SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
TATAP MUKA I
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI PERGURUAN TINGGI UMUM
2
1. Visi, Misi dan Tujuan PAI
2. Reposisi Kajian Islam di Perguruan Tinggi
3. Landasan Ajaran Islam untuk membentuk insan kamil dalam
mengatasi kompleks problem solving.
4. Tiga Kerangka Dasar Ajaran Islam (Trilogi Ajaran Islam)
Sub Pokok Pembahasan
3
1. Visi dan Misi Pendidikan Agama Islam
a. Visi Pendidikan Agama Islam
Mencetak peserta didik (mahasiswa) agar memiliki iman dan takwa
kepada Allah SWT dan melahirkan sdm yang berkualitas.
b. Misi Pendidikan Agama Islam
Misi PAI adalah untuk melakukan perubahan dari perilaku tidak baik
(madzmumah) kepada perilaku yang baik (mahmudah).
PAI memiliki 4 (empat) misi:
1) Mindset; merubah cara berpikir atau pola pikir ke arah rasional dan
emosional yang baik dan terkendali.
2) Behaviour change; dapat mengontrol perilaku dari yang tidak baik
ke arah yang lebih baik, dari yang tidak bermanfaat kepada yang
bermanfaat, dari sense of justice kepada blueprint of behavior.
4
3) Attitude change; perilaku yang selalu didasarkan atas
pertimbangan rasional dan kesadaran yang baik (sadar akan
dampak positif dan negatif, atas pekerjaan dan perbuatan).
4) Civilization change; terjadinya perubahan peradaban dari bentuk
tidak baik (madzmumah) kepada yang baik (mahmudah).
Hakikat PAI
a. Mempersiapkan peserta didik (mahasiswa) yang beriman (values), berilmu
(knowledge) dan berakhlak (character).
b. Memiliki sifat fitrah yang hanif.
c. Mengembangkan potensi kapasitas menjadi potensi actual ability
(peningkatan ilmu dan skill).
5
c. Tujuan PAI
1) Memiliki pengetahuan dan wawasan tentang Dinul Islam dengan
paradigma berifikir yang benar, komprehensif, holistik, integralistik yang
berpedoman kepada Q.S. Bukan memahami Islam berdasarkan opini atau
berdasarkan persepsi dan berasosiasi.
2) Memiliki akidah yang kuat kepada Allah SWT (Tauhidullah). Steril dari
syirik, riya, sombong yang dapat merusak aktivitas ritual, sosial, budaya
dan ekonomi.
3) Cinta dan ikhlas dalam beribadah yang dilandasi syari’at, baik ibadah
mahdhoh maupun ibadah ghairu mahdhoh, baik ibadah vertikal maupun
ibadah sosial.
6
4) Memiliki rasa persaudaraan yang tinggi, saling tolong menolong dan saling
memaafkan (ukhuwah insaniyah dan ukhuwah Islamiyah).
5) Memahami dan menerima realita perbedaan, keberagaman, kemajemukan
dan elegan dalam pluralisme dan pluralitas (Tasamuh).
6) Memiliki daya saing yang sehat dan sportif, memiliki jiwa kepeloporan,
berakhlak mahmudah (ihsan), self confidence dan self esteem.
7
2. Reposisi Kajian Islam di Perguruan Tinggi
a. Beragama Islam yang baik dan benar.
1) Harus berdasarkan ilmu, bukan berdasarkan pengetahuan
semata karena pengetahuan kadang kala berbau persepsi
dan opini.
2) Tidak berdasarkan mayoritas dan kebiasaan.
Mayoritas tidak menjamin orisinalitas, karena kebenaran
sangat ditentukan oleh kualitas argumentasi bukan oleh
kuantitas penganut atau pendukungnya.
3) Tidak berdasarkan keturunan dan kebiasaan yang
menyalahi syari’at Islam.
8
4) Tidak berdasarkan figur
Tidak mengkultuskan dan sikap hormat yang berlebihan kepada individu
atau kelompok. Efeknya kurang kritis dan bersifat taklid.
5) Tidak terikat fanatisme mazhab, paham, golongan, aliran dan lainnya.
6) Berpedoman kepada hukum agama (Q.S).
7) Menggunakan ilmu bantu:
a) Memahami Al-Quran dan Tafsirnya
b) Memahami Hadits dan Mustholah Hadits
c) Memahami Bahasa Arab
d) Menguasai ilmu Fikih dan Ushul Fikih
9
b. Mengamalkan Islam yang benar
1) Law Approach
Mengamalkan ajaran Islam berdasarkan Hukum Syari’at (Q.S), seperti hukum Taklifi
2) Love Approach
Mengamalkan ajaran Islam didasarkan kepatuhan dan ketundukan kepada Allah dan karena Allah
(Lillah, fillah dan Billah)
c. Tiga Aspek Terpadu dalam Mengamalkan Ajaran Islam
1) Knowing
Memahami Islam berdasarkan pendekatan rasional, logis, perpaduan ra’yu dan wahyu.
2) Doing
Mengamalkan ajaran Islam, norma-norma Islam didasarkan kepada Law Approach dan Love
Approach.
3) Being
Menerima dan menjalankan hidup sesuai dengan tuntuan Al-Qur’an dan Hadits secara kaffah,
holistik, full power, dengan kualitas perfect summa cumlaude
10
3. Tiga Kerangka Dasar Ajaran Islam Untuk Membentuk
Insan Kamil dalam Mengatasi Problem Solving
A. Empat kitab suci yang diturunkan Allah SWT
1. Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa A.S di Gunung Thursina
a. Kitab Taurat berasal dari Bahasa Ibrani, Thara (hukum atau syariat)
b. Kitab Taurat berisikan 10 Perintah Allah (Ten Commandments)
c. Kitab Taurat Khusus diperuntukan untuk Bani Israil (Q.S 17:2)
