1. i
DAFTAR ISI
KATA PENGANGTAR............................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Pengertian Pertumbuhan Sel........................................................................... 3
B. Kurva Pertumbuhan........................................................................................ 3
C. Siklus Kehidupan Sel...................................................................................... 4
D. Mitosis ............................................................................................................ 5
E. Diferensiasi Sel ............................................................................................... 7
F. Sifat sifat dasar diferensiasi............................................................................. 7
G. Tahapan diferensiasi ..................................................................................... 10
H. Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Diferensiasi..................................... 12
BAB III PENUTUP............................................................................................. 13
A. Kesimpulan................................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14
2. 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reproduksi sel merupakan suatu contoh lain dari peran yang
dimainkan oleh system DNA-genetik, di dalam seluruh proses kehidupan.
Gen dan mekanisme pengaturan menentukan karakteristik pertumbuhan
sel dan juga kapan sel-sel ini membelah diri atau apakah untuk
membentuk sel-sel baru. Dengan cara ini, semua system genetic yang
penting dapat mengendalikkaan setiap tahap perkembangan manusia mulai
dari sel tunggal ovum yang sudah dibuaahi sampai seluruh tubuh yang
berfungsi. Jadi, bila ada tema dasar kehidupan, maka tema dasar iitu
adalah system DNA-genetik.
Bagaimana proses diferensiasi sel mengarahkan pola ekspresi suatu
gen pada sel tertentu ,perangen dalam proses perkembangan dan
bagaimana suatu sel menjalani suatu proses perkembangan yang sudah
tertentu(‘determinasi’) juga dipelajari dalam bab ini. Selain ini dikaji pula
bagaimana sel yang telah mengalami spesialisasi terorganisasi dalam
jaringan membentuk suatu sistem dengan fungsi tertentu serta bagaimana
sel berkomunikasi dengan sel lainmaupun dengan lingkungannya
Pada makalah ini akan dibahas mengenai siklus kehidupan sel dan
diferensiasi sel juga proses-proses yang terjadi yang berkaitan dengan
reproduksi sel.
B. Rumusan Masalah
1. apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan sel?
2. Apa itu kurva pertumbuhan?
3. bagaimana siklus kehidupan sel?
4. apa itu mitosis?
5. apakah yang dimaksud dengan diferensiasi sel?
6. apa sifat-sifat dasar diferensiasi?
7. bagaimana tahapan diferensiasi?
8. apa faktor yang menyebabkan terjadinya diferensiasi?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan sel
2. Mengetahui apa itu kurva pertumbuhan
3. Mengetahui bagaimana siklus kehidupan sel
3. 2
4. Mengetahui apa itu mitosis
5. Mengetahui apakah yang dimaksud dengan diferensiasi sel
6. Mengetahui apa sifat-sifat dasar diferensiasi
7. Mengetahui bagaimana tahapan diferensiasi
8. Mengetahui apa faktor yang menyebabkan terjadinya diferensiasi
4. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan Sel
Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan
jumlah sel sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut bertambah
besar. Pertumbuhan bersifat irreversible atau tidak dapat bali dan dapat
diukur. Sedangkan Pengertian Perkembangan adalah proses perubahan
menuju kedewasaan melalui proses pertumbuhan dan diferensiasi.
Perkembangan tidak dapat diukur
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai peningkatan komponen-
komponen seluler. Terdapat dua macam pertumbuhan sel,yaitu
pertumbuhan yang berakibat peningkatan ukuran sel tetapi tidak jumlah
sel .Dan yang ke dua adalah pertumbuhan yang diikuti dengan
peningkatan jumlah sel. Dalam hal yang pertama, inti sel membelah tetapi
tidak diikuti oleh pembelahan sel. Organisme dalam golongan ini biasa
disebut organisme koenositik(coenocytic)atau multiseluller. Sedangkan
organisme yang termasuk dalam golongan kedua membesar dan membelah
menghasilkan dua progeny dengan ukuran yang kurang lebih sama
Berbagai faktor kimia maupun fisika dapat mempengaruhi pertumbuhan
sel antara lain pH, suhu, konsentrasi oksigen, tekanan, radiasi dan
aktivitasair (wateractivity).
