SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV
Dr. Edi Purwanto
Bogor, 23 Juli 2021
HK: Protected Areas; HL :(Watershed) Protection Forest; HP: Production Forest; HPT: Limited Production
Forest; HPK: Convertible Production Forest
Sumber: Ishak Yassir, 2020
FAKTA
 Hanya (± 25%) orangutan yang habitatnya berada di dalam kawasan
konservasi dan hutan Lindung.
 Sebagian besar (± 75%) habitat satwa tersebut justru hidup di dalam
kawasan hutan produksi maupun di luar kawasan hutan berupa
perkebunan kelapa sawit (Rijksen dan Meijaard, 1999; Wich et al. 2012).
 Satwa liar yang dilindungi seperti orangutan, gajah, harimau yang hidup
diluar kawasan konservasi bukanlah hal yang mengejutkan karena baik
secara nasional maupun provinsi, luas kawasan konservasi jumlahnya
memang relatif lebih kecil daripada hutan produksi (HK hanya 18%,
sedangkan HP 57%).
(Sumber: Ishak Yassir, 2020)
 Karakter satwa liar tersebut di habitat alaminya memang memiliki daya jelajah yang luas
dan habitat alaminya tidak selalu berada di dalam kawasan konservasi maupun hutan
lindung.
 Masa depan kelestarian keanekaragaman hayati flora dan fauna, termasuk kawasan
ekosistem unik dan langka di Indonesia tidak hanya berada di dalam kawasan konservasi
dan lindung saja, tetapi juga kawasan Hutan Produksi, Perkebunan Sawit dan
Pertambangan.
 Fakta di atas menjadi dasar pertimbangan bagi KLHK untuk menyiapkan dan melindngi
kawasan yang teridentifikasi secara ekologis penting bagi konservasikeanekaragaman
hayati, namun keberadaannya berada di luar kawasan konservasi: Kawasan Ekosistem
Esensial (KEE).
(Sumber: Ishak Yassir, 2020)
FAKTA
DASAR HUKUM PERLINDUNGAN KEE
 Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya
 Pasal 12 ayat (16) Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
 Pasal 24 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor
28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan
Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.
 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999
tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
“Pemerintah berwenang menetapkan wilayah
tertentu sebagai wilayah perlindungan sistem
penyangga kehidupan termasuk pola dasar
pembinaan dan pemanfaatannya ”
“Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan
urusan pemerintahan konkuren (Urusan Kehutanan,
sub Urusan KSDAE), berwenang menetapkan
norma, standar, prosedur, dan kriteria”
“Perlindungan pada Kawasan Suaka Alam dan
Kawasan Pelestarian Alam termasuk perlindungan
terhadap Kawasan Ekosistem Esensial”
“Pemerintah melakukan kegiatan pengelolaan jenis
tumbuhan dan satwa serta habitatnya”
Sebagai contoh, di Provinsi Jambi dengan total luas
Kawasan Hutan ± 2,1 juta ha, luas total hutan lindungnya
hanya berkisar ± 8,5 % sedangkan kawasan konservasinya
berkisar ± 32,7 %. Sisanya ± 58,8 %, status kawasannya
adalah hutan produksi (hutan produksi tetap (HP); hutan
produksi terbatas (HPT); dan hutan produksi yang dapat
dikonversi (HPK).
(Sumber: Ishak Yassir, 2020)
Koridor Hidupan Liar Hutan Lindung
Sungai Lesan-Wehea Kelay, Berau
KEE KORIDOR OU WEHEA-KELAY
 KEE pertama di Indonesia
 Kawasan habitat orangutan di Kabupaten Kutai Timur – Kab. Berau, Kalimantan
Timur seluas 532,143 Ha dan Jumlah Populasi OU ± 2.500 Individu.
 Inisiatif ini melibatkan berbagai pihak yang tergabung dalam Forum KEE
Wehea Kelay (Pemerintah Pusat (KLHK), Pemprov Kaltim, Pemkab Berau dan
Kutai Timur, swasta (PT. Gunung Gajah Abadi, PT. Narkata Rimba, PT. Karya
Lestari, PT. Wanabhakti Persada Utama, PT. Acacia Andalan Utama, PT.
Nusantara Agro Sentosa), Perguruan Tinggi (Fahutan UNMUL), Masyarakat
Adat Wehea dan The Nature Conservation (TNC).
 Berdasarkan fungsinya merupakan Kawasan HP, HL dan Area Perkebunan
Kelompok Hutan Sungai Lesan (13.565,58 ha)
Ekowisata Hutan Lindung Sungai Lesan,
Kemitraan Kampung (Bumkam) Lesan
Dayak dengan KPH Berau Barat (OWT-
TFCA Kalimantan)
