LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
Security Helmet untuk Keselamatan
1. KARYA TULIS ILMIAH
SECURITY HELMET
Disusun sebagai sarana keamanan dan kenyamanan masyarakat
Disusun oleh:
DIMAS PRAYOGI
NISN. 0064208235
SMK NEGERI 2 KARANG BARU
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
2. Judul karya tulis:
“Security helmet sebagai sarana keamanan dan kenyamanan masyarakat”
Disusun untuk memenuhi syarat mengikuti Pemilihan Pelajar Pelopor lalu Lintas
Dan Angkutan Jalan Tahun 2023
DisusunOleh:
Dimas Prayogi
Pengesahan:
Waka Kesiswaan Kepala Sekolah
Benny Tua Sinaga, ST. Rajudin, S.ST.
NIP. 19730517 200604 1 003 NIP. 19790218 200904 1 002
KATA PENGANTAR
3. Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang atas rahmat-NYA dan
karunian-NYA saya dapat menyelesaikan Karya Tulis ILmiah ini tepat pada
waktunya. Adapun tema dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah “Security helmet sebagai
sarana keamanan dan kenyamanan masyarakat”.
Adapun alasan pemilihan tema ini karena saya menyadari bahwa kurangnya
kesadaran masyarakat terutama pada pelajar tentang penggunaan safety riding
yang benar. Dan kerap kebanyakan safety riding hanya digunakan untuk
menghindari tilang yang dilakukan oleh pihak SATLANTAS atau POLANTAS.
Juga pentingnya pemahaman kita tentang peraturan perundang undangan
No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia. Karena
dapat mempengaruhi bentuk perilaku yang aman dan nyaman.
Aceh Tamiang,03 Agustus 2023
Tertulis
Penulis.
ABSTRAK
4. Sistem keamanan ini menyediakan pernyataan tentang hasil penelitian yang
dibuat untuk menanggulangi hal yang tidak diinginkan terjadi. Karna kerap kali hal
ini terjadi di wilayah lingkungan masyarakat dan terutama di ruang lingkup
pendidikan juga dalam perkantoran. Dalam hal ini saya merekomendasikan hasil
penelitian ini yang berupa temuan sensor yang akan terhubung dengan system
yang dapat mengatur gerbang serta traffic light yang baru dalam bentuk teori,
konsep, metode, dan prosedur , atau permasalahan yang perlu dicairkan cara
permasalahannya. Hasil penelitian akan di presentasikan melalui pemilihan Pelajar
Pelopor Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tahun 2023. Isi artikel hasol penelitian
meliputi; judul , pendahuluan, isi dan pembahasan, dan penutup.
BAB I
5. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adapun kurangnya kesadaran masyarakat terutama kepada pelajar
tentang pentingnya safety riding dalam berkendara. Dapat banyak kita
jumpai pengendara yang tidak melengkapi atribut keamanan dalam
berkendara. Salah satu contohnya penggunaan helm saat berkendara.
Seperti yang kita lihat kebanyakan pelaku yang tidak menggunakan
helm atau safety riding lainnya adalah pelajar, dan tidak sedikit mereka
menjadi korban atau karena mereka masyarakat luar menjadi korban baik
sengaja maupun tidak.
Masyarakat terutama pelajar modern dituntut untuk mempunyai
kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya keamanan dalam berkendara.
Karena semakin banyak di temukan fakta yang menunjukan bahwa jalan
raya justru menjadi lading pembunuhan modern.
Angka kecelakaan lalulintas di Indonesia masih sangat tinggi. Hal
tersebut terungkap dalam anev perbandingan data laka dan dakgar
lalulintas periode Juni-Juli 2023, yang digelar Ditlantas Polda Aceh, Rabu
(2/8/2023).
Dan juga di kuatkan oleh Ditlantas Polda Aceh , Kombes M Iqbal
Alqudusy menjelaskan, jumlah laka lantas pada Juni 2023, sebanyak 294
kasus, dengan korban meninggal mencapai 60 jiwa. Sedangkan laka lantas
pada Juli 2023, sebanyak 298 kasus dengan korban meninggal dunia
mencapai 56 jiwa.
Selain itu , Ia juga juga menyampaikan, bahwa dari total angka laka
lantas juni 2023, terdapat korban luka berat sebanyak 17 jiwa, korban luka
ringan 428 jiwa, dan kerugian material sebesar RP 784.450.000.