B. Kurva Pertumbuhan
Kurva pertumbuhan sel dapat dipelajari dalam sistem
invitro“BATCHCULTURE”. Sistem ini adalah sistem tertutup dimana sel
ditumbuhkan dalam satu batchmedia, tanpa penambahan media baru
selamain kubasi. Dikarenakan tidak adanya penambahan media baru
selama inkubasi maka konsentrasi nutrisi akan berkurang sedangkan
konsentrasi limbah(wasteproduct) akan meningkat. Pertumbuhan sel
secara binary fission dapat diplotkan sebagai jumlah sel waktu inkubasi
1. Fase lag
Pada saat pertama kali organisme ditumbuhkan pada media kultur yang
baru biasanya tidak segera didapati peningkatan jumlah atau masa sel.
Walaupun demikian sel tetap mensintesis komponen seluller. Fase lag
dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain karena sel yang sudah tua
dan kekurangan ATP, essential cofactor serta ribosom. Substansi-substansi
ini harus terlebih dahulu disintesis sebelum pertumbuhan berlangsung.
5. 4
Kemungkinan yang lain adalah media pertumbuhan yang berbeda dengan
media pertumbuhan sebelumnya
2. Fase eksponensial
Fase ini disebut juga dengan fase log. Organisme tumbuh dan membelah
pada kecepatan maksimum tergantung pada sifat genetik, medium dan
kondisi pertumbuhan. Kecepatan pertumbuhan konstant, sel membelah
dan meningkat jumlahnya(doubling) dalam interval yang teratur. Pada fase
ini sel mempunyai kesamaan sifat kimia dan fisiologi sehingga banyak
digunakan dalam studi-studi biokimia dan fisiologi.
3. Fase stationer
Pada fase ini kurva pertumbuhan berhenti dan kurva horisontal. Hal ini
disebabkan ketidak seimbagan nutrient danO2, keseimbangan jumlah sel
yang membelah dan yang mati, tipe oganisme serta akumulasi limbah
toksiks eperti asam laktat. Bakteri mampu tumbuh pada maksimum
populasi sel(celldensity) 1xsel/ml sedangkan protozoa dan algahanya
mampu tumbuh pada tingkat populasi 1x106sel/ml.
4. Fase kematian
Pada fase kematian adanya perubahan lingkungan tumbuh seperti
kehabisan nutrisi dan akumulasi limbah toksik menjadi faktor penyebab
menurunnya jumlah sel hidup. Sel mengalami kernatian dalam pola
logaritmik.
C. Siklus Kehidupan Sel
Siklus kehidupan sel adalah periode dari reproduksi sel sampai
reproduksi berikutnya. Bila sel mamalia tidak dihambat dan diproduksi
secepat kemampuannya, siklus kehidupan ini berlangsung selama 10
sampaai 30 jam. Siklus kehidupan sel dihentikan oleh serangkaian
kejadian fisik yang berbeda, disebut mitosis yang menyebabkan
pembagian sel menjadi dua sel anak baru. Akan teetappi, tahaap mitosis
yang sesungguhnya, berlangsung hanya kira-kira 30 menit, sehingga lebih
6. 5
dari 95% siklus kehidupan sel yang bereproduksi dengan cepatpun
ddiwakili oleh interval di antara mitosis, disebut interfase. Kecuali pada
keadaan khusus reproduksi sel yang cepat, factor-fakktor penghambat
hampir selalu memperlambat atau menghentikan siklus hidup sel yang
tidak terhambat.
Oleh karena itu, berbagai sel tubuh yang berbeda, dalam keadaan
yang sebenarnya, memiliki periode siklus hidup yang bervariasi daari
palingsingkat 10 jam untuk sel-sel sumsum tulang yang sangant
ternagsang samppai seluruh masa hidupa tubuh manusia untuk sel saraf.
D. Mitosis
Mitosis, seperti juga siklus sel, terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap-
tahap ini dapat dilihat pada gambar :
1. Prophase
Pada tahap ini kromosom mengalami kondensasi dalam inti sel. Mikro
tubul sitoplasma berpisah, benang-benang mitosis terbentuk dibagian luar
inti sel diantara sentromer yang terpisah.
2. Prometaphase
Membrane inti sel pecah nampak sebagai vesikie membrane(sepertiRE),
benang mikrotubul masuk kedaerah inti sel.
Kinetochores(kompleksprotein) mengalami pendewasaan pada sentromer
dan melekat pada beberapa benang mikrotubul yaitu mikrotubul
kinetochore.
