap diri dan lingkungan, sehingga menumbuhkan rasa aman dan bahagia yang penting dalam penyesuaian diri. Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Banyak individu yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri, baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya. Tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesaian diri dengan kondisi yang penuh tekanan. Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor- faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuian yang baik atau yang salah. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Apakah pengertian dari Penyesuian Diri itu ?
  • 3. 2. Bagaimana proses Penyesuian Diri ? 3. Apa saja karakteristik penyesuaian diri ? 4. Apa saja faktor yang mempengaruhi proses Penyesuaian Diri ? 5. Apa saja permasalahan Penyesuian Diri Remaja ? C. Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah: 1. Pengertian penyesuian diri 2. Proses penyesuian diri 3. Karakter penyesuain diri secara positif dan yang salah 4. Faktor yang mempengaruhi proses penyesuian diri. 5. Masalah dalam penyesuian diri
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penyesuaian Diri Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah Adjustment atau personal Adjustment..(M. Ali : 173). Adjustment itu sendiri merupakan suatu proses untuk mencari titik temu antara kondisi diri sendiri dan tuntutan lingkungan. Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya. Menurut Kartono (2000), penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga permusuhan, kemarahan, depresi, dan emosi negatif lain sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis. Hariyadi, dkk (2003) menyatakan penyesuaian diri adalah kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan atau dapat pula mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau keinginan diri sendiri. M. Ali dan M. Asrori (2005) juga menyatakan bahwa penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada. Menurut Schneiders 1984 ( dalam M. Ali), peyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu : a) Penyesuaian berarti adaptasi : dapat mempertahankan eksisensinya bisa memperoleh kesejahteraan jasmani dan rohani. b) Penyesuaian juga dapat diartikan sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip
  • 5. c) Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustasi- frustasi secara efesien. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah proses mengubah diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi dan konflik sehingga tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya dan akhirnya dapat diterima oleh kelompok dan lingkungannya. B. Proses Penyesuian Diri Penyesuaian yang sempurna terjadi jika manusia selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya dimana tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan dimana semua fungsi organisme berjalan normal. individu dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaian diri apabila ia dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar atau apabila dapat diterima oleh lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu lingkungannya. Penyesuaian diri adalah Proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Seperti kita ketahui bahwa penyesuian yang sempurna tidak pernah tercapai. Karena itu, penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus- menerus berupaya menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi yang sehat. Proses menyesuaian diri setidaknya melibatkan tiga unsur ( Schnider dalam M. Ali : 176), yaitu : 1. Motivasi Faktor motivasi dapat diatakan sebagai kunci untuk memahami proses penyesuaian diri. Motivasi merupakan kekuatan internal yang menyebabkan ketegangan dan ketidak seimbangan dalam organisme. Respons penyesuaian diri, baik atau buruk, secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya organisme untuk mereduksi atau menjauhi ketegangan dan untuk memelihara
