2. a. Efek Perubahan Harga b. Membentuk Kurva AD
Pengeluaran
Agregat
Tingkat
Harga
Y = AE
AE(P0)
AE (P1)
E0
E1
Y1 Y0
Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional Riil
Y1 Y0
P0
P1 B
A
AD
3. Gambar (a) menunjukkan perubahan keseimbangan
sebagai akibat dari kenaikan harga dan (b)
menunjukkan kurva AD yang dibentuk berdasarkan
perubahan keseimbangan dalam bagian (a). Misalnya:
tingkat harga = P0 dan pengeluaran agregat pada
tingkat harga = AE(P0), maka keseimbangan = E0
dan PN = Y0. Kenaikan harga P0 menjadi P1
menyebabkan pengeluaran agregat riil merosot dari
AE(PO) menjadi AE(P1). Perubahan ini
menyebabkan keseimbangan baru= E1 dan PN pada
keseimbangan merosot menjadi Y1.
Keterangan
4. Kurva AD adalah kurva fungsi (atau kurva) yang
menggambarkan hubungan antara tingkat harga
dengan jumlah pengeluaran agegat yang dilakukan
dalam perekonomian.
Perbedaan arti konsep, pengeluaran agregat berlaku
pada harga tetap, sedangkan permintaan agegat
berlaku pada harga yang berubah.
Keterangan
5. Jika tingkat pendapatan nominal masyarakat
adalah tetap. Tingkat gaji/upah dan jumlah
kesempatan kerja akan menentukan jumlah
pendapatan yang diterima masyarakat pada suatu
waktu tertentu. Apabila tingkat harga berbada,
daya beli pendapatan yang diperoleh itu berbeda.
Semakin rendah tingkat harga, semakin banyak
barang/jasa yang dibeli. Maka, pengeluaran
agregat akan semakin meningkat apabila tingkat
harga semakin rendah.
Tingkat Harga dan
Pengeluaran Rumah Tangga
6. • Semakin tinggi inflasi, suku bunga cenderung
akan menjadi semakin tinggi
• Harga naik, suku bunga naik
• Suku bunga naik, investasi turun
• Investasi yang merosot, pengeluaran agregat
dan pendapatan nasional riil merosot
Tingkat Harga, Suku Bunga,
Investasi
7. • Apabila barang-barang dalam suatu negara relatif
lebih murah, ekspor akan meningkat dan impor
berkurang, dan sebaliknya
• Apabila barang-barang dalam suatu negara relatif
lebih mahal, ekspor akan menurun dan impor akan
meningkat
Maka:
Kenaikan harga akan menurunkan ekspor neto
(ekspor dikurangi impor)
pengurangan ekspor neto akan menurunkan
pengeluaran agregat dan PN riil
Tingkat Harga,
Ekspor dan Impor
8. • Pertambahan dalam komponen pengeluaran
agregat-kecuali impor, yaitu pertambahan C.I.G,
dan X, akan menambah pengeluaran agregat dan
PN.
•Pertambahan dalam bocoran, yaitu pertambahan
S, T, dan M, akan mengurangi pengeluaran
agregat
Perpindahan Kurva
Permintaan Agregat AD
9. a. Efek Pertambahan
Pengeluaran Agregat
b. Perpindahan AD Efek dari
Pertambahan Pengeluaran Agregat
ΔI
E1
E0
Y=AE
AE(P0)
AE(P0)
Y0 Y1
Pendapatan Nasional
Pengeluaran
Agregat
A B
AD0 AD1
Y0
Y1
Pendapatan Nasional Riil
Tingkat
Harga
P1
Keterangan:
ΔY=Multiplier x ΔAE
Gambar (b) menunjukkan bahwa nilai Y0Y1
atau ΔY = Multiplier x ΔI
11. Ketika tingkat pengangguran tinggi, kurva AS relatif
landai. Maksudnya, penambahan produksi nasional
dapat dilakukan perusahaan pada harga yang relatif
tetap karena tingkat penggunaan barang modal belum
mencapai kapasitas optimum dan upah masih relatif
tetap. Tahap ini dicapai pada bagian AB dari kurva
AS.
