SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
TUGAS MAKALAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
“FAKTOR - FAKTOR PSIKOLOGIS K3”
Oleh :
Syukri
19067030
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan
berbagai macam kenikmatannya yang Maha Luas, serta kasih yang tiada henti yang
diberikan kepada semua makhluknya tanpa pernah pilih kasih. Atas dasar nikmat itu
sehingga saya dapat menyusun makalah ‘Keselamatan dan Kesehatan Kerja’ hingga
selesai.
Penyusunan makalah ini sebagaimana suatu komponen dan syarat untuk
memenuhi tugas perkuliahan. Mudah - mudahan dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang ingin membaca, dan memahaminya.
saya menyadari bahwa laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan
terimakasih kepada bapak jasaman selaku pembimbing makalah ini, yang telah
banyak memberikan penjelasan, arahan dan bimbingan secara teknis dalam
pembuatan makalah ini serta motivasi dan semangat dalam pengerjaannya.
Saya juga berterimakasih kepada rekan-rekan yang telah membantu demi
terselesaikannya penyusunan makalah ini. Oleh karena itu saya mengharapkan
adanya saran dan kritik yang bersifat membangun.
Selanjutnya, saya menjadikan makalah ini sebagai bukti tertulis, dimana hasil
percobaan yang saya lakukan tidaklah berbeda dengan hasil perhitungan secara
teoritis.
Padang, Februari 2020
Syukri
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….…………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………..1
1.3. Tujuan Perkuliahan………………………………………………….………1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Teori dan Pembahasan………………………………………………….2
BAB III KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………..……..11
BAB IV SOAL DAN LATIHAN
4.1. SoalObjektif……………………………………………………..…………12
4.2. SoalEssay………………………………………………………….………..13
4.3. SoalLatihan…………………………………………………….…………..13
BAB V KUNCI JAWABAN
5.1. Jawaban Objekif……………………………………………….…………14
5.2. Jawaban Essay……………………………………………………….……14
BAB VI REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada umumnya, disemua tempat kerja selalu terdapat sumber bahaya yang dapat
mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Di lingkungan kerja itu sendiri terdapat
potensi-potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan keja dan penyakit akibat
kerja. Temasuk potensi bahaya psikologi.
Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan
oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketengakerjaan yang kurang baik atau kurang
mendapatkan perhatian seperti penempatan pekerja yang tidak sesuai dengan bakat,
minat, kepribadian, motivasi, temperamen, pendidikan, sistem seleksi dan klasifikasi
pekerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan pekerja dalam malakukan
pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan
antara individu yang tidak harmonis dan tidak serasi dalam organisasi kerja.
Bahaya psikologi dapat disimpulkan menjadi beberapa aspek berdasarkan
kategori karakteristik, organisai dan lingkungankerja, dimana dapat menyebabkan
bahaya. Hal ini menunjukan bahaya karakteristik kerja dapat digunakan untuk
menggambarkan bahaya kaitannya dengan hubungan kerja (context to work) yang
dapat meliputi budaya dan fungsi organisasi, peran dalam organisasi, perkembangan
karir, pengawasan kerja, hubungan interpersonal dan isi dari pekerjaan (content of
work) yang dapat meliputi desain kerja, beban kerja, jadwal kerja, lingkungan kerja
dan peralatan kerja. Kondisi yang tidak pasti dari aspek kerja ini dapat menimbulkan
stres dan berbahaya bagi kesehatan.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan potensi bahaya psikologi?
b. Apa saja faktor-faktor bahaya psikologi dalam lingkungan kerja?
c. Apa dampak yang ditimbulkan oleh bahaya psikologi di lingkungan kerja?
d. Pada bagian proses produksi manakah yang memiliki resiko yang paling
besar mengalami stres kerja akibat adanya bahaya psikologi?
1.3. Tujuan Perkuliahan
Mahasiswa mengetahui, memhami, dan menyadari penyebab stres akibat kerja
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Psikologis
Psikologi berasal dari bahasa kata yunani Psychology yang merupakan gabungan
dari kata psyche dan logos. Psyce berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah
psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa.
Pengertian Psikologi menurut beberapa para ahli, diantaranya :
1) Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990)
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang Baik yang
dapat dilihat maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
2) Menurut Darkir (1993)
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan
Nya dengan lingkungannya.
3) Menurut Muhibin Syah (2001)
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka
Dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungan
Hubungannya dengan lingkungan
Dari beberapa definisi tersebut dapat diatas disimpulkan bahwa Pengertian
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah manusia, baik sebagai
individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut
berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, Tingkah laku yang disadari
maupun yang tidak disadari.
Pengertian lingkungan kerja menurut beberapa para ahli, diantaranya :
1) Menurut Mardiana (2005)
Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pekerja melakukan pekerjaanya
sehari-hari, lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkin
kan rasa aman dan memungkinkan para pekerja untuk dapat bekerja optimal.
2) Menurut Nitisemito (2001)
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat
mempengarhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan.
2
B. Faktor - Faktor Psikologi
Dibawah ini faktor - faktor psikologi dalam k3 sebegai berkut,
1) Diri manusia yang mampu berubah
Menurut Stephen Covey dalam buku First Thinks First menjelaskan adanya
potensi kemampuan manusia sebagai syarat mewujudkan sebuah komitmen,
artinya manusia sebagai makhluk yang dinamis sehingga mempunyai kemampuan
untuk melakukan suatu perubahan terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya. Hal ini
disebabkan oleh :
a) Kesadaran Diri
Setiap manusia yang ingin berubah harus memiliki kesadaran mengintrospeksi
Diri sendiri dan diarahkan pada nilai - nilai maupun kepentingan sosial.
b) Hati Nurani
Setiap manusia memiliki hati nurani, sehingga manusia mampu membedakan
Mana yang baik dan dan mana yang buruk.
c) Kehendak Bebas
Sebagai pribadi yang otonom, masing - masing manusia mempunyai kehendak
Bebas untuk melakukan sebuah tindakan, tapi tidak identik dengan kebebasan.
Kehendak bebas lebih menunjukkan situasi kemandirian, tidak terkekang dan
Dilakukan atas dasar tanggung jawab.
d) Imajinasi Kreatif
Dalam diri manusia terdapat imajinasi Kreatif, dimana seorang mampu
Meramalkan keadaan dimasa yang akan datang, dengan menciptakan ide-ide
Yang baru secara kreatif dan inovatif.
2) Nilai - Nilai Menjadi Kenyataan Perilaku
Adalah aspek potensi kekuatan budaya untuk mendukung menajemen, yaitu :
a) Aspek Kekuatan
Sangat ditentukan oleh individu yang menduduki posisi penting dalam suatu
perusahaan.
b) Aspek Peran
Menentukan setiap individu saling berinteraksi sesuai dengan jabatan, prosedur
peraturan dan profesional.
3
c) Aspek Tugas
Agar dapat melakukan penelitian dan pengembangan tugas.
d) Aspek Pribadi
Secara pribadi individu dalam struktur kolektif dapat menentukan kerja sama.
e) Aspek Ketepatan
Setiap individu mampu mempertemukan budaya dengan tuntunan eksternal dan
Hambatan internal yaitu selaras, serasi dan seimbang.
3) Kepemimpinan
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, kedudkan pimpinan dalam
suatu organisasi sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian
tujuan, karna itu orang selalu mencari model kepimimpinan yang sesuai dengan
organisasi yang bersangkutan.
Ciri-ciri kepemimpinan yang baik yaitu :
a) Tidak mengenal kemenangan atas dasar mayoritas.
b) Terjadinya kerjasama antara atasan dan bawahan.
c) Atasan dan bawahan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
d) Dapat memecahkan masalah dengan cara musyawarah dan mufakat.
e) Pergaulan dilingkungan kerja didasari rasa kekeluargaan dan kasih sayang.
4) Kerjasama Melalui Kelompok
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif diperlukan kerja sama,
sehingga mereka akan berhasil menciptakan iklim yang baik bagi pertumbuhan dan
perkembangan tersebut secara vital sehingga berpengaruh pada perkembangan
organisasi dan usahanya.
5) Back To Basic Management
Artinya kembali kepada manusia itu sendiri, karna SDM pada dasarnya mampu
