SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
KEPALA DESA WONOYOSO KECAMATAN
KUWARASAN KABUPATEN KEBUMEN
PERATURAN DESA WONOYOSO
NOMOR : 2 TAHUN 2020 TENTANG
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD DENGAN RAHMAT
TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA WONOYOSO,
Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan Musyawarah Desa harus
dilaksanakan sesuai dengan tata tertib Musyawarah Desa, dan
berdasarkan ketentuan Pasal 31 ayat (2) Peraturan Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Musyawarah Desa, perlu
disusun Peraturan Desa Tentang Tata Tertib Musyawarah Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
perlu menetapkan Peraturan Desa WONOYOSO Kecamatan KUWARASAN
KabupatenKebumenTentangTata Tertib Musyawarah Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita
Negara Republik IndonesiaTahun 1950 Nomor 42);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,
Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4866);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan
Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah – daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi
Jawa Tengah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor
43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6321);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
BersumberdariAnggaran PendapatandanBelanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor168,Tambahan LembaranNegaraRepublikIndonesia Nomor 5558)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5864);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun
2014TentangPedomanTeknisPeraturanDiDesa;
12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala
Desa;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2016 Tentang Kewenangan Desa;
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang
Musyawarah Desa;
15. Peraturan Bupati Kebumen Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kewenangan
Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di
KabupatenKebumen;
16. Peraturan Desa WONOYOSO Kecamatan KUWARASAN Nomor 2 Tahun
2019 tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal BerskalaDesa;
17. Peraturan Badan Permusyawaratan Desa WONOYOSO Nomor 1 Tahun
2019 Tentang Tata Tertib Badan Permusyawaratan Desa.
Dengan kesepakatan bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA WONOYOSO
dan
KEPALA DESA KUWARASAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG TATA TERTIB
MUSYAWARAH DESA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa WONOYOSO
2. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa WONOYOSO
3. Daerah adalah Kabupaten Kebumen.
4. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
5. Bupati adalah Bupati Kebumen.
6. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsurmasyarakat
yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
7. Badan Permusyawaratan Desa atau yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi Pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
9. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat Desa.
10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa
setelah dibahas dan disepakati bersama BPD.
11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
12. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-
besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut RPJM Desa adalah
adalahRencanaKegiatanPembangunan Desauntukjangka waktu 6 (enam) tahun.
14. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM
Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
15. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta
segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban Desa.
16. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayan asli Desa, dibeli atau diperoleh
atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.
17. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan di bidang
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat Desa.
18. Kewenangan berdasarkan hak asal usul adalah hak yang merupakan warisan yang masih hidup
dan prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan
masyarakat.
19. Kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau mampu dan efektif
dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena perkembangan Desa dan prakasa masyarakat
Desa.
20. Kearifan lokal adalah merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan dari bahasa, pakaian masyarakat di desa yang didasari nilai nilai kebaikan sebagai
bentuk atau ciri khas desa.
Pasal 2
(1) Peraturan desa ini secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan
Musyawarah Desa yang demokratis, partisipatif, inklusif, responsif gender, transparan,
akuntabel, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
(2) Tujuan Peraturan Desa ini untuk :
a. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan musyawarah desa;
b. menjadikan Musyawarah Desa sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi dalam
penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan diDesa;
c. meningkatkan sinergi dan koordinasi antar pemangku kepentingan di desa.
Pasal 3
Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Desa ini meliputi:
a. kebijakan pelaksanaan Musyawarah Desa;
b. tatacara Musyawarah Desa; dan
c. tindak lanjut hasil Musyawarah Desa.
BAB II
JENIS MUSYAWARAH
Pasal 4
Musyawarah desa terdiri atas
a. Musyawarah Desa terencana; dan
b. Musyawarah Desa insidental.
Pasal 5