d. Kitab Taurat digunakan oleh orang Nasrani sebagai kitab perjanjian lama (Old Testament)
2. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud A.S (Q.S 17:55)
a. Kata Zabur jamaknya Zubur dari kata Zabara yang berarti menulis
b. Kitab Zabur dalam Bahasa Ibrani disebut Mizmar dalam Bahasa Arab disebut Mazmur
c. Kitab Zabur berisikan 150 nyanyian rohani, hanya 73 nyanyian saja yang berasa dari Nabi
Daud
11
3. Kitab Injil (Q.S 5:46)
a. Nabi Isa A.S mengajarkan injil kepada murid-muridnya selama 3 tahun,
dari umur 30-33 Tahun.
b. Kitab Injil yang asli sudah tidak ada lagi yang ada kitab Injil yang dibuat
oleh tokoh agama mereka.
c. Kitab Injil memiliki banyak versi, namun yang diakui hanya 4 versi,
yaitu Injil Matius karya Santo Matius, Injil Markus karya Markus Ibn
Maryam yang nama aslinya Yohana, Injil Lukas karya Lukas yang
merupakan seorang Tabib kelahiran Antiokiat (Yunani).
d. Injil-Injil yang lain banyak yang dihancurkan termasuk Injil Barnabas,
Injil Barnabas isinya mirip Al-Qur’an yang penyebutannya disebut
Bibble.
12
4. Kitab Suci Al-Qur’anul Karim
a. Al-Qur’an kitab suci yang terakhir.
b. Taurat dianggap Kitab Perjanjian Lama, Injil dianggap Kitab Perjanjian
Baru, maka Al-Qur’an dianggap Kitab Perjanjian Paling Baru atau
Firman Allah yang terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari.
13
B. Al-Qur’an sumber pertama ajaran Islam
1. Al-Qur’an kitab suci yang sangat valid, sangat orisinil, sangat aktual, sangat cocok
dengan kemajuan IPTEKS.
2. Al-Qur’an kitab suci sampai akhir zaman (Q.S 5:3) tidak akan dapat dirubah
manusia bagaimanapun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia (Q.S
2:23).
3. Al-Qur’an kitab suci yang sarat informasi tentang kehidupan alam dunia dan alam
akhirat dan alam abstrak lainnya dan tidak fiksi.
4. Al-Qur’an kitab suci yang mengkoreksi kekeliruan penyimpangan kitab suci
sebelumnya baik dari sisi teksnya, maupun sisi kontennya bahkan sudah
terkontaminasi dari syrik.
5. Al-Qur’an kitab suci yang dapat membantu, membimbing, dan memberikan
kepuasan, kebahagiaan, kedamaian kepada manusia dan alam semesta
sa’iduddunya wasa’iddul akhirah.
14
6. Al-Qur’an kitab suci yang dapat diuji kebenarannya dengan sains modern dengan
metode:
a. Metode verifikasi (pembuktian dengan fakta)
Statement Al-Qur’an sangat sesuai dengan fakta dan realita yang ada (kisah
nyata). Contoh, kisah kekalahan Negara Adikuasa Romawi dari Negara Adikuasa
Persia. Romawi yang dikalahkan, Persia akan menang (Q.S 30:2-4). Persia
menyembah api dengan Tuhannya Ahriman. Romawi (Byzantium menyembah
Allah) itu sebab kaum Jahiliyah Mekkah bergembira atas kemenangan Persia atas
Byzantium. Tuhan jadikan sesudah itu Roma (Byzantium) mengalahkan Persia.
Contoh kedua, memverifikasi ayat Al-Qur’an dalam konteks sejarah. Kisah Nabi
Musa dengan Fir’aun mulai kisah Nabi Musa kecil, mau dibunuh oleh Fir’aun dan
kejadian di Laut Merah, sampai Fir’aun tenggelam (Q.S 2:50). Nama lautnya Laut
Merah, Nabi Musa masuk dari Palestina dari Kota Jericho
15
b. Metode falsifikasi (metode satu bukti dapat menganulir statement)
Contoh, falsifikasi ayat Al-Qur’an tentang Maryam akan hamil dan akan
melahirkan anak laki-laki yang bernama Isa Al-Masih (Q.S 3:45-46). Isinya:
- Maryam hamil tanpa disentuh oleh seorang laki-laki (tidak punya suami)
(Q.S 3:47).
- Masa kehamilan Maryam normal seperti ibu-ibu lainnya.
- Teori falsifikasi ini tidak terlepas dari proses dan dapat diterima ilmu
pengetahuan.
Kitab suci Al-Qur’an posisinya bukan sebagai kitab science namun kita
yang berisikan sign (tanda atau acuan).
16
C. Sunnah Rasulullah SAW, Pedoman kedua dalam memahami Islam.
1. Edukasi/’itibar Sunnah Rasulullah SAW sebagai sumber hukum yang kedua
dari Ajaran Islam.
a. Pemahaman dan keyakinan yang holistik tentang Sunnah Rasulullah
SAW.
b. Kesadaran tentang betapa pentingnya memahami Sunnah Rasulullah SAW
secara baik dan benar.
c. Konsistensi dan komitmen untuk menjadikan Sunnah Rasulullah SAW
sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an.
d. Memiliki motivasi ketat dan seoptimal mungkin untuk melaksanakan
Sunnah Rasulullah dalam berbagai bidang kehidupan.
e. Waspada terhadap kelompok, aliran yang ingkar Sunnah dan Hadits.
17
2. Hakikat Sunnah Rasul dan Hadits
Kehadiran Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul adalah:
a. sebagai Bayin (Bayan), pemberi penjelasan tentang segala macam yang
berkaitan dengan Al-Qur’an, berarti tidak boleh merujuk pada logika
sementara.
b. sebagai Uswah Hasanah dalam whole model pada seluruh aspek
kehidupan.
c. Rasul tidak pernah menjelaskan Al-Qur’an berdasarkan keinginan
