Dokumen ini membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja listrik. Tujuannya adalah untuk melindungi pekerja dari bahaya listrik baik dari instalasi maupun jaringan listrik. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab kecelakaan listrik, langkah menghindarinya, ketentuan peralatan listrik, dan pelaksanaan pekerjaan listrik yang mendukung keselamatan kerja.
2. APA ITU K3 ?
K3 merupakan singkatan dari Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja.
TUJUAN DARI K3 KELISTRIKAN.
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaanya:
2. Mencegah timbulnya akibat listrik:
a. Bahaya sentuhan langsung
b. Bahaya sentuhan tidak langsung
c. Bahaya kebakaran
3. TUJUAN DARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK
Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang
dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam
bentuk instalasi maupun jaringan.
Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari, oleh dan untuk
setiap orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan daya listrik.
Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja, yang di
dalamnya telah diatur pasal-pasal tentang keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik.
Listrik (PUIL) merupakan rambu-rambu utama dalam menanggulangi bahaya listrik yang
diakibatkan oleh pelayanan, penyediaan dan penggunaan daya listrik
4. PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN LISTRIK
Kecelakaan bisa timbul akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran arus
atau kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi.
1. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan menimbulkan
bahaya kejut.
2. Jaringan dengan hantaran telanjang
3. Peralatan listrik yang rusak
4. Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran
arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body
5. Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka
6. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan
bahaya kebakaran
7. Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan kontak tusuk lebih dari
satu (bertumpuk).
5. LANGKAH MENGHINDARI KECELAKAAN KERJA LISTRIK
1. Beralas kaki
2. Senantiasa mengecek aliran listrik memakai test pen
3. Mematikan sentral listrik ketika melakukan perbaikan listrik
4. Mengisolasi sambungan dengan baik
6. KETENTUAN PERALATAN LISTRIK
Menurut PUIL ayat 920 B6, beberapa ketentuan peralatan listrik diantaranya :
a. Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan rumah tangga
seperti sakelar, fiting, kotak -kontak, setrika listrik, pompa listrik yang dapat mengakibatkan
kecelakaan listrik.
b. Tidak diperbolehkan :
-Mengganti pengaman arus lebih dengan kapasitas yang lebih besar
-Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya lebih besar
-Memasang kawat tambahan pada pengaman lebur untuk menambah daya
c. Bagian yang berteganagan harus ditutup dan tidak boleh disentuh seperti terminal-
terminal sambungan kabel, dan lain –lain dan Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat
dari logam harus ditanahkan
7. KESELAMATAN KERJA BERKAITAN DENGAN TEMPAT KERJA
Menurut PUIL ayat 920 A1, tentang keselamatan kerja berkaitan dengan tempat kerja, diantaranya :
a. Ruangan yang didalamnya terdapat peralatan lsitrik terbuka, harus diberi tanda peringatan
“AWAS BERBAHAYA”
b. Berhati-hatilah bekerja dibawah jaringan listrik
c. Perlu digunakan perelatan pelindung bila bekerja di daerah yang rawan bahaya listrik.
8. PELAKSANAAN PEKERJAAN LISTRIK YANG MENDUKUNG
KESELAMATAN KERJA
1. Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan yang telah ditetapkan oleh PLN (AKLI)
2. Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti : Baju pengaman (lengan panjang,
tidak mengandung logam, kuat dan tahan terahadap gesekan), Sepatu, Helm, Sarung tangan.
3. Peralatan (komponen) listrik dan cara pemasangan instalasinya harsus sesuai dengan PUIL.
4. Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik
5. Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk
6. Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya, tetapi dengan cara memegang
dan menarik tusuk kontak tersebut.