https://youtu.be/FBN8eGN8IoE
• Kajian COP menunjukkan
bahwa populasi orangutan di
dalam kawasan Hutan Lindung
Sungai Lesan terus menurun
dari tahun ke tahun.
• Karena pembukaan kawasan
hutan untuk perkebunan
kelapa sawit
Sumber :
Siaran Pers 12 Januari 2018 (COP)
Konsesi yang
ada di Sekitar
HL. Sungai Lesan
Eks PT
Mardhika
Insan Mulia
PT Belantara
Pusaka
PT Anugerah Agung
Prima Abadi
PTUtama Damai
Indah Timber
PT Global Primatama
Mandiri
PT Belantara Pusaka
PT Gunung Gajah
Abadi
Koridor Hidupan Liar Sungai Putri –
TN Gunung Palung dan HL Gunung Tarak
Gunung Tarak/Ketapang (506.000 ha)
1
2
3
4
5
6
Inisiator: DK-KB, Bappeda-
KB, IDH, PT. KAL dan PT. GMS
Melakukan ground-check
Pergub No. 718 / 2017
KEE Kab. Ketapang &
Kayong Utara
2017
PT. Laman Mining (LM)
mulai beroperasi
LM merusak sebagian
KEE/HCV KAL & GMS
KLHK mengirimkan Tim
Gakkum
DK-KB melakukan
observasi lapangan
kerusakan HCV/KEE
DK-KB fasilitasi resolusi
konflik
DK-KB dan KLHK fasilitasi
KEE Stakeholders susun
Rencana Pengelolaan
(RP) KEE-Ketapang
Stakeholders Menyusun
RP KEE-Ketapang
Konsultasi Publik RP KEE
Ketapang (?)
Perbaikan Dokumen,
pengesahan dan
pelaksanaan (?)
2019
2018
DK-KB
melaksanakan
konsultasi publik
* PT. KAL, PT. GMS, DK-KB, KLHK (BPEE), Bappeda Ketapang, LM, BKSDA, TNGP, YIARI, IDH, TI
Kronologis Pendampingan KEE Ketapang
Bumitama Gunajaya Agro
yayasan inisiatif
dagang hijau
Kerjasama antar desa untuk Perlindungan Kawasan Ekosistem Esensial
Proses Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan KEE
Inter-koneksi HCV sebagai Koridor Hidupan Liar (Orangutan),
PT KAL, ANJ Group, Ketapang
Koridor Hidupan Liar di Kebun Sawit (PT. KAL)
https://bit.ly/3axGDal
Video KEE Ketapang:
Indonesia:
https://youtu.be/Yuv0eY5RFVs
English:
https://youtu.be/66Q7_rPs9yY
• Pentingnya keterlibatan pemangku kepentingan secara intensif dalam
konsultasi publik.
• Pentingnya pelurusan kesalah fahaman: Land sharing vs Land sparing.
• Perlu hadirnya berbagai skema insentif : Pembebasan PBB, PES, TAPE, VCA,
RaCP (RSPO ‘remediation and compensation procedure’), REDD+ dsb,
• Peran CSO sebagai champions dalam membangun kesadaran, ketertarikan
para pihak,mengidentifikasi dan membangun common interests.
• Peran BKSDA dan KPH dalam membangun KEE.
• KEE yang dikelola dengan baik perlu diresgistrasi secara nasional dan
menjadi komitmen Indonesia terkait Aichi Target dan Paris Agreement.
LESSON LEARNED
• Pelindungan kawasan ekosistem esensial (KEE) adalah upaya untuk melindungi KEE
melalui pengelolaan berdasarkan prinsip konservasi atau prinsip praktik-praktik
terbaik (best management practices).
• Yang dimaksud dengan prinsip praktik praktik terbaik (best management practices)
tersebut adalah prinsip yang diterapkan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
KEE yang tidak hanya sesuai dengan peraturan yang berlaku baik di Indonesia dan
Internasional saja, namun juga telah sesuai dengan tuntutan kondisi sosial dan
budaya masyarakat setempat (Ishak Yassir, 2020*),
• Keberadaan forum kolaborasi dalam upaya pelindungan KEE sangat penting tidak
hanya pada tahap perencanaan, namun juga pada tahap pengelolaan termasuk dalam
tahapan monitoring, evaluasi dan pelaporan. Keberadaan forum kolaborasi tersebut
wajib untuk dibentuk dan menjadi prasyarat yang harus dipenuhi di dalam upaya
perlindungan KEE terutama pada kawasan esensial yang pengelolaannya menuntut
pengelolaan dalam skala bentang alam dan melibatkan banyak pihak (misal untuk
koridor hidupan liar; areal bernilai konservasi tinggi) (Ishak Yassir, 2020*).
LESSON LEARNED
* Yassir, I., 2020. KAWASAN EKOSISTEM ESENSIAL “Salah Satu Benteng Utama Kelestarian Keanekaragaman Hayati Di Indonesia”
Edi Purwanto;
E-mail:
edipurwanto@tropenbos-indonesia.org;
Website: www.tropenbos-indonesia.org
Facebook: @tropenbos.indonesia.org
Twitter: @tropenbosID
Office : Taman Cimanggu, Jl. Akasia I Blok P1 No.6, Bogor, Indonesia
Mobile Phone: +62 (0) 81 296 55 233

