Dokumen tersebut membahas tentang pola pikir dan motivasi yang dimiliki pengusaha dan wirausaha berhasil. Lima karakteristik pola pikir pengusaha meliputi semangat melihat peluang baru, mengejar peluang dengan disiplin, hanya mengejar peluang yang baik, berfokus pada pelaksanaan, dan mengikutsertakan orang lain. Motivasi berbisnis dapat diimplementasikan dengan memiliki perilaku instrumental, prestatif, luwes ber
3, kewirausahaan, galihsukmawati, hapzi ali, pola pikir dan motivasi
1. A. QUIZ
Pola pikir dan motivasi berprestasi
Menurut McGrath dan MacMillan (2000) dalam Rambat (2004), lima karakteristik (pola pikir) yang
umumnya dimiliki pengusaha adalah :
1. Pengusaha sangat bersemangat melihat peluang-peluang baru.
2. Pengusaha mengejar peluang dengan disiplin yang kuat.
3. Pengusaha hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang
yang lain yang belum jelas.
4. Pengusaha berfokus pada pelaksanaan.
5. Pengusaha mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.
McGregor dalam buku Safak Muhammad (2005) menjelaskan Hukum Pikiran Bawah Sadar (motivasi)
yang terdiri atas 4P, yaitu :
1. Positif. Perkataan yang Anda ucapkan pada diri sendiri (self talk) membentuk kebiasaan yang
terekam dalam pikiran bawah sadar.
2. Kalimat saat ini (present tense). Gunakanlah kata “saat ini” ketika berbicara pada pikiran
bawah sadar.
3. Pribadi. Pakailah nama Anda sendiri dalam berbicara pada pikiran bawah sadar Anda (self
talk).
4. Pengulangan (presisten). Semakin sering Anda melakukan pengulangan pada pikiran bawah
sadar Anda mengenai apa yang Anda inginkan, semakin mengerti Anda apa yang diinginkan
atau diharapakan di masa yang akan datang.
B. FORUM
Implementasi pola pikir dan motivasi berbisnis yaitu dengan :
1. Memiiki perilaku Instrumental
Maksud dari perilaku instrumental adalah perilaku yang selalu memanfaatkan segala sesuatu
yang ada dilingkungannya untuk membantu dirinya mencapai tujuan yang hendak
dicapainya dalam berwirausaha. Seorang wirausaha yang berperilaku instrumental juga
selalu mencari sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan usahanya, dengan kata lain
segala sesuatu yang ada di sekelilingnya dapat bermanfaat dan dipandang sebagai suatu
"instrumen" alat untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
2. Prestatif
Prestatif adalah suatu perilaku yang menunjukkan bahwa seorang wirausaha dalam berbagai
situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dari pada yang sebelumnya. Dengan kata lain
bahwa wirausahanya akan semakin berkembang.
3. Luwes dalam Bergaul
Artinya, selalu berusaha untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan masyarakat
sekitar dengan cepat dan baik. Atau dapat dikatakan seorang wirausaha harus selalu aktif
2. bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar, sehingga hubungannya dengan
masyarakat di sekiliingnya baik atau dekat.
4. Bekerja Keras
Kerja keras adalah perilaku yang tidak mudah menyerah, tidak mudah mengeluh dan
melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan sampai selesai. Seorang wirausaha yang
bekerja keras akan mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada untuk kepentingan
pribadi dan usahanya (tidak ada waktu yang terbuang sia-sia).
5. Percaya Diri
Yaitu yakin atas kemampuan yang dimiliki, sehingga bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa
ragu-ragu dan selalu optimis untuk mencapai kesuksesan dalam usahanya.
6. Berani Mengambil Risiko
Seorang wirausaha harus mempunyai keberanian dalam memutuskan suatu keputusan yang
ada risikonya, seorang wirausaha juga harus siap menanggung risiko yang akan dihadapinya.
Walaupun demikian seorang wirausaha juga dituntut untuk cermat, berhati-hati dan
memperhitungkan benar risiko yang akan didapat.
7. Inovatif
Artinya selalu berpandangan ke depan untuk mancari cara-cara atau teknik-teknik baru
untuk membuat usahanya berkembang. Inovatif ini lebih mengarah ke dalam sesuatu yang
khas, unik dari hasil pemikirannya. Inovatif juga dapat diartikan dengan melakukan
pengembangan-pengembangan atau penyempurnaan sesuatu yang sudah ada (imitative
innovative).
8. Mandiri
Seorang wirausaha harus berusaha untuk selalu mandiri, dan selalu mengembalikan
perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Selain itu juga tidak tergantung kepada orang
lain, karena mandiri itu lebih baik, lebih irit dan hasil karya sendiri dan pengerjaannya sesuai
dengan yang diiginkannya. Dia juga dapat saja bekerja dalam kelompok selama mendapati
kebebasan bertindak pengambilan keputusan kerja, menentukan tujuan kelompok serta
memilik alternative perilaku.
Rahmayanti, Siti.http://akuntansi11-strahmayanti.blogspot.com/2012/03/bab-4-motivasi-
berprestasi.html
Rahmayanti, Siti.http://akuntansi11-strahmayanti.blogspot.com/2012/03/bab-4-mengubah-pola-
pikir.html
Francisca, Nita.http://nitakristiana.blogspot.com/2016/06/penerapan-kewirausahaan.html