nafsunya, murni berdasarkan wahyu (ma’shum).
Semua Umat Islam harus menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul
sebagai rujukan (maraji’) sedangkan pendapat para ulama salafi dan ulama
khalafi adalah referensi bukan sebagai rujukan.
18
3. Perbedaan Sunnah Rasul dengan Hadits
a. Sunnah Rasulullah:
1) Segala penjelasan Rasulullah SAW baik berupa perkataan (qauliyah), perbuatan (fi’liyah)
maupun sikap (taqririyah) sikap diam nabi.
2) Pada hakikatnya, Sunnah Rasulullah SAW adalah fakta-fakta seputar kehidupan Nabi
Muhammad baik berupa perkataan, perbuatan, maupun sikap dalam kerangka menjelaskan
Al-Qur’an.
3) Dilihat dari sisi jenisnya ada 3 jenis sunnah, yaitu sunnah qauliyah, sunnah fi’liyah,
sunnah taqririyah.
4) Dilihat dari sisi konsistensi pelaksanaannya sunnah terbagi 3 jenis:
a) Sunnah Daimah.
Sunnah yang dilakukan Nabi sampai beliau wafat.
b) Sunnah Hammiyah.
Cita-cita Nabi yang belum dilaksanakan.
c) Sunnah Tarkiyah.
Sunnah yang ditinggalkan oleh Nabi, salah satunya qunut dalam shalat subuh.
d) Sunnah rasul adalah fakta dan hadits hanyalah berita.
19
b. Hadits
1) Berita tentang Sunnah Rasul (News) seputar kehidupan Nabi, yang
tidak dilihat langsung, tidak mendengar langsung baik ucapan,
perbuatan Nabi dari para Sahabat (bisa bersifat dugaan).
2) Hadits adalah berita tentang ucapan, perbuatan dan sikap diam Nabi
yang disandarkan kepada Nabi SAW. Dari sisi sandarannya, hadits
terbagi 2:
a) Hadits Nabawi: Hadits yang semata-mata disandarkan kepada
Nabi (Sami’tu Rasulullah Qola).
b) Hadits Qudsi adalah sandaran Rasulullah kepada Allah SWT
(Qolalullahu).
20
4) Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an
a) Menjelaskan yang Mubhan (belum jelas)
b) Merinci yang Mujmal (Global)
c) Membatasi yang mutlak
d) Mengkhususkan yang umum (‘am)
e) Menjelaskan hukum yang belum dijelaskan oleh Al-Qur’an secara eksplisit
Perbedaan Umat Islam dalam menafsirkan hadits, ada pada tekstual dan ada pula pada kontekstual.
Contoh hadits memelihara jenggot
a) Menurut kelompok tekstual, perintah memelihara jenggot adalah Hadits Qauliyah (H.R.
Muslim), jadi ini mengandung nilai sunnah.
b) Menurut kelompok kontekstual, Nabi menyuruh memanjangkan jenggot karena pada waktu itu
akan berperang, sehingga dapat membedakan dengan musuh.
c) Berbeda dengan musuh adalah esensinya, jenggot materinya, kalau materi tentu bisa berubah.
Umat Islam akan selamat dan jaya apabila selalu bersandar kepada Al-Qur’an dan Hadits sebagaimana
Hadits Nabi yang artinya, Kutinggalkan untuk kamu dua pusaka, tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya
selama kamu masih berpegang teguh kepada keduanya yaitu, Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.
21
c. Ijtihad Pedoman Ketiga dalam Memahami Islam.
1. I’tibar dalam mempelajari Ijtihad.
a) Kesadaran yang tinggi dan kerja keras akademis dalam merespon
persoalan agama dan dunia yang belum terakomodasi, belum
dijelaskan secara eksplisit di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah
SAW.
b) Mengedepankan sikap lapang dada, sikap toleransi bila terjadi
perbedaan-perbedaan di lapangan/kehidupan sehari-hari.
c.) Toleransi dalam khilafiyah namun bersikap tegas dan bijaksana
menangani bid’ah.
d) Memiliki pemahaman yang baik tentang metodologi penetapan
hukum yang telah dirintis oleh para ulama.
e) Menghargai ulama yang telah berusaha, berjuang dalam
mengeluarkan Istimbat Hukum.
22
2. Hakikat, kedudukan dan fungsi Ijtihad
a) Hakikat Ijthad
Mengerahkan segenap kemampuan akademis untuk menetapkan hukum sesuatu yang
belum jelas melalui serangkaian analisis terhadap ayat Al-Qur’an dan Hadits yang
implisit sehingga mendapatkan kesimpulan tentang hukum yang dicari.
b) Kedudukan Ijtihad
Sebagai sumber hukum tambahan setelah Al-Qur’an dan Sunnah.
c) Fungsi Ijtihad
Sebagai ilmu bantu yang berisi metodologi dalam penetapan hukum yang belum
dijelaskan secara eksplisit baik di dalam Al-Qur’an maupun Hadits.
d) Urgensi (keberadaan Ijtihad)
Tanpa Ijtihad akan banyak masalah-masalah agama yang belum jelas hukumnya yang
dapat membingungkan umat (setelah Nabi wafat).
e) Objek kajian Ijtihad
Seluruh persoalan agama yang belum jelas hukumnya. Ijtihad tidak boleh mengambil
objek tentang hal-hal yang sudah jelas hukumnya dan tertera di dalam Al-Qur’an dan
Hadits
f) Ruang lingkup ijtihad
Persoalan agama, baik bidang akidah, syariat maupun akhlak.
23
g) Metode ijtihad
Menggunakan metode Qiyas, Ijma’, Istihsan dan Mashalihul Mursalah.
h) Perbedaan pendapat dalam berijtihad.
1) jumlah referensi yang dimiliki dan dibaca.
2) latar belakang pendidikan dan kehidupan.
3) kemampuan analisis.