Sedangkan pada Juli 2023, korban luka berat sebanyak 27 jiwa, luka ringan
428 jiwa, dan kerugian materil Rp 856.050.000.
Seringkali pengguna kendaraan bermotor tidak menyadari
pentingnya penggunaan alat keselamatan selama berkendara, salah
satunya contohnya adalah helm. Tidak sedikit kasus kecelakaan berujung
6. kematian diakibatkan tidak menggunakan helm. Kebanyakan pengendara
mengabaikan penggunaan helm, hanya karena menganggap helm sebagai
assesoris yang dapat mengganggu penampilan.
Di daerah asal penulis sendiri, terutama di sekolah, karena tidak
adanya angkutan umum, pelajar menggunakan sepeda motor sebagai
sarana transportasi menuju ke sekolah. Sekolah memaklumi keadaan
tersebut, hal ini karena kondisi geografis dan lokasi siswa yang rata-rata
jauh di desa. Walau sebenarnya pelajar yang rata-rata masih di bawah
umum belum layak mengendarai sepeda motor.
Berulang kali memang sekolah dan polantas memberikan edukasi
untuk menggunakan helm sebagai standar berkendara. Namum kesadaran
berkendara menggunakan helm memang sirasakan masih minim.
Dari pengalaman tersebut, muncul ide untuk menggunakan alat
bantu teknologi berupa sensor yang ditanamkan di gerbang masuk sekolah
guna mendeteksi helm pengguna yang sudah diberikan pemicu sehingga
gerbang dapat terbuka.
Ide tersebut bertujuan untuk menyadarkan pengguna kendaraan
sepeda motor supaya menggunakan helm.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai
berikut
1. Maraknya pelajar yang enggan menggunakan helm saat berkendaraan
sepeda motor.
2. Penggunaan alat bantu sensor di gerbang masuk sekolah yang
dihubungkan dengan stiker pemicu sensor sehingga siswa bisa
memasuki area sekolah.
3. Uji coba penggunaan perangkat Security Helmet
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut
7. Apakah dengan penerapan konsep Security Helmet dapat
meningkatkan kesadaran siswa dalam menggunakan helm saat
menggunakan sepeda motornya?
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan hasil dari penelitian ini untuk pemberian pemahaman
kepada masyarakat terutama pelajar dan pekerja tentang keamanan dan
kenyamanan saat berkendara dan bekerja.
Manfaat dari penelitian ini untuk mengurangi resiko kecelakaan lalu
lintas dan di lapangan kerja karena penggunaan security helmet adalah
sebagai sarana penting dalam keamanan dan kenyamanan saat berkendara
maupun bekerja.
BAB II
PEMBAHASAN
8. 2.1 Landasan Teori
2.1.1 Dasar Hukum Penggunaan Helm
Berkendara menggunakan motor, baik dalam jarak dekat maupun jauh
tetap diharuskan menggunakan helm yang sudah berstandar SNI (Standar
Nasional Indonesia).
Sayangnya, masih ada pengendara motor yang memilih tidak menggunaan
helm saat berkendara, padahal hal itu terbilang berbahaya. Dikutip dari Bsn.go.id,
sebuah data penelitian menunjukkan bahwa satu dari tiga orang yang mengalami
kecelakaan motor menderita cedera di bagian kepala.
Perlu diketahui, aturan penggunaan helm sudah tertuang pada pasal 57
ayat 1 dan 2 Undang-undang (UU) No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ). "Setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan
wajib dilengkapi dengan perlengkapan kendaraan bermotor," bunyi pasal 57 ayat
1. Pasal 57 ayat 1 kemudian diperjelas lagi pada ayat 2 yang dituliskan bahwa
perlengkapan yang harus digunakan oleh pengendara motor yaitu helm berstandar
SNI.
Penggunaan helm saat berkendara menggunakan motor juga ditegaskan
lagi pada pasal 106 ayat 8 UU No 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ. Pada pasal 106
ayat 8 dituliskan bahwa setiap pengendara dan penumpang motor diwajibkan
menggunakan helm yang memenuhi SNI.