3. Metaphase
Pada tahap ini mikrotubul kinetochore mengarahkan kromosome ditengah-
tengah diantara dua kutub spindle
7. 6
4. Anaphase
Pasangan kinetochores pada kromosom berpisah menuju tiap kutub.
Terdapat dua pergerakan yang dapat dibedakan yaitu Anaphase A, dimana
mikro tubulkinetochore memendek dan Anaphase B, dimana mikro
tubulpolar memanjang dan dua kutub spindle semakin menjauh.
5. Telophase
Anak kromosome tiba dikutub, mikro tubulkinetochores menghilang.
Mikro tubulpolar masih memanjang dan membran intiter bentuk kembali.
Kromatin yang terkondensasi bergerak menjauh, inti
sel/nucleoli(yanghilangpadaprophase) terbentuk kembali.
6. Cytokinesis
Pada tahap ini sitoplasma terbagi dalam proses yang disebut“cleavage”. Bagian
tengah sel saling menyatu membentuk“cleavagefurrow”. Pada proses ini mid body
masih tetap ada sampai pada akhirnya menyempit dan putus membentuk dua anak
sel
8. 7
E.Diferensiasi Sel
Diferensiasi merupakan sebuah proses umum dalam sel induk dewasa
yang membelah dan berdiferensiasi menjadi sel anak yang lebih khusus.
Ada berbagai jenis sel dalam tubuh manusia. Dalam sebuah sel yang dapat
berdiferensiasi menjadi semua jenis sel yang membentuk tubuh dikenal
sebagai sel pluripotent. Sel-sel ini dikenal sebagai sel embrionik pada hewan
dan mamalia, sebuah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi hampir semua
jenis tipe sel, termasuk sel-sel plasenta dikenal sebagai sel totipoten.
Proses yang menyebabkan sekumpulan sel menjadi berbeda-beda
dalam dalam struktur, fungsi dan prilaku. Diferensiasi berlangsung waktu
embrio, berkat diferensiasi suatu indifidu bentuk definitif jadi terdiri atas
berbagi macam jaringan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki
bentuk, struktur, fungsi dan prilaku sama. Jaringan berasosiasi membantuk
sistem.Seluruh sistem berhimpun membina tubuh suatu organisme.
Diferensiasi terjadi pada seluruh mahluk hidup. Dengan
diferensiasi terjadilah pembagian aktifitas tubuh, sehingga menjadi efektif.
Pada makalah ini, kita akan membahas tentang sifat dasar diferensiasi sel,
tempat diferensiasi, faktor diferensiasi, dan apa saja yang mempengaruhi
proses diferensiasi sel.
F. Sifat sifat dasar diferensiasi
Diferensiasi merupakan proses tumbuh dan berkembangnya sel
ke arah fungsi khusus yang tidak dimiliki oleh sel asal. Diferensiasi
berlangsung sewaktu embrio, berkat diferensiasi suatu individu bentuk
definitive jadi terdiri atas berbagai macam jaringan. Jaringan adalah
kumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur, fungsi, dan prilaku
9. 8
sama.Jaringan berasosiasi membentuk alat, dan alat berasosiasi pula
membentuk sistem.Seluruh sistem berhimpun membina tubuh suatu
organisme.Proses diferensiasi adalah proses terbentuknya sifat-sifat
yang baru atau menghilangnya sifat yang tidak ada sehingga sel
mendapat sifat dan struktur yang baru. Jadi diferensiasi Diferensiasi
Sel.
Diferensiasi merupakan sebuah proses umum dalam sel induk
dewasa yang membelah dan berdiferensiasi menjadi sel anak yang lebih
khusus. Ada berbagai jenis sel dalam tubuh manusia. Dalam sebuah sel
yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel yang membentuk
tubuh dikenal sebagai sel pluripotent. Sel-sel ini dikenal sebagai sel
embrionik pada hewan dan mamalia, sebuah sel yang dapat
berdiferensiasi menjadi hampir semua jenis tipe sel, termasuk sel-sel
plasenta dikenal sebagai sel totipoten.
Proses yang menyebabkan sekumpulan sel menjadi berbeda-beda
dalam dalam struktur, fungsi dan prilaku. Diferensiasi berlangsung waktu
embrio, berkat diferensiasi suatu indifidu bentuk definitif jadi terdiri atas
berbagi macam jaringan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki
bentuk, struktur, fungsi dan prilaku sama. Jaringan berasosiasi membantuk
sistem.Seluruh sistem berhimpun membina tubuh suatu organisme.
