SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Makalah ilmu hadis
MATERI:
E.Terpeliharanya orisinalitas hadis pasca TADWINUL HADIS
ST.NUZAIBA NURBADRILLA.B
X KEAGAMAAN 2
MAN 1 Kendari
21/22
Sekiranya hadis nabi saw hanya berkedudukan sebagai sejarah tentang keberadaan dan
kehidupan nabi Muhammad saw semata, niscaya perhatian ulama terhadap sanap dan matan
hadis akan berbeda dengan sekarang. Ahlu ra’yi dalam islam telah berijma’dan menetapkan
bahwa hadis (sunnah) dasar bagi hakam-hukum Islam dan umat Islam ditugaskan mengikuti
hadis (sunnah) sebagaimana al-Qur'an adalah petunjak utama di dalam Islam.
Orisinalitas hadis membawa pengertian dan ketegasan dari al-Qur'an bahwa keduanya
saling bersandingan yang sebagaimana diutarakan di dalam ayat suci al-Qur'an surah al
Hasyr:
‫ما‬ ‫م‬ ‫اك‬ ‫أت‬ ‫سول‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫خذوه‬ ‫ف‬ ‫وما‬ ‫م‬ ‫هاك‬ ‫ن‬ ‫نه‬ ‫ع‬ ‫تهوا‬ ‫ان‬ ‫ف‬
Artinya: "Apa yang didatangkan dari Rasul kepadan maka terimalah dia. Dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah." (QS. Al-Hasyr [59]: 7)
Di samping itu Allah Swt mengancam bagi orang-orang yang menyimpang dan tidak
mengikuti sunnah Rasul akan ditimpakan azab sebagaimana firman Allah Swt di dalam surah
al-Hasyr:
‫يحذر‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ذي‬ ‫ال‬ ‫فون‬ ‫خال‬ ‫ي‬ ‫عن‬ ‫أمره‬ ‫أن‬ ‫بهم‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫ت‬ ‫نة‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫أو‬ ‫به‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫مي‬ ‫عذاب‬ ‫يم‬ ‫أل‬
Artinya: "Maka hendaklah orang-orang yang menyalah: perintah Rasul takut akan
ditimpa cobaan atau ditimpa azabng pedih." (QS. Al-Hasyr (24]:63)
Di dalam sejarah, hanya ada sekelompok kecil dari kalangan umat muslim menulak hadis
Nabi sebagai salah satu sumber dari ajaran Islam. Mereka dikenal dengan sebutan inkār
sunnah. Golongan ingkar sunnak telah mewarnai sejarah Islam sejak masa Imam al-Syafi'i
(w. 204 H). Golongan ingkar summah ada dua macam, yakni golongan yang menolak hadis
akad dan golongan yang menolak hadis yang tidak memiliki dasar di dalam al-Qur'an.
Kewajiban mengikuti SunnahNya tidak hanya bagi komunitas masyarakat Arab, atau
golongan sahabat, atau tabi'in saja, melainkan untuk seluruh umat muslim di dunia. Oleh
karena itu, walaupun Suntiah Nabi diucapkan di tengah-tengah masyarakat Arab, namun
bukan berarti perintah terselmut bagi warga dan masyarakat Arab semata, melainkan Allah
mengurus Nabi Muhammad Saw untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.
Sebagaimana Allah Swt berfirman:
‫وما‬ ‫ناك‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫أر‬ ‫ال‬‫إ‬ ‫رحمة‬ ‫ين‬ ‫م‬ ‫عال‬ ‫ل‬ ‫ل‬
Artinya: Dan tiadalah Kami mengutus kumu, melainkan untuk (menjadi) rahmut bagi semesta
alam. (QS. Al-Anbiya' [21]: 107)
Sekitar pertengahan abad kedua hijriah, telah muncul berbagai kitab himpunan hadis,
beberapa kitab hadis yang awal muncul di abad pertengahan kedua hijriyalt adalah
karyaMuhammad bin Muslim Syihab al-Zuhri (w. 124 H). selanjutnya karya Abdul Malik bin
Abdul Aziz bin Juraij al-Bishri (w. 150 H), kemudian muncul kitab hadis karya Malik bin