(1) Musyawarah Desa terencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, dipersiapkan dan
dituangkan dalam RKP Desa pada tahun sebelumnya.
(2) Perencanaan Musyawarah Desa terencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi
rencana kegiatan dan rencana anggaran biaya.
(3) Perencanaan Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disusun dengan
mempertimbangkan hal yang bersifat strategis yang harus dimusyawarahkan dalam 1 (satu)
tahun.
Pasal 6
(1) Musyawarah Desa insidental sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b, merupakan
Musyawarah Desa yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa dan kejadian yang
mendesak.
(2) Musyawarah Desa insidental sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipersiapkan sesuai dengan
kondisi obyektif yang mendasari diadakannya Musyawarah Desa.
(3) Musyawarah Desa insidental sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan untuk membahas
dan menetapkan:
a. pembahasan kondisi; dan
b. penanganan.
(4) Hasil pembahasan Musyawarah Desa insidental sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dituangkan
dalam Berita Acara.
(5) Berita Acara Musyawarah Desa insidental sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ditetapkan oleh
Kepala Desa.
BAB III
TAHAPAN MUSYAWARAH DESA
Pasal 7
Tahapan penyelenggaraan musyawarah desa meliputi :
a. persiapan;
b. pelaksanaan; dan
c. tindak lanjut
Bagian Kesatu
Persiapan
Pasal 8
(1) Dalam penyelenggaraan Musyawarah Desa, BPD melakukan persiapan antara lain:
a. menyerap Aspirasi baik melalui dusun dan atau kelompok kepentingan yang ada di desa;
b. menyusun Pandangan Resmi BPD;
c. membentuk Panitia Musyawarah Desa dan ditetapkan dengan Keputusan BPD; dan
d. mengidentifikasi unsur peserta Musyawarah Desa, narasumber dan/atau undangan khusus
lainya.
(2) Panitia Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, beranggotakan paling
sedikit 3 orang dan paling banyak 7 orang yang terdiri dari :
1. Ketua : Sekretaris BPD;
2. Anggota :
a. unsur BPD;
b. unsur Perangkat Desa; dan/atau
c. unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa.
(3) Panitia Musyawarah Desa bertugas :
a. menyusun jadwal acara;
b. menunjuk petugas pelaksana;
c. menyusun dan/atau melaksanakan RAB;
d. menyiapkan sarana dan prasarana;
e. mendata calon peserta berkoordinasi dengan pemerintah desa;
f. mengedarkan undangan kepada peserta, nara sumber dan/atau undangan khusus lainnya
dilampiri ringkasan materi musyawarah desa;
g. membuat pengumuman Musyawarah Desa melalui media informasi yang ada di desa;
h. melaporkan hasil penyelenggaraan Musyawarah Desa Kepada BPD;
i. menjalankan tugas lainnya sesuai kebutuhan; dan
j. panitia dalam melaksanakan tugasnya bersifat sukarela;
Pasal 9
(1) Dalam persiapan Musyawarah Desa Pemerintah Desa bertugas dan
bertanggungjawab :
a. berkoordinasi dengan para pihak terkait dalam hal penyelenggaraan musyawarah desa;
b. menyiapkan dukungan anggaran;
c. mempersiapkan materi pembahasan; dan
d. menyiapkan dukungan fasilitas lainnya sesuai kebutuhan
penyelenggaraan Musyawarah Desa.
(2) Tugas dan tanggung jawab Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud padaayat
(1) berdasarkan hasil koordinasi dengan BPD dan/atau Panitia Musyawarah Desa.
Bagian Kedua
Pelaksanaan
Pasal 10
(1) Pelaksanaan Musyawarah Desa harus berdasarkan tata tertib dan berpegang teguh pada azas
musyawarah desa yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.
(2) Pelaksanaan Musyawarah Desa dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah peserta musyawarah yang diundang;
(3) Dalam hal kehadiran peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak terpenuhi, maka
musyawrah desa ditunda dan/atau dibatalkan;
(4) Dalam hal Pelaksanaan musyawarah berdasarkan ayat (3),dapat dilaksanakan atas persetujuan
peserta musyawarah dan dituangkan dalam Berita Acara;
(5) Dalam hal musyawarah desa dibatalkan, maka dilakukan penjadwalan kembali pelaksanaan
Musyawarah Desa dilakukan koordinasi antara BPD, Pemerintah Desa, dan Panitia Musyawarah
Desa.
Pasal 11
(1) Peserta musyawarah terdiri dari:
a. peserta yang memiliki hak suara; dan
b. peserta yang tidak memiliki hak suara;
(2) Peserta yang memiliki hak suara sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, meliputi; BPD,
Pemerintah Desa, Panitia Musyawarah Desa, Peserta yang diundang, warga masyarakat desa
yanghadir atasinisiatifsendiri yangmengisi dalam daftar hadir;
(3) Peserta yang tidak memiliki hak suara sebagai mana dimaksud ayat (1) huruf b, meliputi :
Narasumber dan/atau undangan khusus lainya yang berasal dari luar desa WONOYOSO;
(4) Peserta yang memiliki hak suara dari unsur masyarakat, harus mewakili antara lain:
a. tokoh adat;
b. tokoh agama;
c. tokoh masyarakat;
d. tokoh pendidikan;
e. perwakilan kelompok tani;
f. perwakilan kelompok perajin;
g. perwakilan kelompok perempuan;
h. perwakilan kelompok pemerhati dan perlindungan anak; dan/atau
i. perwakilan kelompok masyarakat miskin.
j. Perwakilan Kelompok budaya;
k. perwakilan kewilayahan;
l. perwakilan pemerhati/kader kesehatan masyarakat;
m. perwakilan kelompok penyandang disabilitas;
n. perwakilan kelompok lanjut usia;
o. perwakilan kelompok seniman; dan/atau
p. perwakilan kelompok lain yang teridentifikasi di Desa sesuai dengan kearifan lokal
Desa.
Pasal 12
(1) Peserta Musyawarah Desa dari unsur BPD, Pemerintah Desa, dan Panitia Musyawarah Desa
menggunakan pakaian adat Kebumen (kearifan lokal);
(2) Peserta narasumber dan/atau undangan khusus lainya diberitahukan untuk menggunakan