Diferensiasi terjadi pada seluruh mahluk hidup. Dengan
diferensiasi terjadilah pembagian aktifitas tubuh, sehingga menjadi efektif.
Pada makalah ini, kita akan membahas tentang sifat dasar diferensiasi sel,
tempat diferensiasi, faktor diferensiasi, dan apa saja yang mempengaruhi
proses diferensiasi sel.
10. 9
Diferensiasi merupakan proses tumbuh dan berkembangnya sel ke
arah fungsi khusus yang tidak dimiliki oleh sel asal. Diferensiasi
berlangsung sewaktu embrio, berkat diferensiasi suatu individu bentuk
definitive jadi terdiri atas berbagai macam jaringan. Jaringan adalah
kumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur, fungsi, dan prilaku
sama.Jaringan berasosiasi membentuk alat, dan alat berasosiasi pula
membentuk sistem.Seluruh sistem berhimpun membina tubuh suatu
organisme.Proses diferensiasi adalah proses terbentuknya sifat-sifat yang
baru atau menghilangnya sifat yang tidak ada sehingga sel mendapat sifat
dan struktur yang baru. Jadi diferensiasi menekankan pada perubahan
kualitatif.Dengan adanya diferensiasi perbedaan struktur dan sifat-sifat
pada sel, jaringan dan organ.
Dengan diferensiasi terjadilah spesialisasi bagi berbagai populasi sel
anak.Spesialisasi itu terjadi baik intra maupun ekstraseseluler. Spesialisasi intra
ialah:
1. Sel otot mengandung mikrofilamen aktin dan myosin yang banyak dan
tersusun berjajar rapat, disertai dengan banyaknya mitokondria yang perlu
untuk sumber energi bagi proses berkerut-kerut.
2. Sel kelenjar penghasil enzim mengandung retikulum endoplasma kasar
yang banyak dan alat golgi yang besar.
3. Sel epitel kulit mengandung retikulum endoplasma banyak dan giat
memeroduksi serat keratin.
4. Sel saraf memiliki bentuk khas, yaitu panjang halus seperti serat dan
mampu mengalirkan rangsangan listrik maupun kimia, pada ujung serabut
dihasilkan cairan kimia. Pada ujung serabut dihasilkan cairan kimia yang
disebut neurotransmitter.
11. 10
G. Tahapan diferensiasi
Dalam diferensiasi terjadi kedalam beberapa tahapan yaitu pada tingkat
pertumbuhan embrio. Seperti zigot, blastula, grastula, tubulasi,
organogenesis.
• Zigot
Zigot adalah ovum yang fertilisasi dibuahi spermatozon. Bagian atas
ovum Amphioxus, disebut kutub animal terdapat daerah ooplas (sitoplasma
ovum) yang nantinya akan menjadi bakal ektoderm. Bagian bawah kutub
ovum disebut kutub vegetal ooplas yang akan menjadi bakal mesoderm.
Sedangkan bagian samping antara kedua kutub akan menjadi bakal
endoderm. Eksoderm bakal tumbuh menjadi epidermis dan
saraf.Endoderm bakal menjadi lapisan lendir saluran pencernaan bersama
kelnjar dan paru, mesoderm bakal menjadi jaringan pengikat, penunjang,
otot, alat dalam.
• Blastula
Terjadi pada tingkat pertumbuhan embrio, terbentuk daerah kelompok
sel yang akan menjadi jaringan utama tubuh. Setelah berdiferensiasi,
pupolasi sel menjadi epidermis, saraf, notokord (sumbu penyokong
primer), mesoderm.Diferensiasi mulai terjadi pada kelompok sel.
Blastomer (sel blastula) sebelah bakal jadi endoderm, sebelah atas bakal
jadi ektoderm, dan bagian tengah bakal menjadi mesoderm.
• Gastrula
Pada tingkat gastrula, embrio sudah mengandung 3 lapis benih yang
terdiri dari sel-sel yang tersusun di daerah tertuntu tubuh, yaitu ektoderm,
mesoderm dan endoderm.Pada tingkat grastula, baru berupa daerah sel
sedangkan pada tingkat gastrula sudah membentuk lapisan yang sangat
jelas.Diferensiasi berlanjut dengan terbentuknya 3 lapis benih yaitu
ektoderm sebelah luar, endoderm sebelah dalam dan mesoderm di tengah.