Anas (w. 179 H). Terpeliharanya orisinalitas hadis pasca tadwin hadis ditandai oleh berbagai
bukti otentik, di antaranya keberadaan pusat-pusat pengalian ilmu hadis- dan hadis Nabi Saw
pada beberapa daerah yang dikenal dengan sebutan darul hadis saat itu, berikut
penjelasannya:
1. Mesir
Selama tiga abad (abad VII-X H), Mesir dikenal dengan sebutan Darul Hadis wal Figh wal
Lughah sebagai negara pusat perkembangan hadis, fiqh dan bahasa yang didukung oleh
penguasa bernama Raja al-Dhahir al-Barquqi dan al-Muayyad. Sedangkan ulama Mesir yang
ahli di bidang hadis adalah Imam al-Bulqini dan Syamsuddin al-Darimi.
2. India
Ulama India memberikan perhatian besar terhadap hadis dengan mendalami dan meneliti
ilmu-ilmu hadis pada pertengahan abad X H. Dalam kegiatan pemeliharaan orisinalitas hadis
pasca tadwinul hadis, banyak bermunculan karya tulis yang berupa syarah dan kritikan
terhadap hadis dan sanad yang terdapat di dalam kutub sittah, bahkan ulama India mampu
menghimpun hadis-hadis hukum beserta kritikan pada sanadnya dengan menjelaskan catat
yang tersembunyi pada beberapa hadis.
3. Saudi Arabia
Adanya dukungan dari pemerintah dan Raja Abdul Aziz al-Su'udi di negara Arab Saudi
terwujud dn berdirilah Fakultas Syari'ah di Mekkah dan Madinah serta Fakultas Sastra di
Riyadh. Banyak kitab-kitab hadis yang lahir dan bermunculan sebagai penyambung dari mata
rantai ulama-ulama terdahulu dan memberikan indikasi bahwa terpeliharanya orisinalitas
hadis pasca tadwinul hadis di zaman ulama mutaqaddimin. Adapun beberapa kitab hadis
yang lahir di Saudi Arabia adalah:
1,Jami' al-Ushul li ahädis al-Rasul, karya ibn Atsir al-Jazari
2. Zadul Ma'ad karya ibn al-Qayyim
3. Zadul Muslim fima Ittaga 'alaihi al-Bukhari wa Muslim, karya Habibullah al Syaniqiy.
Dari berbagai sejarali refleksi keabsahan dan keotentikan hadis Nabi Saw pasca tadwinul
hadis, patut ananda ketahui bahwa tidak ada pemutus mata rantai keilmuan hadis yang telah
dimulai sejak zaman Nabi Saw, para sahabat, tabi'in, tabi-tabi'in, memasuki era
Sebagai sumber hukum Islam, hadis telah melewati proses sejarah yang sangat panjang.
Menurut Syekh ‘Abdul Ghoffar ar-Rahmani dalam Pengantar Tadwin (Pengumpulan) Hadits,
proses panjang penjagaan dan pemeliharaan hadis berlangsung melalui tiga cara. Yaitu, umat
yang mengamalkan hadis tersebut, hafalan (hifzun) dan tulisan (kitabah), serta periwayatan
dan pengajaran.
Dengan metode-metode tersebut, pengumpulan, pengklasifikasian, tabwib (penyusunan
formasi), dan penulisan hadis dibagi menjadi empat periode, yakni:
Periode Pertama
Periode pertama berlangsung selama rentang hidup Nabi Muhammad SAW hingga sepanjang
abad pertama Hijriah. Pada masa ini, Rasulullah hidup, bergaul dan berbicara dengan
masyarakat dan para sahabat, baik di masjid, rumah, pasar, maupun saat berjumpa dengan
musafir. Apa yang disampaikan oleh Nabi SAW senantiasaa diperhatikan secara saksama
oleh para sahabat yang menjadi periwayat hadis kendati masih berupa hafalan. Beberapa
penghafal hadis terkenal pada periode ini adalah Abu Hurairah, Abdullah bin ‘Abbas, Aisyah
