SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
MK HADITS II
Oleh : Khomsidah
NIM : 2012.01.01.072
Judul Kitab
Kitab al-Muwattha’ Imam Malik adalah kitab yang di dalamnya
terdapat kumpulan hadits-hadits yang di susun oleh seorang tokoh
muslim berdarah Madinah selama 40 tahun lamanya yang mendapat
perhatian ulama di antara kitab-kitab pada masa abad ke dua. Dan
penyusunan kitab al-Muwattha’ di susun bab demi bab dengan tema
fiqih. Terjadi perbedaan pendapat mengenai penamaan kitab al-
Muwattha’ diantaranya :
• Imam Malik berprinsip pada jalan tengah antara dua hal, yaitu
menjauhkan diri dari kekerasan Umar, kemurahan Ibnu Abbas yang
membuat orang cenderung melakukan amalan-amalan yang mudah,
melainkan kembali kepada hal-hal yang secara manusiawi dapat
dilakukan oleh kebanyakna orang. Demikian ini yang diriwatkan oleh
al-Mansur maka disebut al-Muwattha’.
• Menurut Imam as-Suyuti, bahwa sebab penamaan kitab al-Muwattha’
adalah karena kitab al-Muwattha’ disetujui oleh ulama-ulama besar
ahli fiqih. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Malik, dia berkata, “
saya memperlihatkan kitabku ini pada 70 orang faqih dan para ahli
fiqih Madinah, dan mereka semua menyetujui kitabku itu, setiap
fuqoha itu mempermudahkanku atas kitab tersebut maka disebut al-
Muwattha’.
Nasab Imam Malik R.A
Nasab Imam Malik yaitu Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin
Amr bin Ghiman bin Khatsil bin Amr bin Kharis dan nisbat beliau yaitu al
Ashbahi di karenakan ada ucapan dari paman beliau yang bernama Abu
Suhail berkata “ kami adalah kaum Asbah dahulukala kakek kami berasal
dari Madinah kemudian menikah di Taimiyin, dari itu nasab kita juga
dinisbatkan pada daerah Taimiyin”. Malik meriwatkan hadits dari
ayahnya, Anas. Ayahnya bekerja sebagai tukang pembuat panah. Ibu
beliau bernama Ghaliyah binti Syarik bin Abdurrahman al Azdiyati. Ia
termasuk dari salah satu utama-utamanya dari beberapa wanita yang
shalihah, ia juga mengedepankan mencari ilmu dan mengarahkan Imam
Malik menuntut ilmu. Ketika memasuki usia belajar, Malik disuruh ibunya
pergi menuntut ilmu dan berkata : “ pergilah kemudian tulisah hadits
Nabi SAW. Adapun kakek Imam Malik adalah pembesar-pembesarnya
tabi’in diriwayatkan hadits dari Umar, Thalhah, Aisyah, Abi Hurairah dan
Abu Hasan Ibnu Tsabit . Datuk Imam Malik adalah salah satu dari empat
orang yang memandikan, mengantarkan mengubur khalifah Utsman di
malam hari. Adapun Abu Amir adalah kakek ke dua Imam Malik, Riwayat
hidup Abu Amir bahwa beliau termasuk pembesar-pembesarnya sahabat
yang pernah mengikuti semua peperanagan yang di ikuti Rasulullah SAW
kecuali perang badar.
Kelahiran Imam Malik R.A
Didalam sejarah Imam Malik pada ulama berbeda pendapat
adapun pendapat yang mashur bahwa Imam Malik lahir tahun 90 H.
Dan pendapat yang lain mengatakan bahwa Imam Malik dilahirkan
pada pada tahun 93 H ada yang mengatakan 94 H ada pula 95 H ada
pula 96 H atau 97 H. Dimasa ibu mengandung Imam Malik juga
terjadi perbedaan pendapat pendapat yang pertama Imam Malik
berada didalam kandungan sang ibu selama tiga tahun, pendapat
Ibnu Mundzir berkata “ bahwa pendapat inilah yang paling
diketahui”. Pendapat yang lain mengatakan bahwasanya ibu Imam
Malik mengandung Imam Malik selama dua tahun lamanya. Dan
beliau dilahirkan di kota Madinah Munawarah. Sedikit menambahi
mengenai pendapat tentang kelahiran Imam Malik bahwasanya
Imam Yahya bin Abi Bakir meriwayatkan bahwa pernah mendengar
Malik berkata “ Aku dilahirkan pada tahun 93 H ” dan inilah riwayat
yang paling benar menurut al Sam’ani dan Ibnu Farhun.
Krakteristik Imam Malik R.A
Imam Malik seorang yang berpostur tubuh tinggi, besar, energik, gagah,
semangatnya besar, botak dibagian depan kepala, lebar matanya dan tajam
pandanganya, kulitnya sangat putih kemerah-merahan, bewajah tampan,
hidung mancung, simpatik, berjenggot lebat dan panjang dan sisi sampai dada.
Singkatnya, dia bertampilan rapi dengan pakaian yang serba bagus dan
modern, ubanya dibiarkan putih tanpa disemir, kumisnya selalu dipotong rapi
tanpa di cukur habis dan tidak pula dibiarkan panjang. Totalitasnaya, dia
adalah seorang pria ideal.
• Mush’id al-Zubairi bekata : “Imam Malik seorang yang paling tampan
wajahnya, paling manis dan menarik kedua matanya, kulitnya paling bersih,
dan paling ideal tinggi badanya.”
• Isa bin Umar al-Madani berkata : “ aku tidak pernah melihat putih atau
kemerah-merahan yang lebih bagus dari pada wajahnya Imam Malik, dan
tidak pula aku pernah melihat pakaian yang lebih putih dari pada Imam
Malik.”
• Abdurrahman bin Mahdi, ia mengatakan : “ aku tidak pernah melihat orang
yang lebih wibawa, lebih sempurna akalnya dan lebih kokoh ketakwaanya dari
pada Imam Malik.”
Masa-Masa Mencari Ilmu Imam Malik R.A
• Imam Malik sejak kecil sudah terlihat kegemaranya dalam menuntut ilmu,
aktifitas sehari-harinya selalu mengarah pada kepentingan mengumpulkan ilmu