Untuk pengemudi yang kedapatan tidak menggunakan helm saat
berkendara, bakal mendapat hukuman yang sudah diatur pada pasal 291 ayat 1
UU No 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ.
2.1.2 Konsep Kerja Sensor Gerbang
Sensor pembatas yang terletak didepan Gerbang ini dimaksudkan sebagai
persyaratan untuk memasuki area sekolah, dalam rangka menegakkan aturan
berlalu lintas yang diwajibkan negara kepada setiap warga negara terutama Pelajar
2.1.2.1 Motor DC Sebagai Penggerak Palang Pintu
Penggerak pintu pada sistem penggerak pintu geser atau palang pintu
system monitoring penggunaan safety riding ataupun security helmet
9. menggunakan PLC omron CPM1A/O 20 yang digunakan adalah motor DC. Motor
DC adalah motor arus searah (DC). Untuk menggerakan motor DC diperlukan
driver H-Bridge yang digunakan untuk mengatur motor agar dapat berputar dalam
dua arah yaitu foreard (searah jarum jam) dan reverse (berlawanan jarum jam).
Berputarnya motor DC juga dipengaruhi oleh terhalang tidaknya sensor IR pada
pintu. Ketika sensor IR terhalangi maka motor akan membalik putarannya
sehingga akan membuka pintu. Jika pintu dibuka secara paksa maka alarm akan
menyala dikarenakan sensor IR terhalangi oleh benda.
Gambar 2.1 Motor DC
2.1.2.2 Sensor Proximity dan Cara Kerja
Sensor proximity adalah alat atau perangkat yang dapat mendeteksi
perubahan jarak pada suatu benda. Namun proses tersebut terjadi dengan
tanpa adanya kontak fisik. Sensor proximity juga dikenal dengan sensor
jarak. Dalam prosesnya, sensor proximity memakai pengantar radiasi
elektromagnetik. Inilah yang membuat perangkat dapat mendeteksi
keberadaan benda atau kondisi fisik.
Untuk melakukan deteksi pergerakan objek di sekitarnya, ternyata
proximity sensor memanfaatkan adanya radiasi elektromagnetik (medan
elektromagnetik). Dimana sensor jarak tersebut juga mengatur interval
10. nominal agar bisa melaporkan objek yang terdeteksi. Jadi, saat terdapat
benda atau objek mendekati sensor maka akan tercipta sebuah sinyal.
Benda atau objek tersebut bisa bersifat logam maupun non logam. Lalu
kemudian signal tersebut akan dihubungkan dengan berbagai sistem
otomatisasi.
Sensor proximity terdiri dari device elektronik solid state yang
tampilannya dalam kondisi terbungkus. Dengan keadaan terbungkus, maka
akan melindungi perangkat tersebut dari getaran, korosif, ataupun cairan
dan kimiawi yang berlebihan. Dalam proses kerjanya, sensor gerak ini
dapat diandalkan. Selain nilai akuratnya yan tinggi, sensor tersebut juga
dapat digunakan untuk mendeteksi benda-benda yang sangat kecil
sekalipun.
Jarak deteksi sensor proximity merupakan jarak yang dibutuhkan
agar Sensor Proximity dapat bekerja dengan baik. Mengatur jarak yang
tepat dari permukaan sensor membuat operasi kerja alat tersebut menjadi
lebih stabil.
Standarnya posisi objek sensing transit yaitu sekitar 70% sampai
dengan 80% dari jarak normalnya. Karakteristik rangkaian sensor proximity
hanya bisa berfungsi jika jarak objek berada di 1 mm sampai dengan
beberapa cm saja.
Gambar 2.2 kabel proximity
11. 2.1.2.3 Saklar pembatas (Limit Switch)
Pada umumnya sakelar kerjanya akan dikendalikan secara manual oleh
operator atau manusia, bisa di putar atau di tekan tergantung jenis saklarnya.
sedangkan sakelar pembatas dibuat dan dirancang dengan sistem kerja yang
berbeda ,sakelar pembatas dibuat dengan sistem kerja yang dikontrol oleh
dorongan atau tekanan (kontak fisik) dari gerakan objek pada akuator, dengan
seperti ini bertujuan untuk membatasi gerakan atau suatu kondisi dengan cara
memutuskan atau menghubungkan aliran listrik yang melalui terminal kontaknya.