  • 6. keseimbangan yang lebih wajar. Kualiatas respons, apakah itu sehat, efisien, atau merusak ditntukan terutama oleh kualitas motivasi, selain juga hubungan individu dengan lingkungan. 2. Sikap terhadap realitas Berbagai aspek penyesuaian diri ditentukan oleh sikap dan cara individu bereaksi terhadap manusia disekitarnya, benda- benda, dan hubungan- hubungan yang membentuk realitas. Secara umum, dapat dikatakan bahwa sikap yang sehat terhadap realitas dan kontak yang baik terhadap realitas itu sangat diperlukan bagi bagi proses penyesuaian diri yang sehat. . 3. Pola dasar penyesuaian diri. Dalam penyesuaian diri sehari-hari, baik penyesuaian diri yang sederhana ataupun penyesuaian diri yang rumit, terdapat suatu pola dasar yang terdiri dari elemen- elemen tertentu. Contohnya, seorang anak yang membutuhkan rasa kasih sayang dari ibunya yang telalu sibuk dengan tugas- tugas lain. Anak akan frustasi dan berusaha sendiri menemukan pemecahan untuk mereduksi ketegangan/ kebutuhan yang belum terpenuhi. Dia mungkin mencari kasih sayang di mana- mana atau mengisap jarinya, makan secara berlebihan, atau bahkan tidak berupaya sama sekali, sebagai respon pengganti bila kebutuhan-kebutuhan tidak terpenuhi secara wajar. C. Karateristik Penyesuain Diri Tidak selamanya individu- individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadaang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan individu tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya. Dalam hubungannya dengan rintangan-rintangan tersebut ada individu- individu yang dapat melakukan penyesuaian diri secara positif, namun ada pula individu- individu yang melakukan penyesuaian diri yang salah. Berikut ini akan ditinjau dari karakteristik penyesuaian diri yang positif dan penyesuaian diri yang salah : a. Penyesuaian diri secara positif Mereka tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal- hal sebagai berikut : a) Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional
  • 7. b) Tidak menunjukkan adanya frustasi- frustasi pribadi c) Memiliki pertimbangan Rasional dan pengarahan diri d) Mampu dalam belajar e) Menghargai pengalaman Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukannya dalam berbagai bentuk antara lain : a) Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung b) Penyesuaian dengan menggali kemampuan diri c) Penyesuaian dengan belajar d) Penyesuaian dengan dengan perencanaan yang cermat. b. Penyesuaian yang salah Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, dapat mengakibatkan individu melakukan penyesuaian yang salah, tidak terarah, emosional, sikap yang tidak realistik, agresif, dan sebagainya. Ada tiga bentuk reaksi penyesuaian diri yang salah, yaitu : a) Reaksi bertahan Individu berusaha untuk mempertahankan dirinya, seolah- olah tidak menghadapi kegagalan, ia selalu berusaha untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak mengalami kegagalan. b) Reaksi menyerang Orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah menunjukkan tingkah laku yang bersifat menyerang untuk menutupi kegagalannya. Ia tidak mau menyadari kegagalannya. c) Reaksi Melarikan Diri Dalam reaksi ini orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah akan melarikan diri dari situasi yang menimbulan kegagalan, reksinya tampak dalam tingkah laku sebagai berikut :  Berfantasi, yaitu memasukkan keinginan yang tidak tecapai dalam bentuk angan-angan.  Banyak tidur  Minum minuman keras  Menjadi pecandu ganja, narkotika, dan
  • 8.  Regresi, yaitu kembali kepada awal ( misal: orang dewasa yang bersikap dan berwatak seperti anak kecil), dll. D. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri Pada Remaja Menurut Schneiders setidaknya ada lima faktor yang dapat mepengaruhi proses penyesuaian diri yaitu : a. Kondisi fisik Seringkali kondisi fisik berpengaruh kuat terhadap proses penyesuaian diri remaja. Aspek-aspek yang berkaitan dengan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri remaja adalah sebagai berikut : 1) Hereditas dan kondisi fisik Dalam mengidentifikasi pengaruh hereditas terhadap penyesuaian diri, lebih digunakan pendekatan fisik karena hereditas dipandang lebih dekat dan tak terpisahkan dari mekanisme fisik. Dari sini berkembang prinsip umum bahwa semakin dekat kapasitas pribadi, sifat atau kecenderungan berkaiatan dengan konstitusi fisik maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap penyesuaian diri. bahkan dalam hal tertentu, kecenderungan kearah malasuai (maladjusment) diturunkan secara genetis khusus nya melalui media temperamen. Temperamen merupakan komponen utama karena dari temparamen itu muncul karakteristik yang paling dasar dari kepribadian, khususnya dalam memandang hubungan emosi dengan penyesuaian diri. 2) Sistem utama tub uh Termasuk ke dalam sistem utama tubuh yang memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri adalah sistem syaraf, kelenjar dan otot. Sistem syaraf yang berkembang dengan normal dan sehat merupakan syarat mutlak bagi fungsi-fungsi psikologis agar dapat berfungsi secara maksimal yang akhirnya berpengaruh secara baik pula kepada penyesuaian diri. Dengan kata lain, fungsi yang memadai dari sistem syaraf merupakan kondisi umum yang diperlukan bagi penyesuaian
