SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393
Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012
241
PERAN ORIENTASI PASAR, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN
STRATEGI BERSAING TERHADAP PENINGKATAN KINERJA UKM
Audita Nuvriasari
audy_nuvriasari@ymail.com
Gumirlang Wicaksono
Sumiyarsih
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
ABSTRACT
The main problem on this research is the poor performance of SMEs. It can be caused by cultural factors of
business (market orientation and entrepreneurial orientation) as well as factors of competitive strategy on
SMEs. The research problem is how the influence of market orientation, entrepreneurial orientation and
competitive strategy on the performance of SMEs. The purpose of this research is to analyze the effect of market
orientation, entrepreneurial orientation and competitive strategy against the performance of SMEs. The samples
were 100 SMEs Creative Industries in DIY with business fields handycrapts (various silver, natural fibers,
pottery, leather, and wood) and fashion (various Batik). Testing the hypothesis in this study uses path analysis.
The results showed that there are significant positive and significant correlation between market orientation and
entrepreneurial orientation towards competitive strategy (differentiation strategy, low cost, and focus). Market
orientation and entrepreneurial orientation positifdan impact significantly on the performance of SMEs. There is
a positive and significant influence between competitive strategy against the performance of SMEs.
Entrepreneurial orientation have direct influence higher than market orientation.
Key words: market orientation, entrepreneurial orientation, competitive strategy, performance
ABSTRAK
Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah lemahnya kinerja UKM. Hal ini dapat disebabkan
oleh faktor budaya bisnis (orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan) serta faktor strategi bersaing
pada UKM. Masalah penelitian yang diangkat adalah bagaimana pengaruh orientasi pasar, orientasi
kewirausahaan dan strategi bersaing terhadap kinerja UKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh orientasi pasar, orientasi kewirausahaan dan strategi bersaing terhadap
kinerja UKM. Sampel penelitian adalah 100 UKM Industri Kreatif di Propinsi DIY dengan bidang
usaha handycrapts (aneka kerajinan perak, serat alam, gerabah, kulit, dan kayu) dan bidang usaha
fashion (aneka Batik). Pengujian hipotesis menggunaan analisis jalur/path analysis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar dan
orientasi kewirausahaan terhadap strategi bersaing (strategi diferensiasi, biaya rendah, dan fokus).
Orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap kinerja UKM. Strategi
bersaing (strategi diferensiasi, biaya rendah, dan fokus) berpengaruh positif terhadap kinerja UKM.
Orientasi kewirausahaan memiliki pengaruh langsung yang lebih tinggi dibanding orientasi pasar.
Kata Kunci: Orientasi pasar, orientasi kewirausahaan, strategi bersaing, kinerja
PENDAHULUAN
UKM industri kreatif merupakan UKM
yang berfokus pada kreasi dan eksploitasi
karya kepemilikan intelektual seperti seni
rupa, film dan televisi, piranti lunak, per-
mainan, atau desain fesyen dan termasuk
layanan kreatif seperti iklan, penerbitan,
dan desain. Pemerintah Indonesia telah me-
lakukan pemetaan 14 sektor industri kreatif
yakni: (1) Periklanan, (2) Arsitektur, (3) Pa-
sar seni dan barang antik, (4) Kerajinan, (5)
Desain, (6) Fesyen, (7) vedio, film dan foto-
grafi, (8) Permainan interaktif, (9) Musik,
(10) seni pertunjukan, (11) Penerbitan dan
242 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259
percetakan, (12) Layanan komputer dan
piranti lunak, (13) Televisi dan radio, (14)
Riset dan pengembangan.
Prospek perkembangan industri kreatif
di propinsi DIY sangat besar dikarenakan
kondisi lingkungan yang sangat kondusif
bagi pengembangan industri kreatif khusus-
nya fashion, kerajinan dan teknologi infor-
matika. Hal ini dimungkinkan karena posisi
DIY sebagai pusat seni dan budaya yang
juga ditunjang sebagai pusat pendidikan
yang mampu menghasilkan tenaga kerja
kreatif dalam jumlah yang sangat potensial.
Industri kreatif sebagai pilar utama dalam
mengembangkan sektor ekonomi kreatif
akan memberikan dampak positif bagi
kehidupan masyarakat DIY mengingat DIY
sedang mengalami transformasi sosial yang
begitu cepat dari agraris ke semi industri
terutama industri kreatif.
Pertumbuhan UKM industri kreatif DIY
menunjukkan trend yang positif yang di-
tunjukkan dari meningkatnya pelaku indus-
tri keratif dari tahun ke tahun. Tahun 2012
industri kreatif di DIY sebanyak 33.882 unit
usaha, tahun 2013 bertambah menjadi
34.977 unit usaha dan pada tahun 2014 me-
ningkat menjadi 36.456 unit usaha (www.
disperindagkop.jogjaprov.go.id).
Perkembangan UKM industri kreatif
yang pesat dari sisi kuantitas unit usaha
belum dibarengi dengan kinerja yang
maksimal dikarenakan adanya sejumlah
kendala yang dihadapi oleh UKM. Kendala
tersebut antara lain adalah UKM belum
secara maksimal berorientasi pasar seperti
dalam menjalankan kegiatan pemasaran
masih bersifat konvensional dan belum
secara maksimal memanfaatkan teknologi
informasi untuk mempercepat pelayanan
dan memperluas akses pasar (Nuvriasari,
2012). Kendala lainnya seperti keterbatasan
sarana produksi, keterbatasan akses per-
modalan, keterampilan SDM dan semangat
berwirausaha (Wicaksono dan Nuvriasari,
2012).
Adanya keterbatasan tersebut dan me-
ngingat peran penting UKM dalam per-
ekonomian Indonesia maka perlu dikaji
upaya peningkatan kinerja UKM industri
kreatif dengan mempertimbangkan se-
jumlah faktor yang mempengaruhinya
seperti: strategi bersaing, orientasi pasar
dan orientasi kewirausahaan.
Orientasi pasar adalah budaya organi-
sasi yang paling efektif dan efisien dalam
menciptakan perilaku yang diperlukan un-
tuk penciptaan nilai unggul bagi pelanggan
sehingga dapat menghasilkan kinerja bisnis
yang unggul secara berkesinambungan.
Orientasi pasar memiliki tiga komponen
yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing,
dan koordinasi interfungsional (Idar et al.,
2012). Orientasi kewirausahaan mencermin-
kan sejauh mana perusahaan mengidentifi-
kasi dan mengeksploitasi peluang yang be-
lum dimanfaatkan sebagai prinsip peng-
organisasian dalam perusahaan (Baker dan
Sinkula, 2009). Orientasi kewirausahaan me-
rupakan kontributor yang signifikan bagi
keberhasilan perusahaan. Konsep orientasi
kewirausahaan dikembangkan suatu kon-
struk yang multidimensi meliputi dimensi
inovasi, pengambilan resiko dan sikap
proaktif (Idar dan Mahmood, 2011).
Strategi bersaing ditujukan untuk men-
jawab permasalahan bagaimana perusahaan
harus bersaing dengan pesaing dalam
industri sejenis. Dengan adanya strategi
bersaing maka perusahaan akan mampu
memiliki keunggulan bersaing dibanding
pesaingnya (Rosli, 2012). Kinerja bisnis da-
pat ditunjukkan melalui keberhasilan per-
usahaan dalam pasar. Kinerja perusahaan
adalah studi fenomena vocal dalam kajian
bisnis tetapi bersifat komplek dan multi-
dimensional. Kinerja dapat dikarakteristik-
an sebagai kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan outcome yang dapat diterima
(Chittithhaworm et al., 2011). Kinerja UKM
dapat diukur melalui: kinerja keuangan,
loyalitas pelanggan, kepuasan pelanggan,
kebertahanan pelanggan, dan perceived per-
formance (Mahmood dan Hanafi, 2013).
Peran penting orientasi pasar dan orientasi
kewirausahaan dalam mempengaruhi stra-
tegi bersaing dan upaya peningkatan
kinerja UKM dapat ditunjukkan dari se-
Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 243
jumlah hasil penelitian sebelumnya. Ber-
dasarkan hasil penelitian dijelaskan bahwa
orientasi pasar dan orientasi kewiarusahaan
berpengaruh terhadap strategi bersaing
UKM (Ge dan Dig, 2005; Wingwon, 2012;
Afsharghasemi et al., 2013; Mahmmod dan
Hanafi, 2013; Lecher dan Gudmudsson,
2014). Orientasi pasar berpengaruh ter-
hadap kinerja UKM (Baker dan Sinkula,
2009; Spillan dan Parnell, 2006; Olivares
dan Lado, 2008; Amario dan Ruiz, 2008;
Hassim et al., 2011; Idar dan Mahmmod,
2011; Dublehlela dan Dhurup, 2014). Orien-
tasi kewirausahaan berpengaruh terhadap
kinerja UKM (Runyan dan Droge, 2008;
Baker dan Sinkula, 2009; Poudell et al., 2012;
Mahmmod dan Hanafi, 2013; Arshad et al.,
2014). Stategi bersaing berpengaruh ter-
hadap kinerja UKM (Ge dan Dig, 2005; Yan,
2010; Chadamoyo dan Dumbu, 2012; Al-
Alak dan Tarbieh, 2012; Husnah et al., 2013).
Dari sejumlah penelitian tersebut ditunjuk-
kan adanya gap research dimana ditemukan
adanya perbedaan pengaruh orientasi pasar
dan orientasi kewirausahaan terhadap
strategi bersaing dan kinerja UKM.
Penelitian ini diharapkan dapat mem-
berikan hasil yang lebih komprehensif di-
dasarkan pada gap research dari hasil pe-
nelitian sebelumnya dan gap fenomena
yang menunjukkan pentingnya peran UKM
industri kreatif dalam kegiatan perekonomi-
an di Indonesia yang belum dibarengi
dengan kinerja yang maksimal. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh orientasi pasar dan orientasi
kewirausahaan terhadap strategi bersaing
dan kinerja UKM industri kreatif serta
menguji pengaruh implementasi strategi
bersaing terhadap kinerja UKM industri
kreatif. Disamping itu dari hasil penelitian
ini dapat memberikan rekomendasi strategi
untuk mendorong peningkatan kinerja
UKM industri kreatif.
TINJAUAN TEORETIS
Orientasi Pasar
Orientasi pasar mencerminkan sejauh-
mana perusahaan menciptakan kepuasan
dengan memenuhi kebutuhan dan ke-
inginan pelanggan sebagai prinsip peng-
organisasian dalam perusahaan (Baker dan
Sinkula, 2008). Orientasi pasar adalah sa-
ngat bernilai, langka, tidak dapat diper-
tukarkan, dan tidak dapat ditiru dengan
sempurna, yang dinilai sebagai salah satu
dari kemampuan internal dan sumber daya
yang berpotensi dapat menciptakan keung-
gulan bersaing (Zhou et al., 2008).
Orientasi pasar memuat tiga dimensi
yakni orientasi pelanggan (customer orien-
tation) yang terdiri dari analisis pelanggan
dan respon terhadap pelanggan, orientasi
pesaing (competitor orientation) yang terdiri
dari analisis pesaing dan reaksi menantang
pesaing, dan koordinasi interfungsional
(inter-functional coordination) yang terdiri
dari penyebaran informasi, pengumpulan
data dan pemanfaatan informasi (Taleghani,
et al., 2013).
Indikator pengukuran orientasi pasar
antara lain adalah fokus pada kepuasan
pelanggan, fokus pada pemenuhan ke-
butuhan pelanggan, tindakan yang siste-
matis untuk menciptakan kepuasan, mem-
perhatikan layanan purna jual, berorientasi
pada peningkatan nilai bagi pelanggan dan
pengurangan biaya, dan menekankan pada
kualitas produk. Oetintasi pesaing diukur
melalui kemampuan merespon dengan ce-
pat terhadap aktivitas pesaing, menyebar-
kan informasi pesaing ke elemen perusaha-
an, pemberian informasi kekuatan dan stra-
tegi pesaing, dan kepemilikan keunggulan
bersaing. Koordinasi inter fungsional di-
ukur melalui kepemilikan data klien pada
layanan operasional, menjawab kebutuhan
klien pada inter fungsional, semua fungsi
layanan berkontribusi dalam memberikan
nilai yang unggul bagi pelanggan, seluruh
staf menyadari pentingnya data pasar, dan
staf pada bagian pemasaran dan penjualan
berperan dalam pengembangan produk
baru (Liu et al., 2011).
Orientasi pasar adalah kemampuan dan
dasar budaya yang bersifat prinsip dari
organisasi. Tujuan utama dari orientasi
pasar adalah untuk mengantarkan nilai
244 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259
yang unggul bagi pelanggan yang di-
dasarkan pada pengetahuan yang berasal
dari analisis pelanggan dan pesaing, di-
mana pengetahuan ini diperoleh dan di-
sebarkan ke seluruh elemen organisasi.
Orientasi pasar mendorong budaya eksperi-
men dan fokus pada peningkatan terus
menerus pada proses dan sistem perusaha-
an (Kumar et al., 2011).
Orientasi pasar merupakan perspektif
organisasional yang mendorong tiga aspek
utama yakni: (1) upaya pengumpulan
intelegensi pasar secara sistematik dengan
sumber utama pelanggan dan pesaing, (2)
penyebaran intelegensi pasar kepada semua
unit atau departemen dalam organisasi dan
(3) Respon organisasi terkoordinasi, dan
menyeluruh terhadap intelegensi pasar.
Orientasi pasar adalah strategi yang di-
gunakan untuk mencapai keunggulan ber-
saing yang berkelanjutan berbasis pada
penciptaan dan penggunaan informasi da-
lam organisasi dan pemilihan pasar yang
akan dipuaskan (Olivares dan Lado, 2008).
Bisnis berorientasi pasar menunjukkan
sejauh mana komitmen perusahaan dalam
memberikan respon, desiminasi intelejen
pasar dan pengumpulan intelejen pasar
yang dapat diberlakukan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan saat ini
dan masa mendatang, strategi pesaing dan
langkah-langkah yang ditempuh, dan
lingkungan bisnis yang luas (Afsharghaseni,
2013).
Orientasi Kewirausahaan
Orientasi kewirausahaan merupakan
sumber daya strategis organisasi dengan
potensi untuk menghasilkan keunggulan
bersaing. Potensi orientasi kewirausahaan
dan dampaknya pada kinerja bisnis ter-
gantung pada peran orientasi kewira-
usahaan sebagai penggerak atau pelopor
bagi kemampuan organisasi dan inovasi
(Poudel et al., 2012). Orientasi kewirausaha-
an merupakan kunci keberhasilan organi-
sasi dan pencapaian profitabilitas. Per-
usahan yang mengadopsi orientasi kewira-
usahaan akan memiliki kinerja yang lebih
baik dibandingkan yang tidak mengadopsi
(Taylor, 2013)
Orientasi kewirausahaan sangat pen-
ting bagi peningkatan kinerja dan keung-
gulan bersaing perusahaan. Perusahaan ha-
rus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan potensial, terlibat dalam eksplo-
rasi baru, mendukung ide baru, menguji
dan mensimulasikan dengan kreatif. Ke-
semuanya merupakan upaya dalam meng-
hasilkan produk baru, jasa atau proses
teknologi, dan perubahan teknologi dan
praktik yang ada (Liu et al., 2011).
Orientasi kewirausahaan mencermin-
kan sejauhmana organisasi mampu meng-
identifikasi dan mengeksploitasi kesempat-
an yang belum dimanfaatkan. Suatu per-
usahaan dikatakan memiliki suatu se-
mangat orientasi kewirausahaan jika bisa
menjadi yang pertama dalam melakukan
inovasi produk baru di pasar, memiliki
keberanian mengambil risiko, dan selalu
proaktif terhadap perubahan tuntutan akan
produk baru. Sejumlah penelitian menunjuk-
kan bahwa perusahaan yang berorientasi
kewirausahaan harus memiliki tiga karakter-
istik utama yaitu inovasi, pengambilan
resiko dan sikap proaktif (Fairoz et al., 2010;
Taylor, 2013).
Inovasi mencerminkan kecenderungan
perusahaan untuk terlibat dalam ide-ide
baru dan proses kreatif untuk menghasilkan
produk baru. Proaktif mengacu pada sejauh
mana perusahaan menjadi pemimpin atau
pengikut dalam bersikap agresif terhadap
pesaing. Pengambil resiko adalah sejauh
mana perusahaan bersedia untuk membuat
komitmen yang besar dan beresiko.
Orientasi kewirausahaan pada UKM
dapat dikaji berdasarkan 5 (lima) dimensi
yakni: inovasi, sikap proaktif, pengambilan
resiko, keagresifan bersaing dan otonomi
(Arshad et al., 2014). Keagresifan bersaing
menunjukkan intensitas UKM untuk me-
ningkatkan posisinya melebihi atau me-
ngalahkan pesaing. Otonomi merupakan
tindakan individual atau team dalam me-
yakinkan ide-ide dan konsep yang sedang
dilakukan sampai dengan selesai. Otonomi
Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 245
memberikan kesempatan kepada karyawan
untuk berkinerja efektif dengan inde-
penden, mandiri dan kreatif.
Strategi Bersaing
Strategi bersaing dapat diwujudkan
melalui strategi biaya rendah dan diferen-
siasi (Husnah et al., 2013). Strategi biaya
rendah (low cost) lebih memusatkan per-
hatian untuk merebut pasaran dengan
harga murah melalui pengurangan biaya
produksi. Strategi diferensiasi dilakukan
dengan memanfaatkan kekhasan model
atau kualitas terbaik yang tidak terdapat
pada perusahaan lain sehingga menarik
pembeli atau pasaran.
Sebuah perusahaan dapat melakukan
diferensiasi dalam berbagai cara, seperti
menawarkan fitur inovatif, meluncurkan
promosi yang efektif, menyediakan layanan
yang unggul, mengembangkan nama merek
yang kuat, dan sebagainya (Li et al., 2008).
Strategi bersaing yang menjadi per-
hatian bagi wirausahawan/pebisnis UKM
antara lain meliputi: manajemen usaha,
