Makalah ini membahas tentang ibadah haji dalam Islam. Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima dan wajib bagi setiap Muslim yang mampu untuk mengunjungi Baitullah di Mekkah. Ibadah haji meliputi berbagai ritual seperti ihram, wukuf di Arafah, melempar jumrah di Mina, dan thawaf di Ka'bah. Ibadah haji bertujuan untuk memperkuat iman dan akhlak serta menyatukan
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
KATA PENGANTAR
1. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kenikmatan kepada penulis khususnya umumnya untuk kita semua, karena berkat hidayah dan
inayah-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah ini, shalawat beserta salam marilah kita
curahkan kepada junjungan kita yakni nabi Muhammad SAW.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing penulis di dalam
penyusunan makalah ini, namun penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan dan kebaikan.
Semoga makalah ini menjadi khazanah keilmuan khususnya bagi penulis umumnya bagi
kita semua juga menjadi asbab hidayah ke seluruh alam dan semoga kita senantiasa diberikan
keistiqamahan di dalam beribadah dan diberikan hidayah supaya kita bisa melaksanakan ibadah
haji. Amin
3. kedua-duanyasemua.Karenadiduniaitupenyampaikanakhirat.Danjangankahkamujadi
memberatkanatassesamamanusia“.
HAJI
A.1. Pengertian
Kata Haji berasal dari bahasa arab dan mempunyai arti secara bahasa dan istilah. Dari segi
bahasa haji berarti menyengaja, dari segi syar’i haji berarti menyengaja mengunjungi Ka’bah
untuk mengerjakan ibadah yang meliputi thawaf, sa’i, wuquf dan ibadah-ibadah lainnya untuk
memenuhi perintah Allah SWT dan mengharap keridlaan-Nya dalam masa yang tertentu.
A.2. Hukum Ibadah Haji
Mengenai hukum Hukum Ibadah Haji asal hukumnya adalah wajib ‘ain bagi yang mampu.
Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita “nazar” yaitu
seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya, kemudian untuk haji sunat,
yaitu dikerjakan pada kesempatan selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib.
Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang mampu
untuk mengerjakan. jumhur Ulama sepakat bahwa mula-mulanya disyari’atkan ibadah haji
tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun ke sembilan hijrah.
A.3. Dalil / Perintah Tentang Ibadah Haji
1. Al-Qur’an
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an1 Surat Ali Imran ayat 97, yaitu :
4. Ahmad Fakhruddin dkk, 2003, Al-Quran dan Terjemahannya
Artinya : “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[215];
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah[216]. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha
Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali Imran : 97).
2. Hadits
Nabi bersabda di dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh imam Ahmad yang artinya sebagai
berikut :
“Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji,
maka sesungguhnya seseorang tidak tidak akan menyadari, sesuatu halangan yang akan
merintanginya”. (H.R. Ahmad)
Setiap orang hanya diwajibkan mengerjakan ibadah haji satu kali saja dalam seumur hidupnya,
tetapi tidak ada larangan untuk mengerjakan lebih dari satu kali.
A.4. Syarat, Rukun, Wajib dan Sunat Haji
1. Syarat-syarat diwajibkannya Haji
Islam
Baligh
Berakal
Merdeka
Kuasa (mampu}
2. Rukun Haji
Ihram yaitu berpakaian ihram, dan niyat ihram dan haji
5. o Wukuf di arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah; yaknihadirnya seseorangyang
berihram untuk haji, sesudahtergelincirnya mataahari yaitu pada hari ke-9
Dzulhijjah.
o Thawaf yaitu tawaf untuk haji (tawaf ifadhah)
o Sa’i yaitu lari-lari kecil antara shafa dan marwah 7 (tujuh) kali
Tahallul; artinya mencukur atau menggunting rambut sedikitnya 3 helai
untuk kepentingan ihram
Tertib yaitu berurutan
3. Wajib Haji
Yaitu sesuatu yang perlu dikerjakan, tapi sahnya haji tidak tergantung atasnya, karena boleh
diganti dengan dam (denda) yaitu menyembelih binatang. berikut kewajiban haji yang mesti
dikerjakan :
Ihram dari Miqat, yaitu memakai pakaian Ihram (tidak berjahit), dimulai dari tempat-
tempat yang sudah ditentukan, terus menerus sampai selesainya ibadah haji.