Qiyas (analogi). Menentukan hukum sesuatu yang belum jelas dengan cara
membandingkan hukum sesuatu yang telah ada dengan hukum yang dicari dengan melihat
ciri-ciri persamaannya (ilat nya). Istihsan (menentukan yang terbaik). Menetapkan hukum
sesuatu yang belum jelas dengan cara memilih satu di antara alternatif yang ada dengan
pertimbangan mana yang paling ringan dampak/keburukannya. Ijma’ (pendapat kolektif
ulama). Menetapkan hukum yang belum jelas melalui musyarawarah guna mencapai
kesepakatan pemikiran para ulama. Mashalih al-Mursalah, menetapkan hukum sesuatu
yang belum jelas dengan dasar penetapannya adalah dampak baik dan buruk bagi orang
banyak akibat perbuatan itu. Contoh larangan membangun di atas kepentingan keamanan
dan hajat orang banyak.
24
4. Tiga Kerangka Dasar Ajaran Islam
A. Pilar 1: Akidah (Iman)
Akidah adalah aturan Allah yang berkenaan dengan tata keyakinan (sistema
credo). Aturan Allah yang berkenaan dengan tata cara beramal disebut ibadah syariat
(sistem ritus). Aturan Allah yang berkenaan dengan perilaku perbuatan disebut akhlak.
Dalam istilah lain, akidah, ibadat syariat dan akhlak disebut iman, Islam, ihsan.
1. Pengertian Akidah (iman)
Sesuatu yang harus diyakini oleh hati dan dipercayai oleh jiwa, dibenarkan
oleh akal tanpa reserve.
a) Akidah bukan saja berisikan konsep sistem teologi, melainkan berisi
segala macam persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
kepercayaan.
b) Akidah merupakan sejumlah nilai yang diyakini dengan dasar Tauhid.
25
2. Tauhid mencakup:
a) Prinsip dualistis
Islam mengenal realitas dalam dua jenis, yaitu Tuhan dan bukan
Tuhan, Pencipta dan ciptaan, Allah adalah Tuhan sedangkan yang lain
bukan Tuhan, Allah adalah pencipta (al khaliq) sedangkan yang lain
adalah ciptaan (makhluk), Tuhan tidak dapat menjadi makhluk dan
makhluk tidak dapat menjadi Tuhan. Maka menjadikan makhluk
sebagai Tuhan adalah kesalahan besar dan tidak dapat diampuni.
b) Ideasionalitas
Supaya ide manusia bertemu dengan ide Tuhan maka Tuhan bekali
manusia dengan wahyu dan ra’yu, dengan wahyu manusia dapat
memahami rahasia ciptaan-Nya dan dengan ra’yu manusia mampu
memahami kehendak Tuhan dan rahasia kekuasaan-Nya.
26
c) Prinsip Teologi
Allah menciptakan alam ini dengan beragam jenis, bentuk dan memiliki tujuan
yang jelas, kreasi Tuhan tidak ada yang sia-sia. Alam ini diatur Tuhan sangat
sistematis dengan sistem yang jelas sesuai dengan hukum Allah. Aturan manusia
yang bertentangan dengan hukum Allah itu adalah hukum yang batil. Itulah
Teologi Islam.
3. Akidah dilihat dari sisi kedudukan dan esesnsinya adalah:
a) Akidah dengan inti pokok Tauhid merupakan fundamen atau basis agama Islam
yang sangat berperan sebagai motivator dan penentu nilai aktifitas lahir dan batin.
b) Akidah sangat mempengaruhi sikap (attitude) seseorang, baik cara berbicara,
berbuat, memandang hidup dan mati.
c) Akidah menjadi energi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk perilaku dan
keyakinan.
d) Akidah dapat mentransformasikan semangat peradaban yang ilahiyah dan
insaniyah.
27
B. Pilar ke-2 Ibada Syari’ah (Islam)
Definisi ibadah adalah mentaati segala perintah Allah serta meninggalkan yang dilarang-
Nya dan segala bentuk aktifitas yang disukai dan diridhai Allah, baik berupa perkatan, perbuatan
baik yang nyata maupun yang tersembunyi.
Dasar dan Prinsip ibadah yaitu, harus mencari Ridha Allah SWT dan keikhlasan, ibadah
harus sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasul (Hadits) dan Ibadah harus dikerjakan
dengan khusuk dan serius.
Ibadah bertujuan untuk mencapai keridhaan Allah SWT bukan mengharapkan yang lain.
1. Pembagian ibadah
a. Ibadah Mahdhah/vertikal (wajib)
Ibadah khusus berhubungan dengan Allah SWT (shalat, puasa dan haji)
b. Ibadah ghairu mahdhoh (muamalah), ibadah horizontal, jual beli, ekonomi,
kebudayaan dari sisi hukum ibadah terbagi dua bagian:
28
1) Fardhu ‘Ain (individual, kewajiban perseorangan yang tidak dapat
diwakilkan kepada orang lain. Contoh shalat 5 waktu.
2) Fardu Kifayah (kolektif orang muslim) tidak wajib bagi seluruh
orang muslim, hanya cukup perwakilan. Contoh penyelenggaraan
jenazah.
c. Syari’ah
Ketentuan Allah yang berkaitan dengan perbuatan, memilih atau
menentukan sesuatu (syarat, sebab dan penghalang) dan segala bentuk aturan
baik berupa wajib, sunnah atau haram.
29
C. Pilar ke-3: akhlak (ihsan)
1. Definisi Akhlak
a. Perilaku yang lahir dari dorongan hati nurani atau sikap yang
melahirkan kebiasaan dan budaya.
b. Perilaku manusia yang tampak atau yang tidak tampak.
c. Perilaku manusia yang berhubungan dengan Allah dan manusia
(hablumminallah wa hablum minannas).

