1. i
Kanker Hati
Dosen Pengampuh : Maria M. P Saghu,S.Kep.Ns,MPH
Di Susun Oleh :
Nama : Yunihasti Putri Rido
NIM : PO5303212210280
Tingkat/Kelas : 1/A
Mata Kuliah : Patofisiologi
Poltekkes Kemenkes Kupang
Prodi D-lll Keperawatan Waikabubak
2021/2022
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-NYA saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Kanker Hati” tepat pada waktu yang telah di tentukan. Makalah ini
di buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Patofisiologi.
Meski ada beberapa hambatan dalam pembuatan makalah ini tetapi,
saya ingin berterima kasih kepada Ibu Maria M. P Saghu,S.Kep.Ns,MPH
serta pihak-pihak yang telah membimbing saya dalam pengerjaan tugas
makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu saya akan sangat menghargai kritik
dan saran untuk membuat makalah ini lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Waikabubak, 9 April 2022
Yunihasti Putri Rido
3. iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................ i
Kata pengantar............................................................................. ii
Daftar isi....................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan...................................................................... 1
1.1 Latar belakang.............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................ 2
1.3 Tujuan........................................................................... 2
Bab II Pembahasan..................................................................... 3
1.1 Defenisi......................................................................... 3
1.2 Etiologi ......................................................................... 4
1.3 Penyebab Kanker Hati.................................................. 5
1.4 Klarifikasi..................................................................... 7
1.5 Cara Pencegahan........................................................... 10
1.6 Cara Pengobatan........................................................... 11
Bab III Penutup........................................................................... 16
1.1 Kesimpulan.................................................................. 16
1.2 Saran........................................................................... 16
Daftar Pustaka............................................................................. 17
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang
kedokteran danmerupakan salah satu dari 10 penyebab kematian
utama di dunia serta merupakan penyakit keganasan yang bisa
mengakibatkan kematian pada penderitanya karena sel kanker
merusak sel lain. Sel kanker adalah sel normal yang mengalami
mutasi/perubahan genetik dan tumbuh tanpa terkoordinasi dengan
sel-sel tubuh lain. Proses pembentukan kanker (karsinogenesis)
merupakan kejadian somatik dan sejak lama diduga disebabkan
karena akumulasi perubahan genetik dan epigenetik yang
menyebabkan perubahan pengaturan normal kontrol molekuler
perkembang biakan sel. Perubahan genetik tersebut dapat berupa
aktivasi proto-onkogen dan atau inaktivasi genpenekan tumor yang
dapat memicu tumorigenesis dan memperbesar progresinya
(Syaifudin, 2007).
Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh, dan merupakan
organ metabolisme yang sangat penting. Organ ini bisa ditemukan di
bagian kananatas perut, yang terdiri dari lobus kiri dan lobus kanan.
Fungsi utama hati mencakup hal-hal berikut ini:
1. Produksi dan penyimpanan glukosa untuk digunakan bila
diperlukan
2. Pembuatan empedu untuk mencerna lemak dalam makanan
3. Detoksifikasi racun dan alkohol untuk ekskresi
4. Pembuatan protein, zat pembekuan darah, antibodi, dan
kolesterol
5. Ketika sel-sel hati mulai bermutasi dan membelah diri secara
tidakterkendali, kanker hati mulai terbentuk.
Menurut data jenis kanker yang menjadi penyebab kematian
terbanyak kanker hati sekitar 662.000 kematian per tahun (WHO
5. 2
2005 dalam Lutfia, 2008).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Apa saja faktor-faktor yang dapat merusak hati ?
2. Penderajatan (staging) Kanker Hati ?
3. Etiologi Kanker Hati ?
4. Cara Pencegahan Kanker Hati ?
5. Cara Pengobatan Kanker Hati ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat merusak Hati
2. Untuk mengetahui Penderajatan (staging) Kanker Hati
3. Untuk mengetahui Etiologi Kanker Hati
4. Untuk mengetahui Cara Pencegahan Kanker Hati
5. Untuk mengetahui Cara Pengobatan Kanker
6. 3
Bab II
Pembahasan
1.1 Defenisi
Hati merupakan organ pencernaan terbesar dalam tubuh
manusia. Beratorgan hati pada manusia dewasa sekitar 1400-
1600 gram, yaitu sekitar 2,5 %dari berat tubuh. Hati terletak di
bawah Hati-Hati kanan dan dilindungi oleh tulang rusuk.