yang diguletinya. Dia datang kepada gurunya, Abu Bakar bin Abdullah bin
Yazid, yang populer dengan sebutan Ibnu Hurmuz, pada pagi hari dan baru
kembali pulang kerumahnya pada malam hari. Setiap hari dia menghabiskan
waktu selama tujuh atau delapan jam untuk belajar kepada gurunya itu.
• Imam Malik adalah seorang yang kuat hafalanya, sebagaimana yang
diucapkanya “ aku datang kepada Sa’id bin Muayyib, Urwah, Qasim, Abu
Salamah, Hamid, Salim ( dan masih banyak lagi guru-guru lainya yang
disebutkanya), dan aku mendengarkan hadits-hadits dari mereka satu persatu,
yang masing-masing mencapai 50-100 hadits, setelah itu aku keluar, dan
Alhamdulillah aku telah hafal semuanya, tanpa terjadi adanya kekeliruan antara
satu hadits dengan hadits yang lain dari semua guru-guru itu.”
• Imam Malik, di samping orang yang memiliki daya hafalan yang sangat kuat,
juga memiliki kecakapan akademik, cerdas daya pikirnya, tepat pandanganya,
analis, dan teliti dalam menggali hukum dari al-Qur’an dan hadits, interpretasi
fiqihnya indah, relefantif dalam mengkorelasikan dalil-dalil nash terhadap
tujuan-tujuan syara’ dengan tetap menjaga kemaslahatan umum dan
menghindari timbulnya fitnah dan kerusakan.
Imam Malik belajar ilmu hadits dari ayah dan paman-
pamanya. Imam Malik mempunyai dua sifat yaitu pertama ahli
hadits kedua fatwa dan menggali ilmu. Bukti bahwa Imam Malik
ahli hadits karena ada ulama’ besar dari gurunya yang meriwatkan
hadits darinya seperti:
• Robi’ah
• Yahya bin Sa’id
• Musa bin Uqbah
Guru-guru Imam Malik :
• Abu Muhammad Abdullah bin Wahab bin Muslim al-Quraisyi
• Abu Abdullah Abdurrahman bin al-Qasim al-‘Atqa
• Asyhab bin Abdul Aziz al-Qaisi
• Abu Muhammad Abdullah bin Abdul Hakim bin A’yan bin Laits
• Ashbag bin al-Firaj al-Amawi
• Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakim
• Muhammad bin Ibrahim bin Ziyad al-Iskandari
Murid-murid besar Imam Malik :
• Muhammad Idris as-Syafi’i
• Abdullah Ibnu Mubarok
• Muhammad bin Hasan as-Syaibani
Murid-murid Imam Malik:
• Abu Abdullah Ziyad bin Abdurrahman al-Qurthubi
• Isa bin Dinar al-Andalusi
• Yahya bin Yahya bin Katsir al-Laitsi
• Abdul Malik bin Habib bin Sulaiman as-Salami
• Abu Hasan Ali bin Ziyad at-Tunisi
• Asad bin al-Furat
• Abdu as-Salam bin Sa’id
Kehati-hatian Imam Malik Dalam Berfatwa
• Dari Malik mengatakan, “ Perisai seorang yang berilmu adalah ‘aku tidak
tahu’ dan jika seseorang melalaikanya maka dia binasa.”
• Dari al-Haitsam bin Jamil, dia mengatakan : “ aku mendengar Malik
ditanya tentang 48 persoalan, dan dia menjawab 32 di antaranya dengan
kata-kata ‘aku tidak tahu’.
• Dari Malik bahwa dia mendengar Abdullah bin Yazid bin Hurmuz
mengatakan : “ semestinya orang yang berilmu itu mewariskan kepada
anggota majelisnya kata-kata ‘ aku tidak tahu’ hingga itu menjadi pokok
rujukan mereka.
• Dari Abdurrahman bin Mahdi, dia mengatakan : “ seorang laki-laki
bertanya kepada Malik tentang suatu persoalan, maka dia menjawab, “
aku tidak bisa menjawabnya dengan baik.” Orang itu mengatakan, aku
pergi kepadamu dari negeri demikian dan demikian untuk bertanya
kepadamu tentang masalah tersebut.” Malik mengatakan kepadanya, “
jika engkau kembali ke tempatmu, maka sampaikan kepada mereka
bahwa aku telah mengatakan kepadamu, ‘aku tidak bisa menjawabnya
dengan baik.”
Kemulian Jiwa Imam Malik dan Penghormatanya Terhadap
Hadits
• Dari Ibnu Abi Uwais, dia mengatakan, apabila Malik hendak
menceritakan hadits, dia berwudhu, duduk didepan permadaninya,
menyisir jenggotnya, dan duduk dengan tenang dan penuh wibawa,
kemudian dia menceritakan hadits. Ketika dia ditanya mengenai hal itu,
dia menjawab: “ aku ingin menggunakan hadits Nabi SAW dan aku tidak
akan menceritakannya kecuali dalam keadaan suci lagi duduk dengan
mantap.” Dia tidak suka menceritakan hadits dijalan dalam keadaan
berdiri atau tergesa-gesa, seraya mengatakan, “Aku ingin agar hadits
yang aku ceritakan dari Rasulullah bisa dipahami.
• Dari Ma’n bin Isa, dia menyatakan, “ Malik bin Anas apabila hendak
duduk untuk menceritakan hadits, maka dia mandi, membakar gaharu
dan memakai wewangian. Apabila ada seseorang mengeraskan suaranya
dimajlisnya, maka dia membentaknya seraya mengatakan,
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
meninggikan suaramu melebihi suara nabi ( al-Hujurat :2)
Barang siapa mengeraskan suara saat hadits Rasulullah dibacakan, maka
Karya-Karya Imam Malik R.A
• Al- Muwattha’ merupakan hasil karya Imam Malik
yang paling monumental, dan disana masih ada
beberapa karya beliau yang tersebar, diantaranya :
• Risalah fi al-Qadar
• Risalah fi an-Nujum wa manazili al qamar
• Risalah fi al-Aqdliyyah
• Risalah Ila Abi Ghassan Muhammad bin Mutharrif
• Risalah Ila al-Laits bin Sa’d fi ijma’i ahli al-Madinah
• Juz’un fi at-Tafsir
• Kitabu as-Sir
System kitab al-Muwattha’
Imam Malik dalam karyanya al-Muwattha’ menjelaskan sistem