More Related Content

Similar to KARAKTERISTIK PAI DI PT

Metode Studi Islam
Metode Studi IslamMetode Studi Islam
Metode Studi Islamazzahracaem
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islamMJM Networks
 
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docx
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docxINTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docx
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docxssuser829f70
 
Filsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusydFilsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusydDwi Andriani
 
Sumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik IslamSumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik Islamhepiayunita
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanzahfath06
 
Al qur'an dan sejarahnya
Al qur'an dan sejarahnyaAl qur'an dan sejarahnya
Al qur'an dan sejarahnyaRahimantoSSosI
 
MATERI_AGAMA_ISLAM_UNRAM_ppt.ppt
MATERI_AGAMA_ISLAM_UNRAM_ppt.pptMATERI_AGAMA_ISLAM_UNRAM_ppt.ppt
MATERI_AGAMA_ISLAM_UNRAM_ppt.pptAliRohma
 
Resume aika @@@@@
Resume aika @@@@@Resume aika @@@@@
Resume aika @@@@@rama Donna
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 

Similar to KARAKTERISTIK PAI DI PT (20)

Konsep Tamadun islam
Konsep Tamadun islamKonsep Tamadun islam
Konsep Tamadun islam
 
Metode Studi Islam
Metode Studi IslamMetode Studi Islam
Metode Studi Islam
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docx
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docxINTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docx
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA DI SEKOLAH.docx
 
Filsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusydFilsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusyd
 
Sumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik IslamSumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik Islam
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Al qur'an dan sejarahnya
Al qur'an dan sejarahnyaAl qur'an dan sejarahnya
Al qur'an dan sejarahnya
 
Sejarah dan Makna Islam
Sejarah dan Makna IslamSejarah dan Makna Islam
Sejarah dan Makna Islam
 
MATERI_AGAMA_ISLAM_UNRAM_ppt.ppt
MATERI_AGAMA_ISLAM_UNRAM_ppt.pptMATERI_AGAMA_ISLAM_UNRAM_ppt.ppt
MATERI_AGAMA_ISLAM_UNRAM_ppt.ppt
 
Modul Agama Islam
Modul Agama IslamModul Agama Islam
Modul Agama Islam
 
Resume aika @@@@@
Resume aika @@@@@Resume aika @@@@@
Resume aika @@@@@
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