2.1.2.4 Cara Kerja Sistem Saklar Pembatas (Limit switch)
Jenis pada saklar pembatas di bedakan menjadi beberapa fungsi sesuai
kebutuhannya, dan contoh penerapannya adalah sebagai berikut:
Sistem kontrol mesin, sebagai sensor guna mengetahui posisi up atau Down
dan sebagainya.
Tutup atau kover mesin sebagai keamanan apabila kover di buka maka mesin
akan mati.
Pada sistem transfer seperti pada trolly dan conveyor, sebagai pembatas maju
dan mundurnya (Forward Reverse).
Penerapan pada hoist Sebagai pembatas pengangkat barang.
pintu gerbang otomatis, di mana limit switch degunakan untuk mematikan
motor listrik sebelum pintu gerbang itu menabrak pagar pembatas saat
membuka atau menutup.
12. Gambar 2.3
2.1.2.5 Lampu Indikator/Pilot lamp
Lampu indicator disini berfungsi untuk memberikan tanda untuk
menunjukan jia terjadi masalah terhadap sensor gerbang atau saat system sensor
tersebut sedang menyala. Dan digunakan sebagai indicator dalam rangkaian
sebuah alat atau mesin. Dan dapat digunakan untuk menunjukan, meramalkan
kecelakaan dalam kerja, peralatan dan sinyal dalam bidang peralatan seperti
tenaga listrik, telekomunikasi, alat mesin , dan sebagainya.
Gambar 2.4
2.1.3 Kebutuhan Alat dan Bahan
Berikut ini rincian kebutuhan alat dan bahan
No Nama Bahan/Perangkat Spesifikasi Teknis Biaya
1 Motor DC 24 Volt CW Gearbox 350.000,-
2 Sensor Proximity UP12SD-4AA 80.000,-
13. 3 Relay 220 V-4 NO-NC 45.000,-
4 Tombol On NO- 220 V 18.000,-
5 Tombol Off NC – 220 V 18.000,-
6 Stiker Hologram Alumunium Voil 10.000,-
7 Pilot Lamp 220V (Red-Green) 30.000,-
8 Papan Triplek 12mm Standar 60.000,-
9 Cat Aneka Warna Jotun 130.000,-
10 Kabel 1mm NYZ 40.000,-
11 Limit Switch Mini NO-NC 20.000,-
2.1.4 Mengoperasian Security Helmet
Berikut ini adalah petunjuk pengoperasian security helmet.
1. Masing-masing helm pelajar dipasang stiker/hologram sebagai alat
autentifikasi yang dapat memicu sensor pada gerbang masuk.
2. Pada pintu gerbang dipasang palang otomatis, palang pintu ini akan
terangkat secara otomatis setelah sensor membaca stiker/hologram.
3. Siswa masuk melewati palang otomatis, lalu palang otomatis kembali
turun.
4. Langkah ini dilakukan oleh semua siswa satu per satu.
2.1.5 Kelemahan
Dari beberapa kali percobaan berikut beberapa kelemahan yang dapat
ditangkap.
1. Proses masuk dan keluar gerbang dilakukan satu persatu sehingga dapat
memicu penumpukan siswa dipintu gerbang, tentunya hal ini bisa diatasi
dengan menambah jumlah perangkat.
2. Perangkat sangat tergantung bada kebutuhan listrik, sehingga ketika listrik
padam gerbang palang tidak berfungsi.
3. Saat ini pemicu gerbang masih menggunakan benda logam berupa
aluminium foil, sehingga masih memungkinkan untuk “diakali”, pada masa
mendatang penggunaan barcode atar QR code dapat dipertimbangkan
sebagai pemicunya.
14. 2.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian yang saya kerjakan dilakukan sekitaran Aceh Tamiang serta di
SMK Negeri 2 Karang Baru. Penelitian ini saya lakukan saat sepulang sekolah, saat
sedang keluar rumah, dan saat menghabiskan waktu.
Banyak sekali mereka yang melakukan pelanggaran ini di tempat
keramaian seperti pasar, sekolah, dan jalan raya. Mereka yang melakukan hal
tersebut sadar tidak sadar sangat mengancam nyawa, mereka mengendarai
kendaraan secara ugal ugalan dan tidak memperhatikan lingkungan sekitar
mereka.