ash-Shiddiqah, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, Anas bin Malik, dan lain-lain.
Periode Kedua
Periode ini dimulai sekitar pertengahan abad kedua Hijriah. Selama periode ini, sejumlah
besar tabi’in menghimpun karya mereka dalam bentuk buku. Beberapa penghimpun hadis
pada periode ini adalah Muhammad bin Syihab az-Zuhri (ia dianggap sebagai ulama hadis
terbesar di zamannya), Abdul Malik bin Juraij, Mu’ammar bin Rasyid, Imam Sufyan ats-
Tsauri, Imam Hammad bin Salamah, Abdullah bin al- Mubarak, dan Malik bin Anas (w. 179
H). Di antara karya tulis pada periode ini adalah Al- Muwaththa’ karya Imam Malik.
Periode Ketiga
Dimulai pada abad ke-2 H hingga akhir abad ke-4 H, ketika hadis-hadis Nabi, atsar sahabat,
dan aqwal (ucapan) tabi’in dikategorisasikan, dipisahkan, dan dibedakan. Selain itu, riwayat-
riwayat yang maqbulah (diterima) dihimpun secara terpisah dan buku-buku dari periode
kedua diperiksa kembali untuk diautentifikasi.
Pada periode ini pula, hadis-hadis dipelihara dan dijaga. Hal itu diwujudkan para ulama
dengan memformulasikan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hadis (lebih dari 100 ilmu)
hingga menghasilkan ribuan buku mengenai hadis. Salah satu penyusun hadis yang berasal
dari periode ini adalah Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H). Ia menyusun kitab Musnad
Ahmad yang berisi 30 ribu hadis dalam 24 juz.
Periode Keempat
Periode ini dimulai pada abad kelima hingga hari ini. Karya-karya yang dihasilkan dalam
periode ini, antara lain penjelasan (syarh), catatan kaki (hasyiah), dan penerjemahan buku-
buku hadis ke dalam berbagai bahasa. Pada periode ini pula, para ulama menyusun kitab
hadis dengan mencuplik dari kitab-kitab yang pernah ditulis dan disusun pada abad ketiga.
Ulama hadis selanjutnya lalu menyusun syarh atau penjelasan dari buku-buku penjelasan
hadis di atas. Misalnya, Muhammad Ismail ash- Shon’ani (wafat 1182 H) menulis kitab
Subulus Salam Syarh Bulughul Maram yang berisi penjelasan kitab karya Ibnu Hajar al-
Asqolani itu, atau Nailul Awthar karya Qadhi asy-Syaukani yang memuat penjelasan dari
kitab Muntaqa al-Akhbar.
Pada masa setelah Thabi’ Thabi’in adalah masa dimana penghimpunan dan penertiban hadis
dilakukan secara sistematik. Dimana penulisannya bereferensi pada buku-buku sebelumnya
akan tetapi lebih sistematik, baik dari segi matan dan sanadnya untuk memudahkan bagi umat
islam dalam mempelajarinya.
Dalam kegiatan pengkodifikasian hadis pada masa ini adalah dalam bentuk Mu’jam
(ensiklopedi), shahih (himpunan shahih saja), mustadrak ( susulan shahih). Sunan, Al-jam’u
(gabungan dua atau beberapa kitab hadits), ikhtishar (resume), istikhraj, dan syarah (ulasan).
Aktifitas penghimpunan dan pengkodifikasian hadis tersebar di berbagai negeri Islam pada
abad ke 2 H di antranya ialah Abdullah bin Abdul Azis bin Jurajj (w. 150 H) di Mekkah, Ibnu
Ishak (w. 151 H) di Mekkah, Abdurrahman Abu Amr Al-Auzai (w. 156 H) di Syiria, Sufyan
Ats-Tsauri (w. 161 H) di Kufah, Imam Malik bin Anas (w. 179 H) di Madinah, Ar-Rabi’i bin
Shabih (w. 160 H) di Bashrah dan lain-lain
SEKIAN TERIMA KASIH
Mengawetkan Orisinalitas Hadis