KARAKTERISTIK PAI DI PT

  • 1. TATAP MUKA I KARAKTERISTIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PERGURUAN TINGGI UMUM
  • 2. 2 1. Visi, Misi dan Tujuan PAI 2. Reposisi Kajian Islam di Perguruan Tinggi 3. Landasan Ajaran Islam untuk membentuk insan kamil dalam mengatasi kompleks problem solving. 4. Tiga Kerangka Dasar Ajaran Islam (Trilogi Ajaran Islam) Sub Pokok Pembahasan
  • 3. 3 1. Visi dan Misi Pendidikan Agama Islam a. Visi Pendidikan Agama Islam Mencetak peserta didik (mahasiswa) agar memiliki iman dan takwa kepada Allah SWT dan melahirkan sdm yang berkualitas. b. Misi Pendidikan Agama Islam Misi PAI adalah untuk melakukan perubahan dari perilaku tidak baik (madzmumah) kepada perilaku yang baik (mahmudah). PAI memiliki 4 (empat) misi: 1) Mindset; merubah cara berpikir atau pola pikir ke arah rasional dan emosional yang baik dan terkendali. 2) Behaviour change; dapat mengontrol perilaku dari yang tidak baik ke arah yang lebih baik, dari yang tidak bermanfaat kepada yang bermanfaat, dari sense of justice kepada blueprint of behavior.
  • 4. 4 3) Attitude change; perilaku yang selalu didasarkan atas pertimbangan rasional dan kesadaran yang baik (sadar akan dampak positif dan negatif, atas pekerjaan dan perbuatan). 4) Civilization change; terjadinya perubahan peradaban dari bentuk tidak baik (madzmumah) kepada yang baik (mahmudah). Hakikat PAI a. Mempersiapkan peserta didik (mahasiswa) yang beriman (values), berilmu (knowledge) dan berakhlak (character). b. Memiliki sifat fitrah yang hanif. c. Mengembangkan potensi kapasitas menjadi potensi actual ability (peningkatan ilmu dan skill).
  • 5. 5 c. Tujuan PAI 1) Memiliki pengetahuan dan wawasan tentang Dinul Islam dengan paradigma berifikir yang benar, komprehensif, holistik, integralistik yang berpedoman kepada Q.S. Bukan memahami Islam berdasarkan opini atau berdasarkan persepsi dan berasosiasi. 2) Memiliki akidah yang kuat kepada Allah SWT (Tauhidullah). Steril dari syirik, riya, sombong yang dapat merusak aktivitas ritual, sosial, budaya dan ekonomi. 3) Cinta dan ikhlas dalam beribadah yang dilandasi syari’at, baik ibadah mahdhoh maupun ibadah ghairu mahdhoh, baik ibadah vertikal maupun ibadah sosial.
  • 6. 6 4) Memiliki rasa persaudaraan yang tinggi, saling tolong menolong dan saling memaafkan (ukhuwah insaniyah dan ukhuwah Islamiyah). 5) Memahami dan menerima realita perbedaan, keberagaman, kemajemukan dan elegan dalam pluralisme dan pluralitas (Tasamuh). 6) Memiliki daya saing yang sehat dan sportif, memiliki jiwa kepeloporan, berakhlak mahmudah (ihsan), self confidence dan self esteem.
  • 7. 7 2. Reposisi Kajian Islam di Perguruan Tinggi a. Beragama Islam yang baik dan benar. 1) Harus berdasarkan ilmu, bukan berdasarkan pengetahuan semata karena pengetahuan kadang kala berbau persepsi dan opini. 2) Tidak berdasarkan mayoritas dan kebiasaan. Mayoritas tidak menjamin orisinalitas, karena kebenaran sangat ditentukan oleh kualitas argumentasi bukan oleh kuantitas penganut atau pendukungnya. 3) Tidak berdasarkan keturunan dan kebiasaan yang menyalahi syari’at Islam.
  • 8. 8 4) Tidak berdasarkan figur Tidak mengkultuskan dan sikap hormat yang berlebihan kepada individu atau kelompok. Efeknya kurang kritis dan bersifat taklid. 5) Tidak terikat fanatisme mazhab, paham, golongan, aliran dan lainnya. 6) Berpedoman kepada hukum agama (Q.S). 7) Menggunakan ilmu bantu: a) Memahami Al-Quran dan Tafsirnya b) Memahami Hadits dan Mustholah Hadits c) Memahami Bahasa Arab d) Menguasai ilmu Fikih dan Ushul Fikih
  • 9. 9 b. Mengamalkan Islam yang benar 1) Law Approach Mengamalkan ajaran Islam berdasarkan Hukum Syari’at (Q.S), seperti hukum Taklifi 2) Love Approach Mengamalkan ajaran Islam didasarkan kepatuhan dan ketundukan kepada Allah dan karena Allah (Lillah, fillah dan Billah) c. Tiga Aspek Terpadu dalam Mengamalkan Ajaran Islam 1) Knowing Memahami Islam berdasarkan pendekatan rasional, logis, perpaduan ra’yu dan wahyu. 2) Doing Mengamalkan ajaran Islam, norma-norma Islam didasarkan kepada Law Approach dan Love Approach. 3) Being Menerima dan menjalankan hidup sesuai dengan tuntuan Al-Qur’an dan Hadits secara kaffah, holistik, full power, dengan kualitas perfect summa cumlaude
  • 10. 10 3. Tiga Kerangka Dasar Ajaran Islam Untuk Membentuk Insan Kamil dalam Mengatasi Problem Solving A. Empat kitab suci yang diturunkan Allah SWT 1. Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa A.S di Gunung Thursina a. Kitab Taurat berasal dari Bahasa Ibrani, Thara (hukum atau syariat) b. Kitab Taurat berisikan 10 Perintah Allah (Ten Commandments) c. Kitab Taurat Khusus diperuntukan untuk Bani Israil (Q.S 17:2) d. Kitab Taurat digunakan oleh orang Nasrani sebagai kitab perjanjian lama (Old Testament) 2. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud A.S (Q.S 17:55) a. Kata Zabur jamaknya Zubur dari kata Zabara yang berarti menulis b. Kitab Zabur dalam Bahasa Ibrani disebut Mizmar dalam Bahasa Arab disebut Mazmur c. Kitab Zabur berisikan 150 nyanyian rohani, hanya 73 nyanyian saja yang berasa dari Nabi Daud
  • 11. 11 3. Kitab Injil (Q.S 5:46) a. Nabi Isa A.S mengajarkan injil kepada murid-muridnya selama 3 tahun, dari umur 30-33 Tahun. b. Kitab Injil yang asli sudah tidak ada lagi yang ada kitab Injil yang dibuat oleh tokoh agama mereka. c. Kitab Injil memiliki banyak versi, namun yang diakui hanya 4 versi, yaitu Injil Matius karya Santo Matius, Injil Markus karya Markus Ibn Maryam yang nama aslinya Yohana, Injil Lukas karya Lukas yang merupakan seorang Tabib kelahiran Antiokiat (Yunani). d. Injil-Injil yang lain banyak yang dihancurkan termasuk Injil Barnabas, Injil Barnabas isinya mirip Al-Qur’an yang penyebutannya disebut Bibble.
  • 12. 12 4. Kitab Suci Al-Qur’anul Karim a. Al-Qur’an kitab suci yang terakhir. b. Taurat dianggap Kitab Perjanjian Lama, Injil dianggap Kitab Perjanjian Baru, maka Al-Qur’an dianggap Kitab Perjanjian Paling Baru atau Firman Allah yang terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari.