melakukan suatu perubahan terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.
6) Sinergi
Merupakan keterpaduan seluruh sumber daya organisasi yang selaras, serasi dan
seimbng untuk mencaoai tujuan yang optimal secara efektif, efisien dan memuaskan.
4
7) Disiplin
Disiplin mampu harus ditanamkan pada seluruh SDM dengan cara sebagai berikut :
a) Mengenal dirinya sendiri.
b) Mendisiplinkan diri.
c) Memimpin dengan keteladanan.
d) Menanamkan semangat kemandirian.
e) Menghindari sikap dan perilaku negatif.
f) Menganggap disiplin sebagai cerminan ibadah.
Faktor psikologis sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Psikologis
seseorang sangat berpengaruh pada kosentrasi dalam melakukan suatu pengerjaan.
Bila konsentrasi sudah terganggu maka akan mempengaruhi tindakan - tindakan
yang akan dilakukan ketika bekerja. Sehingga kecelakaan kerja sangat mungkin
terjadi. Contoh faktor psikologis yang dapat mempegaruhi konsentrasi adalah
a) Masalah-masalah di rumah yang terbawa ke tempat kerja.
b) Suasana kerja yang tidak kondusif.
c) Adanya pertengkaran dengan teman kerja.
Faktor-faktor dari kondisi psikologis meliputi :
a) Feeling of pryvacy
Menurut Newstrom (1996:478), privasi dari pekerja dapat dirasakan dari desain
ruang kerja. Ada ruang kerja didesain untuk seorang pekerja, ada pula yang
didesain untukbeberapa orang, sehingga penyedia dapat mengawasi interaksi
antar pekerja.
b) Sense of status and impotance
Menurut Newstrom (1996:478), para pekerja tingkat bawah senang dengan desain
ruang yang terbuka karena memberi kesempatan kepada pekerja untuk
berkomunikasi secara informal. Sebaliknya para manajer merasa tidak puas dengan
desain ruang yang terbuka karena banyak gangguan suara dan privasi yang dimiliki
terbatas.
C. Potensi Bahaya Psikologi K3
Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan
5
oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang
mendapatkan perhatian seperti penempatan pekerja yang tidak sesuai dengan bakat,
minat, kepribadian, motivasi, tempramen, pendidikan, system seleksi, dan klasifikasi
terhadap pekerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan pekera dalam melakukan
pekerjaanya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan
antara individu yang tidak harmonis dan tidak serasi dalam organisasi kerja.
Salah satu sumber penyebab kecelakaan kerja adalah stress kerja sebagai faktor
psikologis, menurut penelitian banker stres kerja dapat menurunkan daya tahan tubuh
terhadap serangan penyakit, akibatnya pekerja cendrung sering dan mudah terserang
penyakit sehingga kurang berkonsentrasi dengan pekerjaanya.
Quick dan Quick mengkategorikan jenis stress menjadi dua, yaitu :
1) Eustress
Yaitu, hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif
(bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga
organisasi yang diasosiakan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan
adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
2) Distress
Yaitu, hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan
destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga
organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism)
yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
Pengertian stress dengan stress kerja hampir sama, hanya saja ruang likup untuk
Pengertian stress jauh lebih luas, karena bisa terjadi dan disebabkan oleh lingkungan
kerja maupun diluar lingkungan kerja, sedangkan stres kerja hanya terjadi
dilingkungan kerja.
Hubungan antara stres kerja dengan resiko kecelakaan kerja bersifat positif.
Terbukti bahwa semakin stres berkaitan dengan pekerjaan maka resiko kecelakaan
semakin tinggi. Pekerja yang mengalami stres dalam pekerjaanya akan cendrung
bersikap negatif seperti cemas, was-was, sulit tidur, gangguan pola makan, dan
menjadi lebih diam dari biasanya. Stres yang tidak cepat diatasi oleh pekerja
menyebabkan pekerja tidak konsentrasi dalam melaksanakan tugas dan merasa
frustasi dalam menyelesaikan tanggung jawab kerja sehingga pekerja melakukan
kesalahan ketika sedang bekerja.
Stres kerja timbul karena individu itu sendiri, dimana kesalahan dapat terjadi
karena masalah pribadi dan keraguan yang menggambarkan bagaimana individu
menghadapi tugas, misalnya pekerja mengerjakan suatu tugas namun mengalami
kegagalan menyebabkan pekerja menjadi merasa gagal.
Hasen menjelaskan kecelakaan dalam pekerjaan tidak akan terjadi jika pekerja
memahami dan cepat menanggulangi masalah pribadi dan gangguan dalam
pekerjaanya. Stres yang tidak cepat diatasi oleh pekerja menyebabkan pekerja
menjadi tidak konsentrasi dalam melaksanakan tugas, dan merasa frustasi dalam
menyelesaikan tanggung jawab kerja, sehingga pekerja melakukan kesalahan ketika
sedang sedang bekerja, yitu melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan
pengoperasian
Adapun dampak dari stres menurut Everly dan Girdano, stress mempunyai dampak
pada suasana hati (mood), otot kerangka (musculoskeletal) dan organ dalam badan
(visceral)
Banyaknya kasus kecelakaan kerja pada perusahaan di Indonesia, menurut Germin
dan Clark (2007) dilatarbelakangi oleh adanya faktor penyebab kecelakaan kerja yang
disebut dengan Incident Causation Model yang terdiri dari :
1) Kurang kontrol
2) Sebab dasar, terdiri dari faktor manusia dan faktor pekerjaan
3) Sebab langsung
4) Kejadian
5) Kerugian
Faktor manusia memiliki peranan penting dimana manusia sebagai pelaku
pekerjaan memiliki banyak kekurangan, seperti kurangnya pengetahuan, kurang
keterampilan, motivasi yang kurang baik, stres fisik dan mental menyebabkan
7
kecelakaan kerja terjadi, sehingga bukan hanya melihat kondisi, tetapi manusia juga
sebagai operator memiliki banyak kelemahan
Pada umumnya stres kerja lebih banyak merugikan diri pekerja maupun perusahaan.
Pada diri pekerja, konsekuensitersebut dapat berupa menurunnya gairah kerja,
kecemasan yang tinggi, frustasi dan sebagainya. Konsekuensinya pada pekerja ini
tidak hanya berhubungan dengan aktivitas kerja saja, tetapi dapat meluas ke aktivitas
lain di luar pekerjaan. Seperti tidak dapat tidur dengan tenang, selera makan
berkurang, kurang mampu berkonsentrasi, dan sebagainya.
Bagi perusahaan, konsekuensi negatif yang timbul dari stres kerja bersifat tidak
langsung adalah meningkatnya tingkat absensi, menurunnya tingkat produktivitas, dan
secara psikologis dapat menurunkan komitmen organisasi, memicu perasaan
teralienasi, hingga turnover. Dan kepuasaan kerja pekerja sangatlah rendah ketika
mengalami stress kerja.
Secara singkat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh stress kerja dapat
berupa :
a) Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam menajemen maupun operasional kerja
b) Menganggu kenormalan aktivitas kerja.
c) Menurunkan tingkat produktivitas.
d) Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan
Kerugian finansial yang dialami perusahaan karena tidak imbangnya antara
produktivitasdengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan
fasilitas lainnya. Banyak pekerja tidak masuk kerja dengan berbagai alasan, atau
pekerjaan tidak selesai pada waktunya entah karena kelembanan ataupun karena
banyaknya kesalahan yang berulang.
Tetapi disisi lain stres juga bersifat positif konstruktif bagi individu dimana pekerja
yang mampu mengatasi dan mengubah stres menjadi motivasi (dorongan) agar lebih
maju dimana job performancenya meningkat, lebih cekatan dalam bekerja, lebih teliti,
dan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan memuaskan
Sedangkan dampak positif konstruktif stress terhadap perusahaan, sebagai berikut
a) Produktifitas perusahaan meningkat,
b) Daya saing perusahaan yang meningkat,
c) Kualiatas output yang baik,
d) Tingkat absensi pekerja menurun,
8
e) Kepuasan kerja pekerja meningkat, dan
f) Finansial perusahaan mengalami surplus.
Sebagai pelaku bisnis yang didukung oleh para pekerja, sudah sepantasnya bila
para pemimpin terus membangun hubungan baik antara pekerja dan perusahaan yang
sedang dipimpin. Karena bagaimanapun juga, keberadaan mereka memberikan
konstribusi yang cukup besar terhadap kesuksesan bisnis yang dibangun. Pentingnya
peran pekerja terhadap perkembangan usaha, mendorong sebagian besar pemimpin
perusahaan untuk selalu memotivasi pekerja agar bisa bekerja secara optimal. Sebab,
semakin bagus performa yang diberikan para pekerja, maka sebagian besar pula
peluang bagi sebuah bisnis untuk merncapai kesuksesannya.
Dukungan sosial yang baik akan membantu pekerja ketika terjadi masalah dalam
pekerjaan dan memberikan dukungan emosi, namun pekerja yang tidak dapat
dukungan sosial menjadi depresi, mudah marah, dan gelisah. Sedikitnya dukungan
