SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
MULTIPLEXER
This our presentasion
Created by :
RIKI DARMAWAN (33221007)
“MULTIPLEXER
PEMBAHASAN
RANGKAIAN
APLIKASI
DALAM
INDUSTRI
PRINSIP
KERJA
TABEL
KEBENARAN
SIMULASI
MULTISIM
PENGERTIAN
• MULTIPLEXER :
- Adalah perangkat pemilih beberapa jalur data
kedalam satu jalur data untuk dikirim ketitik
lain.
- Mempunyai dua atau lebih signal digit sebagai
input dan control sebagai pemilih (selector)
- Merupakan Data Selector ( Pemilihdata)
- Jumlah Masukan (Input) > Jumlah Keluaran (1
Output) dalam artian
- Rumus jumlah input = 2n.n menunjukkan jumlah
selector.
KESIMPULAN  lebih dari 1 input = output
ILUSTRASI
RANGKAIAN
4 x 1
Contoh
TABEL KEBENARAN
APLIKASI DALAM INDUSTRI
• Saat ini muncul teknologi untuk memanfaatkan bandwidth
serat optis yang besar ini dengan metode penjamakan. Pada
komunikasi serat optis terdapat beberapa metode
penjamakan, yaituTDM (TimDivision Multiplexing) danWDM
(Wavelength Division Multiplexing) yang selanjutnya
berkembang menjadi DWDM (DenseWavelength Division
Multiplexing). Saat ini teknologi DWDM merupakan teknologi
paling prospektif untuk memultipleks beberapa kanal dalam
serat optis, karena teknologi ini membagi kanal dalam daerah
panjang gelombang, sehingga lebih mudah diakses dalam
serat optis dibandingkan
pembagian atas waktu padaTDM.
Sistem DWDM
Penerapan teknologi DWDM.
Metode ini sangat efektif dan
efisien untuk meningkatkan
kapasitas bandwidth jaringan.
Teknologi DWDM mampu
melewatkan sinyal dalam jumlah
yang sangat besar. Sebuah
ilustrasi, jaringan DWDM 40
kanal, dengan masing-masing
kanal digunakan untuk
melewatkan sinyal STM 16 (2,5
Gbps) mampu menghasilkan
kapasitas total 100 Gbps per
serat.
Konsep Dasar DWDM
• Masukan sistem DWDM berupa trafik yang memiliki format data dan pesat bit
yang berbeda dihubungka n dengan laser DWDM. Laser tersebut akan mengubah
masing-masing sinyal informasi dan memancarkan dalam panjang gelombang yang
berbeda-beda λ1, λ2, λ3 ……, λN,.
• Kemudian masingmasing panjang gelombang tersebut dimasukkan ke dalam MUX
(multiplexer), dan keluaran disuntikkanke dalam sehelai serat optis. Selanjutnya
keluaran MUX ini akan ditransmisikan sepanjang jaringan serat. Untuk
mengantisipasi pelemahan sinyal, maka diperlukan penguatan sinyal sepanjang
jalur transmisi. Sebelum ditransmisikan sinyal ini diperkuat terlebih dahulu dengan
menggunakan penguat akhir (postamplifier) untuk mencapai tingkat daya sinyal
yangcukup. ILA digunakan untuk menguatkan sinyal sepanjang saluran trasmisi.
• Sedangkan penguat awal (pre-amplifier) digunakan untuk menguatkan sinyal
sebelum dideteksi. DEMUX (demultiplexer) digunakan pada ujung penerima untuk
memisahkan panjang gelombang-panjang gelombang, yang selanjutnya akan
dideteksi menggunakan fotodetektor. Multiplexing serentak kanal masukan dan
demultiplexing kanal keluaran dapat dilakukan oleh komponen yang sama, yaitu
multi/demultiplexer. Sistem DWDM memiliki lapisan fotonika utama yang
bertanggung jawab untuk melewatkan data optis melalui jaringan, dengan beberapa
prinsip dasar, yaitu spasi kanal, arah aliran sinyal, dan pelacakan sinyal.
PRINSIP KERJA
- Pada Prinsipnya DWDM untuk memanfaatkan bandwidth serat optis
- Teknologi DWDM mampu melewatkan sinyal dalam jumlah yang sangat
besar
- mampu menghasilkan kapasitas total 100 Gbps per serat.
- Sistem DWDM memiliki lapisan fotonika utama yang bertanggung jawab
untuk melewatkan data optis melalui jaringan, dengan beberapa prinsip
dasar, yaitu spasi kanal, arah aliran sinyal, dan pelacakan sinyal.
SEKIAN DANTERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to MULTIPLEXER mata kuliah anlaisa numerik teknik informatika

Similar to MULTIPLEXER mata kuliah anlaisa numerik teknik informatika (20)

Tugas pti 8
Tugas pti 8Tugas pti 8
Tugas pti 8
 
Digital multiplexer
Digital multiplexerDigital multiplexer
Digital multiplexer
 
Modul8PTI
Modul8PTIModul8PTI
Modul8PTI
 
Multiplexer (masih draft)
Multiplexer   (masih draft)Multiplexer   (masih draft)
Multiplexer (masih draft)
 
Konsep dasar komunikasi data
Konsep dasar komunikasi dataKonsep dasar komunikasi data
Konsep dasar komunikasi data
 
7 multiplexing
7 multiplexing7 multiplexing
7 multiplexing
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
STB_ppt7 2.pptx
STB_ppt7 2.pptxSTB_ppt7 2.pptx
STB_ppt7 2.pptx
 