pakaian berdasarkan yang berlaku di lembaganya dan/atau menggunakan pakaian adat
kabupaten Kebumen;
(3) Sedangkan peserta dari unsur masyarakat dapat menggunakan pakaian dan/atau lencana adat
Kebumen, seperti:
a. blangkon untuk laki-laki;
b. kebaya untuk perempuan, dan
c. kelengkapan adat lain sesuai kondisi desa.
BAB IV
TATA CARA PERSIDANGAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 13
(1) Musyawarah Desa dipimpin oleh Ketua BPD.
(2) Apabila Ketua BPD berhalangan, pimpinan Musyawarah Desa dilakukan oleh unsur BPD lainnya
disertai dengan surat tugas dari Ketua BPD yang berhalangan.
(3) Unsur BPD lainnya yang ditunjuk menjadi pimpinan Musyawarah Desa memberitahukan kepada
peserta Musyawarah Desa tentang alasan Ketua BPD berhalangan.
(4) Musyawarah dilaksanakan tepat waktu sesuai undangan dengan toleransi maksimal 30 menit.
Pasal 14
(1) Susunan acara Musyawarah Desa, meliputi :
a. pembukaan;
b. sambutan Ketua Panitia ;
c. paparan pandangan resmi BPD tentang materi Musyawarah Desa;
d. tanggapan dari Pemerintah Desa dan/atau Narasumber;
e. diskusi pembahasan materi, dapat dilakukan dengan cara diskusi pleno dan/atau diskusi
kelompok;
f. paparan hasil pembahasan melalui diskusi dan pengambilan keputusan;
g. pembacaan hasil Keputusan Musyawarah Desa;
h. penandatangan berita acara; dan
i. penutup.
(2) Pembahasan materi dengan cara diskusi pleno sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e,
yaitu forum tanya jawab atau dialog langsung antara peserta dengan pihak-pihak terkait materi
yang dipandu langsung oleh pimpinan musyawarah desa.
(3) Pembahasan materi dengan cara diskusi kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
e, yaitu pimpinan musyawarah desa membagi peserta ke dalam beberapa kelompok diskusi
terfokus sesuai kebutuhan materi pembahasan dan kesepakatan peserta.
(4) Dalam pelaksanaan diskusi kelompok peserta diskusi terlebih dahulu memilih pimpinan diskusi
kelompok yang terdiri dari Ketua dan Notulis secara musyawarah mufakat.
(5) Pimpinan diskusi kelompok bertugas memimpin jalannya pembahasan masing-masing
kelompok dan membacakan hasil diskusi kelompok pada forum diskusi pleno.
(6) Tata cara pembahasan dan pengambilan keputusan dalam diskusi kelompok tetap berpedoman
pada peraturan tata tertib ini.
Pasal 15
(1) Tata cara pengambilan keputusan dilakukan secara:
a. musyawarah guna mufakat dan/atau;
b. apabila musyawarah guna mufakat tidak tercapai, pengambilankeputusan dilakukan dengan
cara pemungutan suara suara terbanyak;
(2) Pengambilan keputusan sesuai ayat (1) huruf b, dinyatakan sah apabila disetujui oleh paling
sedikit ½ (satu perdua) ditambah 1 (satu) dari jumlah peserta yang hadir;
(3) Apabila pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak terjadi perolehan suara yang
sama, maka pengambilan keputusan selanjutnya diserahkan kepada BPD dan Pemerintah Desa
untuk dikoordinasikan serta mengambil keputusan secara mufakat dengan melibatkan
perwakilan peserta musyawarah desa yang dipilih oleh seluruh peserta musyawarah;
(4) Perwakilan peserta musyawarah desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit 5
orang dan paling banyak 7 orang yang dipilih oleh peserta pada saat musyawarah desa dengan
mengutamakan keterwakilan unsur perempuan;
(5) Hasil musyawarah desa ditandatangani oleh BPD, Pemerintah Desa dan perwakilan peserta
musyawarah desa yang dituangkan dalam Berita Acara.
Pasal 16
(1) Musyawarah Desa di tunda apabila kehadiran peserta yang diundang tidak memenuhi qourum
sesuai pasal 10 ayat (2).
(2) Jadwal Penundaan musyawarah desa sesuai ayat (1) dikordinasikan dan disepakai antara BPD
dan Pemerintah Desa.
(3) Penundaan hasil keputusan musyawarah desa sesuai pasal (15) dilaksanakan selambat –
lambatnya 7 (tujuh) harikerja.
BAB V
TINDAK LANJUT
Pasal 17
(1) Berita Acara hasil musyawarah desa sebagaimana dimaksud pasal (15) disosialisasikan oleh
Pemerintah Desa;
(2) Hasil musyawarah Desa yang merekomendasikan penyusunan Peraturan Desa, ditindaklanjuti
oleh Pemerintah Desa;
(3) Penyusunan sebagaimana ayat (2) dilaksanakan sesuai sesuai peraturan perundangan yang
berlaku yang dilakukan secara partisipatif dantransparan.
BAB VI
PERSELISIHAN
Pasal 18
(1) Perselisihan yang timbul akibat tindak lanjut keputusan Musyawarah Desa diselesaikan secara
musyawarah mufakat dan dilandasi semangat kekeluargaan;
(2) Dalam hal musyawarah perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), belum tercapai
mufakat, penyelesaiannya difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten;
(3) Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bersifat final dan ditetapkan
dalam berita acara yang ditandatangani oleh para pihak dan pejabat yang memfasilitasi
penyelesaian perselisihan.
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 19
Musyawarah Desa dibiayai dari APB Desa dan/atau dari sumber lain yang tidak mengikat.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN - LAIN
Pasal 20
Hal– hallainyangbelumdiaturdalamperaturandesainiselamaberkaitdengan teknis pelaksanaan
akan diatur lebih lanjut dalam tata cara pelaksanaan oleh panitia berkoordinasi dengan BPD dan
Pemerintah desa.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 19
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Desa.
ditetapkan di WONOYOSO pada
tanggal 27 Januari 2020
diundangkan di WONOYOSO pada
tanggal 28 Januari 2020 SEKRETARIS
DESA WONOYOSO
ttd
INDRA SUPRIYATNO
LEMBARAN DESA WONOYOSO TAHUN 2020 NOMOR 2