More Related Content

Similar to Tropenbos_Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV.pdf

Lembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa Lingkungan
Lembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa LingkunganLembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa Lingkungan
Lembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa LingkunganAntonius Marhenanto
 
warta kebijakan cifor
warta kebijakan ciforwarta kebijakan cifor
warta kebijakan ciforWahyu Yuns
 
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampatadetriputra3
 
Analisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerahAnalisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerahTaufik Hamidi
 
20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf
20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf
20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdfoheokhr73
 
Inisiatif kebijakan daerah untuk redd
Inisiatif kebijakan daerah untuk reddInisiatif kebijakan daerah untuk redd
Inisiatif kebijakan daerah untuk reddYayasan CAPPA
 
1.EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN dan berbagai jenis hutan.pptx
1.EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN dan berbagai jenis hutan.pptx1.EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN dan berbagai jenis hutan.pptx
1.EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN dan berbagai jenis hutan.pptxirmaherawatysitorus
 
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem MangroveArah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem MangroveCIFOR-ICRAF
 
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Didi Sadili
 
Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5necromotion
 
Kebijakan Kelautan.pptx
Kebijakan Kelautan.pptxKebijakan Kelautan.pptx
Kebijakan Kelautan.pptxMuhRifaldhi1
 
Resume konsultasi publik edit (upload blog)edit
Resume konsultasi publik edit (upload blog)editResume konsultasi publik edit (upload blog)edit
Resume konsultasi publik edit (upload blog)editkphnganjuk
 
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08wgpemberdayaan
 
150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat
150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat
150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan MasyarakatAndhika Vega Praputra
 
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfHutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfvitodery
 