dalam semua hadits dan mengarangnya, melalaui karangan inilah
penggalian sistem penulisan hadits mengalami kemajuan yang
gemilang, sistem tersebut berpengaruh pada adanya karangan-
karangan hadits, pembukuan yang ada sebelum Imam Malik tidak
berdasarkan bab-bab terhadap beberapa bab ilmu secara keseluruhan,
sebagaimana yang dilakukan Muhammad bin Muslim bin Syihab az-
Zuhri 125 H dalam permulaan tadwin (pembukuan) tulisan atas
perintah Umar bin Abdul Aziz, dan beliau mengumpulkan hadits tidak
berdasarkan bab-bab ilmu, kemudian bangkitlah karya-karya pada
masa kepimpinan az-Zuhri maka Maliklah orang yang pertama kali
mengarang hadits dan mengurutkanya berdasarkan bab-bab.
Imam Malik dalam mengklasifiksi hadist-hadits yang terdapat
dalam al-Muwatha’ berdasarkan pada sistematika yang dipakai dalam
kitab Fiqih, yaitu dengan klasifikasi hadits sesuai dengan hukum Fiqih.
Kitab yang di tahqiq oleh Muhammad Fuad Abd
Metode Penulisan al-Muwattha’
Imam malik membukukan hadits dengan tidak menyaringnya dan
tidak hanya membukukan hadits saja, melainkan fatwa-fatwa sahabat,
bahkan fatwa-fatwa tabi’in, semua itu dibukukan. Maka dalam kitabnya
terdapat hadits-hadits marfu’, mauquf dan hadits maqthu’.
Isi Kitab al-Muwattha’
Persesihan pendapat dari kalangan para ulama tentang jumlah hadits yang
terdapat dalam kitab al-Muwattha’, antara lain :
• Ibnu Habbab yang dikutip oleh Abu Bakar al-A’rabi dalam syarah al-Tirmidzi
menyatakan ada 500 hadits yang disaring dari 100.000 hadits.
• Abu Bakar al-Abhari berpendapat ada 1726 hadits dengan perincian 600
musnad, 222 mursal, 613 mauquf dan 285 qaul tabi’in.
• Al-Harasi dalam “a’liqah fi al-Usul” mengatakan kitab Imam Malik memuat 700
hadits dari 9000 hadits yang telah disaring
• Abu al-Hasan bin Fahr dalam “Fada’il” mengatakan ada 10.000 hadits dalam
kitab al-Muwattha’.
Faktor utama yang melatar belakangi dari timbulnya perbedaan tersebut,
terjadi karena perbedaan sumber periwayatan di satu sisi dan perbedaan cara
penghitungan, karena ulama menghitung hadits –hadits tersebut hanya
berdasarkan pada hadits-hadits yang disandarkan kepada Nabi saja, bahkan ada
pula yang menghitung dengan menggabungkan fatwa sahabat, fatwa tabi’in
yang termaktub dalam kitab al-Muwattha’ tersebut.
Kitab ini mendapat perhatian dari para ahli.
Karena itu banyak yang membuat syarah
(penjelas)nya dan mukhtashar (ringkasan)nya.
Di antara syarahnya adalah:
• At-Tahmid karya al-Imam Ibnu Abdi al-Barr.
• Al-Qabas susunan Ibnu Araby al-Maliky.
• Tanwir al-Hawalik karya as-Sayuthy.
• Syarh az-Zarqany dan al-Musawwa karya ad-
Dahlawy.
Di antara mukhtasharnya adalah:
• Mukhtashar al-Khaththaby.
• Mukhtashar al-Baji.
Ujian Yang Dihadapi Imam Malik
Muhammad bin Jarir mengatakan, “ Malik di
cambuk dengan cemiti. Mengenai sebab hal itu
diperselisihkan. Al-Abbas bin Walid menceritakan
kepadaku, Ibnu Dzakwan menceritakan kepada kami,
dari Marwan at-Thabari bahwa Abu Ja’far melarang
Malik menuturkan Hadits,
‫طالق‬ ‫مستكره‬ ‫على‬ ‫ليس‬
Artinya : Tidak ada talak atas orang yang dipaksa .
Kemudian menyelinapkan kepadanya orang yang
bertanya kepadanya (lalu dai menceritakan hadits
tersebut) dihadapan manusia, lalu dia (Abu Ja’far)
mencambukanya dengan cemeti.
Berbagai Pujian Terhadap Imam Malik
• Ibnu Hurmuz berkata kepada budaknya : “ siapa yang berada
dipintu? “ budak tersebut pergi untuk melihatnya dan ia tidak
melihat seorangpun dipintu tersebut kecuali Malik, kemudian
budak tersebut melapor kepada Ibnu Hurmuz dan berkata : “
panggilah Malik maka sesungguhnya dia alim-alimnya manusia.
• Ibnu Mahdi berkata : “ tidak ada seorang dibumi yang dapat
dipercaya dalam keshahihan hadits Rasulullah SAW kecuali dari
Imam Malik.
• Abu Dawud berkata : “ shahih- shahihnya hadits Rasulullah SAW
itu dari Imam Malik dari Imam Nafi’ dan Imam Nafi’ dari Ibnu
Umar. Kemudian riwayat dari Imam Malik, Imam Malik dari Imam
Zuhri dari Imam Salim dari ayah Imam Salim. Kemudian riwayat
dari Imam Malik, Imam Malik dari Abi Zinad dari Imam A’roj dari
Abu Hurairah. Riwayat Imam Malik tidak luput dari ucapan dari
Abu Dawud. Abu Dawud juga menambahi akan pujian kepada
Imam Malik ucapan beliau: “ lautan ini tidak bertepi dan keilmuan
atau kealiman Imam Malik bak lautan ini yang tak bertepi”.
Akhir Hayat Imam Malik
• Al-qa’nabi berkata, aku mendengar mereka mengatakan “
Malik diberi usia 89 tahun, dan dia meninggal pada tahun
179 H”
• Ismail bin Abu Uwais mengatakan, “ Malik sakit, lalu aku
bertanya kepada salah seorang keluarga kami tentang apa
yang dikatakanya saat akan meninggal. Mereka menjawab,
“ dia bertasyahud, kemudian membaca
‫بعد‬ ‫ومن‬ ‫قبل‬ ‫من‬ ‫األمر‬ ‫هلل‬
“Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka
menang)” (Ar-Rum:4)
• Ia meninggal pada pagi hari, 14 Rabi’ul awwal 179 H, dan
dia dishalatkan oleh gubernur Abdullah bin Muhammad
bin Ibrahim.
Muwattha' qw