sumber daya manusia, pemasaran, inovasi
dan orientasi global (Rosli, 2013).
Strategi bersaing pada UKM dapat
berupa strategi biaya rendah, diferensiasi,
inovasi (Afsharghasemi et al., 2013; Chado-
moyo dan Dumbu, 2012). Disamping stra-
tegi tersebut pada UKM juga dapat di-
kembangkan strategi bersaing yang berupa
strategi aliansi (Yan, 2010). Strategi bersaing
pada UKM ditunjukkan melalui inovasi,
peningkatan kualitas produk, dan biaya
rendah (Ge dan Ding, 2005).
Kinerja Usaha
Kinerja bisnis merupakan fungsi hasil-
hasil kegiatan yang ada dalam suatu
perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor
intern dan ekteren dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan selama periode waktu
tertentu. Kinerja bisnis dapat ditunjukkan
melalui kinerja keuangan yang dapat di-
ukur melalui tingkat likuiditas, solvabilitas
dan profitabilitas (Sels et al., 2006). Kinerja
bisnis direpresentasikan melalui kinerja
ekonomi terdiri dari pangsa pasar, per-
tumbuhan premium dan profitabilitas (Oli-
vares dan Lado, 2008).
Secara umum sulit untuk menentukan
ukuran tunggal bagi kinerja perusahaan.
Pendekatan subjektif seringkali digunakan
dalam penelitian empiris yang didasarkan
pada persepsi para pimpinan perusahaan
mengenai kinerja. Salah satu dimensi yang
dinilai tepat untuk mengukur kinerja UKM
adalah kinerja operasional (Bayraktar et al.,
2009) yakni: pengurangan waktu tunggu
dalam produksi, keakuratan forecasting, pe-
rencaan sumber daya dengan lebih baik,
efisiensi operasional yang lebih baik, pe-
ngurangan tingkat persediaan, penghemat-
an biaya, dan pembiayaan yang lebih
akurat.
Kinerja UKM dapat diukur melalui:
kinerja keuangan, loyalitas pelanggan, ke-
puasan pelanggan, kebertahanan pelang-
gan, dan kinerja yang diterima (Mahmmod
et al., 2013). Pengukuran kinerja bisnis de-
ngan pendekatan objektif yang diukur me-
lalui kinerja ekonomi atau kinerja keuangan
antara lain meliputi: ROI, laba, penjualan,
pertumbuhan pendapatan, pangsa pasar
(Spillan dan Parnell, 2006; Baker dan Sin-
kula, 2009; Chadomoyo dan Dumbu, 2012;
Poudel et al., 2012; Wingwon, 2012; Tale-
ghani et al., 2013; Dubihlela dan Dhurup,
2014).
Pengukuran kinerja bisnis dengan pen-
dekatan subjektif yang diukur melalui
kinerja non ekonomi atau kinerja non ke-
uangan antara lain meliputi: kinerja pasar,
efektifitas pasar, dominasi dalam pasar,
kualitas layanan, kepuasan pelanggan,
produktivitas, valuasi pasar, kekuatan pem-
beli, kekuatan pemasok, konsentrasi pen-
jualan, tingkat kebertahanan pelanggan,
reputasi perusahaan, turnover karyawan,
komitmen organisasional (Baker dan Sin-
kula, 2005, Spilian dan Parnell, 2006; Al-
Alak dan Tarabieh, 2012; Wingwon, 2012;
Taleghani et al., 2013; Husnah et al., 2013).
Kinerja bisnis dipandang sebagai 2
(dua) perspektif dalam kontek orientasi
pasar dengan pengukuran yang bersifat
246 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259
objektif dan subjektif. Pengukuran kinerja
objektif dalam bentuk kinerja ekonomi dan
pengukuran yang bersifat subjektif terkait
dengan kinerja aspek non ekonomi. Kinerja
non ekonomi dapat berupa kepuasan
pelanggan, kebertahanan pelanggan, citra
perusahaan, dan kepuasan karyawan.
Kinerja usaha pada UKM dapat diukur
berdasarkan capaian kinerja pemasaran dan
keuangan (Merrilees et al., 2010). Kinerja
pemasaran mencakup: tingkat pertumbuh-
an penjualan, kemampuan untuk memper-
oleh pelanggan baru, penguasaan pangsa
pasar, dan kemampuan untuk meningkat-
kan penjualan. Kinerja keuangan dapat
diukur melalui: tingkat kemampuan mem-
peroleh laba, tingkat pengembalian inves-
tasi, dan kemampuan mencapai tujuan
perusahaan secara keseluruhan.
Hipotesis Penelitian
Pengaruh Orientasi Pasar Dan Orientasi
Kewirausahaan Terhadap Strategi Ber-
saing
Terdapat pengaruh antara orientasi
pasar terhadap strategi bersaing (Ge dan
Ding, 2005). Orientasi pasar meliputi:
orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan
koordinasi antar fungsi, sedangkan strategi
bersaing meliputi: inovasi, peningkatan
kualitas dan strategi biaya rendah. Di-
tunjukkan bahwa orientasi pelanggan ber-
pengaruh positif dan signifikan terhadap
keseluruhan strategi bersaing. Orientasi
pesaing berpengaruh positif dan signifikan
terhadap strategi inovasi dan strategi biaya
rendah. Tetapi orientasi pesaing tidak
berpengaruh terhadap strategi peningkatan
kualitas. Koordinasi interfungsional berpe-
ngaruh negatif terhadap keseluruhan stra-
tegi bersaing.
Orientasi pasar berpengaruh positif
signifikan terhadap strategi bisnis UKM
(Afsharghasemi et al., 2013). Orientasi pasar
meliputi: orientasi pesaing, orientasi pe-
langgan dan koordinasi interfungsional.
Strategi bersaing meliputi: strategi inovasi,
strategi diferensiasi dan strategi low cost
leadership.
Orientasi kewirausahaan yang berupa
dimensi inovasi berhubungan positif ter-
hadap strategi bersaing yang berupa
strategi biaya rendah dan diferensiasi. Akan
tetapi orientasi kewirausahaan yang berupa
dimensi pengambilan resiko dan keagresif-
an bersaing tidak berpengaruh terhadap
strategi keunggulan bersaing (Lecher dan
Gudmundsson, 2014).
Orientasi kewirausahaan berpengaruh
positif terhadap strategi bersaing UKM
(Wingwon, 2012). Orientasi kewirausahaan
berhubungan positif dan signifikan ter-
hadap kinerja UKM dengan strategi keung-
gulan bersaing sebagai variabel pemediasi.
Keunggulan bersaing ditunjukkan melalui
diferensiasi produk, market sensing, daya
tanggap pasar (Mahammod dan Hanafi,
2013).
Berdasarkan uraian tersebut maka
diajukan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Orientasi pasar berpengaruh positif
terhadap strategi bersaing UKM
H1a : Orientasi pasar berpengaruh positif
terhadap strategi diferensiasi
H1b : Orientasi pasar berpengaruh positif
terhadap strategi biaya rendah
H1c : Orientasi pasar berpengaruh positif
terhadap strategi fokus
H2 : Orientasi kewirausahaan berpengaruh
positif terhadap strategi bersaing
UKM.
H2a : Orientasi kewirausahaan berpengaruh
positif terhadap strategi diferensiasi.
H2b : Orientasi kewirausahaan berpengaruh
positif terhadap strategi biaya rendah.
H2c : Orientasi kewirausahaan berpengaruh
positif terhadap startegi fokus
Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi
Kewirausahaan Terhadap Kinerja Bisnis
Orientasi pasar berpengaruh positif
terhadap kinerja bisnis UKM (Lie et al., 2008;
Olivares dan Lado, 2008; Idar dan Mah-
mood, 2011; Dublehlela dan Dhurup, 2014).
Orientasi pasar berpengaruh negatif ter-
hadap kinerja UKM (Hassim et al., 2011).
Orientasi kewirausahaan berpengaruh posi-
tip terhadap kinerja UKM (Keh et al., 2007;
Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 247
Lie et al., 2008; Idar dan Mahmood, 2011;
Hassim et al., 2011). Runyan and Droge
(2008) menunjukkan bahwa orientasi ke-
wirausahaan memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja UKM hanya pada ke-
lompok usaha “muda” yang menjalankan
usaha kurang dari 11 tahun. Pada kelompok
usaha lebih dari 11 tahun, orientasi ke-
wirausahaan tidak memiliki pengaruh ter-
hadap kinerja usaha kecil.
Terdapat hubungan positif antara
orientasi kewirausahaan dengan kinerja
UKM yang dimediasi oleh kemampuan
teknologi, inovasi dan pertumbuhan (Pou-
del et al., 2012). Orientasi kewirausahaan
meliputi: inovasi, pengambilan resiko dan
proaktif, sedangkan penilaian kinerja ber-
basis keuangan yang meliputi: ROA, ROI,
laba bersih dan rasio laba terhadap pen-
dapatan.
Orientasi kewirausahaan yang terdiri
dari dimensi inovasi, proaktif, pengambilan
resiko, keagresifan bersaing dan otonomi
berpengaruh terhadap kinerja bisnis UKM
(Arshad et al., 2014). Keempat dimensi pada
orientasi kewirausahaan berpengaruh posi-
tip terhadap kinerja bisnis akan tetapi untuk
dimensi otonomi berpengaruh negatif ter-
hadap kinerja bisnis.
Secara parsial orientasi pasar dan
orientasi kewirausahaan berpengaruh pada
kinerja UKM, akan tetapi secara simultan
orientasi kewirausahaan tidak berpengaruh
secara langsung terhadap kinerja UKM
(Baker dan Sinkula, 2005). Orientasi pasar
yang terdiri dari intelejen pelanggan,
desiminasi intelejen dan daya tanggap
berpengaruh positif terhadap kinerja UKM
(Spilian dan Parnell, 2006). Kinerja UKM
diukur dengan pendekatan objektif dan
subjektif. Pendekatan objektif melalui
kinerja keuangan. Pendekatan subjektif di-
ukur melalui tingkat kebertahanan pelang-
gan, reputasi dibanding pesaing, perputar-
an karyawan, efektifitas pengembangan
produk.
Berdasarkan pemaparan tersebut, di-
rumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Orientasi pasar berpengaruh positif
terhadap kinerja UKM
H4 : Orientasi kewirausahaan berpengaruh
positif terhadap kinerja UKM
Pengaruh Strategi Bersaing Terhadap
Kinerja Bisnis
Terdapat hubungan positif antara
strategi keunggulan bersaing yang terdiri
atas strategi biaya, strategi diferensiasi,
strategi inovasi dan strategi aliansi terhadap
kinerja UKM (Yan, 2010). Temuan serupa
juga dikemukakan oleh Chadamoyo dan
Dumbu (2012) dimana strategi bersaiang
yang meliputi strategi biaya, diferensiasi
dan inovasi berpengaruh positif terhadap
kinerja UKM. Strategi keunggulan bersaing
yang terdiri dari low cost leadership dan
diferensiasi memiliki hubungan yang posi-
tip dengan kinerja UKM (Al-Alak dan
Tarabieh, 2012; Husnah et al., 2013).
Berdasarkan pemaparan tersebut di-
rumuskan hipotesis sebagai berikut:
H5 : Strategi bersaing berpengaruh positif
terhadap kinerja UKM.
H5a : Strategi diferensiasi berpengaruh posi-
tif terhadap kinerja UKM
H5b : Strategi biaya rendah berpengaruh
positif terhadap kinerja UKM
H5c : Strategi fokus berpengaruh positif
terhadap kinerja UKM
Berdasarkan rumusan hipotesis pe-
nelitian tersebut, dapat digambarkan re-
rangka penelitian seperti pada gambar 1.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif yang ditujukan untuk menjawab
permasalahan melalui teknik pengukuran
terhadap variabel-variabel penelitian se-
hingga menghasilkan kesimpulan yang da-
pat digeneralisasikan. Sampel Penelitian
adalah UKM industri kreatif yang bergerak
pada bidang usaha fesyen dan kerajinan di
Propinsi DIY.
Teknik sampling menggunakan purpo-
sive sampling dengan mempertimbangkan
kriteria tertentu, yakni:
248 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259
H1a
H1b
H1c
H2a
H2b
H2c
H5a
H5b
Gambar 1
Rerangka Pikir Penelitian
1. Kriteria pengkategorian UKM didasar-
kan pada UU No 20 Tahun 2008 tentang
UMKM.
2. UKM tergabung dalam satu sentra atau
paguyuban yang bergerak pada bidang
usaha aneka kerajinan (handycraft) yang
terdiri dari aneka kerajinan perak, serat
alam, gerabah, kulit, dan kayu, dan
bidang usaha fesyen yang terdiri dari
aneka kerajinan batik.
Penentuan besarnya sampel dalam pe-
nelitian multivariate adalah besaran ukuran
sampel 10 kali lebih besar dari jumlah
variabel yang digunakan dalam penelitian
(Sugiono, 2010). Adapun jumlah variabel
dependen dan independen dalam penelitian
ini adalah 6 variabel. Dalam penelitian ini
besarnya sampel yang digunakan adalah
100 UKM industri kreatif bidang kerajinan
dan fesyen yang berada di Propinsi DIY.
Metode pengumpulan data diawali
dengan observasi pada UKM industri krea-
tif untuk diidentifikasi kelayakan untuk
mejadi sampel penelitian dan perolehan
data awal dalam profiling responden pe-
nelitian. Berdasarkan hasil observasi dilaku-
kan penghimpunan data melalui distribusi
kuesioner kepada sampel penelitian terkait
dengan penilaian terhadap orientasi pasar,
orientasi kewirausahaan, strategi bersaing
dan kinerja UKM. Kuesioner menggunakan
pertanyaan model terbuka dan tertutup.
Skala pengukuran variabel menggunakan
skala likert berjenjang 4 (empat) dengan
kriteria tidak baik (skor 1) sampai dengan
baik (skor 4).
Variabel dalam penelitian ini meliputi
orientasi pasar, orientasi kewirausahaan
sebagai variabel independen, strategi ber-
saing (strategi diferensiasi, biaya rendah,
Orientasi
Kewirausahaan
Diferensiasi
Fokus
Low Cost
Orientasi
Pasar
Kinerja
Strategi
Bersaing
H4
H2
H3
H1
H5
H5c
Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 249
fokus) sebagai variabel antara, dan kinerja
UKM sebagai variabel dependen.
Orientasi pasar merupakan budaya
bisnis yang menghasilkan kinerja unggul
melalui komitmennya untuk menciptakan
nilai yang unggul bagi pelanggan, yang
dikembangkan melalui orientasi pelanggan,
orientasi pesaing, dan koordinasi inter-
fungsional. Dalam penelitian ini indikator
yang dikembangkan untuk setiap dimensi
orientasi pasar diadopsi dari sejumlah (Idar
dan Mahmood, 2011; Idar et al., 2012) Indi-
kator dari dimensi orientasi pelanggan
meliputi: orientasi kepuasan konsumen, pe-
menuhan kebutuhan dan keinginan konsu-
men, memonitor lingkungan/kondisi pasar,
dan standar layanan. Indikator dimensi
orientasi pesaing meliputi: respon terhadap
serangan pesaing, strategi khusus meng-
atasi persaingan, penawaran harga yang
kompetitif, dan penerimaan produk di
pasar. Indikator koordinasi interfungsional
meliputi: desiminasi informasi pasar,
dukungan terhadap SDM untuk pemasaran
dan pengembangan produk, koordinasi
antar unit dengan orientasi konsumen, dan
komitmen seluruh SDM untuk penciptaan
kepuasan pelanggan.
Orientasi kewirausahaan merupakan
suatu konstruk yang multidimensi meliputi
dimensi inovasi, pengambilan resiko dan
sikap proaktif Dalam penelitian ini indi-
kator untuk setiap dimensi orientasi kewira-
usahaan diadopsi dari sejumlah penelitian
(Keh et al., 2007; Fairoz et al., 2010; Idar dan
Mahmood, 2011). Indikator dimensi inovasi
meliputi: kreatifitas dan inistiatif, perhatian
terhadap riset pasar, teknologi dan inovasi,
varian/jenis produk baru yang berbeda da-
lam 3 tahun terakhir, pembaruan desain
dan kemasan produk, pembaruan proses
produksi/produk baru/jasa baru. Indikator
dimensi pengambilan resiko meliputi: ke-
siapan menghadapi situasi ketidakpastian
usaha, kemampuan memperhitungkan resi-
ko, tanggungjawab terhadap resiko yang
timbul, keberanian bertindak untuk me-
maksimalkan peluang potensial yang ada.
Indikator dimensi sikap proaktif meliputi:
kepercayaan diri dalam menjalankan usaha,
pelopor dalam mengenalkan produk baru,
proaktif merespon keinginan pasar, dan
keaktifan membina hubungan kemitraan
dengan pihak lain.
Konsep strategi bersaing dikembang-
kan melalui strategi untuk penciptaan daya
saing/keunggulan bersaing yakni: strategi
cost leadership, differentiation, dan focus. Indi-
kator strategi bersaing dikembangkan dari
sejumlah penelitian (Suci, 2009; Yan, 2010;
Afsharghasemie et al., 2013). Indikator stra-
tegi diferensiasi meliputi: intensitas me-
ngenalkan produk baru, keunikan produk,
produk tidak mudah ditiru, mengembang-
kan identitas/merk usaha/produk dengan
ciri tertentu, penawaran harga yang berbeda
dengan UKM lain. Indikator strategi biaya
rendah meliputi: penekanan biaya produksi
lebih rendah, penekanan pada efisiensi dan
produktivitas usaha, pengoptimalan pe-
manfaatan sarana dan prasarana produksi,
menghasilkan produk dengan biaya efisien,
menggunakan bahan baku berbiaya rendah,
pemanfaatan tenaga kerja yang berupah
murah. Indikator strategi fokus meliputi:
melayani segmen atau kelompok pasar ter-
tentu, fokus menghasilkan produk tertentu,
fokus melayani wilayah pasar tertentu, dan
fokus melayani pelanggan tertentu.
Kinerja UKM adalah proses dan hasil
kerja atas kemampuan untuk mengelola
sumber daya, dimana kinerja dapat diukur
melalui kinerja objektif dan subjektif. Dalam
penelitian ini pengukuran kinerja diukur
melalui kinerja subjektif yang dikelompok-
kan dalam kinerja pemasaran, keuangan
dan operasional. Pengukuran kinerja pe-
masaran dan keuangan diadopsi dari se-
jumlah penelitian (Spillan dan Parnell, 2006;
Merrilees et al., 2010). Pengukuran kinerja
operasional diadopsi dari penelitian Bay-
raktar (2009). Indikator kinerja pemasaran
meliputi: tingkat pertumbuhan penjualan,
kemampuan memperoleh pelanggan baru,
penguasaan pangsa pasar, peningkatan
penjualan yang lebih baik dari konsumen
yang telah ada. Indikator kinerja keuangan
meliputi: kemampuan memperoleh laba,
250 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259
tingkat pengembalian investasi, pencapaian
tujuan finansial. Indikator kinerja operasi-
onal meliputi: pengurangan waktu tunggu
dalam proses produksi, kemampuan me-
rencanakan dan mengalokasikan sumber