More Related Content

Similar to Mengawetkan Orisinalitas Hadis

7575777 makalah-ulumul-hadist
7575777 makalah-ulumul-hadist7575777 makalah-ulumul-hadist
7575777 makalah-ulumul-hadistgigin ginanjar
 
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahNurWahid25
 
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahNurWahid25
 
02.pembukuan hadits
02.pembukuan hadits02.pembukuan hadits
02.pembukuan haditsufiurwati
 
Sejarah pertumbuhan al hadis
Sejarah pertumbuhan al hadisSejarah pertumbuhan al hadis
Sejarah pertumbuhan al hadisnuzulLaa
 
Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits Liseu Taqillah
 
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierIsrailiyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierYudi Wahyudin
 
sejarah perkembangan dan pertumbuhan hadist
sejarah perkembangan dan pertumbuhan hadistsejarah perkembangan dan pertumbuhan hadist
sejarah perkembangan dan pertumbuhan hadistHamimTohari7
 
PROSES PERIWAYATAN HADIS MASA TABIIN.pdf
PROSES PERIWAYATAN HADIS MASA TABIIN.pdfPROSES PERIWAYATAN HADIS MASA TABIIN.pdf
PROSES PERIWAYATAN HADIS MASA TABIIN.pdfMuhamadIhsan56
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsYudi Wahyudin
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsYudi Wahyudin
 
Sirah Nabawiyah
Sirah Nabawiyah Sirah Nabawiyah
Sirah Nabawiyah Haska Jmf
 
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1Amiruddin Ahmad
 

Similar to Mengawetkan Orisinalitas Hadis (20)

7575777 makalah-ulumul-hadist
7575777 makalah-ulumul-hadist7575777 makalah-ulumul-hadist
7575777 makalah-ulumul-hadist
 
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
 
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
 
02.pembukuan hadits
02.pembukuan hadits02.pembukuan hadits
02.pembukuan hadits
 
5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber
 
Sejarah pertumbuhan al hadis
Sejarah pertumbuhan al hadisSejarah pertumbuhan al hadis
Sejarah pertumbuhan al hadis
 
Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits
 
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierIsrailiyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
 
sejarah perkembangan dan pertumbuhan hadist
sejarah perkembangan dan pertumbuhan hadistsejarah perkembangan dan pertumbuhan hadist
sejarah perkembangan dan pertumbuhan hadist
 
Sejarah pembinaan dan penghimpunan hadits by Bapak Noor Fuady
Sejarah pembinaan dan penghimpunan hadits by Bapak Noor FuadySejarah pembinaan dan penghimpunan hadits by Bapak Noor Fuady
Sejarah pembinaan dan penghimpunan hadits by Bapak Noor Fuady
 
PROSES PERIWAYATAN HADIS MASA TABIIN.pdf
PROSES PERIWAYATAN HADIS MASA TABIIN.pdfPROSES PERIWAYATAN HADIS MASA TABIIN.pdf
PROSES PERIWAYATAN HADIS MASA TABIIN.pdf
 
Hadist tabiin
Hadist tabiinHadist tabiin
Hadist tabiin
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al hadits
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al hadits
 
Ulumul quran 1
Ulumul quran 1Ulumul quran 1
Ulumul quran 1
 
Sirah Nabawiyah
Sirah Nabawiyah Sirah Nabawiyah
Sirah Nabawiyah
 
Ulum hadith
Ulum hadithUlum hadith
Ulum hadith
 
Fiqh al sirah
Fiqh al sirahFiqh al sirah
Fiqh al sirah
 
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1
 
Fiqh al-sirah-1
Fiqh al-sirah-1Fiqh al-sirah-1
Fiqh al-sirah-1
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Mengawetkan Orisinalitas Hadis