Dari titik B-C, yaitu titik pada garis tegak pada tingkat
kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat
kenaikannya. Sebab: pengangguran sudah semakin
menurun dan kapasitas pabrik sudah optimum.
Keterangan
12. Sesudah tingkat kesempatan kerja penuh kurva AS
keadannnya tegak.
Kurva AS adalah kurva yang berbentuk melengkung
dari kiri-bawah kanan-atas, dengan tingkat
kelengkungan yang semakin lama semakin tinggi.
Kurva yang melengkung ke atas berarti semakin
tinggi tingkat harga umum, semakin banyak output
nasional yang akan diproduksikan oleh perusahaan
dalam perekonomian.
Keterangan
13. • Efek hukum hasil tambahan yang semakin
berkurang
• Pasaran tenaga kerja dan kurva penawaran agregat
• Tingkat Pengangguran dan tingkat kenaikan upah
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Bentuk Kurva AS
14. Perpindahan Kurva AS Ke Atas / Ke Kiri
dan Ke Bawah / Ke Kanan
AS1
AS0
AS2
A1
A0 A2
P1
P0
P2
Y1 Y0 Y2
Tingkat
Harga
Pendapatan Nasional Riil
15. Perpindahan AS0 menjadi AS1 disebabkan:
• Harga barang mentah meningkat atau biaya
lain meningkat
• Kenaikan upah tenaga kerja
Perpindahan AS0 menjadi AS1 disebabkan:
• Perkembangan teknologi
• Perkembangan infrastruktur
• Pajak, izin usaha, dan administrasi pemerintah
17. Kurva AD dan AS berpotongan di E, berarti
permintaan dan penawaran agregat sama pada PN riil
(YE) dan tingkat harga (PE).
Titik E menggambarkan keseimbangan yang akan
dicapai dalam perekonomian oleh karena perusahan
tidak akan menambah/mengurangi output yang
diproduksikan dan kegiatan ekonomi telah mencapai
keadaan yang stabil.
Keterangan
18. Apabila kelebihan penawaran berlaku, stok barang
dalam perusahaan kelebihan, hal ini akan mendorong
kepada pengurangan kegiatan ekonomi.
Apabila kelebihan permintaan berlaku, perusahaan
akan menambah produksinya dan kegiatan ekonomi
berkembang
Ketika permintaan dan penawaran agregat sama,
tingkat kegiatan ekonomi tidak mengalami perubahan
dan keseimbangan makroekonomi tercapai.
Keterangan
20. Gambar (a), Misalnya Kenaikan harga minyak dan
berbagai bahan mentah impor mengalihkan AS ke
AS1. Keseimbangan asal di E0. Efek awal perubahan
ini adalah harga naik (P1) dan PN rill (Y1).
Perubahan ini akan mengurangi tingkat kesempatan
kerja serta pendapatan riil rumah tangga dan
selanjutnya mengurangi permintaan agregat AD ke
AD1. Maka keseimbangan makroekonomi baru
adalah E2 pada tingkat harga (P2) dan PN riil (Y2).
Keterangan
21. Gambar (b), Misalnya pemrintah melakukan langkah
untuk memperbaiki infrastruktur, menurunkan berbagai
pajak yang harus dibayar perusahaan dan melakukan
berbagai tindakan yang mengembangkan kegiatan
swasta AS ke AS1. Efek perubahan ini E0 ke E1,
tingkat harga turun P0 ke P1 dan PN riil meningkat Y0
ke Y1. Peningkatan PN akan menambahkan
kesempatan kerja. Selanjutnya pertambahan
kesempatan kerja akan meningkatkan permintaan
agregat AD ke AD1. Maka keseimbangan
makroekonomi baru adalah E2 pada tingkat harga (P2)
dan PN riil (Y2).
Keterangan