Fungsi hati :
1. Berperan dalam proses pembuatan protein. Protein
dibutuhkan untuk pertumbuhan sel. Hati bertanggung jawab
atas produksi dari 90% protein plasma.
2. Sebagai tempat penyimpanan. Hati menyimpan karbohidrat,
zat besi, danvitamin yang berguna saat tubuh memerlukan.
Hati juga menyimpan dan melepas glukosa dari dan ke
dalam darah untuk menyediakan energi bagitubuh.
3. Memproduksi cairan empedu. Empedu adalah zat yang
membantu pencernaan dan penyerapan makanan.
4. Tempat detoksifikasi dan penguraian zat. Hati mengurai
zat-zat kimia yang masuk ke dalam tubuh seperti alkohol,
obat-obatan, dan produk buangan dari tubuh. Hati juga
mengurai sel darah merah yang mati menjadi zat yang
mewarnai urin dan feses.
Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan
inflamasi dan fibrosis hepar yang mengakibatkan distorsi
struktur hepar dan hilangnya sebagian besar fungsi hepar. (
Gips & Willson :1989 )
Kanker hati adalah penyakit gangguan pada hati yang
disebabkankarena hepatitis kronik dalam jangka panjang yang
menyebabkan gangguan pada fungsi hati. ( Ghofar, Abdul :
2009 )
7. 4
Sel-sel pada hati akan memperbanyak diri untuk
menggantikan sel-sel yang rusak karena luka atau karena sudah
tua. Seperti proses pembentukan sel lain di dalam tubuh, proses
ini juga dikontrol oleh gen-gen tertentu dalam sel. Kanker hati
berasal dari satu sel yang mengalami perubahan mekanisme
kontrol dalam sel yang mengakibatkan pembelahan sel yang
tidak terkontrol. Sel abnormal tersebut akan membentuk jutaan
kopi, yang disebut klon.Mereka tidak dapat melakukan fungsi
normal sel hati dan terus menerus memperbanyak diri. Sel-sel
tidak normal ini akan membentuk tumor. (Anonim, 2004)
Kanker hepar dapat bermula dari organ bagian hepar
(hepatocellular cancer) atau dapat juga berasal dari organ lain,
misalnya dari kolon, yang menyebar ke hati (metastatic liver
cancer). Kanker yang berasal dari organ hepar sering disebut
sebagai kanker hepar dan merupakan jenis kanker kelima yang
memiliki insidensi terbesar di dunia. Penyakit yang sering
berhubungan dengan kanker hepar antara lain virus hepatitis dan
sirosis hati. (Bruix dan Sherman, 2005).
1.2 Etiologi
Kanker hati (karsinoma hepatoseluler) disebabkan adanya
infeksi hepatitis B kronis yang terjadi dalam jangka waktu lama.
(ghofar, Abdul : 2009 )
Penyebab kanker hepar secara umum adalah infeksi virus
hepatitis B dan C, cemaran aflatoksin B1, sirosis hati, infeksi
parasit, alkohol serta faktorketurunan. (Fong, 2002).
Infeksi virus hepatitis B dan C merupakan penyebab
kanker hepar yang utama didunia, terutama pasien dengan
antigenemia dan juga mempunyai penyakit kronik hepatitis.
Pasien laki-laki dengan umur lebih dari 50 tahun yang menderita
penyakit hepatitis B dan C mempunyai kemungkinan besar
terkena kanker hepar. (Tsukuma dkk., 1993; Mor dkk., 1998).
8. 5
Orang yang didiagnosis menderita kanker hati berusia
diatas enam puluh tahun. Dari sebuah survei di Kanada, setiap
tahun sekitar 1800 orang didiagnosis menderita kanker hati, dan
seHatih lebih adalah lelaki.
