Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Keansoran materi pkd ansor kota tangera .pptx
1.
2. PENDIRIAN
• Organisasi ini pada awalnya bernama
Gerakan
Pemuda Ansor disingkat GP Ansor sebagai
kelanjutan dari Ansoru Nahdlatul Oelama
(ANO),
dalam AD/ART NU diubah menjadi Gerakan
Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama yang
selanjutnya
disebut GP Ansor, didirikan pada 10
Muharram
1353 Hijriyah atau bertepatan dengan 24 April
1934 di Banyuwangi, Jawa Timur untuk waktu
yang tidak terbatas
3. SEJARAH
• Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh
semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos
kepahlawanan.
• Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab, “ulama besar”
sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang diambil dari nama
kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk
Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan
menegakkan agama Allah. Dengan demikian ANO dimaksudkan
dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan
semangat perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat predikat
Ansor tersebut.
• Dalam perkembangannya secara diam-diam ANO Cabang Malang,
mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut
Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kelak disebut
BANSER.
• pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun
kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat
Pemuda Ansor.
4. AQIDAH
Gerakan Pemuda Ansor, beraqidah Islam
Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan
menempuh manhaj dalam bidang fiqih salah
satu madzhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i
atau Hambali. Abu Hasan Al-Asy’ari dan
Abu Mansur Al-Maturidi manhaj dalam
bidang teologi. Al-Ghazali dan Junaidi
AlBaghdadi manhaj dalam bidang tasawwuf
dan Al-Mawardi manhaj dalam bidang
siyasah
5. AZAS
Gerakan Pemuda Ansor berasaskan Ke-
Tuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
6. TUJUAN
1. Membentuk dan mengembangkan generasi muda
Indonesia sebagai kader bangsa yang tangguh,
memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT, berkepribadian luhur, berakhlak mulia, sehat,
terampil, patriotik, ikhlas dan beramal shalih.
2. Menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal
Jama’ah
dengan menempuh manhaj salah satu madzhab
empat di dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3. Berperan secara aktif dan kritis dalam
pembangunan nasional demi terwujudnya cita-cita
kemerdekaan Indonesia yang berkeadilan,
berkemakmuran, berkemanusiaan dan bermartabat
bagi seluruh rakyat Indonesia yang diridhoi Allah
SWT.
9. Arti Lambang Gerakan
Segitiga garis alas berarti tauhid, garis sisi kanan berarti fiqh dan garis sisi kiri berarti
tasawwuf.
Segitiga sama sisi keseimbangan pelaksanaan ajaran Islam Ahlussunnah wal
Jama’ah yang meliputi Iman, Islam dan Ihsan atau ilmu tauhid, ilmu fiqh dan ilmu
tasawwuf.
Garis tebal sebelah luar dan tipis sebelah dalam pada sisi segitiga berarti keserasian
dan keharmonisan hubungan antara pemimpin (garis tebal) dan yang dipimpin (garis
tipis).
Warna hijau berarti kedamaian, kebenaran dan kesejahteraan.
Bulan sabit berarti kepemudaan.
Sembilan bintang : Satu yang besar berarti Sunnah Rasulullah. Empat bintang di
sebelah kanan berarti sahabat Nabi (Khulafa’urrasyidin). Empat bintang di sebelah
kiri berarti madzhab yang empat : Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali.
Tiga sinar ke bawah berarti pancaran cahaya dasar-dasar agama yaitu : Iman, Islam
dan Ihsan yang terhunjam dalam jiwa dan hati. Lima sinar ke atas berarti manifestasi
pelaksanaan terhadap rukun Islam yang lima, khususnya shalat lima waktu. Jumlah
sinar yang delapan berarti juga pancaran semangat juang dari delapan ashabul kahfi
dalam menegakkan hak dan keadilan menentang kebathilan dan kedzaliman serta
pengembangan agama Allah ke delapan penjuru mata angin.
Tulisan ANSOR (huruf besar ditulis tebal) berarti ketegasan sikap dan pendirian.