dari atasan dimana mereka kuarang menguntrol pekerja mengakibatkan pekerja
bertindak salah. Keterlibatan pekerja menjadi prediktor langsung pada tindakan
selamat, tindakan selamat akan menghasilkan sedikit luka-luka/kerugian begitu pula
sebaliknya.
Mengingat faktor psikologis (stress) kerja dapat mengakibatkan gangguan pada
kesehatan bahkan kecelakaan kerja, pelu adanya solusi untuk menanggulangi
permasalahan tersebut, diantaranya adalah pemberian motvasi untuk para pekerja,
menempatkan para pekerja pada bagian - bagian yang sesuai dengan kemampuan, dan
menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan para pemimpin untuk memotivasi para
pekerjanya adalah dengan :
a) Tingkatkan motivasi kerja pekerja melalui training
Terkadang menekuni sebuah pekerjaan yang sama setiap harinya, membuat
sebagian besar pekerja merasa jenuh dan bosan. Dampaknya motivasi kerja akan
turun sehingga mereka tidak kerja secara optimal. Krena itu untuk mengembalikan
motivasi pekerja, perlu mengadakan training khusus bagi para pekerja. Misalnya
saja mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja mereka, atau
sekedar training untuk membangun kembali motivasi pekerja yang mulai turun
9
b) Berikan reward bagi pekerja yang berprestasi
Tidak ada salahnya memberikan reward khusus bagi pekerja yang berprestasi.
Bisa berupa bonus atau insentif, maupun berupa hadiah kecil yang bisa mewakili
ucapan terimakasih perusahaan atas prestasi para pekerja. Cara ini terbukti cukup
efektif, sehingga pekeerja lebih semanagat untuk memberikan prestas-prestasi
berikutnya bagi perusahaan.
c) Lakukan pendekatan untuk mengoptimalkan pekerja kinerja pekerja
Sebagai pemimpin perusahaan, juga perlu melakukan pada para pekerja. Bila
perlu kenali kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing - masing dari mereka,
sebab hal ini akan memudahkan untuk mengevaluasi perkembangan setiap pekerja.
Mana pekerja yang memiliki prestasi kerja cukupo bagus, dan mana pekerja yang
membutuhkan dukungan untuk mencapai keberhasilan seperti rekan kerja lainnya.
Tentu dengan pendekatan tersebut, dapat membantu pekerja yang kesulitan
mengejarkan tugasnnya untuk bisa berhasil meraih prestasi seperti pekerja
lainnya.
d) Adakan kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara pekerja dan
perusahaan.
Membangun kekeluargaan antara pihak pekerja dan pemilik usaha, menjadi
langkah jitu untuk meningkatkan motivasi kerja pekerja. Dengan kekeluargaan
yang kuat, mereka akan ikut merasakan kepemilikan perusahaan tersebut.
Sehingga loyalitas nya untuk bersama membesarkan perusahaan semakin menigkat.
Adakan acara pertemuan rutin setiap bulannya, yang bisa mengakrabkan semua
pekerjaan di perusahaan. Lingkungan kerja yang hangat dan akrab, akan membuat
pekerja merasa nyaman dalam menjalankan pekerjaannya.
BAB III
KESIMPULAN
Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh
kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang
mendapatkan perhatian
Salah satu sumber penyebab kecelakaan kerja adalah stress kerja sebagai faktor
psikologis, menurut penelitian banker stres kerja dapat menurunkan daya tahan tubuh
terhadap serangan penyakit, akibatnya pekerja cendrung sering dan mudah terserang
penyakit sehingga kurang berkonsentrasi dengan pekerjaanya
Karena tingginya tingkat stress yang dialami maka dampaknya adalah tingginya
kesalahan jahit yang dilakukan oleh pekerja dan akhirnya membuat pekerja memiliki
produktivitas yang rendah.
Mengingat faktor psikologis (stress) kerja dapat mengakibatkan gangguan pada
kesehatan bahkan kecelakaan kerja, pelu adanya solusi untuk menanggulangi
permasalahan tersebut, diantaranya adalah pemberian motvasi untuk para pekerja,
menempatkan para pekerja pada bagian - bagian yang sesuai dengan kemampuan, dan
menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
BAB IV SOAL DAN LATIHAN
I. Soal Objektif
1. Psikologi berasal dari kata bahasa yunani, ialah….
a. Psychelogy
b. Psychology
c. Psychologie
d. Psicologia
e. Psykologi
2. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang
Dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung,
merupakan pengertian psikologi menurut….
a. Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 13 (1990)
b. Darkir (1993)
c. Muhibbin Syah (2001)
d. Mardiana (2005)
e. Nitisemito (2001)
3. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat
Mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan,
merupakan pengertian lingkungan kerja menurut….
a. Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 13 (1990)
b. Darkir (1993)
c. Muhibbin Syah (2001)
d. Mardiana (2005)
e. Nitisemito (2001)
4. Yang dibawah ini yang termasuk faktor - fakator psikologis K3, kecuali….
a. Diri manusia yang mampu berubah
b. Nilai - nilai menjadi kenyataan perilaku
c. Pengerjaan secara individu
d. Kepemimpinan
e. Kerja sama melalui kelompok
5. Salah satu sumber penyebab kecelakaan kerja ialah….
a. Kerja dengan tekun
b. Melakukan pekerjaan yang mudah terlebih dahulu
c. Kerja sama yang baik
d. Stres Kerja
e. Kerja dengan bersungguh-sungguh
II. Soal Essay
1. Jelaskan pengertian psikologi secara bahasa dan istilah!
2. Jelaskan 3 pengertian psikologi menurut para ahli!
3. Jelaskan 2 pengertian lingkungan kerja menurut para ahli!
4. Tulislah contoh faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kosentrasi!
5. Apa yang dimaksud dengan potensi bahaya psikologi?
III. Soal Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan psikologis menurut Muhibbin Syah?
2. Sebutkan yang merupakan faktor-faktor psikologis K3!
3. Tulislah dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh stress kerja!
4. Sebutkan faktor penyebab stres kerja yang mengakibatkan kecelakaan kerja!
5. Tulislah langkah-langkah yang diperlukan oleh pemimpin untuk memotivasi para
Pekerjanya agar tidak mengalami stres kerja!
BAB V
KUNCI JAWABAN
Jawaban Objektif
1. B
2. A
3. E
4. C
5. D
Jawaban Essay
1. Psikologi berasal dari bahasa kata yunani Psychology yang merupakan gabungan
dari kata psyche dan logos. Psyce berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara
harafiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa
.
2. 1) Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990)
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang Baik
yang dapat dilihat maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
2) Menurut Darkir (1993)
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan
Nya dengan lingkungannya.
3) Menurut Muhibin Syah (2001)
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka
Dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam
hubungannya dengan lingkungan
3. 1) Menurut Mardiana (2005)
Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pekerja melakukan pekerjaanya
sehari-hari, lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan
memungkinkan rasa aman dan memungkinkan pra pekerja untuk dapat bekerja
optimal.
2) Menurut Nitisemito (2001)
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat
mempengarhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan.
4. 1) Masalah-masalah di rumah yang terbawa ke tempat kerja.
2) Suasana kerja yang tidak kondusif.
3) Adanya pertengkaran dengan teman kerja.
5. Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh
kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang
mendapatkan perhatian seperti penempatan pekerja yang tidak sesuai dengan bakat,
minat, kepribadian, motivasi, tempramen, pendidikan, system seleksi, dan
klasifikasi terhadap pekerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan pekera
dalam melakukan pekerjaanya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang
diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmonis dan tidak serasi
dalam organisasi kerja.
REFERENSI
1. Anonim.______. Proses Produksi di Industri Konfeksi.
Diakses http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Sri%20Emy%20Yuli%
20Suprihatin,%20Dra.%20M.Si./PROSES%20PRODUKSI%20DI%20INDUSTRI
%20KONFEKSI.pdf. diunduh pada tanggal 26 September 2013.
2. Anonim. http://www.politeknik-lp3i-bandung.ac.id/new/index.php/2011-05-02-1
2-33-35/49-cara-meningkatkan-motivasi-kerja-pekerja
http://careers.jobstreet.co.id/panduan-karier/motivasi-bagi-pekerja diunduh
pada tanggal 24 September 2013.
3. Hapsari Suprapto Putri, Prasti (2008). Hubungan Atara Stres Kerja dengan
Resiko Kecelakaan Kerja pada Pekerja. Perpustakaan UII.
Diakses http://repository.uii.ac.id/320/SK/I/0/00/000/000751/uiiskripsikeselamat
an%20dn%20kesehatan%20kerja-putri%20-%2004320120-8309457146
naskah%20publikasi.pdf diunduh pada tanggal 24 September 2013.
Terbaru k3