2.3 Kondisi Ril Dilapangan
Saat melakukan penelitian ini, sangat banyak ditemui pelanggaran yang
dilakukan oleh masyarakat juga para pelajar saat berkendara. Baik itu orang tua,
remaja, bahkan ada pengendara yang masih dibawah umur. Karena kurangnya
pemahaman tentang lalu lintas, tak sering saya jumpai kecelakaan yang terjadi
karna kelalaian pengendara.
Adapun bentuk pelanggaran yang dilakukan, antara lain:
1. Tidak menggunakan helm
2. Tidak terpasangnya spion pada kendaraan sepeda motor.
3. Penggunaan lampu sein yang masih tidak benar.
4. Mengendarai sepeda motor yang melebihi kapasitas penumpang yang
ditetapkan yaitu 2 orang.
5. Mengendarai kendaraan seperti sepeda motor dengan kecepatan yang
sangat tinggi.
6. Penggunaan jaket secara terbalik saat mengendarai kendaraan.
7. Tidak terlalu memperdulikan keadaan saat ingin membelokkan kendaraan
atau saat memutar arah.
8. Mengendarai kendaraan sambil berbincang dengan pengendara lain dan
memakan ruas jalan.
9. Membawa helm namun tidak menggunakan secara benar seperti hanya
meletakannya didepan atau memegangnya saja.
15. 2.4 Budaya Menggunakan Helm
Menciptakan hal baik menjadi kebiasaan biasanya memang membutuhkan
proses dan dukungan banyak pihak. Untuk itu peran serta masyarakat, orang tua,
pimpinan sekolah, dan pelajar itu sendiri merupakan hal mutlak. Kesadaran
biasanya dapat dibentuk dengan sendirinya atau terkadang melalui sedikit
pemaksaan.
Penggunaan security helmet ini merupakan salah satu terobosan dalam
upaya meningkatkan kesadaran penggunana sepeda motor dalam menggunakan
helm. Memang terkesan memaksakan pelajar untuk wajib menggunakan helm,
namum pendapat penulis sederhana, jika hal itu merupakan hal baik, kenapa harus
merasa risih. Pemikiran ini lah yang nantinya harus ditanamkan pada setiap orang
yang menggunakan kendaraan sepeda motor.
Sebagai salah satu anggota OSIS di sekolah, kami sudah beberapa kali
melakukan pembinaan dan kerjasama dangan Polantas Aceh Tamiang yaitu
1. Sosialisasi peraturan lalu lintas tentang penggunaan helm dan aturan
berkendara dengan sepeda motor.
2. Kegiatan safty riding yang dilakukan dengan melibatkan industri, yakni
perwakilan Honda.
3. Sosialisasi ujian mendapatkan Surat Izin Mengemudi bagi pelajar yang
sudah memasuki usia 17 tahun.
4. Adanya pembentukan ekskul Patroli Keamanan Sekolah (PKS) untuk
mensosialisasikan tentang keamanan berkendara disekolah.
5. Pemeriksaan rutin yang dilakukan setiap pagi untuk mengecek penggunaan
safty riding yang lengkap.
6. Pelaksanaan latihan dan pemberian pemahaman tentang keamanan
berkendara dan lalu lintas disekolah saat sepulang sekolah.
7. Pemberian arahan dan pembinaan kepada siswa yang melanggar aturan
keamanan berkendara disekolah.
17. 1. Kesadaran menggunakan helm harus dibagun sejak dini dan dilakukan
secara terus menerus agar menjadi kebiasaan.
2. Security Helmet merupakan salah media bantu untuk membiasakan
pelajar atau masyarakat menggunakan helm.
3. Sensor yang digunakan masih sederhana, sehingga dimasa mendatang
dapat digunakan sistem sensor yang lebih baik.
7.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari penulisan karya tulis ini sebagai
berikut.
1. Perlu keterlibatan dan dukungan dari semua pihak agar setiap pelajar
dan masyarakat membiasakan menggunakan helm ketika
menggunakan sepeda motor.
2. Membiasakan sesuatu memang memerlukan waktu, untuk itu
koninuitas keberlangsungan program harus diperhatikan.
3. Riset dan pengembangan dari karya ini dibutuhkan untuk meningkatkan
efisiensi.
DAFTAR PUTAKA