More Related Content

Similar to Tata Tertib Musyawarah Desa

Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaari saridjo
 
01 Rancangan Perdes RPJM Desa.doc
01 Rancangan Perdes RPJM Desa.doc01 Rancangan Perdes RPJM Desa.doc
01 Rancangan Perdes RPJM Desa.docjumN
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaEka Saputra
 
PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA
PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESAPERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA
PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESAPemdes Wonoyoso
 
Peraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdf
Peraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdfPeraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdf
Peraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdfcucuncunayah958
 
PERDES NO 1 Tahun 2021
PERDES NO 1 Tahun 2021PERDES NO 1 Tahun 2021
PERDES NO 1 Tahun 2021NoerCholies1
 
RKP Desa Tahun 2022
RKP Desa Tahun 2022RKP Desa Tahun 2022
RKP Desa Tahun 2022NoerCholies1
 
2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...
2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG  SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG  SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...
2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...fahmironi
 
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...AaEkoPrasetyo
 
Perdes No. 7 Tahun 2017 Tentang APBDes
Perdes No. 7 Tahun 2017 Tentang APBDesPerdes No. 7 Tahun 2017 Tentang APBDes
Perdes No. 7 Tahun 2017 Tentang APBDesJuni Aminudin
 
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohePerdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batuloheAsdar Kajank
 
Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Tulang Bawang No 2 Tahun 2022.pdf
Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Tulang Bawang No 2 Tahun 2022.pdfPeraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Tulang Bawang No 2 Tahun 2022.pdf
Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Tulang Bawang No 2 Tahun 2022.pdfDerymirandasaputra1
 
00. dokumen rpjm desa tokelan
00. dokumen rpjm desa tokelan00. dokumen rpjm desa tokelan
00. dokumen rpjm desa tokelanSrie Maryati
 

Similar to Tata Tertib Musyawarah Desa (20)

Perdes rkp 2020
Perdes rkp 2020Perdes rkp 2020
Perdes rkp 2020
 
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
 
Perdes rpjm desa 2016 2018
Perdes rpjm desa  2016 2018Perdes rpjm desa  2016 2018
Perdes rpjm desa 2016 2018
 
01 Rancangan Perdes RPJM Desa.doc
01 Rancangan Perdes RPJM Desa.doc01 Rancangan Perdes RPJM Desa.doc
01 Rancangan Perdes RPJM Desa.doc
 
RKPDes Tahun 2018
RKPDes Tahun 2018RKPDes Tahun 2018
RKPDes Tahun 2018
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
 
PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA
PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESAPERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA
PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA
 
Peraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdf
Peraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdfPeraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdf
Peraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdf
 
PERDES NO 1 Tahun 2021
PERDES NO 1 Tahun 2021PERDES NO 1 Tahun 2021
PERDES NO 1 Tahun 2021
 
RKP Desa Tahun 2022
RKP Desa Tahun 2022RKP Desa Tahun 2022
RKP Desa Tahun 2022
 
Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017
 
Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017
 
2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...
2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG  SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG  SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...
2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...
 
RPJMDES.pdf
RPJMDES.pdfRPJMDES.pdf
RPJMDES.pdf
 
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...
 
Perdes No. 7 Tahun 2017 Tentang APBDes
Perdes No. 7 Tahun 2017 Tentang APBDesPerdes No. 7 Tahun 2017 Tentang APBDes
Perdes No. 7 Tahun 2017 Tentang APBDes
 
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohePerdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
 
Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Tulang Bawang No 2 Tahun 2022.pdf
Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Tulang Bawang No 2 Tahun 2022.pdfPeraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Tulang Bawang No 2 Tahun 2022.pdf
Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Tulang Bawang No 2 Tahun 2022.pdf
 
00. dokumen rpjm desa tokelan
00. dokumen rpjm desa tokelan00. dokumen rpjm desa tokelan
00. dokumen rpjm desa tokelan
 
Perdes RPJMDes
Perdes RPJMDesPerdes RPJMDes
Perdes RPJMDes
 

More from Pemdes Wonoyoso

PERSYARATAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PERSYARATAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKANPERSYARATAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PERSYARATAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKANPemdes Wonoyoso
 
PANDUAN SITEKTONIK KEBUMEN
PANDUAN SITEKTONIK KEBUMENPANDUAN SITEKTONIK KEBUMEN
PANDUAN SITEKTONIK KEBUMENPemdes Wonoyoso
 
TAHAPAN PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF KABUPATEN KEBUMEN
TAHAPAN PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF KABUPATEN KEBUMENTAHAPAN PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF KABUPATEN KEBUMEN
TAHAPAN PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF KABUPATEN KEBUMENPemdes Wonoyoso
 
MUSRENBANGDES PENYUSUNAN RKP DESA TAHUN TAHUN 2024
MUSRENBANGDES PENYUSUNAN RKP DESA TAHUN TAHUN 2024MUSRENBANGDES PENYUSUNAN RKP DESA TAHUN TAHUN 2024
MUSRENBANGDES PENYUSUNAN RKP DESA TAHUN TAHUN 2024Pemdes Wonoyoso
 