  • 9. diri yang baik. Sebaliknya penyimpangan didalam sistem syaraf akan berpengaruh terhadap kondisi mental yang penyesuaian dirinya kurang baik. 3) Kesehatan fisik Penyesuaian diri seseorang akan lebih mudah dilakukan dan dipelihara dalam kondisi fisik yang sehat daripada yang tidak sehat. Kondisi fisik yang sehat dapat menimbulkan penerimaan diri, kepercayaan diri, harga diri dan sejenisnya yang akan menjadi kondisi yang sangat menguntungkan bagi proses penyesuian diri. Sebaliknya kondisi fisik yang tidak sehat dapat mengakibatkan perasaan rendah diri, kurang percaya diri, atau bahkan menyalahkan diri sehingga akan berpengaruh kurang baik bagi proses penyesuaian diri. b. Kepribadian Unsur – unsur kepribadian yang penting pengaruhnya terhadap penyesuaian diri adalah sebagai berikut : 1) Kemauan dan kemampuan untuk berubah (modifiability) Kemauan dan kemampuan untuk berubah merupakan karakteristik kepribadian yang pengaruhnya sangat menonjol terhadap proses pentyesuaian diri. Sebagai suatu proses yang dinamis dan berkelanjutan, penyesuaian diri membutuhkan kecenderungan untuk berubah dalam bentuk kemauan, prilaku, sikap, dan karakteristik sejenis lainnya. Oleh sebab itu semakin kaku dan tidak ada kemauan serta kemampuan untuk merespon lingkungan, semakin besar kemungkinanya untuk mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri. 2) Pengaturan diri (self regulation) Pengaturan diri sama pentingnya dengan penyesuaian diri dan pemeliharaan stabilitas mental, kemampuan untuk mengatur diri, dan mengarahkan diri. Kemampuan mengatur diri dapat mencegah individu dari keadaan malasuai dan penyimpangan kepribadian. Kemampuan pengaturan diri dapat mengarahkan kepribadian normal mencapai pengendalian diri dan realisasi diri. 3) Relisasi diri (self relization)
  • 10. Telah dikatakan bahwa pengaturan kemampuan diri mengimplikasiakan potensi dan kemampuan kearah realisasi diri. Proses penyesuaian diri dan pencapaian hasilnya secara bertahap sangat erat kaitanya dengan perkembangan kepribadian. Jika perkembangan kepribadain berjalan normal sepanjang masa kanak-kanak dan remaja, di dalamnya tersirat portensi laten dalam bentuk sikap, tanggung jawab, penghayatan nilai- nilai, penghargaan diri dan lingkungan, serta karakteristik lainnya menuju pembentukan kepribadian dewasa. Semua itu unsur-unsur penting yang mendasari relaitas diri. 4) Intelegensi Kemampuan pengaturan diri sesungguhnya muncul tergantung pada kualitas dasar lainnya yang penting peranannya dalam pemyesuaian diri, yaitu kualitas intelegensi. Tidak sedikit, baik buruknya penyesuaian diri seseorang ditentukan oleh kapasitas intelektualnya atau intelegensinnya. Intelegensi sangat penting bagi perolehan gagasan, prinsip, dan tujuan yang memainkan peranan penting dalam proses penyesuain diri. Misalnya kualitas pemikiran seseorang dapat memungkinkan orang tersebut melakukan pemilihan dan mengambil keputusan penyesuain diri secara intelegensi dan akurat. c. Proses belajar (Education) Termasuk unsur-unsur penting dalam education atau pendidikan yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri individu antara lain : 1) Belajar Kemauan belajar merupakan unsur tepenting dalam penyesuaian diri individu karena pada umumnya respon-respon dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi penyesuaian diri diperoleh dan menyerap kedalam diri individu melalui proses belajar. Oleh karena itu kemauan untuk belajar dan sangat penting karena proses belajar akan terjadi dan berlangsung dengan baik dan berkelanjutan manakalah individu yang bersangkutan memiliki kemauan yang kuat untuk belajar. Bersama-sama dengan kematangan, belajar akan muncul dalam bentuk kapasitas dari dalam atau disposisi terhadap respon. Oleh sebab itu, perbedaan pola-pola penyesuaian diri sejak dari yang normal sampai dengan yang malasuai, sebagain besar merupakan hasil perbuatan yang dipengaruhi oleh belajar dan kematangan.
