Pembentukan bumi dan tata surya ditentukan oleh berbagai teori ilmuwan. Teori utama mencakup nebula matahari, planetesimal, dan tektonik lempeng. Teori terkini menjelaskan bahwa litosfer bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang bergerak karena konveksi di mantel, menimbulkan interaksi seperti konvergen yang membentuk pegunungan.
2. Misteri Terjadinya Bumi
Proses bagaimana terjadinya Bumi dan Tata
Surya kita ini telah lama menjadi bahan
perdebatan diantara para ilmuwan. Banyak
pemikiran-pemikiran yang telah dikemukakan
untuk menjelaskan terjadinya planit-planit
yang menghuni Tata Surya kita ini.
3. TEORI DARI ILMUWAN
Teori KANT, LAPLACE, dan HELMHOLTZ adalah teori
yang beranggapan bahwa bumi berasal dari suatu bintang
yang berbentuk kabut raksasa bersuhu tidak terlalu panas
dan penyebarannya terpencar dalam kondisi berputar dan
dikenal sebagai awal-mula dari matahari. Akibat perputaran
tersebut menyebabkan matahari ini kehilangan daya
energinya dan akhirnya mengkerut. Sebagai akibat dari
proses pengkerutan tersebut, maka ia akan berputar lebih
cepat lagi. Dalam keadaan seperti ini, maka pada bagian
ekuator kecepatannya akan semakin meningkat dan
menimbulkan terjadinya gaya sentrifugal. Gaya ini akhirnya
akan melampaui tarikan dari gayaberatnya, yang semula
berfungsi sebagai penyeimbang, dan menyebabkan sebagian
dari bahan yang berasal dari matahari tersebut terlempar.
Bahan-bahan yang terlempar ini kemudian dalam
perjalanannya juga berputar mengikuti induknya, juga akan
mengkerut dan membentuk sejumlah planit-planit, salah
satunya adalah planit bumi
4. Teori PLANETESIMAL dari CHAMBERLIN
dan MOULTON. Teori ini mengemukakan
adanya suatu Bintang yang besar yang
menyusup dan mendekati MATAHARI. Akibat
dari gejala ini, maka sebagian dari bahan yang
membentuk MATAHARI akan terkoyak dan
direnggut dari peredarannya. Mereka
berpendapat bahwa bumi kita ini terbentuk
dari bahan-bahan yang direnggut tersebut
yang kemudian memisahkan diri dari
MATAHARI
TEORI DARI ILMUWAN
5. PERKEMBANGAN TEKTONIK
LEMPENG
Lahir teori “uniformitarianism/ actualism’ oleh
James Button (mid 19th)
F.B Taylor (1910) : “drift” sangat berperan dalam
membentuk jalur pegunungan dan asal usul tata
ruang bumi
Alfred Wegener (meteorologist, 1912) :
memperkenalkan teori “continental drift” dari data
geologi stuktur, fosil, iklim purba
6.
7.
8.
9. Pandangan mengenai keadaan permukaan
bumi di mana benua-benua digambarkan
sebagai benda-benda yang mengapung,
bergeser dan berpindah dari kedudukan
awalnya (teori ini sangat radikal dan
revolusiner pada saat itu)
Kegagalan teori ini adalah tidak dapat
menjelaskan mekanisme gaya penyebab
bergesernya masa benua sangat besar (solid
rock) pada jarak yang jauh ?
10. Menurut Wagener continental drift terjadi
akibat gaya sentripetal rotasi bumi
Akibatnya sebagian besar ilmuwan saat itu
menolak teori tersebut
11. OLEH ALFRED WEGENER (1912)
BENUA-BENUA DISEBELAH-MENYEBELAH ATLANTIK
JUGA INDIA-AUSTRALIA-EURASIA DAN ANTARTIKA,
MENYATU DI SEBUT :
12.
13. Holmes (1928) : pergerakan continent
diakibatkan oleh arus konveksi akibat energi
panas peluruhan radio aktif
14. Penelitian dengan magnetometer (1950) untuk
mendeteksi submarine menunjukkan adanya
variasi magnetik di lantai samudera (batuan
basalt)
Penelitian pada mid oceanic ridge
mendapatkan variasi magnetik tidak random
tetapi membentuk pola seperti “zebra-stripe
15.
16. Penelitian difokuskan pada lautan (mid
oceanic ridge)
Harry.H.Hess dan R.S. Dietz (1961)
mengenalkan teori “sea floor sperading”
17. Oceanic crust berasal dari mantel bumi dan lahir
di mid oceanic system (vulcanic submarine)
Oceanic crust (Si-Ma) lebih tipis daripada
Continental crust (Si-Al)
Pergerakan lateral oceanic crust akibat arus
konveksi pada mantel atas
Oceanic crust menunjam dibawah continental
crust pada palung samudera (permukaan bumi
konstan)
18.