Jumlah Permohonan Informasi Publik Yang Diterima Tahun 2022
Jumlah Permohonan Informasi Publik Yang Diterima Tahun 2022Jumlah Permohonan Informasi Publik Yang Diterima Tahun 2022
Jumlah Permohonan Informasi Publik Yang Diterima Tahun 2022Pemdes Wonoyoso
 
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022Pemdes Wonoyoso
 
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021Pemdes Wonoyoso
 
PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2022
PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2022PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2022
PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2022Pemdes Wonoyoso
 
PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2023
PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2023PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2023
PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2023Pemdes Wonoyoso
 
PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2023
PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2023PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2023
PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2023Pemdes Wonoyoso
 
PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2022
PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2022PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2022
PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2022Pemdes Wonoyoso
 
PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DESA TAHUN 2023
PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DESA TAHUN 2023PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DESA TAHUN 2023
PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DESA TAHUN 2023Pemdes Wonoyoso
 
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021Pemdes Wonoyoso
 
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022Pemdes Wonoyoso
 
LAPORAN REALISASI APBDES DESA WONOYOSO TAHUN ANGGARAN 2021
LAPORAN REALISASI APBDES DESA WONOYOSO TAHUN ANGGARAN 2021LAPORAN REALISASI APBDES DESA WONOYOSO TAHUN ANGGARAN 2021
LAPORAN REALISASI APBDES DESA WONOYOSO TAHUN ANGGARAN 2021Pemdes Wonoyoso
 
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022Pemdes Wonoyoso
 
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI ANTARA KELEMBAGAAN...
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI ANTARA KELEMBAGAAN...KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI ANTARA KELEMBAGAAN...
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI ANTARA KELEMBAGAAN...Pemdes Wonoyoso
 
LAPORAN APBDES SEMESTER KEDUA TAHUN 2022
LAPORAN APBDES SEMESTER KEDUA TAHUN 2022LAPORAN APBDES SEMESTER KEDUA TAHUN 2022
LAPORAN APBDES SEMESTER KEDUA TAHUN 2022Pemdes Wonoyoso
 
LAPORAN APBDES SEMESTER PERTAMA TAHUN 2022
LAPORAN APBDES SEMESTER PERTAMA TAHUN 2022LAPORAN APBDES SEMESTER PERTAMA TAHUN 2022
LAPORAN APBDES SEMESTER PERTAMA TAHUN 2022Pemdes Wonoyoso
 

More from Pemdes Wonoyoso (20)

PERSYARATAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PERSYARATAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKANPERSYARATAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PERSYARATAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
 
PANDUAN SITEKTONIK KEBUMEN
PANDUAN SITEKTONIK KEBUMENPANDUAN SITEKTONIK KEBUMEN
PANDUAN SITEKTONIK KEBUMEN
 
TAHAPAN PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF KABUPATEN KEBUMEN
TAHAPAN PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF KABUPATEN KEBUMENTAHAPAN PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF KABUPATEN KEBUMEN
TAHAPAN PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF KABUPATEN KEBUMEN
 
MUSRENBANGDES PENYUSUNAN RKP DESA TAHUN TAHUN 2024
MUSRENBANGDES PENYUSUNAN RKP DESA TAHUN TAHUN 2024MUSRENBANGDES PENYUSUNAN RKP DESA TAHUN TAHUN 2024
MUSRENBANGDES PENYUSUNAN RKP DESA TAHUN TAHUN 2024
 
RAB BELANJA TAHUN 2023
RAB BELANJA TAHUN 2023RAB BELANJA TAHUN 2023
RAB BELANJA TAHUN 2023
 
Jumlah Permohonan Informasi Publik Yang Diterima Tahun 2022
Jumlah Permohonan Informasi Publik Yang Diterima Tahun 2022Jumlah Permohonan Informasi Publik Yang Diterima Tahun 2022
Jumlah Permohonan Informasi Publik Yang Diterima Tahun 2022
 
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022
 
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021
 
PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2022
PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2022PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2022
PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2022
 
PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2023
PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2023PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2023
PROFIL DESA WONOYOSO TAHUN 2023
 
PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2023
PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2023PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2023
PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2023
 
PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2022
PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2022PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2022
PRODESKEL DESA WONOYOSO TAHUN 2022
 
PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DESA TAHUN 2023
PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DESA TAHUN 2023PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DESA TAHUN 2023
PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DESA TAHUN 2023
 
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2021
 
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022
HASIL EVALUASI PERKEMBANGAN DESA TAHUN 2022
 
LAPORAN REALISASI APBDES DESA WONOYOSO TAHUN ANGGARAN 2021
LAPORAN REALISASI APBDES DESA WONOYOSO TAHUN ANGGARAN 2021LAPORAN REALISASI APBDES DESA WONOYOSO TAHUN ANGGARAN 2021
LAPORAN REALISASI APBDES DESA WONOYOSO TAHUN ANGGARAN 2021
 
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022
 
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI ANTARA KELEMBAGAAN...
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI ANTARA KELEMBAGAAN...KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI ANTARA KELEMBAGAAN...
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI ANTARA KELEMBAGAAN...
 