  • 11. 2) Pengalaman Ada dua jenis pengalaman yang memiliki nilai signifikan terhadap pross penyesuaian diri, yaitu (1) pengalaman yang menyehatkan (salutary experiences) dan (2) pengalaman traumatic (traumatic experinces). Pengalaman yang menyehatkan adalah peristiwa-peristiwa yang dialami oleh individu dan dirasakan sebagai suatu yang mengenakkan, mengasyikakan, dan bahkan di rasa ingin mengulangnya kembali. Pengalaman seperti ini akan dijadikan dasar untuk ditansfer oleh individu ketika harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Adapun pengalaman trauma adalah peristiwa-peristiwa yang dialami oleh individu dan dirasakan sebagai sesuatu yang sangat tidak mengenakkan, menyedihkan, atau bahkan sangat menyakitkan sehingga individu tersebut sangat tidak ingin peristiwa itu terulang lagi. 3) Latihan Latihan merupakan proses belajar yang diorientasikan kepada perolehan keterampilan atau kebiasaan. Penyesuain diri sebagai suatu proses yang kompleks yang mencakup didalamnya proses psikologis dan sosiologis maka memerlukan latihan yang sungguh-sungguh agar mencapai hasil penyesuaian diri yang baik. Tidak jarang seseorang yang sebelumnya memiliki kemampuan penyesuaian diri yang kurang baik dan kaku, tetapi melakukan latihan secara sungguh-sungguh, akhirnya lambat laun menjadi bagus dalam setiap penyesuaian diri dengan lingkungan baru. 4) Determinasi diri Berkaitan erat dengan penyesuaian diri adalah sesungguhnya individu itu sendiri harus mampu menetukan dirinya sendiri untuk melakukan proses penyesuaian diri. d. Lingkungan sebagai Penentu Penyesuaian Diri  Pengaruh rumah dan keluarga Dari sekian banyak faktor yang mengondisikan penyesuaian diri, faktor rumah dan keluarga merupakan faktor yang sangat penting, karena keluarga merupakan satuan kelompok
  • 12. sosial terkecil. Interaksi sosial yang pertama diperoleh individu adalah dalam keluarga. Kemampuan interaksi sosial ini kemudian akan dikembangkan di masyarakat.  Hubungan Orang Tua dan Anak Pola hubungan antara orang tua dengan anak akan mempunyai pengaruh terhadap proses penyesuaian diri anak –anak. Beberapa pola hubungan yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri antara lain : ð Menerima (acceptance) ð Menghukum dan disiplin yang berlebihan ð Memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan ð Penolakan  Hubungan saudara Suasana hubungan saudara yang penuh persahabatan, kooperatif, saling menghormati, penuh kasih sayang, mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk tercapainya penyesuaian yang lebih baik. Sebaliknya suasana permusuhan, perselisihan, iri hati, kebencian, dan sebagainya dapat menimbulkan kesulitan dan kegagalan penyesuaian diri.  Masyarakat Keadaan lingkungan masyarakat dimana individu berada merupakan kondisi yang menentukan proses dan pola-pola penyesuaian diri. Kondisi studi menunjukkan bahwa banyak gejala tingkah laku salah bersumber dari keadaan masyarakat. Pergaulan yang salah di kalangan remaja dapat mempengaruhi pola-pola penyesuaian dirinya.  Sekolah Sekolah mempunyai peranan sebagai media untuk mempengaruhi kehidupan intelektual, sosial dan moral para siswa. Suasana di sekolah baik sosial maupun psikologis menentukan proses dan pola penyesuaian diri. Disamping itu, hasil pendidikan yang diterima anak disekolah akan merupakan bekal bagi proses penyesuaian diri di masyarakat.
