1. Casio gagal mendaftarkan merek Edifice untuk jam tangan karena sudah ada merek serupa milik pengusaha lokal Bing Ciptadi.
2. Pengadilan memutuskan penolakan pendaftaran merek oleh Komisi Banding HAKI sudah sesuai dengan undang-undang merek.
3. Putusan ini membuat gugatan Casio terhadap Bing Ciptadi juga gugur.
1. HAKI
Hak Kekayaan Intelektual yang disingkat ‘HKI’ atau
akronim ‘HAKI’ adalah padanan kata yang biasa
digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR),
yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir otak yang
menghasilkan suatu produk atau proses yang
berguna untuk manusia. Pada intinya HAKI adalah
hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari
suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur
dalam HaKI adalah karya-karya yang timbul atau
lahir karena kemampuan intelektual manusia.
2. Secara garis besar HAKI dibagi dalam
dua bagian, yaitu:
1. Hak Cipta (copy rights)
2.Hak Kekayaan Industri (Industrial Property Rights),
yang mencakup:
•Paten;
•Desain Industri (Industrial designs);
•Merek;
•Penanggulangan praktik persaingan curang (repression
of unfair competition);
•Desain tata letak sirkuit terpadu (integrated circuit);
•Rahasia dagang (trade secret)
3. Cara membedakan Jam KW dan Ori:
1. Perhatikan bentuk fisiknya:
Jam tangan yang asli dibuat dengan mesin-mesin
yang presisi dan berkualitas. Hasilnya casing atau
badan jam akan terlihat halus dan semua tulisan
yang tercetak maupun terukir akan terlihat rapi.
Apabila Anda membeli sebuah jam dengan merk
terkenal namun saat dipegang, badan jam terasa
kasar dan tulisannya tidak rapi, maka kemungkinan
besar produk tersebut adalah palsu.
4. Berikut contoh jam Q&Q palsu:
GAMBAR 1: Q&Q Palsu tampak depan
Pada GAMBAR 1 diatas, terlihat bahwa tulisan angka-angka pada dial (dek) jam
terlihat seperti kurang rapi dan jelembret.
6. Perhatikan bagian yang dilingkari
diatas:
1. Tulisan water resist terlihat kurang
rapi.
2. Lingkaran logo tidak terlihat rapi, ada
lingkaran yang putus
3. Arsiran pada layar tidak rapi
7. Bandingkan dengan foto jam tangan
Q&Q yang asli dibawah ini:
GAMBAR 3: Q&Q Asli tampak depan
8. Pada GAMBAR 3 diatas, terlihat bahwa tulisan pada
dial terlihat rapi, bahkan sampai tulisan yang sangat
kecil sekalipun (tulisan dalam kotak kuning) yang sulit
dilihat dengan mata telanjang. Untuk produk palsu
yang murah tidak memiliki mesin yang cukup baik
untuk menulis tulisan yang sangat kecil.
9. GAMBAR 4: Q&Q Asli tampak belakang
Pada gambar 4 diatas dapat terlihat bagian belakang arloji Q&Q yang asli terlihat sangat
rapi dan tulisan serta gambarnya jelas dan tegas.
10. GAMBAR 5: Casio DW 6900 Palsu
Pada GAMBAR 5 diatas adlah contoh Casio G-Shock DW 6900 yang cukup bagus. Semua tulisannya
terlihat tidak ada salah ejaan. Namun kalau diperhatikan, ada satu yang salah, yaitu tulisan G-SHOCK
hanya cetakan / sablonan dan tidak diukir. Sedangkan G-Shock yang asli tulisannya adalah ukiran.
11. 2. Cek Mesin Jam
• Untuk melakukan hal ini memang perlu
membongkar arloji dan dibutuhkan pengetahuan
tentang tipe-tipe mesin yang digunakan pada jam
tangan. Secara garis besar, bagian dalam arloji
yang original akan terlihat rapi dan presisi.
Dibawah adalah contoh mesin MIYOTA yang
digunakan pada arloji Q&Q Analog Original:
GAMBAR 6: Miyota Engine
12. 4. Cek Nomor Seri atau Tipe Jam
Cek nomor seri atau kode jam tangan Anda lalu cari di
internet apakah produk tersebut benar-benar ada.
Untuk produk-produk yang paslu biasanya tidak
menuliskan kode atau seri-nya.
GAMBAR 7: Nomor Seri jam Q&Q
13. 5. Cek harganya
Ada baiknya Anda mengetahui harga pasaran
produk yang akan dibeli. Kalau harganya lebih
murah sampai 60% dari harga pasaran, maka
sebaiknya ekstra hati-hati. Untuk produk Q&Q
yang dijual dengan harga dibawah Rp. 60.000
kemungkinan palsu.
14. CONTOH KASUS:
Upaya Casio Keisanki Kabushiki Kaisha (Casio Computer Co Ltd)
mendaftarkan merek Edifice kandas. Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tidak
mengabulkan gugatan Casio terhadap Komisi Banding Merek Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HAKI) yang menolak pendaftaran
merek Edifice tersebut.Hakim menyatakan alasan penolakan Komisi Banding
HaKI sudah sesuai dengan Undang-Undang No 15 Tahun2001 tentang Merek.
Ketika Casio mendaftarkan merekEdificie, ternyata sudah ada merek
serupa yang terdaftar dengan nomor IDM000182671, milik pengusaha lokal
Bing Ciptadi. Merek kembar tersebut sama-sama merek arloji. Jika Komisi
Banding HaKI menerima pendaftaran dari Casio, konsumen akan bingung
karena ada merek yang sama.Putusan hakim ini ternyata juga berpengaruh
pada perkara gugatan Casio lain yang dialamatkan kepada Bing Ciptadi.
Ketua Majelis Hakim Ennid Hasanuddin mengatakan tidak perlu lagi
memproses gugatan Casio pada Bing Ciptadi."Ini berpotensi menimbulkan
tumpang tindih perkara," tegas Ennid. Casio memang menggugat Komisi
Banding HAKI dan Bing Ciptadi dalam perkara yang berbeda. Putusan ini jelas
membuat perusahaan asal Jepang itu kecewa. Apalagi, ternyata putusan ini
membuat perlawananCasio terhadap Bing Ciptadi juga gugur.
15. Kuasa Hukum Casio, Gracia Natalie, menyayangkan keputusan majelis
hakim tersebut. Ia bilang, persoalan antara gugatannya terhadap Komisi
Banding Merek dan gugatan terhadap pengusaha lokal tidak sama. Hal ini
terlihat dari permohonan dalam dua gugatan itu yang berbeda. Jika dalam
gugatan dengan Komisi Banding, Casio minta agar lembaga tersebut mau
menerbitkan sertifikat merek Edifice milik Casio.
Sementara gugatan pada Bing Ciptadi, Casio mengajukan
pembatalan merek Edifice milikpengusaha lokal tersebut. Tampaknya,
Casio tidak akan menyerah begitu saja. "Kami akan segera lakukan
perlawanan terhadap putusan ini,"ujar Gracia.Sebaliknya, Kuasa
Hukum Komisi Banding Merek, Made Yuda Yudistira, puas atas putusan
hakim ini. Sampai saat ini Casio memang tidak bisa mendaftarkan merek
Edifice untuk produk seperti jam tangan elektronik, arloji elektronik,
lonceng elektronik, dan beberapa perlengkapan produk tersebut.