Dokumen tersebut membahas tentang norma K3 di bidang listrik. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) listrik memberikan banyak manfaat namun juga bahaya, (2) peraturan K3 listrik bertujuan mencegah bahaya listrik seperti arus kejut, kebakaran, dan (3) prosedur dan pengawasan K3 listrik perlu dilaksanakan untuk menjamin keselamatan kerja.
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
norma K3 listrik.ppt
1. NORMA K3 DI BIDANG
LISTRIK
Anisa Kusuma Dewi Firdaus
Fani Nur Ilhami
Haifannisa Mahran Noviyani
Indah Permatasari
Kinanti Ligar Tresnami
Syara Noor Ikhsani
2. Listrik
Listrik adalah salah satu bentuk sumber daya atau
energi potensial yang banyak memberikan manfaat,
ideal, praktis dan dapat dimanfaatkan sebagai tenaga
penggerak mekanik, pemanas, pencahayaan, dll.
Instalasi listrik adalah jaringan perlengkapan listrik
yang membangkitkan, memakai, mengubah, mengatur,
mengalihkan, mengumpulkan atau membagikan
tenaga listrik.
Instalasi Listrik
3. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 tahun
2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerj
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 33 tahun
2015 tentang perubahan atas Permenaker No.
12 tahun 2015
4. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 No. 47
tahun 2015 tentang Pembinaan Calon Ahli K3
bidang Listrik
5. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 No. 48
tahun 2015 tentang Pembinaan Teknisi K3 Listrik
6. PUIL 2011
4. Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya
2. Mencegah timbulnya bahaya akibat
listrik:
- Bahaya sentuhan langsung
- bahaya sentuhan tidak langsung
- bahaya kebakaran
5. Bahaya Sentuhan Langsung
Adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal bertegangan.
Bahaya Sentuhan Tidak
Langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal tidak
bertegangan, menjadi bertegangan karena
terjadi kegagalan isolasi.
6.
7.
8. Dampak arus listrik pada
manusia
Tergantung pada:
1. Besar arus yang mengalir ke tubuh
2. Bagian tubuh yang terkena
3. Lama/durasi pekerja terkena arus kejut
9. Dampak arus listrik pada manusia
dapat mengakibatkan:
1. Menghentikan fungsi jantung
2. Menghambat pernafasan
3. Kerusakan sel – sel tubuh
4. Panas yang ditimbulkan oleh arus dapat menyebabkan
kulit atau tubuh terbakar, khususnya pada titik dimana
arus masuk ke tubuh.
5. Beberapa kasus dapat menimbulkan pendarahan,
kesulitan bernapas dan gangguan saraf
6. Gerakan spontan akibat terkena arus listrik, daat
mengakibatkan cidera lain seperti akibat jatuh atau
terke/tersandung benda lain
14. Proteksi sentuhan langsung
1. Isolasi bagian aktif
2. Penghalang/ selungkup
3. Rintangan
4. Jarak aman atau diluar jangkauan
5. Gawai proteksi arus sisa
6. Isolasi lantai kerja
24. Proteksi sentuhan tidak langsung
1. LOTO (Lock Out Tag Out)
Proses Penguncian dan Pelabelan (selanjutnya disebut LOTO) bertujuan
untuk melindungi orang yang sedang bekerja atau berada disekitar mesin,
instalasi listrik atau fasilitas proses produksi yang sedang diperbaiki dan
dalam perawatan. Perlindungan itu dilakukan dengan mengisolasi energi
berbahaya atau penguncian, pemasangan pengaman dan label pada sumber-
sumber energi yang dapat mencederai seseorang.
2. Grounding/pentanahan
Penghubungan bagian-bagian peralatan listrik yang pada keadaan
normal tidak dialiri arus. Tujuannya adalah untuk membatasi tegangan
antara bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri arus, dan antara bagian-
bagian tersebut dengan tanah, sampai pada suatu nilai yang aman untuk
semua kondisi operasi, baik kondisi normal maupun saat terjadi gangguan.
25. Proteksi sentuhan tidak
langsung
3. Pemutusan supply secara otomatis
4. Mempergunakan perlengkapan kelas II
Dimana kelas ini menunujukan alat
dirancang dengan isolasi ganda dan aman
dari tegangan sentuh
5. Proteksi dengan lokasi tidak kondukif
6. Memasang tanda keselamatan
26.
27.
28.
29.
30.
31. Kebakaran karena listrik
1. Pembebanan lebih seperti ukuran kabel yang tidak
memadai, penggunaan stop kontak yang salah
2. Percikan bunga api pada peralatan listrik
3. Ketika memasukan dan mengeluarkan soket ke stop
kontak pada lingkungan kerja yang berbahay dimana
terdapat padatan, cairan atau gas yang mudah
terbakar
4. Sambungan tidak sempurna
5. Perlengkapan tidak standar
6. Pembatas arus tidak sesuai
7. Kebocoran isolasi
8. Sambaran petir
32. Proteksi bahaya Kebakaran
1. Penggunaan instalasi, perlengkaan dan
peralatan sesuai dengan IP (indeks protection)
2. Perlindungan terhadap masuknya benda padat
3. Perlindungan terhadap masuknya benda cair
dan gas
33.
34. Prosedur K3 Listrik
1. Hanya orang-orang yang berwenang dan
berkompeten yang diperbolehkan
bekerja ada atau di sekitar perlatan
listrik
2. Menggunakan peralatan listrik sesuai
dengan prosedur
3. Jangan menggunakan tangga logam
untuk bekerja di daerah instalasi listrik
4. Pelihara alat dan sistem dengan baik
5. Menyiapkan langkah-langkah tindakan
darurat ketika terjadi kecelakaan
35. Pengawasan K3 listrik
■ Pemeriksaan dan pengujian dilakukan yang pertama oleh
Pengawas Ketenagakerjaan spesialis bidang K3 Listrik, lalu ahli
K3 bidang listrik pada perusahaan dan / atau ahli K3 bidang
listrik pada PJK3.
■ Hasil dari pemeriksaan digunakan sebagai bahan pertimbangan
pembinaan dan/atau tindakan hukum oleh pengawas
Ketenagakerjaan.
■ Pengawasan pelaksanaan K3 ditempat kerja dilakukan oleh
Pengawas Ketenagakerjaan
■ Pengesahan instalasi listrik wajib melampirkan gambar
rancangan instalasi, dan lay out ruangan
■ Pengujian dan pemeriksaan listrik berlangsung 2 periode dalam
1 tahun
■ Setiap 200 kVA minimal terdapat 1 ahli K3 listrik