Dokumen tersebut membahas tentang sistem manajemen database pada penjualan Indomaret, termasuk spesifikasi databasenya, tabel-tabel yang digunakan beserta hubungan antar tabel, dan tugas supervisor dalam melaporkan barang yang masuk dan terjual.
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Sistem Manajemen Database, Universitas Mercu Buana, 2017
1. Sistem Manajemen Database
Dosen:
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun Oleh:
Rina Handayani (43215010144)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
Akuntansi S1
2017
2. DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis
data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat
tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai
dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak
berwenang.
DBMS (Database Management System) DBMS dapat membantu dalam memelihara
serta pengolahan data dalam jumlah yang besar. Perintah atau intruksi tersebut umumnya
ditentukan oleh user, ada pun bahasa yang digunakan dibagi kedalam 2 (dua) macam
diantaranya :
1. DDL (Data Definition Language) yaitu dipakai untuk menggambarkan desain dari
basis data secara menyeluruh, atau untuk membuat tabel baru, membuat indeks
maupun mengubah tabel. Hasil dari kompilasi DDL akan disimpan dalam kamus data.
2. DML (Data Manipulation Language) yaitu dipakai untuk memanipulasi /pengambilan
data pada suatu basis data, misalnya seperti penambahan data yang baru ke dalam
suatu basis data, menghapus data dan mengubah data pada suatu basis data.
Berdasarkan orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2 katagori,
yaitu:
• DBMS yang berorientasi untuk satu atau sedikit pemakai
MS-Access, dBase/Clipper, FoxBase, Borland-Paradox merupakan contoh-contoh DBMS
yang lebih diorientasikan untuk satu pemakai dan karena itu dapat dengan mudah
dipasang di komputer pribadi (Personal Computer/PC).
Pada DBMS kelompok pertama ini pengembangannya terjadi pada aspek-aspek:
a. Jika awalnya, struktur tabel hanya mencakup pendefinisian nama field, tipe dan
ukurannya, DBMS yang lebih baru juga memasukkan feature boleh tidaknya field
dikosongkan, nilai awal (default), deksripsi field dan bentuk validasi (pendefinisian
domain nilai) sebagai bagian dari struktur tabel.
b. Tipe data yang dapat ditangani oleh DBMS terbaru sudah semakin banyak, seperti
untuk mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data teks yang panjang, teks
berformat, gambar, data OLE, uang dan data autoincrement (yang nilainya bertambah
otomatis).
3. c. Bersama dengan komponen utamanya, DBMS kelompok ini juga seringkali
dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan untuk mempermudah pemakai dalam
menggunakan DBMS seperti untuk pembuatan query, pembuatan laporan, pembuatan
screen untuk berinteraksi dengan data, bahkan hingga pembuatan (men-generate)
perinta makro basis data secara otomatis melalui pendifinisian menu dan tampilan
layar.
d. DBMS kelompok ini, karena memang lebih diorientasikan untuk pemakai tunggal,
juga sering dimanfaatkan sebagai media pembangun aplikasi basis data, sehingga
DBMS dan aplikasi basis data jadi menyatu bahkan aplikasi basis data jadi penyatu
bahkan aplikasi basis data sendiri dianggap seabgai objek basis data sebagaimana
tabel-tabel data yang
kita gunakan untuk menyimpan data. Karena orientasi pemakai seperti itu, maka
DBMS-DBMS kelompok ini, lemah dalam sejumlah aspek yang justru harus sangat
diperhatikan pada kelompok DBMS yang kedua, seperti yang berkaitan dengan
masalah pengamanan basis data, pemeliharaan basis data, mengendalikan persaingan
pemakaian basis data dan lain-lain.
• DBMS yang berorientasi untuk banyak pemakai Oracle, Borland-Interface, MS-SQL
Server, CA-OpenIngres, Sybase, Infomix, IBM-DB2 merupakan contoh-contoh DBMS
yang lebih diorientasikan untuk banyak pemakai dan karena itu lebih ditunjukkan untuk
pemakaian pada sistem jaringan komputer (LAN ataupun WAN). Tidak sebagaimana
kelompok pertama, DBMS pada kelompok ini sangat tegas memisahkan fungsi
pengelolaan basis data dan fungsi pembangunan aplikasi.