More Related Content

What's hot

Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...Forum Tunas Bangsa (FORTUNA)
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiPPGHybrid2
 
Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...
Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...
Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...Linda Rosita
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuRiama Desy Sibuea
 
Kepimpinan beretika dalam organisasi sekolah
Kepimpinan beretika dalam organisasi sekolahKepimpinan beretika dalam organisasi sekolah
Kepimpinan beretika dalam organisasi sekolahKPM
 
Makalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiMakalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiRidha Sari HR
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasiALI FIKRI
 
perilaku organisasi
perilaku organisasiperilaku organisasi
perilaku organisasiSomewhere
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasiSiti Sahati
 
Konsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiKonsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiFirmansyah Rohi
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Tri Widodo W. UTOMO
 
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)DharaniKassapa
 
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasiPio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasiRiska Theodora Sipayung
 
Etika dan Hukum Administrasi Publik
Etika dan Hukum Administrasi PublikEtika dan Hukum Administrasi Publik
Etika dan Hukum Administrasi PublikTri Widodo W. UTOMO
 

What's hot (20)

Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasi
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasi
 
Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...
Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...
Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 
Kepimpinan beretika dalam organisasi sekolah
Kepimpinan beretika dalam organisasi sekolahKepimpinan beretika dalam organisasi sekolah
Kepimpinan beretika dalam organisasi sekolah
 
Makalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiMakalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku Organisasi
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Konsepperilakukesehatan 111216005752-phpapp01 (1)
Konsepperilakukesehatan 111216005752-phpapp01 (1)Konsepperilakukesehatan 111216005752-phpapp01 (1)
Konsepperilakukesehatan 111216005752-phpapp01 (1)
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Leading / Kepemimpinan
Leading / KepemimpinanLeading / Kepemimpinan
Leading / Kepemimpinan
 
perilaku organisasi
perilaku organisasiperilaku organisasi
perilaku organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Konsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiKonsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasi
 