Kebijakan Kelautan.pptx
Kebijakan Kelautan.pptxKebijakan Kelautan.pptx
Kebijakan Kelautan.pptxMuhRifaldhi1
 
sosialisasi-peraturan-menteri-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-nomor-9-tahun-20...
sosialisasi-peraturan-menteri-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-nomor-9-tahun-20...sosialisasi-peraturan-menteri-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-nomor-9-tahun-20...
sosialisasi-peraturan-menteri-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-nomor-9-tahun-20...ZfHartawan
 

Similar to Tropenbos_Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV.pdf (20)

Lembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa Lingkungan
Lembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa LingkunganLembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa Lingkungan
Lembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa Lingkungan
 
Sumber Daya Hutan 2.pptx
Sumber Daya Hutan 2.pptxSumber Daya Hutan 2.pptx
Sumber Daya Hutan 2.pptx
 
warta kebijakan cifor
warta kebijakan ciforwarta kebijakan cifor
warta kebijakan cifor
 
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
 
Analisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerahAnalisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerah
 
20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf
20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf
20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf
 
Inisiatif kebijakan daerah untuk redd
Inisiatif kebijakan daerah untuk reddInisiatif kebijakan daerah untuk redd
Inisiatif kebijakan daerah untuk redd
 
1.EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN dan berbagai jenis hutan.pptx
1.EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN dan berbagai jenis hutan.pptx1.EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN dan berbagai jenis hutan.pptx
1.EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN dan berbagai jenis hutan.pptx
 
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem MangroveArah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
 
Kerusakan hutan
Kerusakan hutanKerusakan hutan
Kerusakan hutan
 
Biologi kelas 1
Biologi kelas 1Biologi kelas 1
Biologi kelas 1
 
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
 
Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5
 
Kebijakan Kelautan.pptx
Kebijakan Kelautan.pptxKebijakan Kelautan.pptx
Kebijakan Kelautan.pptx
 
Resume konsultasi publik edit (upload blog)edit
Resume konsultasi publik edit (upload blog)editResume konsultasi publik edit (upload blog)edit
Resume konsultasi publik edit (upload blog)edit
 
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
 
150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat
150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat
150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat
 
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfHutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
 
Kebijakan Kelautan.pptx
Kebijakan Kelautan.pptxKebijakan Kelautan.pptx
Kebijakan Kelautan.pptx
 
sosialisasi-peraturan-menteri-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-nomor-9-tahun-20...
sosialisasi-peraturan-menteri-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-nomor-9-tahun-20...sosialisasi-peraturan-menteri-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-nomor-9-tahun-20...
sosialisasi-peraturan-menteri-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-nomor-9-tahun-20...
 

Recently uploaded

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 

Recently uploaded (8)