19. Arus konveksi yang menggerakan lantai samudra (litosfir),
pembentukan material baru di Pematang Tengah Samudra
(Midoceanic ridge) dan penyusupan lantai samudra
kedalam interior bumi (astenosfir) pada zona subduksi
20. MELALUI ARUS KONVEKSI DI DALAM MANTEL BUMI
MAGMA NAIK DAN MUNCUL DIPERMUKAAN DI PUNGGUNG-2
SAMUDERA DAN MENYUSUP KEDALAM MANTEL PADA PALUNG
21. • E. ARGAND (1924)
• ARTHUR HOLMES (1931, 1944)
• A. L. du TOIT (1937)
ALFRED WEGENER (1912, 1929)
KEGAGALANNYA
TIDAK BERHASIL
MENJELASKAN SECARA
MEKANIS PERGESERAN
BENUA (SI - AL)
MENCETUSKAN
PEMIKIRAN
“ARUS KONVEKSI”
DIKEMBANGKAN
OLEH :
DIETZ (1961)
HARRY HESS (1962)
SEBAGAI :
HIPOTESA
“PEMEKARAN LANTAI SAMUDERA”
22. DIETZ (1961)
HARRY HESS (1962)
SEBAGAI :
HIPOTESA
“PEMEKARAN LANTAI SAMUDERA”
CIKAL-BAKAL DARI
“TEORI TEKTONIK LEMPENG”
DITATA TAHAP
DEMI TAHAP SEHINGGA
MENJADI :
PRINSIP-PRINSIP DASAR
TEKTONIK LEMPENG :
1. LITOSFIR BERSIFAT KAKU
DAN TEGAR, TERDIRI DARI
KERAK DAN MANTEL ATAS
BAGIAN ATAS
2. TERPECAH-PECAH MENJADI
PELAT-PELAT YANG DISEBUT
LEMPENG-LEMPENG LITOSFIR
3. LITOSFIR TERLETAK DI ATAS
LAPISAN ASTENOSFIR YAITU
BAGIAN MANTEL BUMI YANG
BERSIFAT MUDAH MENGALIR
29. 1. LITOSFIR BERSIFAT
KAKU DAN TEGAR,
TERDIRI DARI KERAK
DAN BAGIAN ATAS MANTEL
2. TERPECAH-PECAH MENJADI
PELAT - PELAT ATAU
LEMPENG - LEMPENG
3. LITOSFIR TERLETAK
DIATAS LAPISAN ASTENOSFIR,
BAGIAN MANTEL BUMI YANG
BERSIFAT MUDAH MENGALIR
STRUKTUR DALAMAN BUMI TERDIRI DARI :
• LITOSFIR ( ± 100 KM ) ; TERDIRI DARI KERAK DAN
BAGIAN ATAS DARI MANTEL BUMI
• ASTENOSFIR ( DARI BAGIAN BAWAH LITOSFIR SAMPAI 700 KM )
• SELUBUNG BUMI ATAU “MANTEL BUMI “
( SAMPAI KEDALAMAN 2885 KM )
• INTI BUMI (TEBAL = 3516 KM )
DIBAGI DUA : BAGIAN LUAR BERSIFAT CAIR
BAGIAN DALAM PADAT
30. T < ~ 300-450ºC
( granit )
T < ~ 600º C (mafik/ultramafik)
< 200 MA
TERUS
MENERUS
TERBENTUK
DI PUNGGUNG
SAMUDRA,
MENYUSUP
MELALUI
JALUR SUBDUKSI
JALUR SUBDUKSI
ISTILAH INI DIAJUKAN
OLEH JOSEPH BARREL (1914)
PRINSIP-2 DASAR TEKTONIK LEMPENG
31. COMPOSITION
LITHOSPHERIC
PLATES
- OCEANIC CRUST
- CONTINENTAL CRUST
70 - 80 KM
UNDER THE OCEANS
150 KM
UNDER SOME PARTS
OF CONTINENTS;
AV. 100 KM THICK
• LARGELY GRANITE, OTHER
IGNEOUS, SEDIMENT AND
METAM. ROCKS
• ABUNDANCE OF Si, Al, Na, Ca AND
RADIOACTIVE HEAT-PRODUCING
K, U, Th.