  • 1. Makalah ilmu hadis MATERI: E.Terpeliharanya orisinalitas hadis pasca TADWINUL HADIS ST.NUZAIBA NURBADRILLA.B X KEAGAMAAN 2 MAN 1 Kendari 21/22
  • 2. Sekiranya hadis nabi saw hanya berkedudukan sebagai sejarah tentang keberadaan dan kehidupan nabi Muhammad saw semata, niscaya perhatian ulama terhadap sanap dan matan hadis akan berbeda dengan sekarang. Ahlu ra’yi dalam islam telah berijma’dan menetapkan bahwa hadis (sunnah) dasar bagi hakam-hukum Islam dan umat Islam ditugaskan mengikuti hadis (sunnah) sebagaimana al-Qur'an adalah petunjak utama di dalam Islam. Orisinalitas hadis membawa pengertian dan ketegasan dari al-Qur'an bahwa keduanya saling bersandingan yang sebagaimana diutarakan di dalam ayat suci al-Qur'an surah al Hasyr: ‫ما‬ ‫م‬ ‫اك‬ ‫أت‬ ‫سول‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫خذوه‬ ‫ف‬ ‫وما‬ ‫م‬ ‫هاك‬ ‫ن‬ ‫نه‬ ‫ع‬ ‫تهوا‬ ‫ان‬ ‫ف‬ Artinya: "Apa yang didatangkan dari Rasul kepadan maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah." (QS. Al-Hasyr [59]: 7) Di samping itu Allah Swt mengancam bagi orang-orang yang menyimpang dan tidak mengikuti sunnah Rasul akan ditimpakan azab sebagaimana firman Allah Swt di dalam surah al-Hasyr: ‫يحذر‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ذي‬ ‫ال‬ ‫فون‬ ‫خال‬ ‫ي‬ ‫عن‬ ‫أمره‬ ‫أن‬ ‫بهم‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫ت‬ ‫نة‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫أو‬ ‫به‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫مي‬ ‫عذاب‬ ‫يم‬ ‫أل‬ Artinya: "Maka hendaklah orang-orang yang menyalah: perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azabng pedih." (QS. Al-Hasyr (24]:63) Di dalam sejarah, hanya ada sekelompok kecil dari kalangan umat muslim menulak hadis Nabi sebagai salah satu sumber dari ajaran Islam. Mereka dikenal dengan sebutan inkār sunnah. Golongan ingkar sunnak telah mewarnai sejarah Islam sejak masa Imam al-Syafi'i (w. 204 H). Golongan ingkar summah ada dua macam, yakni golongan yang menolak hadis akad dan golongan yang menolak hadis yang tidak memiliki dasar di dalam al-Qur'an. Kewajiban mengikuti SunnahNya tidak hanya bagi komunitas masyarakat Arab, atau golongan sahabat, atau tabi'in saja, melainkan untuk seluruh umat muslim di dunia. Oleh karena itu, walaupun Suntiah Nabi diucapkan di tengah-tengah masyarakat Arab, namun bukan berarti perintah terselmut bagi warga dan masyarakat Arab semata, melainkan Allah mengurus Nabi Muhammad Saw untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Sebagaimana Allah Swt berfirman: ‫وما‬ ‫ناك‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫أر‬ ‫ال‬‫إ‬ ‫رحمة‬ ‫ين‬ ‫م‬ ‫عال‬ ‫ل‬ ‫ل‬ Artinya: Dan tiadalah Kami mengutus kumu, melainkan untuk (menjadi) rahmut bagi semesta alam. (QS. Al-Anbiya' [21]: 107) Sekitar pertengahan abad kedua hijriah, telah muncul berbagai kitab himpunan hadis, beberapa kitab hadis yang awal muncul di abad pertengahan kedua hijriyalt adalah karyaMuhammad bin Muslim Syihab al-Zuhri (w. 124 H). selanjutnya karya Abdul Malik bin Abdul Aziz bin Juraij al-Bishri (w. 150 H), kemudian muncul kitab hadis karya Malik bin Anas (w. 179 H). Terpeliharanya orisinalitas hadis pasca tadwin hadis ditandai oleh berbagai bukti otentik, di antaranya keberadaan pusat-pusat pengalian ilmu hadis- dan hadis Nabi Saw pada beberapa daerah yang dikenal dengan sebutan darul hadis saat itu, berikut penjelasannya: 1. Mesir
