Makalah ini membahas tentang manusia dan lingkungannya dalam tiga bab. Bab pertama membahas latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan makalah. Bab kedua membahas pentingnya cinta kasih bagi manusia, tanggapan mahasiswa terhadap hukum, kebutuhan akan kehidupan sosial, pengaruh teknologi, dan hubungan antara manusia dan agama. Bab ketiga membahas kesimpulan dan saran.
1. 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karnia-Nyalah sehingga
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad Saw, yang mana telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang
terang menderang.
Makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok dari materi Ilmu Sosial Budaya
Dasar. Selesainya penyusunan makalah ini berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada yang terhormat Dosen
pengampuh mata kuliah dan seluruh teman-teman yang berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini.
Melalui penulisan makalah ini di harapkan dapat memberikan inspirasi dan informasi
tentang “MANUSIA DAN LINGKUNGAN SEKITARNYA”. Namun kami juga menyadari
bahwa makalah yang di susun kurang akurat. oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun untuk penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan.
Palu, 9 Januari 2016
Penyusun
2. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… 2
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………………….. 3
A. Latar Belakang ………………………………………………………………… 3
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………... 4
C. Tujuan …………………………………………………………………………. 4
BAB II : PEMBAHASAN ……………………………………………………………… 5
A. Manusia Butuh Cinta Kasih …………………………………………………… 5
B. Tanggapan Mahasiswa Mengenai Hukum dan Manusia ……………………… 7
C. Manusia Membutuhkan kehidupan sosial dan bermasyarakat ………………... 8
D. Perkembangan Manusia Dan Tekhnologi …………………………………….. 11
E. Hubungan Manusia Dan Agama ………………………………………………. 13
BAB III : PENUTUP …………………………………………………………………... 16
a. Kesimpulan …………………………………………………………………… 16
b. Saran ……………………………………………………………………….…. 16
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………... 17
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya,
tentang hukum, cinta kasih, agama, lingkungan, sumber alam dan segala aspek yang
menyangkut manusia dalam lingkungannya secara menyeluruh.
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan
mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam
sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosial. Kita bernafas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali
lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial.
Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam
membentuk kepribadian seseorang.
Manusia mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan.
Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Makin besar
jumlah kebutuhan hidupnya berarti makin besar perhatian manusia terhadap lingkungannya.
Perhatian dan pengaruh manusia terhadap linkungan makin meningkat pada zaman
tekhnologi maju. Masa ini manusia mengubah lingkungan hidup alami menjadi lingkungan
hidup binaan. Eksplotasi sumberdaya alam makin meningkat untuk memenuhi bahan dasar
industri. Sebaliknya hasil industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas
lingkungan hidup.
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup manusia dapat dilihat dan dibagi menjadi dua,
yaitu kebutuhan hidup materil antara lain adalah air, udara, sandang, pangan, papan,
transportasi serta perlengkapan fisik lainnya. Dan kebutuhan nonmateril adalah rasa aman,
kasih sayang, pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan sistem nilai dalam masyarakat.
4. 4
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yaitu :
1. Mengapa manusia butuh Cinta kasih ?
2. Bagaimana tanggapan mahasiswa mengenai Hukum dan Manusia ?
3. Mengapa manusia membutuhkan Kehidupan sosial dan Bermasyarakat ?
4. Bagaimana Perkembangan manusia dan Tekhnologi ?
5. Bagaimana Hubungan manusia dan Agama ?
C. TUJUAN
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. MANUSIA BUTUH CINTA KASIH
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau
sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada)
atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai
perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Cinta
adalah kebutuhan, karena dengan cinta kita dapat menjadi orang yang mudah iba dan
prihatin. Cinta dapat memberi kita motivasi untuk tetap semangat dalam menjalani hidup.
Cinta membuat kita semangat untuk membuat “si dia” tersanjung walau kita mungkin tidak
menyukai apa yang “si dia” sukai. Tapi dengan cinta, apaun dapat kita lakukan agar si “dia
bahagia.
Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam cinta yang dapat di
uraikan sebagai berikut :
1. Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang
yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri
sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah
mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi
seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus
dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
2. Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu
merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama
manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan
berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan
6. 6
yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu
disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai
makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
3. Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini
merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal
itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis
jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam
melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak
didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya
nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah
perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran
yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya
nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
4. Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat
pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan
fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih
sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat
bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
5. Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat
memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan
sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi
kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua
bentuk cinta yang lain.
7. 7
6. Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Mengapa kita tak mengganti kata si”dia”dengan kata Tuhan? Sadar atau tidak
tuhanlah yang memberi Cinta lebih banyak kepada kita. Buruk atau baiknya kita, Tuhan tetap
menerima kita apa adanya. Arahkanlah cintamu kepada tuhan. Maka dia akan membalas
Cintamu lebih besar dari apa yang pernah di berikan kepadamu. Jadi itulah sebabnya,
Mengapa kita butuh cinta. Karena cinta dapat membuat kita dapat menjadi orang yang lebih
baik.
B. TANGGAPAN MAHASISWA MENGENAI HUKUM DAN MANUSIA
C. MANUSIA MEMBUTUHKAN KEHIDUPAN SOSIAL DAN BERMASYARAKAT
D. PERKEMBANGAN MANUSIA DAN TEKHNOLOGI
Tidak dapat di pungkiri lagi, perkembangan teknologi yang begitu mengagumkan telah
banyak membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradapan umat manusia. Tidak di
ragukan lagi kemajuan teknologi telah di akui dan di rasakan memberi banyak kenyamanan
dan kemudahan bagi kehidupan manusia. Namun, tidak dapat di pungkiri bahwa kemajuan
teknologi juga membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala “dehumanisai” atau
tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan, bahkan dampak negatif itu dapat melahirkan
kecenderungan pengingkaran manusia sebagai mahluk sosial. Tak hanya itu, perkembangan
teknologi juga bisa mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Berikut adalah dampak positif dan negatif dari IPA dan perkembangan teknologi.
a. Bidang informasi dan komukasi
Dampak positif
1. Kita dapat berkomunikasi jarak jauh hanya dengan mengunakan handphone.
2. Internet sebagai media komunikasi.
8. 8
3. Bisa di gunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan,dan
lain-lain.
Dampak negatif
1. Pornografi, dengan kemampuan penyampaian informasi yang di miliki internet,
pornografi pun merajalela.
2. Bisa membuat seseorang kecanduan terutama yang menyangkut pornografi dan
dapat menghabiskan uang hanya karena melayani kecanduan tersebut.
3. Penipuan hal ini memang merajalela di bidang manapun, internet pun tidak luput
dari serangan penipu.
4. Matinya budaya silaturahmi secara langsung,dan lain-lain.
b. Bidang ekonomi dan industri
Dampak positif
1. Terjadinya industrialisasi.
2. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat,dan lain-lain.
Dampak negatif
1. Banyaknya tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan karena tenaganya di gantikan
oleh tenaga mesin.
2. Adanya garis pembatas antara si kaya dan si miskin.
3. Adanya industrialisasi menimbulkan gangguan terhadap masyarakat sekitar karena
adanya limbah,polusi,dan bencana,dan lain-lain.
c. Bidang sosial dan budaya
Dampak positif
1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita (gender).
2. Meningkatkan rasa percaya diri.
3. Memungkinkan adanya kenaikkan stratifisasi sosial,dan lain-lain.
Dampak negatif
9. 9
1. Kemerosotan moral,khususnya di kalangan remaja.
2. Pola interaksi antar manusia yang berubah.
3. Mati rasa kekeluargaan,simpatisme,kepedulian,dan lain-lain.
d. Bidang pendidikan
Dampak positif
1. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan
guru dalam proses pembelajaran.
2. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.
3. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
media pendidikan, dan lain-lain
Dampak negatif
1. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
kriminal.
2. Guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu.
3. Adanya perasaan malas berfikir karena adanya browsing dalam internet.
4. Malas belajar karena kecanduan chatting,dan lain-lain.
e. Bidang politik
Dampak positif
1. Proses regenerasi kepemimpinan.
2. Timbulnya kelas menengah baru karena persaingan untuk mendapatkan status sosial.
3. Diakuinya HAM, dan lain-lain.
Dampak negatif
1. Terorisme yang semakin meraja lela.
2. Adanya korupsi dalam kehidupan berpolitik.
3. Lunturnya rasa nasionalisme.
4. Kurangnya privacy suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengan
semakin canggihnya alat-alat pendeteksi, dan lain-lain.
10. 10
E. HUBUNGAN MANUSIA DAN AGAMA
Kondisi umat islam dewasa ini semakin diperparah dengan merebaknya fenomena
kehidupan yang dapat menumbuhkembangkan sikap dan prilaku yang a moral atau degradasi
nilai-nilai keimanannya. Fenomena yang cukup berpengaruh itu adalah :
1. Tayangan media televisi tentang cerita yang bersifat tahayul atau kemusrikan, dan film-
film yang berbau porno.
2. Majalah atau tabloid yang covernya menampilkan para model yang mengubar aurat.
3. Krisis ketauladanan dari para pemimpin, karena tidak sedikit dari mereka itu justru
berprilaku yang menyimpang dari nilai-nilai agama.
4. Krisis silaturahmi antara umat islam, mereka masih cenderung mengedepankan
kepentingan kelompoknya (partai atau organisasi) masing-masing.
Sosok pribadi orang islam seperti di atas sudah barang tentu tidak menguntungkan
bagi umat itu sendiri, terutama bagi kemulaian agama islam sebagai agama yang mulia dan
tidak ada yang lebih mulia di atasnya. Kondisi umat islam seperti inilah yang akan
menghambat kenajuan umat islam dan bahkan dapat memporakporandakan ikatan ukuwah
umat islam itu sendiri. Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu
menwujudkan misi “Rahmatan lil’alamin” maka seyogyanya mereka memiliki pemahaman
secara utuh (Khafah) tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya memiliki kekuatan
dalam bidang imtaq (iman dan takwa) tetapi juga dalam bidang iptek (ilmu dan teknologi).
Mereka diharapkan mampu mengintegrasikan antara pengamalan ibadah ritual dengan
makna esensial ibadah itu sendiri yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
pengendalian diri, sabar, amanah, jujur, sikap altruis, sikap toleran dan saling menghormatai
tidak suka menyakiti atau menghujat orang lain. Dapat juga dikatakan bahwa umat islam
harus mampu menyatu padukan antara mila-nilai ibadah mahdlah (hablumminalaah) dengan
ibadag ghair mahdlah (hamlumminanas) dalam rangka membangun “Baldatun thaibatun
warabun ghafur” Negara yang subur makmur dan penuh pengampunan Allah SWT.
Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan :
sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang masalah metafisika, dan
bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun duka.
a. Agama Sumber moral
Dapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh
sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama
11. 11
menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan
akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.
b. Agama Petunjuk Kebenaran
Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai jawaban atas
pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan
tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi
Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk disampaikan
kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya
kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan
universal. Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat penting dalam kehidupan karena
kebenaran yang gagal dicari-carioleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya,
ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk kebenaran.
Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
c. Agama Sumber Informasi Metafisika
Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman, dan hanya
Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib ini
dalam batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara yang gaib tersebut
melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian agama adalah sumber infromasi
tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat mengetahui
persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan
alam barzah, alam akhirat, surga dan neraka, Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib
lainnya. Dapat disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan karena itu
sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak
sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui dengan agama,
sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
d. Agama pembimbing rohani bagi manusia
Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada
Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar pada
waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala sukadan sabar di kala duka
inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu
hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan
bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman seperti yang dikatakan oleh
Nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik.Bagaiman tidak serba baik, kalau di kala suka
orang beriman itu bersyukur, padahal “ Jika engkau bersyukur akan Aku tambahi” , kata
12. 12
Allah sendiri berjanji (Ibrahim ayat 7). Sebaliknya, orang beriman tabah atau sabar di kala
duka, padahal dengan tabah di kala duka ia memperoleh berbagai keutamaan, seperti
pengampunan dari dosa-dosanya(H.R Bukhari dan Muslim), atau bahkan mendapat surga
(H.R Bukhari), dan sebagainya. Bahkan ada pula keuntungan lain sebagai akibat dari
kepatuhan menjalankan agama, seperti yang dikatakan oleh seorang psikiater, Dr. A.A.
Brill, “Setiap orang yang betul-betul menjalankan agama, tidak bisa terkena penyakit
syaraf. Yaitu penyakit karena gelisah rsau yang terus-menerus.