Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
TIPE DATA
1. PROGRAM DASAR
3.5 TIPE DATA
Kalau anda menggunakan pengenal variabel di dalam program, mata
variabel tersebut harus anda deklarasikan terlebih dahulu. Pada waktu waktu
anda deklarasikan suatu variabel, maka anda harus menentukan tipe dari
datanya. Tipe dari data ini menunjukkan suatu nilai yang terdapat digunakan
oleh variabel bersangkutan telah dikenal di bab 1, tipe data di dalam bahasa
pascal dapat berupa tipe data standar, tipe data didefinisikan oleh pemakai
(enumerated dan subrange tipe), tipe data ter struktur dan tipe data penunjuk
(pointer type).
Pada bab ini akan dijelaskan penggunaan dan tipe data standar yaitu
dapat berbentuk tipe tipe data numerik integer, numerik real, karakter string
dan boalean serta data petunjuk. Sedang penggunaan type data yang
lainnya,yaitu tipe data yang didefinisikan sendiri oleh pemakai dan tipe data
terstruktur akan dibahas di bab tersendiri.
Data dapat disimpan dalam bentuk konstanta atau di dalam suatu
variabel konstanta akan disimpan di pengenal konstanta dan nilainya tidak
berubah didalam program. Sedang data yang tersimpan dalam suatu variabel,
nilainya dapat berubah di dalam program.
3.5.1. Tipe data numerik integer.
Data numerik integer merupakan bulat baik dalam bentuk desimal
maupun hexa desimal. Nilai integer hexadesimal diawali dengan tanda dollar
($). Turbo pascal menyediakan 5 macam tipe data integer yang masing masing
mempunyai jangkauan nilai yang berada pada tabel berikut ini..
2. Tabel 3.2 tipe data integer.
Tipe
Ukuran memori
(dalam byte) Jangkauan nilai
byte 1 0.255
shortint 1 -128.127
integer 2 -32768.32767
word 2 0.65535
longint 4 -2147483648. 2147483647
Contoh:
Misalnya anda akan menggunakan suatu pengenal variabel yg bernama jumlah
dan nilai yg akan digunakan tidak lebih dari 255, maka dapat digunakan tipe
data byte. Oleh karena digunakan suatu variabel ini harus dideklarasikan
terlebih dahulu, sebagai berikut
Var
Jumlah: byte ;
Begin
Jumlah : =200;
Writeln: (‘nilai jumlah=’,jumlah);
end
Program 3.1 Penggunaan type data byte
3. 3.5.2. Tipe Data Numerik Real
Nilai konstanta numerik real berkisar dari 1E-38 sampai dengan 1E+38
dengan mantisa yang singnikfikan samapai dengan 11 digit E menunjukkan nilai
10 pangkat. Nilai konstanta numerik real menempati memori sebesar 6 digit.
Contoh nilai konstanta numerik real:
123.45
12345. Salah, titik diagonal tidak boleh debelakang
12E5
12E+5
-12.34
1.23E-2
1234 salah, titik titik desimal tidak boleh dibuka
0.1234
Contoh:
Var
Nilai 1, nilai 2 : real ;
Begin
Nilai 1: 12345678901.2345;
Nilai 2: 12345;
Writeln (‘nilai 1=’, nilai 1);
Writeln (‘nilai 2 = ‘,nilai 2);
End
Program 3.5 penggunaan tipe data real
4. 3.5.3. Tipe Data Karakter
Nilai data karakter berupa sebuah karakter yang ditulis diantara tanda
petik tunggal, seperti misalnya ‘A’,’a’,’!’,’%’,’5’, dan sebagainya penggunaan
variabel menyimpan data tipe karakter ini harus di deklarasikan dengan tipe
char, sebagai berikut.
Var
Sebuah karakter char;
Begin
Sebuah karakter=’A’
Writeln (‘karakter tersebut=’, sebuah karakter);
End
Program 3.7 Penggunaan tipe karakter
3.5.4. Type Data String
Nilai data string merupakan urut urutan dari karakter yg terletak diantara
tanda petik tunggal. Bila karakter petik merupakan bagian dari konstanta
string, maka dapat ditulis dengan menggunakan dua buah petik tunggal
berurutan. Nilai data string akan menempati memori sebesar banyaknya
karakter stringnya di dalam deklarasi variabel tidak disebutkan, maka dianggap
panjangnya adalah 225 karakter.