  • 13. 13 B. Al-Qur’an sumber pertama ajaran Islam 1. Al-Qur’an kitab suci yang sangat valid, sangat orisinil, sangat aktual, sangat cocok dengan kemajuan IPTEKS. 2. Al-Qur’an kitab suci sampai akhir zaman (Q.S 5:3) tidak akan dapat dirubah manusia bagaimanapun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia (Q.S 2:23). 3. Al-Qur’an kitab suci yang sarat informasi tentang kehidupan alam dunia dan alam akhirat dan alam abstrak lainnya dan tidak fiksi. 4. Al-Qur’an kitab suci yang mengkoreksi kekeliruan penyimpangan kitab suci sebelumnya baik dari sisi teksnya, maupun sisi kontennya bahkan sudah terkontaminasi dari syrik. 5. Al-Qur’an kitab suci yang dapat membantu, membimbing, dan memberikan kepuasan, kebahagiaan, kedamaian kepada manusia dan alam semesta sa’iduddunya wasa’iddul akhirah.
  • 14. 14 6. Al-Qur’an kitab suci yang dapat diuji kebenarannya dengan sains modern dengan metode: a. Metode verifikasi (pembuktian dengan fakta) Statement Al-Qur’an sangat sesuai dengan fakta dan realita yang ada (kisah nyata). Contoh, kisah kekalahan Negara Adikuasa Romawi dari Negara Adikuasa Persia. Romawi yang dikalahkan, Persia akan menang (Q.S 30:2-4). Persia menyembah api dengan Tuhannya Ahriman. Romawi (Byzantium menyembah Allah) itu sebab kaum Jahiliyah Mekkah bergembira atas kemenangan Persia atas Byzantium. Tuhan jadikan sesudah itu Roma (Byzantium) mengalahkan Persia. Contoh kedua, memverifikasi ayat Al-Qur’an dalam konteks sejarah. Kisah Nabi Musa dengan Fir’aun mulai kisah Nabi Musa kecil, mau dibunuh oleh Fir’aun dan kejadian di Laut Merah, sampai Fir’aun tenggelam (Q.S 2:50). Nama lautnya Laut Merah, Nabi Musa masuk dari Palestina dari Kota Jericho
  • 15. 15 b. Metode falsifikasi (metode satu bukti dapat menganulir statement) Contoh, falsifikasi ayat Al-Qur’an tentang Maryam akan hamil dan akan melahirkan anak laki-laki yang bernama Isa Al-Masih (Q.S 3:45-46). Isinya: - Maryam hamil tanpa disentuh oleh seorang laki-laki (tidak punya suami) (Q.S 3:47). - Masa kehamilan Maryam normal seperti ibu-ibu lainnya. - Teori falsifikasi ini tidak terlepas dari proses dan dapat diterima ilmu pengetahuan. Kitab suci Al-Qur’an posisinya bukan sebagai kitab science namun kita yang berisikan sign (tanda atau acuan).
  • 16. 16 C. Sunnah Rasulullah SAW, Pedoman kedua dalam memahami Islam. 1. Edukasi/’itibar Sunnah Rasulullah SAW sebagai sumber hukum yang kedua dari Ajaran Islam. a. Pemahaman dan keyakinan yang holistik tentang Sunnah Rasulullah SAW. b. Kesadaran tentang betapa pentingnya memahami Sunnah Rasulullah SAW secara baik dan benar. c. Konsistensi dan komitmen untuk menjadikan Sunnah Rasulullah SAW sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an. d. Memiliki motivasi ketat dan seoptimal mungkin untuk melaksanakan Sunnah Rasulullah dalam berbagai bidang kehidupan. e. Waspada terhadap kelompok, aliran yang ingkar Sunnah dan Hadits.
  • 17. 17 2. Hakikat Sunnah Rasul dan Hadits Kehadiran Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul adalah: a. sebagai Bayin (Bayan), pemberi penjelasan tentang segala macam yang berkaitan dengan Al-Qur’an, berarti tidak boleh merujuk pada logika sementara. b. sebagai Uswah Hasanah dalam whole model pada seluruh aspek kehidupan. c. Rasul tidak pernah menjelaskan Al-Qur’an berdasarkan keinginan nafsunya, murni berdasarkan wahyu (ma’shum). Semua Umat Islam harus menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul sebagai rujukan (maraji’) sedangkan pendapat para ulama salafi dan ulama khalafi adalah referensi bukan sebagai rujukan.
  • 18. 18 3. Perbedaan Sunnah Rasul dengan Hadits a. Sunnah Rasulullah: 1) Segala penjelasan Rasulullah SAW baik berupa perkataan (qauliyah), perbuatan (fi’liyah) maupun sikap (taqririyah) sikap diam nabi. 2) Pada hakikatnya, Sunnah Rasulullah SAW adalah fakta-fakta seputar kehidupan Nabi Muhammad baik berupa perkataan, perbuatan, maupun sikap dalam kerangka menjelaskan Al-Qur’an. 3) Dilihat dari sisi jenisnya ada 3 jenis sunnah, yaitu sunnah qauliyah, sunnah fi’liyah, sunnah taqririyah. 4) Dilihat dari sisi konsistensi pelaksanaannya sunnah terbagi 3 jenis: a) Sunnah Daimah. Sunnah yang dilakukan Nabi sampai beliau wafat. b) Sunnah Hammiyah. Cita-cita Nabi yang belum dilaksanakan. c) Sunnah Tarkiyah. Sunnah yang ditinggalkan oleh Nabi, salah satunya qunut dalam shalat subuh. d) Sunnah rasul adalah fakta dan hadits hanyalah berita.
  • 19. 19 b. Hadits 1) Berita tentang Sunnah Rasul (News) seputar kehidupan Nabi, yang tidak dilihat langsung, tidak mendengar langsung baik ucapan, perbuatan Nabi dari para Sahabat (bisa bersifat dugaan). 2) Hadits adalah berita tentang ucapan, perbuatan dan sikap diam Nabi yang disandarkan kepada Nabi SAW. Dari sisi sandarannya, hadits terbagi 2: a) Hadits Nabawi: Hadits yang semata-mata disandarkan kepada Nabi (Sami’tu Rasulullah Qola). b) Hadits Qudsi adalah sandaran Rasulullah kepada Allah SWT (Qolalullahu).
  • 20. 20 4) Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an a) Menjelaskan yang Mubhan (belum jelas) b) Merinci yang Mujmal (Global) c) Membatasi yang mutlak d) Mengkhususkan yang umum (‘am) e) Menjelaskan hukum yang belum dijelaskan oleh Al-Qur’an secara eksplisit Perbedaan Umat Islam dalam menafsirkan hadits, ada pada tekstual dan ada pula pada kontekstual. Contoh hadits memelihara jenggot a) Menurut kelompok tekstual, perintah memelihara jenggot adalah Hadits Qauliyah (H.R. Muslim), jadi ini mengandung nilai sunnah. b) Menurut kelompok kontekstual, Nabi menyuruh memanjangkan jenggot karena pada waktu itu akan berperang, sehingga dapat membedakan dengan musuh. c) Berbeda dengan musuh adalah esensinya, jenggot materinya, kalau materi tentu bisa berubah. Umat Islam akan selamat dan jaya apabila selalu bersandar kepada Al-Qur’an dan Hadits sebagaimana Hadits Nabi yang artinya, Kutinggalkan untuk kamu dua pusaka, tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya selama kamu masih berpegang teguh kepada keduanya yaitu, Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.
  • 21. 21 c. Ijtihad Pedoman Ketiga dalam Memahami Islam. 1. I’tibar dalam mempelajari Ijtihad. a) Kesadaran yang tinggi dan kerja keras akademis dalam merespon persoalan agama dan dunia yang belum terakomodasi, belum dijelaskan secara eksplisit di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. b) Mengedepankan sikap lapang dada, sikap toleransi bila terjadi perbedaan-perbedaan di lapangan/kehidupan sehari-hari. c.) Toleransi dalam khilafiyah namun bersikap tegas dan bijaksana menangani bid’ah. d) Memiliki pemahaman yang baik tentang metodologi penetapan hukum yang telah dirintis oleh para ulama. e) Menghargai ulama yang telah berusaha, berjuang dalam mengeluarkan Istimbat Hukum.