daya, efisiensi operasional dalam menjalan-
kan usaha.
Teknik analisis data dalam penelitian
ini adalah analisis kuantitatif denggan
menggunakan alat statistik deskriptif dan
inferensial. Statistik deskriptif digunakan
untuk memberikan gambaran sampel mau-
pun variabel-variabel penelitian dengan
menggunakan model distribusi frekuensi
dan nilai rata-rata (mean). Alat statistik
inferensial dalam penelitian ini mengguna-
kan Path Analysis atau analisis jalur yakni
analisis model kausal dari variabel inde-
pendent (exogenous), variabel antara (endo-
genous), dan variabel dependent (endogenous)
dan semua variabel terukur. Aplikasi ana-
lisis jalur dalam penelitian ini merupakan
pengembangan dari Model Regresi Ber-
ganda atau Multyple Regression Analysis
(MRA). Analisis jalur ditujukkan untuk
menganalisis hubungan sebab akibat yang
tejadi pada regresi berganda jika variabel
bebasnya mempengaruhi variabel ter-
gantung tidak hanya secara langsung tetapi
juga secara tidak langsung.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Profiling Sampel UKM Industri Kreatif
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari
100 UKM indusri kreatif di DIY yang ter-
bagi dalam bidang usaha kerajinan (aneka
kerajinan serat alam, perak, gerabah, kulit,
dan kayu) sebanyak 70 UKM dan bidang
usaha fesyen (aneka batik) sebanyak 30
UKM. Profil sampel penelitian dapat di-
tunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 1
Profiling Sampel UKM Industri Kreatif
No Profil UKM N %tase
1. Riwayat Usaha:
Warisan
Merintis Sendiri
51
49
51%
49%
2. Jumlah ∑ SDM (orang):
5-19
>19
66
34
66%
34%
3. Legalitas Usaha:
PT
CV
Belum
1
12
87
1%
12%
87%
4. Wil. Pemasaran:
Dalam Negeri
Luar Negeri
57
43
57%
43%
5. Pemanfaatan TI:
Pengguna
Belum menggunakan
60
40
60%
40%
6. Asset UKM (Rp):
50jt – 500 jt
500 jt – 2,5 M
100
0
100%
0
7. Penjualan/tahun
300jt – 2,5M
2,5M – 50 M
100
0
100%
0
Sumber: Data Diolah 2015
Penilaian Terhadap Orientasi Pasar, Orien-
tasi Kewirausahaan, Strategi Bersaing dan
Kinerja UKM
Penilaian terhadap orientasi pasar,
orientasi kewirausahaan, strategi bersaing
dan kinerja UKM didasarkan pada peng-
hitungan rentang skala dengan kategori
sebagai berikut: skor 3,26–4,00 (Baik), 2,51–
3,25 (Cukup Baik), 1,76–2,50 (Kurang Baik)
dan 1,00–1,75 (Tidak Baik). Responden da-
lam penelitian ini adalah pemilik atau pe-
nanggungjawab UKM.
Orientasi pasar terdiri dari orientasi
pelanggan (4 item), orientasi pesaing (4
item), dan koordinasi interfungsional (4
item). Orientasi kewirausahaan terdiri dari
dimensi inovasi (5 item), pengambilan resi-
ko (4 item), dan sikap proaktif (4 item).
Strategi bersaing terdiri dari strategi
diferensiasi (5 item), strategi biaya rendah (6
item), dan strategi fokus (4 item). Kinerja
UKM terdiri dari kinerja pemasaran (4
item), kinerja keuangan (3 item), dan kinerja
operasional (3 item).
Penilaian terhadap orientasi pasar pada
UKM secara rata-rata dinilai cukup baik
(90%), penilaian orientasi kewirausahaan
pada UKM secara rata-rata dinilai cukup
Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 251
baik (90%), implementasi strategi diferensi-
asi pada UKM secara rata-rata dinilai cukup
baik (53%), implementasi strategi biaya
rendah pada UKM secara rata-rata dinilai
cukup baik (72%), dan implementasi stra-
tegi fokus pada UKM secara rata-rata dinilai
kurang baik (58%). Kinerja UKM secara
rata-rata dinilai cukup baik (84%).
Pengujian Hipotesis
Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi
Kewirausahaan Terhadap Strategi Diferen-
siasi
Hasil analisis regresi berganda untuk
menganalisis pengaruh orientasi pasar (X1)
dan orientasi kewirausahaan (X2) terhadap
strategi diferensiasi, diperoleh hasil sebagai
berikut:
Koefisisen determinasi berganda (R2)
sebesar 0,100 yang artinya secara statistik
variabel orientasi pasar dan orientasi ke-
wirausahaan memberikan kontribusi pe-
ngaruh terhadap strategi diferensiasi pada
UKM industri kreatif bidang fesyen dan
kerajinan sebesar 10,0%.
Hasil uji hipotesis dengan Uji F di-
peroleh hasil = 5,382; dengan p-value = 0,000
(p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara orien- tasi
pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap
strategi diferensiasi pada UKM industri
kreatif.
Hasil uji hipotesis secara parsial dengan
menggunakan Uji t diperoleh hasil thitung 1 =
2,145 dengan p-value = 0,034 dan thitung 2 =
1,969 dengan p-value = 0,052. Hasil ini me-
nunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara orientasi
pasar terhadap strategi diferensiasi pada
UKM Industri Kreatif, dan (2) Tidak ada
pengaruh yang signifikan antara orientasi
kewirausahaan terhadap strategi diferensi-
asi pada UKM Iindustri kreatif. Dengan
demikian H1a yang diajukan dalam pe-
nelitian ini terbukti atau dapat diterima,
sedangkan H2a ditolak.
Temuan penelitian yang menjelaskan
bahwa orientasi pasar berpengaruh positif
terhadap strategi bersaing UKM yang
berupa strategi diferensiasi, mendukung
hasil penelitian Afsharghasemi et al. (2013).
Temuan peneliti yang menjelaskan
bahwa orientasi kewirausahaan tidak mem-
pengaruhi strategi diferensiasi secara parsi-
al mendukung hasil penelitian Lecher dan
Gudmundsson (2014) yang mengemukakan
bahwa orientasi kewirausahaan yang be-
rupa dimensi pengambilan resiko dan ke-
agresifan bersaing tidak berpengaruh ter-
hadap strategi diferensiasi.
Dalam penelitian ini orientasi kewira-
usahaan tidak berpengaruh terhadap stra-
tegi diferensiasi, dikarenakan pelaku bisnis
UKM industri kreatif, belum secara maksi-
mal berorientasi pada inovasi. Hal ini dapat
ditunjukkan dari hasil analisis deskriptif
pada dimensi inovasi yang menunjukkan
bahwa pelaku usaha dinilai belum ber-
orientasi pada pengembangan/pembaruan
desain produk dan kemasan. Pelaku usaha
belum menganggap pembaruan teknologi
dalam proses produksi merupakan hal yang
sangat penting dalam menunjang usaha.
Hal ini dikarenakan pelaku usaha
masih mengandalkan peralatan/teknologi
tradisional dan sederhana dalam proses
produksinya mengingat produk yang di-
hasilkan lebih menonjolkan unsur seni dan
natural. Pengkajian pada dimensi peng-
ambilan resiko dapat ditunjukkan bahwa
pelaku usaha belum berani secara maksimal
memanfaatkan potensi/peluang usaha yang
ada seperti: memasuki pasar baru, meng-
hasilkan produk yang benar-benar baru
untuk pasar. Pengkajian pada dimensi sikap
proaktif dapat ditunjukkan bahwa pelaku
usaha belum beorientasi untuk menjadi
pelopor dalam pengenalan produk baru.
Kondisi yang demikian tidak men-
dorong pelaku usaha untuk menerapkan
strategi diferensiasi yang berupa pe-
ngenalan produk baru yang berbeda de-
ngan pelaku usaha lainnya, menghasilkan
produk yang tidak mudah ditiru oleh pe-
laku usaha lainnya, dan diferensiasi harga.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa
potensi orientasi kewirausahaan akan
252 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259
mempengaruhi strategi bersaing suatu
organisasi.
Hal ini sejalan dengan pendapat Poudel
et al. (2012) yang menyatakan bahwa orien-
tasi kewirausahaan merupakan sumber
daya strategis organisasi dengan potensi
untuk menghasilkan keunggulan bersaing.
Potensi orientasi kewirausahaan dan
dampaknya pada kinerja bisnis tergantung
pada peran orientasi kewirausahaan sebagai
penggerak atau pelopor bagi kemampuan
organisasi dan inovasi.
Hasil temuan bahwa orientasi kewira-
usahaan tidak berpengaruh terhadap stra-
tegi diferensiasi tidak mendukung peneliti-
an Wingwon (2012) dan Suci (2009) yang
menyatakan bahwa Orientasi kewirausaha-
an berpengaruh positif dan signifikan ter-
hadap strategi diferensiasi.
Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi
Kewirausahaan Terhadap Strategi Low
Cost
Hasil analisis regresi berganda me-
nunjukkan nilai koefisisen determinasi ber-
ganda (R2) sebesar 0,164 yang artinya secara
statistik variabel orientasi pasar dan orien-
tasi kewirausahaan memberikan kontribusi
pengaruh terhadap strategi low cost pada
UKM industri kreatif sebesar 16,4%.
Hasil uji hipotesis dengan Uji F
diperoleh hasil = 9,514; dengan p-value =
0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara orien-
tasi pasar dan orientasi kewirausahaan
secara simultan terhadap strategi low cost
pada UKM Industri Kreatif.
Hasil uji hipotesis secara parsial dengan
menggunakan Uji t diperoleh hasil thitung 1 =
3,246 dengan p-value = 0,002 dan thitung 2 =
2,156 dengan p-value = 0,034. Hasil ini me-
nunjukkan bahwa: terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara orientasi pasar
dan orientasi kewirausahaan secara parsial
terhadap strategi low cost pada UKM
industri kreatif. Dengan demikian H1b dan
H2b yang diajukan dalam penelitian ini
terbukti atau dapat diterima.
Hasil penelitian ini mendukung pe-
nelitian secara parsial penelitian Afshar-
ghasemi et al. (2013) yang menjelaskan bah-
wa orintasi pasar yang terdiri dari dimensi
orientasi pelanggan, pesaing dan koordinasi
interfungsional berpengaruh postip ter-
hadap strategi low cost pada UKM bidang
manufaktur di Malaysia. Penelitian ini
mendukung secara parsial hasil penelitian
Ge dan Ding (2005) yang menjelaskan bah-
wa orientasi pasar yang terdiri dari dimensi
orientasi pelanggan dan pesaing berpe-
ngaruh positif dan signifikan terhadap
strategi low cost leadership pada perusahaan
di China, akan tetapi dimensi inter-
fungsional tidak berpengaruh.
Orientasi kewirausahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap startegi low
cost, medukung secara parsial penelitian
Lecher dan Gudmundsson (2014). Dimana
orientasi kewirausahaan yang berupa di-
mensi inovasi berpengaruh positif ter-
hadap strategi low cost akan tetapi dimensi
pengambilan resiko tidak berpengaruh.
Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi
Kewirausahaan Terhadap Strategi Fokus
Hasil analisis regresi berganda me-
nujukkan nilai koefisisen determinasi ber-
ganda (R2) sebesar 0,263 yang artinya secara
statistik variabel orientasi pasar dan orien-
tasi kewirausahaan memberikan kontribusi
pengaruh terhadap strategi fokus pada
UKM industri kreatif sebesar 26,3%.
Hasil uji hipotesis secara parsial dengan
menggunakan Uji t diperoleh hasil thitung 1 =
3,336 dengan p-value = 0,001 dan thitung 2 =
4,015 dengan p-value = 0,000. Hasil ini me-
nunjukkan bahwa: terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara orientasi pasar
dan orientasi kewirausahaan secara parsial
terhadap strategi fokus pada UKM industri
kreatif.
Hasil uji hipotesis dengan Uji F di-
peroleh hasil = 17,263; dengan p-value =
0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara orien-
tasi pasar dan orientasi kewirausahaan
Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 253
secara simultan terhadap strategi fokus
pada UKM Industri Kreatif.
Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi
Kewirausahaan, dan Strategi Bersaing
Terhadap Kinerja UKM
Hasil analisis regresi berganda me-
nujukkan nilai koefisisen determinasi ber-
ganda (R2) sebesar 0,487 yang artinya secara
statistik variabel orientasi pasar, orientasi
kewirausahaan dan strategi bersaing pada
UKM (diferensiasi, low cost, dan fokus)
memberikan kontribusi pengaruh terhadap
kinerja UKM industri kreatif sebesar 48,7%.
Hasil uji hipotesis secara parsial dengan
menggunakan Uji t diperoleh hasil thitung 1 =
2,063 dengan p-value = 0,042, yang artinya
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara orientasi pasar terhadap
kinerja UKM industri kreatif. Hasil ini men-
dukung H3 yang diajukan dalam penelitian
ini sehingga hipotesis diterima.
Hasil thitung2 = 2,865 dengan p-value =
0,005 yang artinya bahwa orientasi kewira-
usahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja UKM insutri kreatif. Hasil
ini mendukung H4 yang diajukan dalam
penelitian ini sehingga hipotesis diterima.
Hasil thitung3 = 3,150 dengan p-value =
0,002 yang artinya bahwa strategi diferen-
siasi berpengaruh positf dan signifikan
terhadap kinerja UKM industri kreatif.
Hasil ini mendukung H5a yang diajukan
dalam penelitian ini sehingga hipotesis
diterima.
Hasil thitung4 = 2,038 dengan p-value =
0,044 yang artinya bahwa strategi low cost
berpengaruh positf dan signifikan terhadap
kinerja UKM industri kreatif. Hasil ini
mendukung H5b yang diajukan dalam pe-
nelitian ini sehingga hipotesis diterima.
Hasil thitung5 = 2,710 dengan p-value =
0,008 yang artinya bahwa strategi fokus
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja UKM industri kreatif. Hasil ini
mendukung H5c yang diajukan dalam pe-
nelitian ini sehingga hipotesis diterima.
Hasil uji hipotesis dengan Uji F di-
peroleh hasil = 17,879; dengan p-value =
0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara orientasi pasar, orientasi kewira-
usahaan, dan strategi bersaing (diferensiasi,
low cost dan fokus) secara simultan terhadap
kinerja UKM Industri Kreatif.
Temuan penelitian dimana orientasi
pasar berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja UKM, mendukung hasil
penelitian sebelumnya (Lie et al., 2008;
Olivares dan Lado, 2008; Idar dan Mah-
mood, 2011; Dublehlela dan Dhurup, 2014).
Akan tetapi tidak mendukung penelitian
lain yang menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang negatif antara orientasi
pasar terhadap kinerja UKM (Hassim et al.,
2011).
Temuan dalam penelitian ini bahwa
orientasi kewirausahaan berpengaruh posi-
tif terhadap kinerja UKM mendukung hasil
penelitian sebelumnya (Keh et al., 2007; Lie
et al., 2008; Suci, 2009; Fairoz, 2010; Idar
dan Mahmood, 2011; Hassim et al., 2011).
Akan tetapi temuan penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang menyatakan
bahwa orientasi kewirausahaan tidak ber-
pengaruh terhadap kinerja UKM (Setyawati,
2013; Arief et al., 2013). Hal ini dikarenakan
latar belakang pendidikan pelaku usaha
yang secara rata-rata masih rendah se-
hingga wawasan keirausahaannya juga ma-
sih sangat minimal.
Temuan dalam penelitian ini bahwa
strategi bersaing berpengaruh positif ter-
hadap kinerja UKM mendukung hasil pe-
nelitian sebelumnya (Yan, 2010; Al-Alak
dan Tarabieh, 2012; Chadamoyo dan Dum-
bu, 2012; Husnah et al. (2013),. Dimana stra-
tegi bersaing yang terdiri dari low cost
leadership dan diferensiasi memiliki hubung-
an yang positif dengan kinerja UKM. Akan
tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung
penelitian Suci (2009) yang menjelaskan
bahwa strategi bisnis berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kinerja UKM. Hal
ini dikarenakan UKM tidak mengimplemen-
tasikan strategi bisnis secara murni akan
tetapi mengimplementasikan strategi bisnis
kombinasi (hybrid strategy).
254 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259
Rangkuman terhadap hasil analisis
regresi untuk pengujian pengaruh orientasi
pasar, orientasi kewirausahaan, dan strategi
bersaing terhadap kinerja UKM industri
kreatif dapat ditunjukkan pada Tabel 2.
Analisis lebih lanjut pada pengujian
hipotesis tersebut di atas adalah analisis
jalur (path analysis), yang hasilnya dapat
ditunjukkan pada Gambar 2.
Tabel 2
Analisis Regresi Dengan Kinerja Sebagai Variabel Dependen
Variabel Bebas
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T
Sig.
(p)
B Std. Error
(Constant) 0,656 0,315 -- -- --
Orientasi Pasar (X1) 0,187 0,090 0,173 2,063 0,042*)
Orientasi Kewirausahaan (X2) 0,265 0,092 0,240 2,865 0,005*)
Strategi Diferensiasi (Y1.1) 0,117 0,037 0,250 3,150 0,002*)
Strategi Low Cost (Y1.2) 0,096 0,047 0,168 2,038 0,044*)
Strategi Fokus (Y1.3) 0,094 0,035 0,233 2,710 0,008*)
R = 0,698
R2 = 0,487
Fhitung = 17,879
Sig. (p) = 0,000
Sumber: Data Primer Diolah
Gambar 2
Model Analisis Jalur (Path Analysis)
Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 255
Berdasarkan hasil analisis dengan soft-
ware AMOS seperti tercantum pada gambar
di atas, secara ringkas dapat disajikan
pengaruh langsung dan pengaruh tidak
langsung masing-masing variabel eksogen
(independent variable) terhadap variabel
endogen (dependent variable) seperti tersaji
pada Tabel 3.
Tabel 3
Pengaruh Langsung (Direct) dan Tak Langsung (Indirect) Variabel Eksogen Terhadap
Variabel Endogen
Variabel
Endogen/Dependent
Variabel
Eksogen/Independent
Effects (%)
Direct Indirect Total
Strategi Diferensiasi
(Y1.1)
Orientasi Pasar (X1) 49,0 - 49,0
Orientasi Kewirausahaan (X2 46,0 - 46,0