LAPORAN APBDES SEMESTER KEDUA TAHUN 2022
LAPORAN APBDES SEMESTER KEDUA TAHUN 2022LAPORAN APBDES SEMESTER KEDUA TAHUN 2022
LAPORAN APBDES SEMESTER KEDUA TAHUN 2022
 
LAPORAN APBDES SEMESTER PERTAMA TAHUN 2022
LAPORAN APBDES SEMESTER PERTAMA TAHUN 2022LAPORAN APBDES SEMESTER PERTAMA TAHUN 2022
LAPORAN APBDES SEMESTER PERTAMA TAHUN 2022
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 

Recently uploaded (7)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 

Tata Tertib Musyawarah Desa

  • 1. KEPALA DESA WONOYOSO KECAMATAN KUWARASAN KABUPATEN KEBUMEN PERATURAN DESA WONOYOSO NOMOR : 2 TAHUN 2020 TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA WONOYOSO, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan Musyawarah Desa harus dilaksanakan sesuai dengan tata tertib Musyawarah Desa, dan berdasarkan ketentuan Pasal 31 ayat (2) Peraturan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Musyawarah Desa, perlu disusun Peraturan Desa Tentang Tata Tertib Musyawarah Desa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Desa WONOYOSO Kecamatan KUWARASAN KabupatenKebumenTentangTata Tertib Musyawarah Desa. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik IndonesiaTahun 1950 Nomor 42); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia; 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
  • 2. Indonesia Tahun 2004 Nomor126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4866); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Tengah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6321); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang BersumberdariAnggaran PendapatandanBelanja
  • 3. Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor168,Tambahan LembaranNegaraRepublikIndonesia Nomor 5558) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014TentangPedomanTeknisPeraturanDiDesa; 12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kewenangan Desa; 14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang Musyawarah Desa; 15. Peraturan Bupati Kebumen Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di KabupatenKebumen; 16. Peraturan Desa WONOYOSO Kecamatan KUWARASAN Nomor 2 Tahun 2019 tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal BerskalaDesa; 17. Peraturan Badan Permusyawaratan Desa WONOYOSO Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Tata Tertib Badan Permusyawaratan Desa. Dengan kesepakatan bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA WONOYOSO dan KEPALA DESA KUWARASAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH DESA. BAB I KETENTUAN UMUM
  • 4. Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan : 1. Desa adalah Desa WONOYOSO 2. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa WONOYOSO 3. Daerah adalah Kabupaten Kebumen. 4. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 5. Bupati adalah Bupati Kebumen. 6. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsurmasyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis. 7. Badan Permusyawaratan Desa atau yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi Pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. 8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat Desa. 10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BPD. 11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. 12. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar- besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. 13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut RPJM Desa adalah adalahRencanaKegiatanPembangunan Desauntukjangka waktu 6 (enam) tahun. 14. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 15. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. 16. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah. 17. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
  • 5. Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat Desa. 18. Kewenangan berdasarkan hak asal usul adalah hak yang merupakan warisan yang masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat. 19. Kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena perkembangan Desa dan prakasa masyarakat Desa. 20. Kearifan lokal adalah merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa, pakaian masyarakat di desa yang didasari nilai nilai kebaikan sebagai bentuk atau ciri khas desa. Pasal 2 (1) Peraturan desa ini secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Musyawarah Desa yang demokratis, partisipatif, inklusif, responsif gender, transparan, akuntabel, dan berpihak pada kepentingan masyarakat. (2) Tujuan Peraturan Desa ini untuk : a. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan musyawarah desa; b. menjadikan Musyawarah Desa sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan diDesa; c. meningkatkan sinergi dan koordinasi antar pemangku kepentingan di desa. Pasal 3 Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Desa ini meliputi: a. kebijakan pelaksanaan Musyawarah Desa; b. tatacara Musyawarah Desa; dan c. tindak lanjut hasil Musyawarah Desa. BAB II JENIS MUSYAWARAH Pasal 4 Musyawarah desa terdiri atas a. Musyawarah Desa terencana; dan b. Musyawarah Desa insidental.
