Pemeriksaan neurofisiologi merupakan tes untuk mengetahui fungsi sistem saraf dengan melakukan MRI, CT scan, EEG, EMG, dan tes konduksi saraf. Tes-tes tersebut dapat mendiagnosis gangguan otak, saraf, dan otot serta mendeteksi tumor, infeksi, dan kelainan lainnya.
3. Pemeriksaan neurofisiologi
• Pemeriksaan untuk mengetahui fungsional
system saraf
• MRI & CT SCAN yaitu melihat struktur misalnya
kalo ada tumor dan kelainan structural lainnya
• Fungsionalitu seperti EEG yaitu melihat
kerja/fungsi dari otak. Pemeriksaan fungsional
maupun structural sama pentingnya, bedanya
pada penggunaanya disesuaikan dengan kelainan
yang diderita pasien)
4.
5. Neurofisiologi : pemeriksaan neurofisiologi
berdasarkan aktifitas sel (otak, medula spinalis,
saraf ,otot)
Terdiri dari
1. otak (EEG)
2. Spinal cord dan brainstem (EP)
3, Nerve : NCS
4.Musce dan neuromuscular junction ( EMG)
6. EEG
• Elektroensefalogram (EEG) adalah salah satu
tes yang dilakukan untuk mengukur aktivitas
kelistrikan dari otak untuk mendeteksi adanya
kelainan dari otak.
• Tes EEG juga disebut sebagai tes gelombang
otak atau rekam otak.
• EEG mengukur fluktuasi tegangan yang
dihasilkan dari arus ionik di dalam otak.
7. Manfaat
• Mendiagnosis gangguan kejang seperti tanda
penyakit Epilepsi
• Mendeteksi Alzheimer.
• Prosedur scanning untuk koma atau sindrom otak
organik, dan dapat bertindak sebagai indikator
kematian otak
• Tumor, abses, jaringan parut otak, darah yang
membeku serta infeksi dapat menyebabkan
aktivitas listrik berbeda dari pola normal irama
dan kecepatan,
8. Prosedur Test EEG
• Pasien akan dipasangkan elektroda-elektroda
pada kulit kepala dengan sistem international
10-20 tempat di kepala.
• Selama proses berlangsung, aktivitas otak
akan terekam pada selembar kertas yang
disebut ensefalogram.
23. ENMG (ELEKTRONEUROMIGRAFI)
• PEMERIKSAAN YANG SANGAT BERGUNA
UNTUK MENEGAKKAN DIAGNOSIS PENYAKIT
SISTIM SARAF TEPI
• Elektroneugrafi (ENG): pemeriksaan konduksi
saraf pemeriksaan kecepatan saraf (KHS)
motorik, sensorik dan respon lambat.
• Elektromiografi (EMG) pemerksaan aktiftas
listrik otot
25. Dasar pemeriksaan konduksi saraf
• Meletakkan elektroda perekam pada otot
untuk KHS motorik
• Elektroda perekam pada saraf untuk KHS
sensorik
• Akibat rangsangan akan timbul potensial
sepanjang lintasan saraf
• Motorik : CMAP
• Sensorik : SNA{
26. Istilah KHS
• Amplitudo : berapa banyak akson yang dapat
terasang
• Durasi : kemampuan suatu serabut saraf untuk
menghantarkan impuls
• Latensi : Konduksi serabut saraf motorik
• KHS : jarak antara stimul proksimal dan distal (mm)
Latensi proksimal(mdet)-latensi distal(mdet)
28. Dasar-dasar pemeriksaan
Elektromiografi
• Suatu metode pemeriksaan yang mempelajari
dan mencatat aktivitas listrik otot olehkerena
insersi jarum EMG, aktivitas Spontan dan
aktivitas listik otot volunter.
• EMG : semua studi elektrodiagnostik dari saraf
perifer dan otot
29. Aktivitas pada EMG
• Dalam keadaan istirahat tidak ditemukan
aktifitas listrik Gangguan saraf : positif
sharp wave atau fibrilasi
• Dalama keadaan kontraksi minamal
didapatkan potensial bifasik/trifasik
Abnormal : polypasik
• Kontraksi maksimal : garis dasar (baseline)
akan hilang, Abnormal incomplit interference
pattern, polyfasil atau giant potesial
30. Distribusi Abnormal EMG
• Pola anatomis : otot prasomial untuk miopati,
sepejang ektremitas untuk radikulpati,
tersebar lus untuk penyakit otor neuron.