Faktor-faktor yang dapat merusak hati dan penyebab
kanker hati :
a. Infeksi virus Hepatitis B dan C, 70 % kanker hati
disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B
b. Konsumsi alkohol yang berlebihan
c. Penggunaan jarum suntik bergantian pada pengguna
narkoba dapat meningkatkan risiko paparan infeksi
virus Hepatitis B dan C
d. Paparan racun jamur (aflatoksin) yaitu jamur yang
ditemukan dalamkacang tanah
e. Penyakit perlemakan hati non alkoholik
f. Kontak dengan racun kimia(misal : vinil, arsen,
klorida)
g. Penggunaan steroid anabolic dalam jangka waktu yang
lama
h. Hemokromatosis atau penyakit turunan dengan
akumulasi zat besi dalam organ
i. Pria mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk
terkena kanker hati. Perbandingan pria : wanita = 3 : 1
1.3 Penyebab Kanker Hati
Ada banyak penyebab kanker hati dan beberapa di
antaranya masih dalam tahap penelitian, namun faktor yang
memberikan risiko lebih tinggi adalah:
1. Virus hepatitis B: 55% dari kasus kanker hati di dunia
disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B. Peluang orang yang
terjangkit virus hepatitis kronis menderita penyakit kanker
hati adalah 100 kali lebih tinggi dari orang yang tidak
9. 6
terjangkit virus hepatitis B. Hepatitis B sangat umum
ditemukan di Hong Kong, dan diperkirakan bahwa sepuluh
persen dari penduduk Hong Kong merupakan pembawa virus
hepatitis B atau telah terinfeksi penyakit ini. Di antara
pembawa virus kronis ini, seperempatdi antaranya berpotensi
menderita sirosis, yang bisa menyebabkan kanker hati2.
2. Sirosis: Orang yang terinfeksi virus hepatitis B berpotensi
terkena hepatitiskronis dalam jangka waktu 10 tahun, yang
bisa berkembang menjadi sirosis dalam jangka waktu 21
tahun setelahnya. Dibutuhkan waktusekitar 29 tahun lagi
untuk sirosis berkembang menjadi kanker hati. Proses
perkembangan penyakit bisa berbeda-beda antar penderita,
tergantung pada tingkat keaktifan virus hepatitisnya. Studi
membuktikan bahwa virus yang lebih aktif akan mempercepat
laju kerusakan sel-sel hati, dan akibatnya, pasien akan lebih
cepat mengalami sirosis atauhepatitis kronis. Kanker hati
akan terjadi dalam jangka waktu sekitar 50hingga 60 tahun
setelah pasien terinfeksi virus hepatitis B.
3. Hepatitis C: Pembawa hepatitis B dan hepatitis C kronis
berpotensi 150 kali lebih tinggi terkena kanker hati. Kanker
hati yang terkait dengan HCV lebih umum terjadi di negara-
negara bagian barat (Eropa dan Amerika Serikat).
4. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan:
Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan bisa
menyebabkan pengerasan hati dan kemudian berkembang
menjadi kanker hati. Peluang orang yang terjangkit virus
hepatitis B dan yang mengonsumsi minuman beralkohol
menderita penyakit kanker sel hati adalah 2 kali lebih tinggi
dari orang yang terjangkit virus hepatitis B saja.
5. Penyakit Hati Berlemak Non-Pecandu Alkohol
(NAFLD) danHepatosteatosis Non-Pecandu Alkohol
(NASH)
Obesitas, kencing manis, dan gangguan metabolik
lainnya bisamenyebabkan kerusakan hati yang mengarah ke
10. 7
sirosis dan kanker hati.
6. Konsumsi makanan yang beracun
Aflatoksin yang ditemukan dalam kacang, jagung, kacang-
kacangan dan biji-bijian terbukti bisa menjadi penyebab
kanker hati padahewan percobaan.
1.4 Klarifikasi
Berdasarkan organ pertama tempat mereka berkembang,
kanker hati dibagi menjadi kanker hati primer dan sekunder. Sel
kanker yang memulai perkembangannya pada hati disebut
dengan kanker hati primer. Berawal darisini, sel kanker dapat
berkembang dengan cara yang berbeda dan menghasilkan
beberapa jenis kanker hati yang berbeda pula. Kanker biasanya
dinamai berdasarkan jenis sel aslinya dari organ pertama tempat
mereka berkembang.