Bermalam di Muzdalifah sesudah wukuf, pada malam tanggal 10 Dzulhijjah.
Bermalam di Mina selama2 atau 3 malam pada hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13
Dzulhijjah).
Melempar jumrah ‘aqabah tujuh kali dengan batu pada tanggal 10 Dzulhijjah dilakukan
setelah lewat tengah malam 9 Dzulhijjah dan setelah wukuf.
Melempar jumrah ketiga-tiganya, yaitu jumrah Ula, Wustha dan ‘Aqabah pada tanggal
11, 12 dan 13 Dzulhijjah dan melemparkannya tujuh kali tiap-tiap jumrah.
Meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan karena ihram.
4. Sunat Haji
Ifrad, yaitu mendahulukan urusan haji terlebih dahulu baru mengerjakan atas ‘umrah.
Membaca Talbiyah yaitu :“Labbaika Allahumma Labbaik Laa Syarikalaka Labbaika
Innalhamda Wanni’mata Laka Walmulka Laa Syarika Laka”.
6. Tawaf Qudum, yatiu tawaaf yuang dilakukan ketika permulaan datang di tanah ihram,
dikerjakan sebelum wukuf di ‘Arafah.
Shalat sunat ihram 2 raka’at sesudah selesai wukuf, utamanya dikerjakan dibelakang
makam nabi Ibrahim.
bermalam di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah
o thawaf wada’, yakni tawaf yang dikerjakan setelah selesai ibadah haji untuk
memberi selamat tinggal bagi mereka yang keluar Mekkah.
o berpakaian ihram dan serba putih.
o berhenti di Mesjid Haram pada tanggal 10 Dzulhijjah.
A.5. Cara Pelaksanaan Haji
1.Di Mekkah (pada tanggal 8 Djulhijjah)
1. Mandi dan berwudlu
2. Memakai kain ihram kembali
3. Shalat sunat ihram dua raka’at
4. Niyat haji :
“Labbaika Allahumma Bihajjatin”
e. Berangkat menuju ‘Arafah
membaca talbiyah, shalawat dan do’a :
Talbiyah : “Labbaika Allahumma Labbaik Laa Syarikalaka Labbaika Innalhamda
Wanni’mata Laka Walmulka Laa Syarika Laka”.
2. Di Arafah
1. waktu masuk Arafah hendaklah berdo’a
2. menunggu waktu wukuf
3. wukuf (pada tanggal 9 Djulhijjah)
7. Sebagai pelaksanaan rukun haji seorang jamaah harus berada di Arafah pada tanggal 9
Djulhijjah meskipun hanya sejenak
waktu wukuf dimulai dari waktu Dzuhur tanggal 9 Djulhijjah sampai terbit fajar tanggal
10 Djulhijjah
Doa wukuf
d. Berangkat menuju muzdalifah sehabis Maghrib
Agar tidak terlalu lama menunggu waktu sampai lewat tengah malam (mabit) di
Muzdalifah hendaknya jemaah meninggalkan Arafah sesudah Maghrib (Maghrib-isya di
jama takdim)
Waktu berangkat dari Arafah hendaknya berdo’a
3. Di Muzdalifah (pada malam tanggal 10 Djulhijjah)
1. Waktu sampai di Muzdalifah berdo’a
2. Mabit, yaitu berhenti di Muzdalifah untuk menunggu waktu lewat tengah malam sambil
mencari batu krikil sebanyak 49 atau 70 butir untuk melempar jumrah
3. Menuju Mina
4. Di Mina
1. Sampai di Mina hendaklah berdo’a .
2. Selama di Mina kewajiban jama’ah adalah melontar jumroh dan bermalam (mabit)
3. Waktu melempar jumroh
melontar jumroh aqobah waktunya setelah tengah malam , pagi dan sore. Tetapi
diutamakan sesudah terbit matahari tanggal 10 Djulhijjah
melontar jumroh ketiga-tiganya pada tanggal 11,12,13 Dzulhijjah waktunya pagi, siang,
sore dan malam. Tetapi diutamakan sesudah tergelincir matahari.