  • 3. Selama tiga abad (abad VII-X H), Mesir dikenal dengan sebutan Darul Hadis wal Figh wal Lughah sebagai negara pusat perkembangan hadis, fiqh dan bahasa yang didukung oleh penguasa bernama Raja al-Dhahir al-Barquqi dan al-Muayyad. Sedangkan ulama Mesir yang ahli di bidang hadis adalah Imam al-Bulqini dan Syamsuddin al-Darimi. 2. India Ulama India memberikan perhatian besar terhadap hadis dengan mendalami dan meneliti ilmu-ilmu hadis pada pertengahan abad X H. Dalam kegiatan pemeliharaan orisinalitas hadis pasca tadwinul hadis, banyak bermunculan karya tulis yang berupa syarah dan kritikan terhadap hadis dan sanad yang terdapat di dalam kutub sittah, bahkan ulama India mampu menghimpun hadis-hadis hukum beserta kritikan pada sanadnya dengan menjelaskan catat yang tersembunyi pada beberapa hadis. 3. Saudi Arabia Adanya dukungan dari pemerintah dan Raja Abdul Aziz al-Su'udi di negara Arab Saudi terwujud dn berdirilah Fakultas Syari'ah di Mekkah dan Madinah serta Fakultas Sastra di Riyadh. Banyak kitab-kitab hadis yang lahir dan bermunculan sebagai penyambung dari mata rantai ulama-ulama terdahulu dan memberikan indikasi bahwa terpeliharanya orisinalitas hadis pasca tadwinul hadis di zaman ulama mutaqaddimin. Adapun beberapa kitab hadis yang lahir di Saudi Arabia adalah: 1,Jami' al-Ushul li ahädis al-Rasul, karya ibn Atsir al-Jazari 2. Zadul Ma'ad karya ibn al-Qayyim 3. Zadul Muslim fima Ittaga 'alaihi al-Bukhari wa Muslim, karya Habibullah al Syaniqiy. Dari berbagai sejarali refleksi keabsahan dan keotentikan hadis Nabi Saw pasca tadwinul hadis, patut ananda ketahui bahwa tidak ada pemutus mata rantai keilmuan hadis yang telah dimulai sejak zaman Nabi Saw, para sahabat, tabi'in, tabi-tabi'in, memasuki era Sebagai sumber hukum Islam, hadis telah melewati proses sejarah yang sangat panjang. Menurut Syekh ‘Abdul Ghoffar ar-Rahmani dalam Pengantar Tadwin (Pengumpulan) Hadits, proses panjang penjagaan dan pemeliharaan hadis berlangsung melalui tiga cara. Yaitu, umat yang mengamalkan hadis tersebut, hafalan (hifzun) dan tulisan (kitabah), serta periwayatan dan pengajaran. Dengan metode-metode tersebut, pengumpulan, pengklasifikasian, tabwib (penyusunan formasi), dan penulisan hadis dibagi menjadi empat periode, yakni: Periode Pertama Periode pertama berlangsung selama rentang hidup Nabi Muhammad SAW hingga sepanjang abad pertama Hijriah. Pada masa ini, Rasulullah hidup, bergaul dan berbicara dengan masyarakat dan para sahabat, baik di masjid, rumah, pasar, maupun saat berjumpa dengan musafir. Apa yang disampaikan oleh Nabi SAW senantiasaa diperhatikan secara saksama oleh para sahabat yang menjadi periwayat hadis kendati masih berupa hafalan. Beberapa penghafal hadis terkenal pada periode ini adalah Abu Hurairah, Abdullah bin ‘Abbas, Aisyah ash-Shiddiqah, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, Anas bin Malik, dan lain-lain. Periode Kedua