Sel-sel kanker dapat melepaskan diri dari lokasi utama
dan mulai melakukan perjalanan ke bagian tubuh lain melalui
darah atau sistem limfatik. Sel-sel tersebut kemudian hinggap
pada organ lain dan mulai mengembangkan dirinya. Kondisi
inilah yang disebut dengan kanker sekunder. Tetapi jenis sel-sel
yang berkembang masih sama dengan selkanker primer.
Sangat penting mengetahui jenis sel kanker primer, karena
pengobatan yang diberikan akan merujuk pada kanker primer
meskipun telah berkembang pada bagian tubuh yang lain.
Berikut ini merupakan kelompok kanker hati primer yang
dibedakan dalam lima kategori, yaitu :
1. Karsinoma hepatoseluler (Hepatocellular carcinoma)
Kanker ini juga terkadang disebut hepatoma atau kanker hati.
Ini adalah jenis yang paling umum dari kanker hati primer.
Hepatocellular adalah sebutan untuk sel-sel hati. Sedangkan
karsinoma adalah sebutan untuk kanker. Jenis kanker hati ini
11. 8
berkembang dari sel-sel hati utama yang disebut dengan
hepatosit. Halini lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi
hati yang rusak karena sirosis (hepatitis kronis). Kondisiini
lebih sering dikembangkan oleh pria dibandingkan pada
wanita.Kondisi ini juga lebih umum terjadi pada orang dengan
usia lanjut.
2. Cholangiocarcinoma (kanker saluran empedu)
Cholangio adalah istilah yang mengacu pada saluran empedu.
Hati adalah organ yang memproduksi empedu. Empedu
membantu mencerna lemak dalam makanan dan mengalir
melalui tabung yang disebut dengansaluran empedu ke dalam
kandung empedu. Kanker bisa di mulai di mana saja dalam
sepanjang saluran empedu tersebut. Jika kanker di mulai di
bagian saluran dalam hati, maka ini disebut dengan
cholangiocarcinoma intra hepatic dan digolongkan sebagaijenis
kanker hati primer. Jika kanker di mulai di bagian luar saluran
hati, maka ini disebut dengan extrahepatic cholangiocarcinoma
3. Angiosarcoma (Kanker yang dimulai pada pembuluh
darah di hati)
Angiosarcoma juga bisa disebut haemangiosarcoma. Kanker
jenisini dimulai dari pembuluh darah hati, dan sangat jarang
terjadi. Kanker hati jenis ini paling sering didiagnosis pada
orang yang mencapai usia 70hingga 80-an. Ini adalah jenis
sarkoma jaringan lunak. Sarkoma adalah kelompok tumor yang
seringkali menyerang jaringan tubuh bagian tengah, meskipun
tak menutup kemungkinan menyerang jaringan tubuh bagian
luar.
4. Hepatoblastoma
Layaknya angiosarcoma, hepatoblastoma adalah jenis yang
sangatjarang dari kanker hati primer. Kanker ini biasanya
mempengaruhi anak- anak. jenis kanker hati ini seringkali
didiagnosis pada anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun.
Sekitar 70% anak dengan penyakit ini memiliki hasil yang baik
12. 9
dengan operasi dan kemoterapi. Tingkat kelangsungan hidup
lebih besar dari 90% untuk tahap awal penyakit.
5. Kanker Hati Sekunder
Kanker yang ditemukan tidak dimulai dari hati, tetapi mulai di
tempat lain (seperti, payudara, usus, atau Hati-Hati) dan
menyebar ke hati. Ini disebut kanker metastatik. Meskipun sel-
sel kanker di hati, masihterlihat dan bertindak seperti sel-sel
kanker dari bagian tubuh yangberasal. Jika seseorang memiliki
kanker Hati-Hati yang telah menyebar ke hati, sel-sel kanker di
hati masih sel kanker Hati-Hati, sehingga orang tersebut akan
dirawat karena kanker Hati-Hati metastatik.
Kanker hati/Karsinoma hepatoseluler memiliki
beberapa stadium perkembangan yaitu :
1. Stadium 1, kanker berukuran tidak lebih dari 2 cm
dan belum menyebar.Stadium ini pasien kanker
hepar dapat beraktivitas dan hidup secara normal.
2. Stadium 2, kanker mempengaruhi pembuluh darah
di hepar atau terdapatlebih dari satu tumor di hepar.