Dasar perilaku organisasi
Dasar perilaku organisasiDasar perilaku organisasi
Dasar perilaku organisasi
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
 
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasiPio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
 
Perilaku organisasi Novi catur Muspita
Perilaku       organisasi Novi catur MuspitaPerilaku       organisasi Novi catur Muspita
Perilaku organisasi Novi catur Muspita
 
Etika dan Hukum Administrasi Publik
Etika dan Hukum Administrasi PublikEtika dan Hukum Administrasi Publik
Etika dan Hukum Administrasi Publik
 

Similar to Terbaru k3

Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaDayang Sari Andriani
 
Makalah etika profesi hacker
Makalah etika profesi hackerMakalah etika profesi hacker
Makalah etika profesi hackerEgi Mustakim
 
Hubungan Kemanusiaan Pandangan Filsafat
Hubungan Kemanusiaan Pandangan FilsafatHubungan Kemanusiaan Pandangan Filsafat
Hubungan Kemanusiaan Pandangan FilsafatMochamad Sirodjudin
 
Budaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahBudaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahMartin Darmasetiawan
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)Ruhilatul Ilma
 
Inisiasi 1
Inisiasi 1Inisiasi 1
Inisiasi 1yundia
 
PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA GURU
PENGARUH IKLIM ORGANISASI  TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA GURUPENGARUH IKLIM ORGANISASI  TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA GURU
PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA GURUDedi Prestiadi
 
Kepala sekolah profesional
Kepala sekolah profesionalKepala sekolah profesional
Kepala sekolah profesionalm4k5um123
 
Budaya Organisasi & Perubahan (Organizational Culture and Change)
Budaya Organisasi & Perubahan (Organizational Culture and Change)Budaya Organisasi & Perubahan (Organizational Culture and Change)
Budaya Organisasi & Perubahan (Organizational Culture and Change)Lidia Yemima
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasiKepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasiJoel mabes
 
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptxYayasanBinaAdministr
 

Similar to Terbaru k3 (20)

Organisasi
OrganisasiOrganisasi
Organisasi
 
Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerja
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah etika profesi hacker
Makalah etika profesi hackerMakalah etika profesi hacker
Makalah etika profesi hacker
 
Hubungan Kemanusiaan Pandangan Filsafat
Hubungan Kemanusiaan Pandangan FilsafatHubungan Kemanusiaan Pandangan Filsafat
Hubungan Kemanusiaan Pandangan Filsafat
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Budaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahBudaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintah
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Koordinasi pkb
Koordinasi pkbKoordinasi pkb
Koordinasi pkb
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
 
Inisiasi 1
Inisiasi 1Inisiasi 1
Inisiasi 1
 
PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA GURU
PENGARUH IKLIM ORGANISASI  TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA GURUPENGARUH IKLIM ORGANISASI  TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA GURU
PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA GURU
 
Iklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasiIklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasi
 
Kepala sekolah profesional
Kepala sekolah profesionalKepala sekolah profesional
Kepala sekolah profesional
 
Budaya Organisasi & Perubahan (Organizational Culture and Change)
Budaya Organisasi & Perubahan (Organizational Culture and Change)Budaya Organisasi & Perubahan (Organizational Culture and Change)
Budaya Organisasi & Perubahan (Organizational Culture and Change)
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasiKepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
 
Pengembangan organisasi
Pengembangan organisasiPengembangan organisasi
Pengembangan organisasi
 
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (6)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 