o Setiap melontar 1 jumroh 7 kali lontaran masing-masing dengan 1 krikil
o Pada tanggal 10 Djulhijjah melontar jumroh Aqobah saja lalu tahallul (awal).
Dengan selesainya tahallul awal ini, maka seluruh larangan ihram telah gugur,
kecuali menggauli isteri. setelah tahallul tanggal 10 Djulhijjah kalau ada
kesempatan hendaklah pergi ke Mekkah untuk thawaf ifadah dan sa’i tetapi
harus kembali pada hari itu juga dan tiba di mina sebelum matahari terbenam.
8. o Pada tanggal 11, 12 Djulhijjah melontar jumroh Ula, Wustha dan Aqobah secara
berurutan, kemudian kembali ke mekkah. itulah yang dinamakan naffar awal.
o Bagi jama’ah haji yang masih berada di Mina pada tanggal 13 Djulhijjah
diharuskan melontar ketiga jumroh itu lagi, lalu kembali ke mekkah. itulah yang
dinamakan naffar tsani.
o Bagi jama’ah haji yang blm membayar dam hendaklah menunaikannya disini dan
bagi yang mampu, hendaklah memotong hewan kurban.
o Beberapa permasalahan di Mina yang perlu diketahui jama’ah adalah sebagai
berikut :
Masalah Mabit di Mina
Masalah melontar jumroh
melontar malam hari
melontar dijamakkan
tertunda melontar jumroh Aqobah
mewakili melontar jumroh
5. Kembali ke Mekkah
1. Thawaf Ifadah
2. Thawaf Wada
3. Selesai melakukan thawaf wada bagi jama’ah gelombang pertama, berangkat ke
Jeddah untuk kembali ke tanah air.
A.6. Hikmah MelaksanakanHaji
Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti
ihrom sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri
dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada Allah Yang Maha Agung.
Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut diliputi
dengan penuh kekhusyu’an
Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak
yang mulia.
Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi umat yang
satu karena mempunyai persamaan atau satu akidah.
9. Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya
berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan Ka’bahlah yang menjadi symbol kesatuan
dan persatuan.
Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah yang
berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta
ketabahan dalam menghadapi segala godaan dan rintangan.
Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun umrah, banyak meminta
pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk
melakukannya.
Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan
kesatuan umat Islam sedunia.
UMRAH
B.1. Pengertian Umrah
Umrah, artinya mengunjungi Ka”bah atau meramaikan Masjidil Haram. Karena ibadah itu di
lakukannya hamper bersamaan, maka di sebut juga haji kecil. Seperti haji, umrah hukumnya
fardu’ain bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan apabila telah memenuhi syarat
dan rukunya.
1. Rukun Umrah
a. ihram d. Tahallul
b. Tawaf e. Tertib
c. Sa’i
2. Syarat wajib umrah
a. Ihram dari miqat ( ketentuan tempat dan waktu )
b. Meninggalkan larangan- larangan
10. perbedaan antara haji dan umrah adalah jika umrah dapat di kerjakan sepanjang tahun,
sedangkan ibadah haji hanya boleh dilakukan dalam waktu yang telah di tentukan, yaitu mulai
tanggal 08 sampai 13 Dzulhjjah.
Jika di perhatikan keterangan di atas, maka ihram ada 2 macam, yaitu ihram untuk umrah
dan haji. Ihram untuk umrah di mulai miqat kemudian di teruskan dengan tawaf, sa’i, dan
tahallul. Sedang ihram untuk haji dikerjakan ketika berangkat ke padang arafah pada tanggal 8
Djulhijjah.