3. Stadium 3A, kanker berukuran lebih dari 5 cm dan
telah menyebar ke pembuluh darah di dekat hepar.
4. Stadium 3B, kanker telah menyebar ke organ
terdekat seperti lambung namun belum mencapai
limfonodus.
5. Stadium 3C, kanker berada dalam berbagai ukuran
dan telah mencapai limfonodus.
6. Stadium 4, kanker telah menyebar ke organ yang
jauh dari hepar misal Hati-Hati. Saat stadium ini
pasien kanker hepar sudah tidak dapat beraktivitas
lagi (Fong, 2002; Bruix dan Sherman., 2005).
13. 10
1.5 Cara Pencegahan
Berikut ini merupakan cara untuk mencegah kanker hati:
a. Jangan merokok
b. Batasi jumlah minuman beralkohol yang dikonsumsi
c. Tetapkan jadwal kerja dan istirahat yang teratur, dan
konsumsi lebih banyak buah dan sayuran
d. Hindari tertularnya virus hepatitis B: Jika ada anggota
keluarga yang terinfeksi virus hepatitis B, anggota
keluarga lainnya harus memeriksakan diri mereka juga,
apakah mereka terjangkit virus hepatitis atau apakah
mereka sudah memiliki antibodi setelah tertular virus
tersebut. Jika mereka belum terinfeksi, maka mereka harus
mendapatkan 3 kali vaksin hepatitis B dalam jangka waktu
6 bulan.
e. Gunakan kondom dan jangan menggunakan ulang
jarum bekas: 8-10% dan 0,5% dari populasi Hong Kong
merupakan pembawa virus hepatitis B dan virus hepatitis
C. Kedua jenis hepatitis ini bisa ditularkan melalui cairan
tubuh, oleh karena itu, hubungan seksual yang tidak aman
atau saling berbagi jarum suntik bisa menyebarkan virus
hepatitis B danvirus hepatitis C.
f. Simpanlah makanan dengan benardan waspadalah
agar tidakmengonsumsi makanan yang sudah busuk
atau terkontaminasi: Makanan tertentu seperti
kacang, biji-bijian, dan jagung bisa membusuk dan
menghasilkan aflatoksin yang meningkatkan risiko
terkena kankerhati. Makanan ini harus disimpan di
tempat yang sejuk dan kering untuk menghindari
cepatnya proses pembusukan.
g. Pembawa virus hepatitis harus melakukan
pemeriksaan kesehatan secara berkala, yang bisa
14. 11
membantu mendeteksi penyakit pada stadium awal.
1.6 Cara Pengobatan
Setelah pasien didiagnosis menderita kanker hati,
dokter umumnya akan menyarankan tindakan pengobatan
berikut ini, tergantung pada stadium kanker yang dihadapi:
1. Pengangkatan dengan pembedahan
Alasan tindakan pengobatan: Untuk mengangkat
tumor dan jaringan yang terdampak di sekitarnya.
Cocok untuk: Pengangkatan kanker dengan teknik
pembedahan radikal cocok untuk 20% pasien
penderita kanker hati yang tumornya hanya
memengaruhi salah satu dari lobus hati dan fungsi
hatinya masih normal. 62% dari populasi ini bisa
bertahan hidup hingga 3 tahun, sedangkan 50% dari
populasi ini bisa bertahan hidup hingga 5 tahun.
2. Kemoembolisasi Trans-Arteri (TACE)
Alasan tindakan pengobatan: Tindakan pengobatan
ini dilakukan untuk memblokir pembuluh darah guna
menghentikan asupan nutrisi kepada tumor.
Tindakan ini bisa menghentikan pertumbuhan tumor
kanker dan mengurangi ukuran besarnya. Hal ini bisa
dicapai dengan menyuntikkan obat ke dalam
pembuluh darah tertentu yang menyediakan asupan
nutrisi kepada tumor melalui aorta. Tindakan ini
dilakukan untuk memblokir arteri yang memberi
nutrisi pada kanker hati tanpa memengaruhi jaringan
hati yang normal.
Cocok untuk: Tindakan pengobatan ini cocok bagi
15. 12
pasien yangtumornya telah menyebar ke kedua sisi
hati, namun belum menyebar ke organ lain, atau
pasien yang tumornya hanya terletak di satu sisi hati
tetapi fungsi hati, lokasi tumor, ukuran tumor, atau
jumlah tumor tidak sesuai dengan persyaratan
operasi bedah atau pengobatan ablatif lokal.