  • 13. e. Kultural dan Agama Sebagai Penentu Penyesuaian Diri Lingkungan kultural dimana individu berada dan berinteraksi akan menentukan pola-pola penyesuaian dirinya. Contohnya tatacara kehidupan di sekolah, masjid, gereja, dan semacamnya akan mempengaruhi bagaimana anak menempatkan diri dan bergaul dengan masyarakat sekitarnya. Agama memberikan suasana psikologis tertentu dalam mengurangi konflik, frustasi dan ketegangan lainnya. Agama juga memberikan suasana damai dan tenang bagi anak. Agama merupakan sumber nilai, kepercayaan dan pola-pola tingkah laku yang akan memberikan tuntunan bagi arti, tujuan, dan kestabilan hidup umat manusia. Agama memegang peranan penting sebagai penentu dalam proses penyesuaian diri. E. Masalah- Masalah Dalam Penyesuaian Diri Diantara persoalan terpentingnya yang dihadapi remaja dalam kehidupan sehari-hari dan yang menghambat penyesuaian diri yang sehat adalah hubungan remaja dengan orang dewasa terutama orang tua. Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan remaja sangat tergantung pada sikap orang tua dan suasana psikologi dan sosial dalam keluarga. Sebagai contoh, sikap orang tua yang menolak. Penolakan orang tua terhadap anaknya dapat dibagi menjadi dua macam.Pertama, penolakan mungkin merupakan penolakan tetap sejak awal, dimana orang tua merasa tidak sayang kepada anaknya, karena berbagai sebab, mereka tidak menghendaki kelahirannya. Menurut Boldwyn: “Bapak yang menolak anaknya berusaha menundukkan anaknya dengan kaidah-kaidah kekerasan, karena itu ia mengambil ukuran kekerasan, kekejaman tanpa alasan nyata.” Jenis kedua, dari penolakan adalah dalam bentuk berpura-pura tidak tahu keinginan anak. Penyesuaian diri remaja dengan kehidupan di sekolah. Permasalahan penyesuaian diri di sekolah mungkin akan timbul ketika remaja mulai memasuki jenjang sekolah yang baru, baik sekolah lanjutan pertama maupun sekolah lanjutan atas. Mereka mungkin mengalami permasalahan penyesuaian diri dengan guru-guru, teman, dan mata pelajaran. Sebagai akibat antara lain adalah belajar menjadi menurun dibanding dengan prestasi di sekolah sebelumnya. Permasalahan lain yang mungkin timbul adalah penyesuaian diri yang berkaitan dengan belajar yang baik. Bagi siswa yang baru masuk sekolah lanjutan mungkin mengalami kesulitan
  • 14. dalam membagi waktu belajar, yakni adanya pertentangan antara belajar dan keinginan untuk ikut aktif dalam kegiatan sosial, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri, maka penyesuaian diri terhadap lingkungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan memerlukan proses yamg cukup unik. Penyesuaian diri dapat diartikan adaptasi, konformitas, penguasaan, dan kematangan emosional. Proses penyesuaian diri yang tertuju pada pencapaian keharmonisan antara faktor internal dan eksternal anak sering menimbulkan konflik, tekanan, frustasi, dan berbagai macam perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan. Kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan di mana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau salah. Selain faktor lingkungan, faktor psikologis, kematangan, kondisi fisik, dan kebudayaan juga mempengaruhi proses penyesuaian diri. Permasalahn-permasalahan penyesuaian diri yang dihadapi remaja dapat berasal dari suasana psikologis keluarga seperti keretakan keluarga. Selain itu permasalahan-permasalahan penyesuaian akan muncul bagi remaja yang sering pindah tempat tinggal. Lingkungan sekolah juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain megemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan. Di sekolah, guru hendaknya dapat bersikap yang lebih efektif, seperti adil, jujur, menyenangkan dan sebagainya sehingga siswanya akan merasa senang dan aman bersamanya. B. Kritik Menurut kelompok kami ketidakmampuan menyesuaikan diri pada remaja disebabkan oleh faktor internal dan eksternal dan lebih mengacu pada ketidakmampuan orang tua dalam
  • 15. membimbing remaja menuju penyesuaian diri yang menyebabkan kondisi fisik, mental dan emosional remaja menjadi labil. Selain itu lingkungan yang tidak mendukung penyesuaian diri remaja menyebabkan semakin sulitnya remaja dalam melakukan penyesuaian diri. C. Saran Menurut kelompok kami seharusnya orang tua memahami keadaan remaja anaknya sehingga orang tua mampu mengarahkan anak remajanya menuju penyesuaian diri yang tepat. Selain itu orang tua juga harus peduli dengan semua faktor berpengaruh pada proses penyesuaian diri remaja.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA lock, E. 2004. Psikologi Perkembangan Suatu pendekatan sepanjang masa. Jakarta : Erlangga Press hammad, A & Mohammad, A. (2004). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Wirawan. 2001. Psikologi Remaja. Jakarta : Rineka Cipta Mu’tadin, Z. 2002. Penyesuaian Diri Remaja. www.e-psikologi.com http://www.masimamgun.blogspot.com/2010/04/konsep-penyesuaian-diri.html http://www.belajarpsikologi.com/pengertian-penyesuaian-diri/