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 

Tropenbos_Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV.pdf

  • 1. Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV Dr. Edi Purwanto Bogor, 23 Juli 2021
  • 2. HK: Protected Areas; HL :(Watershed) Protection Forest; HP: Production Forest; HPT: Limited Production Forest; HPK: Convertible Production Forest Sumber: Ishak Yassir, 2020
  • 3. FAKTA  Hanya (± 25%) orangutan yang habitatnya berada di dalam kawasan konservasi dan hutan Lindung.  Sebagian besar (± 75%) habitat satwa tersebut justru hidup di dalam kawasan hutan produksi maupun di luar kawasan hutan berupa perkebunan kelapa sawit (Rijksen dan Meijaard, 1999; Wich et al. 2012).  Satwa liar yang dilindungi seperti orangutan, gajah, harimau yang hidup diluar kawasan konservasi bukanlah hal yang mengejutkan karena baik secara nasional maupun provinsi, luas kawasan konservasi jumlahnya memang relatif lebih kecil daripada hutan produksi (HK hanya 18%, sedangkan HP 57%). (Sumber: Ishak Yassir, 2020)
  • 4.  Karakter satwa liar tersebut di habitat alaminya memang memiliki daya jelajah yang luas dan habitat alaminya tidak selalu berada di dalam kawasan konservasi maupun hutan lindung.  Masa depan kelestarian keanekaragaman hayati flora dan fauna, termasuk kawasan ekosistem unik dan langka di Indonesia tidak hanya berada di dalam kawasan konservasi dan lindung saja, tetapi juga kawasan Hutan Produksi, Perkebunan Sawit dan Pertambangan.  Fakta di atas menjadi dasar pertimbangan bagi KLHK untuk menyiapkan dan melindngi kawasan yang teridentifikasi secara ekologis penting bagi konservasikeanekaragaman hayati, namun keberadaannya berada di luar kawasan konservasi: Kawasan Ekosistem Esensial (KEE). (Sumber: Ishak Yassir, 2020) FAKTA
  • 5. DASAR HUKUM PERLINDUNGAN KEE  Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya  Pasal 12 ayat (16) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah  Pasal 24 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.  Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa “Pemerintah berwenang menetapkan wilayah tertentu sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan termasuk pola dasar pembinaan dan pemanfaatannya ” “Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren (Urusan Kehutanan, sub Urusan KSDAE), berwenang menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria” “Perlindungan pada Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam termasuk perlindungan terhadap Kawasan Ekosistem Esensial” “Pemerintah melakukan kegiatan pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa serta habitatnya”
  • 6. Sebagai contoh, di Provinsi Jambi dengan total luas Kawasan Hutan ± 2,1 juta ha, luas total hutan lindungnya hanya berkisar ± 8,5 % sedangkan kawasan konservasinya berkisar ± 32,7 %. Sisanya ± 58,8 %, status kawasannya adalah hutan produksi (hutan produksi tetap (HP); hutan produksi terbatas (HPT); dan hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK).
  • 8. Koridor Hidupan Liar Hutan Lindung Sungai Lesan-Wehea Kelay, Berau
  • 9.
  • 10. KEE KORIDOR OU WEHEA-KELAY  KEE pertama di Indonesia  Kawasan habitat orangutan di Kabupaten Kutai Timur – Kab. Berau, Kalimantan Timur seluas 532,143 Ha dan Jumlah Populasi OU ± 2.500 Individu.  Inisiatif ini melibatkan berbagai pihak yang tergabung dalam Forum KEE Wehea Kelay (Pemerintah Pusat (KLHK), Pemprov Kaltim, Pemkab Berau dan Kutai Timur, swasta (PT. Gunung Gajah Abadi, PT. Narkata Rimba, PT. Karya Lestari, PT. Wanabhakti Persada Utama, PT. Acacia Andalan Utama, PT. Nusantara Agro Sentosa), Perguruan Tinggi (Fahutan UNMUL), Masyarakat Adat Wehea dan The Nature Conservation (TNC).  Berdasarkan fungsinya merupakan Kawasan HP, HL dan Area Perkebunan
  • 11. Kelompok Hutan Sungai Lesan (13.565,58 ha)
  • 12. Ekowisata Hutan Lindung Sungai Lesan, Kemitraan Kampung (Bumkam) Lesan Dayak dengan KPH Berau Barat (OWT- TFCA Kalimantan) https://youtu.be/FBN8eGN8IoE
