Global warming adalah peningkatan suhu global di atmosfer dan permukaan bumi yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan aktivitas manusia lainnya. Peningkatan suhu global berdampak besar pada perubahan ekologi dan metabolisme organisme hidup.
2. PENGERTIAN GLOBAL WARMING
Global warming adalah suatu peristiwa dimana
terjadi peningkatan suhu di atmosfer dan permukaan
bumi (suhu global).
Peningkatan suhu di bumi tentu akan membawa
dampak yang cukup besar dan menyebabkan pada
perubahan tatanan ekologi suatu kehidupan.
3. Suhu merupakan salah satu unsur abiotik dalam
suatu ekosistem. Suhu memepengaruhi iklim dan juga
metabolisme organisme. Setiap organisme memiliki suhu
optimum dalam melakukan metabolisme yang penting
dalam mempertahankan suatu kehidupan.
Dengan demikian, berubahnya suhu maka akan
mempengaruhi metabolisme suatu organisme, yang dapat
menghambat atau berujung pada sebuah kematian.
6. SENYAWA KARBON
Unsur karbon merupakan
unsur organik penyusun
suatu kehidupan. Senyawa-
senyawa utama yang
dibutuhkan oleh organisme
mengandung senyawa ini
sebagai senyawa utama.
7. Namun, hasil buangan organisme yang berupa senyawa karbon dari
proses respirasi juga mengandung senyawa karbon dalam bentuk gas yaitu
karbondioksida (CO2). Selain CO2, senyawa karbon lain dalam bentuk gas
ialah karmonmonoksida (CO). Selain berasal dari pembakaran zat makanan
pada organisme, CO2 juga berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
organisme lainnya. Sementara senyawa CO berasal dari hasil pembakaran
yang tidak sempurna. Intinya baik CO2 maupun CO keduanya berasal dari
pembakaran aktivitas manusia.
Penumpukkan emisi karbon di atmosfer akan membentuk sebuah
lapisan yang menahan panas bumi ke luar. Dengan demikian, panas yang
dihasilkan bumi akan tepantul kembali ke dalam dan meningkatkan suhu
atmosfer ini, peristiwa tersebut dikenal dengan efek rumah kaca. Pembakaran
dengan penggunaan bahan bakar fosil oleh rumah tangga dan juga industri
maupun kendaraan menyumbang emisi gas karbon di udara. Selain itu, hasil
respirasi makhluk hidup yang populasinya kian meningkat juga membuat
konsentrasi senyawa karbon menumpuk.
8. Klorofluorokarbon atau CFC merupkan senywa yang biasa digunakan dalam
alat pendingin dan dalam produk-produk aerosol (spray). Lepasnya senyawa
ini akan membawa bencana, terlebih lagi senyawa ini banyak digunakan oleh
manusia dalam kehidupan sehari-sehari.
9. Terbebasnya CFC ke atmosfer akan terurai
oleh sinar UV dari matahari menjadi senyawa-
senyawa penyusunnya yakni klorin, flour, dan
karbon. Atom klorin yang bebas ini kemudian akan
bereaksi dengan atom penyusun ozon, oksigen.
Akibatnya, karena CFC yang terbebas makin
menumpuk menyebabkan oksigen penyusun ozon
berikatan dengan klorin dan menyebabkan lapisan
ozon makin menipis lambat laun menjadi
berlubang. Dewasa ini diketahui lubang ozon yang
terbentuk makin besar. Diprediksikan lapisan ozon
akan musnah bila semua oksigen penyusun ozon
berhasil diikat oleh atom klorin dari senyawa CFC
yang makin menumpuk di atmosfer.
Dengan demikian, panas dari matahari
tak dapat dibendung seperti semula dan berpotensi
untuk mencairkan seluruh gunung es dan
memusnakan kehidupan biota di dalamnya.
Sekarang ini kita telah merasakannya dampak dari
teriknya matahari yang luar biasa, beberapa kasus
kanker kulit dan katarak adalah salah satu contoh
dari energi yang terlalu besar dari matahari dengan
lapisan ozon yang makin menipis.
10. DAMPAK GLOBAL WARMING
• CUACA
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan
global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern
Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di
Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan
akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan
Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju
ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan
di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih
panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan
malam hari akan cenderung untuk meningkat. Daerah hangat
akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap
dari lautan.