B.2. Perjalanan haji dan umrah di Indonesia
Umat islam adalah bagian terbesar bangsa Indonesia. Setiap tahun ratusan ribu orang
melaksanakan ibadah haji ke tanah suci. Penyelenggaraan dan pengaturan ibadah haji umat
islam Indonesia merupakan tugas pemerintah yang pada dasarnya bertujuan supaya berjalan
lancer, tertib, aman dan sempurna dan ibadahnya.
Keterlibatan pemerintah dalam pemberangkatan perjalanan ibadah hajiumat islam Indonesia
cukup besar, karena urusan haji merupakan amanat rakyat yang bertuang dalam GHBN yang
pada dasrnya berisi kehendak nasional dalam melanjutkan usaha-usaha peningkatan pelayanan
sesuai dengan kemampuan masyarakat atas dasar itu pemerintah mengatur mulai dari proses
pemberangkatan, dalam perjalanan selama menunaikan ibadah haji sampai kembali ke tanah air.
B.3. Cara Mendaftarkan Haji dan Umrah
Pendaftaran haji dan umrah di laksanakan di kantorkoordinator urusan haji pada tingkat
kabupaten atau kota madya di seluruh Indonesia.
Paket Umrah Murah By Air Asia/Fly Nas
Untuk Bulan : 5 Bulan Pertama Tahun 2016
a. Biaya Umroh : $ 1550
Hotel di Mekkah *3 : Reyadoh Grand/Balorah Taj/setaraf
Hotel di Madinah *3 : Al-Majeedi/Sourfah/setaraf
Pesawat : Air Asia/Fly Nas/Lion/setaraf
b. Biaya Umroh : $ 1650
Hotel di Mekkah *4 : Mobarak Paza/Villa Hilton/setaraf
Hotel di Madinah *4 : Fairuz Shatta/Royal Andalus/setaraf
Pesawat : Air Asia/Fly Nas/Lion/setaraf
c. Biaya Umroh : $ 1750
11. Hotel di Mekkah *5 : Grand Zam-Zam/Hilton/setaraf
Hotel di Madinah *5/4: Golden Anshar/Dallah Taibah/setaraf
Pesawat : Air Asia/Fly Nas/Lion/setaraf
d. Biaya Umroh (VIP) : $ 1950
Hotel di Mekkah *5 : Sofwah/Pullman Zam-Zam
Hotel di Madinah *5 : Movenpick/l Haram/setaraf
Pesawat : Air Asia/Fly Nas/Lion/setaraf
Paket Umrah Murah By Garuda/Saudi Airlines
Tgl Keberangkatan : 5 Bulan Pertama Tahun 2016
a. Biaya Umroh : $ 1725
Hotel di Mekkah *3 : Reyadoh Grand/Balorah Taj/setaraf
Hotel di Madinah *3 : Al-Majeedi/Sourfah/setaraf
Pesawat : Garuda Indonesia/Saudi Airlines/setaraf
b. Biaya Umroh : $ 1825
Hotel di Mekkah *4 : Mobarak Paza/Villa Hilton/setaraf
Hotel di Madinah *4 : Fairuz Shatta/Royal Andalus/setaraf
Pesawat : Garuda Indonesia/Saudi Airlines/setaraf
c. Biaya Umroh : $ 1925
Hotel di Mekkah *5 : Grand Zam-Zam/Hilton/setaraf
Hotel di Madinah *5/4: Golden Anshar/Dallah Taibah/setaraf
Pesawat : Garuda Indonesia/Saudi Airlines/setaraf
d. Biaya Umroh (VIP) : $ 2125
Hotel di Mekkah *5 : Sofwah/Pullman Zam-Zam
Hotel di Madinah *5 : Movenpick/l Haram/setaraf
Pesawat : Garuda Indonesia/Saudi Airlines/setaraf
Biaya Sudah Termasuk
1. Visa umrah.
2. Tiket Penerbangan
3. Akomodasi hotel sesuai Paket
4. Makan 3x sehari
5. City Tour dengan Bus AC
6. Muthawwif/Guide yang berpengalaman
7. Air zam-zam
8. Manasik Umrah
Biaya Tidak Termasuk
12. 1. Airport Tax + Handling + Perlengkapan Umroh sebesar Rp 1.000.000,-