PPT KELOMPOK 16
PPT KELOMPOK 16PPT KELOMPOK 16
PPT KELOMPOK 16
 
Ppower point presentasion
Ppower point presentasionPpower point presentasion
Ppower point presentasion
 
01 pendahuluan[1]
01 pendahuluan[1]01 pendahuluan[1]
01 pendahuluan[1]
 
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexingKelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
Kelompok 2 multiplexing dan demultiplexing
 
Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data
 
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektroBab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
 
Media transmisi
Media transmisiMedia transmisi
Media transmisi
 
Media transmisi
Media transmisiMedia transmisi
Media transmisi
 
Komdat
KomdatKomdat
Komdat
 
Makalah_multiplexer_dan_demultiplexer_na.pdf
Makalah_multiplexer_dan_demultiplexer_na.pdfMakalah_multiplexer_dan_demultiplexer_na.pdf
Makalah_multiplexer_dan_demultiplexer_na.pdf
 
PPT KELOMPOK 12
PPT KELOMPOK 12PPT KELOMPOK 12
PPT KELOMPOK 12
 
Sistem komunikasi-data-dan-network
Sistem komunikasi-data-dan-networkSistem komunikasi-data-dan-network
Sistem komunikasi-data-dan-network
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

MULTIPLEXER mata kuliah anlaisa numerik teknik informatika

  • 1. MULTIPLEXER This our presentasion Created by : RIKI DARMAWAN (33221007)
  • 3. PENGERTIAN • MULTIPLEXER : - Adalah perangkat pemilih beberapa jalur data kedalam satu jalur data untuk dikirim ketitik lain. - Mempunyai dua atau lebih signal digit sebagai input dan control sebagai pemilih (selector) - Merupakan Data Selector ( Pemilihdata) - Jumlah Masukan (Input) > Jumlah Keluaran (1 Output) dalam artian - Rumus jumlah input = 2n.n menunjukkan jumlah selector. KESIMPULAN  lebih dari 1 input = output ILUSTRASI
  • 7. APLIKASI DALAM INDUSTRI • Saat ini muncul teknologi untuk memanfaatkan bandwidth serat optis yang besar ini dengan metode penjamakan. Pada komunikasi serat optis terdapat beberapa metode penjamakan, yaituTDM (TimDivision Multiplexing) danWDM (Wavelength Division Multiplexing) yang selanjutnya berkembang menjadi DWDM (DenseWavelength Division Multiplexing). Saat ini teknologi DWDM merupakan teknologi paling prospektif untuk memultipleks beberapa kanal dalam serat optis, karena teknologi ini membagi kanal dalam daerah panjang gelombang, sehingga lebih mudah diakses dalam serat optis dibandingkan pembagian atas waktu padaTDM.
  • 8. Sistem DWDM Penerapan teknologi DWDM. Metode ini sangat efektif dan efisien untuk meningkatkan kapasitas bandwidth jaringan. Teknologi DWDM mampu melewatkan sinyal dalam jumlah yang sangat besar. Sebuah ilustrasi, jaringan DWDM 40 kanal, dengan masing-masing kanal digunakan untuk melewatkan sinyal STM 16 (2,5 Gbps) mampu menghasilkan kapasitas total 100 Gbps per serat.
  • 9. Konsep Dasar DWDM • Masukan sistem DWDM berupa trafik yang memiliki format data dan pesat bit yang berbeda dihubungka n dengan laser DWDM. Laser tersebut akan mengubah masing-masing sinyal informasi dan memancarkan dalam panjang gelombang yang berbeda-beda λ1, λ2, λ3 ……, λN,. • Kemudian masingmasing panjang gelombang tersebut dimasukkan ke dalam MUX (multiplexer), dan keluaran disuntikkanke dalam sehelai serat optis. Selanjutnya keluaran MUX ini akan ditransmisikan sepanjang jaringan serat. Untuk mengantisipasi pelemahan sinyal, maka diperlukan penguatan sinyal sepanjang jalur transmisi. Sebelum ditransmisikan sinyal ini diperkuat terlebih dahulu dengan menggunakan penguat akhir (postamplifier) untuk mencapai tingkat daya sinyal yangcukup. ILA digunakan untuk menguatkan sinyal sepanjang saluran trasmisi. • Sedangkan penguat awal (pre-amplifier) digunakan untuk menguatkan sinyal sebelum dideteksi. DEMUX (demultiplexer) digunakan pada ujung penerima untuk memisahkan panjang gelombang-panjang gelombang, yang selanjutnya akan dideteksi menggunakan fotodetektor. Multiplexing serentak kanal masukan dan demultiplexing kanal keluaran dapat dilakukan oleh komponen yang sama, yaitu multi/demultiplexer. Sistem DWDM memiliki lapisan fotonika utama yang bertanggung jawab untuk melewatkan data optis melalui jaringan, dengan beberapa prinsip dasar, yaitu spasi kanal, arah aliran sinyal, dan pelacakan sinyal.
  • 10.
  • 11. PRINSIP KERJA - Pada Prinsipnya DWDM untuk memanfaatkan bandwidth serat optis - Teknologi DWDM mampu melewatkan sinyal dalam jumlah yang sangat besar - mampu menghasilkan kapasitas total 100 Gbps per serat. - Sistem DWDM memiliki lapisan fotonika utama yang bertanggung jawab untuk melewatkan data optis melalui jaringan, dengan beberapa prinsip dasar, yaitu spasi kanal, arah aliran sinyal, dan pelacakan sinyal.