  • 22. 22 2. Hakikat, kedudukan dan fungsi Ijtihad a) Hakikat Ijthad Mengerahkan segenap kemampuan akademis untuk menetapkan hukum sesuatu yang belum jelas melalui serangkaian analisis terhadap ayat Al-Qur’an dan Hadits yang implisit sehingga mendapatkan kesimpulan tentang hukum yang dicari. b) Kedudukan Ijtihad Sebagai sumber hukum tambahan setelah Al-Qur’an dan Sunnah. c) Fungsi Ijtihad Sebagai ilmu bantu yang berisi metodologi dalam penetapan hukum yang belum dijelaskan secara eksplisit baik di dalam Al-Qur’an maupun Hadits. d) Urgensi (keberadaan Ijtihad) Tanpa Ijtihad akan banyak masalah-masalah agama yang belum jelas hukumnya yang dapat membingungkan umat (setelah Nabi wafat). e) Objek kajian Ijtihad Seluruh persoalan agama yang belum jelas hukumnya. Ijtihad tidak boleh mengambil objek tentang hal-hal yang sudah jelas hukumnya dan tertera di dalam Al-Qur’an dan Hadits f) Ruang lingkup ijtihad Persoalan agama, baik bidang akidah, syariat maupun akhlak.
  • 23. 23 g) Metode ijtihad Menggunakan metode Qiyas, Ijma’, Istihsan dan Mashalihul Mursalah. h) Perbedaan pendapat dalam berijtihad. 1) jumlah referensi yang dimiliki dan dibaca. 2) latar belakang pendidikan dan kehidupan. 3) kemampuan analisis. Qiyas (analogi). Menentukan hukum sesuatu yang belum jelas dengan cara membandingkan hukum sesuatu yang telah ada dengan hukum yang dicari dengan melihat ciri-ciri persamaannya (ilat nya). Istihsan (menentukan yang terbaik). Menetapkan hukum sesuatu yang belum jelas dengan cara memilih satu di antara alternatif yang ada dengan pertimbangan mana yang paling ringan dampak/keburukannya. Ijma’ (pendapat kolektif ulama). Menetapkan hukum yang belum jelas melalui musyarawarah guna mencapai kesepakatan pemikiran para ulama. Mashalih al-Mursalah, menetapkan hukum sesuatu yang belum jelas dengan dasar penetapannya adalah dampak baik dan buruk bagi orang banyak akibat perbuatan itu. Contoh larangan membangun di atas kepentingan keamanan dan hajat orang banyak.
  • 24. 24 4. Tiga Kerangka Dasar Ajaran Islam A. Pilar 1: Akidah (Iman) Akidah adalah aturan Allah yang berkenaan dengan tata keyakinan (sistema credo). Aturan Allah yang berkenaan dengan tata cara beramal disebut ibadah syariat (sistem ritus). Aturan Allah yang berkenaan dengan perilaku perbuatan disebut akhlak. Dalam istilah lain, akidah, ibadat syariat dan akhlak disebut iman, Islam, ihsan. 1. Pengertian Akidah (iman) Sesuatu yang harus diyakini oleh hati dan dipercayai oleh jiwa, dibenarkan oleh akal tanpa reserve. a) Akidah bukan saja berisikan konsep sistem teologi, melainkan berisi segala macam persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kepercayaan. b) Akidah merupakan sejumlah nilai yang diyakini dengan dasar Tauhid.
  • 25. 25 2. Tauhid mencakup: a) Prinsip dualistis Islam mengenal realitas dalam dua jenis, yaitu Tuhan dan bukan Tuhan, Pencipta dan ciptaan, Allah adalah Tuhan sedangkan yang lain bukan Tuhan, Allah adalah pencipta (al khaliq) sedangkan yang lain adalah ciptaan (makhluk), Tuhan tidak dapat menjadi makhluk dan makhluk tidak dapat menjadi Tuhan. Maka menjadikan makhluk sebagai Tuhan adalah kesalahan besar dan tidak dapat diampuni. b) Ideasionalitas Supaya ide manusia bertemu dengan ide Tuhan maka Tuhan bekali manusia dengan wahyu dan ra’yu, dengan wahyu manusia dapat memahami rahasia ciptaan-Nya dan dengan ra’yu manusia mampu memahami kehendak Tuhan dan rahasia kekuasaan-Nya.
  • 26. 26 c) Prinsip Teologi Allah menciptakan alam ini dengan beragam jenis, bentuk dan memiliki tujuan yang jelas, kreasi Tuhan tidak ada yang sia-sia. Alam ini diatur Tuhan sangat sistematis dengan sistem yang jelas sesuai dengan hukum Allah. Aturan manusia yang bertentangan dengan hukum Allah itu adalah hukum yang batil. Itulah Teologi Islam. 3. Akidah dilihat dari sisi kedudukan dan esesnsinya adalah: a) Akidah dengan inti pokok Tauhid merupakan fundamen atau basis agama Islam yang sangat berperan sebagai motivator dan penentu nilai aktifitas lahir dan batin. b) Akidah sangat mempengaruhi sikap (attitude) seseorang, baik cara berbicara, berbuat, memandang hidup dan mati. c) Akidah menjadi energi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk perilaku dan keyakinan. d) Akidah dapat mentransformasikan semangat peradaban yang ilahiyah dan insaniyah.
  • 27. 27 B. Pilar ke-2 Ibada Syari’ah (Islam) Definisi ibadah adalah mentaati segala perintah Allah serta meninggalkan yang dilarang- Nya dan segala bentuk aktifitas yang disukai dan diridhai Allah, baik berupa perkatan, perbuatan baik yang nyata maupun yang tersembunyi. Dasar dan Prinsip ibadah yaitu, harus mencari Ridha Allah SWT dan keikhlasan, ibadah harus sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasul (Hadits) dan Ibadah harus dikerjakan dengan khusuk dan serius. Ibadah bertujuan untuk mencapai keridhaan Allah SWT bukan mengharapkan yang lain. 1. Pembagian ibadah a. Ibadah Mahdhah/vertikal (wajib) Ibadah khusus berhubungan dengan Allah SWT (shalat, puasa dan haji) b. Ibadah ghairu mahdhoh (muamalah), ibadah horizontal, jual beli, ekonomi, kebudayaan dari sisi hukum ibadah terbagi dua bagian:
  • 28. 28 1) Fardhu ‘Ain (individual, kewajiban perseorangan yang tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Contoh shalat 5 waktu. 2) Fardu Kifayah (kolektif orang muslim) tidak wajib bagi seluruh orang muslim, hanya cukup perwakilan. Contoh penyelenggaraan jenazah. c. Syari’ah Ketentuan Allah yang berkaitan dengan perbuatan, memilih atau menentukan sesuatu (syarat, sebab dan penghalang) dan segala bentuk aturan baik berupa wajib, sunnah atau haram.
  • 29. 29 C. Pilar ke-3: akhlak (ihsan) 1. Definisi Akhlak a. Perilaku yang lahir dari dorongan hati nurani atau sikap yang melahirkan kebiasaan dan budaya. b. Perilaku manusia yang tampak atau yang tidak tampak. c. Perilaku manusia yang berhubungan dengan Allah dan manusia (hablumminallah wa hablum minannas).