Terbaru k3

  • 1. TUGAS MAKALAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) “FAKTOR - FAKTOR PSIKOLOGIS K3” Oleh : Syukri 19067030
  • 2. UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2020/2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai macam kenikmatannya yang Maha Luas, serta kasih yang tiada henti yang diberikan kepada semua makhluknya tanpa pernah pilih kasih. Atas dasar nikmat itu sehingga saya dapat menyusun makalah ‘Keselamatan dan Kesehatan Kerja’ hingga selesai. Penyusunan makalah ini sebagaimana suatu komponen dan syarat untuk memenuhi tugas perkuliahan. Mudah - mudahan dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin membaca, dan memahaminya. saya menyadari bahwa laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada bapak jasaman selaku pembimbing makalah ini, yang telah banyak memberikan penjelasan, arahan dan bimbingan secara teknis dalam pembuatan makalah ini serta motivasi dan semangat dalam pengerjaannya. Saya juga berterimakasih kepada rekan-rekan yang telah membantu demi terselesaikannya penyusunan makalah ini. Oleh karena itu saya mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun. Selanjutnya, saya menjadikan makalah ini sebagai bukti tertulis, dimana hasil percobaan yang saya lakukan tidaklah berbeda dengan hasil perhitungan secara teoritis.
  • 3. Padang, Februari 2020 Syukri DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………….…………i DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………1 1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………..1 1.3. Tujuan Perkuliahan………………………………………………….………1
  • 4. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori dan Pembahasan………………………………………………….2 BAB III KESIMPULAN 3.1. Kesimpulan…………………………………………………………..……..11 BAB IV SOAL DAN LATIHAN 4.1. SoalObjektif……………………………………………………..…………12 4.2. SoalEssay………………………………………………………….………..13 4.3. SoalLatihan…………………………………………………….…………..13 BAB V KUNCI JAWABAN 5.1. Jawaban Objekif……………………………………………….…………14 5.2. Jawaban Essay……………………………………………………….……14 BAB VI REFERENSI
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya, disemua tempat kerja selalu terdapat sumber bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Di lingkungan kerja itu sendiri terdapat potensi-potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan keja dan penyakit akibat kerja. Temasuk potensi bahaya psikologi. Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketengakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti penempatan pekerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen, pendidikan, sistem seleksi dan klasifikasi pekerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan pekerja dalam malakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmonis dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Bahaya psikologi dapat disimpulkan menjadi beberapa aspek berdasarkan kategori karakteristik, organisai dan lingkungankerja, dimana dapat menyebabkan bahaya. Hal ini menunjukan bahaya karakteristik kerja dapat digunakan untuk menggambarkan bahaya kaitannya dengan hubungan kerja (context to work) yang dapat meliputi budaya dan fungsi organisasi, peran dalam organisasi, perkembangan karir, pengawasan kerja, hubungan interpersonal dan isi dari pekerjaan (content of work) yang dapat meliputi desain kerja, beban kerja, jadwal kerja, lingkungan kerja dan peralatan kerja. Kondisi yang tidak pasti dari aspek kerja ini dapat menimbulkan stres dan berbahaya bagi kesehatan. 1.2. Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan potensi bahaya psikologi? b. Apa saja faktor-faktor bahaya psikologi dalam lingkungan kerja? c. Apa dampak yang ditimbulkan oleh bahaya psikologi di lingkungan kerja? d. Pada bagian proses produksi manakah yang memiliki resiko yang paling besar mengalami stres kerja akibat adanya bahaya psikologi? 1.3. Tujuan Perkuliahan Mahasiswa mengetahui, memhami, dan menyadari penyebab stres akibat kerja 1
  • 6. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Psikologis Psikologi berasal dari bahasa kata yunani Psychology yang merupakan gabungan dari kata psyche dan logos. Psyce berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Pengertian Psikologi menurut beberapa para ahli, diantaranya : 1) Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990) Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang Baik yang dapat dilihat maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung. 2) Menurut Darkir (1993) Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan Nya dengan lingkungannya. 3) Menurut Muhibin Syah (2001) Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka Dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungan Hubungannya dengan lingkungan Dari beberapa definisi tersebut dapat diatas disimpulkan bahwa Pengertian Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut
  • 7. berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, Tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari. Pengertian lingkungan kerja menurut beberapa para ahli, diantaranya : 1) Menurut Mardiana (2005) Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pekerja melakukan pekerjaanya sehari-hari, lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkin kan rasa aman dan memungkinkan para pekerja untuk dapat bekerja optimal. 2) Menurut Nitisemito (2001) Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengarhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. 2 B. Faktor - Faktor Psikologi Dibawah ini faktor - faktor psikologi dalam k3 sebegai berkut, 1) Diri manusia yang mampu berubah Menurut Stephen Covey dalam buku First Thinks First menjelaskan adanya potensi kemampuan manusia sebagai syarat mewujudkan sebuah komitmen, artinya manusia sebagai makhluk yang dinamis sehingga mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu perubahan terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya. Hal ini disebabkan oleh : a) Kesadaran Diri Setiap manusia yang ingin berubah harus memiliki kesadaran mengintrospeksi Diri sendiri dan diarahkan pada nilai - nilai maupun kepentingan sosial. b) Hati Nurani Setiap manusia memiliki hati nurani, sehingga manusia mampu membedakan Mana yang baik dan dan mana yang buruk. c) Kehendak Bebas Sebagai pribadi yang otonom, masing - masing manusia mempunyai kehendak Bebas untuk melakukan sebuah tindakan, tapi tidak identik dengan kebebasan. Kehendak bebas lebih menunjukkan situasi kemandirian, tidak terkekang dan Dilakukan atas dasar tanggung jawab.
  • 8. d) Imajinasi Kreatif Dalam diri manusia terdapat imajinasi Kreatif, dimana seorang mampu Meramalkan keadaan dimasa yang akan datang, dengan menciptakan ide-ide Yang baru secara kreatif dan inovatif. 2) Nilai - Nilai Menjadi Kenyataan Perilaku Adalah aspek potensi kekuatan budaya untuk mendukung menajemen, yaitu : a) Aspek Kekuatan Sangat ditentukan oleh individu yang menduduki posisi penting dalam suatu perusahaan. b) Aspek Peran Menentukan setiap individu saling berinteraksi sesuai dengan jabatan, prosedur peraturan dan profesional. 3 c) Aspek Tugas Agar dapat melakukan penelitian dan pengembangan tugas. d) Aspek Pribadi Secara pribadi individu dalam struktur kolektif dapat menentukan kerja sama. e) Aspek Ketepatan Setiap individu mampu mempertemukan budaya dengan tuntunan eksternal dan Hambatan internal yaitu selaras, serasi dan seimbang. 3) Kepemimpinan Untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, kedudkan pimpinan dalam suatu organisasi sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan, karna itu orang selalu mencari model kepimimpinan yang sesuai dengan organisasi yang bersangkutan. Ciri-ciri kepemimpinan yang baik yaitu : a) Tidak mengenal kemenangan atas dasar mayoritas. b) Terjadinya kerjasama antara atasan dan bawahan. c) Atasan dan bawahan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. d) Dapat memecahkan masalah dengan cara musyawarah dan mufakat. e) Pergaulan dilingkungan kerja didasari rasa kekeluargaan dan kasih sayang.