  • 13.
  • 14. • Kajian COP menunjukkan bahwa populasi orangutan di dalam kawasan Hutan Lindung Sungai Lesan terus menurun dari tahun ke tahun. • Karena pembukaan kawasan hutan untuk perkebunan kelapa sawit Sumber : Siaran Pers 12 Januari 2018 (COP)
  • 15.
  • 16. Konsesi yang ada di Sekitar HL. Sungai Lesan Eks PT Mardhika Insan Mulia PT Belantara Pusaka PT Anugerah Agung Prima Abadi PTUtama Damai Indah Timber PT Global Primatama Mandiri PT Belantara Pusaka PT Gunung Gajah Abadi
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21. Koridor Hidupan Liar Sungai Putri – TN Gunung Palung dan HL Gunung Tarak
  • 24. Inisiator: DK-KB, Bappeda- KB, IDH, PT. KAL dan PT. GMS Melakukan ground-check Pergub No. 718 / 2017 KEE Kab. Ketapang & Kayong Utara 2017 PT. Laman Mining (LM) mulai beroperasi LM merusak sebagian KEE/HCV KAL & GMS KLHK mengirimkan Tim Gakkum DK-KB melakukan observasi lapangan kerusakan HCV/KEE DK-KB fasilitasi resolusi konflik DK-KB dan KLHK fasilitasi KEE Stakeholders susun Rencana Pengelolaan (RP) KEE-Ketapang Stakeholders Menyusun RP KEE-Ketapang Konsultasi Publik RP KEE Ketapang (?) Perbaikan Dokumen, pengesahan dan pelaksanaan (?) 2019 2018 DK-KB melaksanakan konsultasi publik * PT. KAL, PT. GMS, DK-KB, KLHK (BPEE), Bappeda Ketapang, LM, BKSDA, TNGP, YIARI, IDH, TI Kronologis Pendampingan KEE Ketapang
  • 25. Bumitama Gunajaya Agro yayasan inisiatif dagang hijau
  • 26. Kerjasama antar desa untuk Perlindungan Kawasan Ekosistem Esensial
  • 27. Proses Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan KEE
  • 28. Inter-koneksi HCV sebagai Koridor Hidupan Liar (Orangutan), PT KAL, ANJ Group, Ketapang
  • 29. Koridor Hidupan Liar di Kebun Sawit (PT. KAL)
  • 32. • Pentingnya keterlibatan pemangku kepentingan secara intensif dalam konsultasi publik. • Pentingnya pelurusan kesalah fahaman: Land sharing vs Land sparing. • Perlu hadirnya berbagai skema insentif : Pembebasan PBB, PES, TAPE, VCA, RaCP (RSPO ‘remediation and compensation procedure’), REDD+ dsb, • Peran CSO sebagai champions dalam membangun kesadaran, ketertarikan para pihak,mengidentifikasi dan membangun common interests. • Peran BKSDA dan KPH dalam membangun KEE. • KEE yang dikelola dengan baik perlu diresgistrasi secara nasional dan menjadi komitmen Indonesia terkait Aichi Target dan Paris Agreement. LESSON LEARNED
  • 33. • Pelindungan kawasan ekosistem esensial (KEE) adalah upaya untuk melindungi KEE melalui pengelolaan berdasarkan prinsip konservasi atau prinsip praktik-praktik terbaik (best management practices). • Yang dimaksud dengan prinsip praktik praktik terbaik (best management practices) tersebut adalah prinsip yang diterapkan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan KEE yang tidak hanya sesuai dengan peraturan yang berlaku baik di Indonesia dan Internasional saja, namun juga telah sesuai dengan tuntutan kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat (Ishak Yassir, 2020*), • Keberadaan forum kolaborasi dalam upaya pelindungan KEE sangat penting tidak hanya pada tahap perencanaan, namun juga pada tahap pengelolaan termasuk dalam tahapan monitoring, evaluasi dan pelaporan. Keberadaan forum kolaborasi tersebut wajib untuk dibentuk dan menjadi prasyarat yang harus dipenuhi di dalam upaya perlindungan KEE terutama pada kawasan esensial yang pengelolaannya menuntut pengelolaan dalam skala bentang alam dan melibatkan banyak pihak (misal untuk koridor hidupan liar; areal bernilai konservasi tinggi) (Ishak Yassir, 2020*). LESSON LEARNED * Yassir, I., 2020. KAWASAN EKOSISTEM ESENSIAL “Salah Satu Benteng Utama Kelestarian Keanekaragaman Hayati Di Indonesia”
  • 34. Edi Purwanto; E-mail: edipurwanto@tropenbos-indonesia.org; Website: www.tropenbos-indonesia.org Facebook: @tropenbos.indonesia.org Twitter: @tropenbosID Office : Taman Cimanggu, Jl. Akasia I Blok P1 No.6, Bogor, Indonesia Mobile Phone: +62 (0) 81 296 55 233