More Related Content

What's hot

Biografi sahabat golongan al abadillah
Biografi sahabat golongan al abadillahBiografi sahabat golongan al abadillah
Biografi sahabat golongan al abadillahMuhammad Idris
 
"Sifat Al-Bukhari Dalam Kajian Hadis"
"Sifat Al-Bukhari Dalam Kajian Hadis""Sifat Al-Bukhari Dalam Kajian Hadis"
"Sifat Al-Bukhari Dalam Kajian Hadis"Kaminorsabir Kamin
 
Musnad imam hambali
Musnad imam hambaliMusnad imam hambali
Musnad imam hambaliuyab artsa
 
Putri Riyanti Octaviani (1901085022)
Putri Riyanti Octaviani (1901085022)Putri Riyanti Octaviani (1901085022)
Putri Riyanti Octaviani (1901085022)UtiPuput
 
Adab seorang murid terhadap guru
Adab seorang murid terhadap guruAdab seorang murid terhadap guru
Adab seorang murid terhadap guruArif Rahman
 
Ijtihad dan mujtahid
Ijtihad dan mujtahidIjtihad dan mujtahid
Ijtihad dan mujtahidAhmad Sarwat
 
Metode pendokumentasian al quran
Metode pendokumentasian al quranMetode pendokumentasian al quran
Metode pendokumentasian al quranAzham Abd Razak
 
Soal SKI Kelas VII Semester 1
Soal SKI Kelas VII Semester 1Soal SKI Kelas VII Semester 1
Soal SKI Kelas VII Semester 1Baitinnajmah
 
Meneladani ulama pejuang
Meneladani ulama pejuangMeneladani ulama pejuang
Meneladani ulama pejuangFlamencoRizky
 
Sejarah Umar Bin Khattab
Sejarah Umar Bin KhattabSejarah Umar Bin Khattab
Sejarah Umar Bin KhattabEko Mardianto
 
Umar ibn khattab by Muhamad Husain Haekal
Umar ibn khattab by Muhamad Husain HaekalUmar ibn khattab by Muhamad Husain Haekal
Umar ibn khattab by Muhamad Husain HaekalNasrullah Ismail
 

What's hot (18)

Biografi sahabat golongan al abadillah
Biografi sahabat golongan al abadillahBiografi sahabat golongan al abadillah
Biografi sahabat golongan al abadillah
 
Imam syafi'i
Imam syafi'iImam syafi'i
Imam syafi'i
 
"Sifat Al-Bukhari Dalam Kajian Hadis"
"Sifat Al-Bukhari Dalam Kajian Hadis""Sifat Al-Bukhari Dalam Kajian Hadis"
"Sifat Al-Bukhari Dalam Kajian Hadis"
 
Musnad imam hambali
Musnad imam hambaliMusnad imam hambali
Musnad imam hambali
 
Putri Riyanti Octaviani (1901085022)
Putri Riyanti Octaviani (1901085022)Putri Riyanti Octaviani (1901085022)
Putri Riyanti Octaviani (1901085022)
 
Adab seorang murid terhadap guru
Adab seorang murid terhadap guruAdab seorang murid terhadap guru
Adab seorang murid terhadap guru
 
Sifat umar ibn al
Sifat umar  ibn alSifat umar  ibn al
Sifat umar ibn al
 
Ijtihad dan mujtahid
Ijtihad dan mujtahidIjtihad dan mujtahid
Ijtihad dan mujtahid
 
Kultum..
Kultum..Kultum..
Kultum..
 
Ijtihad
IjtihadIjtihad
Ijtihad
 
4 mazhab
4 mazhab4 mazhab
4 mazhab
 
Metode pendokumentasian al quran
Metode pendokumentasian al quranMetode pendokumentasian al quran
Metode pendokumentasian al quran
 
Abdul qadir jaelani
Abdul qadir jaelaniAbdul qadir jaelani
Abdul qadir jaelani
 
Soal SKI Kelas VII Semester 1
Soal SKI Kelas VII Semester 1Soal SKI Kelas VII Semester 1
Soal SKI Kelas VII Semester 1
 
Meneladani ulama pejuang
Meneladani ulama pejuangMeneladani ulama pejuang
Meneladani ulama pejuang
 
093111054 bab2
093111054 bab2093111054 bab2
093111054 bab2
 
Sejarah Umar Bin Khattab
Sejarah Umar Bin KhattabSejarah Umar Bin Khattab
Sejarah Umar Bin Khattab
 
Umar ibn khattab by Muhamad Husain Haekal
Umar ibn khattab by Muhamad Husain HaekalUmar ibn khattab by Muhamad Husain Haekal
Umar ibn khattab by Muhamad Husain Haekal
 

Viewers also liked

Masuknya hermeneutika dalam penafsiran
Masuknya hermeneutika dalam penafsiranMasuknya hermeneutika dalam penafsiran
Masuknya hermeneutika dalam penafsiranSida El Nurya
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled PresentationSida El Nurya
 
Tugas tafsir al kasysyaf
Tugas tafsir al kasysyafTugas tafsir al kasysyaf
Tugas tafsir al kasysyafSida El Nurya
 
