SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
KAIDAH HUKUM DAN
BAHASA HUKUM
DR. RAHMATSYAH, SH., MM., M
• Kaidah hukum adalah peraturan yang
dibuat atau yang dipositifkan secara
resmi oleh penguasa masyarakat atau
penguasa negara, mengikat setiap
orang dan berlakunya dapat
dipaksakan oleh aparat masyarakat
atau aparat negara, sehingga
berlakunya kaidah hukum dapat
dipertahankan.
• Adanya suatu kaidah hukum maka hukum
dapat dipandang sebagai kaidah. Hukum
sebagai kaidah adalah sebagai pedoman
atau patokan sikap tindak atau perikelaku
yang baik atau diharapkan. Pada konteks
ini masyarakat memandang bahwa
hukum merupakan patokan-patokan atau
pedoman-pedoman yang harus mereka
lakukan atau tidak boleh mereka lakukan.
KAIDAH HUKUM
Kaidah hukum merupakan segala peraturan yang ada yang telah
dibuat secara resmi oleh pemegang kekuasaan, yang sifatnya
mengikat setiap orang dan pemberlakuannya merupakan
paksaan yang harus ditaati dan apabila telah terjadi pelanggaran
akan dikenakan sanksi tertentu.
Kaidah hukum lahir dan hidup di lingkungan manusia sejak
manusia tersebut dilahirkan, oleh karenanya kaidah hukum juga
disebut dengan sikap lahir seseorang.
KEGUNAAN BAHASA HUKUM
• Mempelajari asas-asas dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia bagi kalangan hukum
bertujuan untuk mengatasi kekurangan sempurnaan dalam penggunaan bahasa
hukum dalam berbicara atau mengumakakan pendapat tentang hukum, di dalam
membuat karangan ilmiah tentang hukum, aturan hukum, surat pengaduan,
tuduhan, kesaksian, tuntutan, pembelaan keputasaan atau untuk membuat surat-
surat perjanjian, aktaakta, surat gugatan, memori banding, kasasi, putusan, dan
sebagainya.
BAHASA HUKUM
• Bahasa merupakan salah satu alat penting bagi manusia yaitu “sebagai alat
komunikasi”. Melalui bahasa manusia mampu mengembangkan penemuan-
penemuan ilmiah dan teknologi bagi kehidupan manusia.
• Dalam bahasan normatif dirumuskan norma-norma yang berisi : perintah,
larangan, izin, dan dispensasi. Perintah (gebod) adalah kewajiban umum untuk
melakukan sesuatu. Contoh: ”Agar bisa mengikuti ujian, mahasiswa harus hadir
dalam kuliah 75 %”. Larangan (verbod) adalah kewajiban umum untuk tidak
melakukan sesuatu. Misalnya, ”Dilarang membangun pada jalur hijau”.
ADAPUN PENGERTIAN MENDASAR DALAM BAHASA
HUKUM YAKNI ANTARA LAIN :
Semantik Hukum
Kaidah Hukum
Konstruksi Hukum
Fiksi Hukum
Pembentukan Hukum
Penafsiran Hukum
PENAFSIRAN HUKUM
Penafsiran
Autentik
Penafsiran
Tata
Bahasa
Penafsiran
Sosiologis
Penafsiran
Historis
HUBUNGAN ANTARA KAIDAH HUKUM DAN BAHASA
HUKUM
Kaidah hukum memiliki hubungan yang sangat erat dengan bahasa
hukum. Hubungan tersebut terletak pada bahasa hukum yang
terdapat dalam aturan hukum, seperti undang-undang, peraturan
pemerintah, peraturan daerah, bahkan kebijakan-kebijakan
pemerintah. Bahasa hukum tentunya memiliki kekhasan yang sangat
melekat pada bunyi dari suatu kaidah hukum dalam peraturan
perundang-undangan.
• Dalam menyusun rancangan peraturan perundang-
undangan tersebut, bahasa hukum merupakan suatu hal
yang utama karena bahasa hukum harus dapat
memberikan kejelasan dari setiap pasal yang tercantum
dalam aturan tersebut. Kejelasan ini akan menimbulkan
kepastian terhadap pengertian yang diberikan oleh aturan
tersebut.
• Melalui pengertian atau proposisi
yang benar maka aturan hukum akan
dapat dimengerti dengan mudah
oleh masyarakat.
• Prinsip adalah pernyataan yang
berlaku secara umum bagi
sekelompok gejala-gejala tertentu
yang mampu menjelaskan kejadian
yang terjadi.
• Aksioma adalah suatu pernyataan yang sudah
diterima sebagai sesuatu hal yang dianggap benar
atau berlaku. Keberlakuannya sudah tidak diragukan
lagi sehingga tidak perlu diuji lagi.
Asas hukum adalah jantungnya peraturan
hukum karena ia merupakan landasan yang
paling luas bagi lahirnya peraturan hukum
atau ia adalah sebagai ratio legisnya
peraturan hukum”.
BAHAN PUSTAKA
• 1. I Dewa Gede Atmadja, 2006, Penalaran Hukum (Legal Reasoning), Pengertian,
Jenis, Dan Penerapannya, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar.
• 2. -------, 2009, Pengantar Penalaran Hukum dan Argumentasi Hukum , Bali Age,
Denpasar.
• 3. Hadjon, Philipus M, dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta, 2005.
• 4. Shidarta, Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks Keindonesiaan, CV.
Utomo, Bandung, 2006.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to 2. KAIDAH HUKUM DAN BAHASA HUKUM.ppt

PPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.ppt
PPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.pptPPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.ppt
PPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.ppt
mhanxrama99
 
Tujuan dan fungsi hukum p kn
Tujuan dan fungsi hukum p knTujuan dan fungsi hukum p kn
Tujuan dan fungsi hukum p kn
hutami mawdy
 

Similar to 2. KAIDAH HUKUM DAN BAHASA HUKUM.ppt (20)

PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannyaPPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
II. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptxII. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptx
 
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
 
Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020
Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020
Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020
 
Instrumen Pemerintah dalam Kebijakan Pemerintah.docx
Instrumen Pemerintah dalam Kebijakan Pemerintah.docxInstrumen Pemerintah dalam Kebijakan Pemerintah.docx
Instrumen Pemerintah dalam Kebijakan Pemerintah.docx
 
Instrumen Pemerintah dalam Kebijakan Pemerintah.pdf
Instrumen Pemerintah dalam Kebijakan Pemerintah.pdfInstrumen Pemerintah dalam Kebijakan Pemerintah.pdf
Instrumen Pemerintah dalam Kebijakan Pemerintah.pdf
 
Hukum adat bab 1 STAIN SALATIGA sem 3
Hukum adat bab 1 STAIN SALATIGA sem 3Hukum adat bab 1 STAIN SALATIGA sem 3
Hukum adat bab 1 STAIN SALATIGA sem 3
 
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptxPPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
 
PPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.ppt
PPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.pptPPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.ppt
PPT-7-Konsep-Penegakan-Hukum-di-Indonesia.ppt
 
PPT SISTEM HUKUM DI INDONESIA.pptx
PPT SISTEM HUKUM DI INDONESIA.pptxPPT SISTEM HUKUM DI INDONESIA.pptx
PPT SISTEM HUKUM DI INDONESIA.pptx
 
Materi_1_hakikat_perlindungan_dan_penega.ppt
Materi_1_hakikat_perlindungan_dan_penega.pptMateri_1_hakikat_perlindungan_dan_penega.ppt
Materi_1_hakikat_perlindungan_dan_penega.ppt
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd
 
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
 
Tujuan dan fungsi hukum p kn
Tujuan dan fungsi hukum p knTujuan dan fungsi hukum p kn
Tujuan dan fungsi hukum p kn
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
001. Pengertian hukum dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.pdf
001. Pengertian hukum dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.pdf001. Pengertian hukum dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.pdf
001. Pengertian hukum dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.pdf
 
ASPEK HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
ASPEK  HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONALASPEK  HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
ASPEK HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
 
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptxPKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
PKn_ Modul 6 Konsep Penegakan hukum di indonesia.pptx
 