Jika pada kelompok pertama, objek-objek yang dihasilkan oleh DBMS kelompok kedua
bersifat sebaliknya. Transparansi hanya berlaku bagi DBMS yang bersangkutan, sehingga
pemanfaatan objek-objek basis datanya hanya mungkin dilakukan dengan lebih dahulu
mengaktifkan DBMS tersebut. Fungsi-fungsi pendukung (ultilitas) yang umumnya
disatukan pada DBMS kelompok pertama, disediakan terpisah pada DBMS kelompok
kedua ini, bukan saja karena fungsi-fungsi pendukung tersebut tidak relevan untuk selalu
diaktifkan, tetapi juga karena fungsi pengelolaan yang ditangani DBMS kkelompok ini
memang sudah sedemikian banyak dan jauh lebih penting. Pada seri-seri terbaru dari
4. DBMS kelompok kedua ini, seperti juga d kelompok pertama, perluasan definisi struktur
data dan pengkayaan tipe-tipe data baru juga diakomodasi.
Perbedaan yang sangat mencolok di antara kedua kelompok DBMS terdapat pada lingkup
fungsi pengelolaan basis data. Selain memiliki fungsi-fungsi standar (yang juga dimiliki
oleh DBMS kelompok pertama) seperti pembentukan objek-objek basis data (tabel dan
indeks), manipulasi data (penambahan, pengubahan, penghapusan data) dan pencarian
data (query), fungsi pengelolaan DBMS kelompok kedua ini juga menangani aspek-
aspek:
1) Pengaman objek basis data terhadap akses pemakai yang tidak berhak (aspek security)
dan bentuk-bentuk operasi yang tidak diperbolehkan (aspek integrity)
2) Penanganan pemulihan data akibat kegagalan operasi basis data (aspek recovery),
baik yang disebabkan oleh operasi-operasi basis data yang salah atau menimbulkan
konflik, maupun yang disebabkan oleh fakor-faktor eksternal seperti mesin yang
macet (crash), disk yang rusak atau terputusnya koneksi jaringan.
3) Pembuatan data cadangan (aspek backup) yang dapat dilakukan secara incidental
maupun periodic yang dapat dilakukan secara statis (dengan menonaktifkan
pemakaian basis data) ataupun secara dinamis (tanpa menghalangi pemakaian basis
data oleh para pemakai)
4) Pengendalian persaingan pemakaian objek-objek basis data oleh banyak pemakai
pada saat yang sama (aspek concurrency control) demi terjaminnya konsistensi data
dan optimalisasi pemakaian setiap sumber daya mesin.
5) Optimalisasi pengerjaan query (aspek query processing) yang diberikan oleh aplikasi
pada server DBMS demi peningkatan performansi/ kecepatan pengerjaannya.
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya (aspek parallel processing/database) dengan
memperhatikan optimalisasi pemakaian sumber daya mesin seperti processor, disk
dan memori utama jika tersedia lebih dari satu dalam sebuah mesin.
Database Relasional adalah untuk menjelaskan database sebagai kumpulan dari
logika matematika prediktif pada set terbatas dari variabel prediktif, menjelaskan kendala
pada nilai mungkin dan kombinasi nilai. Isi dari database pada waktu yang diberikan ialah
model logika terbatas dari database tersebut.
5. Contoh dari set relasi, satu per variable prediktif, seperti seluruh variabel dasar yang
diinginkan. Permintaan untuk informasi dari database (queri database) juga disebut prediktif.
Field adalah kumpulan dari karakter yang membentuk satu arti, maka jika terdapat
field misalnya seperti NomerBarang atau NamaBarang, maka yang dipaparkan dalam field
tersebut harus yang berkaitan dengan nomer barang dan nama barang. Atau definisi field
yang lainnya yaitu tempat atau kolom yang terdapat dalam suatu tabel untuk mengisikan
nama-nama (data) field yang akan di isikan.
Record adalah kumpulan field yang sangat lengkap, dan biasanya dihitung dalam
satuan baris. Tabel adalah merupakan kumpulan dari beberapa record dan juga field. File
adalah terdiri dari record-record yang menggambarkan dari satu kesatuan data yang sejenis.
Misalnya seperti file nama barang berisikan data tentang semua nama barang yang ada. Data
adalah kumpulan fakta atau kejadian yang digunakan sebagai penyelesaian masalah dalam
bentuk informasi. Pengertian basis data (database) adalah basis data yang terdiri dari dua
kata, yaitu kata basis dan data. Basis dapat di artikan markas ataupun gudang, maupun tempat
berkumpul.
Data adalah kumpulan fakta yang mewakili suatu objek, misalnya seperti manusia,
barang dan sebagainya yang direkam ke dalam bentuk huruf, angka, simbol, teks, bunyi,
gambar ataupun kombinasinya. Jadi dapat disimpulkan basis data adalah kumpulan
terorganisasi dari data-data yang saling berhubungan sedemikian rupa sehingga dapat dengan
mudah disimpan, dimanipulasi, dan dipanggil oleh pemakainya. Dan Karakter atau character
adalah merupakan suatu bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf
ataupun karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data atau field.