5. Contoh:
Var
Tanggal : String [10];
Hari : String [6];
Pasaran : String [4];
Jarak : Char
Begin
Tanggal = ‘18-02-1987’;
Hari = ‘jum’at’;
Pasaran = ‘legi’;
Jarak: ‘ ‘,;
Writeln (tanggal,jarak,hari,”,pasaran);
End
Program 38 penggunaan type string
Assignment operator
Assignment operator (operator pekerjaaan) menggunakan simbol titik
dua diikuti oleh tanda sama dengan (=)
Contoh:
A:=B;
Assignment operator
6. Binnary operator
Disebut dengan binnary operator (tanda operator binner) karena
operator ini digunakan untuk menggambarkan 2 buah operand. Operand dapat
dibentuk konstanta ataupun variabel operator ini digunakan untuk operasi
aritmatika yg berhubungan dengan nilai tipe data integer dan real.
Tabel binnary operator:
operator operasi Tipe operand Tipe hasil
*
Perkalian Real,real
integer,integer
real,real integer
Real,integer, real
Div
Pembagian bulat Integer,integer integer
/
Pembagian real Real,real
integer,integer
real,integer
integer
MOD
Modu (sisa
pembagian)
Integer,integer integer
+
Pertambahan Real,real integer,
integer
real,integer
Real,integer,real
-
Perkurangan Real,real
integer,integer
real,integer
Real,integer,real
7. Contoh:
Begin
Writeln (15*5);
Writeln (20/3);
Writeln (20 div 3);
Writeln (20 mod 3);
END
PROGRAM 3 .14 PENGGUNAAN OPERATOR BINNER
OPERATOR NOT
Operator not digunakan untuk pembalikan bitwise, yaitu nilai bit
1menjadi bit 0 dan sebaliknya nilai bit 0 menjadi nilai bit 1. CONTOH:
Begin
Writeln (not 0)
Writeln (not 5)
Writeln (not 18)
Writeln (not -17)
End
PROGRAM 3.15 PENGGUNAAN OPERATOR NOT
8. OPERATOR AND
Operator and digunakan untuk membandingkan dua buah elemen,
hasilnya akan benar bila keduanya benar.
Bila logika benar diberi simbol 1 dan logika diberi simbol 0, maka
hubungan operator and tampak pada tabel berikut ini..
Contoh:
Tabel:
OPERATOR OR
Operator or digunakan untuk membandingkan dua buah
elemen hasilnya akan benar bila salah satu atau keduanya
benar. Bila logika benar diberi simbol 1 dan logika salah
diberi symbol 0, maka hubungan operator OR tambak pada
tabel berikut ini:
A B A and B
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
Begin
Writeln (12 and 23);
End
PROGRAM 3.16 PENGGUNAAN OPERATOR AND
9. A B A or B
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
Contoh:
Begin
Writeln ( 12 or 23)
End
Program 3.17 penggunaan operator OR
10. Operator XOR
Operator XOR digunakan untuk membandingkan dua buah elemen
hasilnya akan benar bila salah satunya saja yang benar. Bila logika benar diberi
simbol 1 dan logika salah diberi simbol 0, maka hubungan operator XOR
tampak pada tabel berikut ini:
Tabel:
Contoh:
Begin
Writeln (12 XOR 23)
End
PROGRAM 3.16 PENGGUNAAN OPERATOR XOR
A B A XOR B
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
11. Relational Operator
Relotional operator (operator hubungan) digunakan untuk
membandingkan hubungan antara 2 buah operand dan aklan didapatkan hasil
tipe bolean. Yaitu True or False.
Operator Operasi
= Sama dengan
<> Tidak sama dengan
> Lebih lebar dari
>= Lebih besar sama dengan dari
< Lebih kecil dari
<= Lebih kecil sama dengan dari
IN Seleksi dari anggota himpunan
Contoh:
Var
A,b: integer;
Begin
A= 5;
B= 3;
Writeln (a=b);
Writeln (a<>b);
Writeln (a>b);
Writeln (a>=b);
Writeln (a<b);
Writeln (a<=b);
Writeln (a IN b);
PROGRAM 3.22 PENGGUNAAN OPERATOR HUBUNGAN
12. LOGICAL OPERATOR
Terdapat 4 buah logical operator (operator logika), yaitu not,and, or dan
XOR bentuk operator ini sama dengan bitwise operator, tetapi penggunaannya
lain. Logical operator bekerja sama dengan nilai nilai logika, yaitu True or False
Begin
Writeln (not true);
Writeln (not true);
Writeln (not true);
Writeln (not true);
Writeln (not true);
End
PROGRAM PENGGUNAAN OPERATOR LOGIKA
By: Pria Mitra Purba