Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian dan hakikat sila-sila Pancasila
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila seperti nilai religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan sosial
3. Pembagian nilai menjadi nilai materi, vital, dan spiritual yang terkandung dalam Pancasila
4. Sila Pertama : Ke-Tuhanan yang Maha Esa. Ketuhanan
berasal dari kata Tuhan, ialah pencipta segala yang ada dan semua
makhluk. Yang Maha Esa berarti yang Maha tunggal, tiada sekutu, Esa
dalam zatNya, Esa dalam sifat-Nya, Esa dalam Perbuatan-Nya, artinya
bahwa zat Tuhan tidak terdiri dari zat-zat yang banyak lalu menjadi satu,
bahwa sifat Tuhan adalah sempurna, bahwa perbuatan Tuhan tidak dapat
disamai oleh siapapun. Jadi ke-Tuhanan yang maha Esa, mengandung
pengertian dan keyakinan adanya Tuhan yang maha Esa, pencipta alam
semesta, beserta isinya. Keyakinan adanya Tuhan yang maha Esa itu
bukanlah suatu dogma atau kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya melalui akal pikiran, melainkan suatu kepercayaan yang
berakar pada pengetahuan yang benar yang dapat diuji atau dibuktikan
melalui kaidah-kaidah logika.
Hakikat Pengertian Sila-sila Pancasila
5. Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu mahluk berbudi yang
mempunyai potensi , rasa, karsa, dan cipta karena potensi inilah manusia
menduduki martabat yang tinggi dengan akal budinya manusia menjadi
berkebudayaan, dengan budi nuraninya manusia meyadari nilai-nilai dan
norma-norma. Adil mengandung arti bahwa suatu keputusan dan tindakan
didasarkan atas norma-norma yang obyektif tidak subyektif apalagi sewenang-
wenang. Beradab berasal dari kata adab, yang berarti budaya. Mengandung
arti bahwa sikap hidup, keputusan dan tindakan selalu berdasarkan nilai
budaya, terutama norma sosial dan kesusilaan.
Sila Ke-2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
6. Sila Ke-3 Persatuan
Indonesia
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh tidak
terpecah belah persatuan berarti bersatunya bermacam
corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan.
Indonesia mengandung dua makna yaitu makna geograpis
dan makna bangsa dalam arti politis. Jadi persatuan
Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia. Bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia bersatu karena didorong untuk mencapai
kehidupan yang bebas dalam wadah Negara yang
merdeka dan berdaulat, persatuan Indonesia merupakan
faktor yang dinamis dalam kehidupan bangsa Indonesia
bertujuan memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan
perdamaian dunia yang abadi.
7. Kerakyatan berasal dari kata rakyat, yang berarti sekelompok
manusia dalam suatu wilayah tertentu kerakyatan dalam
hubungan dengan sila IV bahwa “kekuasaan yang tertinggi berada
ditangan rakyat. Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan
pikiran atau rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan
persatuan dan kesatuan bangsa kepentingan rakyat dan
dilaksanakan dengan sadar, jujur dan bertanggung jawab.
Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian
Indonesia untuk merumuskan dan memutuskan sesuatu hal
berdasarkan kehendak rakyat hingga mencapai keputusan yang
berdasarkan kebulatan pendapat atau mupakat. Perwakilan adalah
suatu sistem dalam arti tata cara (prosedura) mengusahakan turut
sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara
melalui badan-badan perwakilan.
Sila Ke-4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
8. Sila Ke-5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku
dalam masyarakat di segala bidabg kehidupan,
baik materi maupun spiritual. Seluruh rakyat
Indonesia berarti setiap orang yang menjadi
rakyat Indonesia, baik yang berdiam di wilayah
kekuasaan Republik Indonesia maupun warga
Negara Indonesia yang berada di luar negeri. Jadi
sila ke V berarti bahwa setiap orang Indonesia
mendapat perlakuan yang adil dalam bidang
hukum, politik, social, ekonomi dan kebudayaan.