3. Injeksi alkoholm
Alasan tindakan pengobatan: Lokasi tumor bisa
dipastikan dengan bantuan pemindaian USG atau
komputer. Setelahnya, alkohol dengan konsentrasi
95% disuntikkan secara langsung ke tumor dengan
jarum tipis melalui kulit. Alkohol dengan tingkat
konsentrasi tinggi ini akan mengeringkan sel dan
membunuhnya.
Cocok untuk: Sangat cocok untuk pasien dengan
ukuran tumor lebih kecil dari 3 cm atau yang jumlah
tumornya kurang dari 3 buah. Karena injeksi hanya
bisa menghancurkan bagian tengah tumor, jaringan
di sekitarnya akan tetap bertahan dan terus
berkembang. Pasien harus mendapatkan banyak
suntikan untuk membunuh semua sel kanker hati
yang ada.
4. Ablasi frekuensi radio
Alasan tindakan pengobatan: Tindakan pengobatan
ini dilakukan dengan menggunakan teknik
pengobatan termal lokal, menggunakan suhu 60∘C
untuk menghancurkan jaringan tumor. Tergantung
pada lokasi dan ukuran tumornya, operasi bedah bisa
dilakukan melalui perkutan atau laparotomi.
Ultrasonografi dilakukan secara bersamaan untuk
16. 13
memandu elektroda dan memantau tingkat
ablasitumor
Cocok untuk: Bagi mereka yang terinfeksi kanker
hati primer dankanker hati metastatik.
5. Transplantasi hati
Alasan tindakan pengobatan: Tindakan pengobatan
ini dilakukan bagi mereka yang tidak bisa menjalani
tindakan operasi bedah untuk mengangkat hati.
Khusus bagi pasien yang fungsi hatinya telah
memburuk, dan pasien yang telah menjalani
tindakan pengobatan Kemoembolisasi Transarterial
dan injeksi alkohol, asalkan ukuran tumornya tidak
lebih besar dari 5 cm. Jika tumor telah berkembang
hingga mencapai ukuran tertentu, besar
kemungkinannya bahwa sel-sel kanker tersebut
telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Jika
transplantasi hati dilakukan, sel kanker akan
memperbanyak diri dengan cepat di organ hati yang
baru, yang akan mengakibatkan kambuhnya kanker
hati.
6. Radioterapi tubuh ablatif stereotaktik (SABR)
Alasan tindakan pengobatan: Iradiasi sinar eksternal
untuk HCC jarang digunakan di masa lalu karena
tingkat toleransi radiasi hati yang rendah. Risiko
penyakit hati yang diakibatkan oleh radiasi (RILD)
meningkat seiring dengan fungsi dasar hati yang
buruk. Dengan semakin banyaknya pengalaman
penggunaan metode pengobatan ini, sekarang
diketahui bahwa pengendalian penyakit bisa
dilakukan jika dosis radiasi yang tinggi bisa
17. 14
dikirimkan ke tumor sambil mempertahankan
jumlah cadangan hati yang masih berfungsi dengan
normal. Kemajuan teknologi dalam bidang
Radioterapi tubuh ablatif stereotaktik (SABR)
melalui penggunaan registrasi citra multi-modalitas,
perencanaan pengobatan radiasi, manajemen gerak
pernapasan, dan terapi radiasi dipandu citra telah
meningkatkan akurasi pengobatan secara signifikan
dan memungkinkan penyampaian dosis ablatif
radiasi secara aman ke HCC yang tidak bisa
dioperasi secara fokal.
Cocok untuk: pasien yang tidak setuju untuk
menjalani operasi bedah atau terapi ablatif lokal.
Tindakan ini juga diindikasikan padapasien yang
telah mengalami kekambuhan meskipun telah
menjalani beberapa sesi TACE. Pasien dengan
trombosis vena portal yang tidak cocok dengan
TACE juga bisa diobati dengan SABR. Tingkat
respons objektif mencapai 80-90% pada HCC
dengan ukuran kurang dari 5 cm, dan berada di
rentang 50-70% pada kanker yang berukuran lebih
iujbesar. Peningkatan kendali lokal dan
kelangsungan hidup teramati pada pasien yang
diobati dengan dosis yang lebih tinggi.