• GEOLOGIC AGE :
1 - 2,5 BILLION YEARS
PRINSIP-2 DASAR TEKTONIK LEMPENG
32. COMPOSITION
LITHOSPHERIC
PLATES
- OCEANIC CRUST
- CONTINENTAL CRUST
70 - 80 KM
UNDER THE OCEANS
150 KM
UNDER SOME PARTS
OF CONTINENTS;
AV. 100 KM THICK
• COMPOSITION :
- BASALT
- COARSE GABBRO
. (OFIOLITE SERIE)
• ABUNDANCE OF Si, Mg, Fe, Ca
• GEOLOGIC AGE :
THE OLDEST IS
200 MILLION YEARS
PRINSIP-2 DASAR TEKTONIK LEMPENG
36. KEMAJUAN-2 YANG DICAPAI
DALAM BIDANG ILMU KEBUMIAN
SEPERTI ILMU KELAUTAN
DAN GEOFISIKA
TELAH MAMPU MEMBERIKAN
GAMBARAN DAN PENJELASAN-2
BERBAGAI GEJALA GEOLOGI
DARI HAMPIR 2/3 PERMUKAAN BUMI
• MAGMATISMA DAN
VULKANISMA
• GEMPA BUMI
• PEMBENTUKAN
CEKUNGAN
• PEMBENTUKAN
PEGUNUNGAN
37. • TERDIRI DARI KERAK DAN MANTEL ATAS BAGIAN ATAS
SERTA BERSIFAT TEGAR ATAU RIGID
• TERLETAK DI ATAS LAPISAN YANG BERSIFAT LENTUR
DAN DINAMAKAN ASTENOSFIR
• TERPECAH-PECAH MEMBENTUK KEPINGAN-KEPINGAN
DAN DISEBUT LEMPENG-LEMPENG LITOSFIR
• DAPAT BERGESER SATU TERHADAP LAINNYA DENGAN
KECEPATAN ANTARA 1 HINGGA 10 CM / TAHUN
38. 100
200
300
3.0 4.0 5.0 6.0
KECEPATAN GELOMBANG P DAN S
( Kilometer per sekon )
KEDALAMAN
(
kilometer)
MOHO
LEMPENG LITOSFIR
Padat, V tinggi
ASTENOSFIR
1-10% dalam keadaan
Lebur, lemah, V rendah;
Sumber magma basalt
PADAT
PENAMPANG LITOSFIR-ASTENOSFIR-MANTEL BUMI
KERAK BUMI
MANTEL BUMI
39. PROSES PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN MELALUI GEJALA
PERLIPATAN, PATAHAN DAN PENGANGKATAN
TIDAK MELIBATKAN SELURUH
BAGIAN KERAK BUMI PADA SAAT
YANG BERSAMAAN
DISEBUT SEBAGAI JALUR OROGEN
( “OROGENIC BELT” )
40. SEBAGAI AKIBAT DARI MODEL
TEKTONIK LEMPENG INI ADALAH :
3. Penentuan besarnya gerak relatif antara
kedua lempeng yang saling berhadapan,
baik kualitatif maupun kuantitatif
menjadi sangat penting
1. Deformasi yang terjadi pada kerak bumi
sangat ditentukan oleh besarnya gerak
relatif dari lempeng-lempeng litosfir
2. Pemusatan gerak relatif yang paling
besar adalah pada batas lempeng
41. A. Jenis-jenis interaksi lempeng :
1. Interaksi Konvergen
2. Interaksi Divergen
3. Interaksi Strike-slip
B. Jenis-jenis deformasi
(kompresi dan tension)
47. Oros = Pegunungan dan Gennao =
menghasilkan
Dengan demikian orogenesa berarti
pembentukan pegunungan. Sebagaimana
diketahui bahwa deformasi kerakbumi
(batuan) dan pembentukan pegunungan
umumnya terjadi pada wilayah wilayah yang
berada pada batas interaksi lempeng.
48. Orogenesa adalah pembentukan pegunungan
yang dipengaruhi oleh konsep tegasan yang
dicirikan oleh lapisan lapisan sedimen tebal
yang terlipat dengan arah sumbu lipatan yang
berbeda beda, serta dicirikan oleh proses
deformasi yang berlangsung berkali kali dan
merupakan pengaruh dari berbagai proses
yang berbeda-beda, termasuk intrusi dan
gejala pelengseran gaya berat, yang bekerja
pada suatu bahan yang berlainan sifat dan
kedalamannya
50. S.A.
3. SISTIM BUSUR-
KEPULAUAN
(“ISLAND ARC SYSTEM”)
PALUNG
1. PELEBURAN PARSIAL
MANTEL BUMI
MANTEL
LAVA
BASALT
MAGMA BASALTIS
• KERAK SAMUDERA, TERDIRI DARI :
- BASALT-DOLERIT-GABBRO
- SEDIMEN LAUT
• AIR LAUT
UNSUR-2 BERPERAN SBG. SUMBER :
• BAGIAN MANTEL DIATAS LITOSFIR
- LITOSFIR
- ASTENOSFIR
2
KERAK SAMUDERA