  • 6. Pasal 5 (1) Musyawarah Desa terencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, dipersiapkan dan dituangkan dalam RKP Desa pada tahun sebelumnya. (2) Perencanaan Musyawarah Desa terencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi rencana kegiatan dan rencana anggaran biaya. (3) Perencanaan Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disusun dengan mempertimbangkan hal yang bersifat strategis yang harus dimusyawarahkan dalam 1 (satu) tahun. Pasal 6 (1) Musyawarah Desa insidental sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b, merupakan Musyawarah Desa yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa dan kejadian yang mendesak. (2) Musyawarah Desa insidental sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipersiapkan sesuai dengan kondisi obyektif yang mendasari diadakannya Musyawarah Desa. (3) Musyawarah Desa insidental sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan untuk membahas dan menetapkan: a. pembahasan kondisi; dan b. penanganan. (4) Hasil pembahasan Musyawarah Desa insidental sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dituangkan dalam Berita Acara. (5) Berita Acara Musyawarah Desa insidental sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ditetapkan oleh Kepala Desa. BAB III TAHAPAN MUSYAWARAH DESA Pasal 7 Tahapan penyelenggaraan musyawarah desa meliputi : a. persiapan; b. pelaksanaan; dan c. tindak lanjut Bagian Kesatu Persiapan
  • 7. Pasal 8 (1) Dalam penyelenggaraan Musyawarah Desa, BPD melakukan persiapan antara lain: a. menyerap Aspirasi baik melalui dusun dan atau kelompok kepentingan yang ada di desa; b. menyusun Pandangan Resmi BPD; c. membentuk Panitia Musyawarah Desa dan ditetapkan dengan Keputusan BPD; dan d. mengidentifikasi unsur peserta Musyawarah Desa, narasumber dan/atau undangan khusus lainya. (2) Panitia Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, beranggotakan paling sedikit 3 orang dan paling banyak 7 orang yang terdiri dari : 1. Ketua : Sekretaris BPD; 2. Anggota : a. unsur BPD; b. unsur Perangkat Desa; dan/atau c. unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa. (3) Panitia Musyawarah Desa bertugas : a. menyusun jadwal acara; b. menunjuk petugas pelaksana; c. menyusun dan/atau melaksanakan RAB; d. menyiapkan sarana dan prasarana; e. mendata calon peserta berkoordinasi dengan pemerintah desa; f. mengedarkan undangan kepada peserta, nara sumber dan/atau undangan khusus lainnya dilampiri ringkasan materi musyawarah desa; g. membuat pengumuman Musyawarah Desa melalui media informasi yang ada di desa; h. melaporkan hasil penyelenggaraan Musyawarah Desa Kepada BPD; i. menjalankan tugas lainnya sesuai kebutuhan; dan j. panitia dalam melaksanakan tugasnya bersifat sukarela; Pasal 9 (1) Dalam persiapan Musyawarah Desa Pemerintah Desa bertugas dan bertanggungjawab : a. berkoordinasi dengan para pihak terkait dalam hal penyelenggaraan musyawarah desa; b. menyiapkan dukungan anggaran; c. mempersiapkan materi pembahasan; dan d. menyiapkan dukungan fasilitas lainnya sesuai kebutuhan penyelenggaraan Musyawarah Desa. (2) Tugas dan tanggung jawab Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud padaayat (1) berdasarkan hasil koordinasi dengan BPD dan/atau Panitia Musyawarah Desa.
  • 8. Bagian Kedua Pelaksanaan Pasal 10 (1) Pelaksanaan Musyawarah Desa harus berdasarkan tata tertib dan berpegang teguh pada azas musyawarah desa yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (2) Pelaksanaan Musyawarah Desa dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah peserta musyawarah yang diundang; (3) Dalam hal kehadiran peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak terpenuhi, maka musyawrah desa ditunda dan/atau dibatalkan; (4) Dalam hal Pelaksanaan musyawarah berdasarkan ayat (3),dapat dilaksanakan atas persetujuan peserta musyawarah dan dituangkan dalam Berita Acara; (5) Dalam hal musyawarah desa dibatalkan, maka dilakukan penjadwalan kembali pelaksanaan Musyawarah Desa dilakukan koordinasi antara BPD, Pemerintah Desa, dan Panitia Musyawarah Desa. Pasal 11 (1) Peserta musyawarah terdiri dari: a. peserta yang memiliki hak suara; dan b. peserta yang tidak memiliki hak suara; (2) Peserta yang memiliki hak suara sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, meliputi; BPD, Pemerintah Desa, Panitia Musyawarah Desa, Peserta yang diundang, warga masyarakat desa yanghadir atasinisiatifsendiri yangmengisi dalam daftar hadir; (3) Peserta yang tidak memiliki hak suara sebagai mana dimaksud ayat (1) huruf b, meliputi : Narasumber dan/atau undangan khusus lainya yang berasal dari luar desa WONOYOSO; (4) Peserta yang memiliki hak suara dari unsur masyarakat, harus mewakili antara lain: a. tokoh adat; b. tokoh agama; c. tokoh masyarakat; d. tokoh pendidikan; e. perwakilan kelompok tani; f. perwakilan kelompok perajin; g. perwakilan kelompok perempuan; h. perwakilan kelompok pemerhati dan perlindungan anak; dan/atau i. perwakilan kelompok masyarakat miskin. j. Perwakilan Kelompok budaya; k. perwakilan kewilayahan; l. perwakilan pemerhati/kader kesehatan masyarakat;