  • 4. Periode ini dimulai sekitar pertengahan abad kedua Hijriah. Selama periode ini, sejumlah besar tabi’in menghimpun karya mereka dalam bentuk buku. Beberapa penghimpun hadis pada periode ini adalah Muhammad bin Syihab az-Zuhri (ia dianggap sebagai ulama hadis terbesar di zamannya), Abdul Malik bin Juraij, Mu’ammar bin Rasyid, Imam Sufyan ats- Tsauri, Imam Hammad bin Salamah, Abdullah bin al- Mubarak, dan Malik bin Anas (w. 179 H). Di antara karya tulis pada periode ini adalah Al- Muwaththa’ karya Imam Malik. Periode Ketiga Dimulai pada abad ke-2 H hingga akhir abad ke-4 H, ketika hadis-hadis Nabi, atsar sahabat, dan aqwal (ucapan) tabi’in dikategorisasikan, dipisahkan, dan dibedakan. Selain itu, riwayat- riwayat yang maqbulah (diterima) dihimpun secara terpisah dan buku-buku dari periode kedua diperiksa kembali untuk diautentifikasi. Pada periode ini pula, hadis-hadis dipelihara dan dijaga. Hal itu diwujudkan para ulama dengan memformulasikan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hadis (lebih dari 100 ilmu) hingga menghasilkan ribuan buku mengenai hadis. Salah satu penyusun hadis yang berasal dari periode ini adalah Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H). Ia menyusun kitab Musnad Ahmad yang berisi 30 ribu hadis dalam 24 juz. Periode Keempat Periode ini dimulai pada abad kelima hingga hari ini. Karya-karya yang dihasilkan dalam periode ini, antara lain penjelasan (syarh), catatan kaki (hasyiah), dan penerjemahan buku- buku hadis ke dalam berbagai bahasa. Pada periode ini pula, para ulama menyusun kitab hadis dengan mencuplik dari kitab-kitab yang pernah ditulis dan disusun pada abad ketiga. Ulama hadis selanjutnya lalu menyusun syarh atau penjelasan dari buku-buku penjelasan hadis di atas. Misalnya, Muhammad Ismail ash- Shon’ani (wafat 1182 H) menulis kitab Subulus Salam Syarh Bulughul Maram yang berisi penjelasan kitab karya Ibnu Hajar al- Asqolani itu, atau Nailul Awthar karya Qadhi asy-Syaukani yang memuat penjelasan dari kitab Muntaqa al-Akhbar. Pada masa setelah Thabi’ Thabi’in adalah masa dimana penghimpunan dan penertiban hadis dilakukan secara sistematik. Dimana penulisannya bereferensi pada buku-buku sebelumnya akan tetapi lebih sistematik, baik dari segi matan dan sanadnya untuk memudahkan bagi umat islam dalam mempelajarinya. Dalam kegiatan pengkodifikasian hadis pada masa ini adalah dalam bentuk Mu’jam (ensiklopedi), shahih (himpunan shahih saja), mustadrak ( susulan shahih). Sunan, Al-jam’u (gabungan dua atau beberapa kitab hadits), ikhtishar (resume), istikhraj, dan syarah (ulasan). Aktifitas penghimpunan dan pengkodifikasian hadis tersebar di berbagai negeri Islam pada abad ke 2 H di antranya ialah Abdullah bin Abdul Azis bin Jurajj (w. 150 H) di Mekkah, Ibnu Ishak (w. 151 H) di Mekkah, Abdurrahman Abu Amr Al-Auzai (w. 156 H) di Syiria, Sufyan Ats-Tsauri (w. 161 H) di Kufah, Imam Malik bin Anas (w. 179 H) di Madinah, Ar-Rabi’i bin Shabih (w. 160 H) di Bashrah dan lain-lain SEKIAN TERIMA KASIH