9. ● Falsafah Pancasila yang abstrak tercermin dalam pembukaan UUD 1945.
● Pancasila yang dirumuskan dalam pembukaan 1945 merupakan suatu kebulatan yang
utuh dan tersusun secara teratur (sistematis dan bertingkat (hierarkhis)). Sila yang satu
menjiwai dan meliputi sila yang lainnya secara bertingkat.
● Jiwa Pancasila yang abstrak setelah tercetus menjadi Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945, tercermin dalam pokok-pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD 45.
● Berdasarkan penjelasan Otentik UUD 1945.
● Berhubung dengan itu kesatuan Tafsir Sila-sila Pancasila harus bersumber dan
berdasarkan pembukaan dan berdasarkan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.
● Nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang belum tertampung dalam
pembukaan UUD 1945 perlu diselidiki untuk memperkuat dan memperkaya nilai-nilai
Pancasila yang terkandung dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.
● Penafsiran Sila-sila Pancasila.
Penghayatan Pancasila
10. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila
Prof. Dr. Drs. Mr. Notonagoro membagi nilai
menjadi tiga :
Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila
• Nilai Materil, yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi unsur manusia.
• Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna
bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan atau aktivitas.
• Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi rohani manusia.
11. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila
Dalam Sila I berbunyi “Ketuhanan
Yang Maha Esa” terkandung nilai-nila
religius antara lain : (a) Keyakinan
terhadap adanya Tuhan Yang Maha
Esa dengan sifat-sifatnya yang maha
sempurna. (b) Ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, yakni
menjalankan semua perintahnya dan
menjauhi segala larangannya.
Dalam Sila II yang berbunyi
“kemanusiaan yang adil dan beradab”
terkandung nilai-nilai kemanusiaan,
antara lain : (a) Pengakuan terhadap
adanya martabat manusia. (b) Perlakuan
yang adil terhadap sesama manusia. (c)
Pengertian manusia yang beradab yang
memiliki daya cipta, rasa, karsa, dan
keyakinan, sehigga jelas adanya
perbedaaan antara manusia dan hewan.
12. Dalam sila III yang berbunyi “Persatuan
Indonesia” terkandung nilai persatuan
bangsa, antara lain : (a) Persatuan Indonesia
adalah persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia. (b) Bangsa Indonesia
adalah persatuan suku-suku bangsa yang
mendiami wilayah indonesia. (c) Pengakuan
terhadap ‘Bhineka tunggal Ika” dan suku
bangsa (ethnis) dan keudayaan bangsa
(berbeda-beda namun satu jiwa) yang
memberikan arah dalam pembinaan kesatuan
bangsa.
Dalam sila ke IV yang berbunyi
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebjaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan” terkandung nilai kerakyatan,
antara lain : (a) Kedaulatan Negara adalah
di tangan rakyat. (b) Pimpinan kerakyatan
adalah hikmat kebijak sanaan yang
dilandasi akal sehat . (c) Manusia
Indonesia sebagai warga Negara dan
warga masyarakat Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
(d) Musyawarah untuk mufakat dicapai
dalam permusyawaratan wakil-wakil
rakyat.
13. Dalam sila V yang berbunyi “keadilan sosial bagi
seluruh rakyar Indonesia” terkandung nilai sosial,
antara lain : (a) Perwujudan keadilan sosial dalam
kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi
seluruh rakyat Indonesia. (b) Keadilan dalam
kehidupan sosial terutama meliputi bidang- bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan dan
pertahanan keamanan nasional
(POLEKSOSBUDHANKAMNAS). (c) Cita-cita
masyarakat adil makmur, materil dan spiritual yang
merata bagi seluruh rakyat Indonesia. (d)
Keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan
menghormati hak orang lain. (e) Cinta akan
kemajuan dan pembangunan.