2. Biaya pembuatan Pasport dan surat-surat lainya yang diperlukan
3. Biaya suntik vaksin meningitis
4. Biaya Mahram Rp 300.000,- (tidak setiap jamaah, hubungi kami utk ket. lebih lanjut)
5. Tour atau acara diluar program atas permintaan sendiri
6. Kelebihan bagasi sesuai ketentuan penerbangan
7. Pengeluaran pibadi seperti : Telepon, laundry, dll
8. Tiket domestik dan akomodasi domestik
9. Tips utk Guide/Muthawif yg bersifat pribadi
Ibadah umroh adalah impian setiap muslim. Juga termasuk ibadah yang memerlukan fisik yang
kuat, dana yang tidak sedikit serta waktu yang cukup lama bila dilihat lamanya paket
perjalanan. Karenanya akan sangat disayangkan bila dari awal niat dan perbuatan sebelum
keberangkatan dalam rangka mempersiapkan diri melenceng atau tidak benar dan baik. Karena
akan dapat berakibat sia-sianya iabdah umroh yang dilakukan. Maka dari itu luruskan dan
ikhlaskan niat dari awal hanya mengharapkan ridho Allah dan hindarkan perbuatan-perbuatan
yang tidak baik termasuk mengeluh, kesal dan sebagainya saat mempersiapkan diri berangkat ke
tanah suci. Bila hal-hal ini diperhatian dan dijaga, insya Allah ibadah umroh yang dilakuakan
menjadi ibadah yang mabrur. Aamiin.
13. BAB IV
KESIMPULAN
Tugas manusia di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT sesuai dengan
syari’at yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW, beribadah banyak macamnya. Adapun yang
menjadi tolak ukur seorang hamba di dalam ibadahnya yaitu dengan melaksanakan shalat, dan
sebagai penyempurna rukun Islam kita yaitu ibadah haji. Ada beberapa kesimpulan yang dapat
penulis simpulkan dari pembahasan ini, yakni :
Shalat dan ibadah haji termasuk rukun Islam dan perintah Allah, yang wajib kita
laksanakan apabila kita mampu “Ibadah Haji”.
Apabila kita mati shalat merupakan hisaban pertama yang dilakukan dan sebagai tolak
ukur ibadah-ibadah yang lainnya.
Orang yang suka melaksanakan shalat berarti dia menegakan agama, dan orang yang
tidak suka melaksanakan shalat berarti dia menghancurkan agama.
Untuk menambah pahala ibadah shalat, kita mesti melaksanakan shalat nawafil yakni
shalat sunat, baik rawatib atau mutlak atau shalat sunat lainnya, seperti dluha, tahajud,
hajat dan lain sebagainya.
Dengan meksanakan ibadah haji kita bisa bertemu dengan umat islam yang lain dari
seluruh dunia.
14. Dengan melaksanakan ibadah haji kita akan dibalas dengan balasan surga firdaus dan itu
untuk haji yang mabrul
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad Fakhruddin dkk, 2003, Al-Quran dan Terjemahannya, Gema Risalah Pers,
Bandung.
2. Maulana Ilyas, Sunnah-Sunnah Rasul 24 jam, Pustaka Antafani, Bandung.
3. Moh. Rifa’i, 1996, 300 Hadits Bekal Dakwah, Wicaksana, Semarang.
4. Rs. Abd. Aziz, 1991, Fiqih, Wicaksana, Semarang.
5. Salim bin Samir, Kapal Penyelamat, PT Hasanah, Jakarta.
6. Syekh Aby Syuja’i, 1967,
7. Fathurqarib, Thaha Putra, Semarang.