Strategi Low Cost (Y1.2) Orientasi Pasar (X1) 58,2 - 58,2
Orientasi Kewirausahaan (X2) 20,8 - 20,8
Strategi Fokus (Y1.3) Orientasi Pasar (X1) 30,5 - 30,5
Orientasi Kewirausahaan (X2) 36,7 - 36,7
Kinerja Usaha (Y2) Orientasi Pasar (X1) 18,1 18,2 36,3
Orientasi Kewirausahaan (X2) 25,0 17,4 42,4
Strategi Diferensiasi (Y1.1) 25,9 - 25,9
Strategi Low Cost (Y1.2) 17,3 - 17,3
Strategi Fokus (Y1.3) 23,8 - 23,8
Sumber: Data Primer Diolah
Tabel 3 tersebut di atas memperlihatkan
bahwa pengaruh langsung (direct effects)
dari orientasi pasar terhadap kinerja UKM
industri kreatif sebesar 18,1 % dan pe-
ngaruh tak langsung (indirect effects) sebesar
18,2 %. Adapun pada variabel orientasi ke-
wirausahaan pengaruh langsung (direct
effects) terhadap kinerja UKM industri krea-
tif sebesar 25,0 % dan pengaruh tak lang-
sung (indirect effects) sebesar 17,4 %. Hal ini
menunjukkan bahwa orientasi kewirausaha-
an memiliki pengaruh langsung yang lebih
besar terhadap kinerja UKM industri kreatif
dibandingkan orientasi pasar.
SIMPULAN
Orientasi pasar dan orientasi kewira-
usahaan secara simultan berpengaruh posi-
tif dan signifikan terhadap strategi bersaing
UKM industri kreatif. Orientasi pasar ber-
pengaruh positif dan signifikan terhadap
strategi diferensiasi dan orientasi kewira-
usahaan tidak berpengaruh. Orientasi pasar
dan orientasi kewirausahaan baik secara
parsial maupun simultan berpengaruh
terhadap strategi low cost. Orientasi pasar
dan orientasi kewirausahaan baik secara
parsial maupun simultan berpengaruh ter-
hadap strategi fokus.
Orientasi pasar dan orientasi kewira-
usahaan baik secara parsial maupun simul-
tan berpengaruh positif dan signifikan ter-
hadap kinerja UKM industri kreatif. Strategi
bersaing yang terdiri dari strategi diferensi-
asi, low cost dan fokus baik secara parsial
maupun simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja UKM industri
kreatif.
Orientasi pasar memiliki pengaruh
langsung yang lebih besar terhadap strategi
diferensiasi dan strategi low cost, dibanding-
kan orientasi kewirausahaan. Orientasi pa-
sar memiliki pengaruh langsung yang lebih
besar terhadap strategi low cost, dibanding-
kan orientasi kewirausahaan. Orientasi pa-
sar memiliki pengaruh langsung yang lebih
kecil terhadap strategi fokus, dibanding kan
orientasi kewirausahaan. Strategi diferensi-
asi memiliki pengaruh langsung yang lebih
256 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259
besar terhadap kinerja UKM industri kreatif
dibandingkan strategi low cost dan fokus.
Orientasi pasar memiliki pengaruh
langsung terhadap kinerja UKM sebesar
18,1% dan pengaruh tidak langsung sebesar
18,2%. Orientasi kewirausahaan memiliki
pengaruh langsung terhadap kinerja UKM
sebesar 25% dan pengaruh tidak langsung
sebesar 17,4%. Hal ini menunjukkan bahwa
orientasi kewirausahaan memiliki pengaruh
yang lebih besar terhadap kinerja UKM
dibandingkan dengan orientasi pasar.
Implikasi manajerial dari hasil peneliti-
an ini adalah perlu direkomendasikannya
strategi yang mendukung peningkatan
kinerja UKM industri kreatif dengan ber-
basis orientasi pasar dan orientasi kewira-
usahaan. Strategi berbasis orientasi pasar
dapat diwujudkan melalui strategi: pemasar-
an intensif (intensive marketing strategy),
penciptaan kepuasan pelanggan (customer
satisfaction strategy), penciptaan keunggulan
bersaing (competitive advantage strategy), dan
penguatan budaya organisasi (reinfor-
cemment organizational culture strategy)
Strategi pemasaran intensif adalah se-
rangkaian tindakan untuk mengenalkan
produk UKM pada wilayah dan atau
konsumen yang baru serta peningkatan
aktivitas pemasaran pada pasar yang telah
dilayani untuk peningkatan penguasaan
pangsa pasar. Hal ini antara lain dapat
dilakukan dengan mengagresifkan kegiatan
pemasaran UKM yang didukung dengan
pemanfaatan teknologi informasi (e-
commerce) guna memperluas akses pasar
dan secara proaktif mengikuti kegiatan
pameran/expo dagang. Strategi penciptaan
kepuasan pelanggan merupakan strategi
penghantaran produk/jasa layanan UKM
yang melebihi harapan dari konsumen. Hal
ini dapat dilakukan dengan memberikan
layanan prima bagi konsumen, menawar-
kan produk yang berkualitas, dan mem-
bangun hubungan jangka panjang dengan
pelanggan. Strategi keunggulan bersaing
merupakan strategi penonjolan keunggulan
UKM yang lebih dari pesaing sejenis yang
diperoleh melalui penawaran nilai yang
lebih besar kepada konsumen, baik dengan
pemberian harga yang lebih rendah, pem-
beriaan manfaat yang lebih besar dan
layanan UKM yang lebih baik dibanding
UKM lainnya dengan harga yang lebih
bersaing. Hal ini antara lain dapat dilaku-
kan melalui penonjolan keunikan produk
yang merupakan ciri khas produk UKM,
mendesain produk, kemasan dan pelabelan
yang berbeda dengan UKM lainnya, dan
mengimplementasikan strategi hybrid atau
kombinasi dengan menawarkan produk
yang unik/khas dan harga yang lebih
rendah melalui efisiensi biaya operasional.
Strategi penguatan budaya organisasi di-
wujudkan melalui tindakan untuk me-
nguatkan nilai-nilai, norma dan kebijakan
UKM yang telah disepakati bersama dalam
menjalankan usaha. Hal ini dapat dilakukan
melalui mengubah mindset wirausahawan
dari berorientasi penjualan ke orientasi pe-
masaran, menekankan komitmen bersama
dalam UKM untuk berorientasi pada
kepuasan konsumen, menumbuhkan iklim
kerja UKM yang kondusif, dan meningkat-
kan perhatian pada manusia (humanity
oriented) melalui peringkatan kesejahteraan
SDM dalam UKM.
Strategi yang mendukung peningkatan
kinerja UKM dengan berbasis pada orientasi
kewirausahaan dapat dilakukan melalui
strategi: peningkatan Kemampuan atau
Kompetensi (Capacity Building Strategy), pe-
ningkatan motivasi diri (self-motivation stra-
tegy), pengembangan inovasi organisasi
(organizational innovation strategy), dan ke-
mitraan (alliances strategy).
Strategi peningkatan kemampuan me-
rupakan serangkaian tindakan untuk mem-
perbaiki kemampuan wirausaha, UKM atau
kelompok UKM atau sistem yang ada untuk
mencapai tujuan atau kinerja yang lebih
baik. Hal ini dapat dilakukan melalui pe-
ningkatan kompetensi teknis, pemasaran,
pengelolaan SDM, keuangan usaha, dan
kompetensi konseptual pada diri wira-
usaha. Strategi peningkatan motivasi diri
merupakan dorongan untuk mengembang-
kan semangat diri wirausaha melalui
Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 257
sugesti positif untuk melakukan tindakan
guna mencapai tujuan/kesuksesan usaha.
Hal ini dapat dilakukan dengan me-
ngembangkan softskill wirausaha melalui
menumbuhkan sikap positif wirausaha,
menjaga konsistensi dalam usaha sehingga
pelaku usaha tidak mudah menyerah,
menumbuhkan sikap gigih, bekerja keras
dan berorientasi pada kesuksesan usaha
sehingga dapat menjadi motivator bagi
UKM lainnya. Strategi pengembangan ino-
vasi organisasai merupakan mekanisme
UKM untuk dapat beradaptasi dalam
lingkungan yang dinamis melalui pencipta-
an ide-ide baru dengan menawarkan
produk/jasa/sistem baru yang inovatif
yang berorientasi pada peningkatan ke-
puasan konsumen. Hal ini dapat dilakukan
melalui pengembangan inovasi proses
produksi, inovasi produk, inovasi pemasar-
an, inovasi manajemen usaha, dan inovasi
administrasi usaha. Strategi kemitraan me-
rupakan kesepakatan antar dua atau lebih
mitra untuk bekerjasama dalam berbagi
pengetahuan dan sumber daya guna men-
capai tujuan yang strategis. Hal ini dapat
dilakukan dengan mendorong sikap pro-
aktif dari wirausaha untuk memperluas
jaringan kemitraan atau kerjasama dengan
sesama UKM di dalam dan atau diluar
sentra/paguyuban, kerjasama dengan usa-
ha besar, kerjasama dengan lembaga pen-
didikan tinggi dan instansi pemerintah/
swasta lainnya yang terkait dengan pe-
ngembangan UKM.
DAFTAR PUSTAKA
Afsharghasemi, A., M. Zain, M. Sambas-
vian, dan S. N. S. Imm. 2013. Market
Orientation, Government Regulation,
Competitive Advantage and Internati-
onalization of SMEs: A Study In Malay-
sia. Journal of Business Administration
Research 2(2): 13-22.
Al-Alak, B. A. dan S. A. Tarabieh. 2012.
Gaining Competitive Adavantage And
Organbizational Performance Through
Customer Orientation, Innovation Dif-
ferentiation and Market Differentiation.
International Journal of Economic and
Management Science 1(5): 80-91.
Amario, R. 2008. Market Orientation and
Internationalization in Small and Medi-
um Sized Enterprises. Journal of Small
Business Management, Milwaukee 46(4):
485.
Arief, M., A. Thoyib, A. Sudiro, dan F.
Rohman. 2013. The Effect of Entre-
preneurial Orientation on the Firm
Performance through Strategic Flexibi-
lity: A Study on the SMEs Cluster in
Malang. Journal of Management Research
5(3): 44-62.
Arshad, A. S., A. Rasli, A. A. Arshad, dan Z.
M. Zain. 2014. The Impact of Entre-
prenbeurial Orientation on Business
Performance: A Study of Technology
Bassed SMEs in Malaysia. Procedia-
Social and Behavioral Sciences 130(2014):
46-53.
Baker, W. E. dan J. M. Sinkula. 2009. The
Complementary Effects of Market
Orientation and Entrepreneurial Orien-
tation on Profitability in Small Business.
Journal of Small Business Management
47(4): 443-464.
Bayraktar, E., M. Demirbag, L. S. Koh, E.
Totoglo, dan H. Zaim. 2009. A Causal
Analysis of The Impact of Information
System and Supply Chain Management
Practices on Operational Performance:
Evidence From Manufacturing SMEs in
Turkey. International Journal Production
Economics 122:133-149.
Chadamoyo, P. dan E. Dumbu. 2012.
Competitive Strategy and Business
Environtment Influencing Performance
of Small and Medium Enterprises in
The Manufacturing Sector, The Case
Study of Manufacturing Firms In
Mucheke Light Industry. European
Journal of Business and Management
4(10): 28-35.
Chittithaworn, C., M. A. Islam., T. Kaew-
chana, dan M. Yusuf. 2011. Factors
Affecting Business Success of Small and
Medium Enterprises (SMEs) In Thai-
land. Asian Social Science 7(5): 180-190.
258 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259
Dublhlela dan Dhurup. 2014. Modelling The
Effects of Market Orientation Enablers
on Business Performace Among SMEs
In A Developing Country. Mediterra-
nean Journal of Social Sciences 5(16): 33-
41.
Fairoz, F. M., T. Hirobumi, dan Y. Tanaka.
2010. Entrepreneurial Orientation and
Business Performance of Small and
Medium Sales Enterprises of Hamban-
tota District Sri Lanka. Asian Social
Science 6(3): 34-46.
Ge, L. G. dan D. Z. Ding. 2005. Market
Orientation, Competitive Strategy, and
Firm Performance: An Empirical Study
of China Firms. Journal of Global
Marketing 18(3/4): 115-140.
Hassim, A. A., A. Nizam, A. Talib, dan A. R.
A. Bakar. 2011. The Effects of Entre-
preneurial Orientation on Firm Organi-
sational Innovation and Market Orien-
tation Towards Firm Business Perfor
mance. International Conference on Socia-
lity and Economics Development IAcSIT
Press, Singapore: 280-284.
Husnah, B. Subroto, S. Aisjah, dan Djuma-
dli. 2013. Competitive Strategy Role in
Developing SMEs With RBV Perspec-
tive: A literature Review. International
Journal of Business and Behavioral Science
3(3):48-59.
Idar R. dan R. Mahmood. 2011. Entre-
preuneurial and Marketing Orientation
Relationship To Performance: The SME
Perspective. Interdisciplinary Review of
Economics and Management 2(2011): 1-8.
Idar, R., Y. Yusoff, dan R. Mahmood. 2012.
The Effect of Market Orientation As
Mediator to Strategic Planning Practices
and Performance Relationship: Evi-
dence From Malaysian SMEs. Procedia
Economic and Finance 4(2012): 68-78.
Keh, H. T., T. T. M. Nguyen, dan H. P. Ng.
2007. The Effects of Entrepreuneurial
Orientation and Marketing Information
on The Performance of SMEs. Journal of
Business Venturing 22(2007): 592-611.
Kumar, V., E. Jones, R. Venkatesan, dan R.P.
Leone. 2011. Is Market Orientation A
Source of Sustainable Competitive
Advantage or Simply The Cost of
Competing?. Journal of Marketing 75:16-
30.
Lechner, C. dan S. V. Gudmundsson. 2014.
Entrepreneurial Orientation, Firm Stra-
tegy and Small Firm Performance.
International Small Business Journal
32(1):36-60.
Li, Y., Y. Zhao, J. Tan, dan Y. Liu. 2008.
Moderating Effects of Entrepreneurial
Orientation on Market Orientation-
Performance Linkage: Evidance From
Chinase Small Firms, Journal of Small
Business Management 46(1): 113-133.
Liu, Y., Y. Lie, dan J. Xue. 2011. Ownership,
Strategic Orientation and Internationali-
zation in Emerging Markets. Journal of
World Business 46: 381-393.
Mahmmod, R. dan N. Hanafi. 2013. Entre-
preneurial Orientation and Business
Performance of Women-Owened Small
and Medium Enterprises in Malaysia:
Competitive Adavantage as A Media-
tor. International Journal of Business and
Social Science 4(1): 82-90.
Merrilees, B., S. R. Thiele, dan A. Lye. 2010.
Marketing Capabilities: Antecedents
and Implication for B2B SME Perfor-
mance, Industrual Marketing Manage-
ment, 06538: 1-8.
Nuvriasari, A. 2012. Peran Dukungan
Organisasional, Kompetensi Teknologi
dan Lingkungan Eksternal Dalam
Rangka Mendorong Pengadopsian E-
Commerce Pada Usaha Kecil dan
Menengah. Jurnal Siasat Bisnis 16(2):
205-217.
Nuvriasari, A. dan U. Hadiyati. 2008.
Governance di Lingkungan Usaha Kecil
Menengah Studi Empiris pada Usaha
Kecil Menengah di Propinsi DIY.
SINERGI: Kajian Bisnis dan Manajemen
10(2): 121-140.
Olivares, A. M. dan W. Lado. 2008. Market
Orientation and Business Economic
Performance A Mediated Model. Inter-
national Journal of Service Industry
Management 14(3): 284-309.
Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 259
Poudel, K. P., R. Carter, dan S. Lonial. 2012.
The Process Aspect of Entrepreneurial
Orientation-Performance Relationship:
Uncovering The Mediating Roles of
Technological Capabilities, Innovation
and Firm Growth. Frontiers of Entre-
preneurship Research 32(12): 1-15.
Rosli, M.M. 2012. Competitive Strategy of
Malaysian Small and Medium Enter-
prises: An Exploratory Investigation.
American International Journal of Contem-
porary Research 2(1): 93-105.
Runyan, R., C. Droge, dan J. Swinney. 2008.
Entrepreneurial Orientation versus
Small Business Orientation: What Are
Their Relationship to Firm Perfor-
mance?. Journal of Small Business Mana-
gement 46(4): 567-588.
Sels, L., S. D. Winne, J. Delmote, J. Maes, D.
Faems, dan A. Forrier. 2006. Linking
HRM and Small Business Performance:
An Examination of The Impact of HRM
Intensity on The Productivity and
Financial Performance of Small Busi-
ness, Small Business Economics 26: 83-101
Setyawati, H. A. 2013. Pengaruh Orientasi
Kewirausahaan Dan Orientasi Pasar
Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui
Keunggulan Bersaing Dan Persepsi
Ketidakpastian Lingkungan Sebagai
Prediksi Variabel Moderasi. Journal.
stieputrabangsa.ac.id/index.php/fokbis/artic
le/view/3. Diakses tanggal 1 November
2015.
Spillan, J. dan J. Parnell. 2006. Marketing
Resources and Firm Performance
Among SME. European Management
Journal 24(2-3).
Suci, R. P. 2009. Peningkatan Kinerja Me-
lalui Orientasi Kewirausahaan, Ke-
mampuan Manajemen, dan Strategi
Bisnis. Jurnal Manajemen Dan Kewira-
usahaan 11(1):46-58.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.
Taleghani, M., S. Gilaninia, dan S.M. Talab.
2013. Relationship between Market
Orientation Culture and Business Per-
formance. Interdisciplinary Journal of
Contemporary Research in Business 5(1):
949-954.
Taylor, P. 2013. The Effect of Entrepreneu-
rial Orientation on The Internationali-
zation of SMEs in Developing Coun-
tries. African Journal of Business Manage-
ment 7(19): 1927-1937.
Wicaksono, G. dan A. Nuvriasari. 2012.
Meningkatkan Kinerja UMKM Industri
Kreatif Melalui Pengembangan Kewira-
usahaan dan Orientasi Pasar: Kajian
Pada Peran Serta Wirausaha Wanita di
Kecamatan Moyudan Kabupaten Sle-
man, Propinsi DIY. Jurnal Sosio Humani
ora 3(4): 17-35.
Wingwon, B. 2012. Effects of Entrepreneur-
ship, Organization Capability, Strategic
Decision Making and Innovation
Toward The Competitive Advantage of
SME Enterprises. Journal of Management
and Sustainability 2(1): 137-150.
Yan, S. 2010. Competitive Strategy and
Business Environtment: The Case of
Small Enterprises in China. Asian Social
Science 6(11): 64-71.
Zhou, K. Z., J. R. Brown, dan C. S. Dev.
2008. Market Orientation, Competitive
Advantage, And Performance: A
Demand-Based Perspective. Journal Of
Business Research 62(2008): 1062-1070.