6. Saya akan menganalisa data base pada Penjualan Indomaret
Spesifikasi Database
1. Tabel Pelanggan
Nama Tabel : Pelanggan
Primary Key : ID_Pelanggan
No. Field
Data
Type
Field
Size
1 *ID_Pelanggan Char 5
2 Nama_Pelanggan Varchar 30
3 Alamat_Pelanggan Varchar 50
4 Jenis_Kelamin Varchar 10
5 Nomor_Telepon Varchar 20
6 Pekerjaan Varchar 20
2. Tabel Karyawan
Nama Tabel: Karyawan
Primary Key: ID_Karyawan
No. Field
Data
Type
Field
Size
1 *ID_Karyawan Char 5
2 Nama_Karyawan Varchar 30
3 Alamat_Karyawan Varchar 50
4 Jenis_Kelamin Varchar 10
5 No_Telepon Varchar 20
6 Status Varchar 20
3. Tabel Jenis Barang
Nama Tabel: Jenis Barang
Primary Key: Kode_Jenis
No. Field
Data
Type
Field
Size
1 *Kode_Jenis Char 5
2 Nama Jenis Varchar 20
4. Tabel Barang
Nama Tabel: Barang
Primary Key: Kode_Barang
7. No. Field
Data
Type
Field
Size
1 *Kode_Barang Char 5
2 Kode_Jenis Char 5
3 Nama_Barang Varchar 20
4 Harga_Satuan Money
5 Jumlah_Barang Integer
6 Stok Varchar 10
5. Tabel Transaksi
Nama Tabel: Transaksi
Primary Key: No_Transaksi
No. Field
Data
Type
Field
Size
1 *No_Transaksi Char 5
2 ID_Karyawan Char 5
3 ID_Pelanggan Char 5
4 Kode_Barang Char 5
5 Tgl_Transaksi
Date
Time
6 Total_Harga Integer
6. Tabel Detail Transaksi
Nama Tabel: Detail Transaksi
Primary Key: ID_Transaksi
No. Field
Data
Type
Field
Size
1 *ID_Transaksi Char 5
2 No_Transaksi Varchar 20
3 Nama_Barang Integer
4 Jumlah_Barang Money
5 Total_Harga
7. Tabel Supplier
Nama Tabel: Supplier
Primary Key: ID_Supplier
No. Field
Data
Type
Field
Size
1 *ID_Supplier Char 5
2 Nama_Supplier Varchar 30
8. 3 Alamat_Supplier Varchar 50
4 No_Telepon Varchar 20
Entity Relationship Diagram
Table ERD (Entity Relational Diagram) ini menjelaskan mengenai bagaimana tata aturan
hubungan antar table,serta tata cara disimpan secara fisik.
Supervisor bertugas mengawasi para staff yang mengawasi jalannya pendistribusian barang
yang telah terjual kepada customer dan barang yang telah masuk dari distributor kedalam
gudang produk. Setelah semua barang telah masuk ke dalam gudang supervisor membuat
hasil laporan atas sejumlah barang yang telah diterima.
Laporan keluar masuknya barang, meliputi : tanggal barang yang telah masuk ke dalam
gudang dan telah terjual kepada konsumen, produk apa saja yang telah diterima dan layak
untuk dijual, pengecekan akan tanggak kadaluarsa produk dan kemasan yang tidak cacat, dan
jumlah yang telah diterima dari distributor dan barang yang telah dijual untuk konsumen.
Dengan laporan yang telah dibuat dapat dilakukan pengkodean akan jenis masing-masing
barang yang telah diterima, dan dapat ditentukan berapa harga barang yang akan dijual untuk
9. Sumber:
Rut, 2017. file:///C:/Users/user/Downloads/perancangandatabasepenjualanindomaret-
170426154335.pdf (8 Oktober 2017, jam 19.02)
Ary, 2013. http://aryandriansyah.blogspot.co.id/2013/11/dfd-erd-indomaret.html (8 Oktober
2017, jam 19.02)
Nadia, 2012. https://naddiiiaaa.wordpress.com/2012/01/03/dbms-database-management-
systems (8 Oktober 2017, jam 21.50)
Muthiara, 2017. http://muthiara086.blogspot.co.id/2017/04/quiz-sim-6-jelaskan-pengertian-
dan-beri.html (8 Oktober 2017, jam 21.50)