ULASAN ARTIKEL PROF. MADYA DR. WAN ZAILAN KAMARUDDIN B WAN ALI
ULASAN ARTIKEL PROF. MADYA DR. WAN ZAILAN KAMARUDDIN B WAN ALI  ULASAN ARTIKEL PROF. MADYA DR. WAN ZAILAN KAMARUDDIN B WAN ALI
ULASAN ARTIKEL PROF. MADYA DR. WAN ZAILAN KAMARUDDIN B WAN ALI Azura Aziz
 
Hak dan kewajiban suami
Hak dan kewajiban suamiHak dan kewajiban suami
Hak dan kewajiban suamiSida El Nurya
 
SEO: Getting Personal
SEO: Getting PersonalSEO: Getting Personal
SEO: Getting PersonalKirsty Hulse
 
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika AldabaLightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldabaux singapore
 

Viewers also liked (9)

Masuknya hermeneutika dalam penafsiran
Masuknya hermeneutika dalam penafsiranMasuknya hermeneutika dalam penafsiran
Masuknya hermeneutika dalam penafsiran
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Tugas tafsir al kasysyaf
Tugas tafsir al kasysyafTugas tafsir al kasysyaf
Tugas tafsir al kasysyaf
 
Marāh labīd 2 2
Marāh labīd 2 2Marāh labīd 2 2
Marāh labīd 2 2
 
ULASAN ARTIKEL PROF. MADYA DR. WAN ZAILAN KAMARUDDIN B WAN ALI
ULASAN ARTIKEL PROF. MADYA DR. WAN ZAILAN KAMARUDDIN B WAN ALI  ULASAN ARTIKEL PROF. MADYA DR. WAN ZAILAN KAMARUDDIN B WAN ALI
ULASAN ARTIKEL PROF. MADYA DR. WAN ZAILAN KAMARUDDIN B WAN ALI
 
Hak dan kewajiban suami
Hak dan kewajiban suamiHak dan kewajiban suami
Hak dan kewajiban suami
 
SEO: Getting Personal
SEO: Getting PersonalSEO: Getting Personal
SEO: Getting Personal
 
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika AldabaLightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
 
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job? Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
 

Similar to Muwattha' qw

Biografi Ulama Hadist klmpk 8.pptx
Biografi Ulama Hadist klmpk 8.pptxBiografi Ulama Hadist klmpk 8.pptx
Biografi Ulama Hadist klmpk 8.pptxSaskiaKhairaFaisal
 
Buku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhabBuku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhabhusayn12
 
PPT STUDI FIQH (Hanafi-Maliki).pptx
PPT STUDI FIQH (Hanafi-Maliki).pptxPPT STUDI FIQH (Hanafi-Maliki).pptx
PPT STUDI FIQH (Hanafi-Maliki).pptxOktavia Ningrum
 
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal RahimahullahPend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal RahimahullahQhaiyum Shah
 
Imam Laits bin Saad
Imam Laits bin SaadImam Laits bin Saad
Imam Laits bin Saadsalma banin
 
Presentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptxPresentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptxJoni172593
 
Power poin umar bin abdul aziz
Power poin umar bin abdul azizPower poin umar bin abdul aziz
Power poin umar bin abdul azizKhusnul huda
 
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Sahabat
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatSejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Sahabat
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatNoor Aziah Mamat
 
Khalifah Umar bin Abdul Aziz.pptx
Khalifah Umar bin Abdul Aziz.pptxKhalifah Umar bin Abdul Aziz.pptx
Khalifah Umar bin Abdul Aziz.pptxTsaqib2
 
02.pembukuan hadits
02.pembukuan hadits02.pembukuan hadits
02.pembukuan haditsufiurwati
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inMuhammad Idris
 
Biografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica mila
Biografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica milaBiografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica mila
Biografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica milaYasirecin Yasir
 

Similar to Muwattha' qw (20)

Iman malik lahir pada tahun 93
Iman malik lahir pada tahun 93Iman malik lahir pada tahun 93
Iman malik lahir pada tahun 93
 
Iman malik lahir pada tahun 93
Iman malik lahir pada tahun 93Iman malik lahir pada tahun 93
Iman malik lahir pada tahun 93
 
Biografi Ulama Hadist klmpk 8.pptx
Biografi Ulama Hadist klmpk 8.pptxBiografi Ulama Hadist klmpk 8.pptx
Biografi Ulama Hadist klmpk 8.pptx
 
Biografi Ulama Hadist.pptx
Biografi Ulama Hadist.pptxBiografi Ulama Hadist.pptx
Biografi Ulama Hadist.pptx
 
Sshi
SshiSshi
Sshi
 
Buku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhabBuku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhab
 
PPT STUDI FIQH (Hanafi-Maliki).pptx
PPT STUDI FIQH (Hanafi-Maliki).pptxPPT STUDI FIQH (Hanafi-Maliki).pptx
PPT STUDI FIQH (Hanafi-Maliki).pptx
 
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal RahimahullahPend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
 
Imam Laits bin Saad
Imam Laits bin SaadImam Laits bin Saad
Imam Laits bin Saad
 
Makalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadistMakalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadist
 
Presentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptxPresentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptx
 
Imam Bukhari
Imam BukhariImam Bukhari
Imam Bukhari
 
Power poin umar bin abdul aziz
Power poin umar bin abdul azizPower poin umar bin abdul aziz
Power poin umar bin abdul aziz
 
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Sahabat
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatSejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Sahabat
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Sahabat
 
Khalifah Umar bin Abdul Aziz.pptx
Khalifah Umar bin Abdul Aziz.pptxKhalifah Umar bin Abdul Aziz.pptx
Khalifah Umar bin Abdul Aziz.pptx
 
02.pembukuan hadits
02.pembukuan hadits02.pembukuan hadits
02.pembukuan hadits
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`in
 
Musa b. Umair
Musa b. UmairMusa b. Umair
Musa b. Umair
 
Biografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica mila
Biografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica milaBiografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica mila
Biografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica mila
 
Biografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`iBiografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`i
 