More Related Content

Similar to Peran orientasi pasar_orientasi_kewirausahaan_dan_

MANAJEMEN STRATEGIK PART 3.ppt
MANAJEMEN STRATEGIK PART 3.pptMANAJEMEN STRATEGIK PART 3.ppt
MANAJEMEN STRATEGIK PART 3.pptSyamsudinBaharsyah
 
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...Alief Setyanto
 
perubahan paradigma dan daya saing UMKM di Kota Palu selama pandemi covid19.pptx
perubahan paradigma dan daya saing UMKM di Kota Palu selama pandemi covid19.pptxperubahan paradigma dan daya saing UMKM di Kota Palu selama pandemi covid19.pptx
perubahan paradigma dan daya saing UMKM di Kota Palu selama pandemi covid19.pptxradit26
 
TAHAP PENDIGITALAN PERNIAGAAN DALAM STRATEGI PEMASARAN DI KALANGAN BELIA
TAHAP PENDIGITALAN PERNIAGAAN DALAM STRATEGI PEMASARAN DI KALANGAN BELIATAHAP PENDIGITALAN PERNIAGAAN DALAM STRATEGI PEMASARAN DI KALANGAN BELIA
TAHAP PENDIGITALAN PERNIAGAAN DALAM STRATEGI PEMASARAN DI KALANGAN BELIAcombi07
 
11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdfARRYWIDODO1
 
4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...
4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...
4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...ana_sari
 
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013Eva Handriyantini
 
Analisis strategi pemasaran_mengunakan_metode_quan (1)
Analisis strategi pemasaran_mengunakan_metode_quan (1)Analisis strategi pemasaran_mengunakan_metode_quan (1)
Analisis strategi pemasaran_mengunakan_metode_quan (1)Wisuda A. Muharram
 
Sm, muhamad rusdi, prof hapzi ali, analisis lingkungan eksteernal perusahaan,...
Sm, muhamad rusdi, prof hapzi ali, analisis lingkungan eksteernal perusahaan,...Sm, muhamad rusdi, prof hapzi ali, analisis lingkungan eksteernal perusahaan,...
Sm, muhamad rusdi, prof hapzi ali, analisis lingkungan eksteernal perusahaan,...muhamadrusdi4
 
3. sm, besler, hapzi ali, external macro environment analysis, universitas me...
3. sm, besler, hapzi ali, external macro environment analysis, universitas me...3. sm, besler, hapzi ali, external macro environment analysis, universitas me...
3. sm, besler, hapzi ali, external macro environment analysis, universitas me...BeslerPasaribu
 
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...maya indrawati
 
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...Adi Novian Prihantoro
 
1134-3708-1-PB (4).pdf
1134-3708-1-PB (4).pdf1134-3708-1-PB (4).pdf
1134-3708-1-PB (4).pdfhilman39
 
konsep strategi pemasaran dalam bisnis low.pptx
konsep strategi pemasaran dalam bisnis low.pptxkonsep strategi pemasaran dalam bisnis low.pptx
konsep strategi pemasaran dalam bisnis low.pptxMu'iz Praja
 
Kelompok 7_Ketua_TugasPekan11_08171025.pptx
Kelompok 7_Ketua_TugasPekan11_08171025.pptxKelompok 7_Ketua_TugasPekan11_08171025.pptx
Kelompok 7_Ketua_TugasPekan11_08171025.pptxHeritaDeviantiSekarA
 
Industri Kreatif Pakaian Muslim
Industri Kreatif Pakaian MuslimIndustri Kreatif Pakaian Muslim
Industri Kreatif Pakaian MuslimAndi Amnur
 

Similar to Peran orientasi pasar_orientasi_kewirausahaan_dan_ (20)

MANAJEMEN STRATEGIK PART 3.ppt
MANAJEMEN STRATEGIK PART 3.pptMANAJEMEN STRATEGIK PART 3.ppt
MANAJEMEN STRATEGIK PART 3.ppt
 
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
 
perubahan paradigma dan daya saing UMKM di Kota Palu selama pandemi covid19.pptx
perubahan paradigma dan daya saing UMKM di Kota Palu selama pandemi covid19.pptxperubahan paradigma dan daya saing UMKM di Kota Palu selama pandemi covid19.pptx
perubahan paradigma dan daya saing UMKM di Kota Palu selama pandemi covid19.pptx
 
TAHAP PENDIGITALAN PERNIAGAAN DALAM STRATEGI PEMASARAN DI KALANGAN BELIA
TAHAP PENDIGITALAN PERNIAGAAN DALAM STRATEGI PEMASARAN DI KALANGAN BELIATAHAP PENDIGITALAN PERNIAGAAN DALAM STRATEGI PEMASARAN DI KALANGAN BELIA
TAHAP PENDIGITALAN PERNIAGAAN DALAM STRATEGI PEMASARAN DI KALANGAN BELIA
 
11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf
 
137145376 ketika-desain-dan-manajemen-bersatu
137145376 ketika-desain-dan-manajemen-bersatu137145376 ketika-desain-dan-manajemen-bersatu
137145376 ketika-desain-dan-manajemen-bersatu
 
137145376 ketika-desain-dan-manajemen-bersatu
137145376 ketika-desain-dan-manajemen-bersatu137145376 ketika-desain-dan-manajemen-bersatu
137145376 ketika-desain-dan-manajemen-bersatu
 
4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...
4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...
4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...
 
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013
 
Analisis strategi pemasaran_mengunakan_metode_quan (1)
Analisis strategi pemasaran_mengunakan_metode_quan (1)Analisis strategi pemasaran_mengunakan_metode_quan (1)
Analisis strategi pemasaran_mengunakan_metode_quan (1)
 
Sm, muhamad rusdi, prof hapzi ali, analisis lingkungan eksteernal perusahaan,...
Sm, muhamad rusdi, prof hapzi ali, analisis lingkungan eksteernal perusahaan,...Sm, muhamad rusdi, prof hapzi ali, analisis lingkungan eksteernal perusahaan,...
Sm, muhamad rusdi, prof hapzi ali, analisis lingkungan eksteernal perusahaan,...
 
3. sm, besler, hapzi ali, external macro environment analysis, universitas me...
3. sm, besler, hapzi ali, external macro environment analysis, universitas me...3. sm, besler, hapzi ali, external macro environment analysis, universitas me...
3. sm, besler, hapzi ali, external macro environment analysis, universitas me...
 
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...
 
1769 (wiyadi, 2009)
1769 (wiyadi, 2009)1769 (wiyadi, 2009)
1769 (wiyadi, 2009)
 
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
 
1134-3708-1-PB (4).pdf
1134-3708-1-PB (4).pdf1134-3708-1-PB (4).pdf
1134-3708-1-PB (4).pdf
 
konsep strategi pemasaran dalam bisnis low.pptx
konsep strategi pemasaran dalam bisnis low.pptxkonsep strategi pemasaran dalam bisnis low.pptx
konsep strategi pemasaran dalam bisnis low.pptx
 
Kelompok 7_Ketua_TugasPekan11_08171025.pptx
Kelompok 7_Ketua_TugasPekan11_08171025.pptxKelompok 7_Ketua_TugasPekan11_08171025.pptx
Kelompok 7_Ketua_TugasPekan11_08171025.pptx
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Industri Kreatif Pakaian Muslim
Industri Kreatif Pakaian MuslimIndustri Kreatif Pakaian Muslim
Industri Kreatif Pakaian Muslim
 

Recently uploaded

PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsedyardy
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 

Recently uploaded (12)

PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 

Peran orientasi pasar_orientasi_kewirausahaan_dan_

  • 1. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 241 PERAN ORIENTASI PASAR, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN STRATEGI BERSAING TERHADAP PENINGKATAN KINERJA UKM Audita Nuvriasari audy_nuvriasari@ymail.com Gumirlang Wicaksono Sumiyarsih Universitas Mercu Buana Yogyakarta ABSTRACT The main problem on this research is the poor performance of SMEs. It can be caused by cultural factors of business (market orientation and entrepreneurial orientation) as well as factors of competitive strategy on SMEs. The research problem is how the influence of market orientation, entrepreneurial orientation and competitive strategy on the performance of SMEs. The purpose of this research is to analyze the effect of market orientation, entrepreneurial orientation and competitive strategy against the performance of SMEs. The samples were 100 SMEs Creative Industries in DIY with business fields handycrapts (various silver, natural fibers, pottery, leather, and wood) and fashion (various Batik). Testing the hypothesis in this study uses path analysis. The results showed that there are significant positive and significant correlation between market orientation and entrepreneurial orientation towards competitive strategy (differentiation strategy, low cost, and focus). Market orientation and entrepreneurial orientation positifdan impact significantly on the performance of SMEs. There is a positive and significant influence between competitive strategy against the performance of SMEs. Entrepreneurial orientation have direct influence higher than market orientation. Key words: market orientation, entrepreneurial orientation, competitive strategy, performance ABSTRAK Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah lemahnya kinerja UKM. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor budaya bisnis (orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan) serta faktor strategi bersaing pada UKM. Masalah penelitian yang diangkat adalah bagaimana pengaruh orientasi pasar, orientasi kewirausahaan dan strategi bersaing terhadap kinerja UKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh orientasi pasar, orientasi kewirausahaan dan strategi bersaing terhadap kinerja UKM. Sampel penelitian adalah 100 UKM Industri Kreatif di Propinsi DIY dengan bidang usaha handycrapts (aneka kerajinan perak, serat alam, gerabah, kulit, dan kayu) dan bidang usaha fashion (aneka Batik). Pengujian hipotesis menggunaan analisis jalur/path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap strategi bersaing (strategi diferensiasi, biaya rendah, dan fokus). Orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap kinerja UKM. Strategi bersaing (strategi diferensiasi, biaya rendah, dan fokus) berpengaruh positif terhadap kinerja UKM. Orientasi kewirausahaan memiliki pengaruh langsung yang lebih tinggi dibanding orientasi pasar. Kata Kunci: Orientasi pasar, orientasi kewirausahaan, strategi bersaing, kinerja PENDAHULUAN UKM industri kreatif merupakan UKM yang berfokus pada kreasi dan eksploitasi karya kepemilikan intelektual seperti seni rupa, film dan televisi, piranti lunak, per- mainan, atau desain fesyen dan termasuk layanan kreatif seperti iklan, penerbitan, dan desain. Pemerintah Indonesia telah me- lakukan pemetaan 14 sektor industri kreatif yakni: (1) Periklanan, (2) Arsitektur, (3) Pa- sar seni dan barang antik, (4) Kerajinan, (5) Desain, (6) Fesyen, (7) vedio, film dan foto- grafi, (8) Permainan interaktif, (9) Musik, (10) seni pertunjukan, (11) Penerbitan dan
  • 2. 242 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259 percetakan, (12) Layanan komputer dan piranti lunak, (13) Televisi dan radio, (14) Riset dan pengembangan. Prospek perkembangan industri kreatif di propinsi DIY sangat besar dikarenakan kondisi lingkungan yang sangat kondusif bagi pengembangan industri kreatif khusus- nya fashion, kerajinan dan teknologi infor- matika. Hal ini dimungkinkan karena posisi DIY sebagai pusat seni dan budaya yang juga ditunjang sebagai pusat pendidikan yang mampu menghasilkan tenaga kerja kreatif dalam jumlah yang sangat potensial. Industri kreatif sebagai pilar utama dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif akan memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat DIY mengingat DIY sedang mengalami transformasi sosial yang begitu cepat dari agraris ke semi industri terutama industri kreatif. Pertumbuhan UKM industri kreatif DIY menunjukkan trend yang positif yang di- tunjukkan dari meningkatnya pelaku indus- tri keratif dari tahun ke tahun. Tahun 2012 industri kreatif di DIY sebanyak 33.882 unit usaha, tahun 2013 bertambah menjadi 34.977 unit usaha dan pada tahun 2014 me- ningkat menjadi 36.456 unit usaha (www. disperindagkop.jogjaprov.go.id). Perkembangan UKM industri kreatif yang pesat dari sisi kuantitas unit usaha belum dibarengi dengan kinerja yang maksimal dikarenakan adanya sejumlah kendala yang dihadapi oleh UKM. Kendala tersebut antara lain adalah UKM belum secara maksimal berorientasi pasar seperti dalam menjalankan kegiatan pemasaran masih bersifat konvensional dan belum secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi untuk mempercepat pelayanan dan memperluas akses pasar (Nuvriasari, 2012). Kendala lainnya seperti keterbatasan sarana produksi, keterbatasan akses per- modalan, keterampilan SDM dan semangat berwirausaha (Wicaksono dan Nuvriasari, 2012). Adanya keterbatasan tersebut dan me- ngingat peran penting UKM dalam per- ekonomian Indonesia maka perlu dikaji upaya peningkatan kinerja UKM industri kreatif dengan mempertimbangkan se- jumlah faktor yang mempengaruhinya seperti: strategi bersaing, orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan. Orientasi pasar adalah budaya organi- sasi yang paling efektif dan efisien dalam menciptakan perilaku yang diperlukan un- tuk penciptaan nilai unggul bagi pelanggan sehingga dapat menghasilkan kinerja bisnis yang unggul secara berkesinambungan. Orientasi pasar memiliki tiga komponen yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi interfungsional (Idar et al., 2012). Orientasi kewirausahaan mencermin- kan sejauh mana perusahaan mengidentifi- kasi dan mengeksploitasi peluang yang be- lum dimanfaatkan sebagai prinsip peng- organisasian dalam perusahaan (Baker dan Sinkula, 2009). Orientasi kewirausahaan me- rupakan kontributor yang signifikan bagi keberhasilan perusahaan. Konsep orientasi kewirausahaan dikembangkan suatu kon- struk yang multidimensi meliputi dimensi inovasi, pengambilan resiko dan sikap proaktif (Idar dan Mahmood, 2011). Strategi bersaing ditujukan untuk men- jawab permasalahan bagaimana perusahaan harus bersaing dengan pesaing dalam industri sejenis. Dengan adanya strategi bersaing maka perusahaan akan mampu memiliki keunggulan bersaing dibanding pesaingnya (Rosli, 2012). Kinerja bisnis da- pat ditunjukkan melalui keberhasilan per- usahaan dalam pasar. Kinerja perusahaan adalah studi fenomena vocal dalam kajian bisnis tetapi bersifat komplek dan multi- dimensional. Kinerja dapat dikarakteristik- an sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan outcome yang dapat diterima (Chittithhaworm et al., 2011). Kinerja UKM dapat diukur melalui: kinerja keuangan, loyalitas pelanggan, kepuasan pelanggan, kebertahanan pelanggan, dan perceived per- formance (Mahmood dan Hanafi, 2013). Peran penting orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan dalam mempengaruhi stra- tegi bersaing dan upaya peningkatan kinerja UKM dapat ditunjukkan dari se-
  • 3. Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 243 jumlah hasil penelitian sebelumnya. Ber- dasarkan hasil penelitian dijelaskan bahwa orientasi pasar dan orientasi kewiarusahaan berpengaruh terhadap strategi bersaing UKM (Ge dan Dig, 2005; Wingwon, 2012; Afsharghasemi et al., 2013; Mahmmod dan Hanafi, 2013; Lecher dan Gudmudsson, 2014). Orientasi pasar berpengaruh ter- hadap kinerja UKM (Baker dan Sinkula, 2009; Spillan dan Parnell, 2006; Olivares dan Lado, 2008; Amario dan Ruiz, 2008; Hassim et al., 2011; Idar dan Mahmmod, 2011; Dublehlela dan Dhurup, 2014). Orien- tasi kewirausahaan berpengaruh terhadap kinerja UKM (Runyan dan Droge, 2008; Baker dan Sinkula, 2009; Poudell et al., 2012; Mahmmod dan Hanafi, 2013; Arshad et al., 2014). Stategi bersaing berpengaruh ter- hadap kinerja UKM (Ge dan Dig, 2005; Yan, 2010; Chadamoyo dan Dumbu, 2012; Al- Alak dan Tarbieh, 2012; Husnah et al., 2013). Dari sejumlah penelitian tersebut ditunjuk- kan adanya gap research dimana ditemukan adanya perbedaan pengaruh orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap strategi bersaing dan kinerja UKM. Penelitian ini diharapkan dapat mem- berikan hasil yang lebih komprehensif di- dasarkan pada gap research dari hasil pe- nelitian sebelumnya dan gap fenomena yang menunjukkan pentingnya peran UKM industri kreatif dalam kegiatan perekonomi- an di Indonesia yang belum dibarengi dengan kinerja yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap strategi bersaing dan kinerja UKM industri kreatif serta menguji pengaruh implementasi strategi bersaing terhadap kinerja UKM industri kreatif. Disamping itu dari hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi strategi untuk mendorong peningkatan kinerja UKM industri kreatif. TINJAUAN TEORETIS Orientasi Pasar Orientasi pasar mencerminkan sejauh- mana perusahaan menciptakan kepuasan dengan memenuhi kebutuhan dan ke- inginan pelanggan sebagai prinsip peng- organisasian dalam perusahaan (Baker dan Sinkula, 2008). Orientasi pasar adalah sa- ngat bernilai, langka, tidak dapat diper- tukarkan, dan tidak dapat ditiru dengan sempurna, yang dinilai sebagai salah satu dari kemampuan internal dan sumber daya yang berpotensi dapat menciptakan keung- gulan bersaing (Zhou et al., 2008). Orientasi pasar memuat tiga dimensi yakni orientasi pelanggan (customer orien- tation) yang terdiri dari analisis pelanggan dan respon terhadap pelanggan, orientasi pesaing (competitor orientation) yang terdiri dari analisis pesaing dan reaksi menantang pesaing, dan koordinasi interfungsional (inter-functional coordination) yang terdiri dari penyebaran informasi, pengumpulan data dan pemanfaatan informasi (Taleghani, et al., 2013). Indikator pengukuran orientasi pasar antara lain adalah fokus pada kepuasan pelanggan, fokus pada pemenuhan ke- butuhan pelanggan, tindakan yang siste- matis untuk menciptakan kepuasan, mem- perhatikan layanan purna jual, berorientasi pada peningkatan nilai bagi pelanggan dan pengurangan biaya, dan menekankan pada kualitas produk. Oetintasi pesaing diukur melalui kemampuan merespon dengan ce- pat terhadap aktivitas pesaing, menyebar- kan informasi pesaing ke elemen perusaha- an, pemberian informasi kekuatan dan stra- tegi pesaing, dan kepemilikan keunggulan bersaing. Koordinasi inter fungsional di- ukur melalui kepemilikan data klien pada layanan operasional, menjawab kebutuhan klien pada inter fungsional, semua fungsi layanan berkontribusi dalam memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan, seluruh staf menyadari pentingnya data pasar, dan staf pada bagian pemasaran dan penjualan berperan dalam pengembangan produk baru (Liu et al., 2011). Orientasi pasar adalah kemampuan dan dasar budaya yang bersifat prinsip dari organisasi. Tujuan utama dari orientasi pasar adalah untuk mengantarkan nilai
  • 4. 244 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259 yang unggul bagi pelanggan yang di- dasarkan pada pengetahuan yang berasal dari analisis pelanggan dan pesaing, di- mana pengetahuan ini diperoleh dan di- sebarkan ke seluruh elemen organisasi. Orientasi pasar mendorong budaya eksperi- men dan fokus pada peningkatan terus menerus pada proses dan sistem perusaha- an (Kumar et al., 2011). Orientasi pasar merupakan perspektif organisasional yang mendorong tiga aspek utama yakni: (1) upaya pengumpulan intelegensi pasar secara sistematik dengan sumber utama pelanggan dan pesaing, (2) penyebaran intelegensi pasar kepada semua unit atau departemen dalam organisasi dan (3) Respon organisasi terkoordinasi, dan menyeluruh terhadap intelegensi pasar. Orientasi pasar adalah strategi yang di- gunakan untuk mencapai keunggulan ber- saing yang berkelanjutan berbasis pada penciptaan dan penggunaan informasi da- lam organisasi dan pemilihan pasar yang akan dipuaskan (Olivares dan Lado, 2008). Bisnis berorientasi pasar menunjukkan sejauh mana komitmen perusahaan dalam memberikan respon, desiminasi intelejen pasar dan pengumpulan intelejen pasar yang dapat diberlakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan saat ini dan masa mendatang, strategi pesaing dan langkah-langkah yang ditempuh, dan lingkungan bisnis yang luas (Afsharghaseni, 2013). Orientasi Kewirausahaan Orientasi kewirausahaan merupakan sumber daya strategis organisasi dengan potensi untuk menghasilkan keunggulan bersaing. Potensi orientasi kewirausahaan dan dampaknya pada kinerja bisnis ter- gantung pada peran orientasi kewira- usahaan sebagai penggerak atau pelopor bagi kemampuan organisasi dan inovasi (Poudel et al., 2012). Orientasi kewirausaha- an merupakan kunci keberhasilan organi- sasi dan pencapaian profitabilitas. Per- usahan yang mengadopsi orientasi kewira- usahaan akan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan yang tidak mengadopsi (Taylor, 2013) Orientasi kewirausahaan sangat pen- ting bagi peningkatan kinerja dan keung- gulan bersaing perusahaan. Perusahaan ha- rus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan potensial, terlibat dalam eksplo- rasi baru, mendukung ide baru, menguji dan mensimulasikan dengan kreatif. Ke- semuanya merupakan upaya dalam meng- hasilkan produk baru, jasa atau proses teknologi, dan perubahan teknologi dan praktik yang ada (Liu et al., 2011). Orientasi kewirausahaan mencermin- kan sejauhmana organisasi mampu meng- identifikasi dan mengeksploitasi kesempat- an yang belum dimanfaatkan. Suatu per- usahaan dikatakan memiliki suatu se- mangat orientasi kewirausahaan jika bisa menjadi yang pertama dalam melakukan inovasi produk baru di pasar, memiliki keberanian mengambil risiko, dan selalu proaktif terhadap perubahan tuntutan akan produk baru. Sejumlah penelitian menunjuk- kan bahwa perusahaan yang berorientasi kewirausahaan harus memiliki tiga karakter- istik utama yaitu inovasi, pengambilan resiko dan sikap proaktif (Fairoz et al., 2010; Taylor, 2013). Inovasi mencerminkan kecenderungan perusahaan untuk terlibat dalam ide-ide baru dan proses kreatif untuk menghasilkan produk baru. Proaktif mengacu pada sejauh mana perusahaan menjadi pemimpin atau pengikut dalam bersikap agresif terhadap pesaing. Pengambil resiko adalah sejauh mana perusahaan bersedia untuk membuat komitmen yang besar dan beresiko. Orientasi kewirausahaan pada UKM dapat dikaji berdasarkan 5 (lima) dimensi yakni: inovasi, sikap proaktif, pengambilan resiko, keagresifan bersaing dan otonomi (Arshad et al., 2014). Keagresifan bersaing menunjukkan intensitas UKM untuk me- ningkatkan posisinya melebihi atau me- ngalahkan pesaing. Otonomi merupakan tindakan individual atau team dalam me- yakinkan ide-ide dan konsep yang sedang dilakukan sampai dengan selesai. Otonomi
  • 5. Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 245 memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkinerja efektif dengan inde- penden, mandiri dan kreatif. Strategi Bersaing Strategi bersaing dapat diwujudkan melalui strategi biaya rendah dan diferen- siasi (Husnah et al., 2013). Strategi biaya rendah (low cost) lebih memusatkan per- hatian untuk merebut pasaran dengan harga murah melalui pengurangan biaya produksi. Strategi diferensiasi dilakukan dengan memanfaatkan kekhasan model atau kualitas terbaik yang tidak terdapat pada perusahaan lain sehingga menarik pembeli atau pasaran. Sebuah perusahaan dapat melakukan diferensiasi dalam berbagai cara, seperti menawarkan fitur inovatif, meluncurkan promosi yang efektif, menyediakan layanan yang unggul, mengembangkan nama merek yang kuat, dan sebagainya (Li et al., 2008). Strategi bersaing yang menjadi per- hatian bagi wirausahawan/pebisnis UKM antara lain meliputi: manajemen usaha, sumber daya manusia, pemasaran, inovasi dan orientasi global (Rosli, 2013). Strategi bersaing pada UKM dapat berupa strategi biaya rendah, diferensiasi, inovasi (Afsharghasemi et al., 2013; Chado- moyo dan Dumbu, 2012). Disamping stra- tegi tersebut pada UKM juga dapat di- kembangkan strategi bersaing yang berupa strategi aliansi (Yan, 2010). Strategi bersaing pada UKM ditunjukkan melalui inovasi, peningkatan kualitas produk, dan biaya rendah (Ge dan Ding, 2005). Kinerja Usaha Kinerja bisnis merupakan fungsi hasil- hasil kegiatan yang ada dalam suatu perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor intern dan ekteren dalam mencapai tujuan yang ditetapkan selama periode waktu tertentu. Kinerja bisnis dapat ditunjukkan melalui kinerja keuangan yang dapat di- ukur melalui tingkat likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas (Sels et al., 2006). Kinerja bisnis direpresentasikan melalui kinerja ekonomi terdiri dari pangsa pasar, per- tumbuhan premium dan profitabilitas (Oli- vares dan Lado, 2008). Secara umum sulit untuk menentukan ukuran tunggal bagi kinerja perusahaan. Pendekatan subjektif seringkali digunakan dalam penelitian empiris yang didasarkan pada persepsi para pimpinan perusahaan mengenai kinerja. Salah satu dimensi yang dinilai tepat untuk mengukur kinerja UKM adalah kinerja operasional (Bayraktar et al., 2009) yakni: pengurangan waktu tunggu dalam produksi, keakuratan forecasting, pe- rencaan sumber daya dengan lebih baik, efisiensi operasional yang lebih baik, pe- ngurangan tingkat persediaan, penghemat- an biaya, dan pembiayaan yang lebih akurat. Kinerja UKM dapat diukur melalui: kinerja keuangan, loyalitas pelanggan, ke- puasan pelanggan, kebertahanan pelang- gan, dan kinerja yang diterima (Mahmmod et al., 2013). Pengukuran kinerja bisnis de- ngan pendekatan objektif yang diukur me- lalui kinerja ekonomi atau kinerja keuangan antara lain meliputi: ROI, laba, penjualan, pertumbuhan pendapatan, pangsa pasar (Spillan dan Parnell, 2006; Baker dan Sin- kula, 2009; Chadomoyo dan Dumbu, 2012; Poudel et al., 2012; Wingwon, 2012; Tale- ghani et al., 2013; Dubihlela dan Dhurup, 2014). Pengukuran kinerja bisnis dengan pen- dekatan subjektif yang diukur melalui kinerja non ekonomi atau kinerja non ke- uangan antara lain meliputi: kinerja pasar, efektifitas pasar, dominasi dalam pasar, kualitas layanan, kepuasan pelanggan, produktivitas, valuasi pasar, kekuatan pem- beli, kekuatan pemasok, konsentrasi pen- jualan, tingkat kebertahanan pelanggan, reputasi perusahaan, turnover karyawan, komitmen organisasional (Baker dan Sin- kula, 2005, Spilian dan Parnell, 2006; Al- Alak dan Tarabieh, 2012; Wingwon, 2012; Taleghani et al., 2013; Husnah et al., 2013). Kinerja bisnis dipandang sebagai 2 (dua) perspektif dalam kontek orientasi pasar dengan pengukuran yang bersifat
  • 6. 246 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259 objektif dan subjektif. Pengukuran kinerja objektif dalam bentuk kinerja ekonomi dan pengukuran yang bersifat subjektif terkait dengan kinerja aspek non ekonomi. Kinerja non ekonomi dapat berupa kepuasan pelanggan, kebertahanan pelanggan, citra perusahaan, dan kepuasan karyawan. Kinerja usaha pada UKM dapat diukur berdasarkan capaian kinerja pemasaran dan keuangan (Merrilees et al., 2010). Kinerja pemasaran mencakup: tingkat pertumbuh- an penjualan, kemampuan untuk memper- oleh pelanggan baru, penguasaan pangsa pasar, dan kemampuan untuk meningkat- kan penjualan. Kinerja keuangan dapat diukur melalui: tingkat kemampuan mem- peroleh laba, tingkat pengembalian inves- tasi, dan kemampuan mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Hipotesis Penelitian Pengaruh Orientasi Pasar Dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Strategi Ber- saing Terdapat pengaruh antara orientasi pasar terhadap strategi bersaing (Ge dan Ding, 2005). Orientasi pasar meliputi: orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antar fungsi, sedangkan strategi bersaing meliputi: inovasi, peningkatan kualitas dan strategi biaya rendah. Di- tunjukkan bahwa orientasi pelanggan ber- pengaruh positif dan signifikan terhadap keseluruhan strategi bersaing. Orientasi pesaing berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi inovasi dan strategi biaya rendah. Tetapi orientasi pesaing tidak berpengaruh terhadap strategi peningkatan kualitas. Koordinasi interfungsional berpe- ngaruh negatif terhadap keseluruhan stra- tegi bersaing. Orientasi pasar berpengaruh positif signifikan terhadap strategi bisnis UKM (Afsharghasemi et al., 2013). Orientasi pasar meliputi: orientasi pesaing, orientasi pe- langgan dan koordinasi interfungsional. Strategi bersaing meliputi: strategi inovasi, strategi diferensiasi dan strategi low cost leadership. Orientasi kewirausahaan yang berupa dimensi inovasi berhubungan positif ter- hadap strategi bersaing yang berupa strategi biaya rendah dan diferensiasi. Akan tetapi orientasi kewirausahaan yang berupa dimensi pengambilan resiko dan keagresif- an bersaing tidak berpengaruh terhadap strategi keunggulan bersaing (Lecher dan Gudmundsson, 2014). Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap strategi bersaing UKM (Wingwon, 2012). Orientasi kewirausahaan berhubungan positif dan signifikan ter- hadap kinerja UKM dengan strategi keung- gulan bersaing sebagai variabel pemediasi. Keunggulan bersaing ditunjukkan melalui diferensiasi produk, market sensing, daya tanggap pasar (Mahammod dan Hanafi, 2013). Berdasarkan uraian tersebut maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H1 : Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap strategi bersaing UKM H1a : Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap strategi diferensiasi H1b : Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap strategi biaya rendah H1c : Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap strategi fokus H2 : Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap strategi bersaing UKM. H2a : Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap strategi diferensiasi. H2b : Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap strategi biaya rendah. H2c : Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap startegi fokus Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Bisnis Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja bisnis UKM (Lie et al., 2008; Olivares dan Lado, 2008; Idar dan Mah- mood, 2011; Dublehlela dan Dhurup, 2014). Orientasi pasar berpengaruh negatif ter- hadap kinerja UKM (Hassim et al., 2011). Orientasi kewirausahaan berpengaruh posi- tip terhadap kinerja UKM (Keh et al., 2007;