  • 9. 4) Kerjasama Melalui Kelompok Untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif diperlukan kerja sama, sehingga mereka akan berhasil menciptakan iklim yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tersebut secara vital sehingga berpengaruh pada perkembangan organisasi dan usahanya. 5) Back To Basic Management Artinya kembali kepada manusia itu sendiri, karna SDM pada dasarnya mampu melakukan suatu perubahan terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya. 6) Sinergi Merupakan keterpaduan seluruh sumber daya organisasi yang selaras, serasi dan seimbng untuk mencaoai tujuan yang optimal secara efektif, efisien dan memuaskan. 4 7) Disiplin Disiplin mampu harus ditanamkan pada seluruh SDM dengan cara sebagai berikut : a) Mengenal dirinya sendiri. b) Mendisiplinkan diri. c) Memimpin dengan keteladanan. d) Menanamkan semangat kemandirian. e) Menghindari sikap dan perilaku negatif. f) Menganggap disiplin sebagai cerminan ibadah. Faktor psikologis sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Psikologis seseorang sangat berpengaruh pada kosentrasi dalam melakukan suatu pengerjaan. Bila konsentrasi sudah terganggu maka akan mempengaruhi tindakan - tindakan yang akan dilakukan ketika bekerja. Sehingga kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi. Contoh faktor psikologis yang dapat mempegaruhi konsentrasi adalah a) Masalah-masalah di rumah yang terbawa ke tempat kerja. b) Suasana kerja yang tidak kondusif. c) Adanya pertengkaran dengan teman kerja. Faktor-faktor dari kondisi psikologis meliputi : a) Feeling of pryvacy
  • 10. Menurut Newstrom (1996:478), privasi dari pekerja dapat dirasakan dari desain ruang kerja. Ada ruang kerja didesain untuk seorang pekerja, ada pula yang didesain untukbeberapa orang, sehingga penyedia dapat mengawasi interaksi antar pekerja. b) Sense of status and impotance Menurut Newstrom (1996:478), para pekerja tingkat bawah senang dengan desain ruang yang terbuka karena memberi kesempatan kepada pekerja untuk berkomunikasi secara informal. Sebaliknya para manajer merasa tidak puas dengan desain ruang yang terbuka karena banyak gangguan suara dan privasi yang dimiliki terbatas. C. Potensi Bahaya Psikologi K3 Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan 5 oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti penempatan pekerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, tempramen, pendidikan, system seleksi, dan klasifikasi terhadap pekerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan pekera dalam melakukan pekerjaanya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmonis dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Salah satu sumber penyebab kecelakaan kerja adalah stress kerja sebagai faktor psikologis, menurut penelitian banker stres kerja dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, akibatnya pekerja cendrung sering dan mudah terserang penyakit sehingga kurang berkonsentrasi dengan pekerjaanya. Quick dan Quick mengkategorikan jenis stress menjadi dua, yaitu : 1) Eustress Yaitu, hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiakan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi. 2) Distress Yaitu, hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
  • 11. Pengertian stress dengan stress kerja hampir sama, hanya saja ruang likup untuk Pengertian stress jauh lebih luas, karena bisa terjadi dan disebabkan oleh lingkungan kerja maupun diluar lingkungan kerja, sedangkan stres kerja hanya terjadi dilingkungan kerja. Hubungan antara stres kerja dengan resiko kecelakaan kerja bersifat positif. Terbukti bahwa semakin stres berkaitan dengan pekerjaan maka resiko kecelakaan semakin tinggi. Pekerja yang mengalami stres dalam pekerjaanya akan cendrung bersikap negatif seperti cemas, was-was, sulit tidur, gangguan pola makan, dan menjadi lebih diam dari biasanya. Stres yang tidak cepat diatasi oleh pekerja menyebabkan pekerja tidak konsentrasi dalam melaksanakan tugas dan merasa frustasi dalam menyelesaikan tanggung jawab kerja sehingga pekerja melakukan kesalahan ketika sedang bekerja. Stres kerja timbul karena individu itu sendiri, dimana kesalahan dapat terjadi karena masalah pribadi dan keraguan yang menggambarkan bagaimana individu menghadapi tugas, misalnya pekerja mengerjakan suatu tugas namun mengalami kegagalan menyebabkan pekerja menjadi merasa gagal. Hasen menjelaskan kecelakaan dalam pekerjaan tidak akan terjadi jika pekerja memahami dan cepat menanggulangi masalah pribadi dan gangguan dalam pekerjaanya. Stres yang tidak cepat diatasi oleh pekerja menyebabkan pekerja menjadi tidak konsentrasi dalam melaksanakan tugas, dan merasa frustasi dalam menyelesaikan tanggung jawab kerja, sehingga pekerja melakukan kesalahan ketika sedang sedang bekerja, yitu melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan pengoperasian Adapun dampak dari stres menurut Everly dan Girdano, stress mempunyai dampak pada suasana hati (mood), otot kerangka (musculoskeletal) dan organ dalam badan (visceral) Banyaknya kasus kecelakaan kerja pada perusahaan di Indonesia, menurut Germin dan Clark (2007) dilatarbelakangi oleh adanya faktor penyebab kecelakaan kerja yang disebut dengan Incident Causation Model yang terdiri dari : 1) Kurang kontrol 2) Sebab dasar, terdiri dari faktor manusia dan faktor pekerjaan 3) Sebab langsung 4) Kejadian 5) Kerugian Faktor manusia memiliki peranan penting dimana manusia sebagai pelaku pekerjaan memiliki banyak kekurangan, seperti kurangnya pengetahuan, kurang keterampilan, motivasi yang kurang baik, stres fisik dan mental menyebabkan 7 kecelakaan kerja terjadi, sehingga bukan hanya melihat kondisi, tetapi manusia juga sebagai operator memiliki banyak kelemahan
  • 12. Pada umumnya stres kerja lebih banyak merugikan diri pekerja maupun perusahaan. Pada diri pekerja, konsekuensitersebut dapat berupa menurunnya gairah kerja, kecemasan yang tinggi, frustasi dan sebagainya. Konsekuensinya pada pekerja ini tidak hanya berhubungan dengan aktivitas kerja saja, tetapi dapat meluas ke aktivitas lain di luar pekerjaan. Seperti tidak dapat tidur dengan tenang, selera makan berkurang, kurang mampu berkonsentrasi, dan sebagainya. Bagi perusahaan, konsekuensi negatif yang timbul dari stres kerja bersifat tidak langsung adalah meningkatnya tingkat absensi, menurunnya tingkat produktivitas, dan secara psikologis dapat menurunkan komitmen organisasi, memicu perasaan teralienasi, hingga turnover. Dan kepuasaan kerja pekerja sangatlah rendah ketika mengalami stress kerja. Secara singkat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh stress kerja dapat berupa : a) Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam menajemen maupun operasional kerja b) Menganggu kenormalan aktivitas kerja. c) Menurunkan tingkat produktivitas. d) Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan Kerugian finansial yang dialami perusahaan karena tidak imbangnya antara produktivitasdengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Banyak pekerja tidak masuk kerja dengan berbagai alasan, atau pekerjaan tidak selesai pada waktunya entah karena kelembanan ataupun karena banyaknya kesalahan yang berulang. Tetapi disisi lain stres juga bersifat positif konstruktif bagi individu dimana pekerja yang mampu mengatasi dan mengubah stres menjadi motivasi (dorongan) agar lebih maju dimana job performancenya meningkat, lebih cekatan dalam bekerja, lebih teliti, dan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan memuaskan Sedangkan dampak positif konstruktif stress terhadap perusahaan, sebagai berikut a) Produktifitas perusahaan meningkat, b) Daya saing perusahaan yang meningkat, c) Kualiatas output yang baik, d) Tingkat absensi pekerja menurun, 8 e) Kepuasan kerja pekerja meningkat, dan f) Finansial perusahaan mengalami surplus. Sebagai pelaku bisnis yang didukung oleh para pekerja, sudah sepantasnya bila para pemimpin terus membangun hubungan baik antara pekerja dan perusahaan yang sedang dipimpin. Karena bagaimanapun juga, keberadaan mereka memberikan konstribusi yang cukup besar terhadap kesuksesan bisnis yang dibangun. Pentingnya peran pekerja terhadap perkembangan usaha, mendorong sebagian besar pemimpin