Muwattha' qw

  • 1. MK HADITS II Oleh : Khomsidah NIM : 2012.01.01.072
  • 2. Judul Kitab Kitab al-Muwattha’ Imam Malik adalah kitab yang di dalamnya terdapat kumpulan hadits-hadits yang di susun oleh seorang tokoh muslim berdarah Madinah selama 40 tahun lamanya yang mendapat perhatian ulama di antara kitab-kitab pada masa abad ke dua. Dan penyusunan kitab al-Muwattha’ di susun bab demi bab dengan tema fiqih. Terjadi perbedaan pendapat mengenai penamaan kitab al- Muwattha’ diantaranya : • Imam Malik berprinsip pada jalan tengah antara dua hal, yaitu menjauhkan diri dari kekerasan Umar, kemurahan Ibnu Abbas yang membuat orang cenderung melakukan amalan-amalan yang mudah, melainkan kembali kepada hal-hal yang secara manusiawi dapat dilakukan oleh kebanyakna orang. Demikian ini yang diriwatkan oleh al-Mansur maka disebut al-Muwattha’. • Menurut Imam as-Suyuti, bahwa sebab penamaan kitab al-Muwattha’ adalah karena kitab al-Muwattha’ disetujui oleh ulama-ulama besar ahli fiqih. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Malik, dia berkata, “ saya memperlihatkan kitabku ini pada 70 orang faqih dan para ahli fiqih Madinah, dan mereka semua menyetujui kitabku itu, setiap fuqoha itu mempermudahkanku atas kitab tersebut maka disebut al- Muwattha’.
  • 3. Nasab Imam Malik R.A Nasab Imam Malik yaitu Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Ghiman bin Khatsil bin Amr bin Kharis dan nisbat beliau yaitu al Ashbahi di karenakan ada ucapan dari paman beliau yang bernama Abu Suhail berkata “ kami adalah kaum Asbah dahulukala kakek kami berasal dari Madinah kemudian menikah di Taimiyin, dari itu nasab kita juga dinisbatkan pada daerah Taimiyin”. Malik meriwatkan hadits dari ayahnya, Anas. Ayahnya bekerja sebagai tukang pembuat panah. Ibu beliau bernama Ghaliyah binti Syarik bin Abdurrahman al Azdiyati. Ia termasuk dari salah satu utama-utamanya dari beberapa wanita yang shalihah, ia juga mengedepankan mencari ilmu dan mengarahkan Imam Malik menuntut ilmu. Ketika memasuki usia belajar, Malik disuruh ibunya pergi menuntut ilmu dan berkata : “ pergilah kemudian tulisah hadits Nabi SAW. Adapun kakek Imam Malik adalah pembesar-pembesarnya tabi’in diriwayatkan hadits dari Umar, Thalhah, Aisyah, Abi Hurairah dan Abu Hasan Ibnu Tsabit . Datuk Imam Malik adalah salah satu dari empat orang yang memandikan, mengantarkan mengubur khalifah Utsman di malam hari. Adapun Abu Amir adalah kakek ke dua Imam Malik, Riwayat hidup Abu Amir bahwa beliau termasuk pembesar-pembesarnya sahabat yang pernah mengikuti semua peperanagan yang di ikuti Rasulullah SAW kecuali perang badar.
  • 4. Kelahiran Imam Malik R.A Didalam sejarah Imam Malik pada ulama berbeda pendapat adapun pendapat yang mashur bahwa Imam Malik lahir tahun 90 H. Dan pendapat yang lain mengatakan bahwa Imam Malik dilahirkan pada pada tahun 93 H ada yang mengatakan 94 H ada pula 95 H ada pula 96 H atau 97 H. Dimasa ibu mengandung Imam Malik juga terjadi perbedaan pendapat pendapat yang pertama Imam Malik berada didalam kandungan sang ibu selama tiga tahun, pendapat Ibnu Mundzir berkata “ bahwa pendapat inilah yang paling diketahui”. Pendapat yang lain mengatakan bahwasanya ibu Imam Malik mengandung Imam Malik selama dua tahun lamanya. Dan beliau dilahirkan di kota Madinah Munawarah. Sedikit menambahi mengenai pendapat tentang kelahiran Imam Malik bahwasanya Imam Yahya bin Abi Bakir meriwayatkan bahwa pernah mendengar Malik berkata “ Aku dilahirkan pada tahun 93 H ” dan inilah riwayat yang paling benar menurut al Sam’ani dan Ibnu Farhun.
  • 5. Krakteristik Imam Malik R.A Imam Malik seorang yang berpostur tubuh tinggi, besar, energik, gagah, semangatnya besar, botak dibagian depan kepala, lebar matanya dan tajam pandanganya, kulitnya sangat putih kemerah-merahan, bewajah tampan, hidung mancung, simpatik, berjenggot lebat dan panjang dan sisi sampai dada. Singkatnya, dia bertampilan rapi dengan pakaian yang serba bagus dan modern, ubanya dibiarkan putih tanpa disemir, kumisnya selalu dipotong rapi tanpa di cukur habis dan tidak pula dibiarkan panjang. Totalitasnaya, dia adalah seorang pria ideal. • Mush’id al-Zubairi bekata : “Imam Malik seorang yang paling tampan wajahnya, paling manis dan menarik kedua matanya, kulitnya paling bersih, dan paling ideal tinggi badanya.” • Isa bin Umar al-Madani berkata : “ aku tidak pernah melihat putih atau kemerah-merahan yang lebih bagus dari pada wajahnya Imam Malik, dan tidak pula aku pernah melihat pakaian yang lebih putih dari pada Imam Malik.” • Abdurrahman bin Mahdi, ia mengatakan : “ aku tidak pernah melihat orang yang lebih wibawa, lebih sempurna akalnya dan lebih kokoh ketakwaanya dari pada Imam Malik.”