  • 7. Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 247 Lie et al., 2008; Idar dan Mahmood, 2011; Hassim et al., 2011). Runyan and Droge (2008) menunjukkan bahwa orientasi ke- wirausahaan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja UKM hanya pada ke- lompok usaha “muda” yang menjalankan usaha kurang dari 11 tahun. Pada kelompok usaha lebih dari 11 tahun, orientasi ke- wirausahaan tidak memiliki pengaruh ter- hadap kinerja usaha kecil. Terdapat hubungan positif antara orientasi kewirausahaan dengan kinerja UKM yang dimediasi oleh kemampuan teknologi, inovasi dan pertumbuhan (Pou- del et al., 2012). Orientasi kewirausahaan meliputi: inovasi, pengambilan resiko dan proaktif, sedangkan penilaian kinerja ber- basis keuangan yang meliputi: ROA, ROI, laba bersih dan rasio laba terhadap pen- dapatan. Orientasi kewirausahaan yang terdiri dari dimensi inovasi, proaktif, pengambilan resiko, keagresifan bersaing dan otonomi berpengaruh terhadap kinerja bisnis UKM (Arshad et al., 2014). Keempat dimensi pada orientasi kewirausahaan berpengaruh posi- tip terhadap kinerja bisnis akan tetapi untuk dimensi otonomi berpengaruh negatif ter- hadap kinerja bisnis. Secara parsial orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan berpengaruh pada kinerja UKM, akan tetapi secara simultan orientasi kewirausahaan tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja UKM (Baker dan Sinkula, 2005). Orientasi pasar yang terdiri dari intelejen pelanggan, desiminasi intelejen dan daya tanggap berpengaruh positif terhadap kinerja UKM (Spilian dan Parnell, 2006). Kinerja UKM diukur dengan pendekatan objektif dan subjektif. Pendekatan objektif melalui kinerja keuangan. Pendekatan subjektif di- ukur melalui tingkat kebertahanan pelang- gan, reputasi dibanding pesaing, perputar- an karyawan, efektifitas pengembangan produk. Berdasarkan pemaparan tersebut, di- rumuskan hipotesis sebagai berikut: H3 : Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja UKM H4 : Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap kinerja UKM Pengaruh Strategi Bersaing Terhadap Kinerja Bisnis Terdapat hubungan positif antara strategi keunggulan bersaing yang terdiri atas strategi biaya, strategi diferensiasi, strategi inovasi dan strategi aliansi terhadap kinerja UKM (Yan, 2010). Temuan serupa juga dikemukakan oleh Chadamoyo dan Dumbu (2012) dimana strategi bersaiang yang meliputi strategi biaya, diferensiasi dan inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja UKM. Strategi keunggulan bersaing yang terdiri dari low cost leadership dan diferensiasi memiliki hubungan yang posi- tip dengan kinerja UKM (Al-Alak dan Tarabieh, 2012; Husnah et al., 2013). Berdasarkan pemaparan tersebut di- rumuskan hipotesis sebagai berikut: H5 : Strategi bersaing berpengaruh positif terhadap kinerja UKM. H5a : Strategi diferensiasi berpengaruh posi- tif terhadap kinerja UKM H5b : Strategi biaya rendah berpengaruh positif terhadap kinerja UKM H5c : Strategi fokus berpengaruh positif terhadap kinerja UKM Berdasarkan rumusan hipotesis pe- nelitian tersebut, dapat digambarkan re- rangka penelitian seperti pada gambar 1. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang ditujukan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran terhadap variabel-variabel penelitian se- hingga menghasilkan kesimpulan yang da- pat digeneralisasikan. Sampel Penelitian adalah UKM industri kreatif yang bergerak pada bidang usaha fesyen dan kerajinan di Propinsi DIY. Teknik sampling menggunakan purpo- sive sampling dengan mempertimbangkan kriteria tertentu, yakni:
  • 8. 248 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259 H1a H1b H1c H2a H2b H2c H5a H5b Gambar 1 Rerangka Pikir Penelitian 1. Kriteria pengkategorian UKM didasar- kan pada UU No 20 Tahun 2008 tentang UMKM. 2. UKM tergabung dalam satu sentra atau paguyuban yang bergerak pada bidang usaha aneka kerajinan (handycraft) yang terdiri dari aneka kerajinan perak, serat alam, gerabah, kulit, dan kayu, dan bidang usaha fesyen yang terdiri dari aneka kerajinan batik. Penentuan besarnya sampel dalam pe- nelitian multivariate adalah besaran ukuran sampel 10 kali lebih besar dari jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian (Sugiono, 2010). Adapun jumlah variabel dependen dan independen dalam penelitian ini adalah 6 variabel. Dalam penelitian ini besarnya sampel yang digunakan adalah 100 UKM industri kreatif bidang kerajinan dan fesyen yang berada di Propinsi DIY. Metode pengumpulan data diawali dengan observasi pada UKM industri krea- tif untuk diidentifikasi kelayakan untuk mejadi sampel penelitian dan perolehan data awal dalam profiling responden pe- nelitian. Berdasarkan hasil observasi dilaku- kan penghimpunan data melalui distribusi kuesioner kepada sampel penelitian terkait dengan penilaian terhadap orientasi pasar, orientasi kewirausahaan, strategi bersaing dan kinerja UKM. Kuesioner menggunakan pertanyaan model terbuka dan tertutup. Skala pengukuran variabel menggunakan skala likert berjenjang 4 (empat) dengan kriteria tidak baik (skor 1) sampai dengan baik (skor 4). Variabel dalam penelitian ini meliputi orientasi pasar, orientasi kewirausahaan sebagai variabel independen, strategi ber- saing (strategi diferensiasi, biaya rendah, Orientasi Kewirausahaan Diferensiasi Fokus Low Cost Orientasi Pasar Kinerja Strategi Bersaing H4 H2 H3 H1 H5 H5c
  • 9. Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 249 fokus) sebagai variabel antara, dan kinerja UKM sebagai variabel dependen. Orientasi pasar merupakan budaya bisnis yang menghasilkan kinerja unggul melalui komitmennya untuk menciptakan nilai yang unggul bagi pelanggan, yang dikembangkan melalui orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi inter- fungsional. Dalam penelitian ini indikator yang dikembangkan untuk setiap dimensi orientasi pasar diadopsi dari sejumlah (Idar dan Mahmood, 2011; Idar et al., 2012) Indi- kator dari dimensi orientasi pelanggan meliputi: orientasi kepuasan konsumen, pe- menuhan kebutuhan dan keinginan konsu- men, memonitor lingkungan/kondisi pasar, dan standar layanan. Indikator dimensi orientasi pesaing meliputi: respon terhadap serangan pesaing, strategi khusus meng- atasi persaingan, penawaran harga yang kompetitif, dan penerimaan produk di pasar. Indikator koordinasi interfungsional meliputi: desiminasi informasi pasar, dukungan terhadap SDM untuk pemasaran dan pengembangan produk, koordinasi antar unit dengan orientasi konsumen, dan komitmen seluruh SDM untuk penciptaan kepuasan pelanggan. Orientasi kewirausahaan merupakan suatu konstruk yang multidimensi meliputi dimensi inovasi, pengambilan resiko dan sikap proaktif Dalam penelitian ini indi- kator untuk setiap dimensi orientasi kewira- usahaan diadopsi dari sejumlah penelitian (Keh et al., 2007; Fairoz et al., 2010; Idar dan Mahmood, 2011). Indikator dimensi inovasi meliputi: kreatifitas dan inistiatif, perhatian terhadap riset pasar, teknologi dan inovasi, varian/jenis produk baru yang berbeda da- lam 3 tahun terakhir, pembaruan desain dan kemasan produk, pembaruan proses produksi/produk baru/jasa baru. Indikator dimensi pengambilan resiko meliputi: ke- siapan menghadapi situasi ketidakpastian usaha, kemampuan memperhitungkan resi- ko, tanggungjawab terhadap resiko yang timbul, keberanian bertindak untuk me- maksimalkan peluang potensial yang ada. Indikator dimensi sikap proaktif meliputi: kepercayaan diri dalam menjalankan usaha, pelopor dalam mengenalkan produk baru, proaktif merespon keinginan pasar, dan keaktifan membina hubungan kemitraan dengan pihak lain. Konsep strategi bersaing dikembang- kan melalui strategi untuk penciptaan daya saing/keunggulan bersaing yakni: strategi cost leadership, differentiation, dan focus. Indi- kator strategi bersaing dikembangkan dari sejumlah penelitian (Suci, 2009; Yan, 2010; Afsharghasemie et al., 2013). Indikator stra- tegi diferensiasi meliputi: intensitas me- ngenalkan produk baru, keunikan produk, produk tidak mudah ditiru, mengembang- kan identitas/merk usaha/produk dengan ciri tertentu, penawaran harga yang berbeda dengan UKM lain. Indikator strategi biaya rendah meliputi: penekanan biaya produksi lebih rendah, penekanan pada efisiensi dan produktivitas usaha, pengoptimalan pe- manfaatan sarana dan prasarana produksi, menghasilkan produk dengan biaya efisien, menggunakan bahan baku berbiaya rendah, pemanfaatan tenaga kerja yang berupah murah. Indikator strategi fokus meliputi: melayani segmen atau kelompok pasar ter- tentu, fokus menghasilkan produk tertentu, fokus melayani wilayah pasar tertentu, dan fokus melayani pelanggan tertentu. Kinerja UKM adalah proses dan hasil kerja atas kemampuan untuk mengelola sumber daya, dimana kinerja dapat diukur melalui kinerja objektif dan subjektif. Dalam penelitian ini pengukuran kinerja diukur melalui kinerja subjektif yang dikelompok- kan dalam kinerja pemasaran, keuangan dan operasional. Pengukuran kinerja pe- masaran dan keuangan diadopsi dari se- jumlah penelitian (Spillan dan Parnell, 2006; Merrilees et al., 2010). Pengukuran kinerja operasional diadopsi dari penelitian Bay- raktar (2009). Indikator kinerja pemasaran meliputi: tingkat pertumbuhan penjualan, kemampuan memperoleh pelanggan baru, penguasaan pangsa pasar, peningkatan penjualan yang lebih baik dari konsumen yang telah ada. Indikator kinerja keuangan meliputi: kemampuan memperoleh laba,
  • 10. 250 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259 tingkat pengembalian investasi, pencapaian tujuan finansial. Indikator kinerja operasi- onal meliputi: pengurangan waktu tunggu dalam proses produksi, kemampuan me- rencanakan dan mengalokasikan sumber daya, efisiensi operasional dalam menjalan- kan usaha. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif denggan menggunakan alat statistik deskriptif dan inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran sampel mau- pun variabel-variabel penelitian dengan menggunakan model distribusi frekuensi dan nilai rata-rata (mean). Alat statistik inferensial dalam penelitian ini mengguna- kan Path Analysis atau analisis jalur yakni analisis model kausal dari variabel inde- pendent (exogenous), variabel antara (endo- genous), dan variabel dependent (endogenous) dan semua variabel terukur. Aplikasi ana- lisis jalur dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari Model Regresi Ber- ganda atau Multyple Regression Analysis (MRA). Analisis jalur ditujukkan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang tejadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel ter- gantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Profiling Sampel UKM Industri Kreatif Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 100 UKM indusri kreatif di DIY yang ter- bagi dalam bidang usaha kerajinan (aneka kerajinan serat alam, perak, gerabah, kulit, dan kayu) sebanyak 70 UKM dan bidang usaha fesyen (aneka batik) sebanyak 30 UKM. Profil sampel penelitian dapat di- tunjukkan pada tabel berikut: Tabel 1 Profiling Sampel UKM Industri Kreatif No Profil UKM N %tase 1. Riwayat Usaha: Warisan Merintis Sendiri 51 49 51% 49% 2. Jumlah ∑ SDM (orang): 5-19 >19 66 34 66% 34% 3. Legalitas Usaha: PT CV Belum 1 12 87 1% 12% 87% 4. Wil. Pemasaran: Dalam Negeri Luar Negeri 57 43 57% 43% 5. Pemanfaatan TI: Pengguna Belum menggunakan 60 40 60% 40% 6. Asset UKM (Rp): 50jt – 500 jt 500 jt – 2,5 M 100 0 100% 0 7. Penjualan/tahun 300jt – 2,5M 2,5M – 50 M 100 0 100% 0 Sumber: Data Diolah 2015 Penilaian Terhadap Orientasi Pasar, Orien- tasi Kewirausahaan, Strategi Bersaing dan Kinerja UKM Penilaian terhadap orientasi pasar, orientasi kewirausahaan, strategi bersaing dan kinerja UKM didasarkan pada peng- hitungan rentang skala dengan kategori sebagai berikut: skor 3,26–4,00 (Baik), 2,51– 3,25 (Cukup Baik), 1,76–2,50 (Kurang Baik) dan 1,00–1,75 (Tidak Baik). Responden da- lam penelitian ini adalah pemilik atau pe- nanggungjawab UKM. Orientasi pasar terdiri dari orientasi pelanggan (4 item), orientasi pesaing (4 item), dan koordinasi interfungsional (4 item). Orientasi kewirausahaan terdiri dari dimensi inovasi (5 item), pengambilan resi- ko (4 item), dan sikap proaktif (4 item). Strategi bersaing terdiri dari strategi diferensiasi (5 item), strategi biaya rendah (6 item), dan strategi fokus (4 item). Kinerja UKM terdiri dari kinerja pemasaran (4 item), kinerja keuangan (3 item), dan kinerja operasional (3 item). Penilaian terhadap orientasi pasar pada UKM secara rata-rata dinilai cukup baik (90%), penilaian orientasi kewirausahaan pada UKM secara rata-rata dinilai cukup
  • 11. Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 251 baik (90%), implementasi strategi diferensi- asi pada UKM secara rata-rata dinilai cukup baik (53%), implementasi strategi biaya rendah pada UKM secara rata-rata dinilai cukup baik (72%), dan implementasi stra- tegi fokus pada UKM secara rata-rata dinilai kurang baik (58%). Kinerja UKM secara rata-rata dinilai cukup baik (84%). Pengujian Hipotesis Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Strategi Diferen- siasi Hasil analisis regresi berganda untuk menganalisis pengaruh orientasi pasar (X1) dan orientasi kewirausahaan (X2) terhadap strategi diferensiasi, diperoleh hasil sebagai berikut: Koefisisen determinasi berganda (R2) sebesar 0,100 yang artinya secara statistik variabel orientasi pasar dan orientasi ke- wirausahaan memberikan kontribusi pe- ngaruh terhadap strategi diferensiasi pada UKM industri kreatif bidang fesyen dan kerajinan sebesar 10,0%. Hasil uji hipotesis dengan Uji F di- peroleh hasil = 5,382; dengan p-value = 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara orien- tasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap strategi diferensiasi pada UKM industri kreatif. Hasil uji hipotesis secara parsial dengan menggunakan Uji t diperoleh hasil thitung 1 = 2,145 dengan p-value = 0,034 dan thitung 2 = 1,969 dengan p-value = 0,052. Hasil ini me- nunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap strategi diferensiasi pada UKM Industri Kreatif, dan (2) Tidak ada pengaruh yang signifikan antara orientasi kewirausahaan terhadap strategi diferensi- asi pada UKM Iindustri kreatif. Dengan demikian H1a yang diajukan dalam pe- nelitian ini terbukti atau dapat diterima, sedangkan H2a ditolak. Temuan penelitian yang menjelaskan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif terhadap strategi bersaing UKM yang berupa strategi diferensiasi, mendukung hasil penelitian Afsharghasemi et al. (2013). Temuan peneliti yang menjelaskan bahwa orientasi kewirausahaan tidak mem- pengaruhi strategi diferensiasi secara parsi- al mendukung hasil penelitian Lecher dan Gudmundsson (2014) yang mengemukakan bahwa orientasi kewirausahaan yang be- rupa dimensi pengambilan resiko dan ke- agresifan bersaing tidak berpengaruh ter- hadap strategi diferensiasi. Dalam penelitian ini orientasi kewira- usahaan tidak berpengaruh terhadap stra- tegi diferensiasi, dikarenakan pelaku bisnis UKM industri kreatif, belum secara maksi- mal berorientasi pada inovasi. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil analisis deskriptif pada dimensi inovasi yang menunjukkan bahwa pelaku usaha dinilai belum ber- orientasi pada pengembangan/pembaruan desain produk dan kemasan. Pelaku usaha belum menganggap pembaruan teknologi dalam proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang usaha. Hal ini dikarenakan pelaku usaha masih mengandalkan peralatan/teknologi tradisional dan sederhana dalam proses produksinya mengingat produk yang di- hasilkan lebih menonjolkan unsur seni dan natural. Pengkajian pada dimensi peng- ambilan resiko dapat ditunjukkan bahwa pelaku usaha belum berani secara maksimal memanfaatkan potensi/peluang usaha yang ada seperti: memasuki pasar baru, meng- hasilkan produk yang benar-benar baru untuk pasar. Pengkajian pada dimensi sikap proaktif dapat ditunjukkan bahwa pelaku usaha belum beorientasi untuk menjadi pelopor dalam pengenalan produk baru. Kondisi yang demikian tidak men- dorong pelaku usaha untuk menerapkan strategi diferensiasi yang berupa pe- ngenalan produk baru yang berbeda de- ngan pelaku usaha lainnya, menghasilkan produk yang tidak mudah ditiru oleh pe- laku usaha lainnya, dan diferensiasi harga. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa potensi orientasi kewirausahaan akan
  • 12. 252 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259 mempengaruhi strategi bersaing suatu organisasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Poudel et al. (2012) yang menyatakan bahwa orien- tasi kewirausahaan merupakan sumber daya strategis organisasi dengan potensi untuk menghasilkan keunggulan bersaing. Potensi orientasi kewirausahaan dan dampaknya pada kinerja bisnis tergantung pada peran orientasi kewirausahaan sebagai penggerak atau pelopor bagi kemampuan organisasi dan inovasi. Hasil temuan bahwa orientasi kewira- usahaan tidak berpengaruh terhadap stra- tegi diferensiasi tidak mendukung peneliti- an Wingwon (2012) dan Suci (2009) yang menyatakan bahwa Orientasi kewirausaha- an berpengaruh positif dan signifikan ter- hadap strategi diferensiasi. Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Strategi Low Cost Hasil analisis regresi berganda me- nunjukkan nilai koefisisen determinasi ber- ganda (R2) sebesar 0,164 yang artinya secara statistik variabel orientasi pasar dan orien- tasi kewirausahaan memberikan kontribusi pengaruh terhadap strategi low cost pada UKM industri kreatif sebesar 16,4%. Hasil uji hipotesis dengan Uji F diperoleh hasil = 9,514; dengan p-value = 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara orien- tasi pasar dan orientasi kewirausahaan secara simultan terhadap strategi low cost pada UKM Industri Kreatif. Hasil uji hipotesis secara parsial dengan menggunakan Uji t diperoleh hasil thitung 1 = 3,246 dengan p-value = 0,002 dan thitung 2 = 2,156 dengan p-value = 0,034. Hasil ini me- nunjukkan bahwa: terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan secara parsial terhadap strategi low cost pada UKM industri kreatif. Dengan demikian H1b dan H2b yang diajukan dalam penelitian ini terbukti atau dapat diterima. Hasil penelitian ini mendukung pe- nelitian secara parsial penelitian Afshar- ghasemi et al. (2013) yang menjelaskan bah- wa orintasi pasar yang terdiri dari dimensi orientasi pelanggan, pesaing dan koordinasi interfungsional berpengaruh postip ter- hadap strategi low cost pada UKM bidang manufaktur di Malaysia. Penelitian ini mendukung secara parsial hasil penelitian Ge dan Ding (2005) yang menjelaskan bah- wa orientasi pasar yang terdiri dari dimensi orientasi pelanggan dan pesaing berpe- ngaruh positif dan signifikan terhadap strategi low cost leadership pada perusahaan di China, akan tetapi dimensi inter- fungsional tidak berpengaruh. Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap startegi low cost, medukung secara parsial penelitian Lecher dan Gudmundsson (2014). Dimana orientasi kewirausahaan yang berupa di- mensi inovasi berpengaruh positif ter- hadap strategi low cost akan tetapi dimensi pengambilan resiko tidak berpengaruh. Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Strategi Fokus Hasil analisis regresi berganda me- nujukkan nilai koefisisen determinasi ber- ganda (R2) sebesar 0,263 yang artinya secara statistik variabel orientasi pasar dan orien- tasi kewirausahaan memberikan kontribusi pengaruh terhadap strategi fokus pada UKM industri kreatif sebesar 26,3%. Hasil uji hipotesis secara parsial dengan menggunakan Uji t diperoleh hasil thitung 1 = 3,336 dengan p-value = 0,001 dan thitung 2 = 4,015 dengan p-value = 0,000. Hasil ini me- nunjukkan bahwa: terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan secara parsial terhadap strategi fokus pada UKM industri kreatif. Hasil uji hipotesis dengan Uji F di- peroleh hasil = 17,263; dengan p-value = 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara orien- tasi pasar dan orientasi kewirausahaan