7. Terapi sistemik & Terapi yang ditargetkan
Sebelum adanya pengembangan sorafenib, hampir
tidak ada lini pertama terapi sistemik untuk
pengobatan HCC yang tidak bisa dioperasi.
Berbagai macam penelitian terkontrol acak
menunjukkan bahwa penggunaan kemoterapi
sistemik, senyawa hormonal, oktreotida dan
18. 15
interferon pada pasien dengan HCC yang tidak bisa
dioperasi tidak meningkatkan kelangsungan hidup
pasien bila dibandingkan dengan tidak dilakukannya
tindakan pengobatan apa pun.Sorafenib saat ini
menjadi satu-satunya terapi yang ditargetkan yang
disetujui oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan
(FDA) Amerika Serikat untuk digunakan pada
pasien dengan HCC yang tidak bisa dioperasi,
berdasarkan pada tingkat ketahanan hidup
dibandingkan dengan perawatan dukungan terbaik
yang ditunjukkan dalam dua penelitian terkontrol
acak. Sorafenib menghambat reseptor kinase
tirosina berikut ini: VEGFR-2, VEGFR-3, PDGFR-
b, c-KIT, dan Flt-3. Karena Sorafenib berpotensi
menurunkan aliran darah dalam tumor, penelitian
telah dilakukan untuk menyelidiki sorafenib sebagai
pengobatan adjuvan untuk potensi pengobatan
kuratif seperti tindakan bedah atau ablasi lokal di
HCC yang bisa dioperasi, atau kombinasi dari
sorafenib dan TACE atau SBRT pada pasien dengan
HCC yang tidak bisa dioperasi. Meskipun sorafenib
menjadi pilihan pengobatan paliatif untuk pasien
penderita HCC stadium lanjut, sorafenib juga
menghasilkan toksisitas yang secara signifikan bisa
memengaruhi kualitas hidup pasien. Tingginya
tingkat efek samping dermatologi (sindrom tangan
kaki), hipertensi, kelelahan, dan rasa tidak nyaman
pada pencernaan telah dilaporkan oleh pasienyang
menjalani metode pengobatan ini. Komplikasi
lainnya termasuk iskemia jantung, disfungsi tiroid,
perforasi usus, pendarahan, dan hepatitis.
19. 16
Bab III
Penutup
1.1 Kesimpulan
1. Sel kanker adalah sel normal yang mengalami mutasi/perubahan
genetik dan tumbuh tanpa terkoordinasi dengan sel-sel tubuh
lain.
2. Gambaran klinik penyakit kanker hati tidak banyak berbeda dari
penyakit kanker lainnya, terdiri dari keluhan subyektif dan gejala
obyektif. Dari anamnesis akan didapat keluhan utama dan
perjalanan penyakit, serta faktor–faktor lain yang sering sangat
membantu tegaknya diagnosis.
1.2 Saran
1. Perlunya Upaya Kesehatan bagi Penderita penyakit kanker hati
yakni melaksanakan upaya Promotif, Perilaku Hidup Sehat,
Upaya Preventif, Upaya Kuratif, dan Upaya Rehabilitatif,
2. Perlunya Program alternatif yang lebih memperhatikan aspek
psikologis penderita penyakit kanker dengan cara
mengintegrasikan denganprogram pemerintah yang lainnya.
3. Perlunya sosialisasi terhadap seluruh kelompok umur
masyarakat, agar lebih memahami karakteristik penderita
penyakit hati serta faktor resikonya.
20. 17
Daftar Pustaka
Darmawan, Armaidi. "Penyakit sistem respirasi akibat kerja." JAMBI
MEDICAL JOURNAL" Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" 1.1 (2013).
Darmawan, A. (2013). Penyakit sistem respirasi akibat kerja. JAMBI
MEDICAL JOURNAL" Jurnal Kedokteran dan Kesehatan", 1(1).
DARMAWAN, Armaidi. Penyakit sistem respirasi akibat kerja. JAMBI
MEDICAL JOURNAL" Jurnal Kedokteran dan Kesehatan", 2013, 1.1.