  • 6. Masa-Masa Mencari Ilmu Imam Malik R.A • Imam Malik sejak kecil sudah terlihat kegemaranya dalam menuntut ilmu, aktifitas sehari-harinya selalu mengarah pada kepentingan mengumpulkan ilmu yang diguletinya. Dia datang kepada gurunya, Abu Bakar bin Abdullah bin Yazid, yang populer dengan sebutan Ibnu Hurmuz, pada pagi hari dan baru kembali pulang kerumahnya pada malam hari. Setiap hari dia menghabiskan waktu selama tujuh atau delapan jam untuk belajar kepada gurunya itu. • Imam Malik adalah seorang yang kuat hafalanya, sebagaimana yang diucapkanya “ aku datang kepada Sa’id bin Muayyib, Urwah, Qasim, Abu Salamah, Hamid, Salim ( dan masih banyak lagi guru-guru lainya yang disebutkanya), dan aku mendengarkan hadits-hadits dari mereka satu persatu, yang masing-masing mencapai 50-100 hadits, setelah itu aku keluar, dan Alhamdulillah aku telah hafal semuanya, tanpa terjadi adanya kekeliruan antara satu hadits dengan hadits yang lain dari semua guru-guru itu.” • Imam Malik, di samping orang yang memiliki daya hafalan yang sangat kuat, juga memiliki kecakapan akademik, cerdas daya pikirnya, tepat pandanganya, analis, dan teliti dalam menggali hukum dari al-Qur’an dan hadits, interpretasi fiqihnya indah, relefantif dalam mengkorelasikan dalil-dalil nash terhadap tujuan-tujuan syara’ dengan tetap menjaga kemaslahatan umum dan menghindari timbulnya fitnah dan kerusakan.
  • 7. Imam Malik belajar ilmu hadits dari ayah dan paman- pamanya. Imam Malik mempunyai dua sifat yaitu pertama ahli hadits kedua fatwa dan menggali ilmu. Bukti bahwa Imam Malik ahli hadits karena ada ulama’ besar dari gurunya yang meriwatkan hadits darinya seperti: • Robi’ah • Yahya bin Sa’id • Musa bin Uqbah Guru-guru Imam Malik : • Abu Muhammad Abdullah bin Wahab bin Muslim al-Quraisyi • Abu Abdullah Abdurrahman bin al-Qasim al-‘Atqa • Asyhab bin Abdul Aziz al-Qaisi • Abu Muhammad Abdullah bin Abdul Hakim bin A’yan bin Laits • Ashbag bin al-Firaj al-Amawi • Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakim • Muhammad bin Ibrahim bin Ziyad al-Iskandari
  • 8. Murid-murid besar Imam Malik : • Muhammad Idris as-Syafi’i • Abdullah Ibnu Mubarok • Muhammad bin Hasan as-Syaibani Murid-murid Imam Malik: • Abu Abdullah Ziyad bin Abdurrahman al-Qurthubi • Isa bin Dinar al-Andalusi • Yahya bin Yahya bin Katsir al-Laitsi • Abdul Malik bin Habib bin Sulaiman as-Salami • Abu Hasan Ali bin Ziyad at-Tunisi • Asad bin al-Furat • Abdu as-Salam bin Sa’id
  • 9. Kehati-hatian Imam Malik Dalam Berfatwa • Dari Malik mengatakan, “ Perisai seorang yang berilmu adalah ‘aku tidak tahu’ dan jika seseorang melalaikanya maka dia binasa.” • Dari al-Haitsam bin Jamil, dia mengatakan : “ aku mendengar Malik ditanya tentang 48 persoalan, dan dia menjawab 32 di antaranya dengan kata-kata ‘aku tidak tahu’. • Dari Malik bahwa dia mendengar Abdullah bin Yazid bin Hurmuz mengatakan : “ semestinya orang yang berilmu itu mewariskan kepada anggota majelisnya kata-kata ‘ aku tidak tahu’ hingga itu menjadi pokok rujukan mereka. • Dari Abdurrahman bin Mahdi, dia mengatakan : “ seorang laki-laki bertanya kepada Malik tentang suatu persoalan, maka dia menjawab, “ aku tidak bisa menjawabnya dengan baik.” Orang itu mengatakan, aku pergi kepadamu dari negeri demikian dan demikian untuk bertanya kepadamu tentang masalah tersebut.” Malik mengatakan kepadanya, “ jika engkau kembali ke tempatmu, maka sampaikan kepada mereka bahwa aku telah mengatakan kepadamu, ‘aku tidak bisa menjawabnya dengan baik.”
  • 10. Kemulian Jiwa Imam Malik dan Penghormatanya Terhadap Hadits • Dari Ibnu Abi Uwais, dia mengatakan, apabila Malik hendak menceritakan hadits, dia berwudhu, duduk didepan permadaninya, menyisir jenggotnya, dan duduk dengan tenang dan penuh wibawa, kemudian dia menceritakan hadits. Ketika dia ditanya mengenai hal itu, dia menjawab: “ aku ingin menggunakan hadits Nabi SAW dan aku tidak akan menceritakannya kecuali dalam keadaan suci lagi duduk dengan mantap.” Dia tidak suka menceritakan hadits dijalan dalam keadaan berdiri atau tergesa-gesa, seraya mengatakan, “Aku ingin agar hadits yang aku ceritakan dari Rasulullah bisa dipahami. • Dari Ma’n bin Isa, dia menyatakan, “ Malik bin Anas apabila hendak duduk untuk menceritakan hadits, maka dia mandi, membakar gaharu dan memakai wewangian. Apabila ada seseorang mengeraskan suaranya dimajlisnya, maka dia membentaknya seraya mengatakan, Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara nabi ( al-Hujurat :2) Barang siapa mengeraskan suara saat hadits Rasulullah dibacakan, maka
  • 11. Karya-Karya Imam Malik R.A • Al- Muwattha’ merupakan hasil karya Imam Malik yang paling monumental, dan disana masih ada beberapa karya beliau yang tersebar, diantaranya : • Risalah fi al-Qadar • Risalah fi an-Nujum wa manazili al qamar • Risalah fi al-Aqdliyyah • Risalah Ila Abi Ghassan Muhammad bin Mutharrif • Risalah Ila al-Laits bin Sa’d fi ijma’i ahli al-Madinah • Juz’un fi at-Tafsir • Kitabu as-Sir
