2. Pemanenan kelapa sawit
Memotong tandan buah masak,
memungut brondolan serta
mengangkut buah dan brondolon ke
tempat pengumpulan hasil (TPH)
Buah dan brondolan yg terkumpul di
TPH diangkut ke pabrik untuk diolah
3. Persiapan panen
Persiapan kondisi areal
1. Mutasi TBM ke TM
2. Perbaikan jalan dan jembatan
3. Pemangkasan daun dan buah pasir
4. Pembersihan piringan, pasar tikus dan rintis
malang/tengah; satu pasar/jalan tikus/pikul
selebar 1 m searah dgn arah barisan tanaman
utara-selatan utk setiap 2 barisan tanaman.
5. Pemasangan titian panen
6. Pembuatan TPH (3 m x 5 m utk areal 2 ha)
7. Pembuatan tangga-tangga dan tapak kuda utk
areal berbukit
4. Persiapan panen
Penyediaan tenaga kerja
Kebutuhan tenaga panen harus mengacu pada
kebutuhan tenaga pd saat panen puncak
Peralatan kerja berbeda berdasarkan tinggi
tanaman:
Alat potong TBS (dodos kecil dan besar, pisau
& bambu egrek, batu asah, kapak)
Alat bongkar muat (gancu, tojok)
Alat angkut TBS ke TPH (angkong, keranjang,
goni, pikulan)
5. Kebutuhan tenaga pemanen dan faktor-faktor
penentu:
T = A x C x D x E
B
T = ∑ tenaga pemanen (HK)
A = luas kapel (ha)
B = kapasitas panen (kg/orang/hari)
C = kerapatan panen
D = Rata-rata bobot tandan (kg)
E = ∑ tanaman per ha
Kapasitas panen tergantung kepada kerapatan
panen dan keadaan lahan (topografi) tempat
panen
6. Organisasi panen
Jumlah tenaga potong buah per
mandoran 20 – 25 org. Jumlah mandoran
per afdeling 1 000 ha, maks tiga
mandoran.
Mandor panen menentukan hanca setiap
pemanen (jika sistem hanca tetap)
Sistem penghancaan panen ada tiga:
(1) hanca giring murni, (2) hanca giring
tetap per mandoran, (3) hanca tetap
7. Kriteria Panen
Suatu areal dpt dipanen jika:
60% dr seluruh pokok yg hidup dlm
areal sdh mencapai matang panen
Sebagian buah sdh membrondol
secara alamiah, dan
Bobot tandan rata-rata sdh mencapai
3 kg
8. Kriteria mutu buah dan potong buah
Kualitas potong buah dan kualitas buah
kualitas pekerjaan panen, pengawasan,
pemeriksaan hasil panen
Buah dikatakan masak jika terdapat dua
brondolon yg lepas per kg TBS
Kriteria matang panen pd Tabel 16;
hubungan tingkat kematangan dan mutu
buah pada Tabel 17
9. Tabel 16. Tingkat kematangan buah pada tan. KS
Fraksi ∑ brondolan lepas Derajat
kematangan
00 Buah masih berwarna hitam, belum ada yg
membrondol
Sangat
mentah
0 Buah sdh merah/jingga dan buah luar sdh
membrondol 1 – 12.5 %
Mentah
1 Buah luar sdh membrondol 12.5 - 25 % Hampir
matang
2 Buah luar sdh membrondol 25 – 50 % Matang
3 Buah luar sdh membrondol 50 – 75 % Matang
4 Buah luar sdh membrondol 75 – 100 % Lewat
matang
5 Buah bagian dalam buah sdh ikut
membrondol
Lewat
matang
Sumber : Pedoman Teknis No.40, 1984, PPM Medan
10. Tabel 17. Hubungan Fraksi Buah dengan Kadar Minyak dan
Asam Lemak Bebasnya
Fraksi Kadar Minyak Rata-rata (%) Kadar ALB Rata-rata
(%)
0 10,0 1,6
1 21,4 1,7
2 22,1 1,8
3 22,2 2,1
4 22,2 2,6
5 21,9 3,8
Sumber : Pedoman Teknis No. 40 Tahun 1984, PPM Medan
11. Kerapatan panen
Kerapatan panen : perkiraan jumlah pohon yg
dapat dipanen dr seluruh pohon yg ada dalam
blok, dihitung secara acak dari sejumlah pohon
tertentu dalam blok tsb
Pekerjaan tsb disebut taksasi produksi
Pohon yg dpt dipanen, dg kriteria 2 brondolan
per kg tandan buah sdh jatuh ke tanah, diamati
utk semua pohon contoh.
Taksasi produksi penyediaan TK dn
angkutan buah
12. Rotasi panen
Rotasi panen : selang waktu antara satu panen
dan panen berikutnya dalam satu kapel panen
tertentu.
Kapel : luasan areal yg dipanen dalam sekali
panen oleh bbrp pemanen. Setiap afdeling
biasanya dibagi menjadi bbrp kapel yg panen,
yg jumlahnya sesuai dengan jumlah hari panen
dalam satu rotasi panen.
Contoh rotasi 3/7 3 kapel, masing2 dipanen
seminggu sekali.