  • 13. perusahaan untuk selalu memotivasi pekerja agar bisa bekerja secara optimal. Sebab, semakin bagus performa yang diberikan para pekerja, maka sebagian besar pula peluang bagi sebuah bisnis untuk merncapai kesuksesannya. Dukungan sosial yang baik akan membantu pekerja ketika terjadi masalah dalam pekerjaan dan memberikan dukungan emosi, namun pekerja yang tidak dapat dukungan sosial menjadi depresi, mudah marah, dan gelisah. Sedikitnya dukungan dari atasan dimana mereka kuarang menguntrol pekerja mengakibatkan pekerja bertindak salah. Keterlibatan pekerja menjadi prediktor langsung pada tindakan selamat, tindakan selamat akan menghasilkan sedikit luka-luka/kerugian begitu pula sebaliknya. Mengingat faktor psikologis (stress) kerja dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan bahkan kecelakaan kerja, pelu adanya solusi untuk menanggulangi permasalahan tersebut, diantaranya adalah pemberian motvasi untuk para pekerja, menempatkan para pekerja pada bagian - bagian yang sesuai dengan kemampuan, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Beberapa langkah yang perlu dilakukan para pemimpin untuk memotivasi para pekerjanya adalah dengan : a) Tingkatkan motivasi kerja pekerja melalui training Terkadang menekuni sebuah pekerjaan yang sama setiap harinya, membuat sebagian besar pekerja merasa jenuh dan bosan. Dampaknya motivasi kerja akan turun sehingga mereka tidak kerja secara optimal. Krena itu untuk mengembalikan motivasi pekerja, perlu mengadakan training khusus bagi para pekerja. Misalnya saja mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja mereka, atau sekedar training untuk membangun kembali motivasi pekerja yang mulai turun 9 b) Berikan reward bagi pekerja yang berprestasi Tidak ada salahnya memberikan reward khusus bagi pekerja yang berprestasi. Bisa berupa bonus atau insentif, maupun berupa hadiah kecil yang bisa mewakili ucapan terimakasih perusahaan atas prestasi para pekerja. Cara ini terbukti cukup efektif, sehingga pekeerja lebih semanagat untuk memberikan prestas-prestasi berikutnya bagi perusahaan. c) Lakukan pendekatan untuk mengoptimalkan pekerja kinerja pekerja Sebagai pemimpin perusahaan, juga perlu melakukan pada para pekerja. Bila perlu kenali kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing - masing dari mereka, sebab hal ini akan memudahkan untuk mengevaluasi perkembangan setiap pekerja. Mana pekerja yang memiliki prestasi kerja cukupo bagus, dan mana pekerja yang membutuhkan dukungan untuk mencapai keberhasilan seperti rekan kerja lainnya. Tentu dengan pendekatan tersebut, dapat membantu pekerja yang kesulitan mengejarkan tugasnnya untuk bisa berhasil meraih prestasi seperti pekerja lainnya. d) Adakan kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara pekerja dan perusahaan.
  • 14. Membangun kekeluargaan antara pihak pekerja dan pemilik usaha, menjadi langkah jitu untuk meningkatkan motivasi kerja pekerja. Dengan kekeluargaan yang kuat, mereka akan ikut merasakan kepemilikan perusahaan tersebut. Sehingga loyalitas nya untuk bersama membesarkan perusahaan semakin menigkat. Adakan acara pertemuan rutin setiap bulannya, yang bisa mengakrabkan semua pekerjaan di perusahaan. Lingkungan kerja yang hangat dan akrab, akan membuat pekerja merasa nyaman dalam menjalankan pekerjaannya. BAB III KESIMPULAN Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian Salah satu sumber penyebab kecelakaan kerja adalah stress kerja sebagai faktor psikologis, menurut penelitian banker stres kerja dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, akibatnya pekerja cendrung sering dan mudah terserang penyakit sehingga kurang berkonsentrasi dengan pekerjaanya Karena tingginya tingkat stress yang dialami maka dampaknya adalah tingginya kesalahan jahit yang dilakukan oleh pekerja dan akhirnya membuat pekerja memiliki produktivitas yang rendah. Mengingat faktor psikologis (stress) kerja dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan bahkan kecelakaan kerja, pelu adanya solusi untuk menanggulangi permasalahan tersebut, diantaranya adalah pemberian motvasi untuk para pekerja, menempatkan para pekerja pada bagian - bagian yang sesuai dengan kemampuan, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
  • 15. BAB IV SOAL DAN LATIHAN
  • 16. I. Soal Objektif 1. Psikologi berasal dari kata bahasa yunani, ialah…. a. Psychelogy b. Psychology c. Psychologie d. Psicologia e. Psykologi 2. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang Dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung, merupakan pengertian psikologi menurut…. a. Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 13 (1990) b. Darkir (1993) c. Muhibbin Syah (2001) d. Mardiana (2005) e. Nitisemito (2001) 3. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat Mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan, merupakan pengertian lingkungan kerja menurut…. a. Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 13 (1990) b. Darkir (1993) c. Muhibbin Syah (2001) d. Mardiana (2005) e. Nitisemito (2001) 4. Yang dibawah ini yang termasuk faktor - fakator psikologis K3, kecuali…. a. Diri manusia yang mampu berubah b. Nilai - nilai menjadi kenyataan perilaku c. Pengerjaan secara individu d. Kepemimpinan e. Kerja sama melalui kelompok
  • 17. 5. Salah satu sumber penyebab kecelakaan kerja ialah…. a. Kerja dengan tekun b. Melakukan pekerjaan yang mudah terlebih dahulu c. Kerja sama yang baik d. Stres Kerja e. Kerja dengan bersungguh-sungguh II. Soal Essay 1. Jelaskan pengertian psikologi secara bahasa dan istilah! 2. Jelaskan 3 pengertian psikologi menurut para ahli! 3. Jelaskan 2 pengertian lingkungan kerja menurut para ahli! 4. Tulislah contoh faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kosentrasi! 5. Apa yang dimaksud dengan potensi bahaya psikologi? III. Soal Latihan 1. Apa yang dimaksud dengan psikologis menurut Muhibbin Syah? 2. Sebutkan yang merupakan faktor-faktor psikologis K3! 3. Tulislah dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh stress kerja! 4. Sebutkan faktor penyebab stres kerja yang mengakibatkan kecelakaan kerja! 5. Tulislah langkah-langkah yang diperlukan oleh pemimpin untuk memotivasi para Pekerjanya agar tidak mengalami stres kerja!
  • 18.
  • 19. BAB V KUNCI JAWABAN Jawaban Objektif 1. B 2. A 3. E 4. C 5. D Jawaban Essay 1. Psikologi berasal dari bahasa kata yunani Psychology yang merupakan gabungan dari kata psyche dan logos. Psyce berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa . 2. 1) Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990) Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang Baik yang dapat dilihat maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung. 2) Menurut Darkir (1993) Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan Nya dengan lingkungannya. 3) Menurut Muhibin Syah (2001) Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka Dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan 3. 1) Menurut Mardiana (2005) Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pekerja melakukan pekerjaanya sehari-hari, lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan rasa aman dan memungkinkan pra pekerja untuk dapat bekerja optimal.
  • 20. 2) Menurut Nitisemito (2001) Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengarhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. 4. 1) Masalah-masalah di rumah yang terbawa ke tempat kerja. 2) Suasana kerja yang tidak kondusif. 3) Adanya pertengkaran dengan teman kerja. 5. Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti penempatan pekerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, tempramen, pendidikan, system seleksi, dan klasifikasi terhadap pekerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan pekera dalam melakukan pekerjaanya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmonis dan tidak serasi dalam organisasi kerja. REFERENSI 1. Anonim.______. Proses Produksi di Industri Konfeksi. Diakses http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Sri%20Emy%20Yuli% 20Suprihatin,%20Dra.%20M.Si./PROSES%20PRODUKSI%20DI%20INDUSTRI %20KONFEKSI.pdf. diunduh pada tanggal 26 September 2013. 2. Anonim. http://www.politeknik-lp3i-bandung.ac.id/new/index.php/2011-05-02-1 2-33-35/49-cara-meningkatkan-motivasi-kerja-pekerja http://careers.jobstreet.co.id/panduan-karier/motivasi-bagi-pekerja diunduh pada tanggal 24 September 2013. 3. Hapsari Suprapto Putri, Prasti (2008). Hubungan Atara Stres Kerja dengan Resiko Kecelakaan Kerja pada Pekerja. Perpustakaan UII. Diakses http://repository.uii.ac.id/320/SK/I/0/00/000/000751/uiiskripsikeselamat an%20dn%20kesehatan%20kerja-putri%20-%2004320120-8309457146 naskah%20publikasi.pdf diunduh pada tanggal 24 September 2013.