3. 1. Pengertian
penyesuaian diri
Penyesuaian adalah usaha
manusia untuk mencapai
keharmonisan pada diri sendiri dan
lingkunganannya. Penyesuaian diri
dapat diartikan juga sebagai
adaptrasi, konformitas,
penguasaan,dan kematangan
emosional.
4. 2. Proses penyesuaian diri
Penyesuaian diri adalah proses
bagaimana individu mencapai keseimbangan
diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan
lingkungan. Karna itu Penyesuaian diri lebih
bersifat suatu proses sepanjang hayat (lifelong
process), dan manusia terus-menerus
berupaya ,menemukan dan mengatasi tekanan
dan tantangan hidup guna mencapai pribadi
yang sehat.
Proses penyesuian diri yang teruju pada
pencapaian keharmonisan antara faktor iternal
dam eksternal anak sering enimbulkan
konflik,tekanan,frustasi, dan berbagai macam
prilaku untuk membebaskan diri dari ketengan.
5. 3. Karakteristik penyesuaian diri
Berikut ini akan ditinjau karakteristik
penyesuaian diri yang positif dan penyesuaian negative :
1.) Penyesuaian secara positif
Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian
diri secara positing ditandai hal-hal sebagai berikut :
a. Tidak menunjukkan adanya ketegangan
emosional
b. Tidak menunukan adanya mekanismemekanisme psikologis
c. Tidak menunjukan adanya prustasi pribadi
d. Memiliki pertimbangan rasional dan
pengarahan diri
e. Mampu dalam belajar
f. Menghargai pengalaman
g. Bersikap realistic dan objektif
6. Dalam melakukan penyesuaian diri secara
positif,individu akan melakukannya dalam
berbagai bentuk,antara lain :
a. Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara
langsung
b. Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi
(penjelajahan)
c. Penyesuian dengan trial and error atau coba-coba
d. Penyesuaian dengan subsitusi (mencari pengganti)
e. Penyesuian diri dengan menggali kemampuan diri
f. Penyesuaian dengan belajar
g. Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri
h. Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat
7. 2.) penyesuaian secara negative
Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian
negative (salah) :
a. Reaksi bertahan (defence reaction)
Individu berusaha untuk mempertahankan
dirinya,seolah-olah tidak menghadapi kegagalan.
Ia selalu berusaha untuk menunjukan bahwa
dirinya tidak mengalami kegagalan. Bentuk khusus
reaksi ini antara lain :
1.) Rasionalisasi
2.) Represi
3.) Proyeksi
4) Sour grapes (anggur kecut)
5.) Dsb.
8. b. Reaksi menyerang (aggressive reaction)
Orang yang empunyai penyesuaian diri yang salah
menunjukan tingkah laku yang bersifat menyerang
untuk menutupi kegagalannya. Ia tidak mau
menyadari kegagalannya. Reaksi-reaksinya tampak
dalam tingkah laku :
1.) Selalu membenarkan diri sendiri
2.) Mau berkuasa dakam setiap situasi
3.) Besikap balas dendam
4.) Bersikap senang mengganngu orang lain dan
5.) Keras kepala dalam perbuatannya
c. Reaksi Melarikan diri (Escaoe Reaction)
Sikap melarikan diri dari situasi yang menimbulkan
kegagalannya
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan penyesuaian diri :
a. Kondisi pada sikap Jasmaniah,
b. Perkembangan dan Kematangan,
c. Kondisi Lingkungan,
d. Kebudayaan, dan
e. Agama
10. • Permasalahan-permasalahan
penyesuaian diri remaja
Permasalahan-permasalahan penyesuaian
diri yang dihadapi remaja dapat berasal dari
suasana psikologis keluarga seperti
keretakan keluarga. Selain itu permasalahan
akan muncul bagi remaja yang sering pindah
tempat tinggal, karena akan terpaksa juga
membuat dia harus pindah dari sekolah ke
sekolah yang lain, tentu saja dengan
lingkungan, teman-teman, guru-guru yang
berbeda. Hal tersebut sehingga membuat dia
harus beradaptasi kembali dengan lingkungan
barunya.
11. • Implikasi Proses Penyesuaian
Remaja terhadap Penyelenggaraan
Pendidikan
Lingkungan sekolah mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap
perkembangan jiwa remaja. Sekolah
selain membangun fungsi pengajaran
juga fungsi pendidikan (transformasi
norma), yaitu sebagai rujukan dan
tempat perlindungan jika anak didik
mengalami masalah.
12. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya
untuk meperlancar proses penyesuaian diri
remaja khususnya di sekolah, seperti :
a. Menciptakan situasi sekolah yang dapat
menimbulkan rasa “betah” (at home) bagi
anak didik, baik secara social, fisik, maupun
akademis
b. Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat
memperbesar motivasi belajar
c. Peraturan/tata tertib yang jelas dan
dipahami murid-murid
d. Hubungan yang baik dan penuh pengertian
antara sekolah dengan orang tua siswa dan
masyarakat
e. Dan sebagainya
13. Jika kondisi dapat terkendali
dengan baik, adanya kerjasama yang
baik antar pihak sekolah maupun
orang tua baik dalam bentuk sarana
dan prasarana maupun proses belajar
mengajar, maka anak-anak didik di
sekolah itu yang berada dalam usia
remaja akan cenderung berkurang
untuk mengalami permasalahanpermasalahan penyesuaian diri.