  • 13. Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 253 secara simultan terhadap strategi fokus pada UKM Industri Kreatif. Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan, dan Strategi Bersaing Terhadap Kinerja UKM Hasil analisis regresi berganda me- nujukkan nilai koefisisen determinasi ber- ganda (R2) sebesar 0,487 yang artinya secara statistik variabel orientasi pasar, orientasi kewirausahaan dan strategi bersaing pada UKM (diferensiasi, low cost, dan fokus) memberikan kontribusi pengaruh terhadap kinerja UKM industri kreatif sebesar 48,7%. Hasil uji hipotesis secara parsial dengan menggunakan Uji t diperoleh hasil thitung 1 = 2,063 dengan p-value = 0,042, yang artinya bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja UKM industri kreatif. Hasil ini men- dukung H3 yang diajukan dalam penelitian ini sehingga hipotesis diterima. Hasil thitung2 = 2,865 dengan p-value = 0,005 yang artinya bahwa orientasi kewira- usahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM insutri kreatif. Hasil ini mendukung H4 yang diajukan dalam penelitian ini sehingga hipotesis diterima. Hasil thitung3 = 3,150 dengan p-value = 0,002 yang artinya bahwa strategi diferen- siasi berpengaruh positf dan signifikan terhadap kinerja UKM industri kreatif. Hasil ini mendukung H5a yang diajukan dalam penelitian ini sehingga hipotesis diterima. Hasil thitung4 = 2,038 dengan p-value = 0,044 yang artinya bahwa strategi low cost berpengaruh positf dan signifikan terhadap kinerja UKM industri kreatif. Hasil ini mendukung H5b yang diajukan dalam pe- nelitian ini sehingga hipotesis diterima. Hasil thitung5 = 2,710 dengan p-value = 0,008 yang artinya bahwa strategi fokus berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM industri kreatif. Hasil ini mendukung H5c yang diajukan dalam pe- nelitian ini sehingga hipotesis diterima. Hasil uji hipotesis dengan Uji F di- peroleh hasil = 17,879; dengan p-value = 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar, orientasi kewira- usahaan, dan strategi bersaing (diferensiasi, low cost dan fokus) secara simultan terhadap kinerja UKM Industri Kreatif. Temuan penelitian dimana orientasi pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM, mendukung hasil penelitian sebelumnya (Lie et al., 2008; Olivares dan Lado, 2008; Idar dan Mah- mood, 2011; Dublehlela dan Dhurup, 2014). Akan tetapi tidak mendukung penelitian lain yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara orientasi pasar terhadap kinerja UKM (Hassim et al., 2011). Temuan dalam penelitian ini bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh posi- tif terhadap kinerja UKM mendukung hasil penelitian sebelumnya (Keh et al., 2007; Lie et al., 2008; Suci, 2009; Fairoz, 2010; Idar dan Mahmood, 2011; Hassim et al., 2011). Akan tetapi temuan penelitian ini tidak mendukung penelitian yang menyatakan bahwa orientasi kewirausahaan tidak ber- pengaruh terhadap kinerja UKM (Setyawati, 2013; Arief et al., 2013). Hal ini dikarenakan latar belakang pendidikan pelaku usaha yang secara rata-rata masih rendah se- hingga wawasan keirausahaannya juga ma- sih sangat minimal. Temuan dalam penelitian ini bahwa strategi bersaing berpengaruh positif ter- hadap kinerja UKM mendukung hasil pe- nelitian sebelumnya (Yan, 2010; Al-Alak dan Tarabieh, 2012; Chadamoyo dan Dum- bu, 2012; Husnah et al. (2013),. Dimana stra- tegi bersaing yang terdiri dari low cost leadership dan diferensiasi memiliki hubung- an yang positif dengan kinerja UKM. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Suci (2009) yang menjelaskan bahwa strategi bisnis berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja UKM. Hal ini dikarenakan UKM tidak mengimplemen- tasikan strategi bisnis secara murni akan tetapi mengimplementasikan strategi bisnis kombinasi (hybrid strategy).
  • 14. 254 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259 Rangkuman terhadap hasil analisis regresi untuk pengujian pengaruh orientasi pasar, orientasi kewirausahaan, dan strategi bersaing terhadap kinerja UKM industri kreatif dapat ditunjukkan pada Tabel 2. Analisis lebih lanjut pada pengujian hipotesis tersebut di atas adalah analisis jalur (path analysis), yang hasilnya dapat ditunjukkan pada Gambar 2. Tabel 2 Analisis Regresi Dengan Kinerja Sebagai Variabel Dependen Variabel Bebas Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. (p) B Std. Error (Constant) 0,656 0,315 -- -- -- Orientasi Pasar (X1) 0,187 0,090 0,173 2,063 0,042*) Orientasi Kewirausahaan (X2) 0,265 0,092 0,240 2,865 0,005*) Strategi Diferensiasi (Y1.1) 0,117 0,037 0,250 3,150 0,002*) Strategi Low Cost (Y1.2) 0,096 0,047 0,168 2,038 0,044*) Strategi Fokus (Y1.3) 0,094 0,035 0,233 2,710 0,008*) R = 0,698 R2 = 0,487 Fhitung = 17,879 Sig. (p) = 0,000 Sumber: Data Primer Diolah Gambar 2 Model Analisis Jalur (Path Analysis)
  • 15. Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 255 Berdasarkan hasil analisis dengan soft- ware AMOS seperti tercantum pada gambar di atas, secara ringkas dapat disajikan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung masing-masing variabel eksogen (independent variable) terhadap variabel endogen (dependent variable) seperti tersaji pada Tabel 3. Tabel 3 Pengaruh Langsung (Direct) dan Tak Langsung (Indirect) Variabel Eksogen Terhadap Variabel Endogen Variabel Endogen/Dependent Variabel Eksogen/Independent Effects (%) Direct Indirect Total Strategi Diferensiasi (Y1.1) Orientasi Pasar (X1) 49,0 - 49,0 Orientasi Kewirausahaan (X2 46,0 - 46,0 Strategi Low Cost (Y1.2) Orientasi Pasar (X1) 58,2 - 58,2 Orientasi Kewirausahaan (X2) 20,8 - 20,8 Strategi Fokus (Y1.3) Orientasi Pasar (X1) 30,5 - 30,5 Orientasi Kewirausahaan (X2) 36,7 - 36,7 Kinerja Usaha (Y2) Orientasi Pasar (X1) 18,1 18,2 36,3 Orientasi Kewirausahaan (X2) 25,0 17,4 42,4 Strategi Diferensiasi (Y1.1) 25,9 - 25,9 Strategi Low Cost (Y1.2) 17,3 - 17,3 Strategi Fokus (Y1.3) 23,8 - 23,8 Sumber: Data Primer Diolah Tabel 3 tersebut di atas memperlihatkan bahwa pengaruh langsung (direct effects) dari orientasi pasar terhadap kinerja UKM industri kreatif sebesar 18,1 % dan pe- ngaruh tak langsung (indirect effects) sebesar 18,2 %. Adapun pada variabel orientasi ke- wirausahaan pengaruh langsung (direct effects) terhadap kinerja UKM industri krea- tif sebesar 25,0 % dan pengaruh tak lang- sung (indirect effects) sebesar 17,4 %. Hal ini menunjukkan bahwa orientasi kewirausaha- an memiliki pengaruh langsung yang lebih besar terhadap kinerja UKM industri kreatif dibandingkan orientasi pasar. SIMPULAN Orientasi pasar dan orientasi kewira- usahaan secara simultan berpengaruh posi- tif dan signifikan terhadap strategi bersaing UKM industri kreatif. Orientasi pasar ber- pengaruh positif dan signifikan terhadap strategi diferensiasi dan orientasi kewira- usahaan tidak berpengaruh. Orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap strategi low cost. Orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan baik secara parsial maupun simultan berpengaruh ter- hadap strategi fokus. Orientasi pasar dan orientasi kewira- usahaan baik secara parsial maupun simul- tan berpengaruh positif dan signifikan ter- hadap kinerja UKM industri kreatif. Strategi bersaing yang terdiri dari strategi diferensi- asi, low cost dan fokus baik secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM industri kreatif. Orientasi pasar memiliki pengaruh langsung yang lebih besar terhadap strategi diferensiasi dan strategi low cost, dibanding- kan orientasi kewirausahaan. Orientasi pa- sar memiliki pengaruh langsung yang lebih besar terhadap strategi low cost, dibanding- kan orientasi kewirausahaan. Orientasi pa- sar memiliki pengaruh langsung yang lebih kecil terhadap strategi fokus, dibanding kan orientasi kewirausahaan. Strategi diferensi- asi memiliki pengaruh langsung yang lebih
  • 16. 256 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259 besar terhadap kinerja UKM industri kreatif dibandingkan strategi low cost dan fokus. Orientasi pasar memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja UKM sebesar 18,1% dan pengaruh tidak langsung sebesar 18,2%. Orientasi kewirausahaan memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja UKM sebesar 25% dan pengaruh tidak langsung sebesar 17,4%. Hal ini menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja UKM dibandingkan dengan orientasi pasar. Implikasi manajerial dari hasil peneliti- an ini adalah perlu direkomendasikannya strategi yang mendukung peningkatan kinerja UKM industri kreatif dengan ber- basis orientasi pasar dan orientasi kewira- usahaan. Strategi berbasis orientasi pasar dapat diwujudkan melalui strategi: pemasar- an intensif (intensive marketing strategy), penciptaan kepuasan pelanggan (customer satisfaction strategy), penciptaan keunggulan bersaing (competitive advantage strategy), dan penguatan budaya organisasi (reinfor- cemment organizational culture strategy) Strategi pemasaran intensif adalah se- rangkaian tindakan untuk mengenalkan produk UKM pada wilayah dan atau konsumen yang baru serta peningkatan aktivitas pemasaran pada pasar yang telah dilayani untuk peningkatan penguasaan pangsa pasar. Hal ini antara lain dapat dilakukan dengan mengagresifkan kegiatan pemasaran UKM yang didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi (e- commerce) guna memperluas akses pasar dan secara proaktif mengikuti kegiatan pameran/expo dagang. Strategi penciptaan kepuasan pelanggan merupakan strategi penghantaran produk/jasa layanan UKM yang melebihi harapan dari konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan layanan prima bagi konsumen, menawar- kan produk yang berkualitas, dan mem- bangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Strategi keunggulan bersaing merupakan strategi penonjolan keunggulan UKM yang lebih dari pesaing sejenis yang diperoleh melalui penawaran nilai yang lebih besar kepada konsumen, baik dengan pemberian harga yang lebih rendah, pem- beriaan manfaat yang lebih besar dan layanan UKM yang lebih baik dibanding UKM lainnya dengan harga yang lebih bersaing. Hal ini antara lain dapat dilaku- kan melalui penonjolan keunikan produk yang merupakan ciri khas produk UKM, mendesain produk, kemasan dan pelabelan yang berbeda dengan UKM lainnya, dan mengimplementasikan strategi hybrid atau kombinasi dengan menawarkan produk yang unik/khas dan harga yang lebih rendah melalui efisiensi biaya operasional. Strategi penguatan budaya organisasi di- wujudkan melalui tindakan untuk me- nguatkan nilai-nilai, norma dan kebijakan UKM yang telah disepakati bersama dalam menjalankan usaha. Hal ini dapat dilakukan melalui mengubah mindset wirausahawan dari berorientasi penjualan ke orientasi pe- masaran, menekankan komitmen bersama dalam UKM untuk berorientasi pada kepuasan konsumen, menumbuhkan iklim kerja UKM yang kondusif, dan meningkat- kan perhatian pada manusia (humanity oriented) melalui peringkatan kesejahteraan SDM dalam UKM. Strategi yang mendukung peningkatan kinerja UKM dengan berbasis pada orientasi kewirausahaan dapat dilakukan melalui strategi: peningkatan Kemampuan atau Kompetensi (Capacity Building Strategy), pe- ningkatan motivasi diri (self-motivation stra- tegy), pengembangan inovasi organisasi (organizational innovation strategy), dan ke- mitraan (alliances strategy). Strategi peningkatan kemampuan me- rupakan serangkaian tindakan untuk mem- perbaiki kemampuan wirausaha, UKM atau kelompok UKM atau sistem yang ada untuk mencapai tujuan atau kinerja yang lebih baik. Hal ini dapat dilakukan melalui pe- ningkatan kompetensi teknis, pemasaran, pengelolaan SDM, keuangan usaha, dan kompetensi konseptual pada diri wira- usaha. Strategi peningkatan motivasi diri merupakan dorongan untuk mengembang- kan semangat diri wirausaha melalui
  • 17. Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 257 sugesti positif untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan/kesuksesan usaha. Hal ini dapat dilakukan dengan me- ngembangkan softskill wirausaha melalui menumbuhkan sikap positif wirausaha, menjaga konsistensi dalam usaha sehingga pelaku usaha tidak mudah menyerah, menumbuhkan sikap gigih, bekerja keras dan berorientasi pada kesuksesan usaha sehingga dapat menjadi motivator bagi UKM lainnya. Strategi pengembangan ino- vasi organisasai merupakan mekanisme UKM untuk dapat beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis melalui pencipta- an ide-ide baru dengan menawarkan produk/jasa/sistem baru yang inovatif yang berorientasi pada peningkatan ke- puasan konsumen. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan inovasi proses produksi, inovasi produk, inovasi pemasar- an, inovasi manajemen usaha, dan inovasi administrasi usaha. Strategi kemitraan me- rupakan kesepakatan antar dua atau lebih mitra untuk bekerjasama dalam berbagi pengetahuan dan sumber daya guna men- capai tujuan yang strategis. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong sikap pro- aktif dari wirausaha untuk memperluas jaringan kemitraan atau kerjasama dengan sesama UKM di dalam dan atau diluar sentra/paguyuban, kerjasama dengan usa- ha besar, kerjasama dengan lembaga pen- didikan tinggi dan instansi pemerintah/ swasta lainnya yang terkait dengan pe- ngembangan UKM. DAFTAR PUSTAKA Afsharghasemi, A., M. Zain, M. Sambas- vian, dan S. N. S. Imm. 2013. Market Orientation, Government Regulation, Competitive Advantage and Internati- onalization of SMEs: A Study In Malay- sia. Journal of Business Administration Research 2(2): 13-22. Al-Alak, B. A. dan S. A. Tarabieh. 2012. Gaining Competitive Adavantage And Organbizational Performance Through Customer Orientation, Innovation Dif- ferentiation and Market Differentiation. International Journal of Economic and Management Science 1(5): 80-91. Amario, R. 2008. Market Orientation and Internationalization in Small and Medi- um Sized Enterprises. Journal of Small Business Management, Milwaukee 46(4): 485. Arief, M., A. Thoyib, A. Sudiro, dan F. Rohman. 2013. The Effect of Entre- preneurial Orientation on the Firm Performance through Strategic Flexibi- lity: A Study on the SMEs Cluster in Malang. Journal of Management Research 5(3): 44-62. Arshad, A. S., A. Rasli, A. A. Arshad, dan Z. M. Zain. 2014. The Impact of Entre- prenbeurial Orientation on Business Performance: A Study of Technology Bassed SMEs in Malaysia. Procedia- Social and Behavioral Sciences 130(2014): 46-53. Baker, W. E. dan J. M. Sinkula. 2009. The Complementary Effects of Market Orientation and Entrepreneurial Orien- tation on Profitability in Small Business. Journal of Small Business Management 47(4): 443-464. Bayraktar, E., M. Demirbag, L. S. Koh, E. Totoglo, dan H. Zaim. 2009. A Causal Analysis of The Impact of Information System and Supply Chain Management Practices on Operational Performance: Evidence From Manufacturing SMEs in Turkey. International Journal Production Economics 122:133-149. Chadamoyo, P. dan E. Dumbu. 2012. Competitive Strategy and Business Environtment Influencing Performance of Small and Medium Enterprises in The Manufacturing Sector, The Case Study of Manufacturing Firms In Mucheke Light Industry. European Journal of Business and Management 4(10): 28-35. Chittithaworn, C., M. A. Islam., T. Kaew- chana, dan M. Yusuf. 2011. Factors Affecting Business Success of Small and Medium Enterprises (SMEs) In Thai- land. Asian Social Science 7(5): 180-190.
  • 18. 258 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259 Dublhlela dan Dhurup. 2014. Modelling The Effects of Market Orientation Enablers on Business Performace Among SMEs In A Developing Country. Mediterra- nean Journal of Social Sciences 5(16): 33- 41. Fairoz, F. M., T. Hirobumi, dan Y. Tanaka. 2010. Entrepreneurial Orientation and Business Performance of Small and Medium Sales Enterprises of Hamban- tota District Sri Lanka. Asian Social Science 6(3): 34-46. Ge, L. G. dan D. Z. Ding. 2005. Market Orientation, Competitive Strategy, and Firm Performance: An Empirical Study of China Firms. Journal of Global Marketing 18(3/4): 115-140. Hassim, A. A., A. Nizam, A. Talib, dan A. R. A. Bakar. 2011. The Effects of Entre- preneurial Orientation on Firm Organi- sational Innovation and Market Orien- tation Towards Firm Business Perfor mance. International Conference on Socia- lity and Economics Development IAcSIT Press, Singapore: 280-284. Husnah, B. Subroto, S. Aisjah, dan Djuma- dli. 2013. Competitive Strategy Role in Developing SMEs With RBV Perspec- tive: A literature Review. International Journal of Business and Behavioral Science 3(3):48-59. Idar R. dan R. Mahmood. 2011. Entre- preuneurial and Marketing Orientation Relationship To Performance: The SME Perspective. Interdisciplinary Review of Economics and Management 2(2011): 1-8. Idar, R., Y. Yusoff, dan R. Mahmood. 2012. The Effect of Market Orientation As Mediator to Strategic Planning Practices and Performance Relationship: Evi- dence From Malaysian SMEs. Procedia Economic and Finance 4(2012): 68-78. Keh, H. T., T. T. M. Nguyen, dan H. P. Ng. 2007. The Effects of Entrepreuneurial Orientation and Marketing Information on The Performance of SMEs. Journal of Business Venturing 22(2007): 592-611. Kumar, V., E. Jones, R. Venkatesan, dan R.P. Leone. 2011. Is Market Orientation A Source of Sustainable Competitive Advantage or Simply The Cost of Competing?. Journal of Marketing 75:16- 30. Lechner, C. dan S. V. Gudmundsson. 2014. Entrepreneurial Orientation, Firm Stra- tegy and Small Firm Performance. International Small Business Journal 32(1):36-60. Li, Y., Y. Zhao, J. Tan, dan Y. Liu. 2008. Moderating Effects of Entrepreneurial Orientation on Market Orientation- Performance Linkage: Evidance From Chinase Small Firms, Journal of Small Business Management 46(1): 113-133. Liu, Y., Y. Lie, dan J. Xue. 2011. Ownership, Strategic Orientation and Internationali- zation in Emerging Markets. Journal of World Business 46: 381-393. Mahmmod, R. dan N. Hanafi. 2013. Entre- preneurial Orientation and Business Performance of Women-Owened Small and Medium Enterprises in Malaysia: Competitive Adavantage as A Media- tor. International Journal of Business and Social Science 4(1): 82-90. Merrilees, B., S. R. Thiele, dan A. Lye. 2010. Marketing Capabilities: Antecedents and Implication for B2B SME Perfor- mance, Industrual Marketing Manage- ment, 06538: 1-8. Nuvriasari, A. 2012. Peran Dukungan Organisasional, Kompetensi Teknologi dan Lingkungan Eksternal Dalam Rangka Mendorong Pengadopsian E- Commerce Pada Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal Siasat Bisnis 16(2): 205-217. Nuvriasari, A. dan U. Hadiyati. 2008. Governance di Lingkungan Usaha Kecil Menengah Studi Empiris pada Usaha Kecil Menengah di Propinsi DIY. SINERGI: Kajian Bisnis dan Manajemen 10(2): 121-140. Olivares, A. M. dan W. Lado. 2008. Market Orientation and Business Economic Performance A Mediated Model. Inter- national Journal of Service Industry Management 14(3): 284-309.
  • 19. Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih 259 Poudel, K. P., R. Carter, dan S. Lonial. 2012. The Process Aspect of Entrepreneurial Orientation-Performance Relationship: Uncovering The Mediating Roles of Technological Capabilities, Innovation and Firm Growth. Frontiers of Entre- preneurship Research 32(12): 1-15. Rosli, M.M. 2012. Competitive Strategy of Malaysian Small and Medium Enter- prises: An Exploratory Investigation. American International Journal of Contem- porary Research 2(1): 93-105. Runyan, R., C. Droge, dan J. Swinney. 2008. Entrepreneurial Orientation versus Small Business Orientation: What Are Their Relationship to Firm Perfor- mance?. Journal of Small Business Mana- gement 46(4): 567-588. Sels, L., S. D. Winne, J. Delmote, J. Maes, D. Faems, dan A. Forrier. 2006. Linking HRM and Small Business Performance: An Examination of The Impact of HRM Intensity on The Productivity and Financial Performance of Small Busi- ness, Small Business Economics 26: 83-101 Setyawati, H. A. 2013. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Keunggulan Bersaing Dan Persepsi Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Prediksi Variabel Moderasi. Journal. stieputrabangsa.ac.id/index.php/fokbis/artic le/view/3. Diakses tanggal 1 November 2015. Spillan, J. dan J. Parnell. 2006. Marketing Resources and Firm Performance Among SME. European Management Journal 24(2-3). Suci, R. P. 2009. Peningkatan Kinerja Me- lalui Orientasi Kewirausahaan, Ke- mampuan Manajemen, dan Strategi Bisnis. Jurnal Manajemen Dan Kewira- usahaan 11(1):46-58. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung. Taleghani, M., S. Gilaninia, dan S.M. Talab. 2013. Relationship between Market Orientation Culture and Business Per- formance. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business 5(1): 949-954. Taylor, P. 2013. The Effect of Entrepreneu- rial Orientation on The Internationali- zation of SMEs in Developing Coun- tries. African Journal of Business Manage- ment 7(19): 1927-1937. Wicaksono, G. dan A. Nuvriasari. 2012. Meningkatkan Kinerja UMKM Industri Kreatif Melalui Pengembangan Kewira- usahaan dan Orientasi Pasar: Kajian Pada Peran Serta Wirausaha Wanita di Kecamatan Moyudan Kabupaten Sle- man, Propinsi DIY. Jurnal Sosio Humani ora 3(4): 17-35. Wingwon, B. 2012. Effects of Entrepreneur- ship, Organization Capability, Strategic Decision Making and Innovation Toward The Competitive Advantage of SME Enterprises. Journal of Management and Sustainability 2(1): 137-150. Yan, S. 2010. Competitive Strategy and Business Environtment: The Case of Small Enterprises in China. Asian Social Science 6(11): 64-71. Zhou, K. Z., J. R. Brown, dan C. S. Dev. 2008. Market Orientation, Competitive Advantage, And Performance: A Demand-Based Perspective. Journal Of Business Research 62(2008): 1062-1070.