  • 9. m. perwakilan kelompok penyandang disabilitas; n. perwakilan kelompok lanjut usia; o. perwakilan kelompok seniman; dan/atau p. perwakilan kelompok lain yang teridentifikasi di Desa sesuai dengan kearifan lokal Desa. Pasal 12 (1) Peserta Musyawarah Desa dari unsur BPD, Pemerintah Desa, dan Panitia Musyawarah Desa menggunakan pakaian adat Kebumen (kearifan lokal); (2) Peserta narasumber dan/atau undangan khusus lainya diberitahukan untuk menggunakan pakaian berdasarkan yang berlaku di lembaganya dan/atau menggunakan pakaian adat kabupaten Kebumen; (3) Sedangkan peserta dari unsur masyarakat dapat menggunakan pakaian dan/atau lencana adat Kebumen, seperti: a. blangkon untuk laki-laki; b. kebaya untuk perempuan, dan c. kelengkapan adat lain sesuai kondisi desa. BAB IV TATA CARA PERSIDANGAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 13 (1) Musyawarah Desa dipimpin oleh Ketua BPD. (2) Apabila Ketua BPD berhalangan, pimpinan Musyawarah Desa dilakukan oleh unsur BPD lainnya disertai dengan surat tugas dari Ketua BPD yang berhalangan. (3) Unsur BPD lainnya yang ditunjuk menjadi pimpinan Musyawarah Desa memberitahukan kepada peserta Musyawarah Desa tentang alasan Ketua BPD berhalangan. (4) Musyawarah dilaksanakan tepat waktu sesuai undangan dengan toleransi maksimal 30 menit. Pasal 14 (1) Susunan acara Musyawarah Desa, meliputi : a. pembukaan; b. sambutan Ketua Panitia ; c. paparan pandangan resmi BPD tentang materi Musyawarah Desa; d. tanggapan dari Pemerintah Desa dan/atau Narasumber; e. diskusi pembahasan materi, dapat dilakukan dengan cara diskusi pleno dan/atau diskusi kelompok; f. paparan hasil pembahasan melalui diskusi dan pengambilan keputusan; g. pembacaan hasil Keputusan Musyawarah Desa;
  • 10. h. penandatangan berita acara; dan i. penutup. (2) Pembahasan materi dengan cara diskusi pleno sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, yaitu forum tanya jawab atau dialog langsung antara peserta dengan pihak-pihak terkait materi yang dipandu langsung oleh pimpinan musyawarah desa. (3) Pembahasan materi dengan cara diskusi kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, yaitu pimpinan musyawarah desa membagi peserta ke dalam beberapa kelompok diskusi terfokus sesuai kebutuhan materi pembahasan dan kesepakatan peserta. (4) Dalam pelaksanaan diskusi kelompok peserta diskusi terlebih dahulu memilih pimpinan diskusi kelompok yang terdiri dari Ketua dan Notulis secara musyawarah mufakat. (5) Pimpinan diskusi kelompok bertugas memimpin jalannya pembahasan masing-masing kelompok dan membacakan hasil diskusi kelompok pada forum diskusi pleno. (6) Tata cara pembahasan dan pengambilan keputusan dalam diskusi kelompok tetap berpedoman pada peraturan tata tertib ini. Pasal 15 (1) Tata cara pengambilan keputusan dilakukan secara: a. musyawarah guna mufakat dan/atau; b. apabila musyawarah guna mufakat tidak tercapai, pengambilankeputusan dilakukan dengan cara pemungutan suara suara terbanyak; (2) Pengambilan keputusan sesuai ayat (1) huruf b, dinyatakan sah apabila disetujui oleh paling sedikit ½ (satu perdua) ditambah 1 (satu) dari jumlah peserta yang hadir; (3) Apabila pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak terjadi perolehan suara yang sama, maka pengambilan keputusan selanjutnya diserahkan kepada BPD dan Pemerintah Desa untuk dikoordinasikan serta mengambil keputusan secara mufakat dengan melibatkan perwakilan peserta musyawarah desa yang dipilih oleh seluruh peserta musyawarah; (4) Perwakilan peserta musyawarah desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit 5 orang dan paling banyak 7 orang yang dipilih oleh peserta pada saat musyawarah desa dengan mengutamakan keterwakilan unsur perempuan; (5) Hasil musyawarah desa ditandatangani oleh BPD, Pemerintah Desa dan perwakilan peserta musyawarah desa yang dituangkan dalam Berita Acara. Pasal 16 (1) Musyawarah Desa di tunda apabila kehadiran peserta yang diundang tidak memenuhi qourum sesuai pasal 10 ayat (2). (2) Jadwal Penundaan musyawarah desa sesuai ayat (1) dikordinasikan dan disepakai antara BPD dan Pemerintah Desa. (3) Penundaan hasil keputusan musyawarah desa sesuai pasal (15) dilaksanakan selambat – lambatnya 7 (tujuh) harikerja.
  • 11. BAB V TINDAK LANJUT Pasal 17 (1) Berita Acara hasil musyawarah desa sebagaimana dimaksud pasal (15) disosialisasikan oleh Pemerintah Desa; (2) Hasil musyawarah Desa yang merekomendasikan penyusunan Peraturan Desa, ditindaklanjuti oleh Pemerintah Desa; (3) Penyusunan sebagaimana ayat (2) dilaksanakan sesuai sesuai peraturan perundangan yang berlaku yang dilakukan secara partisipatif dantransparan. BAB VI PERSELISIHAN Pasal 18 (1) Perselisihan yang timbul akibat tindak lanjut keputusan Musyawarah Desa diselesaikan secara musyawarah mufakat dan dilandasi semangat kekeluargaan; (2) Dalam hal musyawarah perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), belum tercapai mufakat, penyelesaiannya difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten; (3) Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bersifat final dan ditetapkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh para pihak dan pejabat yang memfasilitasi penyelesaian perselisihan. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 19 Musyawarah Desa dibiayai dari APB Desa dan/atau dari sumber lain yang tidak mengikat. BAB VIII KETENTUAN LAIN - LAIN Pasal 20 Hal– hallainyangbelumdiaturdalamperaturandesainiselamaberkaitdengan teknis pelaksanaan akan diatur lebih lanjut dalam tata cara pelaksanaan oleh panitia berkoordinasi dengan BPD dan Pemerintah desa.
  • 12. BAB IX PENUTUP Pasal 19 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa. ditetapkan di WONOYOSO pada tanggal 27 Januari 2020 diundangkan di WONOYOSO pada tanggal 28 Januari 2020 SEKRETARIS DESA WONOYOSO ttd INDRA SUPRIYATNO LEMBARAN DESA WONOYOSO TAHUN 2020 NOMOR 2