2. KAIDAH HUKUM DAN BAHASA HUKUM.ppt

  • 1. KAIDAH HUKUM DAN BAHASA HUKUM DR. RAHMATSYAH, SH., MM., M
  • 2. • Kaidah hukum adalah peraturan yang dibuat atau yang dipositifkan secara resmi oleh penguasa masyarakat atau penguasa negara, mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh aparat masyarakat atau aparat negara, sehingga berlakunya kaidah hukum dapat dipertahankan. • Adanya suatu kaidah hukum maka hukum dapat dipandang sebagai kaidah. Hukum sebagai kaidah adalah sebagai pedoman atau patokan sikap tindak atau perikelaku yang baik atau diharapkan. Pada konteks ini masyarakat memandang bahwa hukum merupakan patokan-patokan atau pedoman-pedoman yang harus mereka lakukan atau tidak boleh mereka lakukan. KAIDAH HUKUM
  • 3. Kaidah hukum merupakan segala peraturan yang ada yang telah dibuat secara resmi oleh pemegang kekuasaan, yang sifatnya mengikat setiap orang dan pemberlakuannya merupakan paksaan yang harus ditaati dan apabila telah terjadi pelanggaran akan dikenakan sanksi tertentu. Kaidah hukum lahir dan hidup di lingkungan manusia sejak manusia tersebut dilahirkan, oleh karenanya kaidah hukum juga disebut dengan sikap lahir seseorang.
  • 4. KEGUNAAN BAHASA HUKUM • Mempelajari asas-asas dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia bagi kalangan hukum bertujuan untuk mengatasi kekurangan sempurnaan dalam penggunaan bahasa hukum dalam berbicara atau mengumakakan pendapat tentang hukum, di dalam membuat karangan ilmiah tentang hukum, aturan hukum, surat pengaduan, tuduhan, kesaksian, tuntutan, pembelaan keputasaan atau untuk membuat surat- surat perjanjian, aktaakta, surat gugatan, memori banding, kasasi, putusan, dan sebagainya.
  • 5. BAHASA HUKUM • Bahasa merupakan salah satu alat penting bagi manusia yaitu “sebagai alat komunikasi”. Melalui bahasa manusia mampu mengembangkan penemuan- penemuan ilmiah dan teknologi bagi kehidupan manusia. • Dalam bahasan normatif dirumuskan norma-norma yang berisi : perintah, larangan, izin, dan dispensasi. Perintah (gebod) adalah kewajiban umum untuk melakukan sesuatu. Contoh: ”Agar bisa mengikuti ujian, mahasiswa harus hadir dalam kuliah 75 %”. Larangan (verbod) adalah kewajiban umum untuk tidak melakukan sesuatu. Misalnya, ”Dilarang membangun pada jalur hijau”.
  • 6. ADAPUN PENGERTIAN MENDASAR DALAM BAHASA HUKUM YAKNI ANTARA LAIN : Semantik Hukum Kaidah Hukum Konstruksi Hukum Fiksi Hukum Pembentukan Hukum Penafsiran Hukum
  • 8. HUBUNGAN ANTARA KAIDAH HUKUM DAN BAHASA HUKUM Kaidah hukum memiliki hubungan yang sangat erat dengan bahasa hukum. Hubungan tersebut terletak pada bahasa hukum yang terdapat dalam aturan hukum, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, bahkan kebijakan-kebijakan pemerintah. Bahasa hukum tentunya memiliki kekhasan yang sangat melekat pada bunyi dari suatu kaidah hukum dalam peraturan perundang-undangan.
  • 9. • Dalam menyusun rancangan peraturan perundang- undangan tersebut, bahasa hukum merupakan suatu hal yang utama karena bahasa hukum harus dapat memberikan kejelasan dari setiap pasal yang tercantum dalam aturan tersebut. Kejelasan ini akan menimbulkan kepastian terhadap pengertian yang diberikan oleh aturan tersebut.
  • 10. • Melalui pengertian atau proposisi yang benar maka aturan hukum akan dapat dimengerti dengan mudah oleh masyarakat. • Prinsip adalah pernyataan yang berlaku secara umum bagi sekelompok gejala-gejala tertentu yang mampu menjelaskan kejadian yang terjadi. • Aksioma adalah suatu pernyataan yang sudah diterima sebagai sesuatu hal yang dianggap benar atau berlaku. Keberlakuannya sudah tidak diragukan lagi sehingga tidak perlu diuji lagi.
  • 11. Asas hukum adalah jantungnya peraturan hukum karena ia merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya peraturan hukum atau ia adalah sebagai ratio legisnya peraturan hukum”.
  • 12. BAHAN PUSTAKA • 1. I Dewa Gede Atmadja, 2006, Penalaran Hukum (Legal Reasoning), Pengertian, Jenis, Dan Penerapannya, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar. • 2. -------, 2009, Pengantar Penalaran Hukum dan Argumentasi Hukum , Bali Age, Denpasar. • 3. Hadjon, Philipus M, dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2005. • 4. Shidarta, Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks Keindonesiaan, CV. Utomo, Bandung, 2006.