Tergantung pada kelimpahan buah
13. Sistem panen
Dua sistem panen yg dipakai : sistem giring
penuh dan sistem hanca tetap.
Pengertian :
gawangan ruang yg berada di antara dua
baris tanaman dan
hanca : luasan areal yg dipanen oleh seorang
pemanen dalam sekali panen
Pada`sistem hanca tetap, pemanen diberi
hanca dg luasan tertentu dan tidak
berpindah-pindah utk panen berikutnya.
14. Pelaksanaan panen dan pengumpulan hasil
Lazimnya pemikul buah adalah pemanen
yg memotong tandan buah
Untuk memudahkan potong buah pelepah
daun di bawah buah dipotong terlebih
dahulu (songgo satu atau songgo dua)
Semua brondolan dikumpulkan
Buah dan brondolan diangkut ke TPH,
Selanjutnya buah dan brondolan diangkut
ke pabrik utk diolah
15.
16.
17. Premi panen
Premi panen diberikan kepada
pemanen yang memperolah panenan
melebihi target yang harus dipanen
oleh seorang pemanen
Bertujuan meningkatkan mutu hasil
panen dan pendapatan karyawan
sesuai dengan jumlah dan mutu hasil
yang diperoleh.
18. Pengawasan panen
Beberapa hal yg perlu mendapat perhatian:
1. Terdapatnya tandan matang yg tdk dipanen
2. Terpotongnya tandan mentah
3. Pemungutan brondolan
4. Terdapatnya TBS panenan dg tangkai panjang
5. Tandan busuk atau tandan kosong agar tdk
dikirim ke pabrik
6. Panenan sedikit mungkin terkontaminasi tanah
7. Pemotongan dan pengaturan daun
8. Koordinasi yg baik dengan petugas transpor
TBS
21. Stasiun Pengolahan
Stasiun proses pengolahan TBS menjadi MKS dan
IKS umumnya terdiri dari stasiun utama dan
stasiun pendukung
Stasiun utama berfungsi sebagai berikut :
Penerimaan buah (fruit reception)
Rebusan (sterilizer)
Thresser
Pengempaan (presser)
Klarifikasi (pemurnian)
Pemisahan biji dan kernel
22. Sedangkan stasiun pendukung
berfungsi sebagai :
Pembangkit tenaga (power)
Laboratorium (laboratory)
Pengolahan air (water treatment)
Penimbunan produk (bulking)
Bengkel (workshop)
25. Kelapa sawit mempunyai beberapa jenis atau
varietas yang dikenal sebagai dura (D), pisifera (P)
dan tenera (T)
Ketiga jenis ini dapat dibedakan dengan cara
memotong buahnya secara melintang/memanjang
Dura memiliki inti besar dan bijinya tidak dikelilingi
sabut dengan ekstraksi minyak sekitar 17-18%
Pisifera tidak mempunyai cangkang dan inti kecil
sehingga tidak dikembangkan sebagai tanaman
komersial
Tenera merupakan hasil persilangan dura dan
pisifera, memiliki cangkang tipis dengan cincin serat
disekeliling biji, serta ekstraksi minyak sekitar 22-
25%
26.
27. Tanaman kelapa sawit baru dapat berproduksi
setelah berumur 31 bulan setelah ditanam
dilapangan
Buah yang dihasilkan disebut tandan buah segar
(TBS) atau fresh fruit bunch (FFB)
TBS diolah di pabrik kelapa sawit untuk diambil
minyak dan intinya
Minyak dan inti yang dihasilkan merupakan
produk setengah jadi
Minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO, MKS)
dan inti (kernel, IKS) harus diolah lebih lanjut
untuk dijadikan produk jadi lainnya
28.
29. STASIUN PENERIMAAN BUAH
Fungsi :
Sebagai tempat penerimaan dan
penimbunan TBS sebelum buah diolah
lebih lanjut pada stasiun berikutnya.
Sebagai tempat pengisian TBS ke
conveyor screper.
Sebagai tempat untuk melakukan
sortasi TBS.
30. A. JEMBATAN TIMBANG
Jembatan timbang berfungsi untuk
penimbangan penerimaan dan
pengeluaran barang (TBS, CPO, Kernel
dan lainnya), sebagai dasar untuk
menghitung berat TBS yang diolah
setiap hari dan menghitung jumlah
panen TBS setiap kebun atau unit dalam
waktu satu hari.
31.
32. B. LOADING RAMP (penampungan buah)
Merupakan suatu bangunan dengan lantai berupa
kisi-kisi pelat besi berjarak 10 cm dengan
kemiringan 450 yang berfungsi untuk
memisahkan kotoran (pasir, kerikil, sampah) yang
terikat dalam TBS
Kotoran yang jatuh ditampung dalam dirt
conveyor sehingga memudahkan dalam
pembuangannya
Loading ramp dilengkapi dengan pintu-pintu
keluaran yang digerakkan secara hidrolis
sehingga memudahkan dalam pengisian TBS ke
dalam lori untuk proses selanjutnya
33.
34. C. CONVEYOR SCREVER
Conveyor screper berfungsi untuk membawa TBS
dari loading ramp ke ketel rebusan dan membawa
TBS yang sudah direbus untuk dimasukkan
kedalam stasiun threser.