SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PANEN
 Persiapan panen
 Organisasi panen
 Kriteria matang panen
 Kerapatan panen
 Rotasi panen
 Kapasitas panen
 Premi panen
 Pengawasan panen
Pemanenan kelapa sawit
 Memotong tandan buah masak,
memungut brondolan serta
mengangkut buah dan brondolon ke
tempat pengumpulan hasil (TPH)
 Buah dan brondolan yg terkumpul di
TPH diangkut ke pabrik untuk diolah
Persiapan panen
 Persiapan kondisi areal
1. Mutasi TBM ke TM
2. Perbaikan jalan dan jembatan
3. Pemangkasan daun dan buah pasir
4. Pembersihan piringan, pasar tikus dan rintis
malang/tengah; satu pasar/jalan tikus/pikul
selebar 1 m searah dgn arah barisan tanaman
utara-selatan utk setiap 2 barisan tanaman.
5. Pemasangan titian panen
6. Pembuatan TPH (3 m x 5 m utk areal 2 ha)
7. Pembuatan tangga-tangga dan tapak kuda utk
areal berbukit
Persiapan panen
 Penyediaan tenaga kerja
Kebutuhan tenaga panen harus mengacu pada
kebutuhan tenaga pd saat panen puncak
 Peralatan kerja berbeda berdasarkan tinggi
tanaman:
 Alat potong TBS (dodos kecil dan besar, pisau
& bambu egrek, batu asah, kapak)
 Alat bongkar muat (gancu, tojok)
 Alat angkut TBS ke TPH (angkong, keranjang,
goni, pikulan)
 Kebutuhan tenaga pemanen dan faktor-faktor
penentu:
T = A x C x D x E
B
T = ∑ tenaga pemanen (HK)
A = luas kapel (ha)
B = kapasitas panen (kg/orang/hari)
C = kerapatan panen
D = Rata-rata bobot tandan (kg)
E = ∑ tanaman per ha
Kapasitas panen tergantung kepada kerapatan
panen dan keadaan lahan (topografi) tempat
panen
Organisasi panen
 Jumlah tenaga potong buah per
mandoran 20 – 25 org. Jumlah mandoran
per afdeling 1 000 ha, maks tiga
mandoran.
 Mandor panen menentukan hanca setiap
pemanen (jika sistem hanca tetap)
 Sistem penghancaan panen ada tiga:
(1) hanca giring murni, (2) hanca giring
tetap per mandoran, (3) hanca tetap
Kriteria Panen
 Suatu areal dpt dipanen jika:
60% dr seluruh pokok yg hidup dlm
areal sdh mencapai matang panen
Sebagian buah sdh membrondol
secara alamiah, dan
Bobot tandan rata-rata sdh mencapai
3 kg
Kriteria mutu buah dan potong buah
 Kualitas potong buah dan kualitas buah
kualitas pekerjaan panen, pengawasan,
pemeriksaan hasil panen
 Buah dikatakan masak jika terdapat dua
brondolon yg lepas per kg TBS
 Kriteria matang panen pd Tabel 16;
hubungan tingkat kematangan dan mutu
buah pada Tabel 17
Tabel 16. Tingkat kematangan buah pada tan. KS
Fraksi ∑ brondolan lepas Derajat
kematangan
00 Buah masih berwarna hitam, belum ada yg
membrondol
Sangat
mentah
0 Buah sdh merah/jingga dan buah luar sdh
membrondol 1 – 12.5 %
Mentah
1 Buah luar sdh membrondol 12.5 - 25 % Hampir
matang
2 Buah luar sdh membrondol 25 – 50 % Matang
3 Buah luar sdh membrondol 50 – 75 % Matang
4 Buah luar sdh membrondol 75 – 100 % Lewat
matang
5 Buah bagian dalam buah sdh ikut
membrondol
Lewat
matang
Sumber : Pedoman Teknis No.40, 1984, PPM Medan
Tabel 17. Hubungan Fraksi Buah dengan Kadar Minyak dan
Asam Lemak Bebasnya
Fraksi Kadar Minyak Rata-rata (%) Kadar ALB Rata-rata
(%)
0 10,0 1,6
1 21,4 1,7
2 22,1 1,8
3 22,2 2,1
4 22,2 2,6
5 21,9 3,8
Sumber : Pedoman Teknis No. 40 Tahun 1984, PPM Medan
Kerapatan panen
 Kerapatan panen : perkiraan jumlah pohon yg
dapat dipanen dr seluruh pohon yg ada dalam
blok, dihitung secara acak dari sejumlah pohon
tertentu dalam blok tsb
 Pekerjaan tsb disebut taksasi produksi
 Pohon yg dpt dipanen, dg kriteria 2 brondolan
per kg tandan buah sdh jatuh ke tanah, diamati
utk semua pohon contoh.
 Taksasi produksi  penyediaan TK dn
angkutan buah
Rotasi panen
 Rotasi panen : selang waktu antara satu panen
dan panen berikutnya dalam satu kapel panen
tertentu.
 Kapel : luasan areal yg dipanen dalam sekali
panen oleh bbrp pemanen. Setiap afdeling
biasanya dibagi menjadi bbrp kapel yg panen,
yg jumlahnya sesuai dengan jumlah hari panen
dalam satu rotasi panen.
 Contoh rotasi 3/7  3 kapel, masing2 dipanen
seminggu sekali.
 Tergantung pada kelimpahan buah
Sistem panen
 Dua sistem panen yg dipakai : sistem giring
penuh dan sistem hanca tetap.
 Pengertian :
 gawangan ruang yg berada di antara dua
baris tanaman dan
 hanca : luasan areal yg dipanen oleh seorang
pemanen dalam sekali panen
 Pada`sistem hanca tetap, pemanen diberi
hanca dg luasan tertentu dan tidak
berpindah-pindah utk panen berikutnya.
Pelaksanaan panen dan pengumpulan hasil
 Lazimnya pemikul buah adalah pemanen
yg memotong tandan buah
 Untuk memudahkan potong buah pelepah
daun di bawah buah dipotong terlebih
dahulu (songgo satu atau songgo dua)
 Semua brondolan dikumpulkan
 Buah dan brondolan diangkut ke TPH,
 Selanjutnya buah dan brondolan diangkut
ke pabrik utk diolah
Premi panen
 Premi panen diberikan kepada
pemanen yang memperolah panenan
melebihi target yang harus dipanen
oleh seorang pemanen
 Bertujuan meningkatkan mutu hasil
panen dan pendapatan karyawan
sesuai dengan jumlah dan mutu hasil
yang diperoleh.
Pengawasan panen
Beberapa hal yg perlu mendapat perhatian:
1. Terdapatnya tandan matang yg tdk dipanen
2. Terpotongnya tandan mentah
3. Pemungutan brondolan
4. Terdapatnya TBS panenan dg tangkai panjang
5. Tandan busuk atau tandan kosong agar tdk
dikirim ke pabrik
6. Panenan sedikit mungkin terkontaminasi tanah
7. Pemotongan dan pengaturan daun
8. Koordinasi yg baik dengan petugas transpor
TBS
PENGOLAHAN MINYAK
(CPO) DAN INTI
(PKO)KELAPA SAWIT
Stasiun Pengolahan
 Stasiun proses pengolahan TBS menjadi MKS dan
IKS umumnya terdiri dari stasiun utama dan
stasiun pendukung
 Stasiun utama berfungsi sebagai berikut :
 Penerimaan buah (fruit reception)
 Rebusan (sterilizer)
 Thresser
 Pengempaan (presser)
 Klarifikasi (pemurnian)
 Pemisahan biji dan kernel
 Sedangkan stasiun pendukung
berfungsi sebagai :
Pembangkit tenaga (power)
Laboratorium (laboratory)
Pengolahan air (water treatment)
Penimbunan produk (bulking)
Bengkel (workshop)
STASIUN
UTAMA
Stasiun Penerimaan Buah
 Kelapa sawit mempunyai beberapa jenis atau
varietas yang dikenal sebagai dura (D), pisifera (P)
dan tenera (T)
 Ketiga jenis ini dapat dibedakan dengan cara
memotong buahnya secara melintang/memanjang
 Dura memiliki inti besar dan bijinya tidak dikelilingi
sabut dengan ekstraksi minyak sekitar 17-18%
 Pisifera tidak mempunyai cangkang dan inti kecil
sehingga tidak dikembangkan sebagai tanaman
komersial
 Tenera merupakan hasil persilangan dura dan
pisifera, memiliki cangkang tipis dengan cincin serat
disekeliling biji, serta ekstraksi minyak sekitar 22-
25%
 Tanaman kelapa sawit baru dapat berproduksi
setelah berumur 31 bulan setelah ditanam
dilapangan
 Buah yang dihasilkan disebut tandan buah segar
(TBS) atau fresh fruit bunch (FFB)
 TBS diolah di pabrik kelapa sawit untuk diambil
minyak dan intinya
 Minyak dan inti yang dihasilkan merupakan
produk setengah jadi
 Minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO, MKS)
dan inti (kernel, IKS) harus diolah lebih lanjut
untuk dijadikan produk jadi lainnya
STASIUN PENERIMAAN BUAH
 Fungsi :
 Sebagai tempat penerimaan dan
penimbunan TBS sebelum buah diolah
lebih lanjut pada stasiun berikutnya.
 Sebagai tempat pengisian TBS ke
conveyor screper.
 Sebagai tempat untuk melakukan
sortasi TBS.
A. JEMBATAN TIMBANG
Jembatan timbang berfungsi untuk
penimbangan penerimaan dan
pengeluaran barang (TBS, CPO, Kernel
dan lainnya), sebagai dasar untuk
menghitung berat TBS yang diolah
setiap hari dan menghitung jumlah
panen TBS setiap kebun atau unit dalam
waktu satu hari.
B. LOADING RAMP (penampungan buah)
 Merupakan suatu bangunan dengan lantai berupa
kisi-kisi pelat besi berjarak 10 cm dengan
kemiringan 450 yang berfungsi untuk
memisahkan kotoran (pasir, kerikil, sampah) yang
terikat dalam TBS
 Kotoran yang jatuh ditampung dalam dirt
conveyor sehingga memudahkan dalam
pembuangannya
 Loading ramp dilengkapi dengan pintu-pintu
keluaran yang digerakkan secara hidrolis
sehingga memudahkan dalam pengisian TBS ke
dalam lori untuk proses selanjutnya
C. CONVEYOR SCREVER
 Conveyor screper berfungsi untuk membawa TBS
dari loading ramp ke ketel rebusan dan membawa
TBS yang sudah direbus untuk dimasukkan
kedalam stasiun threser.

More Related Content

What's hot

Istilah pengelolaan kebun sawit.docx
Istilah pengelolaan kebun sawit.docxIstilah pengelolaan kebun sawit.docx
Istilah pengelolaan kebun sawit.docxsarwani sarwani
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTidar University
 
Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetHerry Mulyadie
 
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitManajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitYoghi Pratama
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaGoogle
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasifahmiganteng
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Proses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapaProses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapaVitha d'Ggr
 
4. sop pemupukan
4. sop pemupukan4. sop pemupukan
4. sop pemupukanNiko Utomo
 
Budidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongBudidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongRere Vezhiama
 

What's hot (20)

Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
Istilah pengelolaan kebun sawit.docx
Istilah pengelolaan kebun sawit.docxIstilah pengelolaan kebun sawit.docx
Istilah pengelolaan kebun sawit.docx
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
 
Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karet
 
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitManajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
 
Lahan rawa
Lahan rawaLahan rawa
Lahan rawa
 
Budidaya tanaman cengkeh
Budidaya tanaman cengkehBudidaya tanaman cengkeh
Budidaya tanaman cengkeh
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
budidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawitbudidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawit
 
Ubi jalar
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
Proses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapaProses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapa
 
Manajemen agribisnis
Manajemen agribisnisManajemen agribisnis
Manajemen agribisnis
 
4. sop pemupukan
4. sop pemupukan4. sop pemupukan
4. sop pemupukan
 
Budidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongBudidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terong
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 

Similar to OPTIMASI PANEN

Tanaman perkebunan
Tanaman perkebunanTanaman perkebunan
Tanaman perkebunanAzmi_MFN
 
fdokumen.com_panen-ksawit.ppt
fdokumen.com_panen-ksawit.pptfdokumen.com_panen-ksawit.ppt
fdokumen.com_panen-ksawit.pptSyanjayaDaulay
 
Materi-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptxMateri-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptxNanaMardiana28
 
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptxMateri Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptxpurnamawirawan92
 
Tentang kedelai
Tentang kedelaiTentang kedelai
Tentang kedelaiafifauliya
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Yos F. da-Lopes
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiMonaswasti May
 
Agrostologi penanaman
Agrostologi penanamanAgrostologi penanaman
Agrostologi penanamanHasan Addiny
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungSukardiEddie
 
Tanaman penghasil bioenergi
Tanaman penghasil bioenergiTanaman penghasil bioenergi
Tanaman penghasil bioenergiYunia Instalani
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianEmma Femi
 
Pertemuan 2_Stasiun Penerimaan Buah.pptx
Pertemuan 2_Stasiun Penerimaan Buah.pptxPertemuan 2_Stasiun Penerimaan Buah.pptx
Pertemuan 2_Stasiun Penerimaan Buah.pptxjupri29
 
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benihPENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benihNodd Nittong
 

Similar to OPTIMASI PANEN (20)

Tanaman perkebunan
Tanaman perkebunanTanaman perkebunan
Tanaman perkebunan
 
fdokumen.com_panen-ksawit.ppt
fdokumen.com_panen-ksawit.pptfdokumen.com_panen-ksawit.ppt
fdokumen.com_panen-ksawit.ppt
 
Materi-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptxMateri-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptx
 
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptxMateri Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
 
Tentang kedelai
Tentang kedelaiTentang kedelai
Tentang kedelai
 
SAWIT NEW 1.ppt
SAWIT NEW 1.pptSAWIT NEW 1.ppt
SAWIT NEW 1.ppt
 
Dasar2 tphp(4)
Dasar2 tphp(4)Dasar2 tphp(4)
Dasar2 tphp(4)
 
Pascapanen kedelai 2015-bag i
Pascapanen kedelai 2015-bag iPascapanen kedelai 2015-bag i
Pascapanen kedelai 2015-bag i
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
 
Juknis upbs
Juknis upbsJuknis upbs
Juknis upbs
 
Agrostologi penanaman
Agrostologi penanamanAgrostologi penanaman
Agrostologi penanaman
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunung
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
 
Tanaman penghasil bioenergi
Tanaman penghasil bioenergiTanaman penghasil bioenergi
Tanaman penghasil bioenergi
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
Pertemuan 2_Stasiun Penerimaan Buah.pptx
Pertemuan 2_Stasiun Penerimaan Buah.pptxPertemuan 2_Stasiun Penerimaan Buah.pptx
Pertemuan 2_Stasiun Penerimaan Buah.pptx
 
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benihPENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
 

OPTIMASI PANEN

  • 1. PANEN  Persiapan panen  Organisasi panen  Kriteria matang panen  Kerapatan panen  Rotasi panen  Kapasitas panen  Premi panen  Pengawasan panen
  • 2. Pemanenan kelapa sawit  Memotong tandan buah masak, memungut brondolan serta mengangkut buah dan brondolon ke tempat pengumpulan hasil (TPH)  Buah dan brondolan yg terkumpul di TPH diangkut ke pabrik untuk diolah
  • 3. Persiapan panen  Persiapan kondisi areal 1. Mutasi TBM ke TM 2. Perbaikan jalan dan jembatan 3. Pemangkasan daun dan buah pasir 4. Pembersihan piringan, pasar tikus dan rintis malang/tengah; satu pasar/jalan tikus/pikul selebar 1 m searah dgn arah barisan tanaman utara-selatan utk setiap 2 barisan tanaman. 5. Pemasangan titian panen 6. Pembuatan TPH (3 m x 5 m utk areal 2 ha) 7. Pembuatan tangga-tangga dan tapak kuda utk areal berbukit
  • 4. Persiapan panen  Penyediaan tenaga kerja Kebutuhan tenaga panen harus mengacu pada kebutuhan tenaga pd saat panen puncak  Peralatan kerja berbeda berdasarkan tinggi tanaman:  Alat potong TBS (dodos kecil dan besar, pisau & bambu egrek, batu asah, kapak)  Alat bongkar muat (gancu, tojok)  Alat angkut TBS ke TPH (angkong, keranjang, goni, pikulan)
  • 5.  Kebutuhan tenaga pemanen dan faktor-faktor penentu: T = A x C x D x E B T = ∑ tenaga pemanen (HK) A = luas kapel (ha) B = kapasitas panen (kg/orang/hari) C = kerapatan panen D = Rata-rata bobot tandan (kg) E = ∑ tanaman per ha Kapasitas panen tergantung kepada kerapatan panen dan keadaan lahan (topografi) tempat panen
  • 6. Organisasi panen  Jumlah tenaga potong buah per mandoran 20 – 25 org. Jumlah mandoran per afdeling 1 000 ha, maks tiga mandoran.  Mandor panen menentukan hanca setiap pemanen (jika sistem hanca tetap)  Sistem penghancaan panen ada tiga: (1) hanca giring murni, (2) hanca giring tetap per mandoran, (3) hanca tetap
  • 7. Kriteria Panen  Suatu areal dpt dipanen jika: 60% dr seluruh pokok yg hidup dlm areal sdh mencapai matang panen Sebagian buah sdh membrondol secara alamiah, dan Bobot tandan rata-rata sdh mencapai 3 kg
  • 8. Kriteria mutu buah dan potong buah  Kualitas potong buah dan kualitas buah kualitas pekerjaan panen, pengawasan, pemeriksaan hasil panen  Buah dikatakan masak jika terdapat dua brondolon yg lepas per kg TBS  Kriteria matang panen pd Tabel 16; hubungan tingkat kematangan dan mutu buah pada Tabel 17
  • 9. Tabel 16. Tingkat kematangan buah pada tan. KS Fraksi ∑ brondolan lepas Derajat kematangan 00 Buah masih berwarna hitam, belum ada yg membrondol Sangat mentah 0 Buah sdh merah/jingga dan buah luar sdh membrondol 1 – 12.5 % Mentah 1 Buah luar sdh membrondol 12.5 - 25 % Hampir matang 2 Buah luar sdh membrondol 25 – 50 % Matang 3 Buah luar sdh membrondol 50 – 75 % Matang 4 Buah luar sdh membrondol 75 – 100 % Lewat matang 5 Buah bagian dalam buah sdh ikut membrondol Lewat matang Sumber : Pedoman Teknis No.40, 1984, PPM Medan
  • 10. Tabel 17. Hubungan Fraksi Buah dengan Kadar Minyak dan Asam Lemak Bebasnya Fraksi Kadar Minyak Rata-rata (%) Kadar ALB Rata-rata (%) 0 10,0 1,6 1 21,4 1,7 2 22,1 1,8 3 22,2 2,1 4 22,2 2,6 5 21,9 3,8 Sumber : Pedoman Teknis No. 40 Tahun 1984, PPM Medan
  • 11. Kerapatan panen  Kerapatan panen : perkiraan jumlah pohon yg dapat dipanen dr seluruh pohon yg ada dalam blok, dihitung secara acak dari sejumlah pohon tertentu dalam blok tsb  Pekerjaan tsb disebut taksasi produksi  Pohon yg dpt dipanen, dg kriteria 2 brondolan per kg tandan buah sdh jatuh ke tanah, diamati utk semua pohon contoh.  Taksasi produksi  penyediaan TK dn angkutan buah
  • 12. Rotasi panen  Rotasi panen : selang waktu antara satu panen dan panen berikutnya dalam satu kapel panen tertentu.  Kapel : luasan areal yg dipanen dalam sekali panen oleh bbrp pemanen. Setiap afdeling biasanya dibagi menjadi bbrp kapel yg panen, yg jumlahnya sesuai dengan jumlah hari panen dalam satu rotasi panen.  Contoh rotasi 3/7  3 kapel, masing2 dipanen seminggu sekali.  Tergantung pada kelimpahan buah
  • 13. Sistem panen  Dua sistem panen yg dipakai : sistem giring penuh dan sistem hanca tetap.  Pengertian :  gawangan ruang yg berada di antara dua baris tanaman dan  hanca : luasan areal yg dipanen oleh seorang pemanen dalam sekali panen  Pada`sistem hanca tetap, pemanen diberi hanca dg luasan tertentu dan tidak berpindah-pindah utk panen berikutnya.
  • 14. Pelaksanaan panen dan pengumpulan hasil  Lazimnya pemikul buah adalah pemanen yg memotong tandan buah  Untuk memudahkan potong buah pelepah daun di bawah buah dipotong terlebih dahulu (songgo satu atau songgo dua)  Semua brondolan dikumpulkan  Buah dan brondolan diangkut ke TPH,  Selanjutnya buah dan brondolan diangkut ke pabrik utk diolah
  • 15.
  • 16.
  • 17. Premi panen  Premi panen diberikan kepada pemanen yang memperolah panenan melebihi target yang harus dipanen oleh seorang pemanen  Bertujuan meningkatkan mutu hasil panen dan pendapatan karyawan sesuai dengan jumlah dan mutu hasil yang diperoleh.
  • 18. Pengawasan panen Beberapa hal yg perlu mendapat perhatian: 1. Terdapatnya tandan matang yg tdk dipanen 2. Terpotongnya tandan mentah 3. Pemungutan brondolan 4. Terdapatnya TBS panenan dg tangkai panjang 5. Tandan busuk atau tandan kosong agar tdk dikirim ke pabrik 6. Panenan sedikit mungkin terkontaminasi tanah 7. Pemotongan dan pengaturan daun 8. Koordinasi yg baik dengan petugas transpor TBS
  • 19. PENGOLAHAN MINYAK (CPO) DAN INTI (PKO)KELAPA SAWIT
  • 20.
  • 21. Stasiun Pengolahan  Stasiun proses pengolahan TBS menjadi MKS dan IKS umumnya terdiri dari stasiun utama dan stasiun pendukung  Stasiun utama berfungsi sebagai berikut :  Penerimaan buah (fruit reception)  Rebusan (sterilizer)  Thresser  Pengempaan (presser)  Klarifikasi (pemurnian)  Pemisahan biji dan kernel
  • 22.  Sedangkan stasiun pendukung berfungsi sebagai : Pembangkit tenaga (power) Laboratorium (laboratory) Pengolahan air (water treatment) Penimbunan produk (bulking) Bengkel (workshop)
  • 25.  Kelapa sawit mempunyai beberapa jenis atau varietas yang dikenal sebagai dura (D), pisifera (P) dan tenera (T)  Ketiga jenis ini dapat dibedakan dengan cara memotong buahnya secara melintang/memanjang  Dura memiliki inti besar dan bijinya tidak dikelilingi sabut dengan ekstraksi minyak sekitar 17-18%  Pisifera tidak mempunyai cangkang dan inti kecil sehingga tidak dikembangkan sebagai tanaman komersial  Tenera merupakan hasil persilangan dura dan pisifera, memiliki cangkang tipis dengan cincin serat disekeliling biji, serta ekstraksi minyak sekitar 22- 25%
  • 26.
  • 27.  Tanaman kelapa sawit baru dapat berproduksi setelah berumur 31 bulan setelah ditanam dilapangan  Buah yang dihasilkan disebut tandan buah segar (TBS) atau fresh fruit bunch (FFB)  TBS diolah di pabrik kelapa sawit untuk diambil minyak dan intinya  Minyak dan inti yang dihasilkan merupakan produk setengah jadi  Minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO, MKS) dan inti (kernel, IKS) harus diolah lebih lanjut untuk dijadikan produk jadi lainnya
  • 28.
  • 29. STASIUN PENERIMAAN BUAH  Fungsi :  Sebagai tempat penerimaan dan penimbunan TBS sebelum buah diolah lebih lanjut pada stasiun berikutnya.  Sebagai tempat pengisian TBS ke conveyor screper.  Sebagai tempat untuk melakukan sortasi TBS.
  • 30. A. JEMBATAN TIMBANG Jembatan timbang berfungsi untuk penimbangan penerimaan dan pengeluaran barang (TBS, CPO, Kernel dan lainnya), sebagai dasar untuk menghitung berat TBS yang diolah setiap hari dan menghitung jumlah panen TBS setiap kebun atau unit dalam waktu satu hari.
  • 31.
  • 32. B. LOADING RAMP (penampungan buah)  Merupakan suatu bangunan dengan lantai berupa kisi-kisi pelat besi berjarak 10 cm dengan kemiringan 450 yang berfungsi untuk memisahkan kotoran (pasir, kerikil, sampah) yang terikat dalam TBS  Kotoran yang jatuh ditampung dalam dirt conveyor sehingga memudahkan dalam pembuangannya  Loading ramp dilengkapi dengan pintu-pintu keluaran yang digerakkan secara hidrolis sehingga memudahkan dalam pengisian TBS ke dalam lori untuk proses selanjutnya
  • 33.
  • 34. C. CONVEYOR SCREVER  Conveyor screper berfungsi untuk membawa TBS dari loading ramp ke ketel rebusan dan membawa TBS yang sudah direbus untuk dimasukkan kedalam stasiun threser.