• Tubulasi
Pada tingkat tubulasi, ketiga lapis benih, sudah berupa bumbung
sehingga merupakan bumbung epidermis yang melingkup seluruh
permukaan tubuh. Bumbung saraf bagian depan, bakal jadi otak dan yang
belakang bakal bakal jadi batang saraf punggung. Bumbung endoderm
menjadi lapisan lendir saluran pencernaan, dan bumbung mesoderm akan
membentuk otot, alat dalam dan rongga tubuh. Diferensiasi makin rinci
12. 11
pada tingkat tabulasi.Lapisan ektoderm membentuk bumbung
epidermis/kulit dan bumbung saraf, lapisan endoderm membentuk
bumbung saluran pencernaan, dan lapisan mesoderm membentuk berbagi
bumbung dan saluran pada berbagi alat dalam.
• Organogenesis
Pada tingkat organogenesis, diferensiasi lebih rinci lagi, di sini sudah
terbentuk seluruh macam jaringan dan alat tubuh secara lengkap, sehingga
pada saat kelahiran anak sudah dalam bentuk yang tetap.Pada beberapa
Vertebrata rendah, seperti ikan dan amfibi masih ada tingkat berudu,
sebagai bentuk tetap.
Bumbung mengalalami diferensiasi lagi berbentuk berbagai
alat.Bumbung saraf membentuk bagian-bagian otak dengan kuncup
indera.Bumbung endoterm berdiferensiasi membentuk saluran pencernaan
dan saluran pernapasaan termasuk kelenjar hati dan pankreas. Bumbung
mesoderm berdiferensiasi membentuk otot , tulang, ginjal, gonad, jaringan
pengikat, serta darah bersama pembuluh dan jantun
13. 12
H. Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Diferensiasi
a. Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar sel.
Faktor ekstrinsik terdiri dari supali bahan metabolis dan elektrolit,
gas pernapasan, gravitasi, suhu, sinar matahari, pH, letak sel dan
kadar zat induktor dan mesoderm. Protoplasma, merupakan bahan
sel anak, sebagian besar terdiri dari protein dan lemak.Lemak
membina membran bersama protein, sedangkan protein sendiri
membina sebagian besar organel dan bahan produksi.Oleh sebab
itu dalam pertumbuhan dan diferensiasi, sintesa protein memegang
peran utama.Arah diferensiasi ditentukan pada arah atau bentuk
sintesa protein.Factor intrinsic dan ekstrinsik diferensiasi di atas
berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sintesa
protein.
b. Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam sel.
Faktor intrinsik berada dalam inti dan sitoplasma.Faktor dalam inti
adalah kromatin. Faktor dalam sitoplasma sangat kompleks,
terutama berupa enzim, kadar metabolit dan elektrolit, serta
komposisi suatu organel.
Hormon menjadi faktor diferensiasi ketika embrio sudah
menempuh tahap organogenesis. Hormon mungkin dihasilkan oleh
tubuh embrio sendiri, atau dihasilkan oleh tubuh induk, yang
mengalirkannya ke tubuh embrio melalui plasenta (pada mamalia).
Hormon steroid dapat merembes masuk sel, terus ke dalam inti dan
merangsang ADN untuk melakukan transkripsi atau replikasi untuk
persiapan bermitosis. Hormon non-steroid merangsang zat reseptor
pada plasmalemma, dan secara estafet menyampaikan rangsangan
kepada ADN inti untuk aktif bertranskripsi atau replikasi.
14. 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga
ukuran tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan
bersifat irreversible atau tidak dapat bali dan dapat diukur. Sedangkan
Pengertian Perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan
melalui proses pertumbuhan dan diferensiasi, Perkembangan tidak dapat
diukur.
Diferensiasi merupakan sebuah proses umum dalam sel induk dewasa
yang membelah dan berdiferensiasi menjadi sel anak yang lebih khusus.
Ada berbagai jenis sel dalam tubuh manusia. Dalam sebuah sel yang dapat
berdiferensiasi menjadi semua jenis sel yang membentuk tubuh dikenal
sebagai sel pluripotent.
B. Saran