  • 12. System kitab al-Muwattha’ Imam Malik dalam karyanya al-Muwattha’ menjelaskan sistem dalam semua hadits dan mengarangnya, melalaui karangan inilah penggalian sistem penulisan hadits mengalami kemajuan yang gemilang, sistem tersebut berpengaruh pada adanya karangan- karangan hadits, pembukuan yang ada sebelum Imam Malik tidak berdasarkan bab-bab terhadap beberapa bab ilmu secara keseluruhan, sebagaimana yang dilakukan Muhammad bin Muslim bin Syihab az- Zuhri 125 H dalam permulaan tadwin (pembukuan) tulisan atas perintah Umar bin Abdul Aziz, dan beliau mengumpulkan hadits tidak berdasarkan bab-bab ilmu, kemudian bangkitlah karya-karya pada masa kepimpinan az-Zuhri maka Maliklah orang yang pertama kali mengarang hadits dan mengurutkanya berdasarkan bab-bab. Imam Malik dalam mengklasifiksi hadist-hadits yang terdapat dalam al-Muwatha’ berdasarkan pada sistematika yang dipakai dalam kitab Fiqih, yaitu dengan klasifikasi hadits sesuai dengan hukum Fiqih. Kitab yang di tahqiq oleh Muhammad Fuad Abd Metode Penulisan al-Muwattha’ Imam malik membukukan hadits dengan tidak menyaringnya dan tidak hanya membukukan hadits saja, melainkan fatwa-fatwa sahabat, bahkan fatwa-fatwa tabi’in, semua itu dibukukan. Maka dalam kitabnya terdapat hadits-hadits marfu’, mauquf dan hadits maqthu’.
  • 13. Isi Kitab al-Muwattha’ Persesihan pendapat dari kalangan para ulama tentang jumlah hadits yang terdapat dalam kitab al-Muwattha’, antara lain : • Ibnu Habbab yang dikutip oleh Abu Bakar al-A’rabi dalam syarah al-Tirmidzi menyatakan ada 500 hadits yang disaring dari 100.000 hadits. • Abu Bakar al-Abhari berpendapat ada 1726 hadits dengan perincian 600 musnad, 222 mursal, 613 mauquf dan 285 qaul tabi’in. • Al-Harasi dalam “a’liqah fi al-Usul” mengatakan kitab Imam Malik memuat 700 hadits dari 9000 hadits yang telah disaring • Abu al-Hasan bin Fahr dalam “Fada’il” mengatakan ada 10.000 hadits dalam kitab al-Muwattha’. Faktor utama yang melatar belakangi dari timbulnya perbedaan tersebut, terjadi karena perbedaan sumber periwayatan di satu sisi dan perbedaan cara penghitungan, karena ulama menghitung hadits –hadits tersebut hanya berdasarkan pada hadits-hadits yang disandarkan kepada Nabi saja, bahkan ada pula yang menghitung dengan menggabungkan fatwa sahabat, fatwa tabi’in yang termaktub dalam kitab al-Muwattha’ tersebut.
  • 14. Kitab ini mendapat perhatian dari para ahli. Karena itu banyak yang membuat syarah (penjelas)nya dan mukhtashar (ringkasan)nya. Di antara syarahnya adalah: • At-Tahmid karya al-Imam Ibnu Abdi al-Barr. • Al-Qabas susunan Ibnu Araby al-Maliky. • Tanwir al-Hawalik karya as-Sayuthy. • Syarh az-Zarqany dan al-Musawwa karya ad- Dahlawy. Di antara mukhtasharnya adalah: • Mukhtashar al-Khaththaby. • Mukhtashar al-Baji.
  • 15. Ujian Yang Dihadapi Imam Malik Muhammad bin Jarir mengatakan, “ Malik di cambuk dengan cemiti. Mengenai sebab hal itu diperselisihkan. Al-Abbas bin Walid menceritakan kepadaku, Ibnu Dzakwan menceritakan kepada kami, dari Marwan at-Thabari bahwa Abu Ja’far melarang Malik menuturkan Hadits, ‫طالق‬ ‫مستكره‬ ‫على‬ ‫ليس‬ Artinya : Tidak ada talak atas orang yang dipaksa . Kemudian menyelinapkan kepadanya orang yang bertanya kepadanya (lalu dai menceritakan hadits tersebut) dihadapan manusia, lalu dia (Abu Ja’far) mencambukanya dengan cemeti.
  • 16. Berbagai Pujian Terhadap Imam Malik • Ibnu Hurmuz berkata kepada budaknya : “ siapa yang berada dipintu? “ budak tersebut pergi untuk melihatnya dan ia tidak melihat seorangpun dipintu tersebut kecuali Malik, kemudian budak tersebut melapor kepada Ibnu Hurmuz dan berkata : “ panggilah Malik maka sesungguhnya dia alim-alimnya manusia. • Ibnu Mahdi berkata : “ tidak ada seorang dibumi yang dapat dipercaya dalam keshahihan hadits Rasulullah SAW kecuali dari Imam Malik. • Abu Dawud berkata : “ shahih- shahihnya hadits Rasulullah SAW itu dari Imam Malik dari Imam Nafi’ dan Imam Nafi’ dari Ibnu Umar. Kemudian riwayat dari Imam Malik, Imam Malik dari Imam Zuhri dari Imam Salim dari ayah Imam Salim. Kemudian riwayat dari Imam Malik, Imam Malik dari Abi Zinad dari Imam A’roj dari Abu Hurairah. Riwayat Imam Malik tidak luput dari ucapan dari Abu Dawud. Abu Dawud juga menambahi akan pujian kepada Imam Malik ucapan beliau: “ lautan ini tidak bertepi dan keilmuan atau kealiman Imam Malik bak lautan ini yang tak bertepi”.
  • 17. Akhir Hayat Imam Malik • Al-qa’nabi berkata, aku mendengar mereka mengatakan “ Malik diberi usia 89 tahun, dan dia meninggal pada tahun 179 H” • Ismail bin Abu Uwais mengatakan, “ Malik sakit, lalu aku bertanya kepada salah seorang keluarga kami tentang apa yang dikatakanya saat akan meninggal. Mereka menjawab, “ dia bertasyahud, kemudian membaca ‫بعد‬ ‫ومن‬ ‫قبل‬ ‫من‬ ‫األمر‬ ‫هلل‬ “Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang)” (Ar-Rum:4) • Ia meninggal pada pagi hari, 14 Rabi’ul awwal 179 H, dan dia dishalatkan oleh gubernur Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim.