2. Haji Tamattu adalah Haji yang dilakukan
dengan melaksanakan Ibadah Umrah terlebih
dahulu dan setelah itu baru melakukan Ibadah
Haji.
3. PERBEDAAN ANTARA HAJI
DAN UMROH
a) Umroh :
=> Dapat dilakukan sewaktu-waktu(setiap
hari,setiap bulan,atau setiap tahun).
=> Dilakukan di ruang lingkup kota Mekkah.
b) Haji :
=> Hanya dapat dilakukan pada beberapa waktu
antara 8 Dzulhijjah sampai 12 Dzulhijjah.
=> Dilakukan di kota Mekkah dan sampai diluar
kota Mekkah.
4. Rangkaian Ibadah Umrah
• Sebelum Tanggal 8 Dzulhijjah jamaah menuju Mekah,sampai di miqot
yang dilewati mulailah ihram umroh.
a. Ihram Umroh adalah niat untuk melaksanakan ibadah umroh, dengan
mengumandangkan Talbiyah ihram umroh haji tamattu:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً
(Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah dengan Umroh).
Kemudian dilanjutkan dengan talbiah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَ ريْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إنَّ المَمْ،َ، اَال مْمَ لَكَ اَالمُلْكَ،لاَ شَ ريْكَ لَكَ .
(Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku datang memenuhi
panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu
bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan
adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu).
Setelah mengucapkan talbiah ihram umroh itu artinya kita telah
memasuki pelaksanaan ibadah umroh, mulailah meninggalkan larang-larangan
umroh.
5.
6. ;;;;Masuk Ke Masjidil Haram;;;;;;;;
اللَّهُمَ افْتَمْ لى أَبْاَابَ رَمْمَت كَ
(Ya Allah bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat- •
Mu).
Begitu melihat Ka’bah mengangkat kedua tangan •
lalu berdo’a dengan do’a-do’a yang dihafal atau
membaca do’a yang pernah dibaca oleh Umar bin
Khotob:
اللَّهُمَّ اَ تَِْ السَّلاَمُ، اَ م كَِْ السَّلاَمُ، فَمَ ي رَِ رَبَّ رَِ ب رلسَّلاَ م •
• (Ya Allah, Engkau adalah Penyelamat Hamba-hambamu,
dari Engkau pula keselamatan
diharapkan, maka kekalkanlah kami ya Allah dalam
keselamatan.)
7. b.Thawaf
=>mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali.
Sebelum memulai thawaf, pakaian ihram untuk laki-laki
disesuaikan dahulu menjadi idthiba.
kemudian niat thawaf dengan cara: berdiri didepan Ka’bah
menghadap Hajar Aswad dan berniat dalam hati: “ya Allah, Aku
melaksanakan Thawaf karena Engkau, mudahkanlah bagiku dan
terimalah thawafku”. Mencium hajar aswad, jika sulit, cukup
mengarahkan telapak tangan mengucap”Allahuakbar” )Allah maha
besar(, maka mulaah thawaf pertama, Begitu menemui rukun
Yamani di sunnahkan berdo’a :
رَبَّ رَِ آت رَِ ف ي ال،ُ يَِْر مَسَ اَف ي الآ خرَة مَسَ اَق رَِ عَ ذََابَ ال رَِ ر
(Ya Allah berikanlah kepada kami kebaikan dunia dan akhirat, dan
lindungilah kami dari api neraka.)
8. Setelah Thawaf selesai, posisi idzthaba bagi laki-laki tutup
kembali . Kemudian berdoa,Setelah selesai berdo’a lalu
menuju maqom Ibrahim (bekas telapak kaki Nabi Ibrahim)
untuk sholat dua rakaat. Pada raka’at pertama setelah
membaca Al-Fatihah membaca surat Al-Kafirun;
قُلْ يَأيَُّهَر الكَرف رُاْن dan pada raka’at kedua membaca surat Al-
Ikhlash;.. . قُلْ هُاَ اللهُ
9. c. Sa’i
Berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwa. Awalnya, berjalan
menuju bukit shafa,Ketika mendekati bukit Shafa membaca:
إ نَّ الصَّفَر اَالمَرْاَةَ منْ شَمَرئ ر الله
• (Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syi’ar-syi’ar
Allah, aku memulai dengan apa yang dimulai oleh Allah”)
,
• Kemudian setelah itu mulai berjalan menuju Marwah, Sunnah
berlari-lari kecil diantara 2 lampu hijau bagi kaum laki-laki , untuk
wanita boleh berjalan.S esampainya di puncak Marwa,
menghadaplah ke Ka’bah dan berdoa. Lalu kembali lagi ke Shafa
untuk mulai putaran kedua, begitu seterusnya hingga 7 perjalan.
11. 2. RANGKAIAN HAJI
1. IHRAM & MABIT DI MINA
Tanggal 8 Dzulhijjah
a. Seteleh matahari terbit tgl 8 Dzulhijjah bersiap-siap untuk Ihram haji
dari tempat penginapan dengan membaca niat ihram haji
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ مَجًّر.
“Labaika Allahuma hajjan” (Aku memenuhi pangulan-Mu Ya Allah dengan
berhaji).
Setelah mengucapkan niat ihram haji dilanjutkan dengan memperbanyak
talbiah, dzikir dan menjaga larangan-larangan ihram.
b. Menuju Mina untuk mabit (bermalam) di Mina sampai terbit fajar atau
sampai lewat tengah malam sedikit, sekitar jam: 00.30 waktu setempat.
Bermalam diMina ini adalah Sunnah sebagaimana yang pernah dilakukan
Rosulallah Saw, biasanya banyak yang langsung bergerak dari penginapan
langsung menuju Arafah, mereka tidak bermalam di Mina, bermalamnya di
Arafah. Amalan yang dikerjakan selama di Mina dan Arafah yaitu terus
memperbanyak talbiah dan dzikir. Sholat Lima Waktu dikerjakan pada
waktunya masing-masing dengan cara di qashar tidak dijama.
12. 2. Wukuf
Tanggal 9 dzulhijjah
Setelah lewat tengah malam atau terbit fajar
tgl 9 Dzulhijjah jama’ah bergerak menuju
Arafah. Wukuf di Arafah dimulai dari
tergelincirnya matahari (dzuhur ) tgl. 9
Dzulhijjah sampai terbenam matahari
(maghrib/awal tgl 10 Dzulhijjah). Rangkaian
kegiatan wukuf diawali dengan Imam
berkhutbah kemudian dilanjutkan dengan
shalat dzuhur dan ashar secara qashar dan
jama’ taqdim.
Perbanyak dzikir dan do’a sampai matahari
tebenam.
2. wukuf
13. 3. MABIT DI MUZDALIFAH
TANGGAL 10 DZULHIJJAH
Setelah matahari terbenam (waktu sudah memasuki tgl
10 Djulhijjah), jama’ah haji bertolak menuju Muzdalifah
untuk mabit/bermalam disana sekaligus mengambil
beberapa buah batu untuk melempar jumroh.
Sholat magrib dan Isya dikerjakan di Muzdalifah
dengan dijama’ takhir dan qashar. Sesampainya di
Muzdaliffah jama’ah mabit/bermalam sampai
subuh.Bagi perempuan dan jama’ah yang lemah
diperbolehkan untuk meninggalkan muzdaliffah pada
lewat tengah malam menuju Mina.
14. 4. MELEMPAR JUMROH AQOBAH &
TAHALUL
TANGGAL 10 DZULHIJJAH
Setelah matahari terbit jama’ah langsung menuju tempat
lempar jumroh Aqobah ,dengan melewati jumroh ula (pertama)
dan wusto (pertengahan). Melempar jumroh aqobah sebanyak 7
kali diiringi takbir ) اللهُ أَكْبَرُ ( setiap lemparan .
Setelah melempar jumroh aqobah langsung tahallul pertama
dengan mencukur rambut dan diperbolehkan melakukan
larangan ihram seperti ganti pakaian biasa dll. tapi dilarang
melakukan hubungan suami istri.
Bagi jama’ah haji tamattu disunnahkan untuk menyembelih
hewan sembelihannya pada hari ini tgl 10 Dzulhijjah. Senantiasa
sholat 5 waktu berjama’ah dan dikerjakan pada waktunya
masing-masing dengan cara diqashar/diringkas (Dzuhur, Ashar,
‘Isya menjadi dua raka’at).
15. 5. Thawaf Ifadhoh
Kegiatan dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Tawaf Ifadhoh dilakukan setelah tahallul
pertama di Masjid al-Harom. Setelah selesai
melakukan tawaf ifadhoh diteruskan dengan
sa’i kemudian tahallul kedua. Setelah
melakukan tahallul kedua, jama’ah
diperbolehkan melakukan semua larangan
ihram. Dan Jama’ah haji kembali ke Mina dan
bermalam di Mina sampai tanggal 12 atau 13
Dzulhijjah.
16. 6. Bermalam di Mina
Kegiatan dilakukan pada tanggal 11 Dzulhijjah malam. Keesokan harinya tanggal
11 Dzulhijjah ketika matahari telah tegelincir pada tengah hari (dzuhur) Jama’ah
mulai berangkat menuju tempat melempar jumroh.
Melempar jumroh ‘Ula (pertama) 7 kali
Melempar jumroh Wustho (pertengahan) 7 kali
Melempar jumroh Aqobah 7 kali
Kegiatan bermalam diMina dan Melempar 3 Jumroh dilakukan selamadua hari
hingga tanggal 12 dzulhijjah (Nafar awal) dengan syarar harus meninggalkan
mina sebelum matahari terbena,m,jika tiga hari hingga tanggal 13 Dzulhijjah
(Nafar Tsani).
17. 7. Tawaf Wada’
Ketika telah selesai melempar 3 jumroh pada
tangga 12 atau 13 dan ingin meninggalkan kota
Mekah untuk kembali ke Tanah Air atau
ke Madinah dan berencana untuk tidak kembali
lagi ke Mekah, maka jama’ah melakukan thawaf
wada tujuh putaran tanpa sa’i.
18. Amalan harian yang dilakukan jama’ah ketika diMina
tanggal 10-13 Dzuhlhijjah selain melempar jumroh yaitu:
a. Melaksanakan mabit (bermalam)
b. Shalat berjama’ah di perkemahan
c. Memperbanyak dzikir, istighfar, membaca al-qur’an
d. Menjaga kondisi kesehatan dan cukup istirahat
e. Mempersiapkan diri dengan memilih waktu yang
aman untuk melontar jumroh